• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA

PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

Danang Hasiholan

Akademi Keperawatan Pamenang, Pare - Kediri

ABSTRAK

Influenza adalah suatu penyakit infeksi saluran nafas tersering pada manusia,gejalanya ditandai dengan demam, sakit kepala, batuk, hidung tersumbat dan nyeri tenggorok. Banyak ibu menganggap influenza adalah penyakit biasa yang menyerang balita. Hal tersebut karena pada usia 3-5 tahun anak menjadi konsumen aktif mereka sudah dapat memilih makanan yang disukai dan ibu-ibu kurang memperhatikan pola makannya seperti minum es,padahal jika dibiarkan bisa mengakibatkan peradangan akut pada saluran pernafasan . Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit influenza pada anak usia 3-5 tahun.

Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi berjumlah 50 ibu yang mempunyai anak usia 3-5 tahun. Sampling yang digunakan adalah purposif sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 26 responden didapatkan bahwa sebanyak 16 responden (62%) tingkat pengetahuan baik, 7 responden (27%) tingkat pengetahuan cukup, dan 3 responden (11%) tingkat pengetahuan kurang.

Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian responden memiliki pengetahuan baik. Untuk mengatasi masalah pengetahuan yang cukup dan kurang tersebut salah satunya dengan menambah pengetahuan melalui penyuluhan.

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu, Influenza, Anak

ABSTRACT

Influenza is known as infection disease of respiratory tract that mostly happens to human beings. Its symptoms are indicated as fever, headache, cough, clogged nose and painful in larynx. Many mothers consider influenza as an usual disease that attacks infant. It is reasonable because at the age of 3-5 years old, children become active consumers. They are able to choose food as they like and their mothers do not put attention dietary pattern from their children such as consuming ice that if it is allowed can cause acute inflammation in the respiratory tract. The purpose of this research is to identify description of knowledge level from mothers about influenza disease to the 3-5 years old children

Research design used descriptive method. Population consisted of 50 mothers who had 3-5 years old children. Research sampling used purposive sampling method. Data collection used questionnaire as instrument.

Research result showed that from 26 respondents; 16 respondents (62%) had good knowledge; 7 respondents (27%) had fair knowledge and 3 respondents (11%) had low knowledge.

The result of this research can be concluded that some of respondents have good knowledge. To overcome problems of fair and low knowledge level, one of those is for increasing knowledge through Education.

(2)

PENDAHULUAN

Influenza adalah suatu penyakit infeksi saluran nafas tersering pada manusia, gejalanya ditandai dengan demam, sakit kepala, batuk, hidung tersumbat dan nyeri tenggorok. Penyakit influenza ini sering menyerang pada anak usia 3-5 tahun. Karena pada usia 3-5 tahun anak menjadi konsumen aktif mereka sudah dapat memilih makanan yang disukai dan ibu-ibu kurang memperhatikan pola makannya seperti minum es. Banyak ibu-ibu menganggap influenza adalah penyakit biasa yang menyerang balita, padahal jika dibiarkan bisa mengakibatkan peradangan akut pada saluran pernafasan. selain itu influenza seringkali mengakibatkan infeksi telinga, sinusitis akut, bronkitis, batuk berdarah dan radang paru-paru (penomonia) dan sesak nafas. Infeksi ini disebabkan oleh virus family orthomyxoviridae, virus pertama pada saluran nafas manusia (Erlin, 2008).

Data yang didapat pada tahun 2010 jumlah balita di Provinsi Jawa timur sebanyak 3,027.000, dan balita yang terkena penyakit influenza sebanyak 433.354 balita (Depkes, 2010). Sedangkan untuk di wilayah Kabupaten Kediri Jumlah balita yang terkena influenza sebanyak 8115 balita, laki-laki 3460 balita dan perempuan 3786 balita ( Dinkes Kediri, 2013). Faktanya dari suervey yang dilakukan peneliti di posyandu ikan mas bendo asri terdapat 26 anak yang mengalami sesak nafas . Informasi yang didapat dari kader posyandu khususnya diposyandu ikan mas bendo asri desa bendo kecamatan Pare sendiri terdapat balita sebanyak 50 Balita, faktanya dari survey awal yang dilakukan peneliti di posyandu bendo dengan mewawancarai 4 ibu balita dari 26 balita yang hadir. Dari survey awal 3 responden mengatakan mengetahui pengertian influenza tapi tidak mengetahui factor-faktor penyebab influenza, 1 responden mengatakan tidak mengetahui

factor-faktor penyebab , tanda-tanda dan pencegahan influenza.

Influenza adalah suatu penyakit infeksi saluran nafas tersering pada manusia. Faktor-faktor penyebab influenza adalah virus influenza tipe A, B dan C. Tanda dan gejalanya meliputi demam, sakit kepala, batuk, hidung tersumbat dan nyeri tenggorok (Erlin, 2008). Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Balita Ikan Mas Dusun Bendo Asri Desa Bendo muncul masalah berupa kurangnya pengetahuan dan informasi. Kebanyakan dari ibu-ibu tersebut kurang memahami tentang Influenza serta tanda dan gejalanya. Penyebab dari kurangnya pengetahuan tentang tanda dan gejala influenza diantaranya adalah tingkat pendidikan, sosial, ekonomi, dan usia dari individu itu sendiri maka akan berdampak pada balita itu sendiri seperti sesak, sinusitis akut, batuk berdarah dan lain-lain. Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa adanya banyak angka kejadian penyakit influenza dikarenakan kurangnya gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit influenza. Sedangkan pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi stelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2007).

Dalam upaya peningkatan

pengetahuan ibu-ibu tentang penyakit influenza, maka perlu adanya peran petugas kesehatan. Dalam hal ini perawat dapat membantu ibu-ibu yang memiliki balita dalam meningkatkan pemahaman tentang penyakit influenza. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit influenza bagi ibu-ibu sangat diperlukannya informasi yang lebih jelas sehingga ibu-ibu bisa lebih memahami apa itu penyakit influenza melalui penyuluhan yang di berikan oleh peneliti serta juga diberikan leaflet agar ibu-ibu dapat bertanya dari apa yang telah di jelaskan oleh peneliti dan dari hasil ibu-ibu 1

(3)

membaca leaflet itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Influenza Pada Anak Usia 3-5 Tahun di Posyandu Balita ikan mas dusun bendo asri Desa Bendo Kabupaten Kediri Tahun 2014

METODE

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang Influensa pada anak 3-5 tahun. Waktu penelitian dilakukan Pada tanggal bulan Mei 2014 dengan lokasi penelitian di Posyandu Ikan Mas Dusun Bendo Asri Desa Bendo Kabupaten Kediri

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang membawa anak balita ke Posyandu Ikan Mas sejumlah 50 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 26 orang responden.

Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan teknik coding, scoring dan tabulating; sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif.

HASIL

a) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di di Posyandu ikan mas

Berdasarkan diagram 1 diatas diketahui bahwa responden umur 20 sampai 30 sebanyak 18 orang (69%), 31 sampai 40

sebanyak 5 orang (19%) dan yang berumur 41 sampai 50 sebanyak 3 orang (12%).

b) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Diagram 2. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Posyandu Ikan Mas

Berdasarkan diagram 2 diatas diketahui 11 orang (42%) berpendidikan SMA, 8 orang (31%) berpendidikan SMP,7 orang (27%) berpendidikan SD.

c) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Diagram 3. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di di Posyandu ikan mas

(4)

swasta 10 orang (38%) responden yang bekerja sebagai buruh tani 8 orang (31%).

d) pengetahuan ibu tentang penyakit influenza pada anak usia 3-5 tahun.

Diagram 4. Distribusi frekuensi Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang penyakit influenza pada anak usia 3-5 tahun di Posyandu ikan mas

Berdasarkan diagram 4 diatas menunjukkan bahwa dari 26 responden didapatkan hasil bahwa gambaran pengetahuan orang tua tentang penyakit influenza pada anak usia 3-5 tahun sebanyak 16 (62%) dengan kategori baik, 7 (27%) responden dengan kategori cukup, 3 (11%) responden dengan kategori kurang baik.

PEMBAHASAN

Berdasarkan diagram 4 diatas menunjukkan bahwa dari 26 responden didapatkan hasil bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang penyakit influenza pada anak usia 3-5 tahun sebanyak 16 responden (62%) dengan kategori baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pekerjaan, pendidikan, usia .

Influenza adalah suatu penyakit infeksi saluran nafas tersering pada manusia, gejalanya ditandai dengan demam, sakit kepala, batuk, hidung tersumbat dan nyeri tenggorok (sukman 2008). Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu“ dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga ( Notoatmodjo , 2003 ).

Hal ini dapat di lihat dari faktor yang melatar belakangi responden seperti pekerjaan, pendidikan, usia . Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmojo (2003) Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Dengan sebagian besar responden berpendidikan tinggi maka akan mempengaruhi kemampuan dalam menerima informasi. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi (Nursalam, 2003). hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berpendidikan SD memiliki pengetahuan kurang . Sedangkan responden yang pendidikan SMA rata - rata memiliki pengetahuan baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Selain faktor pendidikan faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan adalah faktor usia dan pekerjaan . Dalam arti luas pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia (id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan ).

(5)

swasta 10 responden (38%) memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan responden yang bekerja buruh tani 8 responden (31%) dan ibu rumah tangga 8 responden (31%). swasta memiliki status ekonomi yang lebih baik dari responden yang bekerja sebagai buruh tani dan ibu rumah tangga. Keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dan lebih mudah mengakses informasi dibandingkan dengan keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi termasuk kebutuhan sekunder, jadi

dapat disimpulkan bahwa ekonomi

mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam berbagai hal.

Dengan memiliki pengetahuan tentang penyakit orang tua akan terarah dengan benar untuk anaknya. Oleh karena itu pentingnya informasi dari tenaga kesehatan kepada masyarakat khususnya tentang penyakit influenza agar masalah influenza dapat diatasi sedini mungkin. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan bagi orang tua yang pengetahuannya masi kurang untuk banyak menambah pengetahuannya melalui media masa seperti koran, majalah, tv, radio dan juga mengikuti penyuluhan. Begitupula dengan orang tua yang pengetahuannya baik juga diharapkan untuk selalu memperbarui pengetahuannya agar tidak tertinggal dengan pengetahuan yang terbaru

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada gambaran tentang pengetahuan orang tua penyakit influenza pada anak usia 3-5 tahun dapat diambil kesimpulan :

Pengetahuan orang tua tentang penyakit influenza pada anak usia 3-5 tahun frekuensi tertinggi kategori baik yaitu sebanyak 16 responden (62%), 7 responden (27%) dengan kategori cukup, dan 3 responden (11%) dengan kategori kurang.

Sehingga dapat disimpulkan semakin banyak responden mendapatkan informasi, semakin baik pengetahuannya.

KEPUSTAKAAN

Anonim, (2002). Pedoman Pemberantasan Perryakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pnemonia Pada Balita. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Arikunto, (2006). Riset Keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta

Hurlock, (1998). Pengetahuan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

http:id.wikipedia.org/wiki/ibumdiakses 7/30/2013

Kuncoronigrat, (2001). Pengetahuan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika

Meliono, (2007). Pengetahuan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2000). Pengetahuan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. (2003). Konsep dan Perterapan Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam, (2005). Riset Keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun proposal penelitian dengan judul

Fasilitasi pendidikan program D-3 bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna Jakarta (khusus untuk pegawai dilingkungan Kementerian PU Pusat), Politeknik

Koherensi pertanyaan guru yang dinyatakan secara eksplisit adalah keserasian hubungan proposisi- proposisi pertanyaan guru yang dituturkan dengan menggunakan penanda hubung

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam

Untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya,peneliti ingin menguji secara lebih menyeluruh dan mendalam mengenai mekanisme good corporate

Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada

Bungkil Inti Kelapa Sawit mempunyai serat kasar yang cukup tinggi dan batas penggunaanya dalam ransum sangat terbatas khususnya bagi ternak unggas, oleh karena itu harus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman siswa terhadap konsep materi sudut dengan kemampuan menghitung besar sudut pada segitiga di kelas VII