ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
( LINGKUNGAN MAKRO )
MODUL – 5
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL (LINGKUNGAN MAKRO )
Aktivitas bisnis merupakan bagian kecil dari suatu sistem besar yang ada di dalam kehidupan yang disebut dengan lingkungan eksternal. Setiap kondisi dan perubahan dalam lingkungan akan mempengaruhi kondisi perusahaan. Begitu sebaliknya tindakan perusahaan sedikit banyaknya akan memberikan kontribusi dalam terciptanya suatu kondisi lingkungan tertentu. Apakah yang harus dilakukan oleh perusahaan? Pada sesi terdahulu telah dibahas bahwa perusahaan/organisasi mestinya melakukan penyesuaian terhadap kondisi tersebut karena melakukan penyesuaian akan lebih mudah dilakukan dari pada bertindak melawan arus untuk merubah kondisi tersebut secara cepat.
KHARAKTERISTIK LINGKUNGAN MAKRO DAN PENDEKATAN
ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO
Lingkungan ekternal perusahaan dapat dikelompokan menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro dikatakan juga sebagai lingkungan jauh (remote evironment) atau Lingkungan Umum atau Lingkungan sosial (societal Environment). Sedangkan lingkungan mikro disebut juga dengan lingkungan Industri atau lingkungan tugas (Task Environment).
Lingkungan makro adalah lingkungan yang terluas dan mempengaruhi kondisi perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung. Pengaruh tidak langsung biasa terjadi melalui mempengaruhi lingkungan mikro/industri tempat keberadaan perusahaan. Lingkungan makro merupakan lingkungan yang sangat tidak pasti yang memiliki kharakteristik sebagai berikut :
1. Boundlesness. Tidak memiliki batas yang jelas dan luas sehingga halhal yang tadinya tidak diduga mempengaruhi ikut mempengaruhi.
2. Sinyal yang lemah. Kondisi dan perubahan yang akan terjadi sulit dilacak dengan pasti, karena perubahannya sulit dikenali dengan pasti.
3. Uncontrolable. Perusahaan tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mengendalikan kondisi lingkungan ini.
Karena ketiga hal tersebutlah maka lingkungan makro menjadi hal yang paling tidak pasti (uncertainty) yang dihadapi perusahaan/organisasi.
Setiap manajemen perusahaan mempunyai pendekatan yang berbedabeda di dalam melakukan analisis linglamgan. Setidaknya terdapat 3 pendekatan analisis lingkungan yaitu :
1. Ireguler Approach
2. Reguler Approach 3. Continous Approach
Ireguler approach adalah suatu pendekatan analisis lingkungan eksternal dilakukan pada saat dirasakan perlu, mungkin karena krisis atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dikhawatirkan akan mengganggu perusahaan. Reguler approach merupakan pendekatan analisis lingkungan yang dilakukan secara periodik, karena dianggap perubahan dalam satu jangka waktu tertentu dapat diantisipasi. Continous Approach mengaanggap bahwa lingkungan dapat berubah setiap saat yang perlu segera untuk direspon atau didahului. Bagaimana perbedaan kharakteristik ketiga pendekatan tersebut dapat dilihat pada label berikut.
Perbandingan Pendekatan Analisis Lingkungan
No Kharakterislik Ireguler App. Reguler App. Continous App.
1 Ciri Dadakan Periodik Terus menerus
2 Ruang lingkup Peristiwa tertentu BeberapaVariabel Banyak Variabel
3 Penyebab Krisis Masalah Perencanaan
4 Orientasi Reaktif Proaktif Proaktif
5 Rentang Waktu Retrospektif Retrospektif dan
LANGKAH LANGKAH ANALISIS LINGKUNGAN DAN SUMBER DATA
Seperti yang dibahas diatas bahwa lingkungan memiliki ketidak pastian yang perlu untuk diamati dan dianalisis dengan cara yang lebih sistematis agar perusahaan dapat lebih awal mengetahui kejadiankejadian lingkungan yang mungkin perlu direspon dan diantisipasi manajemen. Variabel lingkungan begitu banyak dan luas sehingga tidak mudah melakukan analisis. Analisis lingkungan memerlukan beberapa komponen agar analisis dapat menangkap variabel yang berpengaruh dan perlu untuk diantisipasi. Keempat komponen analisis lingkungan eksternal tersebut adalah :
1. Scanning. 2. Monitoring.
3. Forecasting
4. Assessing.
Scanning berupaya untuk menangkap sinyal perubahan dan trend dari kondisi lingkungan. Monitoring bertujuan untuk mendeteksi makna dengan selalu mengobservasi mengikuti perkembangan perubahan dan trend lingkungan tersebut. Berdasarkan pemahaman tentang perubahaan tersebut maka dapan dilakukan proyeksi (forecasting), apakah yang akan terjadi pada masa depan dan antisipasi. Assesing dimaksudkan untuk menentukan waktu perubahan yang akan terjadi dan tingkat pengaruhnya terhadap perusahaan, apakah penting untuk ditanggapi atau tidak atau dengan arti kata lain pentingnya perubahan tersebut terhadap strategi dan manajemen perusahaan.
Adapun tahapan yang dilalui di dalam upaya untuk menganalisis lingkungan tersebut akan melibat komponenkomponen tersebut di atas dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Identifikasi variabelvariabel dan menyeleksi/menentukan variabel lingkungan yang relevan untuk dianalisis.
3. Berusaha untuk mengetahui implikasi manajerial, langsung maupun tidak langsung yang mungkin ditimbulkan.
4. Berusaha untuk merumuskan antisipasi strategi untuk menghadapinya.
Identifikasi dan Seleksi Variabel lingkungan.
Isu situasi dan kondisi lingkungan tersebut pada setiap masa akan berbeda dan melibatkan variabel yang berbeda juga. Antara satu variabel dengan lainnya akan saling berkaitan. Hal ini yang perlu nantinya diamati dan dicari bentuk keterkaitannya oleh para analis. Oleh karena itu analisis lingkungan memerlukan banyak orang dari berbagai latar belakang keahlian dan bukan pekerjaan satu dua orang saja.
Memahami Kharakter masingmasing variabel.
Dengan melakukan monitoring terhadap varibel tersebut diharapkan dapat dikenali bagaimana pola perubahaan pada masingmasing variabel terpilih sesuai dengan priority di atas. Untuk variabel ekonomi dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan kondisi dan keterkaitan antar variabel tersebut pada negara yang sedang berkembang dengan negara maju. Begitu juga dengan variabel lainnya seperti politk, hukum social dan tekhnologi. Masing masing variabel juga memilki keterkaitan dengan variabel lainnya dengan pola berbeda antar setiap negara dan kelompok ekonomi tertentu. Hasil penelitian dan pernyataan para ahli dapat menjadi sumber informasi yang dapat digunakan.
Setelah memahami kharakter masingmasing variabel dan kemudian berusaha untuk menacari keterkaitan satu sama lainnya sehingga menciptakan suatu model tertentu. Melalui itulah akan diperoleh prediksiprediksi yang akan terjadi pada setiap variabel di masa yang akan datang.
Implikasi Manajerial.
Persoalan terpenting untuk dipahami di dalam analisis lingkungan adalah bagaimana pengaruh dan tuntutan perubahan lingkungan tersebut terhadap manejemen perusahaan. Pada tahap ini kita dapat memilah, variabel mana yang melahirkan Ancaman (treath) dan variabel mana yang melahirkan peluang(opportunity).
Antisipasi Strategi.
1. Strategi oposisi, Menunda atau memperlemah intensitas pengaruh pengaruh tersebut. Negosiasi, lobi, iklan dan hubungan masyarakat adalah contoh alat yang dapat dipergunakan.
2. Strategi Adaptasi, yaitu langsung melakukan penyesuaian diri dengan perubahaan yang terjadi.
3. Strategi offensif, yaitu memanfaatkan perubahaan untuk mencari celah dan kemungkinanan untuk meningkatkan keunggulan perusahaan merkipun memiliki resiko.
4. Strategi Menarik Diri, yaitu menghindari perubahaan yang penuh ancaman tersebut melalui divestasi atau memindahkan investasi pada bidang lain yang lebih aman. 5. Strategi Kontijensi, yaitu berusaha untuk menghadapi perubahaan beserta efeknya
melalui persiapan berbagai cara alternatif dan menyesuaikan dengan kemungkinan kejadian lingkungan yang muncul.
6. Strategi pasif, yaitu tidak merespon perubahaan dengan tindakan manajemen karena menganggap perubahaan tersebut hanya bersifat sementara atau memahami terlebih dahulu sebelum merespon
SEKILAS TINJAUAN PADA VARIBEL UTAMA LINGKUNGAN MAKRO
Lingkungan Ekonomi.
Variabel utama yang sering diperhatikan di dalam ekonomi adalah Pendapatan nasonal (GDP). Pendapatan nasonal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap ketersediaan modal dalam usaha. Variabel ini juga memiliki keterkaitan yang erat dengan tingkat tabungan masyaralat, kondisi pranata lembaga keuangan, inflasi dan pelarian modal. Pada negara berkembang seperti indonesia tingkat pendapatan ini termasuk rendah dengan distribusi yang tidak merata diiringi dengan rendahnya tabungan masyarakat. Kondisi ini memunculkan persoalan permodalan bagi industri. Ditambah lagi dengan lemah kondisi pranata lembaga keuangan yang mengakibatkan orangorang melarikan dananya ke luar negeri. Implikasi manajerialnya bagi perusahaan yang berada dalam kondisi perekonomian seperti ini adalah harus berfikir dua kali jika mau mengembangkan usaha padat modal.
Tingkat inflasi juga ikut berkaitan dengan kondisi di atas. Inflasi pada negara seperti ini cendrung lebih tinggi dan lebih banyak bersifat cost push dibanding Demand pull. Biayabiaya perusahaan menjadi tinggi, diperlukan tindakan yang hatihati dalam menentukan harga jual, pengelolaan hutang dan piutang. Penerimaan perusahaan akan terganggu jika terdapat kegagalan dalam mengantisipasinya. Tingkat inflasi ini tidak saja mempengaruhi kondisi pasar yang dihadapi perusahaan tetapi juga akan mengganggu kondisi internal dimana ketidak harmonisan manajemen dengan karyawan menjadi terganggu. Tuntutan menaikan upah/gaji dari kelompok karyawan menjadi membesar.
akan menuntut perusahaan untuk mengurangi impor dan lebih menekankan mpenggunakan bahan baku dalam negeri/lokal.
Lingkungan Sosial Budaya.
Tingkat pertumbuhan penduduk di negara berkembang lebih tinggi di bandingkan dengan negara maju dengan kondisi pendidikan yang lebih rendah. Dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk menjadikan negara seperti ini menjadi pasar yang sangat potensial namun di sisi lain kondisi perekonomian negara tidak cukup mendukung untuk jumlah penduduk yang begitu besar. Untuk tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak dapat memiliki peran secara ekonomis. Hal ini juga mempunyai dampak negatif disamping dampak positif bagi aktifitas bisnis.
Kondisi budaya asli yang masih kuat dengan nilainilai yang selalu sesuai dengan praktek bisnis yang ada juga menjadi persoalan tersendiri bagi bisnis. Seperti larangan memperkerjakan wanita pada malam hari sementara jumlah tenaga wanita ini justru lebih yang mulia dan memilki kemungkinan perilaku jahat yang kecil. Hal ini akan berpengaruh pada pola pengawasan di dalam manajemen. Perilaku pengawasan yang terlalu ketat dianggap tidak terlalu penting dan justru dapat dianggap sesuatu pelecehan terhadap keberadaan manusia itu sendiri.
Politik dan Hukum.
akan dapat membatasi ruang gerak perushaan. Dinegara yang berideologi sosialis cendrung kurang dinamis sedangkan kapitalisme cendrung lebih dinamis. Di negara sedang berkembang, kapitalisme adalah sesuatu yang masih diragukan. Pada bagian tertentu diterima tetapi pada bagian lain ditolak. Sehingga pada negara seperti ini peran pemerintah menjadi sangat dominan dalam mengintervensi perekonomian. Kondisi pemerintahaan akan langsung mempunyai dampak terhadap ekonomi dan bisnis.
Kondisi lembagalembaga politik merupakan bagian dari persoalan yang akan dihadapi bisnis. Di negara maju kondisi lembaga ini telah jelas dan berperan sesuai dengan posisinya masingmasing. Namun di negara berkembang hal ini masih sulit untuk dicapai. Hal ini juga akan berdampak sulitnya untuk memprediksi kebijakan kebijakan pemerintah. Keputusankeputusan lebih banyak menekankan aspek politisnya dibanding kepentingan ekonomi secara umum. Birokrasi juga ikut memberikan andil sebagai sumber penyebab meningkatnya biayabiaya
Tekhnology.