• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEUNIKAN AVERRHOA BILIMBI L. SEBAGAI PEW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEUNIKAN AVERRHOA BILIMBI L. SEBAGAI PEW"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KEUNIKAN AVERRHOA BILIMBI L.

SEBAGAI PEWARNA

“PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM

DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

BERWAWASAN LINGKUNGAN”

Disusun Oleh :

1. Agustin Nur Cahyanti (2297) 2. Ayu Pertiwi (2305) 3. Rian Dwi Saputo (2437)

UPTD SMA NEGERI 1 KARANGREJO

April 2010

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Keunikan Averrhoa Bilimbi L.

“Pengembangan Sumber Daya Alam Dengan Teknologi Tepat Guna yang Berwawasan Lingkungan”

Tema Lomba : Teknologi Tepat Guna yang Berwawasan Lingkungan dengan subtema Pemanfaatan SDA.

Karya : Agustin Nur Cahyanti (2297) Ayu Pertiwi (2305) Rian Dwi Saputro (2437)

Asal sekolah : UPTD SMA NEGERI 1 KARANGREJO

JL. Raya Karangrejo – Sendang, Tulungagung – Jawa Timur Kode Pos 66253

Telp. (0355) 320448

Karya tulis ini telah disetujui oleh :

Tulungagung, 14 April 2010

Kepala UPTD Pembina KIR

SMA Negeri 1 Karangrejo UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

(3)

ABSTRAK

Cahyanti, Agustin Nur dkk. 2010. Pemanfaatan Bunga Belimbing Wuluh Sebagai Pewarna Makanan dan Minuman. Karya Tulis Ilmiah. Pembimbing : Dra. Putik Suciati

Kata Kunci : Bunga Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh ( Averrhoa Bilimbi L. ) merupakan tanaman liar yang dapat ditemukan di dataran rendah sampai 500 m dpl. Tetapi dimanfaatkan oleh manusia sebagai tanaman buah atau tanaman hiasan halaman rumah. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari pohon belimbing wuluh ini, antara lain bunga belimbing wuluh digunakan untuk obat batuk, sariawan, dan sakit tenggorokan. Buah belimbing wuluh dapat digunakan sebagai obat tekanan darah tinggi, diabetes, gusi berdarah, sakit gigi, batuk rejan, jerawat, dan panu. Sedangkan daun buah belimbing dapat digunakan sebagai obat batuk, pegal linun dan dapat juga untuk menghilangkan karatan pada logam.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga proses penelitian hingga penyempurnaan laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Laporan penelitian ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Pelajar tahun 2010 yang diadakan oleh MAN 1 Tulungagung.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :

1. Bapak Drs. Widyo Soelaksono, selaku Kepala UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo yang telah memberikan izin kepada kami untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Pelajar.

2. Ibu Dra. Putik Suciati, selaku guru pembimbing dalam penulisan penelitian ilmiah ini.

3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Karangrejo, yang telah membimbing kami dalam penulisan dan pelaksanaan penelitian ilmiah ini.

4. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tulungagung, yang telah memberikan arahan kepada kami untuk melakukan penelitian ini.

5. Dina Kesehatan Tulungagung, yan telah memberikan arahan kepada kami dalam penelitian ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini.

Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan lebih lanjut penelitian ini.

(5)
(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini sedang marak penggunaan pewarna makanan dan minuman yang dicampur zat kimia. Berbahaya sekali jika manusia mengkonsumsi, karena disamping mengandung zat pengawet juga mengandung zat pewarna. Masalah ini harus dipecahkan dangan menciptakan hal yang baru guna mengatasi masalah yang mengancam kasehatan manusia. Tak sedikit orang yang menderita penyakit berat akibat kebanyakan mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang bahan pengawetnya banyak.

Dengan kejadian di atas, peneliti menemukan cara yang sangat mudah untuk penggunaan bahan pewarna dari bunga belimbing wuluh. Tidak ada zat kimia yang berbahaya yang dikandung oleh bunga belimbing wuluh tersebut. Warna yang dihasilkannya pun cukup menarik, yaitu warna ungu.

Lebih lanjut penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat dalam hal penggunaan zat pewarna pada makanan dan minuman.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dia atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :

1. Apakah zat pewarna yang dikandung bunga belimbing wuluh ?

I.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menciptakan pewarna alami dari bunga belimbing wuluh yang aman

(7)

I.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi :

1. Semua masyarakat, jangan terlalu banyak mengkonsumsi zat pewarna yang banyak mengandung zat kimia. Karena dapat mengganggu kesehatan tubuh, lebih baik jika menggunakan pewarna dari bahan alami.

(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

II.1 Kerangka Teori

II.1.1 Klasifikasi Ilmiah Belimbing Wuluh

Klasifikasi belimbing wuluh ini adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae

yang masih satu species dengan Averrhoa Carambola.

II.1.2.2 Nama Daerah

Belimbing wuluh ini mempunyai nama tersendiri disetiap daerah, antara lain :

a. Aceh : Limeng, Selimeng, Thlimeng b. Gayo : Selemeng

(9)

m. Flores : Balimbeng

II.1.2.3 Deskripsi Tanaman

Pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpl. Pohon belimbing wuluh yang berasal dari Amerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh tidak ternaungi dan cukup lembab.

Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol – benjol, percabangan sedikit, arahnya condong ke atas. Cabang muda berambut halus seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21 – 45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2 – 10 cm, lebar 1 – 3 cm, warnanya hijau, dan permukaan bawah hijau muda.

Perbungaan berupa malai, berkelopak, keluar dari batang atau percabangan yang besar, bunga kecil – kecil berbentuk bintang, dan warnanya ungu kemerahan. Buahnya buah buni, bentuknya bulat lonjong bersegi, panjangnya 4 – 6,5 cm. warnanya hijau kekuningan, bila masak berair banyak dan rasanya asam. Biji berbentuk bulat telur, gepeng. Perbanyakan dengan biji dan cangkok.

II.1.2.4 Bagian Tanaman Yang Dapat Digunakan A. Bunga

Bunga belimbing wuluh disebut maya, karena bunga belimbing wuluh kecil – kecil sehingga dari jauh kelihatan samar – samar. Bunga ini ternyata memiliki sifat khas manis dan menetralkan serta kandunga kimia berupa glukosida, vitamin B, dan vitamin C. Khasiat lain dari bunga belimbing wuluh antara lain :

1. Batuk

(10)

2. Sariawan

Ambil segenggam belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring, gunakan untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.

3. Sakit Tenggorokan

Bunga belimbing wuluh segar 1 genggam, buah adas manis secukupnya. Air ¼ cangkir, gula batu secukupnya. Dipipis, diminum sehari 2 kali. Setiap kali diminum, 1 – 2 sendok makan.

B. Buah

Komposisi kandungan kimia pada buah belimbing wuluh yaitu senyawa kimia asam oksalat dam kalium. (A.N.S Thomas, 2007). Adapun manfaat yang dapat diambil dari buah belimbing wuluh antara lain :

1. Tekanan Darah Tinggi

Rebus 3 buah belimbing wuluh yang sudah diiris dengan 3 gelas air sampai tinggal setengah. Saring, lalu minum 1 kali pada pagi hari.

2. Diabetes

6 buah belimbing wuluh dilumatkan lalu direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring, minum 2 kali sehari.

3. Gusi Berdarah

3 buah belimbing wuluh dimakan setiap hari.

4. Sakit Gigi

Buah belimbing setelah dicuci bersih, dikunyah dengan sedikit garam. Ulangi beberapa kali agar sakitnya hilang.

5. Batuk Rejan

Ambil 10 buah belimbing wuluh, dicuci lalu ditumbuk halus – halus. Kemudian diremas dengan 2 sendok makan air garam, lalu disaring. Diminum 2 kali sehari.

6. Jerawat

(11)

7. Panu

Ambil 10 buah belimbing wuluh, dicuci lalu digiling halus. Tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini digunakan untuk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.

C. Daun

Daun dari tanaman ini mengandung asam oksalat sehingga rasanya asam dan air perasannya dapat digunakan sebagai penghilang karatan pada logam. (Permana Heri, 2007). Disamping itu, daun belimbing wuluh mengandung ekstrak untuk melawan staphylococcus. (A.N.S Thomas, 2007). Manfaat dari belimbing wuluh antara lain :

1. Batuk

Segenggam daun belimbing wuluh, segenggam bunga belimbing wuluh, dan 2 buah belimbing wuluh serta gula batu secukupnya direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring, dan minum 2 kali sehari.

2. Pegal Linu

1 genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkeh, 15 biji lada, giling halus, lalu tambahkan cuka secukupnya. Balurkan ke tempat yang sakit (untuk obat luar).

II.1.3 Pemecahan Masalah

(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN III.1 Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian

A. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di Laboratorium SMA Negeri 1 Karangrejo dan disalah satu rumah peneliti.

B. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret tahun 2010.

C. Subyek Penelitian

Subyek yang peneliti gunakan yaitu bunga belimbing wuluh sebagai pewarna makanan dan minuman untuk mendapatkan sample. Ubi jalar dan pewarna buatan sebagai pembanding pewarna dari bunga belimbing wuluh.

III.2 Data dan Sumber Data

Data penelitian diperoleh dari hasil uji perbandingan antara bunga belimbing wuluh, ubi jalar, dan pewarna buatan yang berwarna ungu. Selain melakukan uji perbandingan, peneliti juga mencari literatur diberbagai buku dan situs internet yang masih berkaitan dengan rumusan masalah. Peneliti juga melakukan wawancara di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tulungagung.

Peneliti juga mencoba ketiga bahan pewarna tersebut pada minuman dan makanan basah maupun makanan kering.

III.3 Prosedur Kerja

Uji perbandingan digunakan untuk mengetahui seberapa pekatnya warna dari bunga belimbing wuluh disbanding ubi jalar dan pewarna buatan. Cara kerjanya sebagai berikut :

A. Bunga Belimbing Wuluh

(13)

2. Siapkan air 1 – 1 ½ gelas di dalam panic.

3. Rebus bunga belimbing wuluh tersebut secara bersamaan dengan air. Tunggu hingga warna yang dihasilkan mengental atau pekat. 4. Setelah mendapatkan warna yang diinginkan, angkat dan saring. 5. Ambil airnya saja dan siap untuk digunakan.

B. Ubi Jalar

1. Siapkan ubi jalar sesuai yang dibutuhkan. 2. Cuvi hingga bersih dan kupas kulitnya. 3. Parut dagingnya.

4. Setelah selesai, tambahkan air lalu diperas. 5. Ambil airnya saja dan siap untuk digunakan.

C. Pewarna Buatan

.1 Siapkan pewarna buatan.

.2 Tuangkan pewarna buatan seperlunya dan tanbahkan air.

.3 Pewarna siap dipakai.

Setelah ketiga subyek tersebut siap, maka selanjutnya dilakukan perbandingan antara bunga belimbing wuluh, ubu jalar, dan pewarna buatan.

III.4 Analisis Data

(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil dan Uji Perbandingan

Pengamatan penelitian mengenai perbandingan wararna antara bunga belimbing wuluh, ubi jalar, dan pewarna buatan diperoleh data sebagai berikut :

A. Bunga Belimbing Wuluh

Setelah dimasak beberapa menit, warna yang dihasilkan bunga belimbing wuluh cukup menarik. Tetapi setelah peneliti lakukan uji coba ternyata untuk mendapatkan warna asli dari bunga belimbing wuluh adalah dipetik langsung dari pohonnya setelah itu dicuci hingga bersih lalu dimasak sampai warna itu benar-benar kental. Jika kita harus menunggu untuk memasak nanti, usahakan bunga tersebut jangan ditempatkan di tempat yang lembab atau tertutup. Jika ditaruh di dalam tas kresek usahakan tas kresek tersebut jangan sampai ditali. Karena jika ditali, kadar CO2 dari bunga belimbing wuluh akan menguap dan tidak

bisa menghasilkan warna ungu yang menarik. Usahakan di taruh di tempat yang masih mendapatkan O2.

Untuk memasaknya agar mendapatkan warna yang cukup kental yaitu dengan perbandingan 3 : 1 antara bunga belimbing wuluh dengan air.

B. Ubi Jalar

Nama latin dari ubi jalar adalah Ipomoea Batatas L. yang diduga berasal dari Amerika Tengah Tropis, tetapi ada yang mengatakan dari Polinesia. Tanaman ini tumbuh di tanah yang gembur pada ketinggian 1 – 2.200 meter dpl. (Sastrapradja Setijati.1997). Tanaman ini mampu beradaptasi di daerah yang kurang subur dan kering. (Hanani.2005). Klasifikasi ubi jalar ini adalah :

Kingdom : Spermathophytha

Phylum : Angeospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Tubiflorae

(15)

Genus : Ipomoea

Species : Ipomoea Batatas L

Tabel 1.

Zat yang dikandung Ubi Jalar

Beberapa manfaat yang dikandung ubi jalar antara lain :

1. Pencernaan

Selain rasanya yang enak, kandungan serat dalam ubi jalar lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kentang pada umumnya. Ubi jalar mudah untuk dicerna serta baik untuk lambung dan usus halus.

2. Kanker

Kandungan beta karoten, antioksidan dan karsinogen utama yang merupakan penyebab warna pada kulit ubu jalar serta Vitamin C sangat penting untuk menyembuhkan berbagai jenis kanker.

(16)

Ubi jalar menimbulkan efek nyaman di lambung dan usus halus. Vitamin B kompleks dan Vitamin C, beta karoten, kalium, dan kalsium sangat efektif meredakan radang lambung. Selain itu, serat yang dikandung ubi jalar bisa mencegah terjadinya konstipasi dan penimbunan asam. Karena itu akan menurunkan kemungkinan terjadinya radang lambung.

.5 Diabetes

Pengidap diabetes sering kali dihimbau untuk menghindari makanan yang manis. Hal ini tidak berlaku pada ubi jalar. Makanan satu ini sangat efektif dalam meregulasi kadar gula dalam darah dengan membantu sekresi dan fungsi insulin. Tetapi, tidak berarti kalau pengidap diabetes bisa makan ubi jalar tanpa aturan.

.6 Penambah Berat Badan

Ubi jalar berasa manis serta mengandung karbohidrat kompleks disertai vitamin dan mineral yang mudah dicerna. Karena itu, ubi jalar merupakan sumber energi dan efektif membangun otot – otot dalam tubuh.

.7 Peradangan

Walaupun tidak termasuk dalam kentang – kentangan biasa, ubi jalar juga mengandung anti peradangan. Didukung dengan adanya beta karoten, Vitamin C, dan magnesium maka ubi jalar sangat efektif dalam menyembuhkan peradangan baik internal maupun eksternal.

.8 Asma

Ubi jalar juga efektif dalam mengatasi hidung mampat, bronchitis, dan paru – paru. Dengan begitu akan meredakan asma. Hal ini disebabkan oleh aroma khas yang dimiliki ubi jalar.

.9 Bronchitis

(17)

.11 Keuntungan lain dari ubi jalar

Ubi jalar juga efektif untuk menghentikan ketergantungan pada rokok, minuman, serta narkotika tertentu. Selain itu, juga sangat baik bagi kesehatan pembuluh darah vena dan arteri. Konsentrasi beta karoten yang tinggi serta fosfor sangat baik bagi kesehatan mata dan kardiovaskular.

Ubi jalar yang berwarna ungu memiliki antosianin

( kandungan warna ). Jadi lebih mudah untuk dijadikan pewarna. Pernah diteliti, bahwa ubi jalar yang berwarna ungu baik daging atau kulitnya dapat dijadikan pewarna makanan dan minuman.

Untuk mendapatkan zat warna, terlebih dahulu dengan memotong - motong ubi hingga kecil dan dihancurkan hingga berbentuk serbuk. Serbuk ini kemudian diekstrasi dengan pelarut etanol dan HCl. Untuk menetralkan menggunakan NaOH.

Analisa PH diferensial dapat diperoleh pewarna dengan warna dasar merah. Sifat asam yang terkandung pada ubi jalar menghasilkan warna merah tetapi dengan mengatur PH nya bisa didapat warna lain. Untuk mendapatkan warna lain yang diinginkan, kita cukup menambahkan basa pada bahan ini. Pewarna dari ubi jalar ini umumnya digunakan pada minuman meskipun dapat juga digunakan pada makanan. Penggunaan pada minuman lebih mudah dilakukan karena lebih banyak bahan minum yang memiliki sifat asam. Pewarna dari ubi jalar bisa digunakan pada es krim, selai dan minuman anggur. Karena terbuat dari bahan alami maka penggunaan dari zat pewarna ini terhadap makanan dan minuman lebih aman dibandingkan pewarna sintetis. Kelebihan lainnya juga tidak mempengaruhi rasa pada makanan dan minuman yang digunakan.

(18)

IV.2 Pembahasan

Bunga belimbing wuluh dapat digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman yang alami. Selain tidak mengandung bahan yang berbahaya, bunga belimbing wuluh ini juga bermanfaat bagi kesehatan. Manfaat yang lainnya adalah sebagai obat batuk, sariawan, tenggorokan, jerawat, dll. Walaupun pewarna ini dibanding dengan pewarna buatan yang warnanya lebih pekat, namun pewarna ini aman untuk dikonsumsi.

Dari hasil uji perbandingan antara ubi jalar, bunga belimbing wuluh, dan pewarna buatan ternyata warna yang diperoleh sangat jauh berbeda. Warnanya pun jika sudah dicampurkan dalam bahan makanan tidak terlalu pekat. Tetapi jika dijadikan minuman, pewarna ini mempunyai warna yang sangat menarik. Dalam pembuatan minuman, tambahkan pewarna ini ± 10 ml lalu tambahkan air dan gula seperlunya. Rasa yang dihasilkan pun tak jauh beda dengan rasa buah belimbing wuluh.

Terbukti jika sudah dicampur dengan makanan atau minuman, pewarna ini tidak menyebabkan makanan cepat menjamur. Bunga belimbing wuluh ini ternyata memiliki sifat khas manis dan menetralkan plus kandungan kimia berupa glukosida, Vitamin B, dan Vitamin C.

BAB V

(19)

V.1 Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :

Pewarna dari bunga belimbing wuluh ini jika dibanding dengan pewarna buatan ternyata warnanya masih tajam pewarna buatan. Tetapi pewarna dari bunga belimbing wuluh ini tidak mempunyai kandungan zat yang berbahaya, melainkan mempunyai manfaat bagi tubuh. Kandungan yang mempunyai sifat khas manis dan menetralkan plus kandungan kimia berupa glukosida, Vitamin B, dan Vitamin C.

V.2 Saran dan Kritik V.2.1 Saran

Penelitian lebih lanjut guna memperoleh data yang akurat tentang zat yang dikandung oleh bunga belimbing wuluh.

V.2.2 Kritik

Produksi minuman yang berkhasiat dari bunga belimbing wuluh.

DAFTAR PUSTAKA

(20)

B.Sarwono. 2005. Cara Budidaya yang Tepat, Efisien, dan Ekonomis. Jakarta: Penebar Swadaya.

Referensi

Dokumen terkait

promote the technical dimension of learner autonomy, the lecturers are suggested. to give learners a project within a small group or pair which encourages

Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan karakteristik sosial demografi dan status partisipasi sekolah, partisipasi bersekolah anak penyandang disabilitas yang lebih

[r]

Namun, entah atas alasan apa yang masih perlu didalami lebih jauh, dalam rentang waktu yang hampir satu tahun itu kegiatan dimaksud hanya berkutat pada penyusunan anggaran dasar

Ritual ini merupakan fenomena sosio- kultural yang merupakan warisan turun-temurun tanpa melalui pembelajaran secara struktural dan menjadikan pentingnya al- Qur’an dalam

Komunitas Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera: Papilionoidea) Di Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat [skripsi]. Depok:

Bukti bahwa teknik akupresur memberikan pengaruh terhadap kemajuan persalinan kala 1 ditunjukkan dari hasil penelitian di KABER Puskesmas Singosari Kecamatan

Hariadi (2002:262) menjelaskan bahwa sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang dikaitkan dengan berbagai pusat pengambilan keputusan dalam