• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Kurikulum Berorientasi Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Kurikulum Berorientasi Kerja"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Kurikulum Berorientasi Dunia Kerja

I. Pendahuluan

Perkembangan dunia yang ditandai dengan munculnya era yang dikenal dengan era globalisasi membawa berbagai dampak dalam kehidupan umat manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi motor penggerak dalam era ini memberikan banyak sisi positif dalam kehidupan umat manusia. Namun di sisi lain, manusia sebagai subjek dan sekaligus objek dari proses perkembangan ini dituntut untuk semakin sigap dan tanggap dalam menyikapinya. Globalisasi dan internasionalisasi ekonomi dan ilmu pengetahuan misalnya menuntut mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan (pendidikan tinggi) menyikapinya dengan sungguh-sungguh. Dan hal ini ternyata sudah menjadi perhatian serius di hampir seluruh belahan dunia. Pembicaraan tentang pendidikan yang berorientasi dunia kerja (Berufsorientierung) seakan sudah menjadi icon setiap perguruan tinggi. Di Indonesia sendiri pengembangan kurikulum pendidikan tinggi diharapkan senantiasa mengacu pada dinamika kebutuhan masyarakat dalam artian bahwa lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan di masyarakat atau stakeholders. Acuan ini secara tegas menuntun perguruan tinggi untuk mampu menghadirkan kurikulum yang berorientasi dunia kerja. Lalu bagaimana model dan gambaran kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman dan Jurusan Bahasa Jerman di Indonesia? Apakah sudah berorientasi dunia kerja atau belum? Bagaimana pula gambaran kurikulum jurusan Bahasa Jerman di Jerman sendiri? Pertanyaan-pertanyaan ini akan dibahas dalam makalah ini.

(2)

yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. Secara formal pengembangan kurikulum pendidikan tinggi diatur lebih lanjut dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) No. 232/U/2000 tentang Pengembangan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar dan Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

Dalam Kepmendiknas No. 045/U/2002 digariskan bahwa kurikulum pada setiap program studi terdiri dari 40-80% komponen kurikulum inti dan 20-60% komponen yang dikembangkan oleh masing-masing perguruan tinggi. Komponen kurikulum inti dirancang untuk mencapai kompetensi utama sedangkan komponen yang dikembangkan oleh masing-masing perguruan tinggi dirancang untuk mencapai kompetensi pendukung dan kompensi lain yang relevan.

Dalam upaya mengembangkan standar nasional pendidikan seperti yang diamanahkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 35 dan 38, pihak Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan telah menerbitkan buku panduan tentang Pola Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tenaga Kependidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Jenjang S-1. Hal yang menarik dicermati dalam buku ini adalah acuan pengembangan kurikulum di luar acuan formal (Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002). Acuan pengembangan yang dimaksud adalah Dinamika Kebutuhan Masyarakat dan Globalisasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks).

(3)

kurikulum mereka dengan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan. Standar nasional ini sebenarnya merupakan jaminan bagi peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan yang sepatutnya. Di sisi lain pihak perguruan tinggi bisa mengembangkan inovasi semaksimal mungkin untuk bisa menghadirkan lembaga pendidikan yang mampu memberikan nilai tambah (kompetensi lain) kepada lulusannya. Keselarasan dengan perkembangan Ipteks juga merupakan hal yang tak kalah pentingnya dalam pengembangan kurikulum. Hal ini akan tetap menempatkan perguruan tinggi sebagai pelopor pengembangan ipteks. Dalam era globalisasi seperti saat ini, kurikulum yang dikembangkan tentunya tidak hanya bernuansa lokal dan nasional semata, tetapi berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin sumber-sumber belajar mutakhir melalui berbagai media.

Kedua acuan seperti yang dijelaskan di atas memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan kurikulum yang bernuansa dunia kerja dengan tetap menekankan kepada perkembangan ipteks. Lalu bagaimana dengan kurikulum program studi pendidikan bahasa Jerman yang berlaku di Indonesia saat ini. Berikut akan digambarkan dua contoh kurikulum program studi pendidikan bahasa Jerman yakni Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), kurikulum jurusan sastra Jerman UI dan kurikulum DaF-Bachelor Universität Bielefeld.

Paparan ini diharapkan menjadi sarana pembanding untuk nantinya dijadikan sebagai salah satu masukan guna pengembangan dan penyempurnaan kurikulum pada program studi pendidikan bahasa Jerman di UNM khususnya dan jurusan-jurusan bahasa Jerman lainnya di seluruh Indonesia pada umumnya.

A. Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Makassar

(4)

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan memiliki profesionalisme yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperluas bahasa Jerman; 2. Menyiapkan lulusan yang dapat mengimplementasikan keahliannya dalam bidang bahasa Jerman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat; 3. Menghasilkan sarjana bahasa Jerman yang berilmu tinggi, dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap kebenaran. Dalam visi dan tujuan yang dikemukakan di atas sangat jelas tergambar komitmen program studi bahasa Jerman UNM untuk menghasilkan alumni-alumni yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk itu kurikulum yang menjadi acuan dalam pencapaian tujuan telah dirancang sedemikian rupa agar bisa memenuhi tujuan program studi.

Pengembangan kurikulum pada program studi pendidikan bahasa Jerman UNM senantiasa diperbaharui dengan tetap berpedoman pada aturan-aturan formal dan non-formal yang dianggap perlu. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum tahun 2004 yang terdiri dari enam kelompok mata kuliah seperti yang tertuang dalam kepmendiknas 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa:

1. Kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Kelompok matakuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.

3. Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

(5)

dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

5. Kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Di samping pengelompokan matakuliah seperti di atas, matakuliah-matakuliah di prodi pendidikan bahasa Jerman UNM dapat pula dikelompokkan seperti dalam tabel lampiran 1.

B. Kurikulum Jurusan Bahasa Jerman Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Menjadi jurusan unggulan dalam tataran nasional dengan menghasilkan lulusan Sarjana Kependidikan yang berkualitas, mandiri, berakhlak mulia, professsional serta berwawasan dan berkemampuan IPTEK menjadi visi jurusan Bahasa Jerman UNJ. Visi ini kemudian terimplementasi dalam misi yang diemban oleh jurusan yakni: a. Melaksanakan pendidikan akademik dan pembelajaran bahasa Jerman secara professional; b. Melaksanakan penelitian dalam bidang kependidikan, pembelajaran bahasa Jerman serta pengetahuan tentang bahasa Jerman; c. Melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat dengan memberikan kursus, penataran dan lokakarya kepada masyarakat yang memerlukan; d. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kompetensi civitas akademik seperti menyelenggarakan seminar, lokakarya dan mengusahakan studi lanjut di dalam dan luar negeri; e. Melaksanakan pelatihan-pelatihan yang menunjang kepada pengembangan kewirausahaan bagi lulusan; f. Menghasilkan tenaga kependidikan S1 yang unggul di bidang bahasa Jerman yang mampu bersaing di era globalisisai; g. Mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat lokal, nasional maupun internasional di bidang Tridharma Perguruan Tinggi.

(6)

dengan masa kontrak selama 5 tahun. Disamping itu setiap semester telah diusahakan menghadirkan praktikan dari Jerman.

Mata kuliah yang tertuang dalam kurikulum jurusan Bahasa Jerman UNJ dikelompokkan dalam: 1. Matakuliah Umum (14 SKS); 2. Matakuliah Dasar Kependidikan (12 SKS); 3. Matakuliah Keahlian I Wajib (98 SKS); 4. Matakuliah Keahlian II Wajib (20 SKS); 5. Matakuliah Keahlian Pilihan I/II (8 SKS). Jumlah SKS yang harus diselesaikan oleh mahasiswa adalah antara 144-153 SKS baik yang menempuh jalur komprehensif maupun jalur skripsi. Adapun sebaran matakuliah pada jurusan Bahasa Jerman UNJ dapat dilihat pada lampiran tabel 2.

C. Kurikulum Program Studi Sastra Jerman Universitas Indonesia (UI) Sastra Jerman UI merupakan program studi Sastra Jerman tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1961. Saat ini sudah terdapat tiga sastra Jerman di Indonesia yakni di Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Sam Ratulangi Manado dan UI sendiri. Program studi sastra Jerman merupakan bagian dari jurusan Sastra Germania yang bernaung di bawah Fakultas Ilmu Budaya (FI . Berdasarkan visinya prodi sastra Jerman UI berusaha menjadi lembaga pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang pengajaran bahasa Jerman, ilmu linguistik, kesusastraan, dan budaya Jerman yang terkemuka secara nasional, regional dan internasional.

(7)

kebudayaan bangsa. Gambaran kurikulum program studi Sastra Jerman UI dapat dilihat pada lampiran tabel 3.

D. Deutsch als Fremdsprache an der Uni-Bielefeld

Salah satu universitas di Jerman yang menawarkan program studi Deutsch als Fremdsprache (DaF) untuk program Bachelor adalah Universitas Bielefeld yang terletak di wilayah negara bagian Nordhein-Westfalen. Jurusan ini menjaring mahasiswa yang berminat bekerja di luar dan di dalam negeri dalam bidang bahasa dan budaya Jerman. Mahasiswa akan dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan yang berkenaan dengan bahasa Jerman sebagai bahasa asing dan budaya Jerman sebagai budaya asing. Program studi DaF ini ditujukan tidak hanya bagi calon mahasiswa dari Jerman semata, tetapi juga untuk calon mahasiswa asing. Persyaratan bagi calon mahasiswa dari Jerman adalah memiliki Hochschulreife. Sementara mahasiswa asing disyaratkan memiliki kemampuan berbahasa Jerman yang memadai. Hal ini ditandai dengan kepemilikan Zertifikat Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang ausländischer Studienbewerber (DSH) minimal nilai 2 atau TestDaF nilai 4 untuk setiap keterampilan berbahasa.

Sampai saat ini lebih dari setengah mahasiswa yang terdaftar berasal dari luar negeri. Hal ini membuat proses belajar-mengajar yang bernuansa Interkulturalität dalam program studi DaF Uni-Bielefeld secara tidak langsung terjadi dengan sendirinya. Dengan demikian peningkatan pemahaman mahasiswa dalam perbandingan bahasa dan budaya (Sprach- und Kulturvergleich) bisa berkembang jauh lebih baik. Melalui berbagai kegiatan akademik selama perkuliahan mahasiswa nantinya diharapkan memiliki pemahaman tentang ilmu bahasa asing (Jerman) modern baik yang bersifat theoritis maupun praktis.

(8)

Adapun Pflichtmodule yang harus diselesaikan oleh mahasiswa adalah:

1. Einführung in das DaF-Studium (Propädeutikum, Wissenschaftliche Arbeitstechniken)

2. Sprach- und Literaturwissenschaft (Grundkurs Linguistik DaF, Einführung Literaturwissenschaft)

3. Erwerb und Vermittlung Deutsch als Fremd- und Zweitsprache (Einführung Zweitsprachenerwerbsforschung/Sprachlehr- und -lernforschung, Einführung Zweit-/Fremdsprachendidaktik)

4. Sprachpraxis für Bildungsausländer/Bildungsausländerinnen/Sprachpraxis für Bildungsinländer/Bildungsinländerinnen (Geschriebene Wissenschaftssprache, Gesprochene Wissenschaftssprache, Ausspracheschulung ODER Sprecherziehung, Fremdsprache als Kontrastsprache)

5. Formen, Strukturen und Funktionen der deutsche Sprache mit Bezug auf deren Vermittlung als Fremdsprache (Phonetik und Orthographie, Wortgrammatik, Syntax und Textgrammatik)

6. Angewandte Linguistik Deutsch als Fremdsprache (Pragmatik und Varietäten,

Lexik und Phraseologie, Fachsprache).

Wahlpflichtmodule:

7. Lehr-/Lernforschung Deutsch als Fremd- und Zweitsprache (Ausgewählte Themen der Zweitsprachenerwerbsforschung/Sprachlehr- und -lernforschung, Ausgewählte Themen der Fremd- und Zweitsprachenerwerbsdidaktik)

(9)

9. Landes- und Kulturwissenschaft Deutsch als Fremdsprache (Literarische Textformen, Landeskunde).

Mahasiswa mengikuti setiap modul dan mereka diwajibkan mengerjakan tugas-tugas kuliah yang bisa berbentuk Klausur, Hausarbeit, Bericht atau mündliche Prüfung. Untuk tugas akhir mereka diwajibkan membuat Abschlussarbeit dengan berorientasi pada tema-tema penelitian yang menjadi bidang kajian utama dalam program studi ini diantaranya: DaZ in der Schule; Didaktik; Diskursanalyse; Forschungsmethodologie; Frühförderung DaZ; Kulturwissenschaft; Lexik und Phraseologie; Motivation; Phonetik; Sprachlehr- und –lernforschung; Wissenschaftliches Schreiben in der L2 Deutsch. Para lulusan program studi DaF di Universitas Bielefeld nantinya bisa bekerja sebagai tenaga edukasi di lembaga-lembaga pendidikan yang berorientasi pada bidang Sprach-und Kulturvermittlung baik untuk kalangan remaja maupun dewasa di dalam maupun di luar negeri. Selain itu mereka juga bisa bekerja di lembaga-lembaga kebudayaan, di perusahaan-perusahaan yang bertaraf international, dalam dunia pariwisata, di percetakan-percetakan khususnya percetakan buku bahan pengajaran dan media-media massa. Contoh Modul dan tema matakuliah yang ditawarkan pada program studi DaF Uni-Bielefeld dapat dilihat pada lampiran tabel 4.

III. Penutup

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian pengantar bahwa tujuan pemaparan makalah ini untuk mencari sumber-sumber informasi sebanyak mungkin guna pengembangan kurikulum pada program studi pendidikan bahasa Jerman UNM. Dari tiga kurikulum yang dipaparkan sebagai bahan pembanding ada beberapa hal yang

perlu menjadi perhatian bersama:

• Untuk pengembangan kurikulum program studi pendidikan Bahasa Jerman UNM perlu kiranya melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini:

- Pihak dari Sekolah Menengah Atas

(10)

- Dinas Pariwisata

- Ikatan Guru Bahasa Jerman

- Alamuni

- Pusat Bahasa

- Lembaga-lembaga/Perusahaan-perusahaan Jerman

- Industri-industri Pariwisata

- Media baik cetak maupun elektronik

- Lembaga-lembaga percetakan

- Dan pihak-pihak lainnya yang anggap perlu.

(11)

Sumber:

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tenaga Kependidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Jenjang S-1. Depdiknas, Dirjen Dikti Bagian Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan 2004

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pengembangan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar dan Kepmendiknas

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti

Pendidikan Tinggi

http://www.unj.ac.id/fbs/jerman/profil.htm(15.12.2008)

http://www.fib.ui.ac.id/index.php?view=article&catid=36:program-stu...(16.12.2008) http://www.fadaf.de/wiki/index.php?title=Bielefeld (17.12.2008)

Referensi

Dokumen terkait

To do this, the students need the knowledge of the linguistic forms, meaning, and functions (Larsen-Freeman, 2001: 128). Therefore, in order to be able to master English well,

at him with her grease-paint face then he had seized the Doctor by the head and pinned him to a mushroom-shaped pedestal in a room of light, and the Doctor looked like Mestizer, a

memberikan contoh yang positif dengan dinas-dinas lainnya. Oleh karena itu implementasi fungsi manajemen dalam suatu Dinas. akan berjalan dengan optimal apabila didukung dengan

Fungsi dari perusahaan game ini menjadi wadah bagi para developer game sehingga perlu juga memahami aktivitas para developer game untuk menciptakan ruang kerja

Internalisasi Nilai-nilai Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Dalam Menanamkan Etos Kerja Karyawan Pondok Kerja ABA Collection Mangunsari Tulungagung ; (b)

Di era ini teknologi dan informasi menjadi mesin utama sehingga data dan informasi menjadi senjata untuk menyebarluaskan informasi dalam industri pariwisata

learning terlihat peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 dengan persentase 79,2% sementara 5 siswa lainnya masih memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal

Sistem kontrol atau sistem kendali atau sistem pengaturan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa elemen sistem yang bertujuan untuk melakukan pengaturan atau