• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi Sosial dan lembaga sosial (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Interaksi Sosial dan lembaga sosial (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

INTERAKSI SOSIAL

Sumber : Sosiologi oleh Richard T Schaefer Penerbit : Salemba Humanika

Materi Kuliah Pengantar Ilmu Sosial Prodi Geografi FKIP UHAMKAIndah Meitasari

(2)

A. Pengertian Interaksi Sosial

Istilah interaksi sosial merujuk pada cara-cara orang

menanggapi satu sama lain, baik secara tatap muka, melalui telepon atau melalui komputer.

◦Istilah struktur sosial merujuk pada bagaimana

masyarakat terbentuk dengan hubungan-hubungan yang dapat diprediksi.

◦Kedua konsep ini terkait erat dengan sikap-sikap,

(3)

Interaksi dan Realitas Sosial

◦Menurut sosiolog, Herbert Blumer (1969) ciri khas

dari interaksi sosial antara manusia adalah “manusia menginterpretasikan atau ‘mendefinisikan’ tindakan sesamanya, bukannya semata-mata bereaksi

terhadap perilaku seseorang didasarkan pada

pemaknaan yang kita lekatkan tindakanan orang itu.

◦Realitas dibentuk oleh persepsi, evaluasi dan definisi

kita. Pemaknaan tersebut biasanya mencerminkan norma-norma serta nilai-nilai dari budaya dominan dan pengalaman sosialiasi kita dalam budaya

(4)

◦Misalnya : Tato di Amerika dianggap sebagian besar orang sebagai keanehan dan eksentrik, roker punk, geng motor, skinhead. Bagi sebagian besar orang, responnya negatif. Tapi kini ada artis, olahragawan atau tokoh terkenal juga memiliki tato. Hal ini terjadi karena meningkatnya interaksi sosial dengan orang bertato.

◦Sifat dari interaksi sosial dan apa yang membentuk

(5)

B. Elemen-elemen Struktur Sosial

◦Interaksi sosial digunakan untuk memandang dunia

sekitar kita yang difokuskan pada lima elemen dasar dari struktur sosial, yaitu status, peran sosial,

kelompok, jaringan sosial serta lembaga sosial seperti keluarga, agama dan pemerintah.

Interaksi sosial terjadi dalam struktur sosial,

termasuk interaksi untuk merumuskan ulang realitas sosial. Untuk tujuan pembelajaran, struktur sosial

(6)

1. Satus

◦Kita biasanya berpikir status terkait dengan pengaruh, kekayan dan ketenaran. Merujuk pada salah satu dari banyak posisi sosial dalam

kelompok yang lebih besar atau dari masyarakat yang terendah hingga masyarakat yang tertinggi.

◦Status yang terberikan (ascribed Status) diberikan kepada seseorang oleh masyarakat tanpa memperhatikan bakat atau karakter unik dari seseorang. Umumnya diterima begitu saja ketika lahir, dengan latar belakang rasial, jenis kelamin dan usia. Misalnya status “tua” : menghormati orang tua adalah norma yang tetap ada dalam masyarakat, terutama budaya Cina. ◦Status yang dicapai (achieved status) diperoleh melalui usaha sendiri,

dengan sekolah, belajar keterampilan, menjalin persahabatan, menciptan suatu produk baru, meraih prestasi kejuaraan (olah raga, seni, dsb).

(7)

◦Malcolm X (1925-1965) aktivis kulit hitam, advokat  ras dan jenis kelamin terkadang

mendominasi kehidupan, menyadari bahwa posisinya sebagai laki-laki kulit hitam (status yang

terberikan/ascribed status) adalah sebuah penghalang

bagi mimpinya untuk menjadi seorang pengacara.

(8)

◦Setiap orang memiliki banyak status yang berbeda dan terkadang saling bertentangan. Masyarakat

berhadapan pada inkonsistensi dengan menyetujui bahwa status tertentu lebih penting dari yang lain.

Status Utama (master status) adalah status yang

mendominasi statusnya yang lain, sehingga

menentukan posisi sesorang dalam masyarakat.

Contoh : Arthur Ashe, Freddie Mercury dari seorang yang terkenal dibidangnya, menjadi seorang yang

(9)

2. Peran Sosial

Adalah serangkaian harapan dari orang ketika menduduki

suatu posisi atau status sosial tertentu. Mis: Peran sopir taxi, diharapkan tahu wilayah dan jalan sudut kota. Seorang

sekretaris disuatu kantor mempunyai tanggung jawab

administratif yang lebih besar, sedangkan yang lain hanya berfokus ke kegiatan sekretaris semata.

 

(10)

b. Tuntutan Peran (role strain) untuk menggambarkan

kesulitan yang muncul saat sebuah posisi sosial menempatkan permintaan dan harapan dengan saling bertentangan. Orang yang tergolong dalam budaya minoritas mungkin mengalami

tuntutan peran saat bekerja dalam budaya utama (mainstream). Misalnya : Navajo Nation Police Dept (suku asli di Amerika yang diberi hak kelola khusus. Penegakan hukum  Pendamaian

(peacemaking).

c. Lepas Peran (role exit) untuk mendeskripsikan proses

melepaskan diri dari sebuah peran sentral yang kadung melekat pada seseorang demi mempertahankan peran dan identitas

(11)

3. Kelompok

(12)

4. Lembaga Sosial

Adalah pola-pola keyakinan dan perilaku yng

terorganisasi berdasarkan kebutuhan sosial tertentu, seperti regenarasi (keluarga) dan menjaga ketertiban (pemerintah). Media massa, pemerintah, ekonomi,

(13)

5. Jejaring Sosial

◦Kelompok sosial tidak hanya berfungsi untuk mengegaskan elemen-elemen lain dari struktur sosial seperti peran dan status, tetapi juga menghubungkan individu dengan masyarakat lebih luas.

◦Jejaring sosial merupakan serangkaian hubungan sosial yang menghubungkan seseorang dengan orang lain secara langsung dan menghubungkan pada orang yang lain lagi secara tidak langsung.

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. Jabatan : Kepala Sub Bagian (Kepala Sub Bagian Akuntansi Manajemen Bagian Akuntansi

13 ) Bahasa figurative melibatkan pengekspresian sesuatu (misalnya merek) dengan hal yang biasanya digunakan untuk melambangkan hal lain (misalnya suatu ide atau obyek) yang

Menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas membagi ilmu menjadi dua jenis yaitu : ilmu pemberian Allah ( the God given knomledge ) yang disebut ilmu agama, dan ilmu capaian

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Makna dari tanda-tanda yang terdapat dalam iklan Axis versi

 Syed Muhammad Naquid al-Attas : membagi menjadi ilmu menjadi dua jenis : ilmu pemberian Allah (the God given knowledge) yang disebut ilmu-ilmu agama (the

Pelaksanaan pengumpulan data agar dilakukan secara serius dengan tetap mengacu kepada petunjuk teknis yang telah ditetapkan (salah satunya agar diperhatikan

Susanto (2013:186) menyatakan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang