TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYITAAN ASET YANG TIDAK TERKAIT TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
(STUDI KASUS PERKARA NO. 20/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST. ATAS NAMA TERDAKWA DJOKO SUSILO)
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
SARABJIT SINGH SANDHU NIM : 110200427
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi :
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYITAAN ASET YANG TIDAK TERKAIT TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (STUDI KASUS PERKARA NO. 20/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST. ATAS NAMA TERDAKWA IRJEN POL Drs. DJOKO SUSILO, S.H., M.Si)
Oleh:
SARABJIT SINGH SANDHU NIM : 110200427
Disetujui Oleh:
KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
Dr. Muhammad Hamdan, S.H., M.H. NIP. 195703261986011001
DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II
ii
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYITAAN ASET YANG TIDAK TERKAIT TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
(STUDI KASUS PERKARA NO. 20/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST. ATAS NAMA TERDAKWA IRJEN POL Drs. DJOKO SUSILO, S.H., M.Si)
ABSTRAKSI Sarabjit Singh Sandhu*
Syafruddin Kalo** Mahmud Mulyadi***
Indonesia merupakan negara hukum, sebagaimana tercantum pada Pasal 1 butir ke-3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hukum sebagai panglima tertinggi mengakibatkan seluruh tindakan harus berdasarkan hukum. Pasal 28D UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakukan yang sama di hadapan hukum.
Berdasarkan pokok pemikiran diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu bagaimana pengaturan terhadap tindak pidana pencucian uang di Indonesia, bagaimana peraturan perundang-undangan mengatur tentang kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melakukan penyitaan aset yang diduga terkait tindak pidana pencucian uang dan bagaimana prosedur penyitaan tersebut serta bagaimana tinjauan yuridis terhadap penyitaan yang dilakukan oleh KPK terhadap aset-aset Irjen Pol Djoko Susilo, S.H., M.Si. yang tidak terkait dengan tindak pidana pencucian uang.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normative yang emnitikberatkan pada data sekunder dengan spesifikasi deskriptif analitis, yaitu memaparkan tentang peraturan yang berlaku dan menganalisis penyitaan yang dilakukan oleh KPK terhadap aset yang tidak terkait dengan tindak pidana tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh Irjen Pol Djoko Susilo, S.H., M.Si. Analitis data yang digunakan adalah metode analitis kualitatif.
Bahwa penyitaan aset Irjen Pol Djoko Susilo, S.H., M.Si. yang diperoleh pada tahun 2003 sampai 2010 oleh KPK dengan alasan tidak seimbangnya antara penghasilan dan aset yang diperoleh, telah melampaui kewenangan dan tidak sah secara hukum. Berdasarkan Pasal 47 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK dalam melakukan penyitaan wajib didasarkan pada bukti permulaan yang cukup, yaitu ditemukan sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti bahwa aset tersebut adalah hasil tindak pidana korupsi. Alasan karena tidak seimbangnya pengasilan dengan aset yang dimililki bukan alasan yang diatur dalam undang-undang sehingga tidak dapat dijadikan dasar untuk melakukan penyitaan.
* Mahasiswa Fakultas Hukum USU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan kasih serta perlindunganNya kepada Penulis dalam penyelesaian
skripsi ini sehingga skripsi ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini, Penulis dengan rendah hati mempersembahkan
skripsi yang berjudul “Tinjauan Yuridis Terhadap Penyitaan Aset Yang Tidak Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (Studi Kasus Perkara No. 20/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST. Atas Nama Terdakwa Irjen Pol Drs. Djoko Susilo, S.H., M.Si)” kepada dunia pendidikan, guna menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
pengetahuan hukum.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat kelulusan guna
memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya serta penghargaan yang tulus kepada:
1. Kedua orang tua Penulis, yaitu Amrik Singh Sandhu (Ayah) dan Harpajan Kaur (Ibu) serta kedua Abang Penulis (Harprit Singh Sandhu dan Kalwinderjit Singh Sandhu) yang senantiasa memberikan doa, motivasi, bimbingan dan kesabaran yang tulus selama ini sehingga Penulis dapat
iv
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara;
3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.H., selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
4. Bapak Syafruddin, S.H., M.H., DFM., selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara;
5. Bapak OK. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara;
6. Bapak Dr. Mhd Hamdan, S.H., M.H., selaku Ketua Departemen Hukum
Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
7. Ibu Liza Erwina, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
8. Bapak Dr. Mhd Hamdan, S.H., M.H., selaku Dosen Penasehat Akademik
selama Penulis duduk dibangku pendidikan pada Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara;
9. Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr.
Syafruddin Kalo, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.
Mahmud Mulyadi, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II, atas kesediaan
baik waktu maupun tenaga dan kesabarannya membimbing, memberi saran,
arahan dan perbaikan untuk skripsi ini;
10.Bapak Edi Yunara, S.H., M.Hum. yang mendampingi delegasi KPS FH USU
untuk National Moot Court Competition (NMCC) Universitas Negeri
11.Seluruh Dosen Pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
baik yang masih mengabdikan diri ataupun yang sudah pensiun;
12.Seluruh staff dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
13.Teman-teman Penulis Angkatan 2011 di Grup C mulai dari Semester I sampai
dengan Semester VII, maupun mahasiswa senior dan junior yang tidak dapat
Penulis sebutkan satu persatu;
14.Rekan-rekan Mooters di Komunitas Peradilan Semu (KPS) yang telah
memberikan Penulis banyak ilmu maupun warna dalam dunia perkuliahan;
15.Seluruh anggota delegasi KPS FH USU untuk National Moot Court
Competition Universitas Negeri Semarang;
16.Para Penulis buku-buku dan artikel-artikel yang Penulis jadikan referensi data
guna pengerjaan skripsi ini;
17.Seluruh orang yang Penulis kenal dan mengenal Penulis.
Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Sudah saatnya bagi Penulis
untuk meninggalkan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ini menuju ke
jenjang selanjutnya yaitu membangun karir. Penulis ingin mengucapkan
terimakasih atas berbagai hal bermanfaat yang telah diberikan kepada Penulis
selama ini. Semoga Tuhan senantiasa memberikan berkat dan perlindunganNya
kepada kita semua.
Penulis berharap skripsi ini tidak hanya sebuah lembaran-lembaran hitam
diatas putih yang tidak memiliki arti dalam dunia hukum. Penulis berharap skripsi
ini dapat berguna bagi seluruh pihak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
vi
dengan tindak pidana pencucian uang. Tiada gading yang tak retak, maka dari itu
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif terhadap skripsi ini. Atas
segala perhatiannya, Penulis ucapkan terimakasih.
Medan, April 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………..……….…. i
ABSTRAK ………..…………....… ii
KATA PENGANTAR ………... iii
DAFTAR ISI ……….………...… vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………...……….………... 1
B. Perumusan Masalah ….………...……….……… 7
C. Tujuan Penulisan ……….…...……….……….… 8
D. Manfaat Penelitian ………..………...…..…….... 8
E. Keaslian Penulisan ………...………..…….. 9
F. Tinjauan Kepustakaan ………...………. 10
G. Metode Penelitian ………...………...…..….. 20
H. Sistematika Penulisan ………...………. 23
BAB II TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN PENGATURAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DI INDONESIA A. Sejarah dan Tahapan Tindak Pidana Pencucian Uang 1. Sejarah Tindak Pidana Pencucian Uang .…….…….…………... 26
viii
B. Pengaturan Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia
1. Sebelum Lahirnya Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian
Uang ….…….…….…….…….…….…….…….……….… 40
2. Setelah Lahirnya Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang
………....…….……….. 44
BAB III KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
MELAKUKAN PENYITAAN TERHADAP ASET YANG DIDUGA HASIL TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
A. Dasar Hukum KPK Melakukan Penyitaan Terhadap Aset Yang Diduga
Hasil Tindak Pidana Pencucian Uang ….…….…….…….………… 51
B. Proses Penyitaan Terhadap Aset Yang Diduga Hasil Tindak Pidana
Pencucian Uang
1. Bentuk dan Tata Cara Penyitaan Menurut KUHAP …….……... 69
2. Tata Cara Penyitaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) ….…….…….…….…….….……….…….…….…….…. 77
BAB IV TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYITAAN ASET YANG TIDAK TERKAIT TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
1. Kronologis Perkara Berdasarkan Surat Dakwaan Pada Putusan
Nomor: 20/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST. tanggal 3
September 2013 …….….……..….…….………….…….…….. 80
2. Aset Terdakwa Yang Diperoleh Pada Tahun 2003 Sampai 2010
Dan Telah Disita Oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi ….………….…….…….….…….…….…….………... 87
B. Tinjauan Yuridis Terhadap Penyitaan Aset Terdakwa Djoko Susilo
yang Tidak Terkait Tindak Pidana Pecucian Uang oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi ………...….……....….…….…….… 103
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ….…….…….…….…….…….…….…….………….. 121
B. Saran ….…….…….…….…….…….…….…….…….….……….. 125