• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan ekonomi pd masa rasul n sah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan ekonomi pd masa rasul n sah"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu ekonomi Islam sebagai studi ilmu pengetahuan modern baru muncul pada tahun 1970-an, tetapi pemikiran tentang ekonomi Islam telah muncul sejak Islam itu diturunkan melalui Nabi Muhammad Saw. Karena rujukan utama pemikiran ekonomi Islami adalah Al Quran dan Hadis maka pemikiran ekonomi ini munculnya juga bersamaan dengan diturunkan Al Quran dan masa kehidupan Rasulullah Saw pada abad akhir 6 M hingga awal abad 7 M. Setelah masa tersebut banyak sarjana muslim yang memberikan kontribusi karya pemikiran ekonomi.

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

I. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN RASULULLAH SAW (571-632M).

Munculnya islam membuka zaman baru dalam sejarah kehidupan manusia. Kelahiran Muhammad SAW adalah suatu peristiwa yangn tiada tandingnya.

Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin 12 Rabiul awwal / 20 April 571 M[1], di rumah kakeknya Abdul Muthalib dan dibidani oleh Al-syifa, yaitu ibu dari Abudurrahman bin auf. Beliau adalah utusan Allah SWT yang berakhir sebagai pembawa kebaikan bagi umat manusia di muka bumi ini. Pada pemerintahan Rasulullah SAW banyak sekali permasalahan, mulai dari politik dan urusan konstitusional, dan Rasulullha SAW juga merubah system ekonomi dan keuangan Negara sesuai dengan ketentuan Al-qur’an dan Hadisnya.

Sebelum islam datang, keadaan masyarakat sangat buruk mulai dari segi masyarakat, pemerintahan, institusi karena mereka selalu bertentangan dengan prinsip ajaran islam. Para banker yahudi mulai mewarnai jehidupan islam dengan cengkeraman ribawi[2]. Jauh dari nilai-nilai qur’an seperti persaudaraan, persamaan, kebebasan, dan keadilan.

(3)

A. Awal pemerintahan islam

Pada saat awal didirikanya pemerintah islam, dapat dikatakan kondisi masyarakat madinah masih sangat tidak menentu dan memprihatinkan . oleh karena itu, Rasulullah SAW memikirkan untuk mengubah jalan secara berlahan-lahan dengan mengatasi berbagai masalah utama tanpa tergantung pada factor keuangan. Dalam hal ini, strategi yang digunakan oleh Rasulullah SAW adalah dengan melakukan langjah-langkah sebagai berikut :

1. Membangun masjid utama sebagai tempat untuk mengadakan forum bagi para pengikutnya.

2. Merehabilitasi muhajjirin mekkah di madinah. 3. Membuat konstitusi masyarakat.

4. Menciptakan kedamaian dalam Negara.

5. Mengeluarkan hak dan kuwajiban bagi warga negaranya. 6. Menyusun system pertahanan Negara.

7. Meletakan dasar-dasar system keuangan Negara.

(4)

Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi yang dijelaskan al-Qur’an adalah sebagai berikut:

1. Allah Swt adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolut seluruh alam semesta (QS. Al-A’raf [7]: 10).

























10. Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

2. Manusia hanyalah Khalifah Allah SWT dimuka bumi, bukan pemilik yang sebenarnya. 3. Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah seizin Allah SWT, oleh karena itu,

manusia yang kurang beruntung mempunyai hak sebagian atas kekayaan yang dimiliki manusia lain yang lebih beruntung.

4. Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun (QS. Al- Humazah [104]: 1-3).































1. Kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela,

2. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung[1600], 3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,

(5)

5. Eksploitasi[8] ekonomi dalam segala bentuknya, termasuk riba, harus dihilangkan (QS. seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

[174] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.

(6)

[176] Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.

(7)

12. Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka Para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.

[272] Bagian laki-laki dua kali bagian perempuan adalah karena kewajiban laki-laki lebih berat dari perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah. (Lihat surat An Nisaa ayat 34).

[273] Lebih dari dua Maksudnya : dua atau lebih sesuai dengan yang diamalkan Nabi. [274] Memberi mudharat kepada waris itu ialah tindakan-tindakan seperti: a. Mewasiatkan lebih dari sepertiga harta pusaka. b. Berwasiat dengan maksud mengurangi harta warisan. Sekalipun kurang dari sepertiga bila ada niat mengurangi hak waris, juga tidak diperbolehkan.

             

(8)

            

    

176. Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, Maka bahagian seorang saudara-saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[387] Kalalah Ialah: seseorang mati yang tidak meninggalkan ayah dan anak.

7. Menetapkan berbagai bentuk sedekah, baik yang wajib maupun sukarela terhadap individu yang memiliki kekayaan. [10]

B. Pemikiran Ekonomi Rasulullah SAW pada masa awal pemerintahan Islam.

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk bertransaksi secara jujur, adil, dan tidak pernah membuat palangganya mengeluh dan kecewa. Selain itu ada beberapa larangan yang diberlakukan oleh Rasulullah SAW ntuk menjaga agar seseorang dapat berbuat adil dan jujur, yaitu :

1. Larangan najsy.

(9)

4. Larangan ihtinaz dan ikhtikar.

Dari langkah-langkah yang dilakukan Rasulullah SAW sehingga terjadilah aktivitas mempersaudarakan kaum ansar dan kaum muhajirin dengan menerapkan muzara’ah, sehingga tumbuh mata pencaharian baru bagi kaum muhajirin. Sampai akhirnya madinah dinyatakan tempat anti peanggaran antara dua harrashnya ( daerah pegunungan berapi disekitar madinah ), padang rumputnya tidak boleh dipotong, pepohonanya tidak boleh ditebang dan tidak boleh membawa senjata untuk perkelahian, kekerasan ataupun peperangan ( M.A. sabzzhwari )

C. Perkembangan pemikiran ekonomi islam pada masa Nabi Muhammad SAW.

Perkembangan ekonomi islam menjadi suatu yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sejarah islam. Pemikiran islam diawali sejak Nabi Muhammad SAW dipilih sebagai Rasul. Rasulullah saw mengeluarkan sejumlah kebijakan yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan, selain masalah hukum, politik, dan juga masalah perniagaan

atau ekonomi . masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian utama Rasulullah saw, karena

masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang harus diperhatikan. Adapun

perkembangan pemikiran pada masa-masa tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan fiskal pada masa nabi Muhammad saw.

Pada zaman Rasulullah saw pemikiran dan mekanisme kehidupan politik dinegara islam

bersumber dan berpijak pada nilai-nilai aqidah.

Lahirnya kebijakan fiskal di dalam dunia islam dipengaruhi oleh banyak factor, salah satunya

karena fiskal merupakan bagaian dari instrument ekonomi public. Untuk itu factor-faktor seperti

(10)

beliau dihadapkan pada kehidupan yang tidak menentu baik dari kelompok internal maupun

eksternal, dalam kelompok internal Rasulullah saw harus menyelesaikan masalah bagaimana

menyatukan antara kaum ansar dan kaum muhajirin paska hijrah dari mekkah ke madinah.

Sementara tantangan dari kelompo eksternal yaitu bagaimana Rasul bisa mengimbangi

ronrongan dari kaum kafir quraisy. Akan tetapi Rasulullah saw dapat mengatasi semua

permasalahanya berkat pertolongan Allah swt.

Di dalam sejarah islam keuangan publik berkembang bersamaan dengan pengembangan

masyarakatmudlim dan pembentukan warga Negara islam oleh Rasulullah saw paska hijrah.[3]

2. Unsur-unsur kebijakan fiskal pada masa pemerintahan Rasulullah saw.

Melihat kondisi yang tidak menentu seperti ini, maka Rasulullah saw malakukan upya-upaya

yang dikenal dengan kebijakan fiskal . baliau sebagai pemimpin di madinah yaitu dengan

melakukan unsure-unsur ekonomi. Diantaranya adalah sebagai berikut :

a. System ekonomi.

System ekonomi yang diterapkan Rasulullah saw berakar dari prinsip-prinsip qur’ani. Prinsip

islam yang paling mendasar yaitu kekuasaan tertinggi hanya milik Allah semata dan setiap

manusia diciptakan sebagai khalifahnya di muka bumi.

Dan disini ada beberapa prinsip-prinsip yang pokok tentang kebijakan ekonomi islam yang

dijelaskan Al-qur’an sebagai berikut :

1. Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah swt.

2. Manusia hanyalah khlifah Allah swt dimuka bumi.

(11)

4. Kekayaan harus diputar dan tidak boleh ditimbun.

5. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya, termasuk riba harus dihilangkan.

6. Menetapkan system warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang dapat

melegimitasi berbagai konflik individu.

7. Menghilagkan jurang pemisah antara golongan miskin dan kaya.

b. Keuangan dan pajak

Pada tahun awal sejak dideklarasi sebagai Negara, madinah hampir tidak memiiki sumber

pendapatan ataupun pengeluaran Negara. Seluruh tugas Negara dilkukan secara gotong royong

dan sukarela. Rasulullah saw sendiri adalah seorang kepala Negara yang juga merangkap sebagai

ketua mahkamah agung, mufti besar, panglima perang tertinggi, serta penanggung jawab

administrasi Negara. Ia tidak memproleh gaji dari Negara maupun masyarakat, kecuali

hadiah-hadiah kecil pada umumnya berupa bahan makanan. Dan pada masa itu juga belum ada tentara

dalam bentuk formal maupun tetap. Setiap muslim yang memiliki fisik yang kuat dan mampu

berperang bisa menjadi tentara. Mereka tidak memperoleh gaji tetap tapi diperbolehkan

mendapat harta dari hasil rampasan perang, seperti senjata, kuda, unta, dan barang-barang

bergerak lainya.

3. Sumber-sumber pendapatan Negara.

a. Berdasarkan jenisnya :

 Pendapatan primer.

1. Ghanimah : pendapatan dari hasil perang.

2. Fay’i : harta peninggalan suku bani nadhir.

(12)

dilakukan pada tahun ke-7 hijriyah, jumlah kharaj dari tanah tetap, yaitu

setengah dari hasil produksi.

4. Waqf

5. Ushr : zakat dari hasil pertanian termasuk buah-buahan

6. Jizyah : pajak perkepala yang dipungut oleh pemerintah islam dari orang-orang

yang bukan islam sebagai imbalan bagi keamanan diri mereka.

 Pendapatan sekunder.

1. Uang tebusan.

2. Pinjaman.

3. Amwal fadhla.

4. Nawaib.

5. Shodaqoh lain seperti qurban dan kaffarat.

6. Hadiah.

b. Berdasarkan sumbernya.

1. Muslim : zakat, ushr, zakat fitrah, waqf, amwal fadhl, nawaib, shodaqoh

lain, dan

khums.

2. Non-muslim : jizyah, kharaj, ushr ( 5% )

3. Umum : ghanimah, fay’I, uang tebusan, pinjaman dari muslim atau

non-muslim,

dan hadiah dari pemimpin atau pemerintah.

(13)

a) Primer :

- Pembiayaan pertahanan, seperti persenjataan, unta, kuda, dan persediaan.

- Pembiayaan gaji untuk wali, qadi, guru, imam, muadzin, dan pejabat Negara lainya.

- Pembayaran upah kepada para sukarelawan.

- Pembayaran utang Negara.

b) Sekunder.

- Bantuan untuk orang belajar agama di madinah.

- Hiburan untuk delegasi keagamaan.

- Hiburan untuk para utusan suku dan Negara serta biaya perjalanan mereka.

- Pembayaran utang untuk orang yang meninggal dalam keadaan miskin.

- Pembayaran tunjangan untuk sanak saudara Rasulullah saw.

5. Baitul maal

Rasulullah saw merupakan kepala Negara pertama yang memperkenalkan konsep baru di bidang

keuangan Negara pada abad ke tujuh, yakni sumua hasil pengumpulan Negara harus

dikumpulkan telebih dahulu dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan Negara. Status

hasil pengumpulan itu adalah milik Negara dan bukan milik individu. Meskipun demikian, dalam

batas-batas tertentu , pemimpin Negara dan para pejabat lainya dapat menggunakan harta

tersebut untuk menculupi kebutuhan pribadinya. Tempat pengumpulan itu disebut baitul maal

atau bendahara Negara.[4] Pada masa pemerintahan Rasulullah saw, baitul maal terletak di

masjid nabawi yang ketika itu digunakan sebagai kantor pusat Negara yang sekaligus sebagai

(14)

Segala kebijakan Rasulullah saw dalam memimpin pemerintahan selalu berpegangan pada

wahyu Allah swt. Namun Rasulullah saw tidak segan-segan betanya menganai masalah-masalah

tertentu pada para sahabat-sahabatnya. Allah swt memerintahkan kapada Rasulnya untuk

bertukar pikiran dengan orang-orang beriman dalam urusan mereka kalau semua diptuskan oleh

Allah swt, maka tidak ada gunanya beliau berfikir.

Rasulullah saw wafat pada hari senin pagi, 12 Rabiul awwal atau 8 juni 632 M, dalam usia 63

tahun 3 bulan.

Setelah wafatnya Rasulullah saw, selanjutnya pemimpin pemrintahan dilanjutkan oleh

khulafaurrasyidin.

II. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA KHULAFAURRASYIDIN.

A. Masa kekhalifahan Abu Bakar r.a ( 11-13 H / 632-635 M )

Abu Bakar dilahirkan di mekkah setelah dua setengah tahun dari tahun gajah atau lima puluh

setengah tahun sebelum dimulainya hajrah.

Abu Bakar temsuk suku quraisy dari bani Taim, dan selisih keturunannya sama dengan

Rasulullah saw dari garis ke-7.[5]

Abu Bakar ash-shidiq mendapat kepercayaan pertama dari kalangan muslim untuk menggantikan

Rasulullah saw setelah beliau wafat.

Konon ada beberapa kriteria yang melekat pada diri Abu Bakar r.a sehingga kaum muslimin

mempercayainya untuk menjadikanya pemimpin islam diantaranya adalah tedapat ketaatan dan

keilmuan yang luar biasa, factor kesenioran diantara yang lain, dan factor kesetiaan dalam

(15)

Kemudian langkah-langkah yang dilakukan oleh Abu bakar r.a dalam menyempurnakan

ekonomi islam adalah :

a. Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau membayar zakat.

b. Abu bakar r.a terkeal dengan keakuratan dan ketelitian dalam mengelola dan

menghitung zakat.

c. Pengembangan baitul maal dan pengangkatan penanggung jawab baitul maal.

d. Menerangkan konsep balance budget policy pada baitul maal.

e. Secara individu Abu Bakar adalah seoarang praktisi akad-akad perdagangan.

Namun yang menarik dari kepemimpinan beliau adalah ketika beliau mendekati wafatnya, yaitu

kebijakan internal dengan mengmbalikan kekayaan kepada Negara karena melihat kondisi

Negara yang belum pulih dari krisis ekonomi. Beliau lebih mementingkan kondisi rakyatnya dari

pada kepentingan individu dan keluarganya.

Abu Bakar r.a meninggal pada 13H/13 agustus 634 M dalam usia 63 tahun, dan kekhalifahanya

berlangsung selama dua tahun tiga bulan sebelas hari . jenazah Abu bakar dimakamkan

disamping makam Rasulullah saw. Berkaitan dengan kebijakan fiskal masa kekhalifahan Abu

Bakar r.a yaitu melanjutkan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan oleh Rasulullah saw.

Hanya saja ada beberapa kebijakan fiskal beliau yang cukup dominan dibandingkan dengan yang

lainya yaitu pemberlakuan kembali kuwajiban zakat setelah banyak yang membengkangnya.

Kebijakan selanjutnya adalah selektif dan kehati-hatian dalam mengelola zakat sehingga tidak

(16)

B. Masa kekhalifahan Umar bin Khatab r.a.

Umar bi Khatab r.a dilahirkan di mekkah, tahun 40 sebelum hijrah, dan selisihnya dengan garis

keturunan Rasulullah saw pada generasi ke-8.

Sebelum kematian Abu Bakar r.a, Abu Bakar mencalonkan Umar bin Khatab sebagai penerusnya

dan pencalonan tersebut diterima secara aklimasi. Menurut amir Ali, masuknya umar dalam

kekhalifahan adalah nilai yang tinggi bagi islam. Ia adalah seoarang yang memiliki moral kuat,

adil, memiliki energi yang besar dan karakter yang kuat dan memiliki kemampuan administratif.

Umar bin Khatab r.a memerintah hanya selama sepuluh tahun, akan tetapi dalam periode yang

singkat itu banyak kemajuan yang dialami umat islam, kalau boleh dikatakan pemerintahan umar

bin khatab r.a merupakan masa keemasan dalam sejarah islam. Dalam aspek ekonomi, system

ekonomi yang dikembangkan berdasrkan keadilan dan kebersamaan, system tersebut didasarkan

pada prinsip pengembalian sebagian kekayaan orang kaya untuk dibagikan kepada

orang-orang miskin.

Kemudian banyak hal dan prestasi yang berhasil dilakukan selama beliau memerintah,

diantaranya yaitu :

1. Kebijakan Ekonomi.

Dalam sambutan khlifah umar bin khatab r.a ketika diangkat menjadi khalifah, beliau

mengumumkan kebijakan ekonominya yang berkaitan dengan fiskal yang akan dijalankanya ,

yang mana terdapat tiga dasar yaitu :

a. Negara islam mengambil kekayaan umum dengan benar dan tidak mengambil dari

kharaj atau harata fay’I yang diberikan oleh Allah swt kecuali dengan mekanisme

yang benar.

(17)

sesuai dengan haknya dan Negara menambahkan subsidi serta menutup hutang.

c. Negara tidak menerima kekayaan dari harta yang kotor.

2. Unsur-unsur kebijakan fiskal.

Ada beberapa hal penting yang perlu dicatat berkaitan dengan masalah kebijakan fiskal pada

masa umar bin khatab r.a , diantaranya adalah :

a. Baitul maal.

b. Kepemilikan tanah.

c. Zakat.

d. Ushr.

e. Sodaqoh untuk orang non-muslim.

f. Koin.

g. Klasifikasi pendapatan Negara.

h. Pengeluaran Negara.

C. Masa kekhalifahan Utsman bin Affan r.a ( 23-35 H / 644-656 M )

Usman bin Affan r.a atau usan bin affan bin Abi al-As bin Umayah bin Umawy al-quraisyi,

dipanggil Abu Abdullah, dan mendapat gelar zu al-Nuirain ( pemilik dua cahaya ), dan beliau

adalah khalifah yang ke tiga dari pemerintahan khulafaurrasyidin, dan juga beliau adalah seorang

dari beberapa orang terkaya diantara sahabat nabi. Kekayaanya membantu terwujudnya islam

dibeberapa peristiwa penting.

Dalam sejarah, pada awal pemerintahanya hanya melanjutkan dan mengembangkan kebijakan

(18)

dia mulai menyimpang dari kebijakan yang telah diterapkan oleh pendahulunya yang terbukti

lebih fatal darinya dan juga bagi islam.

Permasalahan Ekonomi dimasa khalifah Usman bin Affan r.a semakin rumit, sejalan dengan

semakin luasnya wilayah Negara islam. Pemasukan Negara dari zakat, jizyah, dan juga rampasan

perang semakin besar. Pada enam tahun pertama kepemimpinannya, Balkh, Kabul, Ghazni

Kerman, dan Sistan ditaklukan. Untuk menata pendataan baru, kebijakan Umar bin khatab

diikuti. Tidak lama kemudian, islam mengakui empat kontrak dagang setelah Negara-negara

tersebut ditaklukan, lalu tindakan efektif diterapkan dalam rangka pengembangan sumber daya

alam. Aliran air digali, jalan dibangun, pohon-pohon, buah-buahan ditanam dan keamanan

perdagangan diberikan dengan cara pembentukan organisasi kepolisian tetap.dilaporkan untuk

mengamankan zakat dari gangguan dan masalah pemeriksaan kekayaan yang tidak jelas oleh

beberapa pengumpul yang nakal, khalifah Usman bin Affan mendelegasikan kewenangan kepada

para pemilik untuk menaksirkan kepemilikanya sendiri. Dalam hubunganya dengan zakat, dalam

sambutan Ramadhan biasanya beliau mengingatkan , “ lihatlah, bulan pembayaran zakat telah

tiba. Barang siapa yang memiliki property dan hutang biarkan dia untuk mengurangi dari pada

yang ia milikinya, apa yang dia hutang dan membayar zakat untuk property yang masih tersisa

‘’, ia juga mengurangi zakat dari pension. Tabri menyebutkan ketika menjadi khalifah, Usman

bin affan menaikan pensiunan sebesar seratus dirham, tetapi tidak ada rincianya. Dia juga

menambahkan santunan dengan pakaian, selain itu ia memperkenalkan kebiasaan membagikan

makanan di masjid untuk orang-orang menderita, pengembara, dan orang miskin.

Untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan kelautan, meningkatkan dana pesiun dan

(19)

membuat beberapa perubahan administrasi tingkat atas dan mengganti guberbur mesir, busra,

Assawad, dan lain-lain digantikan dengan orang-orang baru.

Tidak ada perubahan yang signifikan pada situasi ekonomi secara keseluruhan salama enam

tahun berakhir kekhalifahan Usman bin affan, namun ada hal-hal yang dilakukan oleh khlifah

Usman bin affan, diantaranya adalah :

1. Pembangunan pengairan.

2. Pembentukan oraganisasi kepolisian untuk menjaga keamanan perdagangan.

3. Pembangunan gedung pengadilan, guna menegakkan hukum.

4. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada individu dan hasilnya

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan masa pemerintahan Umar bin

khatab r.a dari Sembilan juta menjadi lima puluh juta dirham.

Akhir hyat Usman diawali ketika pada saat barbagai utusan dari khufah, basrah, dan mesir

datang menemui Usman bin affan agar memecat gubernurnya yang notabene adalah

kerabat-kerabat sendiri, tatapi Usman menolak. Mereka kemudian mengepung rumah Usman dan

menuntut pengunduran diri, dan Usman juga menolak. Pengpungan berjalan sampai beberapa

hari, sebagian dari mereka memaksa masuk ke dalam rumah untuk kemudian membunuhnya. Ini

terjadi pada bulan Dzulhijjah 35 H / 17 juni 656 M, pada usia 82 tahun.

D. Kekhalifahan Ali bin Abi thalib r.a ( 35-40 H / 656-661M ).

Setelah terbunuhnya Usman, maka anarki di ibu kota Negara dan pada hari kelima, Ali bin abi

thalib dengan suara bulatnya terpilih sebagai khalifah untuk menggantikan Usman bin Affan.

Setelah menjadi khalifah, Ali bin Abi thalib menempatkan kembali kondisi baitul maal di tempat

(20)

r.a, mambagikan tanah yang dibagikan Usman kepada keluarganya tanpa alasan yang benar,

memberikan tunjangan kepada muslimin berupa tunjangan yang diambil baitul maal , mangatur

kembali tata laksana pemerintahan untuk mengembalikan kepentingan umat serta memindah

pusat pemerintahan ke kuffah dari madinah.

Menurut sebuah riwayat, beliau secara sukarela manarik dirinya dari daftar penerima dana baitul

maal, bahkan menurut yang lainya beliau memberikan 5.000 dirham setiap tahunya.[6] Ketika

berkobar peperangan antara Ali bin Abi thalib dengan Muawiyahbin Abi Sufyan, orang-orang

yang dekat disekitar Ali agar mengambil dana dari baitul maal sebagai hadiah dari orang-orang

yang membantunya. Tujuanya untuk mempertahankan diri Ali sendiri dan kaum muslimin.

Khlifah Ali memiliki konsep yang jelas tentang pemerintahanya, administrasi umum dan

masalah-masalah yang berkaitan denganya. Konsep ini dijelaskan dalam suratnya yang ditujukan

kepada Malik Ashter bin Harith. Surat itu antara lain mendeskripsikan tugas kuwajiban dan

tanggung jawab penguasa, menyusun prioritas dalam melakukan despensasi dalam keadilan,

control atas pejabat tinggi dan staf, menjelaskan kebaikan dan kekurangan jasa, hakim, abdi

hukum, pengiraian pegawai administrasi dan pengadaan bendahara.

Jadi, pada khalifah ali bin abi thalib berkaitan dengan kebijakan yang dilakukanya selama enam

tahun kepemimpinannya adalah :

1. Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada baitul maal berbeda dengan umar

yang menyisihkan untuk cadangan. 2. Pengeluaran angkatan laut dihilangkan. 3. Adanya kebijakan pengetatan anggaran.

4. Dan hal yang sangat monumental adalah pencetakan mata uang sendiri atas nama pemerintahan islam, dimana sebelumnya kekhalifahan islam menggunakan mata uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia.

Pemerintahan Ali bin Abi thalib berakhir dengan terbunuhnya beliau di tangan Ibnu Muljam daei

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Anto, M.B. Hendrie. Pengantar Ekonomi Mikro Islam, cet. Ke- I, Yogyakarta: Ekonisia, 2003. An-Nadwi, Abul Hasan 'Ali al-Hasan. Sejarah Lengkap Nabi Muhammad Saw , Penterjemah: Muhammad Halabi Hamdi dkk.), cet. Ke- I, Yogyakarta: Mardhiyah Press, 2005.

Afzalurrman. Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT Dhaka Bakti Wakaf, 1995.

Hidayat, Mohamad. An Introduction to The Sharia Economic, Jakarta Timur: Zikrul Hakim, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan profil kondisi fisik atlet junior Taekwondo Puslatkot Kediri tahun 2016 adalah terdapat 0 atlet (0%) dalam kategori baik sekali, 5

Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah dirancang untuk

juga untuk setiap homomorfisma , karena G injektif, maka terdapat yang merupakan perluasan dari. Berikut ini

Sedangkan pada skema MISO, nilai CNR didapatkan dengan membandingkan dua daya yang diterima melalui dua pemancar, apabila penerima tersebut berada di daerah overlap antara

Dengan demikian sebagai bukti kepemilikan sarusun adalah SHM sarusun, sebagaimana tercantum dalam Pasal 47 ayat (3) UU Rumah Susun yang terdiri atas salinan buku tanah dan surat

(2001), e-procurement adalah aplikasi sistem informasi untuk mengkoordinasikan proses pembelian, pengiriman, pengelolaan inventory, pemilihan supplier dan proses persetujuan

Dari segi perencanaan ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan: 1) jabatan digabung/dihapus; 2) uraian tugas dalam jabatan tersebut diperluas (enrichment) sehingga