• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN IP CAMERA SEBAGAI MEDIA PENGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN IP CAMERA SEBAGAI MEDIA PENGA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN IP CAMERA SEBAGAI MEDIA PENGAWASAN BERBAGAI FASILITAS DAN AKTIVITAS DI LAPAN BANDUNG

Disusun sebagai salah satu syarat kenaikan kelas Disusun oleh:

Yudha Kirana XI TKJ B

Tekhnik Komputer dan Jaringan (TKJ)

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA

SMK NEGERI 4 PADALARANG 2016

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Judul Laporan : Penggunaan IP Camera Sebagai Media Pengawasan Berbagai Fasilitas dan Aktivitas di

LAPAN Bandung Nama : Yudha Kirana NIS : 1415101071 Kelas : XI TKJ B

Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Waka Bid. Hubungan Industri, Ketua Program,

Lilis Resmiati, S.Pd Faizal Arief Priatna, S.Pd

NIP.196806242007012005 NIP.196806242007012005 Mengetahui

Kepala Sekolah, Drs. Daud Saleh, M.M NIP.196307181989021001 ii

LEMBAR PENGESAHAN DU/DI

Judul Laporan : Penggunaan IP Camera Sebagai Media Pengawasan Berbagai Fasilitas dan Aktivitas di

LAPAN Bandung Nama : Yudha Kirana NIS : 1415101071 Kelas : XI TKJ B

Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Kepala Bidang LAPAN, Pembimbing LAPAN,

Program dan Fasilitas

Drs. Budiyanto Sutan Syahril

NIP.196508251991101001 NIP.196604101987031005 iii Kata Pengantar

(2)

dan Aktivitas di LAPAN Bandung” laporan ini disusun setelah melaksanakan prakerin yang merupakan salah satu syarat kenaikan kelas di SMK Negeri 4 Padalarang. Dalam penyusunan laporan ini terkadang penyusun mengalami berbagai hambatan baik didalam materi ataupun sistematika dalam penyusunan laporan, tetapi berkat adanya bantuan dari para pembimbing dan juga kawan kawan yang senantiasa memberikan bantuan dan masukannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu maka dengan itu penyusun ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Drs. Budiyanto, selaku kepala bidang Program dan Fasilitas

2. St.Syahril dan Yusuf Dirgantara, ST selaku pembimbing di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

3. Ibu Lilis Resmiati S.Pd selaku Wakasek bidang Hubungan Industri 4. Drs. Daud Saleh, M.M selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Padalarang

5. Faizal Arief P, S.Pd selaku ketua program Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Padalarang

6. Ibu Ida Ariswati, M.Pd selaku pembimbing industri dari sekolah

7. Dan seluruh rekan yang membantu dalam proses penyusunan dan penulisan laporan, ataupun selama prakerin berlangsung

Laporan ini menjelasakan secara singkat tentang kegiatan penyusun selama menjalani kegiatan prakerin, dan Penyusun mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Untuk itu Penyusun mengharapkan adanya saran, masukan maupun kritikan yang membangun untuk melengkapi kekurangan laporan.

Padalarang, Maret 2016 Penyusun iv

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Sekolah ... i

Lembar Pengesahan DU/DI ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Gambar ... vii

Daftar Istilah ... ix

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

1.3 Manfaat ... 2

BAB II Pelaksanaan kegiatan 2.1 Tempat dan lama penugasan ... 3

2.1.1 Sejarah LAPAN ... 3

2.1.2 Visi dan Misi ... 5

2.1.3 Program Utama LAPAN Bandung ... 5

2.1.4 Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 6

2.1.4.1 Kedudukan ... 6

(3)

2.1.5 Struktur Organisasi ... 6

2.1.6 Deputi Bidang Sains Anatariksa dan Atmosfer ... 7

2.2 Peserta prakerin ... 12

2.3 Pelaksanaan prakerin ... 13

2.4 Hambatan ... 14

2.5 Hasil yang dicapai ... 15

BAB III Penggunaan IP Camera Sebagai Media Pengawasan Berbagai Fasilitas Dan Aktivitas di LAPAN Bandung 3.1 Pengertian IP Camera ... 17

3.2 Fitur dan Fungsi ... 18

3.2.1 Fitur ... 18

3.2.2 Fungsi ... 19

3.3 Jenis jenis ... 19

3.4 Bagian – Bagian ... 21

3.5 Pengkonfigurasian ... 23

3.5.1 Peralatan ... 23

3.5.2 Persiapan ... 24

3.5.3 Konfigurasi Network ... 26

3.5.4 Konfigurasi Penyimpanan (Storage) ... 29

3.5.5 Konfigurasi Motion Detection ... 31

3.6 Pemasangan ... 32

3.7 Pemantauan ... 35 vi 3.7.1 Smartphone ... 35

3.7.2 Komputer ... 38

BAB IV Penutup 4.1 Kesimpulan ... 40

4.2 Saran ... 41

4.2.1 Saran Untuk Pihak Industri ... 41

4.2.2 Saran Untuk Pihak Sekolah ... 41

Daftar Pustaka ... 42

Lampiran-lampiran ... vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gedung LAPAN Bandung ... 3

Gambar 2.2 Strukrur Organisasi LAPAN ... 7

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Pusat Sains Antariksa ... 9

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Pusat Sains Teknologi dan Atmosfer ... 11

Gambar 2.5 Ruang SPICA ... 15

Gambar 3.1 Ilustrasi IP Camera ... 17

Gambar 3.2 Dome IP Camera ... 19

Gambar 3.3 PTZ IP Camera ... 20

Gambar 3.4 Fixed IP Camera ... 20

Gambar 3.5 Panel depan belakang IP Camera ... 21

Gambar 3.6 IP Camera device ... 23

(4)

Gambar 3.8 Menghubungkan Adapter Power ... 24

Gambar 3.9 Menghubungkan Kabel Jaringan ... 25

Gambar 3.10 Konfigurasi IP Address ... 25

Gambar 3.11 Test Ping ... 26

Gambar 3.12 Login Pada IP Camera ... 27

Gambar 3.13 Proses Konfigurasi IP Camera ... 27

Gambar 3.14 Proses Konfigurasi Network IP Camera ... 28

Gambar 3.15 Ilustrasi Micro SD dengan IP Camera ... 29

Gambar 3.16 Proses Konfigurasi Micro SD Pada IP Camera ... 30

Gambar 3.17 Proses Konfigurasi Micro SD Pada IP Camera ... 30 viii Gambar 3.18 Proses Konfigurasi Motion Detection ... 31

Gambar 3.19 Ilustrasi Pemasangan IP Camera ... 32

Gambar 3.20 Denah Pemasangan Sebuah IP Camera ... 34

Gambar 3.21 MAC / Cloud ID ... 35

Gambar 3.22 Proses Pemantauan Secara Cloud dengan Smartphone ... 37

Gambar 3.23 Pemantauan secara Cloud Menggunakan Smartphone ... 38 Gambar 3.24 Pemantauan Secara Cloud dengan Komputer ... 39 ix DAFTAR ISTILAH

Coverage area : Cakupan area yang dapat direkam atau dipantau oleh IP Camera Troubleshooting : Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan masalah jaringan Private network : Jaringan pribadi

Two way audio : Suatu kemampuan untuk mengirim dan menerima suara sehingga memungkinkan terjadinya suara dua arah dan komunikasi

Storage : Media penyimpanan hasil rekaman dari IP Camera seperti NAS, Micro SD, NVR dan lain-lain

Motion detection : Salah satu fitur pada IP Camera yaitu kemampuan untuk mendeteksi gerakan dan energi panas

Image sensor : Salah satu fitur pada IP Camera yaitu kemampuan untuk mendeteksi setiap gerakan yang terjadi pada cakupan area yang dipantau oleh IP Camera

Surveillance : Pengawasan atau pemantauan yang merupakan salah satu fungsi dari IP Camera Username : Nama pengguna digunakan ketika akan masuk pada halaman pengkonfigurasian IP Camera

Password : Kata sandi digunakan ketika akan masuk pada halaman pengkonfigurasian IP Camera

Live view : Pemantauan IP Camera secara langsung dari lokasi coverage area 1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(5)

pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten, maka, dengan adanya pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri (prakerin) diharapkan kegiatan ini dapat mencetak siswa siswi yang kompeten dan siap memasuki dunia kerja.

Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi nya, SMK Negeri 4 Padalarang melaksanakan berbagai kegiatan demi mewujudkan siswa siswi yang berwawasan tinggi dan kompeten, sebagai bekal dalam mencari pekerjaan atau untuk melanjutkan jenjang belajar ketingkat yang lebih tinggi selepas lulusnya nanti dari sekolah, tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah, namun seorang siswa atau siswi juga harus belajar mengenai lingkungan di dunia kerja yang akan dihadapinya, dan juga untuk menambah berbagai wawasan dan pengetahuan mengenai jurusan yang dipelajarinya.2 1.2 Tujuan

Secara umum kegiatan Prakerin (Praktik Kerja Industri) betujuan untuk membentuk karakter siswa siswi SMK agar siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang akan dihadapinya nanti ketika memasuki dunia kerja, dan juga untuk melatih siswa siswi SMK agar mampu mengimplementasikan berbagai materi yang didapatkannya dari sekolah ke dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan jurusannya, adapun tujuan khusus dari kegiatan Prakerin (Praktik Kerja Industri) adalah sebagai berikut.

a. Sebagai bukti telah melaksanakan prakerin. b. Sebagai salah satu syarat kenaikan kelas

c. Sebagai bukti tertulis bahwa telah melaksanakan Prakerin.

d. Agar siswa mampu menuangkan ide dan buah pikirannya kedalam suatu laporan karya ilmiah. e. Sebagai pedoman siswa atau siswi dalam menulis laporan karya ilmiah yang selanjutnya. f. Membentuk karakter siswa atau siswi yang bertanggung jawab, disiplin dan beretika yang baik serta dapat bersosialisasi dalam lingkungan dunia kerja.

1.3 Manfaat

a. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha serta industri yang professional dan handal.

b. Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.

c. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.

d. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.

3 BAB II

Pelaksanaan Kegiatan

(6)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang beralamatkan di Jl. Dr Djunjunan No. 133 Bandung, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaaan dan pemanfaatannya, sebagaimana yang telah penyusun uraikan dibawah ini.

Gambar 2.1 Gedung LAPAN Bandung 2.1.1 Sejarah LAPAN

Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI). Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB, berhasil 4

membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya. Tanggal 27 November 1063, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN.

Penyempurnaan organisasi LAPAN melalui :

1. Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974, 2. Keppres Nomor 33 Tahun 1988,

3. Keppres Nomor 24 Tahun 1994, 4. Keppres Nomor 132 Tahun 1998,

5. Keppres Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres Nomor 62 Tahun 2001,

6. Keppres Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres 60 tahun 2001,

7. Keppres Nomor 103 Tahun 2001,

Lingkup kegiatan yang dilakukan LAPAN antara lain: 1. Pengembangan teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh. 2. Pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa.

3. Pengembangan teknologi dirgantara.

4. Pengembangan kebijakan kedirgantaraan nasional. 5. Penginderaan jauh.

6. Pengembangan teknologi dirgantara

7. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan media dirgantara.

8. Pelaksanaan kesekretariatan Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (DEPANRI).

5

2.1.2 Visi dan Misi Visi

TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN DALAM IPTEK PENERBANGAN DAN ANTARIKSA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN BANGSA.

Misi

1. Memperkuat dan melaksanakan pembinaan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi roket, satelit dan penerbangan;

(7)

3. Memperkuat dan melaksanakan pembinaan, penguasaan dan pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer serta kebijakan kedirgantaraan;

4. Meningkatkan pemanfaatan hasil Litbang untuk Pembangunan Nasional; 2.1.3 Program Utama LAPAN Bandung

Berikut adalah program utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung:

1. Penelitian aktivitas matahari sebagai sumber energi dan gangguan. 2. Penelitian orbit satelit, gangguan orbit satelit dan sampah antariksa.

3. Penelitian dan pengembangan magnet antariksa dan pemodelan medan geomagnet regional. 4. Penelitian ionosfer regional dan propagasi gelombang radio.

5. Penelitian dan pengembangan model dan dinamika atmosfer atau regional Indonesia. 6

2.1.4 Kedudukan, Tugas dan Fungsi 2.1.4.1 Kedudukan

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang berkedudukan dibawah presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang membidangi urusan riset dan teknologi.

2.1.4.2 Tugas

Melaksanakan tugas pemerintah dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan perudangan yang berlaku.

2.1.4.3 Fungsi

Dalam membantu tugas pokok diatasLAPAN menyelenggarakan fungsi fungsi sebagai berikut : 1. Pengkajian dan penyususunan kebijakan nasional dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN.

3. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

2.1.5 Struktur Organisasi

Berdasarkan persetujuan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 20/M.PAN/2001 tanggal 24 Januari 2001, struktur organisasi LAPAN adalah sebagai berikut : 7

Gambar 2.2 Strukrur Organisasi LAPAN

2.1.6 DEPUTI BIDANG SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer menyelenggarakan fungsi :

(8)

b. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sains antariksa serta pemanfaatannya; c. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sains atmosfer serta pemanfaatannya; d. Pemberian informasi khusus tentang cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa serta peringatan dini, mitigasi dan penanganan bencana akibat cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa;

8

e. Pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian dan pengembangan sains antariksa atau atmosfer; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer terdiri atas : a. Pusat Sains Antariksa; dan

b. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer.

a. Pusat Sains Antariksa memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatannya serta penyelenggaraann keantariksaan di bidang sains antariksa.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 64, Pusat Sains Antariksa menyelenggarakan fungsi :

1. Penulisan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang sains antariksa; 2. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang sains antariksa;

3. Penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan sains antariksa;

4. Pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan di bidang sains antariksa;

5. Pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan di bidang sains antariksa;

6. Pemberian informasi khusus dan bantuan teknis tentang sains antariksa;

7. Pemberian peringatan dini, mitigasi, dan penanganan bencana akibat cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa;

8. Pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan sains antariksa;

9. Pelaksanaan kerja sama teknis di bidang sains antariksa; dan

10. Pelaksaan administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara, pengelolaan rumah tangga, sumber daya manusia aparatur, dan tata usaha pusat.

9

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Pusat Sains Antariksa Pusat Sains Antariksa terdiri atas

1. Bidang Administrasi

a. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67, Bagian Administrasi menyelenggarakan fungsi

b. Pelaksanaan Administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara, dan pengelolaan rumah tangga; dan

(9)

Bagian Administrasi terdiri atas :

1. Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan pelaksanaan administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara, dan pengelolaan rumah tangga. 2. Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha.

10

Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan sumber daya manusia aparatur dan pelaksanaan urusan ketatausahaan.

2. Bidang Program dan Fasilitas

Bidang Program dan Fasilitas mempunyai tugas melaksanakan Penulisan rencana program, kegiatan, dan anggaran, pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, dan perekayasaan, serta pemantauan dan pelaporan kinerja pusat.

3. Bidang Diseminasi

Bidang Diseminasi mempunyai tugas melaksanakan dokumentasi dan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan, pengelolaan informasi teknis, pemberian informasi khusus tentang cuaca antariksa, mitigasi, antisipasi, penanganan bencana akibat cuaca antariksa, dan peringatan dini, dan pemberian bantuan teknis, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama teknis di bidang Sains Antariksa.

b. Pusat Sains Teknologi dan Atmosfer

Pusat Sains Teknologi dab Atmosfer mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains dan teknologi atmosfer.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, PSTA menyelenggarakan fungsi :

1. Penulisan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang sains dan teknologi atmosfer; 2. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang sains dan teknologi atmosfer;

3. Penelitian, pengembangan, dan perekayasaan serta pemanfaatan di bidang sains dan teknologi atmosfer;

4. Pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan di bidang sains dan teknologi atmosfer;

5. Pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan di bidang sains dan teknologi atmosfer;

6. Pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan sains dan teknologi atmosfer;

11

7. Pelaksanaan kerja sama teknis di bidang sains dan teknologi atmosfer;

(10)

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Pusat Sains Teknologi dan Atmosfer Produksi khusus yang ada di LAPAN Bandung meliputi

1. Pengamatan Cuaca Antariksa,

2. Pengembangan Teknologi dan Pemanfaatan Penginderaan jarak jauh, 3. Pengembangan Teknologi Dirgantara

4. Pengembangan Kebijakan Kedirgantaraan Nasional 12

Kegiatan khusus di Bidang Bidang Program dan Fasilias

1. Basis Data, yaitu suatu kumpulan data yang terhubung yang di simpan secara bersama-sama pada suatu media yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan aplikasi untuk melakukan manipulasi unutk kegunaan tertentu. Fungsi basis data yang ada di LAPAN Bandung berfungsi untuk pengumpulan seluruh hasil data pengamatan.

2. Network, yaitu sebuah sistem yang terdiri atas komputer komputer yang di desain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU) berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web)

3. Sistem informasi, yaitu kombinasi dari teknologi infromasi dan aktifitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam artian sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, data, dan teknologi.

Waktu pelaksanaan PRAKERIN dilakukan seperti halnya seluruh Pegawai pegawai Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yaitu, Seluruh pegawai di wajibkan berada di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional selama 8,5 jam (termasuk satu jam istirahat) 2.2 Peserta Prakerin

Peserta PRAKERIN di Bidang Program dan Fasilitas LAPAN Bandung terdiri atas : No

Asal Sekolah Nama

1 SMK Negeri 4

Padalarang

Rizky Lazuardi nuz’amidhan

2 SMK Negeri 4

Padalarang

Referensi

Dokumen terkait

orang akan melakukan kesalahan dan gagal memenuhi harapan. Dibutuhkan waktu untuk mempelajari pekerjaan baru dan melakukannya dengan baik. Mendiskusikan

Asam lemak bebas dan kadar air yang sangat rendah pada minyak kelapa varietas Dalam Mapanget mengindikasikan bahwa minyak kelapa tersebut masih baik dan sangat sesuai

Ari Kuncoro, Stat Pengajar FEUI dan Peneliti di

Untuk pengembangan mutu, spesifikasi dan desain dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan merupakan hak penuh pengembang. Ilustrasi yang ditampilkan

Dengan komitmen penuh, sesuai dengan langkah UNS ACTIVE dan dalam rangka memperingati Dies Natalis XXXIX Universitas Sebelas Maret Tahun 2015, UKM INKAI UNS memohon

Guru memilih bentuk penilaian yang sesuai kompetensi yang ingin dicapai - - 1.1 Membiasakan sikap tanggungjawab sebagai implementasi dari pemahaman tentang ibadah haji

Berdasarkan pemikiran di atas peneliti menduga bahwa sikap siswa terhadap lingkungan sosial dalam pembelajaran IPS Terpadu sebagai hasil belajar yang pembelajarannya menggunakan

Pelajaran Ekonomi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Gading Rejo Tahun Pelajaran 2010/2011 menyatakan bahwa hasil belajar yang