IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO DI TEMPAT USAHA PABRIK TAHU PAK HOTRI
Di Ajukan Sebagai Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Manajemen Resiko
Kelas B
Oleh :
Nurlita 130810201221
JURUSAN MANAJEMEN S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER
Latar Belakang Masalah
Resiko merupakan bagian yang terpisahkan dari kehidupan. Begitu juga yang dialami oleh banyak usaha atau perusahaan. Baik itu merupakan perusahaan besar maupun kecil dalam kegiatan usaha mereka selalu dibayangi oleh resiko. Oleh karena itu manajemen resiko perlu diterapkan oleh suatu badan usaha agar dapat meminimalisasi resiko yang mungkin ditanggungnya
Program-program manajemen resiko pertama-tama bertugas mengidentifikasikan resiko-resiko yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menentukan besarnya resiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani resiko itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikannnya. Pendeknya, dengan program ini dapatlah dilindungi keefektifan operasi perusahaan yang bersangkutan. Jadi pertanyaan yang harus dicari jawabannya oleh manajer resiko antara lain adalah resiko apa saja yang dihadapi perusahaannya, bagaimana dampak resiko itu terhadap kehidupan bisnis perusahaannya, resiko mana yang harus dihadapi sendiri, mana yang harus dipindahkan kepada perusahaan asuransi, metode mana yang cocok dan efisien untuk menghadapinya dan seterusnya
Objek yang di amati : Pabrik Tahu “Pak Hotri” Jenis Usaha : Usaha Manufaktur Alamat : Jl. Mastrip IV no. 20
Profil Usaha
Pabrik Tahu “Pak Hotri” merupakan salah satu pabrik tahu yang beroperasi di daerah Jember. Pabrik ini telah didirikan sejak tahun 1989 oleh bapak Hotri. Pabrik ini masih beroperasi dengan skala kecil dan masih menggunakan satu mesin dan dengan dua orang pekerja.
Pabrik ini melayani pembelian langsung oleh pedagang eceran di kawasan Jl. Sumatera, Jl. Kalimantan, Jl, Jawa dan lain sebagainya.
Identifikasi Resiko
Pendekatan Dalam Mengidentifikasi Resiko
Sasaran Identifikasi Resiko
Sasaran identifikasi resiko yang di inginkan oleh saya adalah keseluruhan
kegiatan operasional pabrik tahu. Karena kegiatan operasional pabrik ini berfokus pada kegiatan produksi tahu maka sasaran identifikasi yang di amati adalah kegiatan produksi dan operasinya, meliputi bahan baku, peralatan yang digunakan, tenaga kerja dan lain sebagainya.
Produk yang di hasilkan
Produk yang dihasilkan oleh pabrik ini adalah dua jenis tahu yaitu Tahu dengan ukuran sedang dengan harga pasaran Rp.200 per unit dan Tahu ukuran Jumbo dengan harga pasaran Rp.250 per unit. Pengelola pabrik juga menjual Tahu dengan sistem per kotak. Untuk satu kotak Tahu ukuran sedang berisi 125 unit di jual dengan harga Rp.27.000 sedangkan untuk satu kotak Tahu ukuran jumbo berisi 125 unit di jual dengan harga Rp.34.000.
Kegiatan Pendistribusian dan Pemasaran Produk
Sejak didirikan, pengelola pabrik mendistribusikan dan memasarkan produknya secara langsung tanpa perantara atau agen. Artinya setiap hari Pak Hotri menjual produknya secara langsung kepada pelanggannya yaitu pedagang-pedagang eceran di kawasan Jl.Sumatera, Jl, Jawa, Jl, Mastrip, Jl. Kalimantan dan lain-lain. Karena Tahu hanya dapat bertahan tiga (3) hari maka setelah produksi tahu ini langsung didistribusikan dan dipasarkan langsung ke pedagang-pedagang eceran yang telah menjadi langganannya.
Tempat Terjadinya Resiko
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pemilik pabrik tahu ini, resiko yang sering terjadi dan paling fatal dan berdampak serius antara lain :
Barang, yang dimaksud dengan barang dalam usaha ini adalah produk
dalam usaha ini yaitu Tahu, mesin dan peralatan yang digunakan, dan juga bahan baku.
Uang, dalam usaha apapun pengelolaan keuangan adalah hal yang penting
karena dengan pengelolaan keuangan yang baik maka kelangsungan usaha akan terjamin dan penegelola mampu memaksimalkan keuntungannya. Sayangnya, pengelolaan keuangan pabrik tahu ini masih sangat sederhana. Pengelola masih belum menerapkan pencatatan dengan sistem akuntansi. Orang, orang termasuk dalam elemen yang sering mendatangkan resiko.
Entah itu disebabkan oleh kelalaian atau moral yang buruk, kemungkinan terjadinya resiko terhadap orang ini masih sering terjadi dan patut untuk diperhatikan baik-baik.
Resiko Yang Mungkin Dihadapi
Setelah mengetahui tempat potensial terjadinya resiko, maka selanjutnya kejadian serta dampak apa yang dihadapi mulai dapat di identifikasi. Kejadian-kejadian pada tempat resiko yang dapat ditemukan ialah sebagai berikut :
Barang, resiko yang terjadi pada barang ini merupakan resiko yang dianggap
paling fatal. Kejadian-kejadian yang berpotensi terjadi di barang yang ada pada pabrik tahu ini antara lain :
- Kerusakan mesin dan peralatan..
- Kerusakan produk atau kegagalan produksi. - Kenaikan harga bahan baku.
- Keterlambatan bahan baku. - Bahan baku rusak.
- dll
Uang, kejadian-kejadian resiko yang berpotensi terjadi pada keuangan antara
lain :
Uang hilang
Piutang tak tertagih Kekurangan modal.
Karena pengelola masih mengandalkan pencatatan yang sederhana resiko yang sering disebabkan oleh masalah uang ini sering kali terjadi di pabrik ini. Sedangkan dampak dari masalah keuangan ini cukup besar. Pengusaha seringkali tidak dapat mencapai target penjualan dan keuntungan yang diharapkan.
Orang (pekerja), kejadian-kejadian resiko yang berpotensi terjadi pada
pekerja antara lain :
Pekerja mengalami kecelakaan saat bekerja Pekerja jatuh sakit
Pekerja melakukan kecurangan Penyebab Terjadinya Resiko
Beberapa penyebab terjadinya resiko pada tempat-tempat yang telah kami temukan , yaitu :
Barang, penyebab resiko pada barang antara lain :
Resiko Penyebab
Kerusakan Mesin dan peralatan
Kegiatan pemeliharaan yang kurang baik dan kurang teratur
Kerusakan produk atau kegagalan produksi
Kualitas bahan baku yang buruk
Kesalahan prosedur
Cuaca yang tidak mendukung Bahan baku rusak Cuaca
Sistem penyimpanan yang kurang baik
Uang, penyebab resiko pada uang (keuangan) antara lain :
Uang hilang Kesalahan pencatatan Kelalaian pengelola Pencurian
Piutang tak tertagih Kebijakan kredit yang terlalu longgar
Kekurangan Modal Keuangan perusahaan yang tidak stabil
Kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor lain
Orang, penyebab resiko pada orang (pekerja) antara lain :
Resiko Penyebab
Pekerja mengalami kecelakaan selama bekerja
Kecerobohan atau kelalaian pekerja
Sistem K3 yang kurang baik Pekerja jatuh sakit Lingkungan yang kurang sehat
Kelelahan
Virus dan bakteri dll
Penanganan Terhadap Resiko
Saat resiko dan penyebabnya telah diketahui, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah upaya penanganan resiko. Dalam menangani resiko yang sering terjadi, pengelola pabrik menanggung sepenuhnya resiko yang dihadapinya. Sebagai contoh, saat terjadi kerusakan peralatan dan mesin pengelola melakukan perbaikan sendiri dan membeli suku cadang (spare part) dengan biaya yang di keluarkan sendiri. Begitu juga dengan resiko-resiko lain yang terjadi di pengelolaan keuangan maupun resiko yang terjadi di Orang (pekerja).
Mencegah dan Mengurangi Dampak Resiko
Resiko Pada Barang
Resiko Pencegahan resiko Mengurangi dampak
Resiko
Memilih beroperasi di waktu yang tepat Melakukan kegiatan
penyimpanan produk yang baik Bahan baku rusak Membangun
hubungan yang baik baku di tempat yang tepat
Membeli bahan baku baru
Resiko Pada Uang
Resiko Pencegahan Mengurangi dampak
resiko Uang hilang Melakukan pencatatan
dengan tepat dan rutin.
Menyiapkan dana cadangan (kas kecil) Piutang tak tertagih Memperketat kebijakan
kredit
Menyiapkan dana cadangan kerugian piutang
Kekurangan modal Menangani resiko-resiko lain yang
menyebabkan kekurangan modal. (kerugian yang
diakibatkan kerusakan bahan baku, kegagalan produksi dll)
usaha
Resiko Pada Orang (Pekerja)
Resiko Pencegahan Mengurangi
dampak resiko pekerja untuk bekerja dengan teliti
- Menyiapkan alat untuk melindungi tersebut harus di bawa rumah sakit atau klinik terdekat Pekerja jatuh
sakit
KESIMPULAN
Dengan mengindentifikasi resiko sedini mungkin maka kegiatan pencegahan resiko dapat dilakukan dengan baik dan upaya untuk mengurangi dampaknya dapat segera dilakukan.
REFERENSI