• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PEMERINTAH DALAM PENDIDIKAN. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN PEMERINTAH DALAM PENDIDIKAN. docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Pemerintah dalam Pendidikan dan

Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Disusun guna Memenuhi Tugas Peran Serta Masyarakat

Dosen Pembimbing : Dr. Santoso M.Pd

Disusun oleh :

Tirza Luthfia Lailitasani Agustin 201533015

Program Studi PGSD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muria Kudus

(2)

A. Peran pemrintah dalam pendidikan

Pendidikan merupakan kunci pembangunan suatu bangsa. Pembangunan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetara- an dan kepastian memperoleh pendidikan. Pendidikan nonformal sebagai bagian dari sistem pendidikan memiliki tugas sama dengan pendidikan lainnya yakni memberikan pelayanaan terbaik terhadap masyarakat.

Peran pemerintah atau hubungan antara pemerintah dan masyarakat dalam PBM hendaknya didasarkan pada hubungan kemitraan (partnership) artinya pemerintah tidak lebih dari sekedar pelayan, fasilitator, pendamping, mitra, dan penyandang dana bagi PBM. Dengan hubungan seperti ini pemerintah tidak mendominasi, memonopoli, dan sebagainya atas lembaga pendidikan yang berbasis masyarakat.

Beberapa peran yang diharapkan dapat dimainkan oleh aparat pemerintah dalam menata dan memantapkan pelaksanaan pendidikan berbasis masyarakat menurut Sihombing (2001) adalah: peran sebagai pelayan masyarakat, peran sebagai fasilitator, peran sebagai pendamping, peran sebagai mitra dan peran sebagai penyandang dana.

1. Sebagai Pelayan Masyarakat, dalam mengembangkan pendidikan berbasis masyarakat seharusnya pemerintah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Melayani masyarakat, merupakan pilar utama dalam memberdayakan dan membantu masyarakat dalam menemukan kekuatan dirinya untuk bisa berkembang secara optimal. Pemerintah dengan semua aparat dan jajarannya perlu menampilkan diri sebagai pelayan yang cepat tanggap, sepat memberikan perhatian, tidak berbelit-belit, dan bukan minta dilayani. Masyarakat harus diposisikan sebagai fokus pelayanan utama.

(3)

masyarakat, mampu menangkap aspirasi masyarakat, mampu membuka jalan, mampu membantu menemukan peluang, mampu memberikan dukungan, mampu meringankan beban pekerjaan masyarakat, mampu menghidupkan komunikasi dan partisipasi masyarakat tanpa masyarakat merasa terbebani.

3. Sebagai Pendamping, pemerintah harus melepaskan perannya dari penentu segalanya dalam pengembangan program belajar menjadi pendamping masyarakat yang setiap saat harus melayani dan memfasilitasi berbagai kebutuhan dan aktivitas masyarakat. Kemampuan petugas sebagai teman, sahabat, mitra setia dalam membahas, mendiskusikan, membantu merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan yang dibutuhkan masyarakat perlu terus dikembangkan. Sebagai pendamping, mereka dilatih untuk dapat memberikan konstribusi pada masyarakat dalam memerankan diri sebagai pendamping. Acuan kerja yang dipegangnya adalah tutwuri handayani (mengikuti dari belakang, tetapi memberikan peringatan bila akan terjadi penyimpangan). Pada saat yang tepat mereka mampu menampilkan ing madya mangun karsa ( bila berada di antara mereka, petugas memberikan semangat), dan sebagai pendamping, petugas harus dapat dijadikan panutan masyarakat ( Ing ngarsa sung tulodo). 4. Sebagai Mitra, apabila kita berangkat sari konsep pemberdayaan yang

(4)

5. Sebagai Penyandang Dana, pemerintah harus memahami bahwa masyarakat yang dilayani pada umumnya adalah masyarakat yang kurang mampu, baik dalam ilmu maupun ekonomi. Belajar untuk belajar bukan menjadi tujuan, tetapi belajar untuk hidup dalam arti bermatapencaharian yang layak. Untuk itu diperlukan modal sebagai modal dasar untuk menerapkan apa yang diyakininya dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan dari apa yang sudah dipelajarinya. Pemerintah berperan sebagai penyedia dana yang dapat mendukung keseluruhan kegiatan pendidikan yang diperlukan oleh masyarakat yang disalurkan berdasarkan usulan dari lembaga pengelola.

B. Peran Pemerintah dalam Otonomi Pendidikan

Dalam otonomi pendidikan keterlibatan pemerintah dalam pendidikan adalah mencakup aspek mutu dan pemerataan. Pemerintah menetapkan standar mutu pendidikan dan akan berupaya agar keragaman prestasi siswa tidak berbeda jauh pada setiap lemabag pendidikan.

Pemerintah menjamin pemerataan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Peran ini dilakukan melalui perumusan kebijakan umum, pelayanan teknis, dan monitoring program secara regular. Perubahan peran ini mengubah hirarki pengambilan keputusan yang selama ini selalu berawal dari pemerintah pusat dan bermuara ke sekolah-sekolah. Adanya otonomi pendidikan hirarki pengambilan keputusan berubah menjadi piramida terbalik, yaitu kedudukan sekolah berada di atas, sedangkan lembaga pemerintah berada di bawah.

C. Hubungan sekolah dengan masyarakat

Adapun pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat menurut abdurrachman adalah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertianm good will, kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnyadan masyarakat pada umumnya (Subroto, 2004:155).

(5)

mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Ada hubungan saling memberi dan saling menerima antara lembaga pendidikan dengan masyrakat sekitarnya.

Hubungan sekolah dengan masyarakat sangat besar manfaatnya dan artinya bagi kepentingan pembinaan dukungan moral, dan pemanfaatan masyarakat sebagai sumber belajar. Bagi masyarakat dapat mengetahui berbagai hal mengenai sekolah dan inovasi-inovasi yang dihasilkan, menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan, melakukan tekanan, dan tuntutan terhadap sekolah.

Adapun sifat kerjasama sekolah dengan masyarakat dapat merupakan : 1. Hubungan timbale balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah

pihak.

2. Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.

3. Hubungan yang bersifat kontinyu atau external public relation guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah.

4. Hubungan kedalam sekolah atau internal public relation guna menambah keyakinan atau mempertebal pengertian tentang segala pemilikan material dan non material sekolah.

D. Bentuk bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat

Berbagai bentuk kerjasama yang dapat dikembangkan dengan berbagai institusi, antara lain :

1. Pemberian atau penggunaan fasilitas bersama. Berbagai fasilitas yang tidak dimiliki oleh sekolah mungkin saja terdapat dan dimiliki oleh lembaga tertentu. Untuk menunjang kegiatan pendidikan sekolah dapat membangun kerjasama dengan pemilik fasilitas tersebut. Seperti, tempat pameran, gedung, olahraga dll.

2. Pelaksanaan kegiatan peningkatan kemampuan siswa. Misalnya sekolah ingin meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa tentang kesehatan, dapat bekerjasama dengan puskesmas dalam memanfaatkan berbagai fasilitas termasuk fasilitas SDM, ingin melaksanakan pentas seni sekolah dapat bekerjasama dengan lembaga kesenian di masyarakat untuk memanfaat berbagai fasilitas kesenian (alat-alat seni, seperti seni tradisonal).

(6)

masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sekolah. Mislanya, kepala sekolah beserta pengurus yayasan meminta bantuan kepada masyarakat melalui ketua RT setempat untuk ikutserta gotong royong (sambatan) dalam merenovasi gedung sekolah.

Sekolah sebagai lembaga atau institusi masyarakat, didirikan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu dalam rangka mempersiapkan anggota masyarakat sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.

Selain itu terdapat bentuk-bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat lebih lanjut yakni bentuk-bentuk hubungan berdasarkan inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi, fasilitas sekolah dan sebagainya.

a. Di bidang Sarana Akademik

Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB yang mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran prestasi dan prestise-nya.

b. Di bidang Sarana Pendidikan

Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.

c. Di bidang Sosial

(7)

d. Kegiatan Karya Wisata

Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenal lebih luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.

e. Kegiatan Olah Raga dan Kesenian

Merupakan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa nama harum sekolah tersebut.

f. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM, demikian sebaliknya fasilitas yang ada di masyarakat sekitarnya dapat digunakan untuk kepentingan sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian yang dilakukan terhadap pembangunan canal blocking menyatakan bahwa sistem perairan di Hutan Rawa Gambut Tripa (TPSF) sangat mendukung usaha reklamasi lahan rawa

Saat terjadi angin muson Barat yaitu pada bulan Desember-Februari angin bertiup dari Barat menuju Timur, sehingga arus juga bergerak dari arah Benua Asia menuju ke

Karakteristik lahan gambut pada tipe pengelolaan C antara lain adalah adanya pemadatan yang dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alat berat pada saat

Libur Smt 2 2014/2015 dan MOPDB Libur sebelum Idul Fitri 1436 H Libur setelah Idul Fitri 1436 H Ulangan Tengah Semester Kegiatan Tengah Semester Ulangan Akhir Semester 1

Pendekatan ini memiliki dua makna, kuratif (penyembuhan), dan, preventif (pencegahan). Melalui pendekatan kolaboratif, guru didorong secara bersama-sama dengan guru-guru lain

HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN ORIENTASI PENANGGUNG JAWAB UKM PUSKESMAS.. Kriteria EP Dokumen Rekaman

penelitian ini adalah pertanyaan yang dirancang untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini

(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan sesuai