• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Berdirinya Kerajaan Islam Di Pula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proses Berdirinya Kerajaan Islam Di Pula"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses masuknya Islam ke Nusantara dimulai dari daerah pantai. Daerah pantai dengan bandarnya merupakan daerah ramai yang disinggahi para pedagang Islam. Dari proses itulah akhirnya terjadi interaksi dan kerja sama antar pedagang islam dengan masyarakat sekitar. Singkat cerita dari proses itulah Islam dapat menyebar dan berkembang di Nusantara sampai masuk ke wilayah pedalaman. Sumatera adalah daerah pertama yang mendapat pengaruh Islam di Nusantara. Sejak munculnya kesultanan Malaka pada awal abad 15, kesultanan Malaka tidak hanya menjadi tempat singgah bagi kapal dagang dari belahan dunia lain, tetapi kesultanan Malaka tampil menjadi kesultanan Islam terbesar di Asia Tenggara. Pada masa kejayaannya, peranan Malaka sangat besar bagi Nusantara dalam hal perdangangan. Seiring berjalannya waktu datang pedagang Eropa, yaitu Portugis, Portugis yang ingin menguasai Malaka. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, telah mempercepat lahirnya berbagai kesultanan Islam di Nusantara. Hal ini disebabkan karena para pedagang dan mubaligh Islam melakukan pemboikotan bersama terhadap portugis. Para pedangang dan mubaligh muslim ini dengan inisiatif mendirikan kesultana Islam di wilayah Nusantara yang lain. Diantaranya adalah kesultanan Islam di Jawa.1

Sebelum mengenal agama Islam, masyarakat di pulau Jawa beragama Hindu dan Budha. Masuknya pengaruh agama Islam di Jawa tidak lepas dari pengaruh daerah – daerah pertemuan perdagangan Internasional. Para pedangan Islam yang berinteraksi dengan masyarakat sekitar menggunakan kesempatan tersebut untuk mengislamisasikan daerah itu. Selanjutnya diantara pedagang itu ada yang mendirikan perkampungan. Dengan adanya perkampungan Islam, Interaksi dengan masyarakat Jawa semakin sering. Agama Islam dalam ajarannya tidak mengenal perbedaan keturunan, golongan, serta suku – suku diantara pemeluknya. Hal itulah yang membuat pengaruh Islam di Jawa berkembang sangat pesat.

Berubahnya kerajaan Hindu – Budha di Jawa terjadi karena 2 cara: Pertama, raja – raja kerajaan Hindu dan Budha masuk islam dengan sukarela. Kedua, pedangan islam membentuk perkampungan kemudian mengislamkan raja – raja kerajaan Hindu – Budha. Setelah rajan – raja beragama islam, rakyat pun kemudian turut memeluk agama Islam.2

1 Darmawijaya. Kesultanan Islam Nusantara. Jakarta : Pustaka Al Kautsar. Hal : 4

(2)

Kesultanan – kesultanan Islam tersebut adalah Demak, Pajang, Mataram, Cirebon, dan Banten.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di pulau Jawa?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam makalah ini adalah menyangkut proses berdirinya tiap kerajaan-kerajaan islam yang ada di pulau Jawa.

(3)

Berdirinya Kesultanan Demak

Sebelum menjadi kesultanan, Demak merupakan sebuah kadipaten dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Demak sendiri saat itu lebih dikenal sebagai Bintoro atau Gelangwangi. Kadipaten Demak dipimpin oleh Raden Fatah, Putra Brawijaya V atau Bhre Kertabumi.3

Pada tahun 1478 Masehi, kerajaan Majapahit yang dipimpin raja Brawijaya V mendapat serangan dari Dyah Ranawijaya yang merupakan anak dari Bhre Pandan Salas. Raja Brawijaya V akhirnya gugur dalam serangan tersebut di Pedaton. Dengan gugurnya raja Brawijaya V kepemimpinan Majapahit diambil alih oleh Dyah Ranawijaya, hal itu membuat Demak memisahkan diri dari kekuasaan Majaphit pada tahun 1478 yang dipimpin oleh Raden Fatah atas perintah dari Sunan Kudus. Pada tahun 1478 ini wilayah Demak memisahkan diri dari kekuasaan Majapahit dan mendirikan kesultanan Islam di Jawa yang daerah cakupannya kecil, saat itu Raden Fatah menjadi raja pertama dengan bantuan dari para wali. Dari berita Cina yang berasal dari zaman Dinasti Ming 1368 sampai 1643 masih menyebutkan adanya hubungan diplomatik dengan Jawa (Majapahit) pada tahun 1499.4 Begitu pula laporan Rui de

Brito (Gubernur Portugis untuk Malaka) tahun 1514 yang menyebutkan bahwa di Jawa waktu itu terdapat 2 kerajaan kafir, yaitu, kerajaan Sunda dan kerajaan Jawa.5

Pada tahun 1518 Raden Fatah wafat kemudian digantikan oleh Adi Pati Unus. Jika pemberitaan Pigafetta dihubungkan pemberitaan Duarte Barbarosa tahun 1518, yang menyebutkan bahwa di Jawa masih ada kerajaan kafir, maka dapat disimpulkan bahwa antara tahun 1518 dan 1521 di Majapahit telah terjadi pergeseran politik, penguasaan atas kerajaan Majapahit telah beralih dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adi Pati Unus penguasa dari Demak.6 Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa kerajaan Demak menjadi kerajaan yang

besar atau utuh pada saat Adi Pati Unus berkuasa, karena berhasil mengalahkan Majapahit yang dipimpin Dyah Ranawijaya.

Berdirinya Kesultanan Pajang

3 Ibid., Hal. 10

4 Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta : Balai Pustaka. Hal. 449 5 Ibid., Hal. 449

(4)

Setelah wafatnya Sultan Trenggono (Raja terakhir Demak) maka terjadilah kekacauan akibat perebutan tahta antara Pangeran Prawoto, anak Sultan Trenggono dan Pangeran Seda Ing Lepen, adik sultan Trenggono. Dari pertikaian itu Pangeran Seda Ing Lepen mati terbunuh oleh Pangeran Prawoto, akibatnya timbul rasa balas dendam dari anak Pangeran Seda Ing Lepen yaitu Aryo Penangsang. Aryo Penangsang berhasil membunuh Pangeran Prawoto beserta keluarganya, akan tetapi keinginan Aryo Penangsang untuk merebut kesultanan Demak tidak terlaksana akibat perlawanan dari menantu Sultan Trenggono yaitu Adi Wijaya (Joko Tingkir) yang dibantu oleh Ki Gede Pamanahan dan Adi Wijaya menjadi Raja pertama Pajang yang disahkan oleh Sunan Giri pada tahun 1568.

Berdirinya Kesultanan Mataram

Mataram adalah wilayah yang dihadiahkan oleh Sultan Adi Wijaya kepada Ki Gede Pamanahan setelah berhasil membantu Sultan Adi Wijaya dalam melawan Arya Penangsang ketika memperebutkan tahta kesultanan Demak. Pada tahun 1578 Ki Gede Pamanahan mendirikan keraton dan wafat pada tahun 1584. Kemudian Ki Gede Pamanahan digantikan oleh anaknya yaitu, Sutawijaya yang diberi gelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Pada tahun 1586 Sutawijaya mengangkat dirinya sebagai sultan Mataram.

Berdirinya Kesultanan Cirebon

Kesultanan Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1524 pada masa pemerintahan Demak dipimpin oleh Sultan Trenggono. Ia diutus oleh Sultan Trenggono untuk mendirikan suatu pusat perdagangan yang juga merupakan pangkalan yang strategis di Jawa Barat pada tahun 1524 sampai 1525. Setelah kesultanan Cirebon dirintis Sunan Gunung Jati menyerahkan kesultanan Cirebon kepada putranya, Pangeran Pasarean sebagai Sultan Cirebon yang pertama. Sunan Gunung Jati melanjutkan perjalanannya ke wilayah Banten.

Berdirinya Kesultanan Banten

Kesultanan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1525 setelah ia mendirikan kesultanan Cirebon pada tahun 1524. Sunan Gunung Jati merupakan adik ipar dari Sultan Trenggono yang ditugaskan menyebarkan agama Islam di Jawa Barat. Setelah Sunan Gunung Jati menjadi penguasa di Banten, kesultanannya diberikan kepada putranya yaitu, Sultan Hasanudin.

(5)

A. Kesimpulan

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kerajaan Islam di Nusantara khususnya di pulau Jawa, sedikit banyaknya mendapatkan bantuan dari Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam. Kerajaan Demak sebagai kerajaan islam pertama mampu menjadikan agama Islam berkembang pesat dalam tanah Jawa.

Dari proses penyebarannya pun kerajaan Demak menjadi pusat dari kerajaan islam di tanah Jawa. Dari kerajaan Demak beralih kepada kerajaan Pajang dan terakhir ke kerajaan Mataram. Pengaruh Islam di Demak pun berkembang sampai ke wilayah Jawa Barat oleh Sunan Gunung Jati (Menantu dari Sultan Trenggono raja Demak) beliau menyebarkan agama Islam pertama kali di wilayah Cirebon pada tahun 1524 seelah itu tahta kepemimpinannya diserahkan kepada anaknya. Pada tahun 1525 Sunan Gunung Jati meneruskan perjalannya menuju Banten, sehingga wilayah itu pun akhirnya menjadi beragama Islam yang dipimpin oleh anaknya kembali Sulan Hassanudin.

Kerajaan Demak selain menjadi kerajaan Islam pertama di tanah Jawa, kerajaan Demak pun mampu menjadi pusat penyebaran agama Islam dibanu oleh para Wali Songo. Islam ditanah Jawa terus berkembang sampai akhirnya bangsa kulit putih datang ke Jawa dalam konteks Imprealisme.

(6)

1. Adji, Krina Bayu, dkk., 2013, Majapahit, Yogyakarta: Araska

2. Badio, Sabjan., 2012, Menelusuri Kesultanan Di Tanah Jawa, Yogyakarta: Aswaja Pressindo

3. Kartodirdjo, Sartono., 1987, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500 – 1900 Dari Emporium Sampai Imperium Jilid I, Jakarta: PT Gramedia

4. Darmawijaya., 2013, Kesultanan Islam Nusantara, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 5. Ricklefs, M. C., 1995, Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gajah Mada

University Press

6. Notosusanto, Nugroho., 1993, Sejarah Nasional Indonesia Jilid II, Jakarta: Balai Pustaka

7. Notosusanto, Nugroho., 2010, Sejarah Nasional Indonesia Jilid III, Jakarta: Balai Pustaka

SEJARAH INDONESIA MASA ISLAM

(7)

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Ary Christanto 4415133842

Fitrian Nugraha 4415137080

Imam Trismanto 4415133849

Parulian Situmorang 4415106988

Samsul Arifin 4415133831

PENDIDIKAN SEJARAH (A)

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kadar vitamin C dengan menggunakan metode Iodimetri pada perasan jeruk sunkist dengan infused water jeruk

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya serta kemudahan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian

LAPORAN PERKEMBANGAN STOK BENIH 10 (SEPULUH)

Pada periode ini diperkirakan terjadi pembalikan utama arah/polaritas busur-busur Sulawesi baik untuk busur magmatik maupun jalur subduksinya dari semula cembung ke

Brand image menjadi sangat penting diperhatikan perusahaan, karena dengan brand image yang baik dapat menimbulkan nilai emosional yang positif pada diri konsumen saat

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ikan nila GMT yang dipelihara di ketiga lokasi mempunyai keragaan bobot yang tidak berbeda nyata, sedangkan tiga varietas lainnya yakni

Bila pengajuan surat wesel atau penyelenggaraan protesnya dalam jangka waktu yang ditentukan terhalang oleh rintangan yang tidak dapat diatasi (peraturan undang-undang dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan net profit margin dengan harga saham. 2) Hubungan total assets turnover dengan harga saham. 3) Hubungan financial leverage