(Payroll Systems on Cargo Ships Freight Forwarders)
Ekka Pujo Ariesanto Akhmad
Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah
Abstrak: P.T. “R” Surabaya, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ekspedisi muatan kapal laut dan trucking. Sebelumnya data penggajian perusahaan sebagian dikerjakan secara manual, yaitu pencatatan absensi, jumlah jam kerja, dan jam lembur menggunakan tulis tangan dan perhitungan gaji menggunakan program MS Office Excel. Sistem penggajian manual perusahaan memiliki kelemahan antara lain membuat laporan slip gaji karyawan harus mengumpulkan semua berkas berupa gaji pokok, uang makan, lembur, transportasi, dan tunjangan. Hal ini mengakibatkan pemrosesan data terlambat.
Perusahaan ingin mengembangkan sistem penggajian berbasis komputer. Analisis sistem penggajian menggunakan analisis kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economy), kendali (control), efisiensi (efficiency), layanan (service) dan analisis kebutuhan sistem. Analisis sistem tersebut mampu mengenali kelemahan sistem penggajian yang lama dan memberikan usulan perbaikan pada sub sistem; penggajian, data induk pegawai, dan adminitrasi trucking. Desain sistem penggajian yang telah dibuat dapat menggambarkan Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) level 0, DFD level 1, Entity Relational Diagram (ERD), dan Model Relasional untuk sub sistem; penggajian, data induk pegawai, dan adminitrasi trucking.
Kata kunci: ekspedisi muatan kapal laut, trucking, analisis sistem, desain sistem, sistem penggajian.
Abstract: P.T. “R” Surabaya, a company that specializes in ship freight forwarding services and trucking. Previously most of the company payroll data is done manually, which is recording attendance, number of hours worked, and overtime hours using hand writing and salary calculations using MS Office Excel program. Manual payroll system weaknesses, among others, the company has made a report employee paychecks must collect all the files in the form of base salary, meal allowance, overtime, transportation, and allowances. This resulted in delayed processing of the data. The company wants to develop a computer-based payroll system. Analysis of payroll system using performance analysis, information, economy, control, efficiency, service and systems requirements analysis. Analysis of the system is able to recognize the old payroll system weaknesses and provide suggestions for improvements to the sub-systems; payroll, employee master data, and administrative trucking. Payroll system design which has been made to describe the Context Diagram, Data Flow Diagrams (DFD) level 0, level 1 DFD, Entity Relational Diagram (ERD), and the Relational Model for sub-systems; payroll, employee master data, and administrative trucking.
Keywords: ship freight forwarding services, trucking, analysis system, design system, payroll system.
Alamat korespondensi:
Ekka Pujo Ariesanto Akhmad, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150, Surabaya. e-mail: jurnal_pdp@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
PT. “R” Surabaya adalah perusahaan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL), yaitu perusahaan yang
membantu pemilik barang
membukukan muatan pada agen pelayaran, mengurus dokumen dengan Bea Cukai dan instansi terkait lainnya, dan membawa barang dari gudang pemilik barang ke gudang di dalam pelabuhan di pelabuhan muat. Sedangkan di pelabuhan bongkar EMKL membantu pemilik barang
mengurus pemasukan barang dengan bea cukai, menerima muatan dari pelayaran, dan membawa barang dari pelabuhan ke gudang pemilik barang. PT. R juga bergerak di bidang penyewaan truk (trucking).
Sejak dua tahun terakhir PT. R melakukan pembayaran gaji kepada pegawai dengan cara manual, yaitu pencatatan absensi, jumlah jam kerja, dan jam lembur menggunakan tulis tangan dan perhitungan gaji menggunakan program MS Office Excel.
Sistem penggajian yang berlaku di perusahaan adalah sebagai berikut. Setiap pegawai diwajibkan untuk melakukan absensi pada mesin pencatat waktu sebelum dan sesudah bekerja, kemudian administrasi mengumpulkan absensi tiap pegawai dan memeriksa serta menghitung jumlah keseluruhan jam kerja dan jam lembur tiap pegawai untuk dimasukkan dalam catatan waktu. Catatan waktu tersebut diserahkan ke bagian personalia yang memindahkan data yang ada ke jurnal harian pegawai.
Selain itu kepala kendaraan juga menghitung jumlah premi, uang makan, retribusi organda, retribusi tol, dan pengeluaran lain dari masing-masing sopir truk kontainer. Pada akhir bulan, bagian personalia akan menghitung jumlah gaji yang harus dibayarkan, berdasarkan data yang ada pada jurnal harian pegawai, daftar bonus, serta data pegawai untuk menentukan gaji kepada bagian gaji dan upah, yang bertugas membagikan gaji dan upah kepada pegawai. Bagian gaji dan upah juga bertanggung jawab dalam pembuatan kuitansi sebagai bukti tanda terima gaji.
Sistem penggajian perusahaan mempunyai kelemahan antara lain proses penghitungan gaji menggunakan waktu yang lama karena tabel (data store) yang terpisah-pisah atau tidak terpadu, terjadi selisih jumlah digit atau selisih perhitungan jam lembur, dan perhitungan yang lain.
Perusahaan akan mengembangkan sistem informasi kepegawaian dengan
berbantuan komputer untuk
kepentingan penggajian di perusahaan. Sistem tersebut diberi nama Sistem Informasi Penggajian. Sistem harus dapat mengeluarkan daftar gaji pegawai dan slip gaji pegawai, serta dapat mencetak data induk pegawai.
Pegawai di perusahaan terdiri atas dua kelompok, yaitu pegawai tetap dan sopir truk kontainer yang dikontrak secara khusus. Ada tiga laporan yang
berkaitan dengan keberadaan sopir truk kontainer ini yang harus dihasilkan oleh sistem, yaitu distribusi sopir, daftar upah sopir, lokasi pengangkutan barang.
Ketentuan penggajian untuk kelompok sopir kontainer berbeda dengan ketentuan penggajian pegawai tetap. Setiap minggu para sopir kontainer mendapat upah mingguan yang besarnya bisa berbeda untuk setiap orang. Bila sopir kontainer terlibat dalam pengangkutan barang ke atau dari pelabuhan, dia akan mendapatkan bayaran yang besarnya bisa berbeda untuk setiap lokasi eksportir/importir barang. Potongan terhadap gaji sopir adalah pinjaman, bila sopir tersebut memiliki hutang terhadap perusahaan.
Sedangkan ketentuan penggajian untuk pegawai tetap di perusahaan adalah sebagai berikut. Gaji pokok pegawai berbeda-beda tergantung jabatan pegawai. Jabatan setiap pegawai diputuskan oleh Pimpinan.
Pegawai di perusahaan
mendapatkan beberapa macam tunjangan, yaitu:
Tunjangan jabatan, yang masing-masing berbeda untuk setiap jabatan. Uang makan dan transportasi, dikalikan dengan hari masuk kerja. Lembur, dihitung dengan mengalikan jumlah jam lembur dengan indeks lembur. Bonus, besar total bonus diputuskan oleh Pimpinan dan dibagi merata kepada seluruh karyawan.
Selain tunjangan, pegawai tetap dikenakan potongan, yakni Pajak Penghasilan (Pph21).
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah yakni, Bagaimana mengolah dan membuat laporan data induk pegawai?
Bagaimana mengolah dan membuat slip gaji karyawan?
Bagaimana membuat laporan daftar gaji dan rekap daftar gaji karyawan?
Bagaimana membuat laporan daftar upah dan rekap daftar upah sopir? Bagaimana membuat laporan distribusi sopir dan lokasi angkut barang?
Pengembangan sistem penggajian mempunyai beberapa batasan sebagai berikut.
1. Analisis kelayakan sistem tidak dilakukan pada pengembangan sistem penggajian.
2. Perancangan dilakukan pada subsistem; penggajian, data induk pegawai, dan administrasi trucking. 3. Perancangan tidak dilakukan pada
perhitungan potongan jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) dan potongan koperasi.
4. Perancangan dilakukan pada laporan yang dihasilkan oleh sistem penggajian, yaitu daftar gaji dan daftar upah, rekap daftar gaji dan rekap daftar upah, slip gaji dan slip upah.
5. Perancangan sistem tidak
menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras sistem.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui analisis dan desain sistem penggajian untuk mengolah dan membuat laporan; penggajian, data induk pegawai, dan administrasi trucking di perusahaan EMKL berbasis komputer.
Pembayaran gaji
Menurut Marom (2000:24-25), status gaji karyawan pada dasarnya dibagi menjadi dua kelompok, dengan gaji tetap dan tidak tetap (sering disebut sebagai upah/honor). Beban gaji relatif lebih mudah diawasi karena telah ditentukan standarnya. Terhadap upah/honor perlu pengamatan lebih teliti karena dihitung berdasar jam kerja yang diperoleh dari daftar hadir/unit prestasi yang dihasilkan dikalikan dengan tarif upah per jam atau per unit prestasi masing-masing karyawan.
Upah biasanya dibayarkan secara mingguan.
Sistem penggajian supir kontainer dan kru pada PT ”R” menggunakan sistem premi plus dropping. Dengan sistem ini sopir dan kenek dibayar sejumlah uang tertentu untuk setiap satu rit ataupun satu pulang-pergi (PP). Sistem ini biasanya digabung dengan sistem Dropping yang meliputi uang BBM, Tol, dan Retribusi Terminal.
Pengertian analisis sistem
Analisis sistem dapat
didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto, 2001:129). Menurut Al Fatta (2007:47), analisis sistem informasi terbagi menjadi tiga tahap analisis yaitu kelemahan sistem yang sedang berjalan, kebutuhan sistem baru, dan kelayakan sistem yang meliputi kelayakan teknik, hukum, ekonomi, operasional, dan lain-lain.
Pengertian desain sistem
Menurut Jogiyanto (2001:197), desain sistem dapat diartikan sebagai berikut.
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
6. Desain sistem termasuk menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
Tahap desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
METODE PENELITIAN
Analisis kelemahan sistem yang sedang berjalan menggunakan kerangka PIECES yang menguraikan analisis ke dalam enam fokus analisis kelemahan yaitu kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economy), kendali (control), efisiensi (effiency), dan layanan (service). Analisis kebutuhan sistem baru meliputi analisis kebutuhan sistem fungsional dan non fungsional. Analisis kebutuhan sistem non fungsional terdiri dari operasional, keamanan, informasi, dan kinerja.
Pendekatan desain sistem yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah secara atas-turun (top down). Perancangan dimulai dari bentuk yang paling global, yaitu Diagram Konteks kemudian diagram konteks ini diturunkan sampai bentuk yang paling detil.
Menurut Pohan (1997:174) langkah-langkah secara lebih rinci dari strategi perancangan untuk desain sistem informasi ini adalah sebagai berikut.
1. Pertama Diagram Konteks dibuat, diagram konteks yaitu model yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan. Untuk menggambarkan diagram konteks, deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan sistem dan dari mana sumbernya serta informasi apa saja yang akan dihasilkan sistem dan ke
mana informasi tersebut akan diberikan.
2. Setelah berhasil menggambarkan diagram konteks, diagram konteks ini diturunkan menjadi bentuk yang lebih detil, yaitu Data Flow Diagram (DFD) level 0. Untuk menurunkan diagram konteks menjadi DFD level 0, analisis sistem untuk mendefinisikan proses apa saja yang terdapat dalam sistem. 3. Bila terdapat proses dalam DFD level 0 yang dirasa kurang detil, proses tersebut diturunkan untuk mendapatkan DFD level 1 dari proses tersebut. Jika masih ditemukan proses yang kurang detil, maka tahap ini diulang sampai seluruh proses yang ada dirasakan cukup detil.
4. Dari diagram konteks, dapat dilihat informasi apa saja yang mengalir dari dan ke dalam sistem. Bentuk detil dari informasi tersebut digambarkan sebagai formulir dan struktur informasi tersebut dituliskan sebagai Kamus Data (Data Dictionary).
5. Untuk setiap proses paling detil dari DFD yang telah dibuat, proses dapat dideskripsikan secara lebih jelas dengan menggunakan Spesifikasi Proses.
6. Langkah berikutnya adalah pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD) dan Model Relasional sistem serta kelengkapan model relasional yaitu definisi atribut, yang merupakan rancangan basis data dari sistem.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis sistem yang sedang berjalan
Hasil analisis PIECES yang dilakukan pada sistem penggajian PT ”R” adalah sebagai berikut.
Jenis Analisis Kinerja (Performance) Kelemahan sistem lama
dalam pemrosesan data. Selain itu, pemrosesan data akan memakan banyak waktu.
Sistem yang diajukan
Sistem berbasis komputer, yaitu menggunakan perangkat lunak untuk proses perhitungan gaji secara otomatis.
Jenis Analisis Informasi
(Information)
Kelemahan sistem lama
Sistem penggajian manual menyebabkan proses informasi berlangsung lama.
Sistem yang diajukan
Teknologi berbasis komputer maka proses informasi akan berlangsung cepat.
Jenis Analisis Ekonomi (Economy) Kelemahan sistem lama
Dalam jangka panjang biaya yang dibutuhkan akan cukup besar karena harus mengeluarkan biaya untuk menggaji karyawan bagian gaji dan upah.
Sistem yang diajukan
Dalam jangka pendek, biaya yang dibutuhkan akan cukup besar. Tetapi untuk jangka panjang lebih sedikit, karena hanya mengeluarkan biaya perawatan komputer.
Jenis Analisis Kendali (Control) Kelemahan sistem lama
Sistem penggajian secara manual akan sulit melakukan kendali karena pemrosesan data dilakukan oleh manusia, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan sangat besar.
Sistem yang diajukan
Sistem berbasis komputer akan memudahkan kendali sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dapat ditekan.
Jenis Analisis Efisiensi (Efficiency) Kelemahan sistem lama
Sistem penggajian secara manual kurang efisien karena perlu melakukan dokumentasi secara manual.
Sistem yang diajukan
Sistem berbasis komputer lebih efisien karena dokumentasi akan dilakukan secara otomatis.
Jenis Analisis Layanan (Service) Kelemahan sistem lama pendataan karyawan dan sopir.
a. Pengguna dapat menampilkan jumlah karyawan dan sopir yang bekerja di perusahaan tersebut. b. Pengguna dapat menampilkan
kelompok karyawan menurut jabatan.
f. Pengguna dapat menampilkan rekap absen dari karyawan dan sopir. g. Pengguna dapat menampilkan
jumlah gaji karyawan dan upah sopir.
h. Pengguna dapat mencetak slip gaji karyawan atau upah sopir.
i. Pengguna dapat menampilkan laporan gaji karyawan dan upah sopir setiap bulannya.
Analisis Kebutuhan Sistem Non Fungsional
1. Operasional
a. Menggunakan sistem operasi Windows XP SP 2.
c. Menggunakan memori 256 hingga 512 MB RAM.
d. Printer jenis tinta untuk mencetak slip gaji dan upah, daftar pegawai, dan laporan penggajian.
2. Keamanan
Keamanan sistem penggajian dilengkapi kata sandi (password) untuk sistem aplikasi maupun basis datanya sehingga hanya dapat diakses oleh admin saja, sedangkan pengguna biasa tidak bisa.
3. Informasi
a. Digunakan untuk
menginformasikan apabila
password yang digunakan salah. b. Digunakan untuk menampilkan
slip gaji atau upah sopir.
4. Kinerja
Waktu untuk memproses gaji karyawan dan upah sopir dibatasi satu menit ditambah cetak slip gaji dan upah sopir.
Diagram konteks dan DFD levelled
Diagram konteks dibuat oleh analis sistem setelah menganalisa terlebih dahulu sistem informasi yang akan dibuat. Diagram konteks sistem penggajian dapat dilihat pada gambar 1. Aliran informasi akan digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD). DFD level 0 sistem penggajian dapat dilihat pada gambar 2 dan DFD level 1 proses penggajian dapat dilihat pada gambar 3, 4, dan 5.
Personalia
1 Sistem
Penggajian Pimpinan
Pegawai Administrasi
Trucking
gaji pokok tunj. jabatan lembur absen pot. pph 21
daftar pegawai daftar gaji rekap daftar gaji distribusi sopir daftar upah sopir lokasi muat barang rekap daftar upah pemesanan trucking
bonus
slip gaji
slip upah data induk pegawai penjadwalan trucking
Flow_23
Flow_22 1
Penggajian
2 Data Induk
Pegawai
3 Administrasi
Trucking
Data Induk Pegawai
Premi Personalia
Pimpinan
Pegawai
Administrasi Trucking
gaji pokok tunj. jabatan lembur absen pot. pph 21
daftar gaji daftar upah sopir
bonus
daftar pegawai
slip gaji slip upah
data induk pegawai
pemesanan dan penjadwalan trucking
Gambar 2. DFD level 0 sistem penggajian
Personalia
Jabatan 1 Pencatatan Tunj Jabatan
1.1 Tunj. jabatan
3 Pencatatan
Bonus 1.2 Pimpinan
Bonus
Bonus
Lembur 4 Perhitungan
gaji
1.3 5
Pembuatan slip gaji
1.4
Pegawai Slip gaji Gaji
Data Induk Pegawai
6 Pencatatan
Gaji Pokok
1.5 7
Pencatatan lembur
1.6 8
Pembuatan daftar gaji
1.8
9 Pencatatan
Absen 1.7 Gaji pokok
Jabatan 1
Personalia
Gaji pokok Lembur Daftar gaji
Absen
Absen
Pegawai
1 Pencatatan
Data Induk Pegawai
2.1
Data induk pegawai
Personalia
Daftar pegawai
Data Induk Pegawai
10
Pembuatan Daftar Pegawai
2.2
Administrasi Trucking
1
Pencatatan Jadwal Truk
3.3
Jadwal truk
Personalia
Data penyewa truk
Jadwal Truk 10
Pencatatan penyewa truk
3.1
Penyewa Truk
11
Pencatatan Data Truk
3.4 Data truk
Truk 12
Pencatatan Sewa Truk
3.2
Order Trucking
Pemesanan sewa truk
Data Induk Pegawai
13
Pembuatan Upah Sopir
3.5
Premi
14
Laporan Daftar Upah Sopir
3.7
15 Laporan Lokasi Angkut
Barang 3.8 16
Laporan Distribusi Sopir
3.6
Distribusi sopir truk Daftar upah sopir Lokasi angkut barang
Gambar 5. DFD level 1 proses administrasi trucking
Proses
DFD Levelled mencakup proses-proses sebagai berikut.
1. Penggajian
1.1 Pencatatan tunjangan jabatan 1.2 Pencatatan bonus
1.3 Perhitungan gaji 1.4 Pembuatan slip gaji 1.5 Pencatatan gaji pokok 1.6 Pencatatan lembur 1.7 Pencatatan absen 1.8 Pembuatan daftar gaji
2. Data Induk Pegawai
2.1 Pencatatan data induk pegawai 2.2 Pembuatan daftar pegawai
3. Administrasi Trucking
Data Store
DFD Levelled mempunyai data store/tabel sebagai berikut.
Data induk pegawai Jabatan
Bonus
Gaji pokok
Lembur
Absen
Gaji
Premi
Penyewa truk Order trucking Jadwal truk
Truk
Formulir dan Data Dictionary
Setiap informasi yang merupakan data masukan maupun keluaran digambarkan bentuk formulirnya. Data dictionary digunakan untuk melihat
bentuk/struktur dari data dan informasi yang terlibat dalam sistem.
Spesifikasi Proses (Process Specification)
Proses dari DFD dapat dideskripsikan lebih jelas dengan menggunakan Spesifikasi Proses.
Entity Relationship Diagram dan Model Relasional
Entity Relationship Diagram (ERD) dibuat untuk menggambarkan hubungan antar setiap data dari sistem. Model yang digunakan sebagai acuan dari pembuatan ERD adalah DFD (data store) serta Data Dictionary. Setelah ERD digambarkan, lalu ERD tersebut dideskripsikan dengan model relasional.
Entity Relationship Diagram
Rancangan Entity Relationship Diagram (ERD) dari sistem penggajian berbasis komputer dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6 . ERD sistem penggajian berbasis komputer
User Grup
1
Absen Perusahaan
Truk
Pegawai Tetap Order Trucking
Lembur Peti Kemas
Jadwal Truk Penyewa Truk
Jabatan
1
n n
1 n
1
1
1 Sopir
Gaji Pokok
Premi Data Induk Pegawai
Pot Pph 21
Gaji
Bonus n
n 1 n
1
n 1 n
n 1
n
n
1 1
n
Model Relasional
Model relasional di bawah ini menggambarkan ERD di atas (nama entity disebutkan setelah daftar untuk setiap tabel, setelah tanda *).
User(nama_user, password, nama_grup) * User
Pegawai(nik, status_pegawai) * Data Induk Pegawai
Peg_Tetap(nik, nama, alamat, kota, tempat_lahir, tgl_lahir, kode_jabatan, status, pendidikan) * Pegawai Tetap
Sopir(nik, nama_sopir, alamat, kota, tempat_lahir, tgl_lahir, no_SIM, no_KTP) * Sopir
Jabatan(kode_jabatan, nama_jabatan, tunj_jabatan) * Jabatan
Gaji_Pokok(nik, kode_jabatan, gaji_pokok) * Gaji Pokok
Bonus(no_sk_bonus, tgl_sk_bonus, bonus, bulan) * Bonus
Lembur(nik, jam_lembur, bulan) * Lembur
Absen(nik, juml_masuk, juml_sakit, juml_ijin, juml_bolos, bulan) * Absen
Pot_Pph21(nik, pot_pph21) * Pot Pph21
Gaji(nik, nama, gaji_pokok,
tunj_jabatan, tunj_makan, lembur, bonus, pot_pph21) * Gaji Pegawai Tetap
Premi(nik, nama_sopir, no_polisi, tgl_muat, tempat_muat, premi, b/s premi, sisa premi, retribusi organda, retribusi tol, uang_makan_sopir,
uang_makan_kernet, biaya_inap,
biaya_stuffing, biaya_tambahan_muatan, biaya_potongan_muatan) * Premi
Penyewa_Truk(kode_penyewa,
nama_perush, alamat, no_telpon, e-mail, nama_kontak, no_kontak) * Penyewa Truk
Order_Trucking(kode_order, tgl_order, tgl_muat, waktu_mulai, tempat_muat, jenis_barang, perkiraan_waktu_kembali, perkiraan_tgl_kembali, status, penjual, tempat_antar) * Order Trucking
Peti_Kemas(kode_peti_kemas,
jenis_peti_kemas, kode_order,
kode_truk) * Peti Kemas
Truk(kode_truk, merk, model, thn_pembuatan, kapasitas, panjang,
service_terakhir, penggunaan_terakhir, deskripsi, status, tempat_berada, kondisi, nama_sopir, no_polisi, tahun_registrasi) * Truk
Jadwal_Truk(kode_jadwal,
tgl_berangkat, tempat_berangkat, waktu_mulai, perkiraan_tgl_kembali, perkiraan_waktu_kembali, status) * Jadwal Truk
Model relasional dan definisi atribut akan digunakan untuk pendefinisian tabel-tabel yang digunakan dalam sistem.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Analisis sistem penggajian
menggunakan analisis kinerja
(performance), informasi (information), ekonomi (economy), kendali (control), efisiensi (efficiency), layanan (service) dan analisis kebutuhan sistem. Analisis sistem tersebut mampu mengenali kelemahan sistem penggajian yang lama dan memberikan usulan perbaikan pada sub sistem; penggajian, data induk pegawai, dan adminitrasi trucking.
Desain sistem penggajian yang telah dibuat dapat menggambarkan Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) level 0, DFD level 1, Entity Relational Diagram (ERD), dan Model Relasional untuk sub sistem; penggajian, data induk pegawai, dan adminitrasi trucking.
Ada dua waktu yang dicatat untuk pegawai yakni, waktu hadir yang merupakan jumlah waktu karyawan tetap berada di perusahaan dan waktu kerja yang merupakan waktu yang digunakan sopir truk kontainer untuk mengambil atau mengantar barang dari perusahaan ke atau dari pelabuhan. Untuk mencatat waktu hadir digunakan kartu hadir atau daftar hadir. Untuk mencatat waktu kerja sopir truk kontainer digunakan kartu jam kerja.
pembayaran gaji dan upah tertentu dihitung dalam daftar gaji dan upah. Atas dasar daftar gaji dan upah ini, bagian gaji dan upah mengeluarkan kas untuk keperluan pembayaran gaji dan upah karyawan.
Untuk distribusi gaji dan upah karyawan dibuat dokumen rekapitulasi gaji dan upah.
Penghasilan setiap karyawan tetap yang diterima setiap periode pembayaran gaji selama setahun dikumpulkan ke dalam kartu penghasilan karyawan tetap. Catatan penghasilan karyawan tetap yang dicatat dalam catatan tersebut digunakan untuk perhitungan pajak penghasilan karyawan tetap yang terutang oleh setiap karyawan tetap dalam tahun pajak tertentu.
Saran
Perusahaan dapat menggunakan analisis dan desain sistem penggajian berbasis komputer ini untuk melanjutkan tahap pengembangan sistem berikutnya, yaitu tahap implementasi sistem penggajian.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Ed. 1. Yogyakarta: Andi.
2. Hartono, Jogiyanto. 2001. Analisis &
Desain Sistem Informasi:
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Ed. 2. Cet. 2. Yogyakarta: Andi.
3. Marom, Chairul. 2000. Sistem
Akuntansi Perusahaan Dagang.
Jakarta: Penerbit PT. Grasindo. 4. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi.
Edisi ke-3, Cetakan ke-3. Jakarta: Salemba Empat.
5. Pohan, Husni Iskandar dan Kusnassriyanto Saiful Bahri. 1997.
Pengantar Perancangan Sistem.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
6. Setiawan, Alexander. dkk. 2011.
Implementasi Sistem Penjadwalan Trucking dan Heavy Equipment Rental dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Surabaya: Universitas Kristen Petra. 7. Sudjoko. 2006. Aplikasi Jasa
Angkutan. Tasikmalaya: Penerbit Gunung Roay.
8. Suyono, R. P. 2005. Shipping: Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Ed. 3, Cet. 1. Jakarta: Penerbit PPM.