• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I SDN 5 Sojol Utara pada Tema Lingkungan dengan Menggunakan Media Gambar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I SDN 5 Sojol Utara pada Tema Lingkungan dengan Menggunakan Media Gambar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

51

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I

SDN 5 Sojol Utara pada Tema Lingkungan

dengan Menggunakan Media Gambar

Rosmida, Fatma Dhafir, dan Anggraini

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara pada tema lingkungan dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I yang berjumlah 17 orang terdiri dari 11 laki-laki dan 6 perempuan. Data penelitian dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Pada tahap perencanaan menyiapkan perangkat pembelajaran, instrumen pembelajaran, lembar observasi siswa dan guru, serta gambar-gambar tentang lingkungan sehat dan tidak sehat. Tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang pembelajaran, dilanjutkan dengan evaluasi. Hasil evaluasi pembelajaran ketuntasan belajar klasikal 88,24%. Hasil pengamatan aktivitas siswa 70% baik, dan aktivitas guru 82,28% sangat baik. Hasil yang diperoleh memenuhi indikator pembelajaran yang ditetapkan yaitu ketuntasan belajar klasikal minimal 85%, aktivitas guru dan siswa pada kategori baik atau sangat baik. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara pada tema lingkungan.

Kata Kunci: Hasil Belajar, tema lingkungan, media gambar

I. PENDAHULUAN

Pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan salah satu tugas utama guru.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk pembelajaran

siswa. dalam proses pembelajaran masih sering ditemui ada kecenderungan

meminimalkan keterlibatan siswa. dominasi guru dalam proses pembelajaran

menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif dan adanya hanya

mendengarkan apa yang disampaikan guru, akibatnya siswa tidak mengembangkan

kemampuannya untuk menggali segala fenomena alam. Kondisi ini tidak akan

menumbuhkembangkan aspek kemampuan dan aktivitas siswa yang diharapkan.

(2)

52 fenomena alam sangat kurang, kegiatan diskusi antar kelompok dan inter kelompok

jarang dilakukan. Interaksi antar siswa serta sosialisasi antar siswa tidak ada.

Akibatnya pembelajaran kurang menarik dan membuat siswa bosan karena siswa baik

secara fisik maupun psikis kurang aktif.

Hasil pengamatan yang dilakukan di SDN 5 Sojol Utara menunjukkan bahwa

perolehan nilni rata-rata ujian formatif siswa kelas I tahun ajaran 2014/2015 adalah

5,75. Perolehan hasil belajar siswa tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah adalah 65. Berdasarkan data hasil

observasi tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas belum memuaskan karena

nilai rata-rata ujian rendah dan belum memenuhi target yang ditentukan.

Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka dipandang

perlu adanya penggunaan bentuk pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas

anak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Salah satu yang dianggap tepat untuk

mengatasi permasalahan tersebut adalah pemanfaatan lingkungan alam sekitarnya

melalui penggunaan media gambar.

Penggunaan media gambar dalam pembelajaran mempunyai peranan penting

untuk memperjelas pengertian. Gambar adalah suatu media pengajaran yang

penyajiannya menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah

informasi (Asnawir, 2002). Molenda dalam Wibawa (1993) menyarankan pada kita supaya dapat membedakan: (a) gambar yang disukai orang karena mereka suka

melihatnya dan menikmatinya, dan (b) gambar yang dapat membantu proses belajar

dengan baik. Fungsi gambar yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau

konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan (Sardiman, 2002).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara

pada tema lingkungan dengan menggunakan media gambar.

II. METODE PENELITIAN

2.1 Rancangan Penelitian

(3)

53 Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksakan dalam dua

siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yang mengacu pada model Kemmis dan

Mc Taggart (Depdiknas, 2003) yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

2.1.2 Seting dan Subyek penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 5 Sojol Utara. Subyek penelitian

adalah siswa kelas I yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 17

orang yang terdiri dari 11 siswa orang laki-laki dan 6 orang siswa perempuan.

2.2 Rencana Tindakan

2.2.1 Siklus I

1. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada kegiatan perencanaan sebelum

melakukan penelitian adalah:

a) Menyiapkan materi ajar.

b) Membuat skenario yang akan digunakan dalam penelitian

c) Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan guru

d) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran

e) Menyiapkan alat/media pembelajaran yang diperlukan

f) Membuat Lembar Kerja Siswa

g) Membuat lembar evaluasi/tes hasil belajar individu setiap akhir tindakan.

h) Menentukan personil yang terlibat dalam team observer dan evaluasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan adalah

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan

pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan yang dilakukan pada saat

pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan tersebut merupakan dasar untuk

melakukan refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan dapat menceritakan

(4)

54 4. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis hasil tes dan

lembar observasi yang didapatkan untuk melihat kekurangan dan kelebihan serta

sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama tindakan pembelajaran

berlangsung. Selain itu peneliti membandingkan hasil tes siswa dengan kriteria

ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah.

2.2.2 Siklus II

Pelaksanaan pada tindakan siklus II mulai dari perencanaan, pengamatan dan

refleksi tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan siklus I. Pelaksanaan

tindakan siklus II melengkapi/memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I.

2.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

2.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian adalah

data kualitatif dan data kuantitatif.

a) Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan

pembelajaran berlangsung tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru.

b) Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil siswa dalam mengerjakan tes.

2.3.2 Cara Pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melalui tes hasil

belajar siswa dan observasi kegaitan guru dan siswa selama pembelajaran

berlangsung.

2.4 Teknik Analisis Data

2.4.1 Analisis Data Kualitatif

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data

melalui wawancara. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah: a) .

Mereduksi data, b). Menyajikan data, dan c). Verifikasi data/penyimpulan.

Untuk menganalisis data aktivitas siswa dan guru pada lembar observasi,

digunakan analisis presentase skor dengan rumus:

(5)

55 Dengan Kriteria keberhasilan tindakan dapat ditentukan (Hadi, 2003)

yaitu:

75% < NR < 100% : Sangat baik

50% < NR < 75% : Baik

25% < NR < 50% : Cukup baik

0% < NR < 25% : Kurang baik

2.4.2 Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisi data kuantitatif yang

diperoleh dari tes hasil belajar siswa sebagai berikut :

1) Daya Serap Individu dengan rumus:

2) Ketuntasan Belajar secara Klasikal dengan rumus:

2.5 Indikator Kinerja

Penelitian ini dinyatakan berhasil jika hasil observasi aktivitas guru dan siswa

tersebut telah berada dalam kategori baik atau sangat baik dan ketuntasan belajar

klasikal lebih dari atau sama dengan 85% (Depdiknas, 2004).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Tindakan Siklus I

3.1.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan observsasi kelas dan

tahap persiapan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi

kelas subyek penelitian. Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 17 orang

yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Tema yang akan dipelajari

adalah tema lingkungan. KBK =

S N

X 100 %

DSI =

Y X

(6)

56 3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan di kelas I SDN 5 Sojol Utara, mempelajari

tema lingkungan. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti

menggunakan gambar-gambar yang sesuai dengan tema lingkungan yang diajarkan.

Guru menjelaskan tema lingkungan menggunakan gambar-gambar. Siswa

memperhatikan penjelasan guru dan gambar-gambar yang ditampilkan. Setelah itu

siswa mengisi LKS yang dibagikan tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak

sehat. Setelah pelaksanaan pembelajaran pertemuan selanjutnya , peneliti memberikan

evaluasi. Analisis hasil belajar siswa disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisis hasil evaluasi tindakan siklus I

No Aspek Perolehan Hasil

1 Skor tertinggi 100

2 Skor terendah 62,5

3 Jumlah seluruh siswa 17

4 Banyak siswa yang tuntas 15

5 Banyak siswa yang tidak tuntas 2

6 Persentase Ketuntasan Klasikal 88,24%

Berdasarkan tabel di atas analisis hasil evaluasitindakan siklus I, menunjukkan

bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa mencapai 100 sedangkan skor terendah

mencapai 62,5. Dari 17 siswa kelas I yang mengikuti pembelajaran sebanyak 15 siswa

dinyatakan tuntas, diperoleh ketuntasan klasikal 88,24%.

3.1.2 Observasi tindakan siklus I

Observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang disesuaikan

dengan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi terhadap aktivitas

siswa dan guru disajikan pada tabel 2 dan tabel 3.

Tabel 2. Hasil observasi aktivitas siswa

Aspek yang Diamati Skor perolehan

Kegiatan Awal:

- Memperhatikan penjelasan guru.

- Menyiapkan alat tulis dan duduk dengan tenang. - Menjawab pertanyaan guru.

3 3 3 Kegiatan Inti:

- Memperhatikan topik/masalah yang disampaikan guru.

- Memperhatikan pengarahan guru mengenai lingkungan sekolah yang sehat.

(7)

57 - Memperhatikan gambar yang disajikan guru mengenai lingkungan

sekolah yang tidak sehat.

- Duduk sesuai dengan kelompok yang ditentukan.

- Melaksanakan diskusi tentang cara yang baik menjaga kebersihan sekolah.

- Mengisi LKS berdasarkan hasil diskusi.

- Menanyakan kepada guru bila terdapat masalah yang mengisi LKS.

- Melaporkan hasil diskusi kelompok.

- Kelompok siswa lainnya menanggapi laporan yang disampaikan. - Mencatat hasil diskusi kelompok.

- Mengumpulkan hasil diskusi kelompok.

4

- Bersama guru menyimpulkan materi yang disajikan. - Mengerjakan evaluasi.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa mengikuti pembelajaran tema

lingkungan secara umum sudah baik dengan perolehan nilai rata-rata 70% kategori

baik, walaupun masih terdapat satu aspek amatan memperoleh nilai 2. Hasil yang

diperoleh memberikan gambaran bahwa siswa mengikuti dengan baik proses

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru melalui penerapan media gambar media

gambar.

Tabel 3. Hasil observasi aktivitas guru

Aspek yang Diamati Skor perolehan

Kegiatan Awal:

- Menjelaskan tujuan pembelajaran.

- Memotivasi siswa agar terlibat aktif kegiatan belajar.

- Menyampaikan pertanyaan prasyarat: siapa yang suka hidup sehat?

3 4 3

Kegiatan Inti:

- Masalah mengemukakan topik/materi yang akan dipelajari. - Menjelaskan lingkungan sekolah yang sehat dan lingkungan

sekolah yang tidak sehat melalui gambar.

(8)

58 - Membagi siswa ke dalam 4 kelompok (4-5 orang perkelompok).

- Membagikan LKS kepada kelompok siswa.

- Mengarahkan siswa untuk mendiskusikan cara memelihara kebersihan sekolah.

- Mengarahkan siswa untuk mengisi LKS sesuai dengan hasil diskusi.

- Memperhatikan kelompok siswa yang kesulitan melaksanakan diskusi dan mengisi LKS.

- Memandu siswa yang kesulitan dalam melaksanakan diskusi dan mengisi LKS.

- Memandu siswa untuk membacakan hasil diskusi dan mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapinya. - Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan LKS.

3

- Membimbing siswa menyimpulkan materi. - Memberikan tugas/evaluasi kepada siswa.

4 4

Jumlah skor 53

Skor maksimal 64

Nilai rata-rata (NR) 82,28%

Kategori Sangat Baik

Berdasarkan data hasil observasi aktifitas guru pada siklus I (Tabel 3)

diperoleh skor nilai rata-rata 82,28% dengan kategori sangat baik. Semua yang

menjadi aspek pengamatan pada aktifikas guru mendapatkan skor penilaian 3 dan 4

atau kategori baik dan sangat baik. Dalam menerapkan media gambar, guru memilih

gambar yang sesuai dengan tema yang diajarkan.

3.1.3 Refleksi Siklus I

Kegiatan refleksi ditujukan kepada hasil belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran dan aktivitas siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung. Hasil

belajar siswa berdasarkan Tabel 1 diperoleh ketuntasan belajar siswa 88,24% atau 15

siswa tuntas hasil belajar dari 17 siswa yang mengikuti pembelajaran. Berdasarkan

kriteria ketuntasan belajar klasikal yang disarankan yaitu minimal 85%, hasil tersebut

(9)

59 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru ketika

pembelajaran berlangsung (Tabel 2 dan 3) diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa 70%

kategori baik dan aktivitas guru 82,28% kategori sangat baik. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru berada pada kategori baik daan sangat

baik. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa indikator pembelajaran secara

kualitatif sudah tercapai, yaitu aktivitas belajar beradaa pada kategori baik atau sangat

baik.

Berdasarkan hasil belajar siswa dan aktivitas guru dan siswa ketika

pembelajaran berlangsung, maka pelaksanaan pembelajaran tidak dilanjutkan ke siklus

berikutnya.

3.2 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas penggunaan media gambar pada

pembelajaran tema lingkungan di kelas I SDN 5 Sojol Utara mengacu pada model

Kemmis dan Mc. Taggart dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi.

Tahap perencanaan, peneliti merencanakan semua perangkat pembelajaran,

instrumen pembelajaran dan gambar sebagai media yang akan digunakan dalam proses

proses pembelajaran. Gambar yang digunakan disesuaikan dengan tema yang

diajarkan yakni tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat. Gambar

lingkungan sehat seperti gambar lingkungan sekolah yang bersih, lingkungan rumah

dan taman yang bersih dan pohon yang hijau. Sedangkan gambar lingkungan tidak

sehat seperti gambar aliran sungai dipenuhi sampah, sampah berserakan dijalan dan

pemukiman penduduk yang penuh dengan sampah. Gambar yang ditampilkan dapat

menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung, sederhana,

komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut

(Rahadi, 2003).

Tahap pelaksanaan pembelajaran guru memaksimalkan semua aspek amatan

mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai pada kegiatan akhir. Pada kegiatan awal

guru menjelaskan dengan baik tujuan pembelajaran dan mengajukan

(10)

60 hidup sehat. Selanjutnya memotivasi siswa agar dalam kegiatan pembelajaran semua

siswa berperan aktif, baik secara individu atau dalam kegiatan kelompok.

Pada kegiatan inti guru menjelaskan bagaimana lingkungan yang sehat dan

lingkungan yang tidak sehat, dengan memanfaatkan gambar sebagai media

pembelajar. Peranan media dalam pembelajaran mempunyai arti yang cukup

penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan tema yang dijelaskan oleh

guru dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan

menjelaskan kepada siswa kelas I tentang tema lingkungan sehat dan lingkungan tidak

sehat dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang

kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.

Penggunaan gambar dalam mengajarkan tema lingkungan mendapat respos

yang sangat baik dari siswa. Hal tersebut tercermin dari hasil pengamatan aktivitas

guru dalam memotivasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran pada Tabel 3

mendapat skor 4. Demikian pula dalam membantu siswa yang kesulitas melaksanakan

diskusi dan mengisi LKS baik secara individu maupun secara berkelompok, guru

memberikan arahan dan bimbingan sehingga siswa dapat mengisi dengan benar LKS

yang diberikan. Semua kegiatan guru yang menjadi aspek pengamatan memperoleh

skor 3 dan 4 dengan kategori baik dan sangat baik. Secara umum aktivitas guru dalam

menerapkan media gambar dalam mengajarkan tema lingkungan dikelas I sangat baik

dengan NR 82,28% (Tabel 3).

Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran (Tabel 2) dengan kriteria baik.

Hal ini tercermin dari beberapa kegiatan siswa seperti perhatian terhadap penjelasan

guru tentang tema lingkungan sehat dan tidak sehat melalui gambar. Siswa

memperhatikan dengan baik gambar-gambar yang ditampilkan guru tentang

lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, melalui penjelasan guru dan arahan guru

siswa dapat mengisi dengan baik lembar kerja siswa. Demikian pula dalam

melaksanakan diskusi, semua siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Secara umum

aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan media gambar 70% dengan

kategori baik. Hal ini dapat terjadi karena gambar yang ditampilkan guru sifatnya

(11)

61 dengan bahasa verbal, gambar yang ditampilkan dapat mengatasi keterbatan

pengamatan kita (Sardiman, 1996).

Setelah pelaksanaan pembelajaran, peneliti melaksanakan evaluasi. Evaluasi

dimaksudkan untuk melihat keberhasilan penerapan media gambar dalam

pembelajaran tema lingkungan. Evaluasi diberikan dalam bentuk tes isian dengan cara

mengitung jumlah daun kering, dan menuliskan jumlah daun kering, menghitung

jumlah lalat, menuliskan jumlah lalat, memilih mana kegiatan siswa yang

mencerminkan memelihara kebersihan lingkungan. Dari 17 siswa yang mengikuti

pembelajaran diperoleh ketuntasan belajar klasikal 88,24% (15 siswa tuntas) dan

11,74% (2 siswa belum tuntas). Berdasarkan indikator pembelajaran yang disarankan

yaitu ketuntasan belajar klasikal minimal mencapai 85%, maka secara umum

pembelajaran sudah tuntas dan tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dua siswa yang

belum tuntas adalah mereka yang perhatiannya tergolong kurang terhadap penjelasan

guru tentang tema lingkungan yang disampaikan melalui gambar-gambar yang

ditampilkan guru. Dua siswa tersebut usia masuk sekolah tergolong cepat karena

belum mencapai usia 7 tahun. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada guru kelas

I untuk dapat memberikan perhatian khusus kepada siswa yang dimaksud, baik

melalui tambahan waktu belajar maupun pengayaan, agar bisa mengikuti dan

menyesuaikan dengan hasil belajar siswa lainnya.

Berdasarkan indikator pembelajaran yang ditetapkan yaitu indikator kuantitatif hasil

belajar siswa yang mencapai KBK yang disarankan dan indikator kualitatif yaitu

aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran berada pada kategori baik dan

sangat baik, maka penelitian tindakan kelas penggunaan media gambar di kelas I SDN

5 Sojol Utara pada tema lingkungan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapatlah dibuat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar di kelas I SDN 5 Sojol

(12)

rata-62 rata aktivitas siswa mengikuti pembelajaran 70% kategori baik dan rata aktivitas

guru menggunakan media gambar 82,28% kategori sangat baik.

2. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5

Sojol Utara pada tema lingkungan.

DAFTAR RUJUKAN

Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Depdiknas. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas.(2004). Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hadi. A. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Rahadi. (2003). Media Pembelajaran. Dikjen Dikti Depdikbud. Jakarta

Sardiman. (2005). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 2. Hasil observasi aktivitas siswa
Tabel 3. Hasil observasi aktivitas guru
gambar yang sesuai dengan tema yang diajarkan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan analisis sidik ragam, tidak terjadi pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelin dengan varietas padi sawah terhadap umur panen pada cekaman

Fokus penelitian ini adalah pada apa yang dilakukan dalam pendekatan pendidi- kan multikultural pada mata pelajaran So- siologi kelas XI SMA Negeri 4 Purworejo yang menjadi

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan, perlu dilakukan penelitian tentang penentuan pengaturan jenis pahat, sudut ujung pahat, kecepatan makan dan kecepatan potong pada

Berdasarkan hasil analisis data dan perhitungan statistik, temuan hasil penelitian adalah sebagai berikut: Faktor yang paling dominan dari variabel kepemimpinan,

Hasil penelitian menunjukkan tanaman perlakuan kolkisin berbeda nyata dengan kontrol pada karakter warna biji, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar

Dari hasil pengolahan data dan diperoleh hasil matriks House of Quality (HOQ) maka bahwa tingkat kepentingan yang dibutuhkan untuk mencapai kepuasan

Bahan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat virus avian influenza subtipe H5N1 untuk diinfeksikan pada hewan coba.. Sampel yang digunakan untuk

Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan perundang-undangan ( statute approach ), pendekatan analistik (a nalytica l approach) dan