• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT bentuk bentuk tanggung jawab perusah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PPT bentuk bentuk tanggung jawab perusah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Bentuk tanggung jawab perusahaan perusak

lingkungan berdasarkan Undang- Undang

Nasional

Nama : Rahayu Kusuma Ningrum (8111416052) Indah Mutiara Dewi (8111416027) Mata Kuliah : Hukum Lingkungan

Rombel :01.

(2)
(3)

Tanggung jawab oleh perusahaan terhadap

pencemarang lingkungan

• Suatu perusahaan yang menjalankan usahanya di lingkungan masyarakat, sedikit banyak akan menimbulkan berbagai

dampak. Baik itu dampak negative maupun positif. Dan setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang dijalankannya.

• perusahaan terhadap pencemaran lingungan yaitu mengenai prinsip tanggung jawab sosial perusahaan, prinsip tanggung

jawab hukum, dan politik tanggung jawab administrasi (politik).

Menurut Pasal Pasal 1 angka (5) PERMEN No 13 tahun 2011

tentang Ganti Rugi Terhadap Pencemaran Dan/atau Kerusakan Lingkungan, Ganti kerugian adalah biaya yang harus

ditanggung oleh penanggung jawab kegiatan dan/atau usaha

(4)

• Menurut Pasal 87 ayat (1)

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Penge lolaan Lingkungan Hidup

(“UUPPLH”): “Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu.”

• Untuk itu setiap orang atau badan usaha yang melakukan perbuatan melawan hukum (pencemaran lingkungan) harus bertangung jawab atas kerugian yang dialami oleh masyarakat ataupun pemerintah serta pihak lainya. Pertanggung jawaban tersebut berupa

pertanggungjawaban perdata, pidana dan adminisrasi.

• dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 tahun 12 Tentang Ganti Rugi Terhadap Pencemaran Dan/atau Kerusakan

Lingkungan menjelaskan hal-hal mengenai ganti rugi adalah sebagai

(5)

• Pasal 3

Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau masyarakat dan/atau lingkungan hidup atau negara wajib:

a. melakukan tindakan tertentu; dan/atau b. membayar ganti kerugian

• Pasal 4

Kewajiban melakukan tindakan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi:

a .pencegahan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. b. penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. dan/atau

c. pemulihan fungsi lingkungan hidup.

(6)

Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tersebut

memiliki tanggung jawab untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan, sejauh terbukti telah melakukan perbuatan pencemaran dan/atau perusakan.

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup dari

usaha dan/atau kegiatan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan/atau pasca pelaksanaan sebagaimana yang telah diatur secara rinci dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingklungan Hidup.

(7)

Upaya Penyelesaian Sengketa Pencemaran

Lingkungan

Sengketa pencemaran lingkungan merupakan suatu

sengketa yang terjadi akibat dari suatu proses produksi dari suatu perusahaan. Biasanya sengketa terjadi apabila salah satu pihak mengajukan keberatan ataupun tuntutan kepada suatu perusahaan agar kiranya bertanggungjawab atas pencemaran yang dilakukannya itu

• Menurut Pasal 1 angka (25) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, menjelaskan bahwa “Sengketa

lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi

(8)

• Penyelesaian sengketa melalui pengadilan yaitu melalui proses perdata dan pidana. Sedangkan penyelesaian

sengketa di luar pengadilan dilakukan melalui arbitrase dan musyawarah yaitu negosiasi, mediasi, dan konsiliasi sesuai pilihan hukum berupa kesepakatan dan

bersifat pacta sunt servanda bagi para pihak.

Dasar hukum gugatan sengketa lingkungan melalui

peradilan tata usaha negara mengacu kepada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara

(9)

Pengaturan Pencemaran Lingkungan dalam Undang- Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup • Perangkat perundang-undangan yang mengatur masalah

lingkungan hidup diatur di dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Dalam pasal 1 butir (12) Undang-Undang No.32 Thun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan:

“ Upaya pengelolaan lingkunga hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan”.

(10)

• Pasal 65 ayat (1) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan “ Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.” • Upaya untuk menciptakan lingkungan yang baik dan sehat

tanggung jawab setiap orang, berdasarkan pasal 67 Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup menyatakan “setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan

hidup serta mengendalikan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup.” Dan dalam pasal 22 ayat (1) dan (2)

Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menytakan “ setiap usaha dan /atau kegiatan yang berdampak penting terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen KSPS BMT Logam Mulia, agar dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan sumber

Courses yang sudah terunduh akan masuk ke repository dan juga akan ditampilkan pada aplikasi. Di sisi kanan antarmuka terdapat TextArea yang akan menampilkan summary

Temuan dari segi ciri akustik, yaitu berdasarkan analisis praat melalui pengukuran pola aksen dan alir nada yang dituturkan oleh empat orang penutur pembelajar Bahasa Jepang

Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil

Buat menu utama pada aplikasi seperti yang digambarkan pada “05 Form Informasi Mata Pelajaran”. Buat “04 Form

yang telah diukur sebelumnya menggunakan turbidimeter acuan. Berikut merupakan hasil pengukuran yang dilakukan ditunjukkan dalam Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2, tingkat

Berdasarkan gambar 3 menunjukkan nilai posttest kelas kontrol lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di kelas

Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya berkembang di kalangan orang yang mempunyai harta, ilmu atau tenaga, sehingga bisa menolong orang lain dengan harta,