• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Atribut Produk (Merek, Kualitas, Dan Kemasan) Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marlboro Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Atribut Produk (Merek, Kualitas, Dan Kemasan) Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marlboro Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Persaingan yang begitu ketat saat ini menuntut setiap perusahaan untuk

memainkan strategi pemasaran yang mampu menarik minat konsumen sehingga

perusahaan dapat memenangkan pasar yang ada. Untuk itu dilakukan strategi

pemasaran dengan terlebih dahulu melihat pangsa pasar sasarannya. Indonesia

merupakan pangsa pasar yang sangat potensial bagi produk-produk rokok karena

Indonesia adalah salah satu negara urutan ke tiga dengan jumlah perokok

terbanyak di dunia. Rokok merupakan barang yang banyak dikonsumsi

masyarakat dimana mereka mendapatkan sensasi kenikmatan tersendiri.

Walaupun efek samping dari merokok sangat membahayakan kesehatan, tetapi

tetap saja banyak peminat dari produk tersebut. Banyak alasan yang

mempengaruhi para konsumen ini untuk mengkonsumsi rokok. Mulai dari gaya

hidup, pengaruh pergaulan, atau untuk menghilangkan stress

Tabel 1.1

Daftar Negara dengan Jumlah Perokok Terbanyak di Dunia

(2)

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 65 juta perokok

atau sekitar 28% dari jumlah penduduk Indonesia. Menurut Lembaga Demografi

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang disampaikan peneliti Prof Sri

Moertiningsih Adioetomo di Jakarta bahwa pengeluaran untuk membeli rokok

secara Nasional tahun 2005 mencapai Rp.50,48 triliun (Ester, 2009). Hal tersebut

tentu saja membuat perusahaan rokok berlomba-lomba untuk menguasai pangsa

pasar.

Namun demikian, banyaknya perusahaan yang memproduksi produk yang

sama menyebabkan perusahaan harus ekstra dalam mengembangkan produknya.

Perusahaan harus berusaha untuk menghasilkan produk yang diinginkan

konsumen dengan kualitas yang baik, sehingga menarik minat konsumen dalam

melakukan keputusan pembelian. Atribut produk inilah yang akan menjadi

pembeda antara produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan produk

sejenis yang ditawarkan perusahaan lain. Atribut produk terdiri atas kualitas

produk, fitur produk, desain produk, merek, kemasan, pelabelan, dan pelayanan

pendukung produk. Perbedaan atribut pada setiap produk akan menimbulkan

perbedaan persepsi konsumen yang pada akhirnya dapat mempengaruhi

konsumen dalam keputusan pembelian. Tingginya keputusan pembelian

konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan merupakan harapan dari

setiap perusahaan.

Saat ini terjadi perubahan pola perilaku perokok di Indonesia. Banyak

konsumen beralih dengan mengkonsumsi rokok putih dibandingkan dengan rokok

(3)

memiliki kandungan tar dan nikotin yang lebih rendah dari rokok lain pada

umumnya (Wikipedia, 2014). Hal ini berarti bahwa banyak perokok yang sudah

memikirkan kesehatannya dengan beralih ke rokok bernikotin rendah walaupun

tidak langsung berhenti merokok. Perubahan prilaku perokok dapat dilihat dari

pangsa pasar rokok putih yang mengalami kenaikan hingga 5.9% dengan tingkat

pertumbuhan rata-rata 5% per tahun sedangkan pangsa pasar rokok kretek

semakin tahun mengalami penurunan hingga sekarang hanya 26% (Tempo, 2014).

Produsen rokok yang pertama kali mengusung rokok putih ialah PT. Philip

Morris Internasional. PT. PMI adalah perusahaan rokok nomor satu di dunia yang

berasal dari Amerika Serikat yang memulai kegiatan bisnis di Indonesia pada

bulan April 1984 dengan nama PT. Philip Morris Indonesia (PT. PMI). Pada bulan

Mei 2005, PT. PMI mengakuisisi saham mayoritas PT. HM Sampoerna Tbk dan

memiliki 98% saham PT. HM Sampoerna Tbk. (Wikipedia, 2014).

Salah satu mer

Marlboro. Rokok Marlboro merupakan merek rokok putih nomor satu di dunia

dan masuk kedalam kategori Top Brand untuk segmen rokok putih di Indonesia

beberapa tahun terakhir. Saat ini terdapat lima varian Marlboro yaitu Marlboro

Red, Marlboro Lights, Marlboro Black Menthol, dan Marlboro Lights Menthol, dan Marlboro Ice Blast. Salah satu merek dari produk Marlboro yang

(4)

Tabel 1.2

Top Brand Index Rokok Putih di Indonesia

Merek rokok Tahun

2012% 2013% 2014%

Marlboro 61,7 57,4 66

Lucky strike 6,8 2,6 2,7

Dunhill 6,6 22,8 16,5

Sumber:

Pada tabel diatas, rokok Marlboro selalu menduduki peringkat teratas

untuk segmen rokok putih. Pada tahun 2013 terjadi penurunan merek Marlboro

sebesar 4,3% namun kembali meningkat sebesar 8,6% di tahun 2014.

Salah satu atribut produk dalam rokok yang dapat diteliti ialah merek.

Merek menjadi satu pembeda suatu produk dengan produk lainnya yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau

sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek tidak

hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas.

Berdasarkan Top Brand Indeks, Marlboro berada di peringkat pertama. Hal ini

mengindikasikan bahwa merek rokok Marlboro telah dipercaya dan menarik

perhatian dan keinginan konsumen sehingga konsumen memutuskan pilihannya

untuk membeli rokok.

Selain itu, terdapat faktor kualitas yang merupakan atribut produk lainnya.

Kualitas adalah kemampuan produk untuk memberikan hasil yang melebihi dari

apa yang diinginkan konsumen. Perusahaan dituntut untuk menawarkan

produk-produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih sehingga produk-produk yang ada

berbeda dengan produk pesaing. Kualitas merupakan salah satu faktor yang

menjadi pertimbangan konsumen sebelum melakukan pembelian. Kualitas dari

(5)

kualitas yang kurang baik jika dibandingkan dengan rokok kretek. Rokok ini

memiliki rasa dan aroma yang tidak begitu kuat dan khas. Hal ini karena

kandungan nikotin yang rendah pada rokok.

Hal yang tidak kalah pentingnya ialah kemasan yang merupakan ujung

tombak dari sebuah produk karena fungsinya yang langsung berhadapan dengan

konsumen. Kemasan yang menarik biasanya akan mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen. Rokok Marlboro memiliki kemasan yang menarik dari segi

warna merah yang mencerminkan keberanian pemakai dan juga logo kuda yang

menggambarkan kekuatan. Pada kemasan rokok juga diharuskan untuk

mencantumkan tulisan “peringatan” bahaya merokok. Namun Pemerintah

mengeluarkan Peraturan baru tentang kemasan rokok. Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013 yang berlaku sejak tanggal 24 Juni 2014

tersebut menyatakan bahwa “gambar seram” peringatan bahaya merokok harus

dicantumkan di bagian atas kemasan sisi lebar bagian depan dan belakang, dan

gambar itu harus menutupi 40 persen permukaan. Oleh karena itu, sebagian warna

dan logo pada kemasan menjadi tertutup oleh “gambar seram”.

Pengguna rokok tidak terbatas pada usia dan kalangan tertentu saja. Mahasiswa

adalah salah satu pengguna rokok terbanyak khusus nya rokok putih dimana

biasanya mahasiswa yang merupakan kaum intelektual cenderung lebih

memikirkan kesehatan. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara merupakan objek pada penelitian ini. Hal ini dikarenakan banyak

mahasiswa laki-laki yang membeli rokok Marlboro yang dijual di kantin-kantin

(6)

Nilai atribut digunakan konsumen sebagai dasar untuk mengevaluasi dan

melakukan keputusan pembelian produk. Konsumen mencari manfaat ketika

membeli produk tersebut. Konsumen juga menggunakan atribut untuk membuat

perbandingan antara produk yang kompetitif. Atribut produk menjadi hal yang

penting melampaui ciri-ciri fisik dari produk karena konsumen paling sering

menghubungkan atribut dan konsekuensi dari pembelian yang dilakukan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dirumuskan

masalah sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh atribut produk yang terdiri dari :

merek, kualitas, dan kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian rokok

Marlboro pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumaterra

Utara ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini ialah “Untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh atribut produk yang terdiri dari : merek, kualitas, dan kemasan terhadap

keputusan pembelian rokok Marlboro pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

(7)

1.4.1 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh merek, kualitas, dan kemasan terhadap

keputusan pembelian rokok Malrboro agar dapat mengetahui strategi apa

yang digunakan dalam memasarkan rokok Malrboro pada mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumaterra Utara

2. Bagi Departemen Manajemen

Penelitian ini bisa menambah informasi pembaca untuk referensi

tambahan dalam melakukan penelitiannya, baik untuk penelitian yang

akan datang maupun yang sedang berlangsung.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti di bidang

pemasaran khususnya tentang atribut produk.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

dan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian-penelitian

Gambar

Tabel 1.2 Top Brand Index Rokok Putih di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Administrasi : tidak ada surat penawaran, Jaminan penawaran, metode pelaksanaan dan surat dukungan dari bank. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi

RAYA MUNCAR, DSN.SRONO RT.01/RW.02 DESA KEBAMAN SRONO KAB.. 47 BAGOREJO

Bidang Pembinaan Disiplin Jiwa Korps dan Wawasan

Kelompok Kerja (Pokja) 3 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2017 akan melaksanakan Pelelangan Umum secara Itemized

Meskipun penelitian ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain variabel yang digunakan tidak menggu- nakan variabel

A fi eld survey was carried out in Selo to ask questions to biogas users (N=21) and non- users (N=5) on their energy and fertilizer consumption, as well as emissions reductions

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen Direktorat Jenderal Bina Marga dan/atau rencana keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai dengan

Sementara para peneliti mengakui studi ini tidak serta merta membuktikan bahwa obat itu dapat berfungsi sebagai pengobatan, mereka hanya mengatakan ini adalah cukup menjanjikan