BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Menjadi sarjana bukanlah akhir dari kerja keras seorang mahasiswa, justru
hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap
mahasiswa pasti berkeinginan untuk memiliki karir yang baik dan menjanjikan di
masa depan. Dengan mencapai karir yang mereka impikan diharapkan akan
menjadi jalan bagi mereka untuk memperoleh apa yang mereka inginkan di masa
depan. Inilah yang menjadi alasan mengapa mahasiswa dituntut untuk melakukan
usaha terbaik mereka selama masih duduk di bangku perkuliahan dan memotivasi
diri mereka sehingga menjadi pribadi yang siap dalam menghadapi ketatnya
persaingan dan banyaknya tantangan di dunia kerja.
Dunia bisnis yang bersifat dinamis dan selalu berkembang menjadi faktor
semakin dibutuhkannya tenaga kerja yang memiliki keahlian dan siap dalam
menjalankan pekerjaan sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibutuhkan. Selain itu,
perkembangan dunia bisnis dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang semakin
beraneka ragam bagi angkatan kerja, khususnya bagi sarjana ekonomi jurusan
akuntansi. Sehingga dibutuhkan desain pendidikan yang dapat menyelaraskan
kemampuan yang telah diperoleh mahasiswa saat berada di bangku perkuliahan
dengan keahlian yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Hal ini berarti, mahasiswa
tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian akademik saja, tetapi juga
diharapkan mampu menguasai salah satu keahlian tertentu berupa soft skill dan
menjadi kemudahan bagi mereka dalam menghadapi ketatnya persaingan di dunia
kerja.
Banyak pilihan karir yang dapat diambil oleh sarjana akuntansi . Pertama,
sarjana akuntansi dapat memilih untuk menjadi pegawai di instansi pemerintahan
atau menjadi pegawai dari salah satu perusahaan swasta. Kedua, pilihan yang
dapat diambil adalah melanjutkan pendidikan akademik jenjang strata-2, dimana
setelah menyelesaikan pendidikan ini diharapkan nantinya para sarjana dapat
bekerja sebagai staff pengajar di perguruan tinggi ataupun swasta. Ketiga, pilihan
yang diambil adalah melanjutkan profesi untuk menjadi akuntan publik. Hal ini
menjadi bukti bahwa sarjana akuntansi memiliki kebebasan dalam memilih karir
sesuai dengan apa yang mereka minati.
Kecocokan (conformance) lulusan (Khadafi 2003, dalam Oktavia 2006)
menyatakan bahwa dapat dilihat dari gaji awal (starting salary), lamanya lulusan
memperoleh pekerjaan (length of waiting jobs), posisi ditempatkan bekerja
(position), kesempatan untuk memperoleh pekerjaan (opportunity), relevansi
antara latar belakang pendidikannya dengan pekerjaan yang dijalankan (relevancy
of jobs). Dari sisi kinerja (performance) kualitas lulusan dapat dilihat dari indeks
prestasi, kemampuan bahasa asing, lamanya studi dan penghargaan yang
diperoleh selama studi.
Ada beberapa faktor yang melatar belakangi setiap individu dalam
pemilihan karir. Oktavia (2006) merumuskan bahwa pemilihan karir dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu nilai intrinsik, pengetahuan mengenai
keuntungan profesi, fleksibilitas profesi, peluang pasar kerja, dan pengorbanan
Menurut Kunartinah (2003), Karir dapat dilihat dari berbagai cara antara
lain Posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan disuatu perusahaan dalam
kurun waktu tertentu.
1) Dalam kaitannya dengan mobilitas dalam suatu organisasi.
2) Tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkat
umur tertentu yang ditandai dalam penampilan dan gaya hidup seseorang.
Ada empat tahapan dalam karir yaitu:
Tahap karir yang pertama adalah pilihan karir (Carier choice) : secara
umum terjadi antar masa remaja sampai umur 20, ketika manusia
mengembangkan visi dan identitas mereka yang berkenaan dengan masa depan
atau gaya hidup, sesuai dengan pilihan jurusan dan pendidian mereka.
Tahap karir yang kedua adalah karir awal (early career) : selama periode
ini mereka juga meninjau kembali pengalaman yang terdahulu dan sekarang
selama bekerja di perusahaan dan mencoba untuk menentukan apa yang di
harapkan di masa yang akan datang.
Tahap karir yang ketiga adalah karir pertengahan (middle career) :
individu mulai bergerak ke dalam suatu periode stabilisasi dimana mereka
dianggap produktif, menjadi semakin lebih kelihatan, memikul tanggung jawab
yang lebih berat, dan menerapkan suatu rencana karir yang lebih berjangka
panjang.
Tahap yang terakhir adalah tahap karir akhir dan pensiun : individu mulai
melepaskan diri dari belitan – belitan tugasnya dan bersiap pensiun. Melatih
penerus mengurangi beban kerja atau mendelegasikan tanggung jawab kepada
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang
dibutuhkan, perusahaan bersedia menyediakan fasilitas dan berbagai bentuk
kompensasi sesuai dengan keputusan manajemen. Salah satunya dengan
menerapkan manajemen imbalan. Sunarto (2006: 15) menyatakan manajemen
imbalan pada dasarnya adalah manajemen harapan karyawan mengenai sesuatu
yang akan diterima dari majikannya sebagai imbalan atas kontribusi yang
diberikan; dan harapan majikan mengenai upaya, waktu, keterampilan yang akan
diterima dari karyawan sebagai imbalan atas gaji; peluang kerja serta
pengembangan keterampilan yang telah diberikan. Harapan tersebut dimasukkan
ke dalam hubungan kerja, dari sudut pandang imbalan, menjadi titik berangkat
bagi karyawan untuk memberi upaya dan keterampilannya kepada pemberi kerja,
sebaliknya merupakan titik berangkat bagi majikan untuk memberikan gaji atau
upah kepada karyawan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan
karir dan jenis karir yang nantinya akan mereka jalani menjadi hal yang menarik
untuk diteliti karena dengan diketahuinya pilihan karir yang diminati mahasiswa,
maka dapat diketahui mengapa seseorang memilih karir tersebut. Minat dan
rencana karir yang jelas akan sangat berguna dalam penyusunan program agar
materi kuliah dapat disampaikan secara efektif bagi mahasiswa yang
memerlukannya sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan mudah. Selain itu apabila dapat diketahui minat dari mahasiswa akuntansi
dalam pemilihan karir dapat mempermudah perencanaan kurikulum yang sesuai
menjalani proses penyesuaian antara kemampuan yang dimiliki dengan
kemampuan yang dituntut oleh dunia kerja dengan lebih mudah.
Pada dasarnya, penelitian ini mengacu dari penelitian yang dilakukan
Widyasari (2010). Perbedaan pada penelitian kali ini adalah waktu penelitian dan
lokasi penelitiannya, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
S1 akuntansi yang duduk di semester akhir.
Widyasari (2010) melakukan penelitian pada Perguruan Tinggi Negeri dan
Swasta di kota Semarang, yaitu di Universitas Diponegoro dan UNIKA
Soegijapranata dan variabel yang digunakan adalah penghargaan finansial,
pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,
pertimbangan pasar kerja, personalitas dan peran gender. Sedangkan pada
penelitian ini dilakukan pada mahasiswa S1 akuntansi yang duduk di semester
akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan variabel yang
digunakan adalah penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,
pertimbangan pasar kerja dan kebanggaan.
1.2 Identifikasi Masalah
Perencanaan karir yang matang merupakan faktor yang mempengaruhi
kesuksesan seseorang dalam berkarir. Tetapi kebanyakan orang mengalami
kesulitan akan perencanaan karir mereka karena dibayang-bayangi oleh
ketidakpastian di masa mendatang bahkan kebanyakan hanya membiarkan jalan
karir mereka seperti air mengalir tanpa ada perencanaan dan target.
Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor
mahasiswa ekonomi jurusan akuntansi. Adapun faktor-faktor yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Pertama, penghargaan finansial yang berupa gaji yang
diyakini oleh perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan
kepada karyawan. Kedua, pengakuan profesional meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan prestasi. Ketiga, nilai sosial yang menunjukkan kemampuan
seseorang kepada masyarakatnya. Keempat, pertimbangan pasar kerja yang
meliputi kemanan kerja dan tersedianya lapangan kerja serta kemudahan dalam
mencari lowongan pekerjaan. Kelima, kebanggaan yang merupakan suatu rasa
bangga yang diperoleh atas pekerjaan yang ditekuni karena dianggap memiliki
suatu nilai lebih dan bergengsi.
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan
pertanyaan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Apakah penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?
2. Apakah pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?
3. Apakah nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan
publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?
4. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?
5. Apakah kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan
publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?
6. Apakah penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,
terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik bagi
mahasiswa akuntansi ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji
faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi dan daya tarik bagi mahasiswa
akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik dan akuntan non publik.
Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui sejauh mana minat mahasiswa terhadap
profesi akuntan, apakah mahasiswa lebih tertarik untuk menekuni profesi sebagai
akuntan publik atau akuntan non publik.
Dalam profesi akuntan publik khususnya, pada saat sekarang ini peluang
untuk menjadi seorang akuntan publik tidak hanya dibatasi oleh sarjana akuntansi
saja melainkan sarjana-sarjana lainnya juga berkesempatan untuk menjadi akuntan
publik asalkan telah lulus dalam ujian akuntan publik. Hal ini jelas menjadi
pukulan bagi orang-orang akuntansi, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat
minat para mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik khususnya yang
dianggap sebagai profesi utama bagi sarjana akuntansi.
Pada kenyataannya profesi akuntan publik di Indonesia bisa dikatakan
tergolong lebih sedikit bila dibandingkan dibandingkan Negara ASEAN lainnya.
Struktur usia akuntan publik di Indonesia yang 39% berusia di atas 60 tahun atau
keseluruhan ada 67% di atas 50 tahun. Sedangkan tidak semua lulusan USAP
(Indonesian CPA) menjadi akuntan publik (hanya 26% menjadi akuntan publik).
Selain itu pertumbuhan akuntan publik di Indonesia sangat lambat. Akibatnya,
mundur atau sudah tidak praktik akan terjadi penurunan jumlah akuntan publik
yang signifikan, hal ini akan berakibat pada kualitas dari akuntan publik dimana
kebutuhan akan profesi akuntan publik di Indonesia yang semakin meningkat
karena tutntutan perkembangan bisnis tidak dibarengi dengan peningkatan jumlah
akuntan publik yang ada.
Auditor yang bekerja di kantor akuntan publik hanya sedikit yang
benar-benar menjadi akuntan publik. Karena selain memiliki PPAK dan mengikuti
USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik), para calon akuntan publik harus
memiliki pengalaman 1000 jam audit dalam 5 tahun terakhir. Bukan menjadi
rahasia umum lagi bahwa kebanyakan auditor yang bekerja di kantor akuntan
publik hanya sebagai ajang untuk mencari pengalaman. Karena seperti yang
diketahui cakupan kerja kantor akuntan publik sangat luas mulai dari perusahaan
manufaktur, jasa hingga perusahaan dagang. Setelah dirasa mereka cukup
menimba ilmu di kantor akuntan publik, mereka akan melamar pekerjaan di
tempat lain yang menawarkan kompensasi maupun jenjang karir yang lebih
menjanjikan ketimbang sekedar menjadi akuntan publik di kantor akuntan publik.
Siklus yang mengatakan perpindahan auditor dalam kantor akuntan publik sangat
tinggi memang benar adanya. Hal ini akan menjadi masalah ketika auditor yang
keluar merupakan auditor senior yang berpengalaman. Kantor akuntan publik
akan membutuhkan waktu untuk menemukan seorang auditor yang
berpengalaman. Belum tentu auditor junior lainnya dalam satu kantor akuntan
publik tersebut memiliki kemampuan yang sepadan. Kepercayaan pengguna jasa
kantor akuntan publik tersebut akan berkurang karena auditor yang biasanya
permasalahan perusahaan tersebut, hal inilah yang menyebabkan citra buruk pada
profesi akuntan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi beberapa pihak antara lain mahasiswa, masyarakat dan kalangan pendidik
yaitu :
1. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi untuk
dapat lebih memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa
akuntansi dalam pemilihan karirnya.
2. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan atau fakultas ekonomi
khususnya jurusan akuntansi untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran
dengan harapan untuk lebih menghasilkan lulusan-lulusan sarjana akuntansi
yang lebih berkualitas dan siap kerja.
3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga akuntansi yang memperkerjakan tenaga
akuntan, sehingga mereka dapat mengetahui seperti apakah keinginan dan
ekspektasi calon pekerja dalam memilih karirnya sebagai akuntan publik dan
non publik.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah
yang sama di masa depan sehingga dapat memberikan kemudahan.
Peneliti juga berharap dengan adanya penilitan yang dilakukan ini dapat
lebih memotivasi para sarjana akuntansi untuk lebih mencintai profesi akuntan,
baik itu akuntan publik ataupun akuntan non publik karena dengan semakin
sehingga hal ini menjadi berita positif bahwa lapangan pekerjaan bagi sarjana
akuntansi akan semakin terbuka lebar.
1.4 Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan disusun dalam lima bab dengan tahapan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang
penulisan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini diawali dengan landasan teori yang mendukung perumusan
hipotesis, dilanjutkan dengan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan
hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
yang mencakup variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan
sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode
analisis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diawali dengan penjelasan atau deskripsi dari obyek
penelitian , dilanjutkan dengan analisis data dan pembahasan atas hasil
BAB V PENUTUP
Merupakan bab penutup yang menyajikan secara singkat mengenai apa
yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam
bagian simpulan. Dalam bab ini ditutup dengan keterbatasan dan saran