• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas V SD Negeri Ngemplak ecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Semester I Tahun Pelajaran 201620

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas V SD Negeri Ngemplak ecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Semester I Tahun Pelajaran 201620"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1Kajian Teori

2.1.1 Pembelajaran IPS

Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari kata belajar selama hidupnya karena belajar akan membuat setiap orang dapat menjadi lebih baik dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Manusia terlahir dengan dikaruniai akal dan pikiran yang dapat digunakan sebagai modal dalam menjalani kehidupannya. Untuk mengembangkan akal dan pikiran yang dimilikinya, manusia dapat melakukan banyak hal salah satunya belajar. Interaksi manusia dengan lingkungan di sekelilingnya dapat dikategorikan sebagai proses belajar.

Menurut Widiarto dan Suwarso (2007: 1) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah program pendidikan yang mengintegrasikan secara interdisiplin, konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Dalam IPS terdapat mata pelajaran tentang kehidupan sosial yang berdasarkan bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi dan antropologi. Sedangkan menurut Sumantri (2001 : 89) IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social scince) maupun ilmu pendidikan. Selain itu menurut Suradisastra, dkk (1992 :4) mengemukakan bahwa IPS adalah kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya. Berdasarkan uraian para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang didalamnya mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu agar siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia terhadap sesama, bertanggung jawab, dan dapat berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupannya.

(2)

8

sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun masyarakat. Sedangkan menurut peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang standar isi, tujuan mata pelajaran IPS di SD supaya siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, serta 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat

yang majemuk, ditingkat lokal, nasional dan global.

Berdasarkan uraian tujuan di atas dapat diketahui bahwa tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar dalam penelitian ini adalah untuk memperkaya dan mengembangkan potensi siswa, kemampuan berfikir kritis dan logis dalam memecahkan suatu masalah, kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam kehidupan masyarakat yang majemuk serta menjadikan negaranya menjadi tempat hidup yang lebih baik.

(3)

9

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.

1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.

1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian

1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. 2. Menghargai peranan tokoh pejuang

dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

2.4 Menghargai perjuangan para tokoh

dalam mempertahankan

kemerdekaan. Sumber : Permendiknas No. 23 tahun 2006

2.1.2 Pendekatan Pembelajaran Inkuiri

(4)

10

pembelajaran di kelas guna mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

(5)

11

hasilnya. Proses belajar mengajar dengan pendekatan pembelajaran inkuiri menurut menurut Hamdayama (2016 : 132-133) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan; 2) Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).

3) Mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Berdasarkan pada ciri-ciri yang dikemukakan oleh Hamdayama maka guru sebagai seorang pendidik harus berusaha untuk melatih dan membiasakan siswa untuk terampil berfikir karena mereka terlibat secara aktif dalam setiap proses pembelajaran secara mental maupun fisik, seperti trampil menggunakan alat, terampil merangkai peralatan percobaan dan sebagainya. Menurut Amri dkk (2010 : 104) mengemukakan bahwa pelatihan dan pembiasaan siswa untuk terampil berfikir dan trampil secara fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih besar yaitu tercapainya ketrampilan proses ilmiah sekaligus terbentuknya sikap ilmiah disamping penguasaan konsep, prinsip, hukum dan teori.

(6)

12

1) Menekankan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang sehingga pembelajaran ini dianggap lebih bermakna, 2) Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, 3) Merupakan pembelajaran yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar sebagai proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, 4) Dalam melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terlambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Kelebihan model inkuiri juga memiliki beberapa kelemahan antara lain: 1) Jika menggunakan model pembelajaran ini akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa, 2) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa belajar, 3) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang, 4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa mengenai materi pelajaran maka model pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh setiap guru. Dari uraian di atas mengenai kelebihan dan kekurangan pembelajaran inkuiri, kelebihan yang utama adalah dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang sehingga pembelajaran dianggap lebih bermakna. Sehingga dengan pendekatan pembelajaran inkuiri siswa dapat belajar melalui pengalaman dan pencarian. Sedangkan kelemahan yang paling utama adalah diperlukannya waktu yang cukup panjang karena siswa tidak terbiasa belajar secara inkuiri sehingga guru yang mendesain pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri harus pandai mengatur waktu dan mengawasi siswa sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien.

(7)

13

informasi yang dibutuhkan untuk mengkaji hipotesis yang diajukan, 5) Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data, tahap ini adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

Langkah-langkah pendekatan pembelajaran inkuiri menurut Eggen dan Kauhack dalam Amri (2010 : 95) tahap pembelajaran inkuiri : 1) Merumuskan pertanyaan dan permasalahan, 2) Merumuskan hipotesis, 3) Mengumpulkan data, 4) Menguji hipotesis, 5) Membuat kesimpulan. Selain itu menurut Wina (2006:196) menyatakan bahwa langkah pembelajaran inkuiri meliputi 1) Membina suasana yang responsif di antara siswa, 2) Mengemukakan permasalahan untuk ditemukan melalui cerita, film, gambar, dan sebagainya. Kemudian mengajukan pertanyaan kea rah mencari, merumuskan, dan memperjelas permasalahan dari cerita dan gambar, 3) Mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan pertanyaan yang diajukan bersifat mencari, 4) Merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban dari pertanyaan, 5) Menguji hipotesis, guru mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta data untuk pembuktian hipotesis, 6) Pengambilan kesimpulan dilakukan gur dan siswa. Dari pemaparan ahli di atas, dapat disimpulkan bahawa pendekatan pembelajaranm inkuiri memiliki langkah-langkah yang diawali dengan pengamatan, merumuskan pertanyaan, mengemukakan hipotesis, megumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.

(8)

14

dalam tahap ini guru memfasilitasi siswa dengan media atau sumber-sumber untuk membantu siswa mencari sendiri penyelesaian dari masalah yang sudah dirumuskan. Kemudian langkah keempat adalah menguji hipotesis, dalam tahap ini siswa bersama guru menguji hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan data atau informasi yang telah diperoleh dari sumber-sumber ataupun media yang ada. Langkah terakhir menarik kesimpulan atas jawaban atau generalisasi. Dalam tahap ini siswa dan guru mengambil kesimpulan dari data ataupun informasi yang telah didapatkan dari berbagai sumber.

2.1.3 Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Abdurrahman (1999) dalam Asep Jihad dkk (2013 : 14) adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh peserta didik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, komepetensi pengetahuan, dan kompetensi ketrampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Seperti yang dinyatakan dalam Permendikbud Nomor 104 tahun 2014, Benyamin S. Bloom dalam Asep Jihad dkk (2013 :14) mengemukakan ada tiga ranah atau domain hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melakukan proses belajar. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, perlu dilakukan pengukuran. Dalam proses pembelajaran guru juga harus melakukan pengukuran agar dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang sudah disampaikan. Agar guru dapat mengetahui tujuan dari pembelajaran apakah sudah tercapai atau belum.

(9)

15

Menurut Bloom dalam Wardani (2012 :110) tujuan belajar domain kognitif dibagi menjadi enam kategori yaitu :

1. Menghafal atau remember adalah menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya.

2. Memahami atau understand adalah mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, tau mengintegrasikian pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran pesera didik.

3. Mengaplikasikan atau apply mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan.

4. Menganalisis atau analyze adalah menguraikan suatu permasalahan atau objek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Ada tiga macam proses kognitif yang tercakup dalam menganalisis yaitu menguraikan, mengorganisir, dan menemukan pesan tersirat.

5. Mengevaluasi atau evaluate adalah membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini yaitu memeriksa dan mengkritik.

6. Membuat atau create yaitu menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

(10)

16

model pembelajaran inkuiri terbimbing, berhasil. Hal ini dibuktikan dengan analisis data sebelum dilakukan tindakan, siswa tuntas belajar 10 (36.3%) dari 38 siswa. Pada siklus I, siswa yang tuntas menjadi 25 siswa (65.8%). Pada siklus II, siswa tuntas belajar menjadi 38 (100%). Dalam penelitian ini terdapat kelebihan yaitu ada dua variabel terikat yang diteliti, namun pada indikator kinerja yang ditetapkan masih rendah. Seharusnya dengan dua variabel yang diteliti indikator kinerja yang ditetapkan dapat lebih tinggi lagi.

(11)

17

(12)

18

Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan seperti yang ada di atas, maka penelitian ini menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri karena dianggap cocok digunakan untuk pembelajaran siswa SD dan dengan pendekatan ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan logis serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan ide dan pemikirannya. Kelebihan dari penelitian yang akan dilakukan adalah penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran IPS, sebagaimana diketahui penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri adalah pada mata pelajaran IPA.

2.3 Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran IPS di SD Negeri Ngemplak 01 ecamatan Kandangan siswa lebih cenderung banyak mendengarkan atau pasif. Selain itu metode yang digunakan masih dominan menggunakan metode ceramah yakni guru menjelaskan di depan kelas. Setelah guru menjelaskan kemudian siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal, menghafal materi yang telah dipelajari, dan diberikan pekerjaan rumah (PR). Rancangan pembelajaran seperti ini kurang bervariasi dan monoton yang menyebabkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran kurang.

(13)

19

(14)

20

Gambar 2.1

Skema Kerangka Perpikir Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui

Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Pembelajaran

IPS berpusat pada guru

Hasil belajar di bawah KKM

Pendekatan pembelajaran inkuiri.

Menerima pertanyaan

Tes

Skor Tes Hasil belajar IPS KD 1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan

buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya.

Menentukan hipotesis

Mengumpulkan informasi

Menguji hipotesis

(15)

21 2.4Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka

hipotesis penelitian ini adalah: “Peningkatan hasil belajar IPS diduga dapat

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 2.1 Skema Kerangka Perpikir Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui

Referensi

Dokumen terkait

Untuk soal nomor 7–11, pilihlah kata-kata atau frasa yang yang merupakan padanan kata atau padanan pengertian yang paling dekat dengan kata yang dicetak dengan huruf kapital

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara komunikasi efektif dengan perilaku caring perawat terhadap pasien di ruang Asoka RSUD Jombang.. Sebagai

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBUATAN ALAT. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berbeda dengan skor LI pada A.2.2 asal dan tujuan yang kurang dari 1 (LI < 1), hal tersebut menunjukan bahwa berat beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan yang

TWK TIU TKP Total Keterangan Nilai Seleksi Kompetensi Dasar. 19

dukungan sosial yang diterima dari teman sebaya mereka di sekolah.. berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan,

Dari hasil kajian kegiatan-kegiatan yang ada di SMP Negeri 2 Sawan terhadap praktik MMTP, terlihat bahwa secara umum kegiatan-kegiatan yang ada sudah dilaksanakan

dibimbing oleh guru pamong sesuai jadwal yang ditentukan oleh pihak sekolah latihan. Melakukan proses bimbingan bersama dosen pembimbing di