7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Dalam setiap kegiatanya, manusia akan selalu berinteraksi dengan makhluk lain. Dalam interaksi inilah komunikasi berperan. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi dan keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, dan lainnya.1
Komunikasi merupakan proses dinamis dimana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka dengan orang lain melalui penggunaan simbol.2 Jadi penulis menyimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses interaksi antar manusia dengan tujuan berusaha berbagi masalah internal dengan mereka melalui penggunaan simbol-simbol.
1 Riswandi Ilmu Komunikasi, Graham Ilmu 2009: Jakarta Hal 2
2 Larry A. Samovar, Richard E Porter, Edwin R. Mcdaniel Communication Between Cultures, 7th
2.1.1 Fungsi Komunikasi
Menurut Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel fungsi komunikasi diantaranya adalah :
1. Komunikasi memungkinkan anda menggumpulkan informasi tentang orang lain.
Pengalaman pribadi akan memberi tahu bahwa ketika kita bertemu seorang untuk pertama kalinya, kita akan langsung mulai untuk mengumpulkan informasi tentang orang tersebut.
2. Komunikasi menolong seseorang memenuhi kebutuhan interpersonal
Walaupun cara menyatakan perasaan dan emosi berbeda dalam setiap budaya, semua orang, secara alamiah atau melalui ajaran, memiliki kebutuhan akan komunikasi dan interksi dengan orang lain.
3. Komunikasi membentuk identitas pribadi
Komunikasi berperan penting dalam menentukan dan menjelaskan identitas kita dan memfasilitasi kita dalam menentukan jati diri.
4. Komunikasi mempengaruhi orang lain
Suatu komunikasi mengizinkan kita untuk mengirim pesan verbal ataupun non verbal yang dapat membentuk tingkah laku orang lain.3
Dari uraian fungsi komunikasi menurut Larry A Samovar tersebut dapat diartikan bahwa komunikasi sangat fungsional, dan sangat berperan penting dalam menentukan jati diri seorang manusia.
Sedangkan menurut Deddy Mulyana komunikasi memiliki fungsi yaitu :
3
1. Komunikasi sosial
Komunikasi perperan penting dalam membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain dengan komunikasi yang bersifat menghibur, memupuk hubungan dengan orang lain, melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota untuk mencapai tujuan bersama.
2. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ini dapat dilakukan baik sendiri maupun kelompok, dalam komunikasi penyampaian perasaan-perasaan dilakukan lebih melalui komunikasi non verbal.
3. Komunikasi Ritual
Erat kaitanya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif.
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum : menginformasikan (to inform), mengajar, mendorong, mengubah sikap, dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur.4
Dari kedua fungsi komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi itu sangat fungsional dan melalui komunikasi kita dapat bekerja sama dengan individu lain atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
4 Deddy Mulyanna, Ilmu Komunikasi:Suatu Pengantar, Bandung :PT Remadja Roskakarya, 2009,
2.2 Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dipandang dari dari suatu interprentif (subjektif) adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Komunikasi organisasi adalah "perilaku pengorganisasian" yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses situ bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang
terjadi. Lebih jelasnya komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.5
Secara umum komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antar individu dalam konteks organisasi dimana terdapat jaringan pesan satu sama lain yang saling berinteraksi dan menciptakan suatu makna.
2.3. Public Relotions
Hubungan masyarakat yang biasanya disingkat Humas adalah merupakan terjemahan dari Public Relations. Public artinya masyarakat atau khalayak atau kelompok orang yang menjadi sasaran atau target komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan baik secara internal ataupun eksternal.
Menurut Onong Uchjana Effendy "Humas adalah sikap budi yang
menyenangkan bagi organisasi disatu pihak dan public lainya. Untuk mencapainya harus dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik antara keduanya".6
5
Onong Uchajana Effedny, Ilmu Teori Dan Pilsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993, Hal 13
6 Onong Uchjana Effedny, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
Dari pengertian tersebut, penulis dapat mengetahui bahwa humas adalah suatu kegiatan berencana yang terus menerus dilakukan dengan maksud untuk menciptakan, membina, dan memelihara sutu sikap budi yang baik, menenangkan dan harmonis bagi perusahaan atau lembaga serta pihak lainya dalam pencapaian perlu adanya komunikasi yang baik secara timbal balik.
Sedangkan menurut Frank Jefkins Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.7
Dari pengertian tersebut penulis memahami bentuk komunikasi yang dijalankan oleh humas merupakan komunikasi terencana baik kedalam maupun keluar, yang dilakukan oleh sebuah organisasi itu sendiri untuk mencapai suatu tujuan.
2.4. Humas Pemerintahan
Humas pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka. Memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana serta hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan perundang-undangan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar humas pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi
7
para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan, ataupun yang sedang diusulkan.8
Jadi dapat disimpulkan bahwa humas pemerintahan mempunyai tugas mempublikasikan dan mempromosikan kebijakan institusi tetapi tidak bersifat politis, dan sangat mungkin untuk memberi masukan kepada pejabat tentang segala kebijakan dan saran untuk kebaikan institusi terkait.
2.5 Fungsi Public Relations
Dalam sebuah perusahaan mengkoordinasikan pesan-pesan yang serta mengaplikasikan pesan tersebut seorang public relations harus mampu diperoleh dari para kebutuhan khalayaknya melalui lisan ataupun dengan bantuan media agar terciptanya sebuah pemahaman yang sama.
Pada umumnya, posisi public relations meliputi satu atau lebih fungsi diantaranya :
1. Penyusunan kegiatan "programming”, ini meliputi analisis masalah dan alternative, penetapan tujuan public ( kelompok yang dukungan atau pengertianya diperlukan), dan pemberian saran serta perencanaan aktivitas programming bisa meliputi penyusunan anggaran dari persetujuan terhadap tanggung jawab bagi orang-orang tertentu, termasuk mereka yang non public relations.
8
2. Keterpautan "relationship" para petugas public relations yang berhasil mengembangkan keterampilan pribadinya dalam mengumpulkan informasi dari manajemen, dari rekan organisasinya dan dari sumber ekstemal ( diluar organisasi).
3. Penulisan dan penyuntungan "writing and editing" karena seorang public relations sering kali berusaha untuk menjangkau kelompok besar dalam masyarakat, maka alat yang paling digunakan adalah kata-kata tercetak contohnya adalah : news release, brosur, artikel, majalah, pidato, naskah film dll.
4. Informasi "information" menetapkan saluran yang tepat bagi penyebaran materi kepada surat kabar, stasiun radio, majalah, serta mengadakan kontak dengan mereka untuk mengetahui kepentingan dalam mempublikasikan berita feature organisasi, merupakan aktivitas public relations yang sudah umum. 5. Produksi "productions", brosur, laporan khusus film, dan program multimedia
adalah cara-cara yang penting dalam berklomunikasi.
6. Peristiwa khusus "special event". Konfrensi pers, pameran, pertunjukan khusus, perayaan ulang tahun, kontes dan program berhadiah, perlawatan, dan pertemuan khusus semua itu merupakan peristiwa khusus yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dan memperoleh penerimaan dari masyarakat.
7. Pidato "speaking" pekerjaan public relations sering kali menuntut keterampilan dalam berkomunikasi tatap muka, mencari forum yang cocok, mempersiapkan pidato bagi orang lain, dan menyampaikan pidato.
8. Penelitian dan penilaian " reseqrch and evaluations" aktivitas pertama yang selalu harus dilaksanakan oleh seorang public relations adalah fact finding (pengumpulan data). Kegiatan ini bersifat sangat pribadi melalui wawancara, pengkajian materi perpustakaan, dan percakapan yang bersifat informal. Setelah membuatkan program selesai, public relations harus mempelajari hasilnya dan menilai pelaksanaan dan keefektifan program tersebut.9
2.6. Media Internal
Media intenal adalah saluran yang digunakan untuk mendukung kegiatan Public Relations dalam berkomunikasi dengan Publik internalnya (karyawan) dalam suatu organisasi. Media atau saluran komunikasi diharapkan dapat menjadi sarana dalam memberikan informasi mengenai langkah organisasi dalam mencapai tujuan dan memotivasi para karyawan yang dalam hal ini adalah anggota Polda Metro Jaya dapat berlangsung lewat media komunikasi tersebut.
Media merupakan saluran, sarana penghubung, atau alat-alat komunikasi. Sementara media Public Relations adalah berbagai macam sarana penghubung yang digunakan Public Relations dengan publiknya untuk membantu mencapai tujuan.10 Sedangkan pengertian media menurut Ronald adalah "merupakan jalur penting dalam kegiatan-kegiatan Public Relations".11 Karena dengan media, PR
9
Frazier Moore, Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Cetakan Kedua, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Hal 150-152
10 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta :PT. Raja Grafindo
Persada, 1998. Hal 19
11 Ronald D.Smith, Stragic Planning For Pulic Relations New Jersey. Lawrence Elbaum
dapat mengatur pesan penting yang akan disampaikan dalam suatu kemasan dengan baik dan ditujukan kepada sasaran yang tepat.
Sedangkan pengertian media internal menurut Ardianto adalah media yang dipergunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan non kamersial serta lazim digunakan dalam aktivitas Public Relations.12
Di sini peneliti mengartikan bahwa media internal adalah media yang digunakan untuk kalangan tertentu didalam perusahaan yang biasanya memiliki format sebagai majalah, tabloid, dan lainya kalangan tertentu yang di maksud adalah karyawan yang dalam hal ini dalah anggota Polda Metro Jaya. Dimana media tersebut dibagikan secara gratis kepada para anggota untuk memberikan berbagai informasi tentang perusahaan.
2.6.1 Tujuan dan Fungsi Media Internal
Tujuan diterbitkannya media internal oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan informasi pada karyawan mengenai kebijksanaan dan kegiatan
perusahaan.
2. Menekan kebutuhan dan hasil yang diinginkan karyawan. 3. Membantu meningkatkan semangat kerja dan loyalitas.
4. Memberikan informasi kepada karyawan tentang produk dan operasional. 5. Memperbaiki hubungan perburuhan.13
Dalam media internal, adapun informasi yang terkandung didalamnya harus mempunyai fungsi bagi pembacanya, diantaranya adalah :
12 Soemirat Dan Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations. Bandung :Remaja Rosdakarya, 2009
Hal 75
13 H. Freezer Moore Hubungan Masyarakat: Prinsip, Kasus Dan Masalah PT. Remadja
1. Fungsi informatif, artinya materi publikasi berfungsi informati apabila materi itu menambah pengetahuan baru bagi pembacanya.
2. Fungsi edukatif, memperlihatkan kepada pembaca tentang cara baru untuk melakukan suatu kegiatan atau cara baru untuk mengatasi sebuah masalah. 3. Fungsi hiburan, materi publikasi berfungsi menghibur apabila informasi yang
terkandung memberikan ganjaran psikologis.14
2.6.2 Bentuk-bentuk Media Internal
Media perusahaan yang biasa di pergunakan sebagai saluran atau sarana komunikasi yang sering di pergunakan oleh praktisi Public Relations untuk menyampaikan pesan kepada publiknya dan sekaligus mampu meningkatkan citra melalui berbagai jenis media publikasi, antara lain sebagai berikut .15
1. House Journal
Media internal atau house organ (in house Journal) di pergunakan oleh PR/ Humas untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana komunikasi yang ditujukan pada kalangan terbatas; seperti karyawan, relasi bisnis, nasabah, atau konsumen.
14
Uchjana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori Dan Teori Dan Praktek, Bandung. PT Remadja Rosdakarya, 1994, Hal 212
15 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta :PT Raja Grafindo
2. Printed Media
Barang cetakan untuk tujuan publikasi PR dalam upaya penyampaian pesan-pesanya yang berbentuk seperti: brochure, leaflet, booklet, kop surat, kartu nama, kartu ucapan, diskusi panel, seminar, pameran dan lain sebagainya. 3. Media pertemuan (event)
Media pertemuan secara langsung dengan para audiencenya melalui tatap muka langsung (face to face), misalnya presentasi, diskusi panel, seminar, pameran dan lain sebagainya.
4. Broadcasting media dan internet
Publikasi PR yang disiarkan melalui stasiun TV/RRI milik pemerintah dan stasiun TV komersial atau siaran radio komersial termasuk media elektronik computer serta internet (email) yang dimanfaatkan sebagai media publikasi dan komunikasi PR/ humas.
5. Media sarana Humas/PR
Yaitu termasuk media humas yang berkaitan dengan penampilan identitas perusahaan (corporate identity) yang merupakan symbol atatt nama perusahaan, logo, warna standar perusahaan dan kemasan produk (corporate
and product colour image), penampilan dan citra lobby kantor (font office lobby image), pakaian seragam (uniform) dan hingga model huruf atau logo
perusahaan (style of identity mark) yang sekaligus merupakan citra penampilan perusahaan yang khas sebagai pembeda dengan competitor lainya.
6. Media Personal
Media personal merupakan media PR/ humas yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengadakan pertemuan secara langsung (face to face
contact) untuk maksud mengadakan pendekatan personal tersonal approach
atau melobi dan kemudian meningkat untuk bernegosiasi (negosiatiorar) sehingga kedua pihak yang terlibat dalam perundingan akan mencapai kata sepakat (deal). 16
2.7 Motivasi
2.7.1 Motivasi Kerja
Motivasi menurut Malayu Hasibuan17 adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintergrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai tujuan.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja antara lain adalah atasan, kolega, sarana fisik, kebijaksanaan, peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis pekerjaan, dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja di pengaruhi pula oleh kepentingan pribadi dan kebutuhannya masing-masing.18
16 Deddy Mulyana Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remadja Rosdakarya, 2000,
Hal 45
17 H. Malayus.P Hasibuan, Organisasi &Motivasi, Bandung, Bumi Aksara. 1996 Hal 95
18 H. Sadili Samsudin. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Pustaka Setia Bandung.2006
Beberapa pengertian motivasi yang dikutip oleh S.P. Malayu Hasibuan19 dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia", yakni:
a) American Ensyclopedia, motivation : that predisposition ( it self the
subject of much controvercy) within the individual which arouses sustain and direct his behavior. Motivation involve such factor as biological and emotional needs that can only be inferred from observation behavior.
Motivasi adalah kecenderungan ( suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
b) Merle J. Moskowits : motivation is usually refined the initiation and
direction of behovior, and the study of motivation is in effict the study of course behovior. Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiasi dan
pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
c) GR.Terry : motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakon- tindakan. Istilah
motivasi memiliki tiga unsur esensial, yakni : 1. Faktor pendorong/ pembangkit motif 2. Tujuan yang ingin dicapai
19
3. Strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja.
2.8 Teori Persepi Tentang Motivasi
Dalam kaitanya dengan motivasi, didalam efek komunikasi terdapat teori persepsi tentang motivasi yaitu:
1. Harapan
Kita mulai bekerja dengan antisipasi dan harapan apa yang kita lakukan akan membawa kemajuan dalam pendapatan, jabatan, status, tanggung jawab dan atau manfaat lainya.
2. Pemenuhan
Pemenuhan dalam bekerja menunjukan bahwa pegawai merasa bahwa mereka telah mampu mendefinisikan diri mereka sendiri sesuai dengan keinginan mereka dan diterima. Apa yang telah mampu mereka lakukan menunjukan bahwa janji organisasi dan harapan pegawai telah terwujud dan bahwa kehidupan seseorang sangat memuaskan.
3. Peluang
Unsur yang paling kuat dari empat unsur yang mempengaruhi vitalitas kerja karena mempunyai konsekuensi yang secara potensial merusak bila tak hadir. Peluang merupakan suatu situasi atau kondisi yang mnyenangkan untuk
mencapai tujuan. Terdapat faktor yang mempengaruhi sikap pegawai diantaranya adalah Self Esteem, aspirasi, komitmen, pemecahan masalah. 4. Kinerja
Kinerja yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi adalah kinerja
pegawai yakni bagaimana ia melakukan sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan atau peranan dalam organisasi.20
2.9. Efek
Suatu peristiwa atau pesan yang dikomunikasikan pasti mempunyai tujuan, yakni memberikan efek khalayak. efek adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang kita inginkan. Efek bisa terjadi dalam bentuk pengetahuan, sikap dan perilaku. Pada tingkat pengetahuan efek bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan pendapat.21
Seperti dinyatakan Donalt K Robert, ada yang beranggapan bahwa efek hanyalah perubahan perilaku berkaitan dengan pesan yang disampaikan media. Hal ini berarti bahwa akibat-akibat personal dan sosial dari media, yakni karena perpanjangan diri kita timbul karena skala baru yang dimaksudkan pada kehidupan kita oleh perluasan diri kita atau oleh teknologi baru. Media adalah pesan karena media membentuk dan mengendalikan skala serta bentuk hubungan dan tindakan manusia.22
20
R Wayne Pace, Don Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005 Hal 126
21 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2007, Hal 165 22
Efek dalam melaksanakan suatu program adalah adanya perubahan yang terjadi pada khalayak penerima dari program tersebut. Jika program itu sesuai dengan tujuan dari alasan mengapa program itu diselenggrakan, maka program itu dapat dikatakan positif atau baik.
Efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi didalam diri penerima, karena menerima pesan-pesan dari suatu sumber. Perubahan ini meliputi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Perubahan dipihak penerima ini diketahui dari tanggapan yang diberikan sebagai umpan balik.
Secara umum akibat atau efek pesan atau hasil komunikasi tersebut dapat dibedakan atas :23
1. Efek kognitif (Pengetahuan)
Ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, di persepsi khalayak, efek ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai.
2. Efek Afektif (sikap)
Ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai.
3. Efek Konatif ( tingkah laku)
Disebut juga efek behavioral. Konatif merupakan efek untuk menggerakan seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan atau perilaku atas suatu reaksi yang sedang dihadapinya.
Penelitian ini hanya meneliti efek kognitif dan afektif saja, karena efek onatif tidak langsung timbul timbul sebagai akibat terpaan media, melainkan
23
didahului oleh efek kognitif dan afektif, maka pada penelitian ini peneliti menitik beratkan pada dua tahap efek yaitu kognitif dan afektif sedangkan pada kognitif hanya diberikan penjabaranya.
Bila dihubungkan dengan Komunikasi yang efektif adalah bagaimana cara penyebar pesan (komunikator) mengirim pesan kepada penerima pesan (komunikan) yang tepat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan (efek). Perubahan yang terjadi di sebut efek positif atau efektifitas .24
Terdapat banyak model yang menjelaskan tentang hal-hal yang dapat dijadikan sebagai indicator dari hasil komunikasi yang terjadi pada pihak penerima untuk seriap aspek (kognitif, afektii konatif . Salah satunya adalah model hierarki Efek, mencakup enam tahap , yaitu: menyadari (awareness), mengetahui (knowledge), menyukai (liking), memilih (reference), meyakini
(conviction) dan
mengadopsi / tindakan. 25
Efek dapat diukur dengan melakukan deskripsi terhadap objek yang menjadi tujuan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan dalam efek komunikasi adalah sebagai berikut : 26
1. Penerima atau pemakai pesan ( receive or user) penerima pesan vs penerima yang dituju. Penerima pesan merupakan objek yang diharapkan dalam menerima pesan tersebut.
24
Rosady Ruslan. Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2002 Hal. 20
25 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,
2003 Hal, 223
26
2. Ketepatan waktu (timing) : sesuai jadwal vs menyimpang jadwal Pesan yang dimaksudkan sampai pada penerima pesan tepat pada waktunya. Artinya penyampaian pesan tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi. 3. Media komunikasi (media): saluran yang digunakan vs saluran yang
dimaksud.
Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan oleh pengirim pesan dan penerima pesan. 4. Format pesan (format) : struktur yang diterima vs yang dikirim terdapat
kesesuaian format antara yang dimaksudkan pengirim dengan penerima. 5. Sumber pesan (source): orang yang melakukan vs orang yang bertanggung
jawab
Artinya ada kejelasan sumber yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga pesan yang disampaikan akurat.
2.10. Karyawan
Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapatkan gaji atau upah, karyawan adalah meliputi semua orang yang bekerja atau menunjang suatu organisasi, yakni mulai dari pimpinan (pihak manajemen) sampai kepada pihak pelaksana operasional (pegawai), mereka bisa terpusat di satu gedung atau pula terpencar dari beberapa daerah atau tempat dengan variasi jabatan disertai dengan variasi pendapatan, status, sosial, etnis, dan unsur lainya.27
Dalam hal ini penulis menganggap bahwa seluruh anggota Polda Metro Jaya adalah karyawan. Karena mereka merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga pemerintahan dengan mendapatkan gaji atau upah dan meliputi semua orang yang bekerja atau menunjang suatu organisasi dalam hal ini adalah Polda Metro Jaya.