• Tidak ada hasil yang ditemukan

S i+1,i = tingkat hidup terus (survivorship rate) = proporsi penduduk pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S i+1,i = tingkat hidup terus (survivorship rate) = proporsi penduduk pada"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

METODE ANALISIS PERENCANAAN - 1 TPL 206 - 2 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT.

KULIAH KE 7

METODA KELOMPOK

(

COHORT SURVIVAL METHOD

)

Lanjutan

b. Komponen Kematian

Melihat pengaruh komponen kematian terhadap perubahan penduduk.

S

i+1,i = tingkat hidup terus (survivorship rate) = proporsi penduduk pada kelompok umur i yang bertahan hidup pada suatu periode waktu, misalnya yang membuat transisi dari grup/kelompok i ke kelompok i + 1sebagai berikut :

Si+1 , i =1 – Jumlah penduduk meninggal di kelompoki

Pi

= Jumlah penduduk yang tetap hidup di kelompoki Pi

p

d

S

i i

i

i1, 

1

= 1 -

death rate di kelompok i

...(4)

S

2,1

= 1 - 42/3900=0,989

S

3,2

=1-2/3200=0,999

Death rate = tingkat kematian =

p

d

(2)

Jumlah yang tetap hidup di kelompoki= (Si+1,i)(Pi)

Maka jumlah penduduk pada permulaan periode berikutnya adalah :

 

S

 

P

P

0

1 1 , 2 2

 

S

 

P

P

0

2 2 , 3 3

...

 

S

 

P

P

t ii i

0 1 1 , 

...

S

 

P

P

u uu u

0 1 1 ,  

Catatan :

Tingkat pada kelompok 1 = 0 karena perubahan penduduk yang terjadi pada kelompok ini adalah kelahiran dan migrasi (bukan kematian), sedang total yang bertahan hidup pada kelompok terakhir (µ ) adalah total dari kelompok µdan µ

+ 1, jadi dapat ditulus

 

S

uu

 

P

u

S

uu

 

P

u0 1 1 , 0

,   

Dalam bentuk matriks dapat ditulis :

         

 

         

 

        

 

        

 

         

 

         

 

 

P

P

P

P

P

S

S

S

S

S

P

P

P

P

P

i i

i i

0 0 0 3 0 2 0 1

, 1 , ,

1 2

, 3 1 , 2

1 1 1 3 1 2 1 1

0 0 0 0

0 0

0 0 0

0 0

0 0 0

0 0

0 0 0

0 0

0 0 0 0

     

 

 

    

 

    

  

 

Dapat ditulis :

P

1

SP

0 ...(5)
(3)

P1 = vektor penduduk pada tingkat terbaru

S = matriks tingkat hidup terus (survivor ship matrices) yang menggambarkan komponen kematian individu pada tingka pendujduk asli P0.

Contoh pada tabel 6.1.

Kelompoki Umur Jumlah Penduduk Lahir Mati

1 2 3 4 5 6 7 8 9

0 – 9 10 – 19 20 – 29 30 – 39 40 – 49 50 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 89 +

3.900 3.200 3.300 2.800 1.700 1.800 1.100 550 200

-35 267 105 12

-42 2 5 6 7 17 28 35 24

Total 18.370 419

 Tingkat kematian pada kelompok 1 : 42/3900 = 0,011 maka “survivorship rate” dari kelompok 1 ke kelompok 2 adalah S2,1= 1 – 0,011 = 0,989.maka jumlah penduduk yang ada pada kelompok 2 pada awal periode berikut adalah

P

12(

S

2,1)(

P

10) = (0,989)(3900) = 3857...lihat bedanya bila (data

pada tabel 2.1.) 3900 – 42 = 3858....ada perbedaan dengan 3857 di atas karena ada perhitungan rate nya.

 Dengan cara yang sama untuk kelompok 2 : 2/3200 = 0,0006 ....maka survivorship rate kelompok 2 ke kelompok 3 adalah : S3,2= 1 – 0,0006 = 0,9994....dibulatkan menjadi 0,999 maka jumlah penduduk yang ada pada

kelompok 3 pada awal periode berikut adalah

) )( ( 3,2 02

1

3

S

P

P

 =(0,999)(3200)=3198.

 Seterusnya untuk kelompok lainnya :

S2,1= 1 – 0,011 = 0,989

S3,2= 1 – 0,0006 = 0,9994

S4,3= 1 – 5/3300 = 0,998

S5,4= 1 – 6/2800 = 0,998

S6,5= 1 – 7/1700 = 0,996

(4)

S8,7= 1 – 28/1100 = 0,975

S9,8= 1 – 35/550 = 0,936

S9,9= 1 – 24/200 = 0,880

Survivorship rate yang terakhir menggambarkan proporsi penduduk pada kelompok terakhir. Maka jumlah penduduk pada kelompok terakhir periode berikutnya :

 

( )( ) ( )( 0)

9 9 , 9 0 8 8 , 9 1

9

S

P

S

P

P

(0,936)(550)+(0,880)(200)=691

Apabila ditulis dalam bentuk matriks sbb :

                                                                                        

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

0 9 0 8 0 7 0 6 0 5 0 4 0 3 0 2 0 1 1 9 1 8 1 7 1 6 1 5 1 4 1 3 1 2 1 1 880 , 0 936 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 975 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 991 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 996 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 998 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 998 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 999 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 989 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dari komponen-komponen perubahan penduduk, sekarang 2 hal sudah dipelajari untuk proses perhitungan secara terpisah yi :kelahirandankematian.

Pada kenyataannya kedua komponen tsb tidak dapat dipisahkan dalam perhitungan (catatan : masih ada satu lagi yang akan/belum dibahas yaitu migrasi).

Dapat ditulis gabungan tsb sbb :

P1=sP1+ bP1...(6)

sP1 = tingkat penduduk yang baru dari yang bertahan hidup (survivor/aging) bP1 = tambahan penduduk yang lahir (birth)

(5)

P1= SP0+B P0 = (S+B) P0 =C P0 ...(7)

P1= C P0...(8)

Dimana C = S+B

Pada contoh tabel 6.1.

                                                                                        

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

0 9 0 8 0 7 0 6 0 5 0 4 0 3 0 2 0 1 1 9 1 8 1 7 1 6 1 5 1 4 1 3 1 2 1 1 880 , 0 936 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 975 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 991 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 996 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 998 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 998 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 999 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 989 , 0 0 0 0 0 007 , 0 038 , 0 081 , 0 011 , 0 0

Apabila kita akan memproyeksikan penduduk pada tingkat waktu ke 2 : P2 , maka

kita rubah persamaan (10) dari P0jadi P1 dan P1 jadi P2 jadi persamaan (10)

menjadi P1= C P0

P2= CP1 = CC P0 ...(9)

P2= C2P0 ... (10)

Untuk P3 = C P2 = C(C P2 ) = C(CC P0 ) = C3 P0 ...(11) maka rumus

umumnya untuk tingkat waktu ke n :

P0=C Pn-1=C(Cn-1P0 ) = CnP0...(12)

Sebagai contoh untuk kasus tabel 6.1. pada tingkat waktu ke 4 dapat dilihat pada lampiran.

(6)

Mi = tingkat migrasi pada kelompok i (nilai positif berarti

inmigration/migrasi masuk dan nilai negatif berarti migrasi keluar/outmigration

Maka bila ditulis pada kelompok umur :

M

M

M

M

M

i

2 1

Maka bila ditambahkan dengan tingkat kelahiran dan kematian menjadi :

M

P

C

P

1 0 ...(13)

untuk

C

P

M

M

C

P

C

M

M

C

M

P

C

P

2 1  0   2 0 

C

P

CM

M

M

C

P

C

M

CM

M

C

M

P

C

P

3 2  2 0 

 3 0 2  

Untuk

   

 

C

P

M

C

C

P

C

M

C

M

M

M

P

n n n n n

3 2

0 1 1

M

CM

M

C

M

C

P

C

P

n n n n

  

 0 1 2

atau

C

C

C

C

I

M

P

C

P

n n n n n

3 2

1

0 ...(14)

Dimana bagian ke 2 adalah produk matriks

C

n

C

n

C

n

C

I

3 2

1 dari

(7)

Perhitungan jumlah

I

C

C

2

C

n1

  

dapat diakibatkan kekuatan C, yang

dapat dihitung untuk mengevaluasi

C

n . Jumlah dari

I

C

C

C

n

C

  

 

 2 1 adalah sama dengan inverse matriks (I-C)

Jadi untuk proyeksi dalam jumlah besar :

I

C

M

P

C

P

n n 0 1

 

 ...(15)

Yang dapat ditulis :

I

C

M

P

C

P

 0 1

  

Contoh Soal untuk Latihan :

Soal 1 :

1. Diketahui data penduduk Kecamatan Wanareja pada tahun 2000 menurut kelompok umur sebagai berikut :

No. Kelompok

Umur Penduduk(Pi) Kelahiran Kematian Migrasi Keluar Masuk 1.

2. 3. 4.

0 – 14 15 – 29 30 – 44 45 – 59

15.350 13.870 8.800 4.900

-1050 220 3

80 30 15 55

50 70 10 0

30 90 15 0 Ditanyakan :

a. Buat matriks kelahiran b. Buat matriks “tetap hidup”

c. Berapa jumlah penduduk pada tahun 2015 bila migrasi tidak diperhitungkan ?

d. Berapa jumlah penduduk pada tahun 2030 bila migrasi tidak diperhitungkan?

e. Berapa jumlah penduduk pada tahun 2015 bila migrasi diperhitungkan ?

Jawab :

a & b : Matriks Kelahiran (B) dan survivorship/Tetap Hidup (S)

(8)

dimana S + B = C

Jawaban c :

P2015= P1 = C.P0 =

= x             4900 8800 13870 15350 =             5 , 13628 26 , 13842 25 , 15273 948 , 1272 =44017

Jawaban d :

P2030= P2 = C.P1 = C.C.P0=

X X             4900 8800 13870 15350 =

Jawaban e :

Matriks migrasi :

              0 5 20 20 30 50

M

P

C

P

1 0

=             5 , 13628 26 , 13842 25 , 15273 948 , 1272 +                0 5 20 20 30 50 =             5 , 13628 26 , 13847 25 , 15293 948 , 1252

=44021,96 dibulatkan = 44022

(9)

Soal 2 :

Given the following data, and assuming no changes in the birth, death, and migration rates :

age group Pop 1970= P0 Births 50-65 Deaths50-65 inmigrationout

0-14 216 0 36 5 25

15-29 216 162 36 20 30

30-44 216 180 36 10 50

45+ 216 54 216 100 0

a. What will the population be in 1985 and 2000?

b. How would these projections change if the inmigration levels were to go up by 10%?

c. What would be the effect of an overall decreasein the birth rates of 0,005%

Daftar Pustaka :

1. Oppenheim, “Applied Models in Urban and Regional Analysis”, Prentice Hall, Englewood Cliffs, 1980.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah diadakan simulasi dan penelitian, maka pergerakan kerumunan manusia yang tersebar didalam area evakuasi, dengan menggunakan algoritma boids dan A Star dapat menghindari

  Tujuan   dari   menggunakan   paprika  sebagai  bahan  dasar  yaitu  bahan  baku  yang  sangat  melimpah   dan  menambah  varian  makanan  dari  jenis  manisan...

Pedoman pembuatan kuesioner survei kepuasaan stakeholder ini mengacu pada borang akreditasi, dengan aspek penilaian pengguna lulusan yang digunakan sangat umum dan kurang

Integritas adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja.Tantangan yang dihadapi setiap

untuk pasien rawat inap ada program customer visite,untuk menanyakan kepada pasien bagaimana pelayanan rumah sakit dan pelayanan askes serta memberikan info yang dibutuhkan

Kemampuan lokomotor adalah kemampuan melakukan gerakan motorik anggota tubuh untuk memindahkan seluruh tubuh dari satu tempat ke tempat lain seperti berjalan,

maka model regresi dapat digunakan untuk mempredeksi kinerja auditor atau dengan kata lain Independensi, Kompetensi, Komitmen Organisasi, Pengalaman, Motivasi Auditor

• Pemakaian barang untuk proyek dan kegiatan maintenance (yang tidak tiap tahun dilakukan) akan diberikan catatan di forecast sehingga untuk periode ke depan, apabila tidak