Pengertian Lari Estafet
Sejarah Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet ini sebenarnya terinspirasi dari kisah tiga suku bangsa. Ketiga bangsa tersebut antara lain adalah suku bangsa Aztek, suku bangsa Inka, dan yang terakhir adalah suku bangsa Maya.
Di dalam kisah sejarahnya, ketiga bangsa ini pernah melakukan sebuah misi dengan menggunakan teknik lari secara bersambung atau yang kita kenal sebagai lari estafet ini. Tujuan misi tersebut ialah menyampaikan sebuah kabar penting yang sudah lama diketahui.
Selain dalam kisah ketiga suku bangsa tadi dalam menjalankan misinya, lari estafet juga pernah dilakukan oleh bangsa Yunani kuno. Bangsa Yunani kuno kala itu pernah menggunakan obor sebagai benda yang diberikan secara bersambung-sambung.
Berbeda dengan kisah estafet suku bangsa Aztek, Inka, dan Maya, Yunani bukan menjadikan estafet dalam menjalankan sebuah misi. Bangsa Yunani kuno menggunakan estafet dalam rangka melakukan pemujaan spiritual.
Bangsa Yunani menggunakan api keramat dalam bentuk obor sebagai sarana estafet mereka. Api keramat tersebut diteruskan secara berturut-turut ke jajahan-jajahan baru untuk melakukan pemujaan kepada para leluhur mereka.
Tongkat Lari Estafet
Peraturan Lari Estafet
1. Lintasan
• Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter
• Lebar lintasan pergantian tongkat estafet adalah 1,20 meter.
2. Diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet jika tongkat tersebut jatuh
ketika pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter. Namun hal ini tentu beresiko bisa membuat tim tersebut kalah dalam perlombaan.
3. Diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet jika tongkat tersebut jatuh
ketika pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter. Namun hal ini mempunyai resiko bahwa tim tersebut bisa langsung di diskualifikasi dari perlombaan
4. Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat
Area Pergantian Tongkat dan
Cara Menempatkan Antara
Pelari-Pelari
1. Pelari ke 1 di area start pertama
menggunakan lintasan tikungan.
2. Pelari ke 2 di area start kedua
menggunakan lintasan lurus.
3. Pelari ke 3 di area ketiga dengan
menggunakan tikungan.
4. Pelari ke 4 di area start keempat
Strategi Menyusun Regu Lari
Estafet
a. Pelari Pertama
Pelari pertama harus dipilih yang dapat melakukan start yang baik dan terampil berlari di tempat yang menikung. Pelari pertama dipilih yang mampu melakukan lari cepat sehingga mampu memimpin di urutan paling depan.
b. Pelari Kedua
Pelari kedua dipilih yang dapat menerima tongkat dengan tepat dan cepat serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Pelari kedua dipilih yang mempunyai daya tahan tubuh yang prima dan kecepatan berlari yang tinggi.
c. Pelari Ketiga
Pelari ketiga dipilih yang dapat menerima dan memberikan tongkat dengan cepat dan tepat. Pelari ketiga, juga dipilih yang mampu berlari dengan kecepatan yang tinggi di tempat tikungan. d. Pelari Keempat
Hal-Hal Yang Harus
Diperhatikan Dalam Lari
Estafet
1. Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, maksudnya pelari 1 dan
3 memegang tongkat dengan tangan kanan. Sedangkan pelari 2 dan 4 memegang atau menerima tongkat dengan tangan kiri.
2. Penempatan pelari sebaiknya disesuaikan dengan keunggulan
dari masing- masing pelari. Contohnya pelari 1 dan 3 dipilih yang unggul dalam tikungan. Sedangkan pelari 2 dan 4 adalah pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
3. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus diukur dengan tepat
seperti dalam waktu latihan.
4. Jika sudah memberikan tongkat estafet, maka jangan segera
Teknik Dalam Lari Estafet
Teknik Start
Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat menggunakan start melayang.
Teknik memberikan tongkat
1) Memberikan tongkat dari bawah.
Cara melakukannya, yaitu tangan yang memegang tongkat diayunkan dari belakang ke arah depan melalui bawah ke tangan penerima tongkat.
2) Memberikan tongkat dari atas.
Teknik menerima tongkat sebagai berikut.
1) Menerima tongkat dengan cara melihat (visual/sight pass).
2) Menerima tongkat dengan cara tidak melihat (nonvisual/ blind pass).