ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA WANITA INDONESIA UNTUK BEKERJA KE LUAR NEGERI
(Studi Kasus di Kabupaten Banyuwangi)
JURNAL ILMIAH
Disusun oleh : FIRMAN SYARIFULLOH
115020100111038
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita Indonesia untuk Bekerja ke Luar Negeri (Studi Kasus di Kabupaten Banyuwangi)
Firman Syarifulloh Arief Hoetoro, SE., MT., Ph.D
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Masalah ekonomi dan sosial Indonesia yang belum teratasi dari dulu hingga saat ini yaitu tingkat pertumbuhan dan jumlah penduduk yang tinggi tetapi tidak dibarengi dengan kesempatan kerja yang memadai. Hal tersebut mendorong masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan kerja untuk mencoba mencari pekerjaan di luar negeri dengan maksud mendapatkan kesempatan kerja dan pendapatan yang lebih tinggi. Permasalahan tersebut merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti mengingat kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah saat ini masih belum mampu untuk mengatasi masalah pengangguran yang masih banyak di derita oleh penduduk Indonesia. Penelitian ini melalui data yang diperoleh secara langsung dengan menggunakan tujuh variabel diantaranya yaitu, umur, tingkat pendidikan, status pernikahan, jumlah beban tanggungan keluarga, perbandingan upah, kepemilikan lahan, dan pendapatan sebelumnya dengan menggunakan metode Binary Logistic. Hasil analisisnya adalah dari tujuh variabel yang diteliti, terdapat tiga variabel yang signifikan terhadap minat migrasi TKW ke luar negeri, variabel tersebut diantaranya umur, status pernikahan, dan jumlah tanggungan keluarga.
Kata Kunci: Migrasi luar negeri, Tenaga Kerja Wanita (TKW), Binary Logistic Regression Model.
A. PENDAHULUAN
mampu untuk mengatasi masalah pengangguran yang masih banyak di derita oleh penduduk Indonesia.
Saat ini migrasi internasional umum di dilakukan oleh penduduk semua negara, begitu juga penduduk Indonesia. Motif dasar individu atau kelompok untuk migrasi internasional biasanya didasarkan pada masalah ekonomi yang melanda, diantaranya yaitu masalah pengangguran dan kemiskinan. Untuk mengatasi krisis lapangan kerja dalam negeri sebagai bentuk upaya dari pengurangan angka pengangguran, pemerintah sebaiknya membuat kebijakan untuk membuka lebih luas peluang kerja ke luar negeri bagi para TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Karena cukup banyak negara asing yang memiliki perekonomian yang lebih maju tetapi penawaran tenaga kerjanya lebih sedikit dibanding permintaannya. Sehingga untuk mencukupi lapangan pekerjaan dalam negeri, negara tersebut membutuhkan tenaga kerja dari luar negeri. Potensi itu harus dimanfaatan pemerintah Indonesia untuk mengirimkan para TKI-nya demi mengatasi masalah lapangan kerja yang ada.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di provinsi Jawa timur yang mempunyai luas wilayah 5.782,50 km2. Kabupaten Baynuwangi merupakan
kabupaten yang memiliki luas wilayah terbesar di Pulau Jawa. Sampai tahun 2011 yang lalu penduduk Kabupaten Banyuwangi tercatat 1.564.833 jiwa berdasarkan sensus oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi.
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang menjadi basis pengirim TKI terbesar ke luar negeri di Provinsi Jawa Timur. Dari data DISNAKERTRANS Kabupaten Banyuwangi, pada tahun 2012 terdapat setidaknya 5.713 TKI dari berbagai daerah atau kecamatan dari Kabupaten Banyuwangi, sedangkan pada tahun 2013 terdapat 3.893 orang. Dari jumlah TKI tersebut Tenaga Kerja Wanita mendominasi dibanding Tenaga Kerja Laki-laki. Pada tahun 2012 jumlah Tenaga Kerja Wanita dari Kabupaten Banyuwangi sebanyak 4.572 orang, dan pada tahun 2013 berjumlah 3.010 orang. Sedangkan jumlah Tenaga Kerja Laki-laki dari Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2012 sebesar 1.141 orang, dan pada tahun 2013 berjumlah 883 orang. Karena di Kabupaten Banyuwangi terdapat lebih banyak Tenaga Kerja Wanita yang bekerja di luar negeri dibanding dengan Tenaga Kerja Laki-laki dengan perbandingan jumlah yang cukup signifikan, sehingga penulis tertarik untuk meneliti faktor yang mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita untuk bekerja ke luar negeri di Kabupaten Banyuwangi.
B. Kerangka Teoritis Teori Tenaga Kerja
Menurut UU Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Penduduk yang memasuki usia kerja adalah mereka yang berusia antara 15-64 tahun. Menurut simanjuntak (2001), tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah dan sedang bekerja, sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pencari kerja, bersekolah, dan mengurus rumah tangga, walaupun tidak bekerja, mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja.
Menurut Sumarsono (2003:6) tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia sanggup bekerja, dimana tenaga kerja ini meliputi semua orang yang bekerja baik untuk diri sendiri ataupun untuk anggota keluarganya yang tidak menerima imbalan dalam bentuk upah atau semua orang yang sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti mereka yang sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak adanya kesempatan kerja.
Teori Migrasi Todaro
Todaro (1994) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan migrasi yaitu: 1.Faktor ekonomi merupakan faktor utama menyebabkan penduduk bermigrasi ke luar daerah, mereka yang tidak memiliki penghasilan yang cukup di daerah asal karena kurang memiliki keahlian mencoba mencari kesempatan untuk bekerja keluar daerah yang memiliki potensi pendapatan lebih tinggi dibanding bekerja di daerah asal. 2.Faktor pendidikan ditemukan bahwa terdapat hubungan positif dengan keinginan migran untuk bermigrasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi kecenderungan untuk bermigrasi. 3.Karakteristik demografi dari negara berkembang menyatakan bahwa sebagian besar penduduknya terdiri dari penduduk usia produktif. Jika para penduduk usia produktif tersebut tidak memiliki kesempatan bekerja di daerah asal, maka kecenderungan untuk bermigrasi ke daerah lain semakin besar. Teori Tarik Dorong Everret S. Lee
Faktor daya tarik dan daya dorong individu untuk melakukan migrasi disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor rintangan salah satunya yaitu mengenai biaya transportasi dan jarak antara daerah asal dan aderah tujuan. Faktor pendorong individu untuk bermigrasi ke luar daerah diantaranya yaitu di daerah asal sulit mencari pekerjaan, tingkat kemiskinan yang tinggi, dan lain-lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi individu tertarik pada daerah tujuan diataranya yaitu perkembangan industri, perdagangan, jasa, transportasi, dan pendidikan. Semakin maju tingkat perekonomian suatu daerah maka semakin tinggi daya tarik individu untuk bermigrasi ke daerah tersebut. Adanya kesenjangan perekonomian antara daerah asal dan tujuan semakin mempengaruhi individu untuk bermigrasi ke luar daerah, karena salah satu alasan utama individu untuk bermigrasi ke luar daerah yaitu disebabkan oleh motif ekonomi. Dengan melakukan migrasi ke luar daerah diharapkan para migran dapat memperoleh pendapatan yang lebih tiggi daripada bekerja di daerah asal.
Dasar Hukum Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI di Luar Negeri
Perlindungan TKI menurut UU No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Pasal 1 angka 4 adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKI dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja. Berdasarkan Pasal 2 UU No No. 39 Tahun 2004, Penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI berasaskan kepada keterpaduan, persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi, serta anti perdagangan manusia. Adapun tujuan dari perlindungan TKI sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3 UU No No. 39 Tahun 2004 adalah sebagai berikut: a.Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawai. b.Menjamin dan melindungi calon TKI sejak di dalam negeri, dinegara tujuan, sampai kembali ke tempat asal di Indonesia. c.Meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya.
Dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri, pemerintah memilki tugas untuk mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. Dimana dalam melaksanakan tugas tersebut, Pemerintah dapat melimpahkan sebagai wewenangnya dan/atau tugas perbantuan kepada pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini dimaksudkan sebagai tanggungjawab Pemerintah dalam meningkatkan upaya perlindungan bagi TKI di luar negeri.
C. Metode Penelitian Pendekatan Penelitian
secara apa adanya dan tanpa bermaksud untuk menyimpulkan secara umum (Sugiyono, 2009:206). Sementara analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan model ekonometrika untuk mencerminkan hasil dari pembahasan yang dinyatakan dalam angka. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:12).
Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen: Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan yaitu minat migran tenaga kerja wanita untuk bekerja di luar negeri guna bekerja (Y). Skala pengukurannya berupa skala dummy yaitu 1= berminat dan 0= tidak berminat.
2. Variabel Independen: Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: a.Umur (X1): usia responden diukur dalam skala tahun. b.Tingkat Pendidikan (X2): pendidikan formal yang penah dicapai responden diukur dengan menggunakan skala kontinyu. c. Status pernikahan (X3): status pernikahan responden diukur dengan skala dummy (1= menikah dan 0: belum menikah/ cerai). d.Jumlah Beban Tanggungan (X4): jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan migran di daerah asal yang diukur berdasar skala kontinyu. e.Perbandingan upah (X5): perbandingan upah di daerah asal dengan upah di negara tujuan yang diukur dalam rupiah berdasarkan skala kontinyu. f.Kepemilikan lahan di daerah asal (X6): lahan yang dimiliki oleh responden diukur berdasarkan skala dummy (1= punya, 0= tidak punya). g.Pendapatan sebelumnya (X7): pendapatan responden yang diperoleh sebelumnya di daerah asal diukur dengan skala kontinyu yaitu dalam rupiah. Jika terdapat responden yang sebelumnya masih belum bekerja sehingga tidak memiliki pendapatan sebelumnya maka responden tersebut masuk dalam kategori golongan 1 yaitu berpendapatan kurang dari Rp 1.000.000.
Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah responden Tenaga Kerja Wanita (TKW) di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang akan bekerja ke luar negeri, atau yang sedang mengurusi proses keberangkatan untuk bekerja ke negara tujuan. Penentuan negara tujuan migrasi responden tidak dibatasi ke beberapa negara tertentu saja.
Dalam peneltian ini sampel yang digunakan dengan menggunakan metode cluster sampling. Penggunan metode cluster sampling ini karena objek yang yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten dan ruang lingkup penelitian ini dalam satu wilayah kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011). Untuk menentukan populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, maka pengambilan sampelnya berdasarkan jumlah sampel yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 100 sampel. Penentuan 100 sampel tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus di bawah ini (Djarwanto dan Pangestu, 1996):
Z = Angka yang menunjukkan penyimpangan suatu variabel dari mean dihitung dalam satuan deviasi standard tertentu.
E = Tingkat kekeliruan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.
Nilai α yang digunakan adalah 5%, diharapkan besarnya kesalahan dalam penggunaan sampel tidak lebih dari 10%. Dari rumus di atasmaka dapat ditentukan bahwa jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 96,04 yang dibulatkan menjadi 100 responden berdasarkan menggunakan metode rumus di atas.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di beberapa Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di wilayah Kota Malang. Pengambilan wilayah penelitian tersebut karena di wilayah Kota Malang terdapat banyak PJTKI yang akan memberangkatkan baik TKI laki-laki maupun perempuan migrasi ke luar negeri dari berbagai daerah di wilayah Jawa Timur. Terdapat beberapa PJTKI yang dipilih, diantaranya yaitu PT Devita Bersaudara, PT Bina Dinamita Rama, PT Amalia Rojikin Jaya, PT Anugrah Usaha Jaya, dan PT Antar Tenaga Mandiri. Penentuan sampel didasarkan pada mereka calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi yang sedang menjalani proses pemberangkatan untuk bekerja ke luar negeri di tempat PJTKI yang dipilih.
Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer: Dalam penelitian ini data yang digunakan berasal dari wawancara dan pengisian kuisoner secara langsung oleh masyarakat yang menjadi responden yaitu para calon TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang berasal dari wilayah Kabupaten Bnayuwangi Provinsi Jawa Timur.
Metode Pengumpulan Data
Terdapat beberapa metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu: 1.Studi Kepustakan: Dalam penelitian ini studi kepustakaan yang diperoleh berasal dari buku, majalah, Badan Pusat Statistik, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, atau data yang tersedia di internet dan sebagainya. 2. Studi Lapangan: a.Observasi: Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan secara langsung pada objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini observasi dilakukan pada calon TKI yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang akan atau sedang melakukan proses keberangkatan migrasi ke luar negeri pada tahun 2015. b.Kuesioner: Teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah di susun sebelumnya, selanjutnya kuesioner tersebut diberikaan kepada objek penelitian yang telah ditentukan untuk dijawab. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer, artinya peneliti melakukan wawancara terhadap responden secara langsung dengan menggunakan kuisoner yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Binary Logistic, karena variabel dependen menggukakan variabel dummy dimana ada dua kemungkinan yaitu: 1. Para calon Tenaga Kerja Wanita berminat bekerja ke luar negeri, 2. Para calon Tenaga Kerja Wanita tidak berminat bekerja ke luar negeri. Skala yang dipakai yaitu skala dummy dan skala kontinyu.
Untuk menjelaskan model matematis minat Tenaga Kerja Wanita (TKW) bekerja di luar negeri yang di dapat dari variabel independen dan independen dapat rumuskan sebagai berikut:
Li = ln( ��
1−��) = β0+ β1x1 +β2x2 +β3x3 +β4x4 +β5x5 +β6x6 +β7x7 +e
Dimana:
Li = ln ( ��
1−��) = Keputusan migrasi. X1=Usia.
X2=Tingkat pendidikan. X3=Status pernikahan.
X4=Beban tanggungan keluarga. X5=Perbandingan upah.
β1-6=nilai koefisien masing-masing variabel independen.
e=faktor eror/ pengganggu. Prosedur Analisis
Pengukuran analisis rergresi dengan menggunakan model Binary Logistic dapat menjelaskan signifikasinya dari nilai t-ratio untuk menentukan secara statistik faktor yang mempengaruhi minat migrasi (variabel dependen) dengan parameter koefisien variabel operasionalnya dalam bentuk (βi). Setelah mengetahui signifikasinya hubungan antara variabel dependen dan variabel independennya kemudian dihubungkan dengan teori yang berlaku apakah sesuai atau belum.
Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu varibel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabe dependen (Imam Ghozali, 2005). Untuk mengitung hipotesis yang ada maka digunakan uji statistik t, dengan menggunakan formula sebagai berikut:
t hitung = �� �� ��
dimana:
βi = koefisien regresi
se(βi) = standard error koefisien regresi
uji t ini dilakukan untuk mengidentifikasikan antara t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel, maka hipotesisnya menjelaskan bahwa variavel independen mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan jika t hitung < t tabel maka variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden
Tabel 1 Karateristik responden
No Variabel Jumlah (n=100)
1 Umur (X1)
21 sampai 25 tahun 11
26 sampai 30 tahun 39
31 sampai 35 tahun 23
36 sampai 40 tahun 17
Lebih dari 40 tahun 10
2 Tingkat Pendidikan (X2)
Lulus SD 20
Lulus SMP 59
No Variabel Jumlah (n=100) 3 Status Pernikahan (X3)
Menikah 89
Belum menikah atau cerai 11
4 Jumlah beban tanggungan keluarga (X4)
1 orang 31
2 orang 40
3 orang 23
4 orang 6
5 Perbandingan Upah (X5)
<6 kali lipat 23
>6 kali lipat 77
6 Kepemilikan Lahan di Daerah Asal (X6)
Memiliki 21
Tidak memiliki 79
7 Pendapatan Sebelumnya (X7)
< Rp 1.000.000 87
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 9
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 3
>Rp 3.000.000 1
8 Minat Migrasi (Y)
Minat 95
Tidak berminat 5
Sumber: Data primer diolah 2015.
Dari tabel di atas memberikan gambaran bahwa terdapat beberapa variabel yang dapat dihubungkan terhadap minat migrasi responden ke luar negeri. variabel tersebut diantaranya variabel umur, tingkat pendidikan, status pernikahan, jumlah beban tanggungan keluarga, perbandingan upah, kepemilikan lahan di daerah asal, pendapatan sebelumnya dan minat migrasi TKW ke luar negeri.
Hasil Analisis Data
Tabel 2 Hasil Olah Data Menggunakan SPSS
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Umur
-.424 .230 3.395 1 .065 .654
Tingkat_Pendidikan -2.034 1.353 2.258 1 .133 .131
Status_Pernikahan 8.260 3.398 5.910 1 .015 3.866E3
Jumlah_Tanggungan -1.968 1.080 3.322 1 .068 .140
Perbandingan_Upah .782 .903 .751 1 .386 2.186
Kepemilikan_Lahan -2.003 1.719 1.358 1 .244 .135
Pendpatan_Sebelumnya .566 2.123 .071 1 .790 1.762
Constant 17.300 11.808 2.146 1 .143 3.260E7
a. Variable(s) entered on step 1: Umur, Tingkat_Pendidikan, Status_Pernikahan, Jumlah_Tanggungan, Perbandingan_Upah, Kepemilikan_Lahan, Pendpatan_Sebelumnya.
Sumber: data diolah 2015.
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari total 7 variabel yang diteliti terdapat tiga variabel yang signifikan terhadap minat migrasi ke luar negeri, diantaranya yaitu variabel umur sig. Pada 10%, Status pernikahan sig. Pada 5%, dan jumlah tanggungan sig. Pada 10%.
Nilai sig. Pada variabel X1 sebesar 0,065 lebih kecil dari tingkat kepercayaan 10% yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa umur mempengaruhi minat migrasi.
Nilai sig. Pada variabel X2 sebesar 0,133 lebih besar dari tingkat kepercayaan 10% yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak mempengaruhi minat migrasi.
Nilai sig. Pada variabel X3 sebesar 0,015 lebih kecil dari tingkat kepercayaan 10% yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa status pernikahan mempengaruhi minat migrasi.
Nilai sig. Pada variabel X4 sebesar 0,068 lebih kecil dari tingkat kepercayaan 10% yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Jumlah beban tanggungan keluarga mempengaruhi minat migrasi.
Nilai sig. Pada variabel X5 sebesar 0,386 lebih besar dari tingkat kepercayaan 10% yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan upah tidak mempengaruhi minat migrasi.
Nilai sig. Pada variabel X7 sebesar 0,790 lebih besar dari tingkat kepercayaan 10% yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Pendapatan sebelumnya tidak mempengaruhi minat migrasi.
Implikasi Hasil Penelitian
1. Umur. Dari hasil uji pengolahan data menunjukkan bahwa umur signifikan pada taraf signifikansi 10% terhadap minat Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk bekerja ke luar negeri dengan nilai signifikan sebesar 0.065 dan bertanda negatif. Hal ini menjelaskan bahwa umur calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) mempengaruhi probabilitas (kemungkinan) minat migrasi ke luar negeri, dimana semakin muda umur responden maka mereka akan semakin tertarik untuk bermigrasi ke luar negeri karena responden yang berusia muda lebih produktif dalam bekerja dibanding yang berumur tua. Mereka yang berumur tua cenderung tidak tertarik untuk bermigrasi ke luar negeri karena rata-rata pekerjaan yang dilakukan di luar negeri tergolong tidak mengandalkan keterampilan atau unskilled labor yang lebih mengutamakan kemampuan fisik dan tenaga yang digunakan, sehingga penduduk yang lebih muda yang masih memiliki tenaga lebih kuat dibanding penduduk tua akan lebih tertarik untuk bermigrasi ke luar negeri.
2. Status Pernikahan. Dari hasil uji pengolahan data menunjukkan bahwa status pernikahan signifikan pada taraf signifikansi 5% terhadap minat Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk bekerja ke luar negeri dengan nilai signifikan sebesar 0.015 dan bertanda positif. Hal ini menjelaskan jika mereka yang memliki status menikah memiliki probabilitas (kemungkinan) lebih tertarik untuk bermigrasi ke luar negeri dibanding mereka yang belum menikah. Seseorang yang telah menikah akan cenderung tertarik untuk bermigrasi ke luar negeri karena kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat dan bentuk tanggungjawab mereka terhadap perekonomian keluarga.
E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan dari permasalahan, teori, hipotesis, hasil analisis, dan pembahasan hasil penelitian dari bab sebelumnya, maka dalam bab ini kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Dari beberapa variabel yang dihipotesiskan, terdapat hanya tiga veriabel yang signifikan terhadap pengaruh minat migrasi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar negeri, diantaranya yaitu variabel umur (sig. 0,065), status pernikahan (sig. 0.015), dan variabel jumlah beban tanggungan keluarga (sig. 0.068).
2. Dari hasil penelitian diperoleh hasil responden yang berminat untuk bermigrasi ke luar negeri sebesar 95 orang dari 100 responden. Artinya minat migrasi responden untuk bekerja ke luar negeri sangat tinggi karena gaji yang ditawarkan jika bekerja di luar negeri cukup tinggi dibanding gaji yang diperoleh responden ketika bekerja di dalam negeri.
Saran
Ada beberapa hal yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian ini untuk mengurangi arus migrasi Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk bekerja ke luar negeri khususnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi, diantaranya yaitu:
1. Mengingat minat para Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk bekerja ke luar negeri memiliki tujuan memenuhi kebutuhan keluarga khususnya para TKW bertanggungjawab atas perekonomian dan pendidikan anak mereka maka disarankan pemerintah untuk meringankan biaya pendidikan di Indonesia, karena selama ini umumnya biaya pendidikan di Indonesia masih tergolong tinggi sehingga keluarga yang memiliki tingkat perekonomian rendah merasa keberatan atas biaya pendidikan yang mahal tersebut.
2. Diharapkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena mayoritas para migran yang ingin bekerja ke luar negeri tergolong berpendikian rendah, hal ini berdampak pada tidak banyak pilihan pekerjaan yang diperoleh migran ketika bekerja di dalam maupun di luar negeri. Karena situasi tersebut para Tenaga Kerja Wanita (TKW) ketika bekerja di luar negeri banyak yang mendapat penyiksaan, pemerkosaan, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Adharinalti. 2012, Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Indonesia Irregular di LuarNegeri. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional BPHN. Jurnal Rechts Vinding Volume 1 Nomor 1 April 2012. Jakarta.
Agusmidah. 2010. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (Dinamika dan Kajian Teori). Bogor. Ghalia Indonesia.
Andias, Tri. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Migran Bekerja di Dalam dan Luar Negeri. Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya. Malang.
Apriliana, Dewi dan Luh Gede Meydianawathi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengiriman Remitansi TKI Asal Bali di Amerika Serikat. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 2, No. 8, Agustus 2013.
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. 2015. Data Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri, Data Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja Laki-laki dan Perempuan, Sektor Penempatan Tenaga Kerja Indonesia.
Badan Pusat Statistik. 2010. Sensus Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia. http://.bps.go.id. Diakses 4 April 2015
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi. 2015. Data Kependudukan Kabupaten Banyuwangi. http://banyuwangikab.bps.go.id. Diakses tanggal 16 september 2015.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi. 2015. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Banyuwangi.
http://banyuwangikab.bps.go.id/webbeta/frontend/linkTabelStatis/view/id/41. Diakses tanggal 7 Juli 2015.
Darwis. 2004. Peluang Tenaga Kerja di Luar Negeri (Kabupaten Tulung Agung- Propinsi Jawa Timur). Jurnal Ekonomi Lembaga Demograji FE-UI. Depok: Universitas Indonesia.
Djarwanto, Pangestu Subagyo.1996. Statistik Induktif Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Febriani. Faktor-faktor Pendorong dan Kendala Tenaga Kerja untuk Bekerja Ke Luar
Negeri. Jurnal Ekonomi Universitas Tamansiswa. Padang.
Gujarati, Damodar N. dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta. Salemba Empat.
Kurniasih, Sri dan Dienni Nur Faridah. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan TKI G to G ke Timor Leste Menggunakan Metode Profile Mathching (Studi Kasus BNP2TKI/BNP3TKI). Jurnal LPKIA, Vol.1 No.1, September 2014.
Lee, Everret. 1996. A Theory of Migration. Demography. Vol.3, p.47-57.
Listyarini, Nikmah. Faktor-faktor Individual yang Mempengaruhi Minat Migrasi Tenaga Kerja Wanita Kabupaten Pati Jawa Tengah ke Malaysia. Jurnal Ilmiah.
Pratiwi, Yunita Wahyu. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi Internasional Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri Tahun 2007. Skripsi Mahasiswa S-1 Tidak Dipublikasikan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Purnamaningsih, Nining. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja
Wanita Bekerja di Luar Negeri. Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri. Kediri.
Purnomo, Didit dan Chuzaimah. 2004. Studi Tentang Niatan Menetap Migran Sirkuler (Kasus Migran Sirkuler Asal Wonogiri Ke Jakarta). Jurnal Ekonomi Pembangunan (JEP) Vol.5 No.2 Desember 2004.
Purnomo, Didit. 2009. Fenomena Migrasi Tenaga Kerja dan Perannya Bagi Pembangunan Daerah Asal: Studi Empiris di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10, No. 1, hal. 84 – 102 November 2009.
Pusat Data Terintegrasi Banyuwangi. 2015. Data Kependudukan dan Demografis Kabupaten Banyuwangi. http://demografi.banyuwangikab.go.id. Diakses Tanggal 13 September 2015.
Rahmawati, Tita Merisa. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Tenaga Kerja untuk Bekerja ke Luar Negeri. Skripsi Mahasiswa S-1 Tidak Dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Randang, Frankiano. Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia dalam Menghadapi Persaingan dengan Tenaga Kerja Asing. Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 5, No. 1, Januari 2011.
Ravenstein, E.G. (1885). “The laws of migration”. Journal of the Royal Statistical Society. Vol. 48, p.167-235.
Rivani, Edmira. Perubahan Struktur Ekonomi Tenaga Kerja dan Analisis Multidimensional Scaling (MDS) dalam Mengelompokkan Penyerapan Tenaga Kerja di Berbagai Provinsi. Jurnal Ekonomi Pembangungan Vol. 5, No. 1, Juni 2014.
Sudarwati, Yuni. Upaya Indonesia Menghadapi Migasi Tenaga Kerja dalam Komunitas Ekonomi (KEA) 2015. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 5, No.1, Juni 2014.
Suryaningsih. Peluang Kerja dan Migrasi Tenaga Kerja Wanita Indonesia. Jurnal FISIP Vol. 2, No.2 2011.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Tenaga Kerja. Bogor: Diperbanyak oleh Ghalia Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Bogor: Diperbanyak oleh Ghalia Indonesia.