• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK HUKUM SERTIFIKASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN ( Suarny Amran)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASPEK HUKUM SERTIFIKASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN ( Suarny Amran)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK HUKUM

ASPEK HUKUM

SERTIFIKASI DAN

SERTIFIKASI DAN

PERLINDUNGAN

PERLINDUNGAN

KONSUMEN

KONSUMEN

(2)

Pendahuluan

Pendahuluan

Dalam pelaksanaan perlindungan

Dalam pelaksanaan perlindungan

konsumen aspek hukum memiliki peranan

konsumen aspek hukum memiliki peranan

yang penting dari aspek ekonomi. Pada

yang penting dari aspek ekonomi. Pada

aspek ekonomi yang menjadi fo

aspek ekonomi yang menjadi fo

k

k

us

us

pembahasan adalah situasi ekonomi yang

pembahasan adalah situasi ekonomi yang

dimiliki konsumen, sedangkan dalam

dimiliki konsumen, sedangkan dalam

aspek hukum yang menjadi fo

aspek hukum yang menjadi fo

k

k

us

us

pembahasan adalah bagaimana hukum

pembahasan adalah bagaimana hukum

diterapkan dalam rangka menjamin

diterapkan dalam rangka menjamin

hak-hak konsumen untuk dilindungi dari

hak konsumen untuk dilindungi dari

(3)

Dasar Hukum :

Dasar Hukum :

UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan

UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan

PP No,69 Tahun 1999 tentang Labelisasi dan Iklan

PP No,69 Tahun 1999 tentang Labelisasi dan Iklan

Pangan

Pangan

PerMen Kes RI No 382/Menkes/Per/VI/1989 tentang

PerMen Kes RI No 382/Menkes/Per/VI/1989 tentang

Pendaftaran Makanan

Pendaftaran Makanan

PermenKes RI No 280/MenKes/Per/XI/76 tentang

PermenKes RI No 280/MenKes/Per/XI/76 tentang

Ketentuan Peredaran dan Penandaan Pada Makanan

Ketentuan Peredaran dan Penandaan Pada Makanan

yang Mengandung Bahan Berasal dari Babi.

yang Mengandung Bahan Berasal dari Babi.

PP No 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional

PP No 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional

Keppres No 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan,

Keppres No 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan,

Penerapan, dan Pengawasan Standarisasi Nasional

Penerapan, dan Pengawasan Standarisasi Nasional

Indonesia

(4)

Pembentukan Undang-Undang tentang

Pembentukan Undang-Undang tentang

Perli

Perli

n

n

dungan Konsumen merupakan langkah

dungan Konsumen merupakan langkah

positif pemerintah

positif pemerintah

dalam

dalam

mengimplementasiak

mengimplementasiak

a

a

n aspirasi masyarakat

n aspirasi masyarakat

komsumen .Namun demikian undang-undang

komsumen .Namun demikian undang-undang

yang bagus tersebut tidak akan berarti jika tidak

yang bagus tersebut tidak akan berarti jika tidak

didukung oleh pela

didukung oleh pela

k

k

sanaan yang bagus

sanaan yang bagus

pula.Untuk mewujudkan suatu sistim

pula.Untuk mewujudkan suatu sistim

perlindungan konsumen yang efektif, sangat

perlindungan konsumen yang efektif, sangat

diperlukan komitmen dari aparat penegak hukum

diperlukan komitmen dari aparat penegak hukum

untuk dapat melaksanakan tugasnya secara

untuk dapat melaksanakan tugasnya secara

konsisten dan bersungguh-sungguh.

(5)

Perlindungan konsumen adalah

Perlindungan konsumen adalah

segala upaya yang menjamin adanya

segala upaya yang menjamin adanya

kepastian hukum

kepastian hukum

u

u

ntuk memberikan

ntuk memberikan

perlindungan

perlindungan

kepada

kepada

ko

(6)

Tujuan perlindungan

Tujuan perlindungan

konsumen

konsumen

 meningkatkan kesadaran, kemampuan dan, kemandirian meningkatkan kesadaran, kemampuan dan, kemandirian

konsumen konsumen

 melindungi diri, mengangkat harkat dan martabat melindungi diri, mengangkat harkat dan martabat

konsumen dengan cara menghindarkanyan dari ekses konsumen dengan cara menghindarkanyan dari ekses

negative pemakaian barang dan/atau jasa negative pemakaian barang dan/atau jasa

 meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih,

menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen

 menciptakan sistim perlindungan konsumen yang menciptakan sistim perlindungan konsumen yang

menga

menganndung unsur kepastian hukum dan keterbukaan dung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi, informasi serta akses untuk mendapatkan informasi,

 menumbuhkan kesadaran para pelaku usaha mengenai menumbuhkan kesadaran para pelaku usaha mengenai

pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh

sikap jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha sikap jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha

 menjamin kelangsungan usaha, produksi barang dan/atau menjamin kelangsungan usaha, produksi barang dan/atau

jasa, kesehatan,kenyamanan,keamanan dan keselamatan jasa, kesehatan,kenyamanan,keamanan dan keselamatan

(7)

Sertifkasi merupakan dok

Sertifkasi merupakan dok

u

u

men

men

yang merupakan bentuk pengakuan

yang merupakan bentuk pengakuan

formal dari penerapan standar mutu

formal dari penerapan standar mutu

tertentu, yang tujuannya adalah

tertentu, yang tujuannya adalah

memberikan jaminan kepada

memberikan jaminan kepada

konsumen, bahwa produk yang telah

konsumen, bahwa produk yang telah

d

d

i

i

sertifkasi tersebut adalah yang

sertifkasi tersebut adalah yang

telah memenuhi standar mutu

telah memenuhi standar mutu

tertentu.

(8)

Peran Penting Sertifkasi

Peran Penting Sertifkasi

Mengingat bahwa kondisi konsumen

Mengingat bahwa kondisi konsumen

Indonersia tergolong yang potensial

Indonersia tergolong yang potensial

dirugikan, maka harus diupayakan bentuk

dirugikan, maka harus diupayakan bentuk

perlindungan yang efektif. Disinilah penting

perlindungan yang efektif. Disinilah penting

sertifkasi berbicara, dalam arti pelaku usaha

sertifkasi berbicara, dalam arti pelaku usaha

yang memiliki posisi lebih kuat harus

yang memiliki posisi lebih kuat harus

mengupayakan suatu bentuk pertanggung

mengupayakan suatu bentuk pertanggung

jawaban terhadap produk yang

jawaban terhadap produk yang

ditawarkan .Sehingga produk yang

ditawarkan .Sehingga produk yang

ditawarkan/dihasilkan terjamin mutunya dan

ditawarkan/dihasilkan terjamin mutunya dan

(9)

Pentingnya Sertifkasi Bagi

Pentingnya Sertifkasi Bagi

Pelaku Usaha.

Pelaku Usaha.

memberikan kepercayaan kepada konsumen demi

memberikan kepercayaan kepada konsumen demi

kelangsungan hidup perusahaan.

kelangsungan hidup perusahaan.

sebagai jaminan bagi pelaku usaha untuk

sebagai jaminan bagi pelaku usaha untuk

menjamin kepuasan konsumen ,dimana sertifkasi

menjamin kepuasan konsumen ,dimana sertifkasi

tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan

tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan

untuk memberikan produk yang bermutu dan

untuk memberikan produk yang bermutu dan

aman dikomsumsi konsumen.

aman dikomsumsi konsumen.

mempertahankan loyalitas pelanggan karena

mempertahankan loyalitas pelanggan karena

pelanggan merasa puas oleh pelayanan yang

pelanggan merasa puas oleh pelayanan yang

diberikan pelaku usaha .

diberikan pelaku usaha .

untuk menarik konsumen baru karaenaa ada

untuk menarik konsumen baru karaenaa ada

jaminan bahwa konsumen akan mem[eroleh

jaminan bahwa konsumen akan mem[eroleh

produk yang bermutu denag pelayan baik.

(10)

Pentingnya Sertifkasi Bagi

Pentingnya Sertifkasi Bagi

Konsumen

Konsumen

 Hak untuk memperoleh kenyamanan, keamanan, dan Hak untuk memperoleh kenyamanan, keamanan, dan

keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan / atau jasa keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan / atau jasa

 Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan dan / atau jasa kondisi dan jaminan dan / atau jasa

 Hak untuk mendapatkan advokasi dan upaya Hak untuk mendapatkan advokasi dan upaya

perlindungan konsumen secara patut perlindungan konsumen secara patut

 Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan

konsumen konsumen

 Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif. jujur serta tidak diskriminatif.

 Hak unutk mendapatkan kompensasi, gantu rugi dan / Hak unutk mendapatkan kompensasi, gantu rugi dan /

atau penggantian apabila barang dan / atau jasa yang atau penggantian apabila barang dan / atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

sebagaimana mestinya.

 Hak – hak yang diatur dalam ketentuan perundang-Hak – hak yang diatur dalam ketentuan

(11)

Perlindungan Konsumen dari

Perlindungan Konsumen dari

segi Mutu :

segi Mutu :

Standar mutu

Standar mutu

pemberian sertifkasi

pemberian sertifkasi

HAKI/Merk

HAKI/Merk

Mene

Mene

n

n

tukan masa daluwarsa suatu produk (tgl, bln,

tukan masa daluwarsa suatu produk (tgl, bln,

thn)

thn)

Kehalalan

Kehalalan

Perlindungan konsumen terhadap produk yang halal

Perlindungan konsumen terhadap produk yang halal

Pengawasan produk impor

Pengawasan produk impor

Mencegah terjadinya kerugian bagi masyarakat,

Mencegah terjadinya kerugian bagi masyarakat,

pemerintah dan mengatasi masalah yang telah terjadi

pemerintah dan mengatasi masalah yang telah terjadi

atau mencegah terjadinya masalah kesehatan di

atau mencegah terjadinya masalah kesehatan di

I

I

ndonesia sebagai akibat masuknya barang-barang

ndonesia sebagai akibat masuknya barang-barang

berbahaya ke

(12)

Kehalalan

Kehalalan

Berdasarkan pasal 30 KepMen Pertanian

Berdasarkan pasal 30 KepMen Pertanian

No. 745/1002 tentang Persyaratan dan

No. 745/1002 tentang Persyaratan dan

Pengawasan Pemasukan Daging dari Luar

Pengawasan Pemasukan Daging dari Luar

Negeri menentukan :

Negeri menentukan :

(1) Setiap orang yang memproduksi atau

(1) Setiap orang yang memproduksi atau

memasukkan ke dalam wilayah Indonesia

memasukkan ke dalam wilayah Indonesia

pangan yang dikemas untuk diperdagangkan

pangan yang dikemas untuk diperdagangkan

wajib mencantumkan label pada,di dalam,

wajib mencantumkan label pada,di dalam,

(13)

(2) Label, sebagaimana yang dimaksud pada ayat

(2) Label, sebagaimana yang dimaksud pada ayat

(1) memuat keterangan sekurang-kurangnya

(1) memuat keterangan sekurang-kurangnya

mengenai:

mengenai:

a. Nama produk

a. Nama produk

b. daftar bahan yang digunakan

b. daftar bahan yang digunakan

c. Berat bersih/ isi bersih

c. Berat bersih/ isi bersih

d. nama dan alamat pihak yang memproduksi

d. nama dan alamat pihak yang memproduksi

atau memasukkan pangan ke wilayah Indonesia

atau memasukkan pangan ke wilayah Indonesia

e.keterangan tentang halal

e.keterangan tentang halal

f. tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa

(14)

(3) Selain keterangan sebagaimana dimaksud pada

(3) Selain keterangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), pemerintah dapat menetapkan

ayat (2), pemerintah dapat menetapkan

keterangan yang wajib atau dilarang

keterangan yang wajib atau dilarang

dicantumkan pada label pangan.

dicantumkan pada label pangan.

Hal tersebut di atas khususnya tentang

Hal tersebut di atas khususnya tentang

keterangan halal untuk suatu produk pangan

keterangan halal untuk suatu produk pangan

sangat penting bagi masyarakat Indonesia yang

sangat penting bagi masyarakat Indonesia yang

mayoritas beragama Islam. Dalam PP No 69/1999

mayoritas beragama Islam. Dalam PP No 69/1999

tentang Label dan Iklan Pangan dimaksudkan

tentang Label dan Iklan Pangan dimaksudkan

agar masyarakat (umat Islam) terhindar dari

agar masyarakat (umat Islam) terhindar dari

mengkonsumsi pangan yang tidak halal

(15)

Kewajiban Pelaku Usaha

Kewajiban Pelaku Usaha

 Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanyaBeritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya

 Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.

 Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif jujur serta tidak diskriminatif

 Menjamin mutu barang dan / atau jasa yang diproduksi dan/Menjamin mutu barang dan / atau jasa yang diproduksi dan/

atau diperdangkan berdasarkan ketentuan standar mutu atau diperdangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan / atau jasa yang berlaku

barang dan / atau jasa yang berlaku

 Memberi kesempatan kepada konsumen unutuk menguji dan Memberi kesempatan kepada konsumen unutuk menguji dan

/atau mencoba barang atau jasa tertentu serta memberi /atau mencoba barang atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan / atau garansi atas barang yang dibuat dan / jaminan dan / atau garansi atas barang yang dibuat dan / atau diperdagangkan

atau diperdagangkan

 Memberi kompensasi, ganti rugi , dan/ atau pengaantian Memberi kompensasi, ganti rugi , dan/ atau pengaantian

apabila barang dan / atau jasa yang diterima dan apabila barang dan / atau jasa yang diterima dan dimanfaatkan konsumen tidak sesuai perjanjian. dimanfaatkan konsumen tidak sesuai perjanjian. Pasal (7) UU No.8/1999

(16)

Larangan Bagi Pelaku Usaha

Larangan Bagi Pelaku Usaha

Pelaku usaha dilarang memproduksi atau mem[erdagangakn Pelaku usaha dilarang memproduksi atau mem[erdagangakn

barang dan / atau jasa yang: barang dan / atau jasa yang:

 Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang

dipersyaratkan dan ketentuan peraturan dipersyaratkan dan ketentuan peraturan

perundang-undangan undangan

 Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih, atau netto, Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih, atau netto,

dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan

dalam label atau etiket barang tersebut. dalam label atau etiket barang tersebut.

 Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan

jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya. jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.

 Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan / Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan /

kemanjuran sbgmn dinyatakan dalam label, etiket, atau kemanjuran sbgmn dinyatakan dalam label, etiket, atau

keterangan barang dan / jasa tersebut. keterangan barang dan / jasa tersebut.

 Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses

pengolahan, gaya, mode sebagaimana dinyatakan dalam pengolahan, gaya, mode sebagaimana dinyatakan dalam

(17)

 Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan / atau jasa

keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan / atau jasa

tersebut

tersebut

 Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsaTidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa

Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal,

sebagaimana pernyataan halal di dalam label

sebagaimana pernyataan halal di dalam label

 Tidak memasang label atau membiuat penjelasan barang yang Tidak memasang label atau membiuat penjelasan barang yang memuat nama barang. Ukuran, berat, isi bersih atau netto,

memuat nama barang. Ukuran, berat, isi bersih atau netto,

komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan,

komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan,

nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk

nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk

penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang/ dibuat

penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang/ dibuat

 Tidak memuat informasi dan / atau petunjuk penggunaan Tidak memuat informasi dan / atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa Indonesia sesuai ketentuan

barang dalam bahasa Indonesia sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

undangan yang berlaku.

Memperdagangkan b

Memperdagangkan baarang rang rrusak, cacat atau bekas dan tercemar usak, cacat atau bekas dan tercemar tanpa memberi informasi secara lengkap dan benar atas barang

tanpa memberi informasi secara lengkap dan benar atas barang

dimaksud

(18)

Pengawasan dan

Pengawasan dan

Pembinaan

Pembinaan

Pengawasan oleh pemerintah terhadap pelaku

Pengawasan oleh pemerintah terhadap pelaku

usaha dalam memenuhi standar mutu produksi

usaha dalam memenuhi standar mutu produksi

barang dan / atau jasa, pencantuman label serta

barang dan / atau jasa, pencantuman label serta

pelayanan purna jual yaitu pelayanan yang

pelayanan purna jual yaitu pelayanan yang

dilakukan oleh pelaku usaha terhadap konsumen

dilakukan oleh pelaku usaha terhadap konsumen

misalnya tersedianya suku cadang dan jaminan

misalnya tersedianya suku cadang dan jaminan

atau garansi

atau garansi

Pengawasan dilakukan oleh masyarakat terhadap

Pengawasan dilakukan oleh masyarakat terhadap

barang atau jasa yang beredar di pasar, dilakukan

barang atau jasa yang beredar di pasar, dilakukan

dengan cara penelitian, pengujian dan atau survey

dengan cara penelitian, pengujian dan atau survey

Aspe

Aspe

k

k

pengawasan meliputi pemuatan informasi

pengawasan meliputi pemuatan informasi

tentang r

tentang r

e

e

siko penggunaan barang jika

siko penggunaan barang jika

diharuskan, pemasangan label, pngiklanan dan

diharuskan, pemasangan label, pngiklanan dan

lain-lain

(19)

Permasalahan-

Permasalahan-

permasalahan dalam

permasalahan dalam

perlindungan konsumen

perlindungan konsumen

Kita sudah memiliki 3 UU yang secara

Kita sudah memiliki 3 UU yang secara

eksplisit mengatur perdagangan makanan

eksplisit mengatur perdagangan makanan

dan minuman yang aman untuk kesehatan

dan minuman yang aman untuk kesehatan

yakni UU ttg kesehatan, UU ttg pangan dan

yakni UU ttg kesehatan, UU ttg pangan dan

UU ttg perlindungan konsumen. Namun

UU ttg perlindungan konsumen. Namun

ketiga UU ini beluim dimaksimalkan

ketiga UU ini beluim dimaksimalkan

perannya untuk menghentikan pemakaian

perannya untuk menghentikan pemakaian

bahan-bahan yang berbahaya dan tidak

bahan-bahan yang berbahaya dan tidak

aman dalam makanan sehingga masih

aman dalam makanan sehingga masih

banyak beredar berbagai produk pangan

banyak beredar berbagai produk pangan

olahan yang tidak aman bagi kesehatan

(20)

Konsumen mempunyai hak atas

Konsumen mempunyai hak atas

keamanan unutk produk pangan ini

keamanan unutk produk pangan ini

diatur dalam pasal 4 UU No.8/ 1999, hal

diatur dalam pasal 4 UU No.8/ 1999, hal

senada disebutkan dalam UU No.7/1996

senada disebutkan dalam UU No.7/1996

ttg pangan, pangan yang aman

ttg pangan, pangan yang aman

merupakan persyaratan utama yang

merupakan persyaratan utama yang

harus dipenuhi dan setipa orang yang

harus dipenuhi dan setipa orang yang

memproduksi pangan unutk diedarkan

memproduksi pangan unutk diedarkan

dilarang menggunakan bahan tambahan

dilarang menggunakan bahan tambahan

(21)

Penegakan hukum

Penegakan hukum

perlindungan konsumen

perlindungan konsumen

Masih lemahnya upaya penegakan hukum

Masih lemahnya upaya penegakan hukum

terhadap pelanggaran maka dapat

terhadap pelanggaran maka dapat

disimpulakn bahwa perlindungan terhadap

disimpulakn bahwa perlindungan terhadap

konsumen masih lemah, posisi konsumen

konsumen masih lemah, posisi konsumen

sering dirugikan dan lemahnya pengawasan

sering dirugikan dan lemahnya pengawasan

terhadap st

terhadap st

a

a

ndarisasi mutu barang dan

ndarisasi mutu barang dan

peraturan yang berlaku, akibat negara

peraturan yang berlaku, akibat negara

berkembang menjadi sasaran tujuan

berkembang menjadi sasaran tujuan

barang-barang ilegal dengan mutu yang

barang-barang ilegal dengan mutu yang

rendah dari negara maju

(22)

Seperti impor daging yang sempat diungkap oleh

Seperti impor daging yang sempat diungkap oleh

bea cukai beberapa tahun yang lalu merupakan

bea cukai beberapa tahun yang lalu merupakan

stok lama yang tidak laku di negara asalnya

stok lama yang tidak laku di negara asalnya

sementara di Indonesia hal itu laku karena

sementara di Indonesia hal itu laku karena

harganya di bawah harga pasar

harganya di bawah harga pasar

Sebenarnya konsekuensi hukum dari

Sebenarnya konsekuensi hukum dari

pelanggaran hak-hak konsumen dapat dijatuhkan

pelanggaran hak-hak konsumen dapat dijatuhkan

sanksi berupa sanksi pidana, sanksi perdata.

sanksi berupa sanksi pidana, sanksi perdata.

Sanksi juga bisa diberikan dalam bentuk ganti

Sanksi juga bisa diberikan dalam bentuk ganti

rugi perdata, sanksi administrasi berupa ganti

rugi perdata, sanksi administrasi berupa ganti

rugi yang dijatuhkan oleh pengadilan umum atau

rugi yang dijatuhkan oleh pengadilan umum atau

pejabat pemerintah namun hal ini belum

pejabat pemerintah namun hal ini belum

dilaksanakan oleh pemerintah kita.

(23)

Bentuk-bentuk Kerjasama

Bentuk-bentuk Kerjasama

Dalam Kegiatan Bisnis

Dalam Kegiatan Bisnis

Merger

Merger

“ “ suatu penggabungan satu atau beberapa badan usaha sehingga suatu penggabungan satu atau beberapa badan usaha sehingga dari sudut ekonomi merupakan satu kesatuan, tanpa melebur

dari sudut ekonomi merupakan satu kesatuan, tanpa melebur

badan usaha yang bergabung.

badan usaha yang bergabung.

Dasar/ alasan penggabungan melalui merger adalah:

Dasar/ alasan penggabungan melalui merger adalah:

1. Dapat dimanfaatkan aset yang lebih efsien dalam kesatua

1. Dapat dimanfaatkan aset yang lebih efsien dalam kesatua

perseroan,

perseroan,

2. Adanya integrasi usaha,sehingga biaya produksi dapat ditekan

2. Adanya integrasi usaha,sehingga biaya produksi dapat ditekan

lebih murah,

lebih murah,

3. Dengan menggabungkan persoroan diharapkan mampu menerik

3. Dengan menggabungkan persoroan diharapkan mampu menerik

manajemen yang profesional,

manajemen yang profesional,

4. Menghindarkan bubarnya perusahaan yang bergabung krn rugi,

4. Menghindarkan bubarnya perusahaan yang bergabung krn rugi,

5. Tidak terjadinya performa yang kurang baik pada perusahaan yang

5. Tidak terjadinya performa yang kurang baik pada perusahaan yang

merugi yang diajak bergabung .

(24)

Konsolidasi

Konsolidasi

Penggabungan antara dua atau lebih

Penggabungan antara dua atau lebih

badan usaha yang menggabungkan diri

badan usaha yang menggabungkan diri

saling melebur menjadi satu dan

saling melebur menjadi satu dan

membentuk satu badan usaha yang baru.

membentuk satu badan usaha yang baru.

JointVenture

JointVenture

bentuk persetujuan di antara dua pihak

bentuk persetujuan di antara dua pihak

atau lebih, untuk melakukan kerjasama

atau lebih, untuk melakukan kerjasama

(25)

Waralaba (

Waralaba (

Franchise

Franchise

)

)

Pengertian

Pengertian

Waralaba berasaldari kata “wara” yang berarti lebih

Waralaba berasaldari kata “wara” yang berarti lebih

atau istimewa. “ laba” berati untung. Jadi Waralaba

atau istimewa. “ laba” berati untung. Jadi Waralaba

usaha yang memberikan keuntungan lebih.

usaha yang memberikan keuntungan lebih.

Perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak

Perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak

untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak

untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak

atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri

atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri

khas yang dimilki pihak lain dengan imbalan

khas yang dimilki pihak lain dengan imbalan

berdasarkan persyaratan dan atau penjualan barang

berdasarkan persyaratan dan atau penjualan barang

dan jasa(PP No.16 Tahun 1997 dan KepMen Perindag

dan jasa(PP No.16 Tahun 1997 dan KepMen Perindag

No.259/1997 ttg Tata Cara PelaksanaanPendaftarn

No.259/1997 ttg Tata Cara PelaksanaanPendaftarn

Usaha Waralaba

Usaha Waralaba

(26)

Menurut Winarto

Menurut Winarto

: Waralaba

: Waralaba

adalah hubungan kemitraan antara

adalah hubungan kemitraan antara

usahawan yang kuat dan sukses

usahawan yang kuat dan sukses

dengan usahawan yang relatif baru

dengan usahawan yang relatif baru

atau lemah dalam usaha tersebut

atau lemah dalam usaha tersebut

dengan tujuan saling

dengan tujuan saling

menguntungkan khusunya dalam

menguntungkan khusunya dalam

bidang usaha penyediaan produk dan

bidang usaha penyediaan produk dan

jasa langsung kepada konsumen .

(27)

Dalam bentuknya sebagai bisnis, waralaba memiliki dua jenis Dalam bentuknya sebagai bisnis, waralaba memiliki dua jenis

kegiatan: kegiatan:

1. Waralaba produk dan merek dagang;1. Waralaba produk dan merek dagang;

pemberian ijin kepada penerima waralaba untuk pemberian ijin kepada penerima waralaba untuk menggunakan merek dagang yang diwaralabakan dan menggunakan merek dagang yang diwaralabakan dan

pemberi waralaba memperoleh pembayaran royalty dimuka. pemberi waralaba memperoleh pembayaran royalty dimuka. ( bentuknya keagenan, distributor, dan lisensi penjualan). ( bentuknya keagenan, distributor, dan lisensi penjualan).

2. Waralaba format bisnis2. Waralaba format bisnis

pemberian sebuah lisensi oleh pemberi waralaba kepada pemberian sebuah lisensi oleh pemberi waralaba kepada penerima waralaba , lisensi tersebut memberi hak kepada penerima waralaba , lisensi tersebut memberi hak kepada penerima waralaba untuk berusaha dengan menggunakan penerima waralaba untuk berusaha dengan menggunakan merek dagang /nama dagang pemberi waralaba, dan untuk merek dagang /nama dagang pemberi waralaba, dan untuk menggunakan keseluruhan paket yang terdiri dari seluruh menggunakan keseluruhan paket yang terdiri dari seluruh elemen yang diperlukan untuk membuat seorang yang

elemen yang diperlukan untuk membuat seorang yang sebelumnya belum terlatih dalam bisnis dan untuk

sebelumnya belum terlatih dalam bisnis dan untuk

menjalankannya dengan bantuan yang terusmenerus atas menjalankannya dengan bantuan yang terusmenerus atas dasar yang telah ditentukan sebelumnya

(28)

Menurut Martin Mandelson

Menurut Martin Mandelson

Waralaba format bisnis meliputi:

Waralaba format bisnis meliputi:

a. konsep bisnis yang yang menyeluruh

a. konsep bisnis yang yang menyeluruh

dari pemberi waralaba

dari pemberi waralaba

b. Adanya proses permulaan dan

b. Adanya proses permulaan dan

pelatihan atas seluruh aspek peneloaan

pelatihan atas seluruh aspek peneloaan

bisnis sesuai dengan konsep pemberi

bisnis sesuai dengan konsep pemberi

waralaba,

waralaba,

c. prosesbantuandan bimbingan yang

c. prosesbantuandan bimbingan yang

terus menerus dari pihak pemberi

terus menerus dari pihak pemberi

waralaba

(29)

Alasan pemberian waralaba

Alasan pemberian waralaba

Alasan pemberi waralaba untuk

Alasan pemberi waralaba untuk

menawarkan bisnisnya ( Amir

menawarkan bisnisnya ( Amir

Karamoy):

Karamoy):

Kekurangan modal untuk ekspansi

Kekurangan modal untuk ekspansi

usaha/pasar yang lebih luas

usaha/pasar yang lebih luas

Kekurangan personiluntuk

Kekurangan personiluntuk

menjalankan usahanya

menjalankan usahanya

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema

“ Pengaruh adanya sertifikasi guru terhadap guru jelas-jelas ada khususnya guru SD, yang sebelumnya pendapatannya pas-pas an, sekarang cukup Sebab TPP yang

(3) pengaruh secara simultan antara pemberian hadiah dan keaktifan menjawab pertanyaan terhadap hasil belajar IPS materi peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

Bagi persepsi majikan sektor ini penilaian yang agak rendah diberikan kepada aspek komunikasi dan interpersonal, kepimpinan, teknologi maklumat dan penguasaan Bahasa Inggeris

Dalam erti kata lain, bagi responden yang berjaya menderma secara konsisten dalam tempoh dua tahun, mereka mempunyai penilaian yang lebih positif terhadap menderma darah (lebih

Sedangkan ketika elusi dilakukan dengan eluen HCl 1M ternyata hasil yang didapatkan identik dengan percobaan sebelumnya yaitu ion Fe(II) dan Ni(II) dalam sampel sama –

berdasarkan hasil belajar kognitif pada saat pre-test. Berdasarkan Gambar 4 rata-rata nilai kelas sebelum menggunakan media pembelajaran video kompetensi dasar

Manusia perlu mandi untuk menghilangkan bau, debu, dan sel-sel kulit yang sudah mati. Mandi bermanfaat untuk memelihara kesehatan, menjaga kebersihan, serta mempertahankan