51
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I
SDN 5 Sojol Utara pada Tema Lingkungan
dengan Menggunakan Media Gambar
Rosmida, Fatma Dhafir, dan Anggraini
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara pada tema lingkungan dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I yang berjumlah 17 orang terdiri dari 11 laki-laki dan 6 perempuan. Data penelitian dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Pada tahap perencanaan menyiapkan perangkat pembelajaran, instrumen pembelajaran, lembar observasi siswa dan guru, serta gambar-gambar tentang lingkungan sehat dan tidak sehat. Tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang pembelajaran, dilanjutkan dengan evaluasi. Hasil evaluasi pembelajaran ketuntasan belajar klasikal 88,24%. Hasil pengamatan aktivitas siswa 70% baik, dan aktivitas guru 82,28% sangat baik. Hasil yang diperoleh memenuhi indikator pembelajaran yang ditetapkan yaitu ketuntasan belajar klasikal minimal 85%, aktivitas guru dan siswa pada kategori baik atau sangat baik. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara pada tema lingkungan.
Kata Kunci: Hasil Belajar, tema lingkungan, media gambar
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan salah satu tugas utama guru.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk pembelajaran
siswa. dalam proses pembelajaran masih sering ditemui ada kecenderungan
meminimalkan keterlibatan siswa. dominasi guru dalam proses pembelajaran
menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif dan adanya hanya
mendengarkan apa yang disampaikan guru, akibatnya siswa tidak mengembangkan
kemampuannya untuk menggali segala fenomena alam. Kondisi ini tidak akan
menumbuhkembangkan aspek kemampuan dan aktivitas siswa yang diharapkan.
52 fenomena alam sangat kurang, kegiatan diskusi antar kelompok dan inter kelompok
jarang dilakukan. Interaksi antar siswa serta sosialisasi antar siswa tidak ada.
Akibatnya pembelajaran kurang menarik dan membuat siswa bosan karena siswa baik
secara fisik maupun psikis kurang aktif.
Hasil pengamatan yang dilakukan di SDN 5 Sojol Utara menunjukkan bahwa
perolehan nilni rata-rata ujian formatif siswa kelas I tahun ajaran 2014/2015 adalah
5,75. Perolehan hasil belajar siswa tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah adalah 65. Berdasarkan data hasil
observasi tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas belum memuaskan karena
nilai rata-rata ujian rendah dan belum memenuhi target yang ditentukan.
Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka dipandang
perlu adanya penggunaan bentuk pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas
anak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Salah satu yang dianggap tepat untuk
mengatasi permasalahan tersebut adalah pemanfaatan lingkungan alam sekitarnya
melalui penggunaan media gambar.
Penggunaan media gambar dalam pembelajaran mempunyai peranan penting
untuk memperjelas pengertian. Gambar adalah suatu media pengajaran yang
penyajiannya menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah
informasi (Asnawir, 2002). Molenda dalam Wibawa (1993) menyarankan pada kita supaya dapat membedakan: (a) gambar yang disukai orang karena mereka suka
melihatnya dan menikmatinya, dan (b) gambar yang dapat membantu proses belajar
dengan baik. Fungsi gambar yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau
konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan (Sardiman, 2002).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara
pada tema lingkungan dengan menggunakan media gambar.
II. METODE PENELITIAN
2.1 Rancangan Penelitian
53 Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksakan dalam dua
siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yang mengacu pada model Kemmis dan
Mc Taggart (Depdiknas, 2003) yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi.
2.1.2 Seting dan Subyek penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 5 Sojol Utara. Subyek penelitian
adalah siswa kelas I yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 17
orang yang terdiri dari 11 siswa orang laki-laki dan 6 orang siswa perempuan.
2.2 Rencana Tindakan
2.2.1 Siklus I
1. Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilakukan pada kegiatan perencanaan sebelum
melakukan penelitian adalah:
a) Menyiapkan materi ajar.
b) Membuat skenario yang akan digunakan dalam penelitian
c) Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan guru
d) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran
e) Menyiapkan alat/media pembelajaran yang diperlukan
f) Membuat Lembar Kerja Siswa
g) Membuat lembar evaluasi/tes hasil belajar individu setiap akhir tindakan.
h) Menentukan personil yang terlibat dalam team observer dan evaluasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Adapun kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan adalah
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan
pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan yang dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan tersebut merupakan dasar untuk
melakukan refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan dapat menceritakan
54 4. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis hasil tes dan
lembar observasi yang didapatkan untuk melihat kekurangan dan kelebihan serta
sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama tindakan pembelajaran
berlangsung. Selain itu peneliti membandingkan hasil tes siswa dengan kriteria
ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah.
2.2.2 Siklus II
Pelaksanaan pada tindakan siklus II mulai dari perencanaan, pengamatan dan
refleksi tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan siklus I. Pelaksanaan
tindakan siklus II melengkapi/memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I.
2.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
2.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian adalah
data kualitatif dan data kuantitatif.
a) Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru.
b) Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil siswa dalam mengerjakan tes.
2.3.2 Cara Pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melalui tes hasil
belajar siswa dan observasi kegaitan guru dan siswa selama pembelajaran
berlangsung.
2.4 Teknik Analisis Data
2.4.1 Analisis Data Kualitatif
Analisa data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data
melalui wawancara. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah: a) .
Mereduksi data, b). Menyajikan data, dan c). Verifikasi data/penyimpulan.
Untuk menganalisis data aktivitas siswa dan guru pada lembar observasi,
digunakan analisis presentase skor dengan rumus:
55 Dengan Kriteria keberhasilan tindakan dapat ditentukan (Hadi, 2003)
yaitu:
75% < NR < 100% : Sangat baik
50% < NR < 75% : Baik
25% < NR < 50% : Cukup baik
0% < NR < 25% : Kurang baik
2.4.2 Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisi data kuantitatif yang
diperoleh dari tes hasil belajar siswa sebagai berikut :
1) Daya Serap Individu dengan rumus:
2) Ketuntasan Belajar secara Klasikal dengan rumus:
2.5 Indikator Kinerja
Penelitian ini dinyatakan berhasil jika hasil observasi aktivitas guru dan siswa
tersebut telah berada dalam kategori baik atau sangat baik dan ketuntasan belajar
klasikal lebih dari atau sama dengan 85% (Depdiknas, 2004).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Tindakan Siklus I
3.1.1 Perencanaan Tindakan Siklus I
Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan observsasi kelas dan
tahap persiapan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi
kelas subyek penelitian. Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 17 orang
yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Tema yang akan dipelajari
adalah tema lingkungan. KBK =
S N
X 100 %
DSI =
Y X
56 3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan di kelas I SDN 5 Sojol Utara, mempelajari
tema lingkungan. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti
menggunakan gambar-gambar yang sesuai dengan tema lingkungan yang diajarkan.
Guru menjelaskan tema lingkungan menggunakan gambar-gambar. Siswa
memperhatikan penjelasan guru dan gambar-gambar yang ditampilkan. Setelah itu
siswa mengisi LKS yang dibagikan tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak
sehat. Setelah pelaksanaan pembelajaran pertemuan selanjutnya , peneliti memberikan
evaluasi. Analisis hasil belajar siswa disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisis hasil evaluasi tindakan siklus I
No Aspek Perolehan Hasil
1 Skor tertinggi 100
2 Skor terendah 62,5
3 Jumlah seluruh siswa 17
4 Banyak siswa yang tuntas 15
5 Banyak siswa yang tidak tuntas 2
6 Persentase Ketuntasan Klasikal 88,24%
Berdasarkan tabel di atas analisis hasil evaluasitindakan siklus I, menunjukkan
bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa mencapai 100 sedangkan skor terendah
mencapai 62,5. Dari 17 siswa kelas I yang mengikuti pembelajaran sebanyak 15 siswa
dinyatakan tuntas, diperoleh ketuntasan klasikal 88,24%.
3.1.2 Observasi tindakan siklus I
Observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang disesuaikan
dengan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi terhadap aktivitas
siswa dan guru disajikan pada tabel 2 dan tabel 3.
Tabel 2. Hasil observasi aktivitas siswa
Aspek yang Diamati Skor perolehan
Kegiatan Awal:
- Memperhatikan penjelasan guru.
- Menyiapkan alat tulis dan duduk dengan tenang. - Menjawab pertanyaan guru.
3 3 3 Kegiatan Inti:
- Memperhatikan topik/masalah yang disampaikan guru.
- Memperhatikan pengarahan guru mengenai lingkungan sekolah yang sehat.
57 - Memperhatikan gambar yang disajikan guru mengenai lingkungan
sekolah yang tidak sehat.
- Duduk sesuai dengan kelompok yang ditentukan.
- Melaksanakan diskusi tentang cara yang baik menjaga kebersihan sekolah.
- Mengisi LKS berdasarkan hasil diskusi.
- Menanyakan kepada guru bila terdapat masalah yang mengisi LKS.
- Melaporkan hasil diskusi kelompok.
- Kelompok siswa lainnya menanggapi laporan yang disampaikan. - Mencatat hasil diskusi kelompok.
- Mengumpulkan hasil diskusi kelompok.
4
- Bersama guru menyimpulkan materi yang disajikan. - Mengerjakan evaluasi.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa mengikuti pembelajaran tema
lingkungan secara umum sudah baik dengan perolehan nilai rata-rata 70% kategori
baik, walaupun masih terdapat satu aspek amatan memperoleh nilai 2. Hasil yang
diperoleh memberikan gambaran bahwa siswa mengikuti dengan baik proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru melalui penerapan media gambar media
gambar.
Tabel 3. Hasil observasi aktivitas guru
Aspek yang Diamati Skor perolehan
Kegiatan Awal:
- Menjelaskan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi siswa agar terlibat aktif kegiatan belajar.
- Menyampaikan pertanyaan prasyarat: siapa yang suka hidup sehat?
3 4 3
Kegiatan Inti:
- Masalah mengemukakan topik/materi yang akan dipelajari. - Menjelaskan lingkungan sekolah yang sehat dan lingkungan
sekolah yang tidak sehat melalui gambar.
58 - Membagi siswa ke dalam 4 kelompok (4-5 orang perkelompok).
- Membagikan LKS kepada kelompok siswa.
- Mengarahkan siswa untuk mendiskusikan cara memelihara kebersihan sekolah.
- Mengarahkan siswa untuk mengisi LKS sesuai dengan hasil diskusi.
- Memperhatikan kelompok siswa yang kesulitan melaksanakan diskusi dan mengisi LKS.
- Memandu siswa yang kesulitan dalam melaksanakan diskusi dan mengisi LKS.
- Memandu siswa untuk membacakan hasil diskusi dan mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapinya. - Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan LKS.
3
- Membimbing siswa menyimpulkan materi. - Memberikan tugas/evaluasi kepada siswa.
4 4
Jumlah skor 53
Skor maksimal 64
Nilai rata-rata (NR) 82,28%
Kategori Sangat Baik
Berdasarkan data hasil observasi aktifitas guru pada siklus I (Tabel 3)
diperoleh skor nilai rata-rata 82,28% dengan kategori sangat baik. Semua yang
menjadi aspek pengamatan pada aktifikas guru mendapatkan skor penilaian 3 dan 4
atau kategori baik dan sangat baik. Dalam menerapkan media gambar, guru memilih
gambar yang sesuai dengan tema yang diajarkan.
3.1.3 Refleksi Siklus I
Kegiatan refleksi ditujukan kepada hasil belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran dan aktivitas siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung. Hasil
belajar siswa berdasarkan Tabel 1 diperoleh ketuntasan belajar siswa 88,24% atau 15
siswa tuntas hasil belajar dari 17 siswa yang mengikuti pembelajaran. Berdasarkan
kriteria ketuntasan belajar klasikal yang disarankan yaitu minimal 85%, hasil tersebut
59 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru ketika
pembelajaran berlangsung (Tabel 2 dan 3) diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa 70%
kategori baik dan aktivitas guru 82,28% kategori sangat baik. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru berada pada kategori baik daan sangat
baik. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa indikator pembelajaran secara
kualitatif sudah tercapai, yaitu aktivitas belajar beradaa pada kategori baik atau sangat
baik.
Berdasarkan hasil belajar siswa dan aktivitas guru dan siswa ketika
pembelajaran berlangsung, maka pelaksanaan pembelajaran tidak dilanjutkan ke siklus
berikutnya.
3.2 Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas penggunaan media gambar pada
pembelajaran tema lingkungan di kelas I SDN 5 Sojol Utara mengacu pada model
Kemmis dan Mc. Taggart dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
Tahap perencanaan, peneliti merencanakan semua perangkat pembelajaran,
instrumen pembelajaran dan gambar sebagai media yang akan digunakan dalam proses
proses pembelajaran. Gambar yang digunakan disesuaikan dengan tema yang
diajarkan yakni tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat. Gambar
lingkungan sehat seperti gambar lingkungan sekolah yang bersih, lingkungan rumah
dan taman yang bersih dan pohon yang hijau. Sedangkan gambar lingkungan tidak
sehat seperti gambar aliran sungai dipenuhi sampah, sampah berserakan dijalan dan
pemukiman penduduk yang penuh dengan sampah. Gambar yang ditampilkan dapat
menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung, sederhana,
komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut
(Rahadi, 2003).
Tahap pelaksanaan pembelajaran guru memaksimalkan semua aspek amatan
mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai pada kegiatan akhir. Pada kegiatan awal
guru menjelaskan dengan baik tujuan pembelajaran dan mengajukan
60 hidup sehat. Selanjutnya memotivasi siswa agar dalam kegiatan pembelajaran semua
siswa berperan aktif, baik secara individu atau dalam kegiatan kelompok.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan bagaimana lingkungan yang sehat dan
lingkungan yang tidak sehat, dengan memanfaatkan gambar sebagai media
pembelajar. Peranan media dalam pembelajaran mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan tema yang dijelaskan oleh
guru dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan
menjelaskan kepada siswa kelas I tentang tema lingkungan sehat dan lingkungan tidak
sehat dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.
Penggunaan gambar dalam mengajarkan tema lingkungan mendapat respos
yang sangat baik dari siswa. Hal tersebut tercermin dari hasil pengamatan aktivitas
guru dalam memotivasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran pada Tabel 3
mendapat skor 4. Demikian pula dalam membantu siswa yang kesulitas melaksanakan
diskusi dan mengisi LKS baik secara individu maupun secara berkelompok, guru
memberikan arahan dan bimbingan sehingga siswa dapat mengisi dengan benar LKS
yang diberikan. Semua kegiatan guru yang menjadi aspek pengamatan memperoleh
skor 3 dan 4 dengan kategori baik dan sangat baik. Secara umum aktivitas guru dalam
menerapkan media gambar dalam mengajarkan tema lingkungan dikelas I sangat baik
dengan NR 82,28% (Tabel 3).
Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran (Tabel 2) dengan kriteria baik.
Hal ini tercermin dari beberapa kegiatan siswa seperti perhatian terhadap penjelasan
guru tentang tema lingkungan sehat dan tidak sehat melalui gambar. Siswa
memperhatikan dengan baik gambar-gambar yang ditampilkan guru tentang
lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, melalui penjelasan guru dan arahan guru
siswa dapat mengisi dengan baik lembar kerja siswa. Demikian pula dalam
melaksanakan diskusi, semua siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Secara umum
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan media gambar 70% dengan
kategori baik. Hal ini dapat terjadi karena gambar yang ditampilkan guru sifatnya
61 dengan bahasa verbal, gambar yang ditampilkan dapat mengatasi keterbatan
pengamatan kita (Sardiman, 1996).
Setelah pelaksanaan pembelajaran, peneliti melaksanakan evaluasi. Evaluasi
dimaksudkan untuk melihat keberhasilan penerapan media gambar dalam
pembelajaran tema lingkungan. Evaluasi diberikan dalam bentuk tes isian dengan cara
mengitung jumlah daun kering, dan menuliskan jumlah daun kering, menghitung
jumlah lalat, menuliskan jumlah lalat, memilih mana kegiatan siswa yang
mencerminkan memelihara kebersihan lingkungan. Dari 17 siswa yang mengikuti
pembelajaran diperoleh ketuntasan belajar klasikal 88,24% (15 siswa tuntas) dan
11,74% (2 siswa belum tuntas). Berdasarkan indikator pembelajaran yang disarankan
yaitu ketuntasan belajar klasikal minimal mencapai 85%, maka secara umum
pembelajaran sudah tuntas dan tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dua siswa yang
belum tuntas adalah mereka yang perhatiannya tergolong kurang terhadap penjelasan
guru tentang tema lingkungan yang disampaikan melalui gambar-gambar yang
ditampilkan guru. Dua siswa tersebut usia masuk sekolah tergolong cepat karena
belum mencapai usia 7 tahun. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada guru kelas
I untuk dapat memberikan perhatian khusus kepada siswa yang dimaksud, baik
melalui tambahan waktu belajar maupun pengayaan, agar bisa mengikuti dan
menyesuaikan dengan hasil belajar siswa lainnya.
Berdasarkan indikator pembelajaran yang ditetapkan yaitu indikator kuantitatif hasil
belajar siswa yang mencapai KBK yang disarankan dan indikator kualitatif yaitu
aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran berada pada kategori baik dan
sangat baik, maka penelitian tindakan kelas penggunaan media gambar di kelas I SDN
5 Sojol Utara pada tema lingkungan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapatlah dibuat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar di kelas I SDN 5 Sojol
rata-62 rata aktivitas siswa mengikuti pembelajaran 70% kategori baik dan rata aktivitas
guru menggunakan media gambar 82,28% kategori sangat baik.
2. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5
Sojol Utara pada tema lingkungan.
DAFTAR RUJUKAN
Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
Depdiknas. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas.(2004). Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Hadi. A. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Rahadi. (2003). Media Pembelajaran. Dikjen Dikti Depdikbud. Jakarta
Sardiman. (2005). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.