PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN
PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
PADA JURUSAN MULTIMEDIA
SMK NEGERI 1 KENDAL
BERBASIS WEB
Oleh:
Nama : KUSNANDAR AFRISIA
Instansi : SMK NEGERI 1 KENDAL
ABSTRAK
Dengan perubahan penggunaan kurikulum yang dahulu kurikulum KTSP berganti menjadi kurikulum 2013, salah satu hal paling menjadi perhatian adalah bagaimana melakukan penilaian atau evaluasi pembelajaran, karena ada tiga ranah kompetensi yang dinilai, yaitu kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
Berdasarkan hal diatas maka perlu adanya pendekatan evaluasi atau penilaian pendidikan untuk kurikulum 2013 ini dengan menggunakan teknologi informasi, yaitu dengan mengembangkan aplikasi penilaian berbasis web, yang memudahkan guru untuk merekap hasil penilaian pembelajaran.
PENGANTAR
1. Bapak Apri Nuryanto, MT, selaku pembimbing penelitian 2. Bapak Drs. Suroyo, selaku kepala SMK Negeri 1 Kendal
3. Bapak/Ibu Guru Mata Pelajaran yang bersedia menjadi penguji hasil penelitian kami.
4. Orang tua dan saudara kami yang telah memberikan semangat dan motivasi.
5. Rekan guru di SMK Negeri 1 Kendal yang senantiasa memberikan masukan dan kerjasamanya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, baik dari penyusunan, tata bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi motivasi bagi kami untuk menjadi yang lebih baik kedepannya.
Kendal, Agustus 2014 Penyusun
DAFTAR ISI
A. Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013...4
1. Prinsip dan Pendekatan Penilaian...4
2. Ruang Lingkup Penilaian...5
3. Teknik dan Instrumen Penilaian...5
B. Aplikasi Berbasis Web...7
B. Tempat dan Waktu Penelitian...12
D. Instrumen Penelitian...13
E. Teknik Pengumpulan Data...13
F. Teknik Analisis Data...13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...15
A. Desain Awal Produk...15
B. Hasil Pengujian I...16
C. Revisi Produk...17
D. Hasil Pengujian II...18
E. Revisi Produk...19
F. Pengujian Tahap III...20
G. Pembahasan Produk...22
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...24
A. Kesimpulan...24
B. Rekomendasi...24
DAFTAR PUSTAKA...25
LAMPIRAN INSTRUMEN...26
INSTRUMEN KUISIONER...27
PENGUJIAN/ PENERAPAN SISTEM...27
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tampilan salah satu aplikasi web...7
Gambar 2 Alur Pemikiran...10
Gambar 3 Desain Awal Aplikasi...15
Gambar 4 Revisi Produk I...17
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan perubahan penggunaan kurikulum yang dahulu kurikulum KTSP berganti menjadi kurikulum 2013, salah satu hal paling menjadi perhatian adalah bagaimana melakukan penilaian atau evaluasi pembelajaran, karena ada tiga ranah kompetensi yang dinilai, yaitu kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, dimana pada lampirannya terdapat penjelasan Standar Penilaian yang mana tujuannya adalah untuk menjamin:
1. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
2. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
3. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Sehingga dalam menyusun kriteria penilaian (mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar) harus mengacu pada tujuan dari Standar Penilaian Pendidikan. Dan kriteria penilaian itu digunakan untuk melakukan penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan. Dimana setiap penilaian mempunyai teknik dan instrumen yang berbeda.
didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Dapat dibayangkan berapa jumlah kertas yang digunakan untuk melakukan penilaian tersebut. Misal saja, di sekolah kami (SMK Negeri 1 Kendal) dengan jumlah peserta didik kelas 10 adalah 389, sebagai salah satu contohnya untuk melakukan penilaian kompetensi sikap penilaian diri peserta didik saja dengan asumsi lembar penilaiannya 2 lembar, membutuhkan jumlah kertas 778 (hampir 2 rim), berapa banyak kertas untuk melakukan penilaian yang lainnya dari mata pelajaran yang ada, pasti akan banyak sekali beban penggunaan kertasnya.
Disamping dengan banyaknya penggunaan kertas tersebut, tidak menjamin penilaian yang efektif dan efisien, dikarenakan pengambilan penilaian ini (yang terjadi di SMK Negeri 1 Kendal) diadakan diakhir-akhir semester, mendekati pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) dan form penilaian masih di sediakan oleh sekolah. Apa yang terjadi jika setiap guru mata pelajaran melakukan pengambilan penilaian di satu minggu yang bersamaan. Untuk mengambil penilaian sikap penilaian diri saja peserta didik harus berapa kali dia menilai dirinya sendiri, belum lagi penilaian antar teman, pastinya akan menjenuhkan dan mungkin hampir menilai dengan skor yang sama antar kriteria.
Dengan adanya permasalahan diatas, saya mencoba melakukan pendekatan evaluasi atau penilaian pendidikan untuk kurikulum 2013 ini dengan menggunakan teknologi informasi, yaitu dengan mengembangkan aplikasi penilaian berbasis web.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah penggunaan kertas yang banyak dan kurang efesiennya penilaian pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kendal.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Sejauh manakah kemudahan aplikasi penilaian pembelajaran ini diaplikasikan dan digunakan.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan aplikasi penilaian pembelajaran yang dapat diaplikasikan untuk merekap nilai kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.
2. Kemudahan dalam penggunaan dan pengaplikasian aplikasi penilaian pembelajaran.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Arsip data penilaian terjaga dan kemudahan dalam mengakses.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Jenis penilaian yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menilai kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap adalah penilaian otentik. Penilaian otentik adalah penilaian perilaku peserta didik secara multi-dimensional pada situasi nyata. Penilaian seperti ini tidak hanya menggunakan tes kertas pensil atau tes tertulis saja tetapi juga menggunakan berbagai metode, misalnya tes perbuatan, pemberian tugas, dan portofolio. Hargreaves dan Lorna Earl (2002) menjelaskan bahwa penilaian otentik mampu memotivasi peserta didik untuk lebih bertanggungjawab atas belajar mereka sendiri, membuat penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, mendorong peserta didik untuk lebih berkreasi dan menerapkan pengetahuannya daripada hanya sekedar melatih ingatan.
1. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
2. RuangLingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
3. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
B. Aplikasi Berbasis Web
Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu aplikasi web (web application) adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti Internet atau intranet. Ia juga merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, dll) dan bergantung pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi.
Aplikasi web menjadi populer karena kemudahan tersedianya aplikasi klien untuk mengaksesnya, penjelajah web, yang kadang disebut sebagai suatu
thin client (klien tipis). Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan komputer klien merupakan alasan kunci popularitasnya. Aplikasi web yang umum misalnya webmail, toko ritel daring, lelang daring, wiki, papan diskusi, weblog, serta MMORPG.
Gambar 1 Tampilan salah satu aplikasi web
1. MySQL
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi. b. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai
perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL.
c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana.
e. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya. f. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
h. Skalabilitas dan pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
i. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
k. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
2. PHP
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page
(Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.
a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
b. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
c. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
d. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
e. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
C. Kerangka Berpikir
Aplikasi penilaian pendidikan berbasis web ini adalah aplikasi yang dibuat guna membantu/memudahkan guru/pendidik dalam melakukan penilaian pembelajaran yang menggunakan media teknologi informasi (berbasis web).
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013:63) menyatakan: ”Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”.
BAB III
DESAIN PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian Research and Development(R&D). Menurut Sugiyono (2013:297) metode penelitian Research and Development yang selanjutnya akan disingkat menjadi R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat pula dalam bentuk perangkat lunak (software).
Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Dan metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan.
Dikarenakan penelitian R&D memerlukan waktu yang lama, penulis menggunakan metode ini hanya untuk mengetahui kemudahan penilaian pembelajaran dengan menggunakan aplikasi penilaian pembelajaran berbasis web.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kendal. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan (Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014) dari Februari 2014 sampai Juli 2014 mulai dari tahap persiapan sampai penulisan laporan.
C. Subjek Penelitian
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono (2013:142), angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah berupa kuisioner (angket) yang meliputi angket untuk validasi ahli dan angket implementasi lapangan.
Instrument validasi ahli digunakan untuk mengetahui aplikasi yang telah dikembangkan sudah layak untuk di ujicobakan dan di implementasikan oleh pengguna atau masih harus dilakukan pengembangan atau perbaikan lebih lanjut. Sedangkan angket implementasi lapangan digunakan untuk mengetahui respon dan sikap pengguna terhadap aplikasi yang dikembangkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner (angket) yang berisikan poin-poin yang termuat dalam instrumen penelitian dan diisi responden untuk mendapat informasi simpulan.
F. Teknik Analisis Data
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner terkait respon responden terhadap penerapan aplikasi, khususnya terkait faktor kemudahan dalam menggunakan dan mengaplikasikan aplikasi padanya dilakukan analisis.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diukur dengan skala likert. Skala likert merupakan bentuk skala penilaian antara 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) dengan deskripsi sebagai berikut:
1. Angka 1 (satu) menyatakan sangat tidak setuju 2. Angka 2 (dua) menyatakan tidak setuju
3. Angka 3 (tiga) menyatakan setuju
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner terkait respon guru terhadap kemudahan aplikasi untuk penilaian pembelajaran, khususnya terkait faktor kemudahannya. Jumlah pertanyaan yang diajukan yaitu sebagai berikut:
1. Apakah penerapan aplikasi untuk penilaian pembelajaran mudah dilakukan?
2. Apakah melakukan penilaian pembelajaran dengan penerapan aplikasi lebih mudah dibandingkan dengan melakukan penilaian pembelajaran secara manual?
3. Apakah bapak/ibu guru merasa terbantu dengan penerapan aplikasi dalam melakukan penilaian pembelajaran?
4. Apakah bapak/ibu setuju bahwa penerapan aplikasi merupakan cara yang mudah dan efektif dalam melakukan penilaian pembelajaran?
BAB IV formatnya disamakan (aspek-aspek pengamatan yang dinilai). Dengan demikian Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum harus menyediakan form penilaian yang digandakan sejumlah siswa di kali sejumlah mata pelajaran. Bisa di bayangkan berapa jumlah kertas yang di butuhkan.
Dengan banyaknya kebutuhan kertas yang di butuhkan ternyata tidak memberikan jaminan ke-efektifan dan ke-efesienan dalam pengambilan nilai Kompetensi Sikap ini. Karena biasanya guru harus merekap nilai-nilai tersebut.
Gambar 3 Desain Awal Aplikasi
Start
Login
Sukses
Login sebagai siswa Login sebagai guru
Halaman guru Halaman siswa
Input nilai sikap Rekap nilai
Pengetahuan
Rekap nilai Keterampilan Rekap nilai OG
Input nilai OG Input nilai Pengetahuan
Input nilai Keterampilan
Desain awal aplikasi berawal dari permasalahan diatas, penelitian berinisiatif untuk membuat aplikasi sederhana untuk mengakomodirnya, dengan menambah fitur kemampuan aplikasi, tidak hanya merekap nilai Kompetensi Sikap, tetapi juga merekap nilai Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan.
Dari gambar diatas dapat di lihat, bahwa kemampuan aplikasi masih terbatas. Administrasi/ Guru di dalam sistem diberikan hak untuk login ke sistem, melakukan input nilai Kompetensi Sikap (nilai observasi guru), input nilai hasil Kompetensi Pengetahuan dan input nilai hasil Kompetensi Keterampilan. Sedangkan siswa di dalam sistem diberikan hak untuk login ke sistem dan melakukan input nilai Kompetensi Sikap (nilai diri sendiri dan antar teman).
B. Hasil Pengujian I
Dari hasil aplikasi pada desain awal, di uji cobakan langsung ke siswa dan administrator/ guru. Pengujian di fokuskan kepada aspek kesesuaian aplikasi berdasarkan pedoman penilaian pembelajaran.
N
A.Md. Login Sistem sebagai Admin/Guru X
(Guru
Produktif MM) Input nilai Sikap (observasi guru)Input nilai Hasil Kompetensi X
Pengetahuan X
Input nilai Hasil Kompetensi
Keterampilan X
Melihat Rekapitulasi nilai X
Login Sistem sebagai siswa X
Input nilai Sikap (diri sendiri) X
Input nilai Sikap (antar teman) X
Prosentase Kesesuaian 75%
Tabel 1 Hasil Pengujian Tahap I
ketidaksesuaian atau belum sesuai pada point input nilai hasil kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan sistem masih sebatas melakukan input hasil dari penilaian, belum adanya analisis nilai, belum adanya kolom untuk nilai remidial dan rubrik serta skor penilaian.
C. Revisi Produk
Dari hasil pengujian I maka ada perubahan/revisi desain sistem, yang semula hanya sebatas untuk merekap nilai/ input nilai hasil penilaian, belum adanya analisis, rubrik dan skor penilaian.
Start
sikap Rekap nilai OG Rekap nilai
Pengetahuan
Rekap nilai Keterampilan
Input nilai OG
Login sebagai siswa Login sebagai guru
Gambar 4 Revisi Produk I
Pada desain awal produk, aplikasi masih terbatas pada rekap nilai, maka untuk revisi produk yang pertama (I) berdasarkan hasil pengujian dan masukan dari penguji, ada penambahan fitur aplikasi, yaitu: kemampuan aplikasi untuk melakukan input kisi-kisi soal, input soalm input rubrik dan penskoran dan analisa hasil ulangan.
D. Hasil Pengujian II
Pada pengujian pada tahap II di lakukan pengujian dan validasi oleh ahli, dalam hal penelitian ini dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Hubin yang mempunyai latar belakang pendidikan teknologi informasi. Pengujian II melanjutkan fokus dari pengujian I, yaitu pada kesesuaian aplikasi/ sistem.
N
Input nilai Sikap (observasi guru) X (Waka
Kurikulum) Input nilai Hasil Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan X
Melihat Rekapitulasi nilai X
Input nilai Remidial X
Input kisi-kisi soal dan soal X
Input rubrik dan penskoran X
Analisa hasil penilaian X
2 Sodikin, S.Pd.,
M.Kom. Login Sistem X
Input nilai Sikap (observasi guru) X (Waka Humas
Hubin)
Input nilai Hasil Kompetensi
Pengetahuan dan Keterampilan X
Melihat Rekapitulasi nilai X
Input nilai Remidial X
Input kisi-kisi soal dan soal X
Input rubrik dan penskoran X
Analisa hasil penilaian X
Tabel 2 Hasil Pengujian Tahap II
Berdasarkan tabel hasil pengujian tahap II, didapatkan prosentase kesesuaian sistem yang telah dibuat adalah 100%. Tetapi ada masukan dari penguji, perlu menambahkan inputan agenda mengajar, rekap agenda mengajar dan tampilan penilaian apa saja yang sudah dilaksanakan.
E. Revisi Produk
Start
Login
Sukses
Login sebagai siswa Login sebagai guru
Halaman siswa Halaman guru
Agenda Mengajar Manajemen
Penilaian Input nilai sikap
Rekap nilai OG Rekap nilai Pengetahuan
Rekap nilai Keterampilan
Gambar 5 Revisi Produk II
Dari hasil pengujian tahap II prosentase kesesuaian sistem/ aplikasi 100% berdasar hasil uji penguji, tetapi penguji menginginkan adanya penambahan fitur. Fitur yang perlu di tambahkan (masukan dari penguji) adalah inputan agenda mengajar, rekap agenda mengajar dan tampilan penilaian apa saja yang sudah dilaksanakan.
F. Pengujian Tahap III
Pengujian tahap III adalah uji lapangan, menerapkan sistem/aplikasi kedalam kondisi nyata. Pengujian terhadap sistem/ aplikasi diujikan langsung kepada bapak/ibu guru yang mengampu di kelas 10 MM (12 guru). Hasil pengujian diukur dengan skala likert, dengan instrumen berupa kuisioner.
Data hasil pengisian kuisioner oleh guru digambarkan dengan menggunakan diagram sebagai berikut:
1. Hasil pengisian kuisioner untuk pertanyaan nomor (1.) Apakah penerapan aplikasi untuk penilaian pembelajaran ini mudah dilakukan/digunakan?
83% 17%
Data Hasil Pengisian Kuisioner Pertanyaan Nomor (1)
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Gambar 6 Diagram Pie Data Hasil Pengujian Kuisioner Pertanyaan Nomor (1)
dibandingkan dengan melakukan penilaian pembelajaran secara manual/konvensional?
75% 25%
Data Hasil Pengisian Kuisioner Pertanyaan Nomor (2)
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Gambar 7 Diagram Pie Data Hasil Pengujian Kuisioner Pertanyaan Nomor (2)
3. Hasil pengisian kuisioner untuk pertanyaan nomor (3.) Apakah bapak/ibu guru merasa terbantu dengan penerapan aplikasi dalam melakukan penilaian pembelajaran?
92% 8%
Data Hasil Pengisian Kuisioner Pertanyaan Nomor (3)
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Gambar 8 Diagram Pie Data Hasil Pengujian Kuisioner Pertanyaan Nomor (3)
92% 8%
Data Hasil Pengisian Kuisioner Pertanyaan Nomor (4)
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Gambar 9 Diagram Pie Data Hasil Pengujian Kuisioner Pertanyaan Nomor (4)
5. Hasil pengisian kuisioner untuk pertanyaan nomor (5.) Apakah bapak/ibu guru berniat menggunakan aplikasi penilaian pembelajaran ini untuk waktu yang akan datang?
58% 25%
17%
Data Hasil Pengisian Kuisioner Pertanyaan Nomor (5)
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Gambar 10 Diagram Pie Data Hasil Pengujian Kuisioner Pertanyaan Nomor (5)
G. Pembahasan Produk
responden/ penguji menyatakan sangat setuju yaitu dengan rata-rata prosentase adalah 80% untuk pertanyaan nomor (1) sampai (4). Sedangkan responden menyatakan setuju yaitu dengan rata-rata prosentase adalah 20,75%. Tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak setuju. Dengan demikian penerapan aplikasi penilaian pembelajaran ini dapat dikatakan mudah untuk dilakukan dan akan membantu guru dalam melakukan penilaian pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Telah terbuat aplikasi penilaian pembelajaran yang dapat digunakan untuk melakukan rekapitulasi nilai, baik kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan, yang di buktikan dengan hasil uji sistem/aplikasi kepada guru jurusan multimedia SMK Negeri 1 Kendal.
2. Penerapan aplikasi penilaian pembelajaran dapat secara mudah digunakan oleh guru, dengan rata-rata taraf kemudahan sebesar 80%.
B. Rekomendasi
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan aplikasi penilaian pembelajaran dapat membantu guru dalam merekap nilai hasil penilaian pembelajaran secara mudah. Adapun saran yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi ini masih sangat sederhana, perlu adanya penambahan fitur dan kemampuan aplikasi. Misalnya untuk fitur ujian online masih sangat sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 66 Tahun 2013,
Standar Penilaian Pendidikan, Jakarta, 2013
Direktorat Pembinaan SMK, Pedoman Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMK, 2013
Wikipedia, Aplikasi Web, Diperoleh 5 Juli 2014, dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Aplikasi_web
Wikipedia, MySQL, Diperoleh 5 Juli 2014, dari
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=MySQL
INSTRUMEN KUISIONER PENGUJIAN/ PENERAPAN SISTEM
No Pertanyaan SangatSetuju Setuju SetujuTidak
Sangat merupakan cara yang mudah dan efektif dalam melakukan penilaian pembelajaran?
5
……… NIP.
Tampilan Halaman Form Agenda Mengajar
Tampilan Halaman Penilaian
Tampilan Halaman Form Kisi-Kisi Soal
Tampilan Halaman Rekap Jurnal
Tampilan Halaman Koreksi Ujian/ Ulangan Teori
Halaman Rekap Hasil Penilaian Praktik
Tampilan Halaman Rekap Penilaian Sikap Spiritual