• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PELAT LANTAI Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara

N/A
N/A
Dandy Koropit

Academic year: 2022

Membagikan "METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PELAT LANTAI Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PELAT LANTAI

Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara

LAPORAN KERJA PRAKTIK JUDUL LAPORAN

Disusun oleh:

Dandy Elisa Leopold Koropit

19014034

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2022

1

(2)

KOLOM, BALOK, DAN PELAT LANTAI

Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Ditulis untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktik (SPL2217335)

Disusun oleh:

Dandy Elisa Leopold Koropit 19014034

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2022

ii

(3)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

Judul :

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PELAT LANTAI

Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Sulawesi Utara

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal :

Oleh :

PT. Maju Karya Mapalus

Max M. A. Soentpiet, ST Project Manager

iii

(4)

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Dandy Elisa Lepold Koropit

NIM : 19014034

Tempat/Tanggal Lahir: : Manado, 25 Januari 2002 Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Sipil

Menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktik berjudul Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Kolom, Balok, dan Pelat Lantai Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Sulawesi Utara yang saya buat adalah benar hasil karya saya dan bukan karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi akademis sesuai dengan yang ditetapkan oleh Fakultas, berupa pembatalan Kerja Praktik dan hasilnya.

Manado, 19 Oktober 2022 Yang Menyatakan,

Dandy Elisa Leopold Koropit

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Fenny Moniaga, S.T., M.T. Ir. Hence S. D. Roring, S.Pd., M.T.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Teknik

Ir. Ferry Wantouw, S.T., M.T. Ronald A. Rachmadi, S.T., M.T.

iv

(5)

FORMULIR DATA UMUM PERUSAHAAN

NAMA MAHASISWA : Dandy Elisa Leopold Koropit

NIM : 19014034

NAMA PERUSAHAAN : PT. MAJU KARYA MAPALUS

ALAMAT PERUSAHAAN : Kel. Sario Utara, Kec. Sario, Kota Manado, Prov. Sulawesi Utara

DIDIRIKAN TAHUN : 24 April 1979

IZIN USAHA : 9120009352526

BIDANG BISNIS : Jasa Pelaksana Konstruksi

JUMLAH KARYAWAN :

-

DIREKTUR : Christian Sumendap

WAKIL PERUSAHAAN

Tanggal : Manado, 7 Juni 2022

Nama : Max M. A. Soentpiet, S.T.

Jabatan : Project Manajer

(Tanda tangan dan

cap perusahaan) :

FORM KP - 003

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

v

(6)

FORMULIR PENILAIAN KEMAJUAN KERJA PRAKTIK

A. UMUM

Nama Mahasiswa : Dandy Elisa Leopold Koropit

NIM Mahasiswa : 19014034

Program Studi : Teknik Sipil

Dosen Pembimbing Akademik : Fenny Moniaga, S.T., M.T Topik/Rencana Bidang : Metode Pelaksanaan Konstruksi

Pembimbing 1 : Fenny Moniaga, S.T., M.T

Pembimbing 2 : Ir. Hence S. D. Roring, S.Pd., M.T.

Terhitung Mulai : 29 Mei 2022

Target Selesai : 2 Agustus 2022

B. KEGIATAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

No. Tanggal Jenis Kegiatan Paraf Pembimbing

1.

27-06-2022 Konsultasi Awal Magang

2.

14-06-2022 Pengajuan judul

“Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Kolom, Balok, dan Pelat Lantai pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Sulawesi Utara”

3.

26-07-2022 Konsultasi berakhir ckerja praktik

4.

01-08-2022 Konsultasi BAB I

- Konsep penulisan Bab 1

vi

FORM KP - 004

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

(7)

No. Tanggal Jenis Kegiatan Paraf Pembimbing 5.

10-08-2022 ACC BAB I

6. 12-08-2022 Konsultasi BAB II

- Konsep penulisan BAB II

7.

15-08-2022 Konsultasi BAB II

- Lingkup pekerjaan yang dilakukan

8. 17-08-2022 ACC BAB II

9.

20-08-2022 Konsultasi BAB III - Konsep penulisan - Diagram alir

10.

31-08-2022 - ACC BAB III

11.

01-08-2022 Konsultasi BAB V - Penulisan kesimpulan

berdasarkan rumusan masalah dan tujuan

Daftar pustaka

- Mengikuti aturan penulisan IEEE

12.

10-09-2022 Konsultasi seluruh isi laporan - Perhatikan penulisan

keterangan gambar

- Perhatikan penulisan kata-kata asing

13.

12-09-2022 Konsultasi seluruh isi laporan - Tambahkan landasan teori

pada BAB III

- Penambahan Volume pengecoran

14.

14-09-2022 Revisi isi laporan

- Cek kembali kesalahan pengetikan

vii

(8)

15. 15-09-2022 -Cek Turnitin Laporan KP

16. 18-12-2019 ACC

Manado, September2022

(Fenny Moniaga., S.T., M.T.)

viii

(9)

KOMENTAR/SARAN

FORMULIR PENILAIAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

Mohon diisi dan dicek seperlunya,

NAMA MAHASISWA : Dandy Elisa Leopold Koropit

NIM : 19014034

NAMA PERUSAHAAN : PT. Maju Karya Mapalus

ALAMAT PERUSAHAAN : LINGKUNGAN III, Kel. Sario Utara, Kec.

Sario,

Kota Manado, Prov. Sulawesi Utara TGL KERJA PRAKTIK : 29 Mei 2022 – 02 Agustus 2022 TOPIK YANG DIBAHAS : Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Nilai

= 50 60 70 80 90 100

Sikap

Kerajinan = 50 60 70 80 90 100

Prestasi = 50 60 70 80 90 100

FORM KP - 005

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

ix

(10)

MENTAR/SARAN

NILAI RATA-RATA : 90

TANGGAL : 2 Agustus 2022

NAMA PENILAI : Max M. A. Soenpiet, ST

JABATAN : Penanggung jawab magang

(Tanda tangan dan

cap perusahaan) :

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

x

(11)

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO INDONESIA

Kairagi I Kombos Manado - 95253 Telp. 0811-4390-1500

E-mail: info@unikadelasalle.ac.id

DAFTAR BIMBINGAN KERJA PRAKTEK

NAMA : DANDY ELISA LEOPOLD KOROPIT NIM : 19014034

JUDUL : METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PELAT LANTAI

Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara

DP1 : FENNY MONIAGA, S.T.,M.T.

DP2 : Ir. HENCE S. D. RORING, S.Pd., M.T.

No Hari/ Tanggal/

Jam

Perihal TTD

Supervisor

TTD DP1

TTD DP2

Keterangan 1 29 Mei 2022 Perkenalan Tentang Lokasi Proyek

2 4 Juni 2022 Opname proyek (lantai 3 & 8) 3 8 Juni 2022 Opname proses pengecoran 4 12 Juni Opname proyek (lantai 3 & 8) 5 14 Juni 2022 Melakukan pengawasan

dilapangan untuk pekerjaan bekisting

6 15 Juni 2022 Pengujian material besi (pengujian tarik) di Politeknik Negeri Manado 7 17 Juni 2022 Membantu menghitung kbikasi

pengecoran

8 21 Juni 2022 Pengujian material beton (pengujian kuat tekan) di Politeknik Negeri Manado 9 25 Juni 2022 Membuat Ceklis Rencana Keselamatan Konstruksi

10 26 Juni 2022 Membantu menghitung keperluan bekisting

11 28 Juni 2022 Opname proses pengecoran 12 5 Juli 2022 Melihat hasil pengecoran 13 4 Juli 2022 Membantu membuat laporan

harian

14 7 Juli 2022 Melakukan pengawasan dilapangan

15 20 Juli 2022 Membantu mendokumentasi slump test pada saat pengecoran

16 2 Agustus 2022 Penarikan Kerja Praktek Penilaian

(12)

Dekan Fakultas Teknik, Ketua Program Studi

(Ronald Albert Rachmadi, S.T., M.T. ) (Ir. Ferry Wantouw, S.T., M.T)

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik di perusahaan PT. Maju Karya Mapalus.

Tujuan kerja praktik ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu menerapkan teori yang didapatkan di lapangan. Kerja praktik ini juga diharapkan dapat menjadikan mahasiswa sebagai calon insinyur yang berkompeten di dunia kerja nanti.

Dengan surat pengantar dari Dekan Fakultas Teknik Universitas Katolik De La Salle Manado yang telah diterima dan disetujui oleh PT.

Maju Karya Mapalus, maka penulis dapat melakukan kerja praktik selama 2 (dua) bulan terhitung 29 Mei 2022 sampai dengan 02 Agustus 2022.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam laporan kerja praktik ini.

1. Ronald A. Rachmadi, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Katolik De La Salle Manado

2. Ir. Ferry Wantouw, S.T., M.T. selaku kepala program studi Teknik Sipil Universitas Katolik De La Salle Manado

3. Fenny Moniaga, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing 1 (satu) 4. Ir. Hence S. D. Roring, S.Pd., M.T. selaku dosen pembimbing 2 (dua) 5. PT. Maju Karya Mapalus sebagai perusahaan tempat kerja praktik.

6. Orang tua, dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan memberi dukungan.

7. Andrea Lesar yang telah menemani dengan penuh kasih saat penyusunan laporan kerja praktik ini.

8. Teman-teman seperjuangan yang sudah ikut dan membantu menyusun laporan kerja praktik ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran dari para pembaca agar ke depannya bisa lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Manado, 29 Mei 2022

Dandy Elisa Leopold Koropit

xii

(14)

JUDUL LAPORAN...1

LEMBAR PENGESAHAN...ii

LEMBAR PERNYATAAN...3

FORMULIR DATA UMUM PERUSAHAAN...4

FORMULIR PENILAIAN KEMAJUAN KERJA PRAKTIK...5

FORMULIR PENILAIAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK...8

KATA PENGANTAR...xi

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR GAMBAR...xv

DAFTAR TABEL...xvi

BAB I PENDAHULUAN...16

1.1. Latar Belakang Masalah...16

1.2. Perumusan Masalah...17

1.3. Tujuan Kerja Praktik...17

1.4. Manfaat kerja Praktik...17

1.5. Batasan Masalah...17

1.6 Sistematika Penulisan...17

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN...28

2.1. Sejarah Singkatt Perusahaan...28

2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan...28

2.1.2 Data Singkat Perusahaan...29

2.1.3 Legalitas Perusahaan...29

2.2. Lingkup Pekerjaan Perusahaan...30

2.3. Lingkup Pekerjaan Yang Dilakukan...30

2.3.1. Data Umum Proyek...33

2.3.2. Lokasi Proyek...33

2.3.3. Struktur Organisasi Proyek...34

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH...37

3.1. Landasan Teori...37

3.1.1. Kolom...37

3.1.2. Balok...38

3.1.3. Plat Lantai...38

3.1.4. Pekerjaan Pembesian Untuk Beton...39

3.1.5. Pekerjaan Bekisting...41

3.1.6. Pekerjaan Pengecoran Beton...42

3.1.7. Pembongkaran Bekisting...46

3.2. Metode Pengumpulan Data...47

3.3. Bagan Alir Pemecahan Masalah...48

BAB IV PEMBAHASAN...39

4.1. Pengumpulan dan Pengolahan Data...39

4.1.1. Peralatan Yang Digunakan...39

4.1.2. Bahan Yang Digunakan...45

4.2. Analisis dan Pemecahan Masalah...49 xiii

(15)

1.2.1. Metode Pelaksanaan Kolom...49

4.2.2. Metode Pelaksanaan Balok...58

4.2.3. Metode Pelaksanaan Pelat Lantai...66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...67

- Kesimpulan...67

- Saran...67

DAFTAR PUSTAKA...68

LAMPIRAN...69

xiv

(16)

Gambar 2. 2. Logo Perusahaan PT. Maju Karya Mapalus [6]...28

Gambar 2. 3. Proyek BKIA [6]...33

Gambar 2. 4 Peta lokasi proyek BKIA...34

Gambar 2. 5 Struktur Organisasi Proyek [5]...34

Gambar 3. 1. Proses Perjalanan Beton...43

Gambar 4. 2 Mixer Truck [6]...40

Gambar 4. 3 Concrete Pump [6]...40

Gambar 4. 4 Excavator [6]...41

Gambar 4. 5 Tamping Rammer [6]...42

Gambar 4. 6 Vibrator [6]...42

Gambar 4. 7 Bar Cutter [6]...43

Gambar 4. 8 Bar Bender [6]...43

Gambar 4. 9 Scaffolding [6]...44

Gambar 4. 10 Bambu [6]...45

Gambar 4. 11 Theodolite [6]...45

Gambar 4. 12 Beton Ready Mix [6]...46

Gambar 4. 13 Baja Tulangan [6]...47

Gambar 4. 14 Beton Decking [6]...47

Gambar 4. 15 Plywood [6]...48

Gambar 4. 16 Floordeck [6]...48

Gambar 4. 17 Wiremesh [6]...49

Gambar 4. 18 Detail penulangan kolom [7]...50

Gambar 4. 19 Proses Pekerjaan Pemasangan Tulangan Kolom[6]...51

Gambar 4. 20 Beton Decking Kolom [6]...52

Gambar 4. 21 Pekerjaan Bekisting Kolom [6]...53

Gambar 4. 22 Pekerjaan Pengecoran Kolom [6]...57

Gambar 4. 23 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Kolom [6]...58

Gambar 4. 24 Detail penulangan balok [7]...59

Gambar 4. 25 Pekerjaan Pemasangan Perancah [6]...60

Gambar 4. 26 Pekerjaan Tulangan Balok [6]...61

Gambar 4. 27 Beton Decking Pada Balok [6]...62

Gambar 4. 28 Pekerjaan Bekisting Balok [6]...62

Gambar 4. 29 Denah balok elevasi +3,95 [7]...64

Gambar 4. 30 Pekerjaan Pengecoran Balok [6]...65

Gambar 4. 31 Denah plat lantai elevasi +3,95 m [7]...66

Gambar 4. 32 Pemasangan Perancah [6]...67

Gambar 4. 33 Pemasangan Floordeck [6]...68

Gambar 4. 34 Pemasangan Wiremesh [6]...68

Gambar 4. 35 Pengecoran Pelat Lantai [6]...69

xv

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kegiatan kerja prakek...31

Tabel 4. 1 Produktivitas 1 kolom...50

Tabel 4. 2 Tabel tipe kolom...54

Tabel 4. 3 Tabel tipe balok...59

Tabel 4. 4 Produktivitas pekerjaan 1 balok...59

xvi

(18)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Konstruksi pembangunan di setiap daerah saat ini, menunjukan adanya suatu perkembangan yang pesat. Demi mencapai tujuan agar tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang aman dan efisien. Dalam proses pelaksanaan konstruksi proyek, semua harus dikerjakan dengan benar dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Karena dalam prosesnya akan ada banyak hal yang saling berkaitan atau terikat satu sama lain.

Sangat disayangkan masih sering terjadi penyimpangan kualitas dan keterlambatan pada pelaksanaan proyek, hal tersebut bukan disebabkan oleh faktor alam atau cuaca seperti hujan yang mempengaruhi pekerjaan diproyek.

Selain itu pengadaan bahan material yang tidak sesuai dengan waktu pelaksanaan.

Contohnya setelah pekerjaan A berakhir dan akan mulai pekerjaan B, karena pengadaan bahan material untuk pekerjaan B bermasalah, jadi pekerjaan tersebut tersendat dan menyebabkan pekerjaan selesai tidak tepat waktu.

Dalam melakukan serangkaian aktivitas ada baiknya menggunakan cara atau metode-metode praktis serta aman, hal ini memeliki pengaruh yang besar terhadap penyelesaian suatu proyek. Faktor penyebab keterlambatan suatu pelaksanaan proyek juga adalah peralatan yang digunakan kurang bermutu selain itu juga terjadi kerusakan pada alat contoh kerusakan pada alat berat (concrete pump) sehingga proses pengecoran teragnggu dan mengakibatkan keterlambatan. Selain kerusakan serta mutu dari peralatan faktor lain yang menyebabkan keterlambatan adalah SDM yang tidak berkualitas

Dengan penjelasan di atas, pelaksanaan suatu proyek mendapat perhatian bagi penulis. Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk meninjau sejauh mana metode pelaksanaan konstruksi dalam proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara.

1

(19)

2

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana metode dan tahap – tahap pelaksanaan dari pekerjaan struktur kolom,bbalok dan pelat lantai dalam proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara ?

1.3. Tujuan Kerja Praktik

Mengetahui tahap – tahap pekerjaan yang digunakan dalam proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara.

1.4. Manfaat kerja Praktik

 Mengetahui langsung proses pelaksanaan proyek konstruksi.

 Mengetahui struktur organisasi proyek dan tanggung jawabnya.

 Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa.

 Mengetahui dan membandingkan teori pada perkuliahan dan lapangan.

1.5. Batasan Masalah

1. Waktu Pelaksanaan pekerjaan 245 hari kalender, peninjauan lapangan selama 60 hari kalender, pada tanggal 29 Mei 2022 sampai 2 Agustus 2022.

2. Metode pelaksanaan dievaluasi menurut persyaratan pekerjaan dinas Pekerjaan Umum.

3. Untuk pekerjaan proyek yang dikerjakan 5 lantai, yang ditinjau untuk pekerjaan 3 lantai. Lantai 2 – 4.

4. Perhitungan struktur tidak dibahas.

1.6 Sistematika Penulisan

(20)

Sistematika penulisan berisi babbi pendahuluan, bab ii dataaumum perusahaan, babbiii metodologi pemecahan masalah, bab iv pembahasan, dan bab v kesimpulan dan saran.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentangglatar belakang, perumusanmmasalah, tujuan penulisan serta manfaat, pembatasan masalah, dan sistematika dalamppenulisan laporan.

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Pada babbini membahas tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, lingkup pekerjaan perusahaan, lingkup pekerjaan yang dilakunan mahasiswa, dataaumumpproyek, serta struktur organisasiiproyek.

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Padaabab inimmembahas tentang landasan teori, langkah pemecahan masalah, dan bagan alir pemecahan masalah.

BAB IV PEMBAHASANn

Pada babbini membahasttentang metode pelaksanaann pekerjaan struktur kolom, balok,ddan pelattlantai.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari seluruh kegiatan kerja praktik dan saran yang lebih baik untuk kedepannya.

(21)

BAB II

DATA UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkatt Perusahaan

PT. Maju Karya Mapalus adalah perusahaan swasta Indonesia dibidang jasa pelaksana konstruksi. Perusahaan ini telah berdiri sejak 24 April 1979 dengan nama CV. Maju Karya Mapalus kemudian diubah menjadi PT. Maju Karya Mapalus pada tanggal 31 Maret 2008. Perusahaan yang berkantor pusat di Manado menawarkan jasa pelaksana untuk konstruksibbangunan gedung, bangunanssipil, serta instalasi mekanikallelektrikal.

Dengan banyaknya pembangunan infrastruktur yang telah tersebar merata di seluruh provinsiiyang ada di Indonesia, olehhkarena itu, PT. Maju Karya Mapalus ingin ikut andil dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa Indonesia, dengan ditunjang oleh para tenaga ahli yang berpengalaman dan tim yang bertanggung jawab, PT. Maju Karya Mapalus menyajikan yang terbaik dan bermutu bagi semua pihak.

2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

- Visi: “Menjadiimitra utama dan rujukan bagi pengguna jasa konstruksi”

4 Gambar 2. 1. Logo Perusahaan PT. Maju Karya Mapalus [6]

(22)

- Misi: “Berperan aktif dalam derap pembangunan dnegan memberikan layanan jasa konstruksi yang inovatif dan kreaftif untuk hasil yang berkualitas sesuai dengan semangat profesionalisme”

2.1.2 Data Singkat Perusahaan

Nama : PT. Maju Karya Mapalus

Bentuk Badan Usaha : Persero

Alamat Kantor : LINGKUNGAN III, Kel. Sario.Utara, Kec..Sario, Kota.Manado, Prov. Sulawesi.Utara

Telepon : 081245077966

Email : majukaryamapalus2019@gmail.com

NPWP Perusahaan : 01.148.562.0-821.001 Nomor Induk Berusaha : 9120009352526 Direktur Perusahaan : Christian Sumendap

2.1.3 Legalitas Perusahaan

Untuk suatu perusahaan adalah hal yang wajib harus adanya perizinan, berikut adalah beberapa perizinan dari perusahaan, yaitu :

1. Persetujuan Komitmen Ijin Usaha Jasa Konstruksi Nomor : 204/172/12/IUJK/DPMPTSP/I/2020 Terbit : 31 Januari 2020

Penerbit : Pemerintah Kota Manado Kualifikasi : Menengah

Klasifikasi : - Bangunan Gedung - Bangunan Sipil

- InstalasiiMekanikal dannElektrikal 2. Sertifikat BadannUsaha Jasa PelaksanaaKonstruksi

No. Registrasi : 0-7171-06-169-1-18-003298 Terbit : 11 Oktober 2021

Penerbit : Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi

(23)

6 Kualifikasi : Menengah

2.2. Lingkup Pekerjaan Perusahaan

Manajemen PT. Maju Karya Mapalus mengutamakan mutu dan kinerja yang optimal sebagai jati diri / karakter seluruh elemen perushaan bertekad untuk memberikan yang terbaik. Sebab perusahaan mengutamakan mutu menjadi idenstitas pada semua pihak (klien, masyarakat, mitra kerja, pemegang saham dan karyawan).

PT. Maju Karya Mapalus merupakan Perusahaan Swasta yang bergerak dalam JasaaPelaksana Konstruksi seperti bangunannkomersial, bangunan hiburannpublik, bangunan pendidikan, bangunan kesehatan, serta perusahaan ini juga bergerak pada jasa pelaksana konstruksi instalasi elektrikal, konstruksi saluran air, konstruksi perpipaan air minum lokal.

2.3. Lingkup Pekerjaan Yang Dilakukan

Selama kerja praktik berlangsung, penulis ditempatkan pada proyek pembangunan gedung Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) yang berlokasi di RSUD Provinsi Sulawesi Utara. Dalam proyek tersebut PT. Maju Karya Mapalus dan PT. Lia Membangun Persada sebagai kontraktor (pelaksana). Pada proyek ini penulis ditempatkan pada bagian Quality Control yang memeriksa kualitas hasil pekerjaan dan dimasukkan kedalam laporan mingguan, memeriksa serta menguji bahan material (uji Kuat Tarik untuk Besi & uji Kuat Tekan untuk Beton) yang akan digunakan agar sesuai spesifikasi yang terdapat dalam dokumen kontrak di Laboratorium Politeknik Negeri Manado. Adapun kegiatan lain seperti membuat checklist untuk Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), mendokumentasi (kolom, balok, plat lantai) pada kondisi sebelum pengecoran, sementara pengecoran dan sesudah pengecoran, membantu menghitung berapa kubikasi keperluan pengecoran, serta mengontrol kubikasi beton pada saat pengecoran atau keadaan rill. Penulis juga sering turun lapangan untuk mengawasi pekerjaan – pekerjaan struktur dan mempelajari tentang proyek konstruksi.

(24)

Tabel 2. 1 Kegiatan kerja prakek

No Tanggal Kegiatan

1. 29 Mei 2022 - Perkenalan tentang lokasi proyek

2. 4 Juni 2022 - Opname proyek (lantai 3 & 8 dari gedung utama RSUD Provinsi Sulawesi Utara) untuk melihat progres harian

3. 8 Juni 2022 - Opname proyek (lantai 3 & 8 dari gedung utama RSUD Provinsi Sulawesi Utara) untuk melihat progres harian

- Opname proses pengecoran

4. 12 Juni 2022 - Opname proyek (lantai 3 & 8 dari gedung utama RSUD Provinsi Sulawesi Utara) untuk melihat progres harian

- Mengisi formulir data cuaca di lokasi BKIA - Melihat hasil pengecoran

5. 14 Juni 2022 - Opname proyek (lantai 3 & 8 dari gedung utama RSUD Provinsi Sulawesi Utara) untuk melihat progres harian

- Melakukan pengawasan di lapangan agar pekerja lebih produktif.

6. 15 Juni 2022 - Pengujian material besi (pengujian tarik) di Politeknik Negeri Manado

7. 17 Juni 2022 - Opname proyek (lantai 3 & 8 dari gedung utama RSUD Provinsi Sulawesi Utara) untuk melihat progres harian

- Membantu menghitung kubikasi pengecoran - Opname proses pengecoran

8. 21 Juni 2022 - Pengujian material beton (pengujian tekan) di Politeknik Negeri Manado

(25)

8 9. 25 Juni 2022 - Membuat Ceklis Rencana Keselamatan Konstruksi

- Opname proyek (lantai 3 & 8 dari gedung utama RSUD Provinsi Sulawesi Utara) untuk melihat progres harian

- Membantu menghitung keperluan bekisting.

10. 28 Juni 2022 - Opname proyek (lantai 3 & 8 dari gedung utama RSUD Provinsi Sulawesi Utara) untuk melihat progres harian

- Opname proses pengecoran

11. 29 Juni 2022 - Pengujian material beton (pengujian tekan) di Politeknik Negeri Manado

12. 4 Juli 2022 - Membantu menghitung kubikasi pengecoran - Opname proses pengecoran

- Membuat laporan harian 13. 5 Juli 2022 - Melihat hasil pengecoran

14. 7 Juli 2022 - Membantu perhitungan scaffolding yang akan diperlukan pada lantai 2

- Melakukan pengawasan di lapangan - Membuat laporan harian

15. 19 Juli 2022 - Melakukan pengawasan lapangan - Opname kondisi sebelum pengecoran - Membuat laporan harian

16. 20 Juli 2022 - Membantu mendokumentasi slump test - Opname proses pengecoran

- Membuat laporan harian 17. 27 Juli 2022 - Opname proses pengecoran

- Melakukan pengawasan di lapangan - Membuat laporan harian

18. 2 Agustus 2022 - Penarikan Kerja Praktek

(26)

2.3.1. Data Umum Proyek

NamaaProyek : PembangunannBalai Kesehatan Ibu

dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara Lokasi Proyek : RSUD Provinsi Manado

Pemberi Tugas : Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Daerah

Nomor Kontrak : 02/SP/PPK.BKIA/PERKIMTAN/APBD/IV/2022 Tanggal Kontrak : 28 April 2022

Nilai Kontrak : Rp. 26.168.389.087,21 Waktu Pelaksanaan : 245 Hari Kalender

Konsultan Perencana : PT. Imperium Abadi Konsultan

Kontraktor Pelaksana : PT. Maju Karya Mapalus – PT. Lia Membangun Persada, KSO

Tinggi Bangunan : 21 m

Jumlah Lantai : 5 lantai (lantai 1 tempat parkir) Luas Bangunan : 1.201, m²

Gambar 2.2. Proyek BKIA 2.3.2. Lokasi Proyek

Proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Manado berlokasi di Jl. Bethesda No.18, Sario Tumpaan, Kec. Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara. Lokasi proyek sangat mudah dijangkau karena berada di pusat kota. Adapun denah lokasi seperti Gambar 2.

Gambar 2. 2. Proyek BKIA [6]

(27)

10

Gambar 2. 3 Peta lokasi proyek BKIA

Sumber : Google earth

2.3.3. Struktur Organisasi Proyek

Organisasipproyek merupakan sekumpulan badan usaha yang mengelola proyek ini dan memiliki tugas danntanggung jawabnya masing – masing.

Adapaun bagan struktur organisasi proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara sebagai berikut:

Gambar 2. 4 Struktur Organisasi Proyek [5]

(28)

2.3.3.1. Manajer Proyek

Tugas dan tanggung jawab manajer proyek adalah sebagai berikut :

- Mengkoordinir bagian – bagian dibawahnya dan menjamin Pelaksanaan Pekerjaan sesuai Spesifikasi yang ditentukan oleh Pihak Pengguna Jasa serta mengoresi bila ada review design;

- Mengkoordinir Pelaksanaan Penyelesaian keluhan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelesaian Produk yang tidak sesuai ;

- Mendata Perubahan – perubahan pelaksanaan terhadap kontrak ;

- Melakukan tindakan Koreksi dan Pencegahan yang telah direkomendasi pengendalian sisitem mutu ;

- Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan ;

- Membuat laporan – laporan yang telah ditetapkan Perusahaan dan laporan – laporan lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya ;

- Berkoordinasi dengan Pihak Konsultan Pengawas, Aparat setempat, utamanya Pihak Direksi serta menyelesaiakan masalah – masalah teknis lapangan dengan pengawas ; - Membantu bidang Administrasi Kontrak untuk memeriksa dan menyetujui tagihan upah mandor, sub kontraktor dan sewa alat yang berhubungan dengan Prestasi fisik lapangan serta mengajukan request ke Direksi Proyek sebelum pekerjaan dimulai termasuk koordinasi dengan Konsultan Supervisi ;

- Menetapkan sasaran mutu ; - Memimpin setiap pertemuan ;

- Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek ;

- Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke kantor pusat / cabang

2.3.3.2. Manajer Teknik

Tugas dan tanggung jawab Manajer Teknik adalah sebagai berikut :

- Memastikan bahwa sistem mutu, gambar – gambar pelaksanaan dan perencanaan telah berjalan dengan baik dan efektif ;

- Menentukan jumlah titik tingkat kerusakan / volume yang akan dikerjakan sebagai bahan untuk pelaksanaan pekerjaan ;

- Mengetahui tempat – tempat Aligment vertikal dan horizontal serta sudut rotasi (R) sebagai bahan masukan ke pihak SM, Konsultan supervisi dan Direksi ;

(29)

12 - Berkoordinasi dengan pihak direksi dan konsultan supervisi agar pekerjaan sesuai dengan rencana, terutama pada tikungan – tikungan kelandaian sudutnya dapat membahayakan pengguna jalan ;

- Mengusulkan perubahan (CCO) dan review design bila diperlukan ;

- Bertanggung jawab dan melaporkan segala sesuatu yang menyangkut tindakan teknis dengan atasan langsung Manajer Proyek (MP);

- Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah / mencoret tanpa seizin atasan langsung / MP. ;

- Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu proyek (instruksi kerja), Speksifikasi teknis dari pelanggan dan gambar kerja yang diterimanya dengan mengarahkan tukang / sub kontraktor dan pekerjaannya hingga didapat pekerjaan yang bermutu, tepat waktu dan biaya yang seefisien mungkin ;

- Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan ;

- Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan program harian /mingguan / bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke MP ; - Membuat opname prestasi pekerjaan bersama – sama MP dan sub kontraktor

(bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain – lain ;

2.3.3.3. Manajer Keuangan (MK)

Tugas dan tanggung jawab Manajer Keuangan adalah sebagai brikut:

- Menyusun rencana anggaran dan biaya (RAB) untuk setiap kegiatan.

- Bertanggung jawab terhadap pengelolaan pengadaan, administrasi dan keuangan proyek.

- Melakukan pencatatan atas semua transaksi dan pembayaran

- Mengurus hal-hal yang terkait SDM termasuk pembayaran BPJS dan perpajakan

- Mengelola tim adminitrasi dan keuangan agar dapat mendukung berjalannya kegiatan.

- Memastikan proses administrasi berjalan sesuai SOP

- Bekerja sama dengan tim keseluruhan proyek dan pihak eksternal - Membuat laporan keuangan dan laporan pajak yang dibutuhkan proyek

(30)
(31)

BAB III

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

3.1. Landasan Teori

Pada sub bab ini membahasstentang teori – teoriyyang mendukung pembahasan kerjaapraktik ini.

3.1.1. Kolom

Kolom merupakan bagian yang sangat penting pada struktur bangunan, karena kolom yang memikul beban aksial dan akan diteruskan ke pondasi kemudian ke tanah. Ukuran dimensi kolom tentukan berdasarkan besarnya beban aksialnyang dipikulnya. Kolom merupakan gabungan dari beton dan besi. Kedua bahan itu digunakan karena sifat beton yang kuat terhadap tekan dan besi yang kuat terhadap lentur. Kualitas kolom ditentukan dari mutu beton, mutu besi yang digunakan serta metode dan tahap pelaksanaannya. MenuruttSK SNI T-15-1991- 03,kkolom merupakannsalah satu elemen struktur yang tugas utmanya adalah sebagai penyangga bebannaksial tekannvertical dengan bagian tinggiiyang tidak ditopang setidaknya tiga dikali dimensiilateral terkecil.

Menurut Istimawan Diposuhodo, 1994 dalamnbuku Struktur BetonnBertulang terdapat 3 (tiga) jenisskolom yaitu:

1. Kolom dengan pengikattsengkangllateral. Kolom jenis inimmerupakan kolom betonyyang tulangan pokoknya dipasanggmemanjang dan diikat oleh sengkang ke arah lateral.

2. Kolommdengan pengikattspiral. Bentukya sama seperti jenis yang pertama, namun yang membedakan adalah jenis sengkang yang digunakan. Pada kolom jenis ini, sengkang yang digunakan untuk mengikat tulangan utama adalah sengkang spiralyyang dililitkan membetuk helikssdi sepanjang kolom..Fungsi dariitulangan spiral adalah untuk menyerappdeformasi yang besar R s ebelum terjadi keruntuhan,

13

(32)

agar tidak terjadi kehancuran sebelum proses retribusi momen danntegangan terjadi.

3. Kolommkomposit adalah komponen struktur tekannyang diberi perkuatan pada arah memanjang dengan menggunakan profil bajaaatau pipa.

3.1.2. Balok

Balokkadalahhbagianndari stuktur bangunannyang menahan beban horizontal dannakan meneruskan beban yang dipikulnya ke kolom. Dalam sebuah balok terdapat 2 daerah pengerjaan yaitu daerah tengah balok yang mengalami lentur yang disebut daerah lapangan dan daerah ujung balok sebagai tumpuan. Di daerah lapangan balok yang merenima beban akan menengkung ke bawah sehingga mengalami tarikan. Oleh karena itu, pada daerah lapangan diperlukan banyak tulangan. Sedangkan di daerah tumpuan akan mengalami tarikan di bagian atas balok sehingga diperlukan banyak tulangan. Balok dibagi dalam 6 (enam) jenis anatara lain:

1. Balok sederhana yang memiliki dua tumpuan yang terletak di ujung atau kolom, dengan salah satu ujumg balok bebassberotasi dan tidakmmemiliki momen.

2. Balok kantilever adalah balok yang hsnya ditumpu oleh satu tumpuan pada ujung balok.

3. Balok teritisan adalah.balok sedrhana yang dipasang memanjang dengan melewati.salah satu.tumpuannya.

4. Balok dengan.ujungnya dikatkan dengan kuat untuk.menahan rotasi dan translasi.

5. Bentangan tersuspensi merpakan balok sederhana yang disambung pada momen nol dan ditopang oleh teritisan dua bentang.

6. Balokkkontinuumemanjanggmenerus yang melewatiilebihddariidua

kolommtumpuan sehinggammenghasilkan kekskukan

yangglebihbbesar dannmomen yangdllebih kecildddari serangkaianbbbalok yang tidakkmenerus dengannpanjang dan bebanyyangssama.

(33)

15

3.1.3. Plat Lantai

Pelattlantai merupakan struktur yanggterbuattdariibetonbbertulang yang memisahkan antaraalantai satu dan lantai dua dan seterusnya. Beban- beban yang dipikul pelat lantai yaitu beban hidup yang berupa manusia dan furniture, dan beban mati yang berupa berat sendiri pelat. Perencanaan pelat lantai ditentukan berdasarkan fungsi dari gedung yang akan direncanakan.

Ada 2 jenis penulangan pelat yaitu tulangan posistif atau tulangan yang terletak di tengah pelat dan berada di bawah dan tulangan negative atau tulangan yang teletah di daerah tumpuan balok dan berada di atas.

Pada perencanaan struktur pelat lantai harus memperhatikan tebal pelat lantai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti, besarnya lendutan yang diijinkan, lebar bentangan sesuai jarak antar balok, dan material yang digunakan. Tebal pelat lantai untuk bangunan, minimal 12 cm.

3.1.4. Pekerjaan Pembesian Untuk Beton

Beton mempunyai sifat lemah terhadap tarik dan kuat terhadap tekan, oleh karena itu tulangan yang dipasang pada beton bertulang memiliki fungsi sebagai komponen yang akan menahan gayaatarik pada beton bertulang.

Adaajuga yang namanya tulangan rangkap yanggberfungsi sebagai penahan gayaatekan padaabeton bertulang. Dalam perencanaannya, jarak bersih antar besi harus harus diperhitungkan untuk menghindari terjadinya beton keropos akibat agregat kasar yang bertahan di antara besi tulangan.

Untuk perencanaan penulangan beton ada baiknya tidak banyak variasi dimensi yang digunakan. Tujuannya untuk mengidari kesalahan penulangan di lapangan. Dalam sebuah proyek, sebelum pekerjaan struktur dimulai, hal yang harus dikerjakan terlebih dahulu yaitu pemotongan dan pembengkokan besi.

Pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan berdasarkan kebutuhan di lapangan yang telah direncanakan. Setiappjenissdiameter, dihitunggpanjangnya danndihitungjjumlahnya, makaaakan diketahuiisisa

(34)

panjangnyaadan dari sisa panjangginiHharus digunakannlagi untuk jenissbentuk lainyyang pendek. Pemotongan dan pembengkokan besi harus dibuatkan daftar terlebih dahulu agar pemotongan besi menjadi efisien sehingga tidak banyak sisa potongan besi yang terbuang.

Pelaksanan pembesian diilapangannharus sesuai dengan ketentuan atau daftar yang berlaku untuk pembengkokan dan pemotongan besi tersebut. Cara perakitan besi beton dengan cara mengikatkan persilangan besi dengan menggunakan kawat ikat sehingga posisi dari beton tidak berubah ketika beban pekerja bekerja. Jika besi beton terlalu panjang maka pada saat diinjak oleh pekerja akan mengalami deformasi yang berarti atau mengalami lentur, , sehingga perlu diberi perkuatan dengan cara menyangga dari sisa-sisa balok kayu atau sisa besi, yang dibenuk sedemikian rupa yang bertujuan sebagai penopang sementara untuk dapat menahan beban pekerja saat melakukan pekerjaan.

Pemotonganndannpembengkokannbesiipadaaumumnyaddengannmengg- unakannmesin bertenagaalistrik untuk pekerjaan besi berdiameter besar, tetapi diperlukan juga alat pembengkokannmanual untuk pekerjaan kecil.Prefabricated adalah rangkaian besi beeton yang dikerjakan diluar tempat yang seharusnya agar mempermudah suatu pekerjaan. Tapi untukkkolom - kolombbesar, balok- balok besar dan pekat lantai dikerjakan atau dirakit langsung pada tempat pekerjaan. Pada bangunan bertingkat panjang penulangan kolom harus dilebihkan minimal 40 D besi, untuk penyambingan kolom berikutnya. Hal ini bertujuan agar lebih mempermudah prosesspekerjaan pembesian. Selimut beton merupakan jarak antara batas luar beton dengan besi tulangan. Fungsi selimutsbeton ini untuk melindungi tulangan besi dariuudara yang dapat menyebabkan besi berkarat.

Agar tebal selimut beton seragam, makaaantaraabesi denganndinding cetakannatau bekisting diberiikotak betonnatau nama lainnya tahu beton yang berbentuk segi empat, atau berbentuk silinder diletakan pada bagian dalam dan diikattpada besiibeton dengan kawattbendrat. Tahu beton ini berukuran kira-

(35)

17 kira 8 x 8 cm dengan tebal sesuai dengan selimut beton yang direncanakan. Mutuudari kotakk - kotak betonnini harus sama dengan mutu beton strukturnya. Tahuubeton dipasagangmminimal 4 buah per M2 cetakan atau lantai kerja.

3.1.5. Pekerjaan Bekisting

Pekerjaannbekisting ini dapat dilaksanakan ketika pekerjaan marking selesai. Bekisting berfungsi sebagai cetakan untuk beton. Pekerjaan pengocoran belum bisa dilakukan tanpa adanya bekisitng. Dalam pekerjaan bekisting digunakan sistemmsemiimodern, terlihattdengan adanyaapenggunaan plywoodddan scaffolding. Pekerjaannbekisting terbagai menjadi 2 kategori yaitu:

- Cetakan

Terbuat dari plywood dengan ketebalan 12mm. Dapat digunakan 2-3 kali untuk pemakaian bekisting.

- Perancah

Perancah dalam bekisting berfungsi untuk menopang bekisting balok dan plat sebelum tahap pengecoran. Penopang tersebut bisa scaffolding bisa bambu.

Persyaratan pekerjaan bekisting menurut Dinas Pekerjaan Umum:

- Syarat kekuatan, material bekisting seperti balok kayu tidak patah ketika menerima beban pengecoran.

- Syarat kekakuan, material bekisting tidak berdeformasi terlalu ekstrim.

- Syarat Statis, bahwa cetakan dan perancah tidak mengalami kerusakan dan keruntuhan tiba – tiba akibat gaya yang bekerja pada saat pengecoran.

(36)

Perimbangan – pertimbangan perencanaan dan desain dalam pembuatan bekisting. Ekonomis, kemudahan dalam pemasangan dan bongkar, serta tidak bocor. Agar pekerjaan proyek lebih optimal.

Ada 2 Jenis bekisting yang umum digunakan:

- Bekisting kayu (bekisting konvensional)

Cara kerja bekisting ini adalah dengan menggunakan kayu dalam proses pengerjaannya dengan cara dipasang dan dibongkar pada bagian struktur yang akan dikerjakan. Selanjutnya pembongkaran bekisting dapat dilakukan dengan melepas bagian – bagian bekisting satu per satu setelah beton mencapai kekuatan yang cukup.

- Bekisting Knockdown (Pelat Besi)

Bekisting ini terbuat dari pelat baja dan besi hollow. Dari sisi harga memang bekisting knock down lebih mahal dibandingkan bekisting kayu. Jadi disarankan untuk pengguna proyek berskala besar menggunakan bekisting knock down ini karena jauh lebih awet dan tahan lama. Penggunaan bekisting ini lebih memudahkan pekerja, karena sifatnya yang cepat, sehingga proyek bisa selesai.

3.1.6. Pekerjaan Pengecoran Beton

Campuranndari semen,aagregat, dan air denganpperbandingannberat tertentu dan diaduk secarassempurna disebut beton. Agregat pada beton juga harus mengikutiiperbandingan dari masing - masing gradasi sehinggaadidapat gradasi campuran agregat yang baik (well graded). Untuk tujuan tertentu campurannbeton perlu ditambahkan admixtures, misalnya untuk meningkatkan workability, membuat cepat mengeras, menunda setting time dari beton, mempercepat setting time dari beton menambah kuatttekan beton, tahan terhadapssulfat dannlain sebagainya. Secara umum proses pengecoran beton sebagai berikut:

(37)

19 1. Batchinggplant, adalah tempat atau pabrik pembuatannbeton, yang proses

pembuatan itu di lakukan dengan mesin pengaduk beton. Didalam mesin ini disematkan alat timbangan yang canggih karena bekerja secara computerize maupun manual, sehingga semua takaran dalam proses pembuatan beton dapat dioptimalkan dengan tepat sesuai dengan formula mixxdesign yang telah diujiicoba, dan juga termasukaalat untuk mendeteksi banyaknya kandungan airyyang terdapat diddalam agregat,ssehingga dapat mengetahui kandungan airyyang sesuai dengan formula mix design dapat disesuaikan terhadap kandungan air di dalam agregat tersebut. Batchingpplant ini mempunyaiitempat untuk mengaduk yang biasa disebut drum, drum ini berfungsi untuk mengaduk semuadamaterial beton,ddengan ketentuannwaktu yang dapat diatur; pada umumnya durasi atau waktu pengadukan minimal 1,5mmenit setelahssemua materiallbeton masuk ke dalammdrum pengadyk. Saat ini sudah banya perusahaan yang menawarkan pembuatan beton, sehinga untuk proyek yang dekat dengan batching plant tersebut lebih efisien menggunakan jasa perusahaan tersebut.

Gambar 3. 1. Proses Perjalanan Beton

Sumber: Buku Metode Kerja Bangunan Sipil

2. Transport,yyang dimaksuddadalah alat yang membantu dalam proses membawaabeton cairrdari batchinggplanttkeelokasi proyek, biasanya dengan menggunakan mixer truck. Perjalanan ini dapat mengalami

(38)

waktuuyang perlu diperhitungkan, karena beton mengeras ada batasan waktunya (settinggtime). Ketika proyek yang membutukan volume betonnyang besarrdan berlokasi di daerahyyyang, menyebabkan ssulit untuk proses membawa adukan beton keelokasi proyek, maka perlu diperhitungkan denganmmengadakan bacthinggplant sendiri khusus untukkproyek tersebut agar semua berjalan lebih optimal.

3. Proses angkut ready mix dari pabrik beton ke lokasi proyek, umumnya diangkut dengan menggunakan mixer truck ke lokasi proyek belummtentu dapat langsung dituangkan kedalam bekisting atau cetakannbeton. Ada beberapa cara untuk mengangkut beton ready mix ke tempat bekisting atau cetakan beton, tergantung situasi dan kondsi di proyek atau lapangan, diantaranya adalah,

1) Mixer-truck. Beberapa kasus pengecoran di bawah tanah misalnya pondasi atau pile-cap, bisa langsung dicor melalui Mixer-truck. Tapi dengan syarat tinggi jatuh tidak bleh melebihi 1,5 m. Jika lebih dari 1,5 m maka harus menggunakan pipa tremi, untuk menghindari terjadinya segresi.

2) Concrete-pump. Jika kodisi lapangan dan lokasi tidak memungkinkan, beton cair dari mixer-truck dapt dipompakan melalui pipa besi sampai ke lokasi cetakan beton.

3) Belt-conveyor. Dari kondisi lapangan yang tidak memungkinkan, dapat digunakan belt-conveyor, untuk menghindari tinggi jatuh > 1,5 m. Jika tinggi jatuh > 1,5 m dapat terjadi segresi pada beton cair.

4) Tower. Untuk mengangkut beton cair pada ketinggian tertentu, tetapi masih perlu pengangkutan lagi dengn gerobak menuju ke tempat cetakan beton.

(39)

21 5) Tower-crane. Untuk mengangkut beton cair pada ketinggian

tertentu, tetapi sudah langsung dapat ditimpahkan ke dalam cetakan melalui bucket.

6) Cable-way. Untuk pengangkutan readi mix, dimana kondisi proyek yang sulit dijangkau dengan peralatan yang telah disebutkan diatas. Ready mix dapat dituangkan ke dalam cetakan betonnmenggunakan bucket.

4. Setelah beton dituangkan ke cetakan, langkah selanjutnya di padatkan menggunakan concrete vibrator. Pemadatan beton harus segera dilakukan tercapainya waktu pengikatan permulaan dari semen.

5. Finishingg/ppenyelesaian akhir.

Pekerjaannbeton ini sangan pentinggdan sangat rawannsekali sebelummmenjadi keras. Betonndalam keadan masih cair dengan campurannsesuai dengan mixxdesign,

1) Harusssegera diletakan dalam bekisting atau cetakan beton, jangan sampai sebelummselesai pemadatan sudah melewati waktu pengikstan awal. Jika beton sudah bersifat beku, maka bahan semen tidk lagi menjadi bahan pengikat. Beton yang sudah bersifat beku mutlak harus dibuang.

2) Tidak boleh terjadi segresi. Jadi dari mesin pengaduk dibawa ke tempat cetakan beton harus selalu diaduk, yaitu dengan pengangkutan memakai agigator truck.

3) Ratio semen/airtidak boleh berubah. Air Hujan dapat menyebabkan Rasio semen/air . Jika rasio semen/air berubah terlalu signifikan, maka betonnya tidak dapat digunakan atau harus dibuang.

4) Harus segera dipadatkan dengan concrete vibrator. Concrete vibrator ada dua macam, yang langsung dimasukan ke dalam adkan beton dan ada yang ditempelkan pada dinding cetakan beton.

Concreteevibrator ini kemudian dimasukkan ke dalam beton sampai air dari readyymix mulaiitimbul pada permukaan.

(40)

Usahakan pemadatan dengan alat concreteevibrator tidak bolehhterkena beton yanggsudah dicorrsebelumnya. Diusahakan agsr concrete vibrator berjarak sampai 5 cm dari cetakan beton dan beton yang sudah mengeras agar saat digetarkan tidak langsung terkena besi beton maupun cetakan beton. Jika concrete vibrator terkena cetakan atau besi maka yang terjadi adalah getaran akan diteruskan ke tempat di mana beton yang telah dicor sebelumnya sudah mengeras, sehingga getaran pada besi beton akan melepaskan ikatannya atara besi beton dengan beton. Demikian juga jika trkena pada cetakannya, beton yang sudah mengeras akan rusak karena pengaruh getaran. Concrete vibrator dimasukan dengan posisi vertikal atau jika kondisi di lapangan tidak memungkinkan, bisa dengan posisi miring dengan catatan maksimal 45o dan tidak boleh digerakan secara horizontal, karena akan membuat segresi. Lama pemadatan dengan alat concrete vibrator kurang lebih 30 detik.

Jika waltu penggetaran dilakukan lebih lama, maka agregat kasar akan turun dan terkumpul di bawah yang kemudianndiikuti dengannagregatthalus.sSetelah pemadatanSselesaiidilakukan, kemudian concreteevibrator ditarik dengan cepat agar lubanggbekas dari concreteevibrator kembali tertutup.

5) Harus terhindar dari air. Jika saat pengecoran dilakukan dan turun hujan makaa pekerjaan pengecoran harus ditutuppmenggunakan plastik atau jika hujan makin kebat maka pekerjaan harusndihentikan.

6) Padaapengecoran beton yang tebal seperti kolom, penuangan beton basaha harus dituangkan per lapis dan setiap teballlapisan tidakbboleh lebih dari panjanggconcrete vibrator; dengan perkiraan tebal per lapisan sekitar 35 – 55 cm.

7) Jika akan dilakukan pengecoran beton tepat diatas tanah, maka tanah tersebut harus dibasahkan terlebih dahulu sampai lembab

(41)

23 agar air semen tidak terserap oleh tanah. Untuk pekerjaan, pengecoran beton struktur tidak diperbolehkan dicor langsung di atas tanah melainkanhharus dibuatkan lantaiikerja.

8) Ketika pengecoran melebihi ketinggian > 1,5 m perlu menggunakan alat bantu berupa pipa tremie, alat bantu ini berguna agar tidak mengalami jatuh bebas beton yang bisa mengakibatkan segresi.

3.1.7. Pembongkaran Bekisting

Cetakan beton akan dibongkar jikahbeton sudah mengeras dan jika beton sudah memiliki tegangan tekan sesuai persyaratan. Tetapi pada kasus tertentu untuk balok beton bagian samping, kolom beton jika pelat beton yang harus disangga oleh kolom beton tersebut masih disangga oleh scaffolding, bagian-bagian beton yang tidak menyangga beban, tidak perlu menunggu sampai beton memiliki tegangan tekan yang disyaratkan.

Teganganntekan yang disyaratkan ini, umumnya beton biasa dapat dicapai pada umur 28 hari, tetapi sekarang dengan menggunakan admixture dapat mempesingkat umur sehingga tidap perlu menunggu sampai 28 hari.

Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, bagian dalam cetakan harus diolesi dengan cairan shuttering oil yang tidak akan membuat pengaruh pada kekuatan beton nantinya. Banyak kasus pelaksana bangunan menggunakan oli, hal ini tidak dibenarkan karena akan berpengaruh pada kekuatan beton. Perlu dipertimbangkan terhadap harga, karena sekarang sudah terdapattplywood modern yang dilapisi film agar tidakkmelekat pada beton, sehingga beton tidak menempel pada cetakan setelah mengeras.

Pembongkaran cetakan atau bekisting beton ini harus dilakukan oleh pekerjaa yang sudah pengalaman, agar tidak terjadi cacat padaaabeton.

Diusahakan agar bekisting atau cetakan ini dapat digunakan secara berulang kali sehingga harga per satuan volume lebih murah.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulanndata dengan metodeeobservasi memiliki ciri yang spesifik dari metode-metode lainnya. Metode observasiimerupakan metode pengumpulann

(42)

dataadengan cara pengamatannlangsung di lapangan. Menurut Sutrisno Hadi (1986) observasiimerupakan suatuuproses yang tersusunndari prosessbiologis dan psikologis sehingga menjadikan metode observasi sebagai suatu proses yang kompleks.

Dari cara mengumpulkan data, metode observasi dibagi mencari 2 (dua) cara yaitu participanttobservation (observasiiberperansserta) dan non participanttobservation (observasi tidakkberperan serta).

Dalam laporan ini, penulis menggunakan cara yang kedua yaitu non participanttobservation.Nonnparticipanttobservation

adalahhteknikkpengumpulan dataadengan cara mengamati langsung metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan tanpa terlibat langsung di dalamnya.

3.3. Bagan Alir Pemecahan Masalah

c

Mulai

Menentukan Judul Kerja Praktek

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Kolom, Balok, dan Pelat Lantai Pada Proyek Pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)

RSUD Provinsi Sulawesi Utara

P

Selesai

Kesimpulan dan SaranHasil dan Pembahasan .

Pengolahan data . Data Primer :

-RMPK BKIA -RAB

-DED

Data Sekunder : -Wawancara tahapan pelaksanaan struktur balok,kolom dan pelat lantai Sumber Data

(43)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada sub bab ini membahas tentang peralatan dan bahan yang digunakan pada proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi utara.

Data yang diperoleh diambil dari Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK), Detail Engineering Design (DED) Lelang, RAB pada proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi utara serta pengamatan langsung.

4.1.1. Peralatan Yang Digunakan

Dalam sebuah proyek pembangunan agar pelaksanaan berjalan dengan optimal maku harus membutuhkan peralatan yang memadai untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan tersebut. Berikut ini merupakan peralatan yang digunakan pada proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi utara.

1. Truck Mixer

Truck Mixer merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut beton ready mix dari pabrik menuju ke lokasi proyek. Selain mengangkut alat ini juga mengatur campuran beton agar tidak mengeras dalam truk. Satu truck mixer berkapasitas 6 kubik beton ready mix.

Gambar dibawah ini merupakan truck mixer yang sedang menuangkan beton ready mix kedalam concrete pump, pada saat proses pengecoran di lokasi proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Sulawesi Utara.

25

(44)

2. Concrete Pump

Concrete pump merupakan alat yang berfungsi untuk memompa beton readyymix yang dituangkan langsung dari mixerrtruck. Concrete pump biasanya digunakan untuk pada pengecoran pelat lantai dan balok.

Concrete pump membuat pekerjaan pengecoran menjadi lebih cepat dibanding dengan pelaksanaan pengecoran manual. Pada proyek BKIA RSUD Sulwesi Utara menggunakan concrete pump untuk pekerjaan pengecoran.

Pada gambar dibawah sedang melaksanakan pengecoran balok dan plat lantai pada proyek BKIA RSUD Sulawesi Utara dengan menggunakan concrete pump.

Gambar 4. 1 Mixer Truck [6]

Gambar 4. 2 Concrete Pump [6]

(45)

27

3. Excavator

Excavator adalah alat yang digunakan pada pekerjaan galian tanah.

Gambar dibawah excavator sedang melakukan pekerjaan pembersihan sebelum melakukan pekerjaan pemadatan tanah di lokasi proyek BKIA RSUD Sulawesi Utara.

Excavator tersebut berkategori mini excavator

4. Tamping Rammer

Tamper Rammer atau yang lebih dikenal Stamper Kuda adalah alat yang digunakan untuk pemadatan tanah sebelum pembuatan lantai kerja. Seperti yang kita tahu bahwa tanah dilokasi proyek yang akan digunakan harus mencapai kepadatan optimal.

Gambar 4. 3 Excavator [6]

(46)

Gambar dibawah adalah alat Tamper Rammer yang digunakkan untuk pemadatan tanah dilokasi proyek BKIA RSUD Provinsi Sulwesi Utara.

5. Concrete Vibrator

Concrete Vibrator merupakan alat yang umum digunakan untuk memadatkan beton yang dicor agar tidak terjadi rongga – rongga pada beton yang dapat menyebabkan beton keropos.

Gambar dibwah ini adalah vibrator yang akan digunakan pada pekerjaan pengecoran plat lantai di lokasi proyek BKIA RSUD Provinsi Sulwesi Utara

Gambar 4. 4 Tamping Rammer [6]

Gambar 4. 5 Vibrator [6]

(47)

29

6. Bar Cutter

Bar cutter merupakan peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan pabrikasi besi yang berfungsi untuk memotong tulangan baja yang akan digunakan pada pekerjaan struktur.

Gambar dibawah ini adalah Bar Cutter yang digunakan pada proyek BKIA RSUD Provinsi Sulawesi Utara.

7. Bar Bender (Manual)

Bar Bender merupakam alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan baja yang akan digunakan sebagai sengkang pada pekrjaan struktur.

Pada proyek yang penggunaan besi tulangan yang besar alangkah baiknya menggunakan mesin Bar Bender agar pembengkokkan besi tulangan menjadi lebih cepat.

Pada proyek BKIA RSUD Provinsi Sula wesi Utara menggunakan Bar Bender manual, kenapa masih menggunakan manual karena tulangan yang dipakai masih memungkinkan untuk proses manual. Gambar dibawah merupakan kegiatan membengkokkan baja tulangan di lokasi proyek.

Gambar 4. 6 Bar Cutter [6]

Gambar 4. 7 Bar Bender [6]

(48)

8. Scaffolding

Scaffolding adalah struktur sementara yang digunakan untuk menopang beban – beban diatasnya seperti manusia, balok, dan pelat lantai.

Pada proyek BKIA RSUD Provinsi Sulwesi Utara menggunakan gabungan scaffolding dan bambu sebagai perancah. Sesuai dengan RAB untuk volume sewa perancah (scaffolding) 612 m2, dan jumlah harga sewa Rp64.540.000

Gambar dibawah merupakah scaffolding yang menopang balok yang siap dicor pada proyek BKIA RSUD Provinsi Sulawesi Utara.

9. Bambu

Gambar 4. 8 Scaffolding [6]

(49)

31 Prinsipnya sama dengan scaffolding yaitu sebagai strukutr sementara atau perancah. Pada proyek BKIA RSUD Provinsi Sulwesi Utara masih menggunakan perancah bambu karena ingin mencapai biaya yang optimal dengan cara menggambungkan sistem perancah scaffolding dan perancah bambu. Bambu di susun berjarak 50cm tiap bambu.

Gambar dibawah ini merupakan sistem perancah bambu yang digunakan di proyek BKIA RSUD Provinsi Sulawesi Utara.

10. Theodolite

Theodolite merupakan sebuah alat yang diperuntukkan pada pekerjaan pengukuran atau penentuan as kolom serta juga untuk menentukan jarak dan elevasi.

Gambar 4. 9 Bambu [6]

Gambar 4. 10 Theodolite [6]

(50)

4.1.2. Bahan Yang Digunakan

Di dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi tentunya membutuhkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam membuat suatu kostruksi. Bahan- bahan yang akan digunakan pada proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara sebagai berikut:

1. Beton Ready Mix

Menggunakan beton readyymix sangat efektif dalam proyek berskala besar seperti proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara, karena dapat mencapai efisiensi tempat, waktu serta tenaga kerja. Mutu dari beton ready mix yang digunakan pada pekerjaan struktur kolom, balok serta pelat lantai yaitu f’c = 26,4 Mpa.

Sesuai dengan Rab penawaran, untuk volume pekerjaan pengecoran kolom, balok serta pelat lantai sebagai berikut:

- Untuk pekerjaan cor kolom : 215,4 m3 - Untuk pekerjaan cor balok : 298,3 m3 - Untuk pekerjaan cor pelat lantai : 303,3 m3

Jadi untuk total keperluan beton readymix pada pekerjaan cor kolom, balok, serta pelat lantai sesuai RAB yaitu 817 m3.

Gambar 4. 11 Beton Ready Mix [6]

(51)

33

2. Baja Tulangan

Baja tulangan berfungsi untuk menahan gaya tarik, karena beton kuat dalam menahan gaya tekan namun lemah terhadap gaya tarik. Pada proyek ini, jenis tulangan yang digunakan yaitu tulangan ulir dengan diameter yang bervariasi seperti D19, D16, dan D13.

3. Beton Decking

Beton decking atau tahu beton adalah beton yang berfungsi sebagai pemberi jarak antara tulangan dan cetakan atau biasanya disebut selimut beton. Beton decking dibuat dari campuran bahan pasir, semen, dan air yang.

Beton decking pada proyek BKIA RSUD Provinsi Sulawesi Utara berbentuk silinder dengan diamter 5 cm dan memiliki ketebalan 5 cm. Untuk pemasangan beton decking berjarak 1 meter per item.

Gambar dibawah ini merupakan beton decking yang terpasang di pelat lantai pada proyek BKIA RSUD Provinsi Sulawesi Utara.

Gambar 4. 12 Baja Tulangan [6]

Gambar 4. 13 Beton Decking [6]

(52)

4. Plywood

Plywood merupakan bahan utama pembuat cetakan atau bekesting pada proyek yang masih menggunakan bekesting konvensional. Plywood digunakan untuk pembuatan bekesting di proyek BKIA RSUD Provinsi Sulwesi Utara. Plywood yang digunakan berukuran 12 mm.

Gambar dibawah merupakan plywood yang telah dipabrikasi menjadi bekisting.

5. Floordeck.

Floordeck merupakan bahan yang berfungsi sebagai pengganti penggunaan bekisting pada pelat lantai, floordeck juga dapat membuat pekerjaan lebih hemat waktu serta memperkuat struktur bangunan. Gambar dibawah merupakan Floordeck yang akan digunakan pada proyek BKIA RSUD Provinsi Sulawesi Utara.

Gambar 4. 14 Plywood [6]

Gambar 4. 15 Floordeck [6]

(53)

35

6. Wiremesh

Wiremesh adalah rangkaian tulangan baja yang diilas danberbentuk persegi dengan spasi tertentu yang berfungsi sebagai tulangan tumpuan dan lapangan pada pelat lantai. Pada proyek pembangunan BKIA RSUD Provinsi Sulawesi Utara digunakan ukuran wiremesh M10.

Spesifikasi wiremesh M10 diameter tulangan 10, ukuran (5,4 m x 2,1 m) dan spasi (15 x 15 cm). Data yang didapat dalam RMPK mutu dari wiremesh adalah U-50, dengan tegangan leleh karakteristik 5.000 kg/cm2 Tegangan geser kampuh las 2.500 kg/cm2. Produk dari PT. Union Metal.

Gambar dibawah merupakan dokumentasi wiremesh yang belum digunakan di proyek BKIA RSUD Provinsi Sulawesi Utara.

4.2. Analisis dan Pemecahan Masalah

Gambar 4. 16 Wiremesh [6]

(54)

Padaaanalisis pemecahan masalah hanya membahas tentang deskripsi berdasarkan hasil pengamatan penulis yang dilakukan di lapangan yaitu tahapan dan metode pelaksanaan pekerjaan struktur kolom, strukt ur balok, dan pelat lantai.

1.2.1. Metode Pelaksanaan Kolom

Pada proyek pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) RSUD Provinsi Sulawesi Utara (lantai 3), menggunakan 4 tipe kolom yaitu:

K1, K2, K3, kp. Untuk merangkai satu kolom dibutuhkan 3 kelompok tukang, yaitu tukang besi, tukang bekisting dan tukang cor.

Dari data yang ada :

- kuat tekan beton digunakan fc’=24,4 Mpa

- kuat tarik fy = 420 Mpa (Ulir > 12 mm) & fy 280 Mpa (Polos <= 12 mm)

Berikut adalah detail penulangan kolom

Gambar 4. 17 Detail penulangan kolom [7]

Tabel 4. 1 Produktivitas 1 kolom

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan struktur mencakup perhitungan struktur atap (kuda-kuda baja) dan struktur beton bertulang (pelat lantai, pelat tangga, perhitungan balok, kolom dan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” Efisiensi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok Kolom Metode Konvensional Dan Pracetak Ditinjau Dari Segi

Perhitungan struktur mencakup perhitungan struktur atap (kuda-kuda baja) dan struktur beton bertulang (pelat lantai, pelat tangga, perhitungan balok, kolom dan

Balok dan kolom merupakan komponen struktur yang sangat penting dalam kontruksi bangunan, untuk itu kedua komponen struktur tersebut harus dihitung dan di analisa

Lingkup pekerjaan dibatasi pada struktur bawah meliputi pemancangan, pile cap dan sloof dan struktur atas meliputi kolom, balok, pelat lantai yang semula menggunakan bekisting

Perhitungan struktur mencakup perhitungan struktur atap (kuda-kuda baja) dan struktur beton bertulang (pelat lantai, pelat tangga, perhitungan balok, kolom dan

Adapun rumusan masalah dari perencanaan ini yaitu bagaimana kekuatan dan keamanan pada struktur atas (kolom, balok, pelat lantai) pada gedung hotel menggunakan

Data Perhitungan Pelat Data-data yang diperlukan dalam perhitungan penulangan pelat lantai 3 as B-C/6-7 pada proyek pembangunan gedung perkantoran Metropolitan Tower sebelum dilakukan