ANALISIS : Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Integrasi EAC dan
Spill over
neo fungsionalisme
Kurnia Islami135120401111036
Integrasi sering didefinisikan sebagai proses dimana berbagai negara diminta
mengarahkan loyalitas, harapan dan kegiatan politik mereka kepada instansi yang lebih besar.
Integrasi tidak pernah lepas dari regionalisme dan menjadi faktor penentu tumbuh tidaknya
suatu regionalisme.1
East African Community (EAC) merupakan salah satu organisasi regional Afrika Timur
yang juga mengalami proses integrasi dalam pembentukan organisasi regionalnya. Meskipun
hanya beranggotakan 5 negara, namun kemajuan yang dimiliki EAC cukup baik. EAC dalam
waktu 14 tahun mampu meningkatkan ekonomi negara anggotanya antara 5-7% per tahun. Ini
juga didukung oleh intensitas program EAC yang mendukung pertumbuhan ekonomi
anggotanya.
Sebagai organisasi regional yang ingin memberi keuntungan ekonomis bagi anggotanya,
hal terpenting yang menjadi garis besar EAC adalah menghilangkan batas-batas perdagangan
antar negara anggota dan mempermudah arus pertukaran barang dan jasa. Salah satu program
yang dilakukan EAC untuk tujuan tersebut adalah mengurangi biaya roaming telepon antar
negara di Afrika Timur. Upaya ini dilakukan EAC dengan menggandeng operator yang ada
supays cepat dan mudah dalam penerapannya. Hasilnya, komunikasi negara EAC semakin
mudah dan terjangkau. Apabila komunikasi antar negara dapat dijalin dengan intens, maka
transaksi informasi semakin mudah dan sering terjadi. Bahkan hal ini dapat meningkatkan
transaksi lainnya seperti ekonomi, khususnya perdagangan. Apabila masyarakat suatu
kawasan semakin mudah terhubung dan menjalin komunikasi, maka secara structural akan
meningkatkan kecenderungan integrasi, sebagaimana yang dinyatakan oleh teoris komunikasi
berkaitan dengan unit-unit yang membentuk tingkat integrasi.2
East African Community sebagai organisasi regional dapat dikatakan cukup sukses dalam
membentuk organisasi yang sudah supranasional seperti Uni Eropa. Hal ini juga disebabkan
faktor proses yang menurut Raymond dan Richard Mansbach dapat mendukung integrasi.
3
Faktor proses tersebut terdiri dari:
a. Dorongan secara Ekonomi dan Politik
1
Regionalisme : Dalam Studi Hubungan Internasional, 2010, Yogya : Pustaka Pelajar hlm 102
2
Ibid hlm 119,120
3
Dalam hal ini, anggota EAC awalnya bergabung dalam organisasi ini untuk
meningkatkan perekonomian mereka. Kemudian EAC ,dalam berita yang dianalisis
penulis, berusaha menghilangkan hambatan antar negara, membuat saluran pipa untuk
menyalurkan minyak dari Kenya dan Uganda, serta membuat jalur kereta dan akses
jalan raya dari Kenya ke Uganda dan Sudan Selatan. Upaya EAC kemudian
membuahkan hasil yang memuaskan sehingga pertumbuhan ekonomi Kenya dan
Uganda pada tahun 2014 naik sebesar 5% sedangkan Tanzania meningkat 7%.
Akibatnya, anggota EAC semakin mendukung organisasi regional tersebut.
b. Transaksi Ekonomi dan Sosial
Transaksi yang intens dapat mendukung keberhasilan organisasi regional. Salah satu
upaya EAC adalah dengan menurunkan tarif telepon antar negara anggota.
c. Hubungan Fungsional
Menurut Haas dan Lindberg kerjasama negara anggota yang semakin kuat akibat
transaksi ekonomi juga mendorong peningkatan otoritas pembuatan kebijakan pada
tingkat komunitas. Keterkaitan dengan kasus yang dianalisis penulis, anggota EAC
semakin bersemangat untuk meningkatkan intensitas pertemuan East African
Legislative Assembly (EALA) dengan menekankan pentingnya integrasi,
menguatkannya melalui kebijakan parlemen.
d. Proses Pembelajaran dan Sosialisasi
Beragamnya transaksi dan interdependensi antar anggota dapat menghasilkan suatu
pembelajaran untuk memperbaiki integrasi organisasi regional. Badan Legislatif
Afrika Timur, EALA juga menekankan perlunya sosialisasi tentang pentingnya
integrasi dan adanya proses berbagi pengalaman dan keahlian untuk memperkuat
kohesi sosial dan rasa persatuan diantara masyarakat Afrika Timur
Empat hal tersebut mendukung kinerja EAC semakin sukses, dan integrasi
didalamnya meningkat. Apabila ditinjau kembali, pusat dari penyebab empat faktor tersebut
adalah kesuksesan dalam kerjasama ekonomi EAC. Ini menyebabkan penulis sependapat pula
dengan pernyataan ‘spill-over’ teori neofungsionalisme yang diusung Haas bahwa keputusan awal terhadap isu ekonomi (pertimbangan ekonomi) ternyata mempunyai