• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 12 PROYEK APARTEMEN THE PADMAYANA SENAYAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 12 PROYEK APARTEMEN THE PADMAYANA SENAYAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

150

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 12

PROYEK APARTEMEN THE PADMAYANA SENAYAN

Afifah Bella Assaydah1, Jihan Azizah2,Mursid Mufti Ahmad3

1,2,3 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta Jalan Prof. Dr. G. A. Siwabessy, Kampus UI Depok 16425

e-mail : afifahbella99@gmail.com1, jihanazzh.24@gmail.com2,

mursidmufti@gmail.com3

ABSTRACT

The implementation structural on the 12th floor of the Project The Padmayana Senayan

Apartment uses the spring system on the job columns, beam, and plates. Structure work implementation work consisting of reinforcement, formwork, and casting. Late project to to arrange the scheduling of structure, work counting in duration, work needs a material, and labor structure and the volume of work required, analyze the strength of formwork material columns, beam, and plates and analyzes the method. The methodology used is processing the data obtained from the interviews, field visits and study literature to achieve objectives the recently. The end result concludes that voltage and deflection occurring formwork in column, beam, and the not exceed voltage and deflection permit which is valid. Work implementation reinforcement consisting of a preparation, to the fabrication. Work implementation formwork consisting of a preparation, fabrication, construction and demolition . Casting consisting of a preparation work implementation, casting and curing.

Keywords : Reinforcement, Formwork, Casting Concrete. ABSTRAK

Pelaksanaan pekerjaan struktur pada lantai 12 proyek apartemen The Padmayana Senayan menggunakan sistem semi system pada pekerjaan kolom, balok, dan pelat. Pelaksanaan pekerjaan struktur terdiri dari pekerjaan pembesian, bekisting dan pengecoran. Jurnal ini bertujuan untuk menyusun pelaksanaan penjadwalan pekerjaan struktur, menghitung durasi pekerjaan,kebutuhan alat, bahan, dan tenaga kerja dan volume pekerjaan struktur yang dibutuhkan, menganalisis kekuatan bahan bekisting kolom, balok, dan pelat serta menganalisis metode pelaksanaan. Metode penelitian yang digunakan ialah mengolah data yang didapat dari wawancara, kunjungan lapangan serta studi kepustakaan untuk mencapai tujuan dari jurnal ini. Hasil akhir menyimpulkan bahwa tegangan dan lendutan yang terjadi pada bekisting kolom, balok, dan pelat tidak melebihi tegangan dan lendutan izin yang berlaku. Pelaksanaan pekerjaan pembesian terdiri dari persiapan, fabrikasi hingga pemasangan. Pelaksanaan pekerjaan bekisting terdiri dari persiapan, fabrikasi, pemasangan dan pembongkaran. Pelaksanaan pekerjaan pengecoran terdiri dari persiapan, pengecoran dan perawatan. Kata kunci: Pembesian, Bekisting, Pengecoran.

(2)

Prosiding Online 2020, e-ISSN : 2715-5668

151

PENDAHULUAN

Perkembangan pada pembangunan infrastruktur dalam dunia konstruksi saat ini kian pesat, salah satunya dapat dilihat dari semakin tingginya aktivitas yang dijalankan manusia sehingga memerlukan banyak ruang, namun masalah yang dihadapi adalah keterbatasan lahan yang ada. Untuk mengoptimalkan ketersediaan lahan yang makin terbatas maka pembangunan prasarana infrastruktur dilakukan secara vertikal sehingga dengan luas lahan yang sedikit akan mendapatkan luas lantai yang banyak.

Dalam pelaksanaan pembangunan high rise building pekerjaan struktur atas seperti kolom, balok, dan pelat lantai merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan secara maksimal agar mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan.

Permasalahan yang dihadapi dalam bangunan bertingkat lebih kompleks dibandingkan bangunan rendah, contohnya dalam hal mobilisasi material dan alat yang membutuhkan waktu lebih lama, kelengkapan alat K3 harus selalu dikontrol, dan banyaknya angin yang menyapu debu mengakibatkan pencemaran udara.

Pembahasan yang ditinjau tentang pelaksanaan struktur lantai 12 proyek pembangunan Apartemen The Padmayana Senayan. Untuk konstruksi bangunannya menggunakan struktur beton dengan pelaksanaan pengecoran ditempat.

Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Balok adalah elemen struktur dari suatu bangunan yang memiliki fungsi utama yaitu menahan beban lateral dan mentransfer beban

menuju kolom-kolom penopang. Beban yang bekerja pada balok akan menghasilkan gaya geser dan momen lentur pada balok. Definisi pelat lantai adalah struktur tipis dengan arah bidang horizontal dan beban yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut.

Pembesian pada beton berfungsi untuk menahan gaya tarik yang dapat menyebabkan retakan pada beton. Dikarenakan sifat beton yang tidak kuat terhadap gaya tarik. Gaya tarik akan ditahan oleh beton.

Bekisting (formwork) adalah sarana pembantu dari struktur beton untuk mencetak beton dengan ukuran, bentuk, posisi yang dikehendaki. Sehingga bekisting harus dibuat dari bahan yang bermutu dan direncanakan supaya konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat lendutan yang timbul ketika beton dituang.

Pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasang besi tulangan. Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan bekisting dan tulangan telah terpasang sesuai rencana.

Berdasarkan latar belakang tersebut, didapatkan tujuan penelitian ini yaitu analisis perhitungan produktivitas alat dan pekerja serta kebutuhan bahan yang digunakan, menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan struktur, dan menjelaskan mengenai metode pelaksanaan pekerjaan struktur. Dengan terpenuhinya tujuan di atas, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

METODE PENULISAN

Pengambilan data dilakukan dari Januari 2020 - Maret 2020, yang berlokasi di Jl. Sinabung No.5B, RT.5/RW.5, Gunung

(3)

152 Kec. Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120. Proyek ini mempunyai fungsi utama yaitu apartemen. Berdiri di atas lahan seluas 4.444 m2 yang

dikembangkan dengan konsep heritage resort.

Tahapan penelitian yang digunakan antara lain :

Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu proses pengenalan masalah yang merupakan salah satu tahapan penting dalam menyusun sebuah penulisan karya ilmiah.

Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi lapangan, wawancara, dan studi kepustakaan. Data yang diperlukan merupakan data sekunder berupa kurva S, shop drawing, spesifikasi teknis dan diagram metode kerja.

Analisis Data dan Pembahasan Analisis data dan pembahasan adalah pengolahan data untuk mencapai tujuan penelitian. Metode analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis produktivitas alat dan tenaga kerja

2. Menyusun jadwal pelaksanaan 3. Menjelaskan metode kerja

pelaksanaan. Kesimpulan

Kesimpulan adalah hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan lalu membandingkan dengan tujuan yang diinginkan.

HASIL dan PEMBAHASAN

Metode pelaksanaan pekerjaan struktur yaitu kolom, balok, dan pelat lantai dilakukan berdasarkan pembagian zona kerja, yaitu zona 1, zona 2 dan zona 3.

Tujuan dilakukannya pembagian zona ini adalah untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan kerja. Pembagian zona kerja akan dilampirkan pada Gambar 1 di akhir artikel.

1. Jumlah Kebutuhan Alat, Bahan, dan Tenaga Kerja

a. Pekerjaan Pembesian

Berdasarkan hasil perhitungan digunakan alat 1 bar bender, 1 bar cutter dan 1 unit tower crane untuk mobilisasi. Untuk tenaga kerja dan volume akan ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Rekapitulasi pekerjaan Pembesian

Sumber: Olahan Pribadi b. Pekerjaan Bekisting

Berdasarkan hasil perhitungan dibutuhkan 1 unit tower crane untuk mobilisasi. Untuk tenaga kerja dan volume akan ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Rekapitulasi Pekerjaan Bekisting

Sumber: Olahan Pribadi c. Pekerjaan Pengecoran

Berdasarkan hasil perhitungan dibutuhkan 1 unit bucket dan 1 unit vibrator, serta 1 unit tower crane untuk mobilisasi. Untuk tenaga kerja dan volume akan ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Pekerjaan Pengecoran

(4)

Prosiding Online 2020, e-ISSN : 2715-5668

153

2. Penyusunan Jadwal

Pelaksanaan pekerjaan struktur berdasarkan analisis perhitungan, dapat diselesaikan dalam waktu 6 hari (60 jam). Jadwal pelaksanaan pekerjaan struktur akan dilampirkan pada Tabel 4 di akhir artikel.

3. Metode Pelaksanaan Proyek

Proyek ini di bagi menjadi 3 zona wilayah kerja. Zona 1 sebesar 524,9 m2, zona 2

sebesar 475,3 m2, dan zona 3 sebesar

459,4 m2. Berikut merupakan diagram alir

utama pekerjaan struktur atas.

Gambar 2 Flowchart Pekerjaan Struktur

a. Kolom

Pelaksanaan pekerjaan struktur kolom terdiri dari pekerjan pembesian, bekisting dan pengecoran. Bekisting yang digunakan adalah bekisting semi- system dengan bekisting PCH (Perth Construction Hire), dan pelaksanaan pekerjaan pengecoran menggunakan concrete bucket dan bantuan pipa tremie.

Gambar 3 Flowchart Pekerjaan Kolom.

b. Balok dan Pelat Lantai

Pelaksanaan pekerjaan struktur balok dan pelat lantai terdiri dari pekerjaan bekisting, pembesian, dan pengecoran. Bekisting yang dipakai adalah semi system dengan bekisting PCH (Perth Construction Hire) dan pelaksanaan pekerjaan pengecoran menggunakan concrete pump.

Gambar 4 Flowchart Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai.

(5)

154

KESIMPULAN

Dari pembahasan jurnal yang berjudul Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Lantai 12 Proyek Apartemen The Padmayana yang kami tinjau dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil perhitungan kebutuhan alat, tenaga kerja, bahan dan volume untuk pelaksanaan struktur (kolom, balok, dan pelat) berdasarkan spesifikasi, gambar kerja, waktu, dan metode kerja yang digunakan adalah sebagai berikut;

a. Pekerjaan Pembesian

Pada pekerjaan pembesian digunakan 1 alat bar bender, 1 alat bar cutter dan 1 unit tower crane untuk mobilisasi. Dan dalam tabel 5 adalah rekapitulasi perhitungan volume pekerjaan pembesian. Tabel 5 Rekapitulasi luas pekerjaan

pembesian

Sumber: Olahan Pribadi

b. Pekerjaan Bekisting

Pada pekerjaan bekisting dibutuhkan 1 unit tower crane untuk mobilisasi.

Tabel 6 Rekapitulasi luas pekerjaan

bekisting

Bekisting

Pekerjaan Luas Polyfilm

m2 (lembar)

pengecoran.

Tabel 7 Rekapitulasi volume pengecoran Pengecoran Pekerjaan F’c Volume Mpa m3 Kolom 45 73,745 Balok 35 210,39 Pelat 35 135,35

Sumber: Olahan Pribadi 2. Perencanaan durasi untuk

pelaksanaan struktur (kolom, balok, dan pelat) pada lantai 12 direncanakan selesai dalam 6 hari. 3. Metode pelaksanaan pada pekerjaan

struktur lantai 12 menggunakan pembagian zona atau area kerja. Untuk pelaksanaan pekerjaan lantai 12 ini dibagi menjadi 3 zona yang terdiri dari zona 1, zona 2 dan zona 3.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada orangtua, teman, dan dosen Politeknik Negeri Jakarta yang telah memberi memberi kesempatan, sehingga artikel ilmiah ini dapat diterbitkan.

Pelat 1058,61 393

Sumber: Olahan Pribadi

c. Pekerjaan Pengecoran

Pada pekerjaan bekisting dibutuhkan 1 unit bucket dan 1 unit vibrator untuk pekerjaan pengecoran, serta 1 unit tower crane untuk mobilisasi Dan berikut

rekapitulasi perhitungan volume

Kolom 419,14 150

(6)

Prosiding Online 2020, e-ISSN : 2715-5668

(7)

156

DAFTAR PUSTAKA

[1] ACI Committe 347. 2001. Guide to Formwork for Concrete. USA : American Concrete Institute.

[2] Asiyanto. 2010. Formwork For Concrete. Jakarta: UI Press.

[3] Badan Standarisai Nasional. SNI 2847 : 2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. Jakarta : Dewan Standarisasi Indonesia.

[4] 1991. SKSNI-T3-1991 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Jakarta : Dewan Standarisasi Indonesia.

[5] SNI 7394 : 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan

Perumahan. Jakarta : Dewan Standarisasi Indonesia.

[6] SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung. Jakarta : Dewan Standarisasi Indonesia.

[7] Cormac, J. 2004. Design Of Reinforced Concrete, Fifth Edition. Jakarta : Erlangga.

[8] F, Wighbout, Ing. 1987. Pedoman Tentang Bekisting (Kotak Cetak). Jakarta : Erlangga.

[9] Murdock, L.J, dan Brook, K.M. 1979. Concrete Materials and Practice. Jakarta: Erlangga.

[10] Panitia Normalisasi Bagian Konstruksi Kayu. 1961. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia-1961- NI-5. Bandung : Departemen Pekerjaan Umum.

[11] Panitia Pembaharuan. 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Bandung : Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.

[12] PP. 2003. Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

[13] Schueller, W, 1989. Struktur Bangunan Bertingkat. Jakarta: Rafika

[14] Sunggono, V. 1984. Buku Teknik Sipil. Jakarta : Nova.

(8)

Prosiding Online 2020, e-ISSN : 2715-5668

157

LAMPIRAN

Gambar 1. Pembagian Zona Kerja Pekerjaan Struktur

Referensi

Dokumen terkait

Jam’u wa al-Taufiq adalah taufiq (kompromi), dari yang al- ‘Imrānī membicarakan perihal perceraiannya namun dasar al- Maūṣilī menggunakan dasar kewajiban dari

keyakinan kepada masyarakat luas dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah. Perlindungan Hukum terhadap Nasabah bank ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 tahun

Menggambarkan tentang urutan prosedur penggunaan pada aplikasi hitung zakat, jadwal shalat dan arah kiblat yang dimulai dari tampilan menu utama, selanjutnya User

terbuka yang mempunyai kontraindikasi dengan pemberian penyekat beta. Simpatomimetik paling sering digunakan pada glaukoma sekunder akan tetapi karena mempunyai efek

Enam prinsip dasar harus diperhatikan dalam pengembangan silabus matematika berdasar kompetensi, yakni : (1) kesempatan belajar bagi semua subyek didik tanpa kecuali, (2)

Dapat dilihat pada tabel 11 bahwa untuk kota tujuan Bandung, Bogor, Jakarta, Karawang akan membentuk cabang berikutnya berdasarkan atribut muatan, sedangkan untuk kota

Perusahaan memiliki lima (5) buah mesin Hot Binding/ Guing sehingga dapat merealisasi hasil produk dengan cepat dan kuat, dengan kualitas yang menjadi prioritas. Macanan