• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MOTIVASI WISATAWAN DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI DAYA TARIK WISATA PUNCAK DARAJAT: Survei dilakukan terhadap wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata Puncak Darajat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MOTIVASI WISATAWAN DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI DAYA TARIK WISATA PUNCAK DARAJAT: Survei dilakukan terhadap wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata Puncak Darajat."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MOTIVASI WISATAWAN DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI DAYA TARIK

WISATA PUNCAK DARAJAT

(Survei dilakukan terhadap wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata Puncak Darajat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh Firda Nurdiana

1103812

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

vii

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 9

1.3Tujuan Penelitian ... 9

1.4Kegunaan Penelitian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Konsep Pemasaran Pariwisata ... 10

2.1.1.1 Klasifikasi Jenis Wisata ... 12

2.1.1.2 Daya Tarik Wisata Alam ... 14

2.1.1.3 Kawasan Wisata ... 15

2.1.2 Motivasi Bagian dari Perilaku Wisatawan ... 17

2.1.2.1 Konsep Tentang Motivasi ... 19

2.1.2.2 Teori Motivasi ... 21

2.1.2.3 Motivasi Wisatawan ... 24

2.1.2.4 Dimensi Motivasi Wisatawan ... 27

2.1.3 Konsep Keputusan Berkunjung ... 30

2.1.3.1 Pengertian Keputusan Berkunjung ... 30

(3)

viii

2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... 42

2.2 Kerangka Pemikiran ... 44

2.3 Hipotesis ... 49

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 51

3.1 Objek Penelitian ... 51

3.2 Metodologi Penelitian... 51

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 51

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 52

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 56

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 58

3.2.4.1 Populasi ... 58

3.2.4.2 Sampel ... 58

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 59

3.2.4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.2.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 61

3.2.5.1 Hasil Pengujian Validitas ... 61

3.2.5.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 65

3.2.6 Rancangan Analisis Data ... 67

3.2.6.1 Rancangan Analisis Deskriptif ... 67

3.2.6.2 Pengujian Hipotesis ... 67

3.2.7 Pengujian Sub Hipotesis ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Wisatawan ... 75

4.1.1 Profil Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 75

4.1.1.1 Identitas Objek ... 75

4.1.1.2 Sejarah Singkat Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 76

(4)

ix

4.1.2.2 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Asal Daerah ... 77

4.1.2.3 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan ... 78

4.1.2.4 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan dan

Pendapatan ... 79

4.1.2.5 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pengalaman ... 80

4.2 Gambaran Motivasi Wisatawan di Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 83

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Nature di Daya Tarik Wisata

Puncak Darajat ... 83

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Activities di Daya Tarik Wisata

Puncak Darajat ... 84

4.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Attraction di Daya Tarik Wisata

Puncak Darajat ... 86

4.2.4 Tanggapan Responden Terhadap Novelty di Daya Tarik Wisata

Puncak Darajat ... 87

4.2.5 Tanggapan Responden Terhadap Escape from routine di Daya Tarik

Wisata Puncak Darajat ... 89

4.2.6 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Terhadap Motivasi Wisatawan

pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 90

4.3 Gambaran Keputusan Berkunjung di Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 93

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Produk di Daya Tarik

Wisata Puncak Darajat ... 93

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Merek di Daya Tarik

Wisata Puncak Darajat ... 94

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Saluran Kunjungan di

Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 95

4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Waktu Kunjungan di Daya Tarik

Wisata Puncak Darajat ... 97

4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Jumlah Kunjungan di Daya Tarik

(5)

x

4.4 Pengujian Hipotesis ... 101

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 101

4.4.1.1 Uji Normalitas ... 101

4.4.1.2 Uji Heterokedatisitas ... 103

4.4.1.3 Uji Linieritas Data ... 104

4.4.1.4 Uji Autokorelasi ... 105

4.4.1.5 Uji Multikolinearitas ... 105

4.4.2 Hasil Pengujian Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 106

4.4.2.1 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F) ... 107

4.4.2.2 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji T) ... 108

4.4.2.3 Model Persamaan Regresi Berganda Pengaruh Motivasi Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung ... 109

4.5 Implikasi Hasil Penelitian ... 110

4.5.1 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 110

4.5.1.1 Temuan Bersifat Teoritik ... 110

4.5.1.2 Temuan Bersifat Empirik ... 111

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 113

5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Rekomendasi ... 115

DAFTAR PUSTAKA

(6)

xi

Tabel Judul Tabel Hal

1.1 Jumlah dan Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke

Indonesia Menurut Pintu Masuk ... 2

1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Garut ... 3

1.3 Data Pengunjung Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 5

2.1 Definisi Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli ... 17

2.2 Beberapa Teori Motivasi Rata-Rata... 23

2.3 Pengertian Keputusan Berkunjung yang Diadaptasi dari Keputusan Pembelian Menurut Para Ahli ... 31

2.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 42

3.1 Operasionalisasi Variabel... 53

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 57

3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data Dikaitkan Dengan Tujuan Penelitian ... 61

3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 62

3.5 Hasil Pengujian Validitas ... 63

3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 66

4.1 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 77

4.2 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Asal Daerah ... 78

4.3 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan ... 78

4.4 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan dan Pendapatan ... 79

4.5 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Alasan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 80

4.6 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Moda Transportasi Yang Digunakan Untuk Berkunjung dan Rekan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 81

4.7 Pengalaman Berdasarkan Kegiatan Yang Dilakukan dan Lama Kunjungan di Daya tarik wisata Puncak Darajat ... 82

(7)

xii

4.10 Tanggapan Responden Terhadap Activities Di Daya Tarik Wisata

Puncak Darajat ... 85

4.11 Tanggapan Responden Terhadap Attraction Di Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 86

4.12 Tanggapan Responden Terhadap Novelty Di Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 87

4.13 Tanggapan Responden Terhadap Escape From Routine Di Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 89

4.14 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan terhadap Motivasi Wisatawan pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 91

4.15 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Produk Dalam Keputusan Berkunjung Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 93

4.16 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Merek Dalam Keputusan Berkunjung Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 94

4.17 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Saluran Kunjungan Dalam Keputusan Berkunjung Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 96

4.18 Tanggapan Responden Terhadap Waktu Kunjungan Dalam Keputusan Berkunjung Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 97

4.19 Tanggapan Responden Terhadap Jumlah Kunjungan Dalam Keputusan Berkunjung Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 98

4.20 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Daya tarik wisata Puncak Darajat ... 100

4.21 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas Menggunakan Kolmogrov-Smirnov .... 103

4.22 Hasil Pengujian Asumsi Linearitas ... 104

4.23 Hasil Pengujian Asumsi Autokorelasi ... 105

4.24 Hasil Pengujian Asumsi Multikoliearitas ... 106

4.25 Koefisien Determinasi ... 107

(8)
(9)

xiv

Gambar Judul Gambar Hal

2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 22

2.2 Pengaruh Utama Dalam Perilaku Konsumen ... 34

2.3 Model Perilaku Konsumen ... 36

2.4 Lima Tahap Proses Pengambilan Keputusan ... 38

2.5 Kerangka Pemikiran Motivasi Wisatawan dalam Meningkatkan Keputusan Berkunjung di Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 48

2.6 Paradigma Penelitian Motivasi Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung ... 49

3.1 Regresi Berganda ... 71

4.1 Garis Kontinum Pengaruh Motivasi Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 92

4.2 Garis Kontinum Keputusan Berkunjung Pada Daya Tarik Wisata Puncak Darajat ... 101

4.3 Histogram Variabel Terikat Keputusan Berkunjung ... 102

4.4 Normal Probability Plot ... 102

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Industri pariwisata merupakan salah satu sektor jasa dengan tingkat

pertumbuhan pesat di dunia. Secara global mengalami pertumbuhan yang

signifikan dan memberikan sumbangan yang besar bagi perekonomian dunia. Hal

ini terbukti dari beberapa negara yang menempatkan sektor pariwisata diurutan

paling atas sebagai sektor yang banyak menyumbangkan devisa untuk negaranya.

Undang-Undang RI No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan

pengertian wisata sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

The World Tourism Organization (UNWTO) adalah badan PBB yang

bertanggung jawab untuk promosi pariwisata yang berkelanjutan dan diakses

secara universal. UNWTO memiliki tujuan pokok untuk meningkatkan dan

membangun pariwisata sebagai kontributor bagi pembangunan ekonomi, saling

pengertian internasional, perdamaian, kemakmuran universal, HAM dan

kebebasan dasar untuk semua tanpa memandang perbedaan ras, jenis kelamin,

bahasa dan agama. UNWTO telah membantu para anggotanya dalam industri

pariwisata dunia, yang diyakini merupakan faktor penting dalam merangsang

pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, menyediakan insentif

untuk melindungi lingkungan dan warisan sejarah, serta mempromosikan

perdamaian dan saling pengertian antar-negara.

Pertumbuhan kedatangan turis internasional berdasarkan negara bagian

terus bertambah tiap tahunnya. Asia and the Pasifik memimpin pertumbuhan

kedatangan turis internasional di dunia dengan angka 6,2%, pada urutan kedua

yaitu Africa dengan angka 6,1%, lalu pada urutan ketiga yaitu Middle East dengan

angka 4,5%, sedangkan Europa dan America memperolehan angka yang sama

yaitu sebesar 2,9%. Hal ini membuktikan bahwa persaingan pariwisata di

beberapa negara bagian yang sangat tinggi. (sumber: World Tourism Organization

(11)

ASEAN secara geografis masih satu kawasan dengan Asia Pasifik,

negara di kawasan ASEAN memiliki potensi alam yang sangat mendukung bagi

pengembangan dunia kepariwisataan. Perkembangan pariwisata ini tentunya

dialami pula oleh negara-negara di ASEAN. Seperti Vietnam, Singapura,

Malaysia, Indonesia, dan negara lainnya yang memiliki jumlah kunjungan

wisatawan internasional terus meningkat dari tahun ke tahun.

TABEL 1.1

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT PINTU MASUK

TAHUN 2012-2014

Tahun Total Persentase

Pertumbuhan 2012 8.044.462

9,4%

7,2% 2013 8.802.129

2014 9.435.411

Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS, 2015

Tabel 1.1 di atas menunjukkan pada tahun 2012 sampai dengan 2014

jumlah kedatangan wisatawan mancanegara menurut pintu masuk mengalami

kenaikan dari tahun ke tahunnya. Namun jika dilihat dari persentase pertumbuhan

adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari tahun

sebelumnya ke tahun berikutnya yaitu dari angka 9,4% menjadi 7,2%.

Indonesia memiliki banyak daerah yang memiliki potensi wisata sangat

baik, selain itu daya tarik lain yakni atraksi wisata yang dapat menarik banyak

wisatawan baik itu wisatawan nusantara atau mancanegara. Terdapat banyak

potensi wisata yang ada di berbagai pulau yang tersebar di berbagai provinsi di

Indonesia, salah satu pulau yang memang memiliki potensi serta daya tarik wisata

yang baik serta ditunjang oleh sumber daya manusia yang cukup adalah pulau

Jawa. Pulau Jawa merupakan salah satu pulau besar di Indonesia, pulau Jawa

terbagi ke dalam 6 provinsi yang menyebabkan potensi wisata yang ada tersebar

ke dalam 6 provinsi tesebut. Jawa Barat merupakan provinsi terbesar dengan luas

wilayah 34.669,11 km2.

Provinsi Jawa Barat memiliki potensi wisata yang sangat beranekaragam,

(12)

alam, 73 wisata budaya, dan 73 daya tarik wisata khusus (Sumber : Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, 2015). Potensi wisata ini harus dipelihara

untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke

Indonesia pada umumnya dan provinsi Jawa Barat pada khususnya. Hal tersebut

dikarenakan setiap daerah di provinsi Jawa Barat memiliki potensi wisata yang

berbeda serta beranekaragam jenisnya yang sangat menarik bagi para wisatawan,

salah satu daerah yang memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang baik yaitu

Kabupaten Garut .

Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa

Barat karena memiliki banyak potensi wisata yang dapat menarik wisatawan

untuk datang berkunjung. Dengan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Garut

seperti gunung, rimba, laut, pantai, seni dan budaya. Setiap tahun jumlah

kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Garut mengalami peningkatan,

tabel di bawah ini menunjukan data jumlah wisatawan yang berkunjung ke

Kabupaten Garut dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014.

TABEL 1.2

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE KABUPATEN GARUT TAHUN 2010-2014

No Tahun

Kunjungan Wisman Wisnus Jumlah

1 2010 6.487 1.796.366 1.802.853

2 2011 6.631 1.981.984 1.988.615

3 2012 6.020 2.008.746 2.014.766

4 2013 6.344 2.247.939 2.254.283

5 2014 6.444 2.412.258 2.418.702

Sumber: Disbudpar Kabupaten Garut, 2015

Tabel 1.2 diatas menunjukan tingkat kunjungan wisatawan menuju

Kabupaten Garut lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun

2014 mengalami peningkatan yang baik. Kabupaten Garut memiliki potensi

pariwisata yang baik guna untuk memberikan dampak yang positif, yaitu

(13)

usaha, peningkatan pendapatan pemerintah dari pajak dan keuntungan usaha milik

pemerintah dan sebagainya.

Menurut undang-undang RI No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

(Pasal 14), yang dimaksud dengan yang dimaksud dengan Industri Pariwisata

adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan

barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam

penyelenggaraan pariwisata. Berdasarkan hal tersebut, yang dimaksud dengan

usaha pariwisata adalah meliputi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa

transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan dan minuman,

penyediaan akomodasi, penyediaan hiburan dan rekreasi, penyelenggaraan

pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, pameran, jasa informasi pariwisata,

jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta, dan spa.

Kabupaten Garut terus melakukan strategi untuk melakukan

peningkatan kunjungan dari tahun ke tahun. Melihat banyaknya potensi wisata

yang ada di Kabupaten Garut, wisatawan memiliki banyak pilihan tempat wisata

untuk dikunjungi. Kabupaten Garut memiliki kawasan wisata pemandian air panas

yang menjadi tujuan utama wisatawan, terutama Kawasan Cipanas yang sudah

unggul dan menjadi destinasi favorite wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten

Garut. Salah satu kawasan wisata baru yang berhasil dikembangkan oleh

Pemerintah Garut dan mendatangkan banyak perusahaan swasta untuk

menciptakan objek-objek wisata baru adalah kawasan wisata air panas Pasir

Wangi (Darajat).

Kawasan wisata air panas Pasir Wangi (Darajat) merupakan destinasi

wisata baru di Garut jika dibandingkan dengan destinasi wisata yang lain seperti

kawasan Cipanas. Kawasan wisata air panas Pasir Wangi (Darajat) ini

dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.

Kawasan wisata air panas Pasir Wangi (Darajat) juga merupakan pemandian air

panas yang berasal dari mata air dekat Kawah Darajat yang mengandung belerang

dengan kualitas baik, memiliki pemandangan alam yang indah dan dapat melihat

pemandangan kota Garut dari ketinggian 1000 M diatas permukaan laut.

Dalam pengembangan suatu kawasan wisata tidak hanya pihak

(14)

penting. Banyak perusahaan swasta yang menciptakan atraksi-atraksi wisata

dengan yang konsep berbeda di kawasan ini, seperti pemandian air panas, hotel,

penginapan, dan rumah makan. Salah satu objek wisata yang menonjol adalah

Darajat Bukit Rejeng Indah, Puncak Darajat, Awit Sinar Alam Darajat, Tirta

Darajat dan Darajat Pass.

Puncak Darajat merupakan salah satu daya tarik wisata pemandian air

panas yang berada di Kawasan Wisata Air Panas Pasir Wangi (Darajat) dengan

konsep water park dengan hot spring water pertama di kawasan tersebut yang

menimbulkan kesan menyenangkan terlihat dari perpaduan warna yang cerah.

Lingkungan tropis yang dikelilingi bukit-bukit dengan sistem pertanian vertikal,

pemandangan hamparan pegunungan yang indah dengan perpaduan kabut karena

memiliki suhu sekitar 18-20C, angin yang kencang dengan suasana pedesaan yang

masih asri dan sangat peduli akan kelestarian alam disekitar. Adapun fasilitas

yang ditawarkan oleh destinasi wisata kepada wisatawan diantaranya kolam

renang biasa, kolam renang dengan berbagai wahana air, outbound, bercocok

tanam, bungalow, restoran, dan gazebo.

Daya tarik wisata dan atraksi wisata disekitar menjadikan Puncak Darajat

menjadi salah satu tujuan wisata yang digemari oleh wisatawan. Hal tersebut

terlihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Puncak Darajat, seperti yang

terlihat pada Tabel 1.3 berikut:

TABEL 1.3

DATA PENGUNJUNG DAYA TARIK WISATA PUNCAK DARAJAT

TAHUN 2010 – 2014

Tahun Jumlah Persentase

Pertumbuhan

2010 420.000 48%

-27%

-22%

-64%

2011 806.400

2012 633.600

2013 518.400

2014 316.800

(15)

Berdasarkan tabel 1.3 diatas menunjukan bahwa data pengunjung di

Puncak Darajat dari tahun 2011 sampai 2014 mengalami penurunan jumlah

pengunjung tiap tahunnya. Selain itu persentase pertumbuhannya pun mengalami

penurunan yang sangat signifikan, puncak penurunan terjadi dari tahun 2013 ke

tahun 2014 dengan angka mencapai -64%. Data diatas menunjukan bahwa pada

kenyataannya jauh sekali dengan harapan pihak Puncak Darajat, karena dari tahun

2011 sampai tahun 2014 terjadi penurunan yang sangat signifikan baik dari

jumlah pengunjung dan persentase pertumbuhannya. Hal tersebut terjadi

dikarenakan beberapa faktor, salah satunya faktor perilaku wisatawan. Puncak

Darajat merupakan salah satu daya tarik wisata pertama dengan konsep hot spring

water park di Kawasan wisata air panas Pasir Wangi (Darajat), memiliki potensi

sebagai wisata unggulan dan dapat dijadikan sebagai pilihan yang tepat bagi

wisatawan yang melakukan kunjungan wisata ke Garut terutama bagi wisatawan

yang ingin merasakan suasana yang berbeda atau yang sudah bosan dengan wisata

hot spring di Kawasan Cipanas.

Untuk menarik wisatawan dan meningkatkan jumlah kunjungan pihak

Puncak Darajat melakukan pendekatan mengenai perilaku wisatawan yaitu

dengan mengidentifikasi motivasi wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata.

Jika dilihat dari keunggulannya Puncak Darajat mampu menarik wisatawan untuk

berkunjung, namun karena kurangnya pengetahuan pengelola terhadap motivasi

wisatawan yang berkunjung ke Puncak Darajat mengakibatkan strategi pemasaran

yang dilakukan tidak tepat, sehingga mengakibatkan menurunnya minat

wisatawan untuk berkunjung. Dengan mengetahui motivasi wisatawan dapat

memberikan informasi bagi pihak Puncak Darajat dalam memenuhi keinginan dan

kebutuhan wisatawan. Selain itu memudahkan pihak Puncak Darajat untuk

melakukan strategi pemasaran agar sesuai dan tidak salah sasaran, juga membantu

pihak Puncak Darajat dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan seperti yang

diinginkan oleh wisatawan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan ketika melakukan

keputusan berkunjung diantaranya faktor budaya, faktor sosial, faktor personal,

dan faktor psikologi (Kotler dan Amstrong, 2012:135). Pemilihan pembelian

(16)

persepsi, pembelajaran atau pengetahuan, keyakinan dan sikap (Kotler dan

Amstrong, 2012:147).Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses

perilaku manusia pada pencapaian tujuan, maka dari itu motivasi menjadi salah

satu faktor penting bagi wisatawan dalam mengambil keputusan mengenai daya

tarik wisata yang akan dikunjungi.

Menurut Krippendorf (dalam Pitana dan Gayatri, 2005:61) mengemukakan bahwa:

Motivasi seorang wisatawan melakukan perjalanan sangat bervariasi, dan motivasi tersebut tidak selalu bersifat tunggal, melainkan kombinasi dari berbagai motivasi. Wisatawan dalam motivasi utama melakukan perjalanan wisata adalah rekuperasi dan generasi, kompensasi dan integrasi sosial, escape, komunikasi, memperluas pengalaman, kebebasan dan determinasi diri, realisasi diri, dan bersenang-senang.

Seseorang melakukan suatu kunjungan wisata biasanya dapat termotivasi

oleh beberapa hal. Menurut Merwe dan Saayman, (2008) bahwa motivasi

wisatawan dalam melakukan kunjungan dipengaruhi oleh nature, activities,

attraction, novelty, escape from routine.

Nature adalah motivasi wisatawan untuk melihat pemandangan alam

yang indah, melihat flora dan fauna, pemandangan alam sekitar, dan menikmati

suasana atau keadaan pada suatu daya tarik wisata. Daya tarik wisata Puncak

Darajat berada pada ketinggian 1000M diatas permukaan laut, memiliki

pemandangan alam yang indah, suasana pedesaan yang asri, juga merupakan

pemandian air panas yang berasal dari mata air dekat Kawah Darajat yang

mengandung belerang dengan kualitas baik.

Activities adalah motivasi wisatawan untuk menikmati kegiatan di

kawasan wisata atau di daya tarik wisata. Wisatawan yang berkunjung ke daya

tarik wisata Puncak Darajat dapat aktif melakukan berbagai kegiatan seperti

melakukan permainan air dan menikmati fasilitas yang ditawarkan, juga dapat

melakukan berbagai kegiatan lain seperti berfoto dan piknik bersama keluarga.

Attraction adalah motivasi wisatawan yang meliputi hiburan dan atraksi

wisata yang ditawarkan, akomodasi di daya tarik wisata, merek dari sebuah daya

tarik wisata. Atraksi wisata yang ditawarkan di daya tarik wisata Puncak Darajat

yaitu kolam renang biasa, kolam renang dengan berbagai wahana air, waterboom,

(17)

pemandangan kota Garut, dan restoran dengan ciri khas makanan tradisional

yakni masakan sunda.

Novelty adalah motivasi wisatawan untuk mencari sesuatu yang baru

seperti mengunjungi daya tarik wisata yang berbeda dalam suatu perjalanan,

mengeksplor daya tarik wisata baru, dan berinteraksi dengan masyarakat lokal.

Wisatawan yang sudah merasa bosan mengunjungi kawasan wisata Cipanas mulai

mencari dan mencoba tempat yang baru. Daya tarik wisata Puncak Darajat

memberikan kesan berbeda terhadap wisatawan, yaitu wisatawan dapat berendam

air panas dan melakukan aktivitas permainan air dengan suhu sekitar yang dingin

juga pemandangan alam yang indah.

Escape from routine adalah motivasi wisatawan untuk melarikan diri dari

rutinitas sehari-hari, menghilangkan stress dan jenuh, mencari kesenangan dengan

cara bersantai dan melakukan liburan. Pemandangan dan suasana alam, aktivitas

dan atraksi juga daya tarik wisata yang baru yang ditawarkan oleh daya tarik

wisata Puncak Darajat merupakan alasan bagi wisatawan untuk memberikan

relaksasi fikiran bagi wisatawan dari rutinitas sehari-hari.

Pendekatan ini dinilai sangat efektif kerena motivasi wisatawan dalam

mengunjungi daya tarik wisata Puncak Darajat semakin kuat didukung oleh

paparan dari kelima dimensi diatas, selain itu motivasi wisatawan juga dapat

mempengaruhi wisatawan dalam melakukan keputusan berkunjung. Dengan

mengetahui motivasi wisatawan dapat memberikan informasi bagi pihak Puncak

Darajat dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan wisatawan. Selain itu

memudahkan untuk melakukan strategi pemasaran agar sesuai dan tepat pada

sasaran, juga dapat membantu dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan seperti

yang diinginkan oleh wisatawan.

Berdasarkan pernyataan serta fenomena diatas, maka penulis perlu

mengadakan penelitian dengan judul ”Analisis Motivasi Wisatawan Dalam

Meningkatkan Keputusan Berkunjung di Daya Tarik Wisata Puncak

Darajat” survei dilakukan terhadap wisatawan yang berkunjung ke daya tarik

(18)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran motivasi wisatawan di daya tarik wisata

Puncak Darajat.

2. Bagaimana gambaran keputusan berkunjung di daya tarik wisata

Puncak Darajat.

3. Bagaimana pengaruh motivasi wisatawan terhadap keputusan

berkunjung di daya tarik wisata Puncak Darajat.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dilakukan penelitian

ini adalah untuk memperoleh hasil temuan tentang :

1. Untuk memperoleh temuan mengenai motivasi wisatawan di daya

tarik wisata Puncak Darajat.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai gambaran keputusan

berkunjung di daya tarik wisata Puncak Darajat.

3. Untuk memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh

motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung di daya tarik

wisata Puncak Darajat.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis kegunaan dari penelitian diharapkan bisa bermanfaat

secara teoritis untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang

manajemen pemasaran mengenai motivasi wisatawan dan jumlah

kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata Puncak Darajat.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

yang baik kepada pihak Puncak Darajat dalam menganalisis motivasi

wisatawan agar lebih baik agar dapat menjadi suatu kekuatan untuk

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di daya tarik wisata

(19)

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisa tentang bagaimana pengaruh motivasi

wisatawan terhadap keputusan berkunjung. Penelitian ini terdiri dari dua variabel

yaitu variabel X dan variabel Y. Variabel merupakan suatu konsep atau konstruk

yang memiliki variasi (dua atau lebih) nilai. Nilai yang melekat dalam variabel

tersebut dapat berupa angka dan kategori (Silalahi, 2012:115). Menurut Sugiyono

(2013:59), variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel

dependent (terikat).

Variabel independent (bebas) adalah motivasi wisatawan (X) yang

memiliki lima indikator yaitu (X1) nature, (X2) activities, (X3) attraction, (X4)

novelty, dan (X5) escape from routine. Sedangkan variabel terikat merupakan

variabel utama yang menjadi faktor untuk menemukan jawaban atau solusi

masalah. Variabel dependent (terikat) yaitu keputusan berkunjung (Y) yang

memiliki lima indikator yang terdiri dari pemilihan produk, pilihan merek,

pemilihan saluran kunjungan, waktu kunjungan dan jumlah kunjungan.

Penelitian ini dilakukan di Puncak Darajat dengan unit analisis adalah

wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata yang berada di Puncak Darajat.

Berdasarkan objek penelitian tersebut, dianalisa mengenai analisis motivasi

wisatawan dalam meningkatkan keputusan berkunjung.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Dimana dalam penelitian ini akan diuji

apakah motivasi wisatawan berpengaruh terhadap keputusan berkunjung di

Puncak Darajat. Menurut pendapat Sugiyono (2013:35) penelitian deskriptif

adalaha penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri

baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat

(20)

yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.” Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui

pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode explanatory survey. Menurut Kellenger dalam

Sugiyono (2013:7), bahwa yang dimaksud dengan metode survey sebagai berikut,

Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Metode explanatory survey menurut Sugiyono (2013:7) adalah metode

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang

dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sehingga

ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar

variabel sosiologis maupun psikologis.

Adapun penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu

tahun oleh karena itu metode yang digunakan adalah cross section method, yaitu

metode yang dilakukan hanya sekali dan mewakili satu periode tertentu dalam

satu waktu.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti dalam peneitian ini dioperasionalisasikan dalam

dua variabel utama yaitu Variabel independent (bebas) adalah motivasi wisatawan

yang terdiri dari nature, activities, attraction, novelty, dan escape from routine.

Sedangkan variabel dependent (terikat) yaitu keputusan berkunjung yang terdiri

dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran kunjungan, waktu

kunjungan dan jumlah kunjungan. Secara lebih rinci operasionalisasi

(21)

OPERASIONALISASI VARIABEL

Motivasi wisatawan untuk melakukan perjalanan dipengaruhi oleh beberapa faktor dan dapat termotivasi oleh lebih dari satu motif dalam satu waktu. Motivasi wisatawan memainkan peran yang sangat penting dalam proses perjalanan, liburan dan mengunjungi teman atau kerabat (Merwee dan Saayman, 2008).

(22)
(23)

jenuh, mencari

Keputusan pembelian merupakan proses keputusan dimana konsumen benar-benar memutuskan untuk membeli salah satu produk diantara berbagai macam alternatif pilihan. Kotler dan Keller (2012:160)

(24)

Sumber: Modifikasi Peneliti dari Berbagai Literatur, 2015

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.

Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara, maka sumber data

disebut responden, sedangkan jika penelitian menggunakan teknik observasi,

(25)

dan data sekunder. Menurut Hermawan (2009:168) berdasarkan sumbernya, data

dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Data Primer (Primary Data Source)

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh

peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan

dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan

menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi.

2. Data Sekunder (Secondary Data Source)

Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variable-variabel

yang telah dikupulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber

data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal),

berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga

pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang

mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder.

Adapun dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sata

sekunder. Berdasarkan data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,

maka peneliti menuliskannya dalam Tabel 3.2 berikut ini:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Penelitian Jenis Data Sumber Data

1 Pertumbuhan Kedatangan Turis International

Sekunder World Touris Organization(UNWTO) 2 Jumlah Dan Pertumbuhan Kunjungan

Wisatawan Ke Indonesia Menurut Pintu Masuk Tahun 2012-2014

Sekunder Pusdatin

Kemenparekraf & BPS

3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Garut

Tahun 2005-2014

Sekunder Disbudpar Kabupaten Garut

4 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Puncak Darajat

Tahun 2010-2014

Sekunder Pihak Perusahaan Puncak Darajat

5 Informasi Profil Perusahaan Puncak Darajat

Primer Wawancara Terhadap Pihak Perusahaan

(26)

3.2.4.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu

yang memiliki karakteristik tertentu yang ingin mempelajari sifat-sifatnya. Di

dalam pengumpulan dan menganalisa suatu data, langkah pertama yang sangat

penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu. Populasi menurut Sugiyono

(2013:119) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi dalam penelitian

ini adalah wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata yang berada di Puncak

Darajat yaitu pada tahun 2014 berjumlah 130.647 wisatawan.

3.2.4.2 Sampel

Pada umumnya penelitian yang dilakukan tidak meneliti semua populasi.

Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor seperti keterbatasan biaya dan

waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti mengambil sebagian dari populasi

yang disebut sampel. Menurut Sugiyono (2013:120), “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, hal ini

disebabkan karena keterbatasan tenaga, waktu, dan perijinan. Maka penelitian

diperkenankan mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan, dengan

catatan bagian yang diambil tersebut mewakili bagian yang lain yang diteliti.

Dalam penelitian ini tidak meneliti seluruh populasi akan tetapi diambil sampel

yang representatif.

Menurut Husein Umar (2010:146), mengemukakan bahwa untuk

menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

slovin dengan rumus :

Keterangan : n = Ukuran sampel

(27)

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (e = 0.1 atau

10%).

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

=

99,9 100

Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel minimal dalam penelitian ini

adalah 100 responden. Untuk kepentingan dalam penelitian ini, maka sampel yang

digunakan ditambah sebanyak 1 sampel sehingga ukuran sampelnya menjadi 100

orang responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut

Sugiyono (2013:62) “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”.

Sedangkan menurut Uma Sekaran (2009:116) teknik sampling adalah teknik

pengambilan sampel. Penarikan sampel merupakan suatu proses pemilihan

sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel akan

memungkinkan untuk menggeneralisasi karakteristik elemen populasi.

Menurut Malhotra (2009:379) “Sebuah teknik sampling dapat diklasifikasikan sebagai non probability dan probability”. Sampel probability

merupakan sampel dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki peluang

yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Sedangkan sampel non probability

kebalikan dari sampel probability dimana setiap elemen atau populasi tidak

memiliki peluang yang sama dan pemilihan sampel bersifat objektif.

Teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu

probability sampling yang meliputi systematic random sampling, proportionate

stratified random, disproportionate stratified random, dan area random.

(28)

sampling (Sugiyono, 2013:62).

Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik systematic random sampling. Sistematik sampling acak adalah cara

pengambilan sampel, dimana hanya unsur pertama yang dipilih secara acak,

sedang unsur-unsur berikutnya dipilih secara sistematik menurut suatu pola

tertentu.

3.2.4.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Teknik komunikasi langsung dengan berbagai pihak di Puncak Darajat.

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai profil

perusahaan. Menurut Sugiyono (2013:197) yaitu wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara meninjau serta melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Puncak Darajat mengenai

motivasi wisatawan dan keputusan berkunjung.

3. Kuesioner (Angket)

Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik

responden, pengalaman tamu terhadap motivasi wisatawan dan keputusan

berkunjung. Kuesioner ditujukan kepada wisatawan yang berkunjung ke

Puncak Darajat.

4. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan

dengan teori-teori yang berkaitan dengan masalah variabel yang diteliti yang

(29)

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN SUMBER DATA DIKAITKAN DENGAN TUJUAN PENELITIAN

No. Teknik Pengumpulan Data Sumber Data

1. Wawancara Pihak perusahaan Puncak Darajat

2. Observasi Aktivitas dalam motivasi wisatawan

3. Kuesioner Wisatawan yang berkunjung ke

Puncak Darajat

4. Studi Literatur Motivasi wisatawan dan keputusan berkunjung.

Sumber: Hasil pengolahan data 2015

3.2.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.5.1 Hasil Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145), validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrument. Suatu instrument yang valid

atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang

memiliki validitas rendah. Menurut Sugiyono (2013:172) hasil penelitian yang

valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu

instrumen adalah rumus korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh

Pearson sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Arikunto (2008:146)

Dimana = Indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan.

Keterangan:

= koefisien korelasi product moment

n = Jumlah sampel atau banyaknya responden

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

∑ = Kuadrat faktor variabel X

(30)

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf

signifikansi sebagai berikut :

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika

lebih besar atau sama dengan ( ).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

lebih kecil dari ( ).

Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi

menurut Sugiyono (2010:180) adalah sebagai berikut :

TABEL 3.4

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:184)

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan

taraf signifikansi 5%. Rumus uji t digunakan sebagai berikut :

t = ; db = n-2

Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut:

1. Nilai r dibandingkan dengan harga rtabel dengan dk= n-2 dan taraf

signifikansi α = 0,05

2. Item yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel maupun nilai probabilitas

statistik < (level of significant 5% = 0,05).

3. Item yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel maupun nilai

probabilitas statistik > (level of significant 5% = 0,05). 2

1 2

r n r

(31)

IBM SPSS Statistics 20. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

IBM SPSS Statistics 20 diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan

yang diajukan peneliti. Berdasarkan hasil dengan menggunakan IBM SPSS

Statistics 20, diperoleh hasil pengujian validitas dari masing-masing item

pertanyaan yang ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut:

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS

MOTIVASI WISATAWAN (X)

Nature (X1)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1. Tingkat keinginan wisatawan untuk melihat

keindahan alam di daya tarik wisata 0,907 0,374 Valid

2. Tingkat keinginan wisatawan untuk

menikmati suasana pedesaan di daya tarik wisata

0,810 0,374 Valid

3. Tingkat keinginan wisatawan untuk

merasakan pemandian air panas dengan

sumber mata air yang berkualitas 0,569 0,374 Valid

Activities (X2)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

4. Tingkat keinginan wisatawan untuk

melakukan berbagai kegiatan di daya tarik

wisata 0,802 0,374 Valid

5. Tingkat keinginan wisatawan untuk

melakukan permainan air di daya tarik wisata 0,849 0,374 Valid

6. Tingkat keinginan wisatawan untuk

menikmati fasilitas di daya tarik wisata 0,642 0,374 Valid

Attraction (X3)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

7. Tingkat keinginan wisatawan untuk

berenang/ berendam di kolam renang 0,603 0,374 Valid

8. Tingkat keinginan wisatawan untuk mencoba wahana waterboom/ waterslide/ ember tumpah

0,785 0,374 Valid

9. Tingkat keinginan wisatawan untuk menginap

(32)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

10. Tingkat keinginan wisatawan untuk berenang/

berendam air panas di dataran tinggi 0,670 0,374 Valid

11. Tingkat keinginan wisatawan untuk melakukan permainan air di air panas

(waterboom,waterslide, ember tumpah) 0,500 0,374 Valid

12. Tingkat keinginan untuk mencoba atraksi

baru (outbound, bercocok tanam) 0,670 0,374 Valid

13. Tingkat keinginan untuk bertemu orang baru

atau masyarakat lokal 0,614 0,374 Valid

Escape from routine (X5)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

14. Tingkat keinginan wisatawan untuk keluar

dari rutinitas sehari-hari 0,954 0,374 Valid

15. Tingkat keinginan wisatawan untuk melepaskan diri dari tekanan kehidupan

perkotaan 0,516 0,374 Valid

16. Tingkat keinginan wisatawan untuk merelaksasi pikiran dan fisik dengan

melakukan interaksi di daya tarik wisata 0,833 0,374 Valid

KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Y) Pemilihan Produk (Y1)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1. Tingkat keunggulan daya tarik wisata 0,863 0,374 Valid

2. Tingkat kemenarikan daya tarik wisata 0,725 0,374 Valid

3. Tingkat keberagaman produk di daya tarik wisata

0,868 0,374 Valid

Pemilihan Merek (Y2)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

4. Tingkat kepopuleran daya tarik wisata

0,700 0,374 Valid

5. Tingkat pilihan merek berdasarkan kualitas

merek 0,684 0,374 Valid

6. Tingkat pilihan merek berdasarkan

(33)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

7. Tingkat lokasi daya tarik wisata yang strategis

0,682 0,374 Valid

8. Tingkat kemudahan transportasi menuju daya

tarik wisata 0,800 0,374 Valid

9. Tingkat harga tiket masuk ke daya tarik

wisata 0,749 0,374 Valid

10. Tingkat kemudahan dalam pembelian tiket

masuk ke daya tarik wisata 0,791 0,374 Valid

Waktu Kunjungan (Y4)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

11. Tingkat waktu berkunjung saat weekday

0,794 0,374 Valid

12. Tingkat waktu berkunjung saat weekend

0,852 0,374 Valid

Jumlah Kunjungan (Y5)

No. Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

13. Tingkat frekuensi berkunjung ke daya tarik

wisata 0,923 0,374 Valid

14. Tingkat keinginan untuk berkunjung kembali

ke daya tarik wisata 0,880 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015

3.2.5.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2013:173) reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistic, suatu

data dinyatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama

menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua

menunjukan data yang tidak berbeda.

Pegujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach

alpha, yaitu

=

[

] [

]

Sumber : (Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi Arikunto, 2008:171)

Keterangan :

= Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

= Varians total

(34)

kemudian jumlahkan seperti berikut ini :

∑ ∑

(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi, 2008:171)

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jika koefisien internal seluruh item ( ) ≥ dengan tingkat signifikansi

5% maka item pertanyaan dikatakan reliable.

2. Jika koefisien internal seluruh item ( ) < dengan tingkat signifikansi

5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliable.

Pengujian reliabilitas instrument pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan software SPSS (Statistical Product for Service Solution) versi 20.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Apabila

angka Alpha Croncbach mendekati 1, maka semakin tinggi tingkat reliabilitasnya.

Adapun langkah-langkah menggunakan SPSS 20 for window sebagai berikut:

1) Memasukkan data variabel X dan Y setiap item jawaban responden atas

nomor item pada data view.

2) Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel penelitian

(misalnya X, Y) width, decimal, label (isi dengan nama-nama atas variabel

penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi juga kolom

measure (skala: ordinal).

3) Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability

Analyze

4) Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK.

5) Akan dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak

dengan membandingkan data hitung dengan data tabel.

Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20, diperoleh

hasil pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut.

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No. Variabel Cα hitung Cα minimal Kesimpulan

1. Motivasi Wisatawan 0,811 0,700 Reliabel

2. Keputusan Berkunjung 0,845 0,700 Reliabel

(35)

signifikansi 10%, maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan reliabel dikarenakan nilai CαhitungCαminimal yaitu sebesar 0,700. Tabel 3.7 menunjukkan

bahwa nilai Cα hitung untuk variabel motivasi wisatawan dan keputusan berkunjung

lebih besar dibandingkan nilai Cαminimal.

3.2.6 Rancangan Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola

dan menganalisis data yang tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk

memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan

pada pengujian hipotesis seta jawaban masalah yang telah diajukan. Terdapat dua

jenis analisis yang digunakan pada penelitian ini, yaitu analisis deskriptif yang

biasa digunakan untuk data kualitatif dan pengujian hipoteses yang telah

dirumuskan dengan menggunakan perhitungan uji statistik. Alat pengumpulan

data yang digunakan adalah angket atau kuisioner. Kuisioner ini disusun

berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Variabel tersebut yaitu

mengenai motivasi wisatawan dan keputusan berkunjung.

3.2.6.1 Rancangan Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk untuk

mendeskripsikan variabel-variabel yang diteliti yaitu:

1. Analisis deskriptif mengenai motivasi wisatawan di daya tarik wisata

Puncak Darajat yang terdiri dari nature, activities, attraction, novelty dan

escape from routine.

2. Analisis deskriptif mengenai keputusan berkunjung di daya tarik wisata

Puncak Darajat yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek,

pemilihan saluran kunjungan, pemilihan waktu kunjungan, dan jumlah

kunjungan.

3.2.6.2 Pengujian Hipotesis

Sebagai langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh

(36)

Terhadap variabel dependen (Y) yaitu keputusan berkunjung.

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam

operasionalisasi variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang

terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan

menggunakan Method of Successive Interval. Pengujiain hipotesis dilaukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyusun data

Kegiatan seleksi data ditujukan untuk memeriksa kelengkapan identitas

responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan

penelitian.

2. Tabulasi data

a. Memberi skor pada setiap item

b. Menjumlahkan skor pada setiap item

c. Menyusun ranking pada setiap variabel penelitian

3. Menganalisis data

Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan

rumus-rumus statistik, menginterprestasi data agar diperoleh suatu

kesimpulan.

4. Pengujian

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi

Berganda (multiple linier regression). Analisis regresi linier berganda adalah

suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X)

motivasi wisatawan terhadap variabel terikat (Y) keputusan berkunjung untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan kasual antara dua variabel bebas atau

lebih.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skala ordinal

(ordinal scale), Menurut Sugiyono (2013:60) skala ordinal adalah pengukuran

yang mana skala digunakan disusun secara runtut dari yang rendah sampai yang

tinggi. Skala ordinal adalah skala yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi

sampai yang terendah atau sebaliknya. Skala ordinal ini perlu ditransformasi

(37)

berikut:

1) Method of Succesive Internal (MSI)

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal scale yaitu skala

yang berbentuk peringkat yang menunjukkan suatu urutan preferensi/penilaian.

Skala ordinal ini perlu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan

Method Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil

jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan

perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi

kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan

setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan sebagai berikut:

Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit) Scale Value =

(Area Below Upper Limit) (Are Below Lower Limit

Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan

pasangan data variable independent dengan variable dependent serta akan

ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

2) Teknik Analisis Linear Regresi Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linear berganda (multiple linear regression). Analisis regresi linear berganda

adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y) untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan

(38)

Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4 + bX5 (2005:8) dilakukan sebagai berikut:

a. Masukan data dalam SPSS pada data view, dan pada variable view dalam

kolom label berilah nama masing-masing variabel.

b. Klik analyze, regression linier. Lalu pindahkan variabel Y sebagai

variabel bergantung ke kolom dependent serta variabel X1.1, X1.2, X1.3,

X1.4, X1.5, sebagai variabel bebas ke kolom independent. Klik method

pilih enter. Abaikan yang lain kemudian klik OK.

Sebelum mengolah data dengan menggunakan program SPSS 20 for

windows, peneliti harus menentukan terlebih dahulu teknik analisis yang

digunakan. Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi linear berganda. Menurut Sugiyono (2010:275) regresi berganda

digunakan oleh peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependent, bila dua atau lebih variabel dependent sebagai

faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi

berganda akan dilakukan bila jumlah variabel dependent nya minimal dua.

Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalu menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen dan sebaliknya (Sugiyono, 2013:204).

Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah

variabel independen yaitu evaluasi nature (X1), activities (X2), attraction (X3),

novelty (X4) dan escape from routine (X5). Sedangkan variabel dependen adalah

keputusan berkunjung . Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data

setiap variabel harus tersedia. Berdasarkan data tersebut peneliti harus

menemukan persamaan regresi berganda melalui perhitungan sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

(39)

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Menurut Sugiyono (2013:277) analisis regresi berganda digunakan bila

penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor

prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya). Analisis regresi berganda akan

dilakukan bila jumlah variabel independen minimal dua atau lebih.

Menerjemahkan ke dalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub

variabel independen yang paling dominan terhadap variabel dependen, lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

GAMBAR 3.1 REGRESI BERGANDA

Sebelum penggunaan alat analisis regresi untuk mengestimasi

suatu model dengan sejumlah data, maka biasanya untuk beberapa masalah

yang muncul dan perlu terlebih dahulu diadakan pengujian asumsi klasik,

sebagai berikut:

a. Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

X1

X2

Y X3

X4

(40)

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur

data berskala ordinal, interval, maupun rasio. Jika analisis menggunakan

metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus dipenuhi, yaitu data

berasal distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau

jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka

metode yang digunakan adalah ststistik nonparametrik. Dalam Uji

normalitas ini, dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar

dari 5 % atau 0,05, (Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov).

b. Uji Asumsi Heteroskedustisitas

Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi

dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah bahwa jika ada pola

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi Heteroskedastisitas. Sebaliknya jika ada pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi Heteroskedastisitas.

c. Uji asumsi autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu

periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Uji autokorelasi hanya dilakukan

pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross

(41)

tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka perasamaan

tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Gejala autokorelasi

dideteksi dengan melakukan uji Watson (DW). Hasil perhitungan

Durbin-Watson (DW) dibandingkan dengan nilai nilai dtabelpada α = 0,05.

d. Uji Multikolineritas

Multikolerasi adalah situasi adanya kolerasi yang kuat antara variabel

bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain dalam analisis regresi. Dua

parameter yang paling umum digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas

adalah nilai Tolerance dan Nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu regresi

dikatakan terdeteksi multikolinearitas apabila VIF menjauhi 1 atau nilai tolerance

menjauhi 1. Untuk mengetahui terjadinya multikolinieritas dalam penelitian

digunakan nilai VIF dengan bantuan SPSS 20 for window dilakukan sebagi

berikut:

a. Masukan data yang akan di uji multikolinieritas di data view, sedangkan

di variabel view beri nama data tersebut. Kemudian klik analyze, lalu

klik regression, kemudian klik linier. Masukan variabel y pada kotak

dependent, dan variabel x pada kotak independent. Setelah itu klik

statistic pada regression coefisient.

b. Lalu aktifkan covariance matrix dan collinearity, nonaktifkan estimates

dan model fit lalu klik continue.

c. Pada coefficents model dikatakan tidak terjadi multikolinier apabila nilai

VIF < 5.

3.2.7 Pengujian Sub Hipotesis

Hipotesis yang akan di uji dalam rangka penerimaan dan penolakan

hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi wisatwan

terhadap keputusan berkunjung

Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan motivasi wisatwan terhadap

(42)

sub hipotesi dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan nature terhadap

keputusan berkunjung

Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan nature terhadap keputusan

berkunjung

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan activities terhadap

keputusan berkunjung

Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan activities terhadap keputusan

berkunjung

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan attraction terhadap

keputusan berkunjung

Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan attraction terhadap keputusan

berkunjung

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan novelty terhadap

keputusan berkunjung

Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan novelty terhadap keputusan

berkunjung

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan escape from routine

terhadap keputusan berkunjung

Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan escape from routine terhadap

Gambar

Gambar
Tabel 1.1 di atas menunjukkan pada tahun 2012 sampai dengan 2014
TABEL 1.2 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE KABUPATEN GARUT
TABEL 1.3 DATA PENGUNJUNG DAYA TARIK
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

B. peranan wanita dalam berbagai sector social-ekonomi, sebagaimana bbiasa dikerjakan oleh ilmuan social lain. Dengan memberikan gambaran mengenai peranan

• A member (class, interface, field, or method) of a reference (class, interface, or array) type or a constructor of a class type is accessible only if the type is

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta berdasarkan

, // Creates an enum set with the same element type as the specified enum set, // initially containing all the elements of this type that are not contained in // the specified

Dalam pertumbuhan lebih lanjut berkembang pandangan yang menyatakan bahwa antara tingkatan politik dan administrasi terjalin hubungan timbal balik antara politik dan administrasi

Di dalam pelatihan ini,selain aspek manajemen juga akan dibahas secara terinci sistem dan prosedur administrasi pergudangan, laporan yang harus dihasilkannya beserta contoh

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,