• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Strategis Sistem Informasi Men

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancangan Strategis Sistem Informasi Men"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 547 9 MARET 2014

!

PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI: ANALISA GAP TEKNOLOGI

Mengkaji Gap Tata Kelola

Prof. Richardus Eko Indrajit – indrajit@post.harvard.edu

Prinsip, kebijakan, dan kerangka tata kelola merupakan referensi utama yang dijadikan sebagai panduan dalam mengelola sistem informasi di perusahaan. Secara perlahan biasanya panduan ini dibangun sedikit demi sedikit oleh pimpinan perusahaan sebagai bagian dari inisiatif “good corporate governance”. Walaupun demikian, masih sangat sedikit perusahaan yang telah mengadopsi “good practices” di bidang tata kelola. Oleh karena itulah biasanya gap antara yang seharusnya dan yang dimiliki perusahaan dalam hal tata kelola masih terbuka lebar.

Tata kelola yang baik dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang holisitik dan sistemik, bukan sekedar serangkaian program atau inisiatif yang tambal sulam. Berbagai aktivitas utama yang harus dilakukan untuk menutup gap yang dimaksud antara lain:

• Mendefinisikan prinsip-prinsip tata kelola yang harus dipergunakan sebagai pegangan seluruh pemanku kepentingan dalam mengelola sistem dan teknologi informasi;

• Mengembangkan kerangka tata kelola yang terdiri dari seluruh komponen internal maupun eksternal yang ada pada ekosistem perusahaan;

• Menyusun berbagai kebijakan dan aturan yang terkait dengan pengelolaan sistem informasi, seperti dalam hal perencanaan, pengadaan, pembangunan, penerapan, pengembangan, pengawasan, penilaian, dan pengendalian;

• Mengembangkan dan memberlakukan aturan, mekanisme, dan prosedur yang jelas dalam hal tata kelola dimana didalamnya terkait beragam komponen seperti struktur organisasi, proses bisnis, perilaku dan budaya, informasi, aplikasi, teknologi informasi, manusia, dan lain-lain;

• Menetapkan portofolio dan rangkaian proses tata kelola inti (prioritas) yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan;

• Menetapkan kunci keberhasilan dan indikator kinerja tata kelola yang menjadi sasaran atau obyektif yang harus dicapai perusahaan;

• Mengembangkan berbagai instrumen untuk mengukur pencapaian kinerja tata kelola yang telah ditetapkan;

• Menetapkan berbagai metrik yang terkait dengan aktivitas tata kelola sehari-hari (performance measurements);

• Memetakan siapa bertanggung jawab terhadap proses atau aktivitas yang mana dalam konteks tata kelola sistem informasi;

• Menyesuaikan atau mengharmonisasikan/mensinkronisasikan berbagai perangkat atau instrumen tata kelola yang dimiliki oleh perusahaan;

• Menetapkan dan menghitung gap tingkat kematangan (maturity level) yang dimiliki pada saat ini;

(2)

EDISI 547 9 MARET 2014 • Mendifinisikan langkah-langkah atau aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dikerjakan

dalam beberapa tahun ke depan terkait dengan tata kelola;

• Mengadopsi model tata kelola sesuai dengan “good practices” yang ada dan dikenal luas di industri;

• Membentuk tim yang diberikan tanggung jawab untuk mengembangkan tata kelola dimaksud dan menetapkan tugas serta tanggung jawabnya;

• Membeli atau mengadakan tool atau piranti aplikasi pendukung implementasi tata kelola;

• Melakukan studi perbandingan model dan kinerja tata kelola dengan perusahaan lain; • Mempersiapkan dan membekali tim tata kelola dengan pelatihan yang diperlukan; dan

lain sebagainya.

!

Ada sejumlah hal yang harus benar-benar diperhatikan dan dipertimbangkan dalam aktivitas menjembatani gap tata kelola ini, antara lain adalah:

• Setiap perusahaan memiliki konteks tata kelolanya sendiri-sendiri karena perbedaan strategi maupun pendekatan bisnis yang dilakukannya – terutama dalam kaitannya dengan peran sistem dan teknologi informasi bagi kelangsungan hidup perusahaan; • Tata kelola sistem informasi tidak hanya terbatas ruang lingkupnya pada unit atau divisi

yang terkait dengan teknologi informasi saja, namun berlaku di seluruh korporasi – dari manajemen puncak hingga staf, dari bisnis proses hulu hingga hilirnya;

• Akan banyak model dan standar yang dapat diadopsi untuk mengembangkan model tata kelola dimana satu dan lainnya haruslah saling melengkapi, terintegrasi, dan terpadu;

• Pendekatan pengembangan kerangka tata kelola haruslah dilihat secara holistik (menyeluruh) dan sistemik, sesuai dengan postur ekosistem perusahaan; dan

• Domain tata kelola secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu berkaitan dengan “governance” dan “management”.

akhir dokumen

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan model student facilitator and explaining dengan

Perhitungan waktu lembur dihitung mundur satu bulan kebelakang. Untuk perhitungan lembur dilihat dari keterangan overtime pada laporan absensi kemudian jumlah jam

Saran-saran sesuai simpulan yang telah diuraikan adalah sebagai berikut: (1) bagi guru, pelajari pene- rapan model Discovery Learning de- ngan alat bantu hitung

Transaksi merupakan bagian dari pengeksekusian sebuah program yang mlakukan pengaksesan basis data dan bahkan juga melakukan serangkaian perubahan data. Pelaksanaan sebuah

Berdasarkan deskripsi pelaksanaan penelitian selama tiga siklus dalam pembelajaran IPS pada penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan model Visualization,

Peneliti memberikan beberapa saran agar kualitas pembelajaran semakin me-ningkat dengan baik yaitu: (1) bagi guru, hendaknya guru lebih mempelajari teknik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyamakan kombinasi krom-gambir pada konsentrasi yang sama menghasilkan limbah krom yang lebih sedikit dibandingkan dengan samak

The results of the study revealed that; (1) teachers controlled the classroom interactions by labelling students, threatening, making fun of students,