Analisis Faktor Motivasi Wisatawan Berkunjung ke Soppeng, Sulawesi Selatan
Mutia Tri Satya
STIE Ekuitas
Email correspondence: rafi_afia@yahoo.com
A B S T R A C T
Soppeng, South Sulawesi is a region to become a tourist destination and try to continue to drive the tourism sector. Soppeng do a lot of improvements, especially in terms of facilities and infrastructure that will become a tourist facility for convenience on the visit. Start from of the arrangement of tourist objects, tourism products, whereas the object of tourism there is very potential to be visited by tourists. This research analyzes the factors motivation of tourism to visit Soppeng. Soppeng, one of the areas that are actively promoting the program "Ayo ke Soppeng". The purpose to attract both local and foreign tourists to visit this area.
Keywords: Tourism, motivation, Soppeng
A B S T R A K
Sulawesi Selatan merupakan daerah yang menjadi tujuan wisata dan berusaha terus menggerakkan sektor pariwisata. Soppeng banyak melakukan perbaikan, terutama dari segi sarana dan prasarana yang akan menjadi sarana wisata untuk kenyamanan dalam kunjungan, mulai dari penataan obyek wisata, produk wisata, sedangkan objek wisata di sana sangat potensial untuk dikunjungi oleh wisatawan. Penelitian ini menganalisis faktor motivasi wisatawan untuk mengunjungi Soppeng. Soppeng, yang aktif mempromosikan program "Ayo ke Soppeng". Tujuannya untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke daerah ini
Kata Kunci: pariwisata, motivasi, Soppeng
PENDAHULUAN
Hal ini juga dilakukan di Soppeng Sulawesi selatan. Suatu daerah yang sedang berkembang untuk menjadi daerah tujuan wisata dan mencoba terus untuk menggerakkan sektor pariwisata. Soppeng banyak melakukan pembenahan terutama dari sisi sarana dan prasarana yang akan menjadi fasilitas wisatawan untuk kenyamanan pada saat berkunjung. Dari mulai penataan objek wisata, produk wisata, padahal objek wisata disana sangat potensi untuk dikunjungi wisatawan.
Potensi Soppeng dari segi wisata :
1. Objek wisata yang potensi untuk menarik banyak wisatawan baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara
2. Pemerintah sekarang sedang menggalakkan wisata budaya. Soppeng sangat memungkinkan untuk mengusung tema wisata budaya yang dicanangkan pemerintah
3. Produk unggulan daerah seperti Tenun khas Soppeng, makanan, sangat beraneka ragam 4. Keunikan daerah yang menjadi added value
untuk menarik minat wisatawan
Objek pariwisata disana terus dilakukan pembenahan. Banyak destinasi wisata yang menarik tapi selama ini belum dikemas dengan baik. Adapun yang menjadi permasalahan
pariwisata yang dihadapi di Soppeng antara lain: 1. Langkah pemerintah kabupaten Soppeng
menggandeng PATA (Pasific Asia Travel Association) untuk mengembangkan pariwisata daerah ini sudah sangat baik, tapi sayangnya belum didukung dengan sarana prasarana yang menunjang program pariwisata. Kesiapan dalam hal infrastruktur, akomodasi, transportasi dan kesiapan masyarakat menyongsong era pariwisata yang sebenarnya.
2. Masih kurangnya sosialisasi dari pemerintah terhadap masyarakat tentang pariwisata, bahwa dengan adanya pariwisata akan menumbuhkan potensi ekonomi yang tinggi. Dalam arti akan tercipta peluang usaha baru, yang akan memberdayakan masyarakat dari sisi ekonomi.
3. Sejauh ini wisatawan yang datang hanya mengunjungi saja, tidak mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk membeli produk unggulan yang dihasilkan. Ini dikarenakan tidak adanya tempat oleh-oleh seperti makanan tradisional, merchandise, produk-produk unggulan khas daerah.
hotel sebenarnya belum memenuhi syarat untuk diklasifikasikan ke dalam tingkatan hotel 5. Kemasan produk-produk makanan yang masih sangat sederhana, belum ada merk dan kemasan yang menarik
6. Objek wisata yang belum tertata dengan baik.
Dari latar belakang diatas penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memotivasi wisatawan untuk datang ke Soppeng. Mengingat Soppeng, salah satu daerah yang sedang giat
menggalakkan program “Ayo ke Soppeng”. Tujuan
untuk menarik minat baik itu wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke daerah ini.
KAJIAN PUSTAKA Pemasaran Pariwisata
Bojanic dan Reid (2010); Kotler, Bowen dan Makens, (2014); Pitana dan Diarta, (2009); Tsiotsou dan Goldsmith, (2012) tidak mendefinisikan secara jelas dan tersendiri definisi dari pemasaran pariwisata, tetapi menjelaskan bagaimana konsep inti pemasaran tersebut berlaku umum baik organisasi profit dan non profit, sehingga dapat diaplikasikan dalam sektor pariwisata meskipun sektor ini bersifat jasa seperti, tidak berwujud, sangat bervariasi, tidak dapat dipisahkan, dan tidak dapat disimpan. Khusus dalam sektor pariwisata ada tambahan sifat jasa yaitu, musiman, globalisasi, loyalitas yang rendah, dan kompleksitas (mencakup banyak sub sektor seperti makanan dan minuman, akomodasi, transportasi, rekreasi dan perjalanan), elastisitas permintaan terhadap pendapatan contoh bila pendapatan turun maka permintaan terhadap pariwisata akan terjadi penurunan yang signifikan.
Motivasi Berkunjung
Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda-beda. Semakin besar motifnya semakin besar juga motivasinya. Motivasi ini ada yang sifatnya internal dan eksternal. Seseorang mempunyai dorongan tertentu yang timbul dari dirinya. Juga dari faktor eksternal dari lingkungan luar yang mempengaruhinya.
Berikut ini adalah dimensi dari motivasi berkunjung:
Alghamdi (2007:46), Hermansyah & Waluya (2012)
Escape Motives
1. Melepaskan diri dari tanggung jawab
2. Melepaskan diri dari tekanan kehidupan perkotaan
3. Melepaskan diri dari tekanan pekerjaan
Relaxation
4. Mental 5. Fisik
Family and Friend Togetherness
6. Interaksi sosial
Knowledge
7. Pengetahuan/wawasan baru
8. Melihat dan mengalami sesuatu yang baru 9. Bertemu dengan orang baru dengan keinginan/tujuan yang sama
Adventure
10. Petualangan yang menantang
Enjoying natural resourcess
11. Keindahan alam 12. Keindahan danau
METODE
Penelitian ini menggunakan Decriptive Survey Methods. Metode ini dibatasi pada pengertian survey sampel yang bertujuan menggambarkan situasi tanpa membuat prediksi atau menentukan sebab akibat. Dalam penelitian dengan metode survei , responden akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan melalui wawancara atau kuesioner. Setelah peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan, selanjutnya peneliti menggambarkan tanggapan yang diberikan oleh responden tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan
Berkunjung Ke Soppeng
1. Dimensi Escape Motives
Tabel 1. Tanggapan Responden Mengenai Melepaskan diri dari tanggung jawab
Tabel 2. Tanggapan Responden Melepaskan diri dari tekanan kehidupan perkotaan
Untuk jawaban dalam pernyataan melepaskan diri dari tekanan kehidupan perkotaan berimbang antara yang menjawab setuju dan cukup setuju. Responden yang menjawab setuju dengan datang ke Soppeng dikarenakan dengan datang kesana lebih nyaman dan tenang jauh dari hiruk pikuk perkotaaan. Tapi ada juga yang menjawab cukup setuju, karena Soppeng sudah mulai ramai dengan kendaraan dan cafe modern yang jumlahnya semakin banyak.
Tabel 3. Tanggapan Responden Mengenai Melepaskan diri dari tekanan pekerjaan
Dilihat dari jawaban responden yang menjawab sangat setuju dan tidak setuju hampir seimbang. Karena memang kurang lengkapnya sarana akomodasi yang ada, dan beberapa hotel hanya dengan fasilitas seadanya. Hotel disana terlalu banyak, paling tinggi tingkatannya hotel bintang 1. Ini yang dikeluhkan oleh beberapa wisatawan yang berkunjung, keinginannya untuk melepas penat dari pekerjaan dengan beristirahat tapi tidak mendapatkan hal yang diinginkan.
2. Dimensi Relaxation
Responden yang menjawab setuju cukup banyak, dengan suasana yang ditawarkan Soppeng secara psikologi memberikan kedamaian tersendiri bagi yang berkunjung kesana. Taman kota yang mulai dibangun dengan penataan yang sangat menarik. Bisanya sangat cocok dinikmati disaat sore hari sambil melihat kelelawar terbang, karena Soppeng ini dikenal juga dengan bath of city.
Tabel 4. Tanggapan Responden Mengenai Mental
12% yang menjawab cukup setuju, 6% tidak setuju dan 2% yang menjawab sangat tidak setuju rata-rata memberikan alasan tidak ada perubahan yang cukup signifikan. Suasana yang didapat hanya di tengah kota saja, sedangkan di pinggir kota masih banyak yang belum tertata dengan baik.
Tabel 5. Tanggapan Responden Mengenai Fisik
Secara fisik berada di Soppeng kita akan merasa santai. Pemandangan alam yang membuat sebagian responden merasa seperti itu. Tapi ada juga yang merasakan tidak nyaman secara fisik, alasan responden setiap tempat wisata kurang memberikan kepuasan karena masih banyak yang kurang dalam pengemasan menarik objek wisata yang dikunjungi.
3. Dimensi Family and Friend Togetherness
Tabel 6: Tanggapan Responden Mengenai Interaksi sosial
Kota kecil dimana penduduknya saling mengenal satu sama lain. Masyarakat Soppeng dikenal dengan keramahannya. Setiap kemanapun akan mendapatkan senyum, sapa dan salam dari penduduknya. Bahkan kalau bertamu ke rumah orang Soppeng selalu disediakan makan dan mau tidak mau kita harus makan dan menghabiskannya untuk menghargai tuan rumah. Soppeng merupakan tempat yang cocok untuk menghabiskan liburan bersama keluarga dan teman. Semua serba alami dan tradisional jauh dari suasana modern seperti di perkotaan. Dengan kondisi seperti ini, interaksi baik dengan teman dan keluarga akan sangat tinggi.
4. Dimensi Knowledge
Tabel 7. Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan/wawasan baru
61% responden menjawab setuju, dikarenakan dengan mengunjungi Soppeng akan banyak hal yang baru yang akan didapat. Seperti mitos ribuan kelelawar yang sangat dijaga oleh masyarakat disana, peninggalan kerajaan yang sangat bersejarah, bangunan Vila Yulianna yang merupakan satu satunya bangunan peninggalan zaman belanda yang pertama dibangun di Sulawesi Selatan. Sedangkan sekitar 20% menyatakan tidak setuju dengan hal ini, karena masih ada kekurangan dalam hal ini. Misalnya di salah satu objek wisata Sao Mario, di tempat itu dibangun rumah adat bugis. Di dalam rumah bugis ini banyak peninggalan bersejarah, tapi sayang informasi yang didapat minim sekali. Tidak ada pemandu wisata atau buku informasi yang menggambarkan tempat itu. Padahal tempat itu sangat informatif dan potensi bagus untuk dikunjungi.
Rata-rata responden menjawab setuju dan sangat setuju. Hal baru yang mereka dapatkan yaitu ten-tang sutra Soppeng. Ternyata di tahun 1960an sutra soppeng itu terbaik se Indonesia. Namun sayang sekitar 80% jumlah petani sutera menurun dikarenakan banyak ulat sutera yang mati.
Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Melihat dan mengalami sesuatu yang baru
Kemudian ada desa Tottong penghasil buah naga. Desa ini sangat tradisional sekali. Semua rumah disini rumah panggung khas Bugis yang sangat menarik. Penghasil buah naga yang kualitas buahnya sangat baik.
Sedangkan sisanya menjawab kurang setuju, alasannya walaupun potensi wisata bagus tapi kalau tidak dikemas dengan baik tetap saja tidak ada hal baru yang didapatkan.
Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai Bertemu dengan orang baru dengan keinginan/tujuan yang sama
Soppeng merupakan satu daerah yang kaya sejarah dan budaya. Soppeng juga dikenal sebagai penghasil orang pintar. Hampir 50% guru besar Universitas Hasanuddin itu orang Soppeng. Uniknya lagi, setiap masyarakat yang ditemui akan bisa menjelaskan tentang sejarah dan budaya Soppeng. Hal inilah yang tidak dimiliki oleh masyarakat lain. Tapi masih sekitar 17% ada yang tidak merasakan seperti itu. Untuk itu pemerintah perlu memberikan pemahaman ke masyarakatnya untuk sadar wisata. Dengan wisata berkembang akan berdampak kepada perekonomian masyarakat.
5. Dimensi Adventure
Tabel 10. Tanggapan Responden Mengenai Petualangan yang menantang
Jalan yang cukup terjal yang dilalui merupakan pengalaman yang tidak bisa dilupakan. Di umpungeng responden menemukan satu keajaiban yaitu disana ada titik tengah Indonesia.
6. Dimensi Enjoying Natural Resourcess
Tabel 11. Tanggapan Responden Mengenai Keindahan alam
Untuk pernyataan keindahan alam, lebih banyak jawaban yang positif. Soppeng mempunyai banyak potensi alam yang menjanjikan. Mulai dari air terjun, pemandian air panas, tempat wisata bersejarah. Soppeng walaupun tidak air lautnya tapi memiliki kekayaan ikan tawar yang luar biasa. Setiap hari penduduk Soppeng selalu makan ikan. Juga ada di salah satu desa yang menghasilkan garam, sehingga penduduknya menjadi petani garam.
Tabel 12. Tanggapan Responden Mengenai Keindahan danau
Dari angka diatas dapat disimpulkan bahwa keindahan danau di Soppeng tidak diragukan lagi. Pemandangannya yang alami, hawa yang sejuk ini yang memutuskan wisatawan untuk menghabiskan waktu menikmati danau di Soppeng. Danau di Soppeng memiliki keunikan
tersendiri, ada satu-satu ikan yang langka di dunia dan hanya terdapat di danau ini.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan dalam penelitian ini :
1. Sarana akomodasi sebagai hal yang penting untuk menunjang pariwisata harus menjadi hal yang penting bagi Dinas terkait untuk melakukan pembenahan. Karena ini juga merupakan satu hal yang penting dalam meningkatkan pariwisata. Dimana mengenai akomodasi ini hal yang paling sering dikeluhkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Soppeng. Karena tujuan wisatawan yang ingin menghabiskan waktu untuk liburan membutuhkan kenyamanan.
2. Pembangunan di beberapa titik utama di wilayah ini sudah sangat baik. Banyak responden yang masih mengeluhkan tentang fasilitas yang masih banyak kurang memadai terutama dalam hal sarana di objek wisata. Padahal rata-rata responden sangat menikmati keindahan alam yang ditawarkan di daerah ini.
Ke depannya diharapkan bahwa Soppeng mampu menyerap wisatawan baik dari luar maupun luar negeri. Untuk hal ini masih banyak yang harus dibenahi. Walaupun sudah bekerja sama dengan PATA (Pacific Asia Travel Association) dalan pariwisata, Soppeng harus berupaya keras untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi. Untuk itulah pemerintahan setempat dalam hal dinas pariwisata dan badan promosi pariwisata harus lebih fokus terhadap sarana dan prasarana yang menunjang pariwista. Ojek wisata yang dikemas lebih menarik, akomodasi yang lebih nyaman, dan produk produk wisata lainnya yang harus banyak dibenahi.
Dengan demikian Soppeng tidak menutup kemungkinan kedepannya menjadi salah satu daerah tujuan wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Hermansyah & Waluya, 2012, Analisis Faktor-Faktor Pendorong Motivasi Karyawan Nusantara Ter-hadap Keputusan Berkunjung Ke Kebun Raya Bo-gor
Hollensen, Svend, 2010, Marketing Management a Relationship Approach. London: Prentice Hall. Jamrozy Ute, 2007, Vol. 1, Marketing of Tourism: a
paradigm Shift Toward Sustainability, Interna-tional Journal of Culture, Tourism and Hospitality Research, Emerald Group Publishing.
Ramadhan,Suharyono & Kumadji, 2015, Pengaruh City Branding Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung, Jurnal Administrasi Bisnis vol.28 No.1
Schiffman Leon, Kanuk Lazar Leslie, 2008, Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh, Jakarta: PT. Indeks Tsiotsou Rodoula, Ratten Vanessa, 2010, Vol 28 Future
Research Directions in Tourism Marketing, Mar-keting Intelligence & Planning, Emerald Group Publishing