• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kedudukan Pulau Nipa Sebagai Pulau Terluar Untuk Penarikan Garis Pangkal Laut Terluar Indonesia Yang Berbatasan Dengan Singapura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kedudukan Pulau Nipa Sebagai Pulau Terluar Untuk Penarikan Garis Pangkal Laut Terluar Indonesia Yang Berbatasan Dengan Singapura"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

A.Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), merupakan negara kepulauan

yang terbesar di dunia. Secara geografis berada pada batas dua samudera, yaitu

samudera Hindia dan samudera Pasifik dan terletak di antara dua benua yaitu

benua Asia dan benua Australia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang

memegang predikat sebagai pulau terbanyak di dunia.1 Namun demikian belum

ada kepastian jumlah pulau yang dimiliki oleh Indonesia secara pasti sebagai

pedoman kesamaan tentang jumlah-jumlah pulau tersebut. Simpang siur pendapat

tentang data jumlah pulau yang dimiliki oleh NKRI masih terus menjadi

perdebatan, ada sumber yang berpendapat bahwa pulau yang dimiliki Indonesia

berjumlah antara 17.504 pulau, 17.480 pulau, 17.508 pulau dan bahkan ada yang

mengatakan lebih dari 17.000 pulau.2

Ketidakpastian ini menjadi polemik yang tidak berkesudahan dalam

menentukan jumlah pulau yang dimiliki dan masuk ke dalam kedaulatan NKRI.

Dewasa ini hubungan antara subyek-subyek hukum tidak lagi terbatas pada skala

nasional. Hubungan tersebut sudah berkembang dan meluas menjadi hubungan

diluar batas wilayah negara atau berkembang menjadi hubungan internasional. 3

1 Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional, Jumlah Pulau di Indonesia,

http://www.dkn.go.id/site/index.php/ruang-opini/126-jumlah-pulau-di-Indonesia, di akses pada tanggal 25 april 2014, jam 15:43.

2 Ibid.

3 Eka, Hukum Internasional, http://statushukum.com/hukum-internasional-hukum.html, di akses

(2)

Berbagai lembaga pernah mempublikasikan tentang jumlah pulau yang

dimiliki Indonesia, tetapi sampai dengan saat ini belum ada pernyataan resmi

sebagai dokumen negara dan diakui secara internasional tentang penetapan jumlah

pulau yang ada di Indonesia. Adapun lembaga yang menetapkan jumlah pulau

yang dimiliki Indonesia, diantaranya adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) pada tahun 1972, mempubliksikan bahwa hanya 6.127 pulau

yang memiliki nama. Publikasi ini tanpa menyebutkan jumlah pulau secara

keseluruhan. Pusat survey dan pemetaaan ABRI (Pussurta) pada tahun 1987

menyatakan jumlah pulau Indonesia adalah 17.504 dan dari jumlah itu hanya

5.707 pulau yang memiliki nama.

Badan koordinasi survei data pemetaan nasional (bakosurtanal) pada tahun

1992 menerbitkan “nama-nama pulau dan kepulauan Indonesia”. Bakosurtanal

mencatat hanya 6.489 pulau yang telah memiliki nama, kemudian Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada tahun 2002 berdasarkan citra

satelit mengklaim jumlah pulau Indonesia adalah 18.306 buah. Kementrian riset

dan teknologi pada tahun 2003 berdasarkan citra satelit mentebutkan Indonesia

memiliki 18.110 pulau. Ketidaksamaan penetapan jumlah pulau tersebut ditindak

lanjuti oleh Departemen Dalam Negri Republik Indonesia pada tahun 2004 dan

merilis bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah 17.504 pulau, dan dari jumlah

tersebut dipastikan sebanyak 7.870 pulau sudah memiliki nama, sedangkan

sisanya sebanyak 9.634 pulau belum diberi nama. laut Indonesia pada awalnya

hanya selebar 3 mil laut dari garis pantai untuk setiap pulau, namun ketetapan

(3)

serta keamanan Indonesia sehingga terlahir konsep Nusantara yang dituangkan

dalam deklarasi Juanda pada tahun 1957.4

Kemudian pada bulan Agustus tahun 2009, jumlah pulau yang sudah

ditetapkan oleh Departemen Dalam Negri Republik Indonesia mendapat koreksi

dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Saat itu menteri KKP dijabat

oleh laksamana TNI (Purn) Freddy Numberi, dijelaskan bahwa jumlah pulau yang

dimiliki Indonesia sebanyak 17.480 buah, dan dari jumlah tersebut baru 4.891

pulau yang mempunyai nama dan didaftarkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dan pada bulan Agustus tahun 2010, Kementrian Kelautan dan Perikanan

melakukan revisi tentang jumlah pulau yang dimiliki oleh Indonesia dari 17.480

menjadi 13.000 pulau. Dengan adanya revisi tersebut, tentunya semakin

membingungkan pendapat publik tentang jumlah pulau yang dimiliki Indonesia.

Bagaimana bisa sebuah negara tidak mengetahui jumlah pulau yang menjadi

wilayah kedaulatan mereka? Hal ini menunjukan bahwa begitu banyak

pulau-pulau di Indonesia yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintahan

Indonesia, karena itulah banyak pulau-pulau yang menjadi sengketa internasional.

Karena pada dasarnya Indonesia dikelilingi oleh berbagai negara sehingga

Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa negara seperti India, Malaysia,

Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste,

dan Papua Nugini (PNG). Wilayah Negara Indonesia mengacu pada Ordonansi

Hindia Belanda 1939 yaitu Teritoriale Zeen en Maritieme Kringen Ordonantie

4 Kabar bronis, Sejarah Hukum Laut Indonesia,

(4)

1939 (TZMKO 1939), pulau-pulau di wilayah ini dipisahkan oleh laut di

sekelilingnya 5

Garis pantai Indonesia juga sangat panjang. Bahkan tercatat terpanjang keempat di

dunia setelah Rusia, sementara urutan Pertama di duduki Amerika Serikat dan

urutan kedua diduduki Kanada. 6

Dengan luasnya garis pantai Indonesia yang memiliki 99.093 kilometer

garis pantai, pastilah Indonesia rawan memiliki sengketa dengan negara-negara

lain terkait pulau terluar.7 Indonesia telah meratifikasi konvensi PBB tentang

hukum laut 1982 ( united nations convention on law of the sea ) atau di kenal

dengan sebutan UNCLOS 1982. Kemudian diratifikasi di dalam negeri dengan

Undang-undang No.17 Tahun 1985 sehingga dengan demikian konvensi tersebut

berlaku di Indonesia. Setelah meratifikasi, Indonesia diterima dan ditetapkan

sebagai Negara kepulauan yang mempunyai laut pedalaman. Artinya, laut di

dalam negara kepulauan Indonesia adalah wilayah jurisdiksi negara. Sebenarnya

laut merupakan jalan raya yang menghubungkan transportasi ke seluruh pelosok

dunia. Melalui laut, masyarakat internasional dan subjek-subjek hukum

internasional lainnya yang memiliki kepentingan dapat melakukan

5 Nugroho Notosusanto, Norma-norma dalam Penelitian dan Penulisan , Jakarta : Dephankam,

1970, hal 23

6 Indonesia Hebat, Indonesia Memiliki Garis Pantai Terpanjang Keempat di Dunia,

http://www.indonesiahebat.org/news/2014/03/indonesia-memiliki-garis-pantai-terpanjang-keempat-di-dunia#.U8BJ8Y2SxCM, di akses pada tanggal 26 april 2014 jam 14;00

7 National geographic Indonesia, panjang garis pantai Indonesia capai 99.000 kilometer,

(5)

perbuatan hukum dalam hal pelayaran, perdagangan sampai penelitian ilmu

pengetahuan. 8

Pulau terluar Indonesia mencapai angka 92 pulau, termasuk pulau-pulau

kecil. Beberapa diantaranya bahkan sudah pernah menjadi sengketa dengan

negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia. Karena itulah sangat perlu

intervensi kebijakan dan penanganan khusus oleh pemerintah NKRI, agar

pulau-pulau terluar Indonesia kedepannya tidak ada lagi pulau-pulau-pulau-pulau Indonesia yang

menjadi sengketa dengan negara-negara lain yang berbatasan langsung dengan

Indonesia. 9

Salah satu pulau yang menjadi sengketa dengan negara lain adalah Pulau

Nipa. Pulau Nipa adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan

Indonesia dengan Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam,

provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pelabuhan

Sekupang menuju pelabuhan Harbor Front di Singapura. Pulau ini pernah

menjadi masalah dengan Singapura karena letak pulau itu sendiri lebih dekat

kepada wilayah Singapura daripada wilayah Indonesia. Jarak antara pulau Nipa

dengan Singapura adalah berjarak hanya 4,8 mil.10 Karena itu sangat dibutuhkan

batas-batas yang jelas dan pasti antara penarikan garis pangkal dari pulau Nipa

terhadap Singapura.

8 M.Havez, Hukum Laut Internasional,http://hukumunila.blogsp ot.com/2012

/03/hukum-laut-internasional.html, di akses pada tanggal 25 april 2014 jam 15:59

9 Wikipedia, Daftar Pulau terluar Indonesia,http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pulau_terlu

ar_Indonesia , di akses pada tanggal 25 april 2014, jam 16:18.

10 Batam today, pulau Nipa dapat di kembangkan jadi kawasan pertahanan dan ekonomi,

(6)

Pulau Nipa adalah pulau hasil reklamasi yang mempunyai luas wilayah 63

Ha. Menurut perjanjian pada tanggal 25 Mei 1973 yang disepakati antara

Indonesia dengan Singapura, Indonesia mempunyai 6 titik koordinat, dengan

pengambilan jalan tengah.11 Namun seiring Singapura mereklamasi pantainya,

maka Indonesia bisa kehilangan bagian kedaulatannya. Pulau Nipa merupakan

pulau yang sosoknya sangat penting dan sangat diperlukan keberadaannya.

Karena pulau Nipa memiliki letak yang sangat strategis diantara sekat Philip dan

selat Utama yang berbatasan langsung dengan Singapura. Hal ini menjadikan

pulau Nipa pulau yang sangat strategis untuk Indonesia meskipun pulau nipa

hanyalah pulau kecil. Pulau kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama

dengan 2000 (dua ribu) km2 beserta kesatuan ekosistem.12

Pulau Nipa bisa membantu Indonesia di dalam berbagai hal, bukan hanya

menguntungkan di dalam perluasan batas wilayah, tetapi juga menguntungkan di

dalam perekonomian NKRI. Karena itu pemerintah NKRI harus memperjuangkan

pulau Nipa.

Apabila pulau Nipa bukan menjadi yurisdiksi pemerintahan NKRI lagi

maka tidak sedikit kerugian yang akan dialami oleh Indonesia, apakah itu

mengenai penarikan garis pangkal pantai, ataupun di dalam perekonomian. Dan

pemerintahan Indonesia tampaknya sudah mulai memberi perhatian khusus

kepada pulau Nipa. Hal ini terlihat dari peningkatan keamanan yang terjadi di

11 Auzan, Perbatasan Wilayah Negara RI Menyangkut Perjanjian Dan Permasalahan Yang

Ada, http://auzan-metalx.blogspot.com/2013/05/perbatasan-wilayah-negara-ri-menyangkut.html, di akses pada tangal 11 juni 2014 jam 01:00

12Hukum property, Pengelolaan Pulau Kecil,

(7)

pulau Nipa. Langkah-langkah penyelamatan pulau Nipa dimulai pada tahun 2004.

Pada Februari 2004, Presiden Indonesia Megawati Soekarni Putri memulai

membangun ulang pulau Nipa, penerapan monumen telapak kaki kepala negara

mulai dilaksanakan.13

Mulai saat itu hingga saat ini pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono, program penyelamatan pulau Nipa terus dilaksanakan. Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan adanya cetak biru pulau Nipa agar

dapat segera memainkan posisi strategis di Selat Malaka. Keamanan di dalam

pulau pun sudah mulai ditingkatkan. Terdapat 90 anggota TNI (60 orang dari

unsur Marinir dan 30 orang dari Angkatan Darat ) yang menjaga perbatasan di

pulau Nipa selama 24 jam. Disamping melakukan patroli rutin juga dimaksudkan

untuk menunjukkan kesungguhan negara kita dalam mempertahankan setiap tetes

air dan jengkal tanah dari gangguan pihak asing (deterrence effect). Dalam

terminologi kekuatan laut kegiatan ini disebut sebagai “pameran bendera” atau

show of flag. 14 Semua hal ini dilakukan pemerintahan NKRI untuk

mempertahankan pulau Nipa agar yurisdiksi pulau ini tetap menjadi milik

Indonesia dan tidak jatuh ke dalam wilayah negara lain. 15 Karena penentuan

titik-titik koordinat pada batas laut wilayah Indonesia dan Singapura didasarkan pada

prinsip sama jarak (equidistance) antara dua pulau yang berdekatan.

13 Arief khumaedy, pulau Nipa bagaimana kabar mu

kini,http://www.setkab.go.id/artikel-4221-pulau-Nipa-bagaimana-kabarmu-kini.html, di akses pada 25 april 2014, jam 16:14.

14Bernard Kent Sondakh, “Peranan TNI AL dalam Pengamanan dan Pemberdayaan Pulau

Terluar RI”, Makalah dalam Diskusi Ilmiah “Kasus Sipadan-Ligitan : Masalah Pengisian Konsep

Negara Kepulauan” di Fakultas Hukum UI, 5 Februari 2003, hlm7

15 Indonesia Maritime Institute,konflik batas laut,:pertaruhan harga diri bangsa ,

(8)

Pengesahan titik-titik koordinat yang terletak di selat Singapura

didasarkan pada kesepakatan kedua negara. Isi pokok perjanjiannya adalah garis

batas laut wilayah Indonesia dan laut wilayah Singapura di selat Singapura yang

sempit (lebar lautannya kurang dari 15 mil laut). Namun di kedua sisi barat dan

timur batas laut wilayah Indonesia dan Singapura masih terdapat area yang belum

mempunyai perjanjian perbatasan. Di mana wilayah itu merupakan wilayah

perbatasan 3 negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura. Pada sisi barat di

perairan sebelah utara pulau Karimun Besar, terdapat wilayah berbatasan dengan

Singapura yang jaraknya hanya 18 mil laut, sementara di wilayah lainnya, di sisi

timur perairan sebelah utara pulau Bintan, terdapat wilayah yang sama yang jarak

nya 28,8 mil laut. Kedua wilayah ini belum mempunyai perjanjian batas laut.

Permasalahan muncul setelah Singapura dengan gencar melakukan

reklamasi pantai di wilayahnya, sehingga terjadi perubahan garis pantai ke arah

laut (ke arah perairan Indonesia) yang cukup besar. Bahkan dengan reklamasi,

Singapura telah menggabungkan beberapa pulaunya menjadi daratan yang luas.

Untuk itu batas wilayah laut Indonesia-Singapura harus segera di selesaikan ,

karena dapat mengakibatkan masalah di masa mendatang. Singapura akan

mengklaim batas lautnya berdasarkan garis pangkal terbaru, dengan alasan garis

pangkal yang lama sudah tidak dapat diidentifikasi. Namun dengan perundingan

yang menguras energi kedua negara, akhirnya kedua belah pihak menyepakati

perjanjian batas laut kedua negara yang berlaku mulai 30 Agustus 2010. Batas laut

(9)

Perundingan ini telah berlangsung dari 2005, dan kedua tim negosiasi telah

berunding sebanyak delapan kali. Dengan demikian permasalahan perbatasan laut

Indonesia dan Singapura pada titik tersebut tidak lagi menjadi polemik yang dapat

menimbulkan konflik. Namun demikian, masih ada beberapa titik perbatasan yang

belum di sepakati dan masih terbuka peluang terjadinya konflik kedua negara.

Dari perkembangan permasalahan ini kita dapat melihat bahwa pulau Nipa

merupakan pulau yang amat strategis keberadaannya bagi wilayah NKRI (Negara

kedaulatan Republik Indonesia). Atas dasar itulah maka saya memiliki

ketertarikan untuk mengangkat judul skripsi yang berjudul :

“KEDUDUKAN PULAU NIPA SEBAGAI PULAU TERLUAR UNTUK

PENARIKAN GARIS PANGKAL LAUT TERLUAR INDONESIA YANG

BERBATASAN DENGAN SINGAPURA”

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang diangkat berhubungan dengan judul skripsi ini

adalah :

1. Bagaimana pengaturan batas wilayah di perairan Indonesia menurut

hukum laut internasional?

2. Bagaimana cara penarikan garis pangkal pantai di Indonesia?

3. Perjanjian- perjanjian apa saja yang pernah di lakukan indonesia dengan

(10)

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui mengapa pulau Nipa menjadi milik Indonesia sedangkan

jarak pulau tersebut lebih dekat ke Singapura.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara penarikan garis pangkal laut Indonesia

yang berbatasan dengan.

3. Untuk mengetahui perjanjian-perjanjian antara NKRI dan Singapura terkait

kedudukan pulau Nipa.

Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah :

1. Secara teoritis yaitu, untuk menambah pengetahuan penulis tentang

bagaimana bentuk penyelesaian sengketa diantara dua negara terkait dengan

batas wilayah negara dan bagaimana pelaksanaan perjanjian internasional

tentang penarikan garis pangkal pantai.

2. Secara praktis yaitu, untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang perjanjian internasional,

khususnya perjanjian batas wilayah negara mengenai penarikan garis pangkal

pantai.

D. Keaslian Penelitian

Dalam rangka menyusun karya ilmiah ini pada prinsipnya penulis

membuatnya dengan dasar yang sudah ada, baik melalui literatur yang penulis

(11)

media massa baik media cetak maupun media elektronik yang akhirnya penulis

tuangkan di dalam skripsi ini.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian hukum

normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian perpustakaan atau studi

dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak dilakukan terhadap data yang

bersifat sekunder seperti buku-buku yang ada di perpustakaan,

perjanjian-perjanjian internasional seperti UNCLOS (United Nation Convention on the Law

Of the Sea), dan pengesahan perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik

Singapura tentang penetapan garis batas laut wilayah kedua negara di bagian barat

Selat Singapura, 2009
(Treaty between the Republic of Indonesia and the

Republic of Singapore relating to the delimitation of the territorial seas of the two

countries in the westernpart of the strait of singapore, 2009).

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam melakukan penelitian

ini adalah menggunakan teknik library research (studi kepustakaan) yaitu

mempelajari dan menganalisa secara sistematika buku-buku, perjanjian-perjanjian

internasional, catatan kuliah dan sumber lainnya yang berhubungan dengan materi

(12)

3. Jenis Data

Materi dalam skripsi ini diambil dari data sekunder semata. Adapun data

sekunder yang dimaksud adalah:

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang bersifat mengikat dan

disahkan oleh yang berwenang misalnya perjanjian internasional mengenai

laut yaitu UNCLOS (United Nation Convention on the Law Of the Sea),

undang undang nomor 7 tahun 1979 dan Undang Undang Nomor 4 tahun

2010.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang menunjang bahan hukum

primer yang dalam hal ini seperti karya-karya ilmiah, hasil-hasil dari suatu

penelitian, makalah dan beberapa sumber dari internet yang berkaitan

dengan persoalan diatas.

c. Bahan hukum tertier, misalnya kamus dan lain-lain.

F.Sistematika penelitian

Dalam pembahasan skripsi ini, penulis membuat pembagian bahasan atas

4 (empat) bab, yang satu dan yang lain nya saling berhubungan, sisematika

penulisan ini adalah:

Bab I Pendahuluan.

Dalam bab yang pertama ini, penulis akan memberikan uraian yang

(13)

yang dirangkum dengan permasalahan, tujuan penulisan, metode

pengumpulan data dan sistematika penulisan.

Bab II Status kepemilikan pulau Nipa menurut hukum laut internasional.

Dalam bab yang kedua ini akan dibahas tentang sejarah pulau Nipa

meliputi masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Singapura terkait

sengketa mengenai pulau Nipa dan tinjauan hukum internasional

mengenai status kepemilikan pulau Nipa di mata hukum internasional.

Bab III Penarikan garis pangkal laut Indonesia yang berbatasan dengan

Singapura. Disini akan dijelaskan bagaimana cara penarikan garis

pangkal laut yang sudah diatur di dalam undang-undang dan hukum

internasional, bagaimana cara penarikan garis pangkal yang seharusnya

diimplementasikan dalam batas Indonesia dan Singapura dan

bagaimana perjanjian yang sudah disetujui antara Indonesia dengan

Singapura

Bab IV Perjanjian yang dilakukan antara NKRI dan Singapura.

Dalam bab ketiga ini akan diuraikan tentang bagaimana perjanjian yang

ada antara Indonesia dengan Singapura tentang pulau Nipa,

perjanjian-perjanjian yang dilakukan antara Singapura dengan Indonesia tentang

perbatasan kedua negara dan langkah-langkah strategis apa yang bisa

diambil oleh Indonesia terkait batas-batas kedaulatan Indonesia dengan

(14)

Bab V Kesimpulan dan Saran.

Pada bab terakhir ini, penulis akan memberikan kesimpulan dan

saran-saran yang penulis dapat dari awal penulisan skripsi sampai selesainya

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian tindakan sekolah adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan computer dalam pembelajaran, selain itu guru juga diharapkan pada

Dalam Islam sendiri membolehkan seorang suami memiliki istri lebih dari satu (berpoligini) tetapi tidak mewajibkannya atau menganjurkanya adapun kebolehan poligini merupakan pintu

Pemilihan khalifah tersebut dilaksanakan oleh para tokoh sahabat yang mewakili dua golongan yaitu Anshar dan Muhajiriin, Mereka ini uang kemudian oleh ulama fiqh diklaim sebagai

Vacum thermoforming adalah proses pembentukan paling awal (dikembangkan pada tahun 1950-an), dimana tekanan negatif (hisap) digunakan untuk menarik suatu lembaran plastik yang

Perusahaan dengan pertumbuhan laba rendah akan semakin memperkuat hubungan antara debt to equity yang berpengaruh negatif dengan profitabilitas, karena

Memiliki pengetahuan dan pemahaman serta mampu menjawab serta bernalar mengenai gaya bahasa dan majas 14 mampu merekonstruksi, mengetahui, memahami, dan

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sintaksis anak berdasarkan MLU (Mean Length of Utterance), jenis kata, dan pola

Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam memilih sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Perusahaan yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan perbankan