• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Sains dengan Agama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan antara Sains dengan Agama"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Filsafat Ilmu

Nama

: Mir’atun Nur Arifah, S.Pd.I

Kelas/NIM

: PAI-A/1420410086

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Nasrudin Harahap, S.U.

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga 2014/2015

Pertanyaan : Apakah agama bertentangan dengan sains? Jawaban :

Hubungan agama dengan sains merupakan topik bahasan yang selalu menarik dibahas dari dulu hingga sekarang. Hal tersebut disebabkan karna adanya banyak sudut pandang atau pendapat-pendapat yang mencoba menjawab hubungan keduanya. Pada tulisan ini akan dibahas beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat hubungan antara agama dengan sains:

1. Pendekatan Konflik

Pemikir-pemikir yang menganut pendekatan konflik menyatakan bahwa agama tidak akan pernah bisa didamaikan dengan sains. Hal itu disebabkan karena agama tidak dapat membuktikan kebenaran-kebenaran ajarannya terutama mengenai hal-hal yang gaib sedangkan sains dapat melakukannya. Pemikiran agama yang menurut penganut pendekatan konflik tidak bisa diuji dengan pengalaman sangatlah bertentangan dengan sains yang kebenarannya sudah dan dapat diuji. Alasan lain yang digunakan untuk mempertentangkan keduanya adalah pemikiran keagamaan dinilai lamban untuk menerima gagasan-gagasan ilmiah dan banyak orang yang beriman kepada Tuhan yang membenci ilmuwan-ilmuwan sains.

Adanya pendekatan ini memunculkan kaum skeptik ilmiah, yaitu orang-orang yang menolak agama atas nama sains. Menurut mereka, agama tidak mempunyai keberanian yang kuat untuk menjalani proses falsifikasi seperti yang dilakukan oleh sains. Falsifikasi seperti yang dikemukakan oleh Karl Popper memiliki maksud bahwa sesuatu dikatakan sebagai sains sejati apabila bersungguh-sungguh berusaha mengajukan pembuktian bahwa pemikiran-pemikirannya salah atau keliru. Pertentangan antara keduanya lebih banyak dimunculkan karna dasar pembenaran yang berbeda. Kaum skeptik menyatakan bahwa agama yang kebenarannya dilandaskan pada keyakinan atau apriori tidak dapat diterima begitu saja oleh sains sebagai hal yang benar.

(2)

Selanjutnya kaum lain muncul sebagai tandingan dari kaum skeptik ilmiah, yaitu kaum literalis biblikal. Menurut mereka ketika ide-ide ilmiah tidak sejalan dengan apa yang tertulis dalam Al-Kitab maka merka menganggap bahwa sains pasti salah dan agama pasti benar. Kaum literalis biblikal juga menyatakan sainslah yang menyebabkan kehidupan dan kebudayaan modern menjadi hampa serta tidak bermakna karna dimensi spiritualnya yang rusak.

2. Pendekatan Kontras

Menurut penganut pendekatan kontras antara sains dengan agama tidak ada sesuatu yang perlu dipertentangkan karena keduanya memiliki validitas sendiri meskipun dalam ranah yang berbeda, yaitu sesuai dengan ranahnya masing-masing. Antara sains dengan agama memiliki tolak ukur tersendiri yang harus kita jaga sesuai dengan ranah pembahasannya sehingga tidak mencampuri satu sama lain. Apabila hal tersebut dilakukan maka sebenarnya tidak pernah ada masalah atau pertentangan diantara keduanya. Pendekatan ini menyatakan bahwa kita harus lebih dulu menghindari pencampurbauran antara sains dengan agama atau keimanan sehingga tidak akan memunculkan sesuatu yang membingungkan atau serba kabur.

Sains dan agama merupakan jalan untuk memperoleh pengetahuan yang independen, namun cara pemahaman akan realitas diantara keduanya tidak ada kaitannya satu sama lain sehingga kita tidak boleh menempatkan mereka dalam posisi bersaing atau berkonflik. Konflik-konflik antara sains dan agama yang telah terjadi dianggap sebagai kegagalan Gereja dalam mengakui ranah-ranah sains yang harusnya terpisah dengan ranah agama.Pendekatan kontras menyatakan bahwa musuh agama yang sesungguhnya bisa jadi bukan sains, tapi saintisme. Saintisme merupakan suatu kepercayaan yang mempercayai bahwa ilmu pengetahuan merupakan satu-satunya cara yang tepat untuk memperoleh kebenaran.

3. Pendekatan Kontak

Pendekatan kontak menyatakan bahwa sains dan agama jelas berbeda secara logis dan linguistik, namun dalam dunia nyata keduanya tidak dapat dikotak-kotakkan dengan mutlak walaupun kita dapat membuat pembedaan yang logis ketika mendefinisikan keduanya. Teologi atau agama tetap bisa sejalan dengan sains asalkan teologi berusaha untuk menungkapkan ide-idenya dengan mempertimbangkan sudut pandang sains, sehingga secara intelektual ide tersebut tetap relevan. Pendekatan kontak memungkinkan bertemunya ilmuwan dan teolog dalam suatu percakapan terbuka. Diharapkan dari hal tersebut nantinya pengetahuan ilmiah dapat menambah

(3)

keyakinan religius dan adanya keyakinan religius dapat memperdalam pemahaman kita akan alam semesta.

Namun demikian pendekatan kontak juga memiliki kekurangan, yaitu dalam upaya menemukan keselarasan antara sains dan agama terkadang berubah-ubah bahkan kacau. Pernyataan lain dari pendekatan ini adalah apa yang dikatakan ilmu pengetahuan tentang dunia sebenarnya tidak mendatangkan perbedaan apapun dalam pemahaman religus seseorang. Sehingga keduanya dapat berbagi secara timbal balik ketika membahas apa yang nyata dalam suasana yang terbuka namun tetap kritis. 4. Pendekatan Konfirmasi

Pendekatan konfirmasi menyatakan bahwa sebenarnya agama dan sains memiliki keterikatan, yaitu agama mendukung dan mendorong upaya kegiatan-kegiatan ilmiah yang memunculkan sains. Keyakinan apriori yang menjadi salah satu landasan kebenaran agama yang ditolak oleh pendekatan konflik dapat dimanfaatkan dari sudut pandang yang berbeda pada pendekatan ini. Menurutnya, sains tidak dapat muncul tanpa mengakarkan diri pada keyakinan apriori bahwa alam semesta merupakan suatu totalitas benda-benda yang tertata secara rasional. Sehingga alam semesta mendorong pencarian ilmiah akan ilmu pengetahuan dan membebaskannya dari keterikatan ideologi-ideologi yang ada.

Pada pendekatan ini agama dan sains memiliki kedudukan masing-masing yang saling mempengaruhi dan mendorong munculnya kerjasama. Agama dianggap sebagai konfirmasi terhadap kepercayaan yang mendasari sains, meskipun ia tidak dapat menambahkan apapun dalam daftar penemuan sains. Sedangkan sains dengan kekuatannya sendiri tidak dapat mencapai hal-hal yang berkaitan saat penyingkapan alam. Meskipun agama tidak dapat memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan ilmiah secara spesifik namun pada pendekatan ini agama juga memiliki fungsi penting yaitu mendorong kita terus melangkah untuk mencari kebenaran.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Badakigu infinitu zenbaki lehen ditugula eta horrek kopuruaren auzia ebazten du; aipatu dugu zenbaki jakin bat lehena den edo ez erabakitzea zaila izan daitekeela; baina, jakin

sepenuhnya oleh PDAM. Oleh karena itu, penentuan alokasi sumber air baku disesuaikan dengan program pengembangan sumber air baku PDAM. Berdasarkan data dari PDAM Tirta

(2008) keragaman genetik dan fenotipik yang luas dapat menunjukkan kon- disi lingkungan tumbuh yang optimal yang di- tunjukkan dari hasil penelitian mereka pada 39 galur murni

Jika ada Perda yang substansinya menyalahi rujukan (misalnya, ketentuan tarif retribusi atau pajak dalam Perda lebih tinggi dari ketentuan tarif maksimum dalam

Langkah lain yang diambil dalam rangka memodernisasi pesantren adalah dengan mewakafkan pesantren. Imam Zarkasyi dan kedua kakaknya mewakafkan Pesantren Gontor

Berdasarkan gambar di atas pada kode PY1 subjek INTJ dapat membentuk model matematika. Pada kode PY2 dapat dilihat bahwa subjek INTJ dapat menggunakan

Sunandar salah satu pegawai UJKS milik pondok pesantren Annuqayah, memberikan harapan tentang adanya jalinan sinergi sebagai berikut. “Alumni pondok pesantren Annuqayah