• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR GE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR GE (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR GEDUNG

SMK KRISTEN BINA KASIH - JAMBI

BAB I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Latar belakang Paket Pekerjaan Pekerjaan Struktur Gedung SMK Kristen Bina Kasih adalah bagian dalam rangka pengembangan sarana Pendidikan yang berlokasi di daerah Jambi, dengan status sekolah SMK Swasta.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan.

Dalam metode ini juga akan digambarkan pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan terhadap lingkungan dan lalulintas pekerjaan.

3. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan pembangunan ini berada di Lahan SMK Kristen Bina Kasih dengan luas lahan ± 1200 M², dengan jumlah lantai gedung 8 lantai, Bertempat di provinsi Jambi, dan dengan paket pekerjaan sbb :

PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN STRUKTUR

(2)

BAB II Metode Penyelesaian Pekerjaan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :

1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/

mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan terdiri dari:

• Tenaga Ahli di bidangnya masing-masing • Quality Control

• Koordinator HSE • Logistik

• Surveyor • Tenaga harian

Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan Demobilisasi

(3)

pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll. Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.

3. Pekerjaan Pemasangan Bouplank

Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik

(4)

Gambar Pelaksanaan pekerjaan Bowplank

Jadwal Pelaksanaan pekerjaan ini dapat di lihat di Kurva S

4. Pembuatan Direksi Keet

Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran 5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 6 x 10m, barak pekerja ukuran 3x10m (2 Lantai), rumah genset, serta Toilet. Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja.

Gambar Barak Pekerja

Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlansung.

(5)

Tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

Gambar Gudang Proyek

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.

5. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.

Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering maka dapat dilakukan pennyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet.

Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.

2. PEKERJAAN STUKTUR

1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI

a. Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat.

(6)

c. Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena tanah tersebut akan dipakai kembali.

Gambar Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

(7)

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

2. PEKERJAAN LANTAI KERJA

a. Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.

3. PEKERJAAN URUGAN PASIR

a. Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan

permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.

4. PEKERJAAN URUGAN TANAH

a. Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras. Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat stamper. b. Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

5.PEKERJAAN PONDASI

Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan kedua pondasi tersebut berbeda. Pondasi Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos Jaga, Pagar dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi Tiang Pancang Digunakan pada Gedung, bangunan Utama dan Pagar Luar. Sehubungan dengan telah di lakukannya pekerjaan pemancangan by Owner, sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dikerjakan yang dilakukan, Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Setempt yaitu :

a. Pondasi Plat Setempat Proses Alur Pelaksanaan Pemancangan

Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-300. Hal pertama dilakukan yaitu merakit tulangan dan bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja. Perakitan dan pembuatan mal ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting diletakkan diatas lantai kerja dan besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai kerja di berikan beton tahu kira-kira berukuran 2x2x2 cm dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini berfungsi agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan

(8)

campuran beton harus sesuai dengan job mix design yang ada. Bebas dari material organik, debu dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.

STRUKTUR ATAS PONDASI

1. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF

Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-300. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.

Contoh Proses Pelaksanaan Pekerjaan Sloof

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

2. PEKERJAAN COR BETON KOLOM • Pekerjaan Pembesian.

Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan sesuai gambar rencana. Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.

• Pembuatan Bekisting.

Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.

• Melakukan Kontrol Kualitas.

Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan.

Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan

penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi

penempatan water stop.

 Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil

(9)

Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh • Kegiatan Curing (perawatan)

Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

Contoh Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

3. PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai.

(10)

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

4. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu : • Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting

 Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk

mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.

 Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.

• Pekerjaan Pembesian

 Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok

dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.

• Leveling Pengecoran pelat lantai

 Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai

gambar desain. • Pekerjaan Kontrol Kualitas

 Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom.

• Pengecoran beton

 Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan

campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.

• Pekerjaan curing

(11)

Contoh Proses Pelaksanaan Pekerjaan Pembalokan Dan Plat Lantai

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

III. PEKERJAAN ATAP

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom–kolom selesai dikerjakan, rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna, dimensi rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. Atap penutup terdiri dari atap genteng metal

zincalume tebal 0,35 mm dan atap spandek, setelahitu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga dipasang, ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. Pada proyek ini juga digunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca mika, dimana pemasangan material tersebut dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam

mengerjakannya.

(12)

IV. PEKERJAAN PASANGAN

• Memasang dinding dengan batu bata merah proses tangan pada bangunanutama dan batu bata dengan tebal 1 atau ½ bata dengan dua jenis campuran, yaitu adukan 1 PC : 5 Pasir untuk dinding utama

bangunan, serta adukan 1PC : 3 Pasir untuk trasram serta dinding toilet yang diharapkan didapat kekuatan dinding yang kedap air, pekerjaan pemasangan dinding bata dilaksanakan bersamaan dengan

penempatan kusen pintu dan jendela dengan sistem tanam dan membuat openingan atau hole apabila penggunaan kusen pintu dan jendela dengan sistem pemasangan fiser. Setelah pemasangan bata selesai dilanjutkan dengan penanaman Pipa plumbing, paralon listrik sesuai titik - titik lampu, stop kontak, saklar dan ainnya.

• Perletakan dinding akan direncanakan pemasangannya secara sisitematis guna mendapatkan spasi yang akurat dari pola ikat permukaan dengan lebar

• Sambung yang uniform dan penempatan bukaan yang tepat, sambungan tipe pergerakan, belokan dan pengakhirannya. Penggunaan unit-unit yang kurang dari setengah pada sudut-sudut, jamb dan tempat manapun akan kami hindari.

• Dinding akan diakselerasikan untuk memenuhi toleransi konstruksi yangdispesifikasikan, dengan bagian-bagian yang diberi jarak dengan akurat dandikoordinasikan dengan pekerjaan lain.

• Pekerjaan plesteran dan acian dilaksanakan setelah seluruh pasangan bataserta beberapa pekerjaan utility dikerjakan, adapun adukan yang disyaratkandalam ketentuan (RKS) maupun RAB ada 2 jenis adukan yakni 1 PC : 5 Pasiruntuk plesteran dinding utama, serta adukan 1 PC : 3 Pasir untuk plesterankedap air

Gambar

Gambar Barak Pekerja
Gambar Gudang Proyek
Gambar Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
gambar desain.

Referensi

Dokumen terkait

perencanaan struktur meliputi struktur bawah yaitu pondasi sumuran dan struktur atas yaitu perancangan atap menggunakan struktur baja, sedangkan balok, kolom, pelat lantai, dan

Pada penulisan tugas akhir ini penulis merancang rangka atap baja, pelat lantai, balok, tangga, serta kolom sebagai elemen struktur atas dan fondasi bored pile sebagai

Struktur bangunan bagian atas terdiri dari kolom, balok, dinding struktural, pelat atap dan pelat lantai yang berfungsi mendukung beban kerja pada bangunan.. Sedangkan

Perhitungan struktur mencakup perhitungan struktur atap (kuda-kuda baja) dan struktur beton bertulang (pelat lantai, pelat tangga, perhitungan balok, kolom dan

Pada Proyek Akhir ini akan membahas proses pelaksanaan pekerjaan struktur kolom, balok, dan pelat lantai yang dimulai dari pekerjaan pembesian, pekerjaan

Menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktik berjudul Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Kolom, Balok, dan Pelat Lantai Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan

Peerencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung 2000 pada tugas akhir mi diperoleh hasil :tebal pelat 15 cm dengan menggunakan tulangan pokok 0 10- 105 balok untuk lantai 1dan

Bangunan gedung SMA Al Hikmah Surabaya dalam tugas akhir ini direncanakan kolom, balok, sloof, pelat lantai, tangga menggunakan konstruksi beton bertulang, sedangkan pada