• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekolah Dasar Pertanian Dasar Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sekolah Dasar Pertanian Dasar Pertanian"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

“SEKOLAH DASAR PERTANIAN”

UPAYA REGENERASI PETANI DAN PERKENALAN DUNIA

PERTANIAN SEJAK DINI DENGAN PEMBENTUKAN

SEKOLAH DASAR YANG BERBASIS PERTANIAN

Agy Salori, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.

Di era modernisasi saat ini, kebanyakan masyarakat pasti memilih jenis pekerjaan yang memiliki prospek cerah bagi dirinya dimasa depan. Ada yang bercita-cita menjadi dokter, guru, polisi, dan lain sebagainya. Berbeda halnya dengan petani, profesi sebagai seorang petani dinilai sebagai profesi yang tidak cukup menjanjikan bagi masyarakat, sehingga sangat jarang ada orang yang benar-benar ingin menjadi seorang petani. Akibatnya, jumlah orang turun ke dunia pertanian semakin berkurang. Hal ini dapat dipahami karena secara umum banyak petani yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Dalam hal mengatasi kemiskinan pada petani, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010 berjanji akan melaksanakan pembaruan agrarian nasional dan mendistribusikan tanah-tanah kepada para petani, yang pertama dalam peresmian program strategis pertanahan yang digagas oleh Badan Pertanian Nasional (BPN) di kawasan Berikat Nusantara, Cilincing, Jakarta Utara bulan Januari 2010, kedua di bulan September 2010 di Istana Negara melalui Staff Khusus Presiden (SKP) bidang pangan dan energi dan SKP bidang otonomi dan pembangunan daerah, serta ketiga dibulan Oktober dalam peringatan Hari Tani Nasional ke 50 di Istana Bogor (Serikat Petani Indonesia, 2010).

Pada kenyataannya, menurut Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2010, masih ada 31,2 juta penduduk Indonesia berada dalam kondisi kemiskinan dan 39% diantaranya hidup dari pertanian. Tingkat kemiskinan pada petani tersebut semakin ditambah parah dengan menurunnya jumlah petani dari tahun ke tahun. Data BPS tahun 2011 menyebutkan bahwa jumlah warga bermata pencaharian sebagai petani berkurang 3,1 juta (7,42%) dalam setahun (Suara Merdeka, 11 maret 2012).

(2)

menyebutkan bahwa 70% - 80% petani di Indonesia hanya lulusan Sekolah Dasar, bahkan ada yang tidak bersekolah (Agroindonesia, 15 November 2011).

Untuk meningkatkan pengetahuan petani, pemerintah salah satunya sudah mengadakan program pengembangan kawasan agropolitan yaitu memberikan pengetahuan kepada petani bahwa mereka tidak hanya sebatas sebagai petani produsen saja, tetapi juga pengetahuan subsistem agribisnis, dan selanjutnya diharapkan petani dapat menekuni dan mengaplikasikan agribisnis baik pada salah satu subsistem agribisnis atau lebih dari subsistem, yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka (Supanggyo, 2008).

Bukan hanya pemerintah yang peduli terhadap keberlangsungan dunia pertanian di Indonesia, mahasiswa Universitas Padjajaran juga turut serta memperkenalkan dunia pertanian kepada Pelajar Sekolah Dasar (Berita Unpad, 04 Desember 2012). Pada kegiatan tersebut International Association of Students in Agriculture and Related Sciences (IAAS) Local Committee (LC) Unpad mengunjungi Sekolah Dasar Hegarmanah setiap seminggu sekali untuk berbagi pengetahuan tentang pertanian dan lingkungan dengan cara mengajarkan mereka sekaligus mempraktikan cara menanam tanaman dengan baik agar tumbuh maksimal dan kemudian bersama-sama memanen sayur yang telah mereka tanam.

Beberapa upaya yang telah dilakukan baik dari pemerintah maupun mahasiswa untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada generasi muda masih belum cukup dan kurang menunjukkan hasil yang maksimal. Hal tersebut terbukti dengan semakin sedikitnya para siswa lulusan SMA untuk selanjutnya memilih fakultas pertanian. Bahkan Salman Dianda Anwar seorang Wakil Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) mengatakan bahwa karena minimnya peminat dari lulusan SMA untuk masuk ke fakultas pertanian, beberapa universitas di Indonesia terpaksa harus menutup jurusan pertanian mereka (JPNN.com, 24 Maret 2012).

(3)

Di Sekolah Dasar Pertanian ini, para siswa akan tetap diajarkan dengan pelajaran pada umumnya seperti di Sekolah Dasar biasanya, tetapi bedanya adalah pelajaran-pelajaran umum tersebut hanya sebagai pendukung dan menjadi tiang penguat dalam pembentukan karakter siswa yang pada akhirnya terfokus kepada dunia pertanian. Jadi, yang lebih di utamakan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Pertanian ini adalah ilmu-ilmu tentang dunia pertanian.

Tentunya akan sedikit minat orangtua untuk memasukkan anak mereka ke dalam SD Pertanian, karena setiap orangtua apalagi yang berprofesi sebagai petani tentu tidak ingin anak mereka menjadi sama seperti yang mereka jalani. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat khususnya para petani dengan memberikan masukan-masukan terhadap mereka dan memberikan pengertian bahwa pentingnya dan sangat berharganya seorang petani di Negara Indonesia ini. Tidak akan mudah untuk membuat para petani kemudian langsung mengerti dengan apa yang dijelaskan, akan tetapi di dalam proses pendekatan kepada para petani, pasti mereka juga akan memikirkan nasib negara ini bahwa jika bukan generasi muda yang melanjutkan apa yang sudah mereka lakukan tentu selamanya negara ini akan terus mengimpor bahan pangan dari negara lain.

Terbentuknya Sekolah Dasar yang berbasis Pertanian ini diharapkan akan dapat menjadi solusi dari permasalahan minat generasi muda yang kurang peduli terhadap dunia pertanian. Jadi, generasi muda bukan hanya mendapatkan ilmu pertanian dimulai dari Sekolah Pendidikan Pertanian (SPP) atau yang setara dengan SMA, tetapi mereka mendapatkan ilmu pertanian sudah dimulai dari Sekolah Dasar, dan nantinya akan membuat mereka lebih fokus untuk memilih ilmu pertanian ketika mereka melanjutkan ke pendidikan sekolah yang lebih tinggi.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agroindonesia. 15 November, 2011. Mengarahkan Petani ke Off Farm. (online), (http://agroindonesia.co.id/2011/11/15/mengarahkan-petani-ke-off-farm/, dikunjungi pada tanggal 22 Oktober 2013).

Berita Unpad. 04 Desember, 2012. IAAS LC Unpad Kenalkan Dunia Pertanian dan Cinta

Lingkungan pada Pelajar Sekolah Dasar. (online),

(http://www.unpad.ac.id/2013/09/peringati-hari-tani-nasional-iaas-lc-unpad-perkenalkan-dunia-pertanian-ke-pelajar-sd/, dikunjungi pada tanggal 24 Oktober 2013).

Irianto, Gatot. 18 Agustus, 2010. Sudahkah Petani Merdeka?. Kompas.com. (online), (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/18/08402238/Sudahkah.Petani.Merd eka, dikunjungi pada tanggal 22 Agustus 2013).

JPNN.Com. 24 Maret, 2012. Sarjana Pertanian Makin Minim. (online), (http://www.jpnn.com/read/2012/03/24/121767/Sarjana-Pertanian-Makin-Minim-, dikunjungi pada tanggal 21 Oktober 2013)

Serikat Petani Indonesia. 2010. Hentikan Kebijakan Liberalisasi dan Korporatisasi Pertanian. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia. (diunduh pada tanggal 20 Oktober 2013, di http://www.spi.or.id/wp-content/uploads/2010/12/2010-12-16-Catatan-Akhir-Tahun-2010.pdf).

Suara Merdeka. 11 Maret, 2012. Petani Menipis di Negeri Agraris. (online), (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/03/11/179899/,

dikunjungi pada tanggal 22 Oktober 2013).

Supanggyo. 2008. Hubungan Pemberdayaan Petani Dengan Tingkat Keberhasilan Pengembangan kawasan Agropolitan Di Kabupaten Sleman. M’POWER No. 8 Vol. 8, Oktober 2008. (diunduh pada tanggal 23 Oktober 2013, di http://pppm.pasca.uns.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/Supanggyo.pdf).

Referensi

Dokumen terkait

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dari pengertian tersebut, penulis dapat mengetahui bahwa humas adalah suatu kegiatan berencana yang terus menerus dilakukan dengan maksud untuk menciptakan,

Bagi India dan Singapura yang bergantung pada perdagangan laut, pembajakan dan perampokan bersenjata di wilayah perairan mengganggu aktifitas pengguna jalur laut

Dosis (takaran) suatu obat ialah banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang penderita baik untuk dipakai sebagai obat dalam maupun obat luar.

3 Studi Perencanaan Jaringan Pipa Air Bersih dengan Menggunakan Sistem Zoning pada Daerah Pelayanan Buring Bawah 2 Kota Malang.. Skripsi 2002 T Sipil, FT,

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara

a) modal pinjaman mempunyai prioritas lebih dahulu bila terjadi tuntutan atas pendapatan/aktiva yang tersedia untuk pembayaran. b) modal pinjaman mempunyai kekuatan hukum

Metode penelitian merupakan penjelasan mengenai informasi yang berhubungan dengan penelitian yang mencakup jenis penelitian, teknik pengukuran variabel, teknik pembuatan