• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS JURNAL ERGONOMI ANALISIS PRODUKTIV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS JURNAL ERGONOMI ANALISIS PRODUKTIV"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS JURNAL ERGONOMI ANALISIS PRODUKTIVITAS DALAM STASIUN KERJA IKM

UNIVERSITAS TELKOM Sabilla Anis1

Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom sabillaanis@students.telkomuniversity.ac.id1

Abstrak :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di industri kecil menengah. Salah satunya yaitu tingkat produktivitas pekerja yang berhubungan erat dengan stasiun kerja. Oleh karena itu penulis membuat jurnal ini untuk mengobservasi dan menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penulis menggunakan metode kualitatif dan melakukan pengamatan secara langsung industri kecil menengah yang berada di lingkungan sekitar.

Kata kunci : Sepatu, industri, rumah. A. Pendahuluan

Latar Belakang

Mobilitas manusia semakin lama semakin meningkat. Kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi dengan sesamanya menjadi sebuah keharusan yang mutlak. Hal ini didukung dengan semakin berkembangnya teknologi untuk berinteraksi secara nirkabel. Meskipun demikian, interaksi secara langsung tentu saja tetap menjadi salah satu pilihan terbaik dalam berkomunikasi. Di sinilah peran alas kaki sebagai salah satu kebutuhan primer digunakan. Tanpa alas kaki, hampir seluruh kegiatan yang dilakukan di luar rumah menjadi tidak efektif. Dewasa ini, alas kaki bukan hanya sekedar pelindung kaki dari cuaca maupun lingkungan, namun alas kaki telah menjadi lifestyle atau bahkan status sosial seseorang.

Alas kaki dibagi menjadi dua, yaitu sandal dan sepatu. Masing-masing memiliki banyak sekali jenis yang beragam sesuai dengan kebutuhan. Belum lagi selera konsumen dan trend fashion yang terus berubah menjadikan alas kaki sebagai salah satu kebutuhan utama yang tak dapat diabaikan.

(2)

Tujuan

Meningkatkan produktivitas dalam industri kecil menengah khususnya IKM

sepatu “The Island” menggunakan micromotion study.

Urgensi

Memaksimalkan produktivitas karyawan IKM sepatu khususnya di bagian pemasangan sol sesuai dengan pendekatan ergonomi.

Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode kualitatif dimana penulis turun ke lapangan untuk mengobservasi usaha terkait.

Perkiraan Temuan

Berdasarkan karyawan yang diobservasi, berikut perkiraan temuan penulis: 1) Posisi kerja yang tidak ergonomis.

2) Stasiun kerja yang padat. 3) Produktivitas yang terhambat.

B. Tinjauan Pustaka & Metodologi 1) Produktivitas

Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi. Seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.

Setiap usaha tentu dituntut untuk memiliki produktivitas yang tinggi. Tanpa pekerja yang produktif, sebuah usaha tidak akan berjalan dengan lancar. Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai “ratio output” dibandingkan dengan “input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu perekonomian.

2) Motion & Time Study and Micromotion Study

(3)

Definisi Time Study

Time study adalah sebuah pembelajaran sistematis dari sistem kerja

dengan tujuan :

1. Mengembangkan sistem dan metode yang lebih baik. 2. Melatih operator.

3. Menentukan standar waktu.  Definisi Micromotion Study

Motion study pertama kali dipublikasikan pada pertemuan American

Society of Mechanical Engineering tahun 1912 oleh Gilbreth. Penjelasan

singkat tentang hal ini adalah : micromotion study adalah mempelajari elemen dasar atau subdivisi berdasarkan gambar gerakan kamera, alat penghitung waktu yang secara akurat dapat menghitung interval waktu pada gambar film.

Metode ini menggunakan peralatan videotape berkecepatan tinggi untuk menganalisa gerakan yang sangat cepat dan sedikit. Tugasnya adalah menganalisa gerakan tersebut kemudin mengulang secara perlahan di dalam laboratorium, sehingga didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk tiap-tiap gerakan.

Time dan motion study sangat penting bagi industri karena akan sangat berhubungan dengan perencanaan kapasitas yang akan membantu dalam menentukan tingkat output dari operasi suatu industri. Motion study, akan berorientasi tentang peningkatan produktivitas, sedang time study memiliki orientasi tentang pengukuran produktivitas.

C. Hasil Penelitian Wawancara

Penulis mengunjungi sebuah IKM yang bergerak dalam bidang produksi sepatu

lokal dengan merk “The Island” yang terletak di Kampung Cilebak, Desa

Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Dari hasil wawancara yang dilakukan, didapat informasi sebagai berikut :

1) IKM ini merupakan usaha turun temurun.

2) Sepatu-sepatu tersebut disimpan di sebuah tempat di Baleendah sebelum akhirnya di distribusikan ke toko-toko di daerah Gedebage.

3) Merk sepatu “The Island” didominasi oleh sepatu pria karena faktor pesanan. 4) Sepatu yang telah siap dijual diantar ke Baleendah sekitar 2 hari

sekali/tergantung lamanya proses produksi.

5) Dalam sehari IKM ini dapat menghasilkan 10 pasang sepatu. 6) Ada total 7 karyawan aktif, 4 diantaranya bekerja di rumah. 7) IKM ini sudah bergerak selama 10 tahun lebih.

(4)
(5)

Micromotion Study a) Flow Chart

Keterangan Garis :

a) Pekerja datang dan duduk di tempat kerjanya.

b) Pekerja mengambil part sepatu yang telah dijahit dan melakukan finishing.

c) Pekerja menyimpan hasil sepatu yang telah dirapikan ke rak. d) Pekerja mengambil sol sepatu dan kembali ke tempat duduknya. e) Pekerja mengambil sepatu yang telah jadi dari rak dan membawanya

keluar untuk packaging.

b) Process Chart TIME

IN SCND.

CHART SYMBOL PROCESS

DESCRIPTION

15” Inspeksi jahitan

5” Mengambil cetakan

kayu

12”

Inspeksi kerapihan bshan yang telah diberi

cetakan

2” Mengambil alat dari rak

4” Menarik bahan agar

(6)

6” Mengambil paku dari rak

4” Menempelkan bahan ke

cetakan dengan paku

5” Inspeksi kerapihan

bahan

1” Mengambil alat

1” Menarik bahan agar

sesuai dengan cetakan

3” Mengambil paku dari

rak

4” Mengambil paku dari

rak

2” Menempelkan bahan ke

cetakan dengan paku

5” Inspeksi kerapihan

bahan

1” Mengambil alat

3” Menarik bahan agar

sesuai dengan cetakan

1” Mengambil alat

2” Menempelkan bahan ke cetakan dengan paku

4” Mengambil paku dari

rak

1” Menempelkan bahan ke

cetakan dengan paku

6” Mengambil paku dari

rak

1” Menempelkan bahan ke

cetakan dengan paku

15” Inspeksi jahitan yang

(7)

20” sesuai dengan cetakan & Menarik bahan agar melepasnya dari cetakan

7” Inspeksi kerapihan

bahan

5” memakai ujung jari Mengambil lem

telunjuk

17” Mengoleskan lem ke

bahan yang terbuka

1” Mengambil lem dari rak

4” Mengoleskan lem ke bagian dalam bahan sepatu

16” Mencari bahan yang ada di bagian bawah

1” Menempelkan bahan ke bagian dalam bahan sepatu

2” Mengambil lem dari rak

11”

Mengoleskan lem ke baian dalam bahan sepatu & menempelkan

bahan ke bagian dalam bahan sepatu

1” Mengambil lem dari rak

3” Mengoleskan lem ke bagian dalam bahan sepatu

8” Inspeksi kerapihan bahan

2” Mengambil cetakan

sepatu yang ada di lantai 14” Menyesuaikan bentuk bahan dengan cetakan

1” Mengambil alat

4” sesuai dengan cetakan Menarik bahan agar

5” Mengambil paku dari

(8)

3” Inspeksi kerapihan bahan

1” Mengambil alat

4” Menarik bahan agar

sesuai dengan cetakan

2” Mengambil paku dari

rak

4”

Menempelkan bahan ke cetakan dengan paku &

menarik bahan agar sesuai cetakan

5” Mengambil paku & alat

dari rak

11”

Menempelkan bahan ke cetakan dengan paku &

Menarik bahan agar sesuai dengan cetakan

3” Mengambil paku dari

rak

2” Menempelkan bahan ke

cetakan dengan paku

5” Inspeksi kerapihan

bahan

71” Menarik bahan agar

sesuai dengan cetakan

45” Menempelkan bahan ke

cetakan dengan paku

6” Mencari-cari alat

2” A Mengambil alat

3” Merapikan bahan

7” Menempelkan bahan ke

(9)

D. Pembahasan 1) Analisis

Dari data yang telah disajikan di atas dapat disimpulkan bahwa stasiun kerja yang dimiliki oleh karyawan kurang efektif dalam menunjang pekerjaannya. Salah satu contohnya yaitu kurangnya ketersediaan tempat serta sistem penyimpanan barang yang tidak teratur membuat pergerakan para pekerja menjadi sangat terbatas.

Masalah yang terdapat dalam IKM ini terdiri dibagi ke dalam 2 katagori, yaitu masalah dalam stasiun kerja dan sistem bekerja.

Masalah yang ada dalam stasiun kerja yaitu :

a) Kurangnya ketersediaan tempat

Gambar di atas menunjukan stasiun kerja karyawan yang kurang cukup untuk menunjang pekerjaannya. Dengan ruang ±1 meter, tidak ada tempat untuk menyimpan meja dan kursi yang ergonomis untuk membantu pekerjaan agar menjadi lebih produktif.

b) Tempat penyimpanan (storage)

(10)

Sementara itu masalah yang terdapat dalam sistem bekerja yaitu : a) Jadwal yang kurang tegas.

Salah satu persoalan yang sangat dirasakan dalam sistem bekerja IKM ini adalah jadwal yang kurang tegas. Karyawan terkadang datang tidak tepat waktu sehingga ada beberapa pekerjaan yang tertunda.

2) Solusi

a) Work Design

Work Station

Penataan work station yang seperti ini membuat karyawan lebih leluasa dalam bergerak. Bahan-bahan yang tidak sering digunakan disimpan di bagian pojok/pinggir sedangkan bahan-bahan yang penting diletakkan di dekat tempat kerja. Penataan seperti ini pun memungkinkan karyawan yang diobservasi untuk memiliki meja dan kursi kerja yang ergonomis meskipun dengan ukuran yang tidak terlalu besar / sekitar 80 cm x80 cm.

b) Product Design

Storage

(11)

section paling depan digunakan untuk menyimpan barang-barang yang sering dipakai sementara section belakang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang jarang dipakai.

E. Kesimpulan

MIcromotion Study adalah suatu metode observasi yang dapat membantu

produktivitas suatu kegiatan dengan melihat gerakan pekerja melalui media visual bergerak. Metode ini dapat membantu observator menggaris-bawahi permasalahan yang ada di tempat kerja sehingga mampu memberikan solusi untuk membantu produktivitas dan posisi kerja yang baik bagi para pekerja.

Terdapat 2 solusi yang memungkinkan untuk tempat kerja yang sama dalam IKM ini sehingga pekerja dan pemilik usaha dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih efisien. Desain tempat kerja yang lebih luas dapat memberikan keleluasaan mobilitas bagi para pekerja sementara desain storage yang simple dan tidak banyak memakan tempat membuat pekerja tak harus menyediakan banyak ruang untuk storage yang massive.

F. Daftar Pustaka

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-produktivitas-kerja-dan.html

http://arifamrizal.wordpress.com/2008/03/04/motion-and-time-study

(12)

G. Lampiran Fragmentasi

(13)
(14)

Gambar

Gambar di atas menunjukan stasiun kerja karyawan yang kurang cukup untuk menunjang pekerjaannya

Referensi

Dokumen terkait

Poliuretan yang disintesis dengan sumber hidroksil dari PEG 400 dan minyak kelapa memiliki rapatan ikatan silang lebih banyak, suhu Tg dan Td yang lebih tinggi,

(2) Dalam hal penyelenggaraan statistik sektoral tersebut dilaksanakan sendiri oleh instansi pemerintah yang bersangkutan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi deskriptif tentang pengelolaan sarana dan prasarana dalam meningkatkan prestasi non akademik siswa yang

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

DAFTAR NOMINATIF TENAGA HONORER KATEGORI 2 Instansi : Pemerintah Kab... Instansi

Untuk memastikan bahwa tidak akan nada kelas yang kosong PENGURUS DIROSAH KITAB juga membentuk ASISTEN AHLI yang terdiri dari Para santri berstatus pelajar di Pondok

Jika makanan jenis A berharga 85 cent per kg dan B berharga 40 cent per kg, berapa kg masing-masing jenis makanan harus dibeli setiap minggu agar orang tersebut