• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN BALOK (PRADIMENSI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN BALOK (PRADIMENSI)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN BALOK

(PRADIMENSI)

Disusun Sebagai Salah Satu

Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya

OLEH:

FAJAR SA’IED

508212014

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL D-3

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

TUGAS AKHIR

ANALISIS PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN BALOK

(PRADIMENSI)

Disusun Sebagai Salah Satu

Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya

OLEH:

FAJAR SA’IED

508212014

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL D-3

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

FAJAR SA’IED. 508212014. Jurusan Teknik Sipil D-III Fakultas Teknik “ANALISIS PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN BALOK (PRADIMENSI)”. Tugas Akhir, Medan : Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan. Universitas Negeri Medan, November 2012.

Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui analisis perhitungan tulangan pelat lantai dan balok pada bangunan serta mampu merencanakan struktur bangunan yang layak pakai sesuai dengan peraturan yang ada. Untuk analisanya sebagai pedoman perhitungan pelat lantai dan balok digunakan peraturan serta ketentuan yang berlaku menurut Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI’1971),

Peraturan Muatan indonesia (PMI’1987) serta RSNI-2002.

Dalam perencanaan data-data yang digunakan adalah sebagai berikut: mutu baja yang digunakan adalah Fy = 240 Mpa, Mutu Beton yang digunakan

Dari hasil perhitungan tulangan yang dipakai untuk pelat lantai adalah tulangan berdiameter 10 mm dengan jarak 120 mm dengan As = 628 > Asmin

= . Berdasarkan perhitungan penulangan balok tulangan yang digunakan 6 16 dengan As = 1205,76 > Asmin = . Sehigga dapat

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir (TA) ini. TA adalah salah satu mata kuliah wajib pada program studi Teknik Sipil D-3 Fakultas Teknik Universitas Negeri medan. TA ini dimaksudkan untuk membandingkan antara penerapan di lapangan dengan teori yang memberikan dibangku perkuliahan.

Dalam penysunan TA ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Kerena penulis masih tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis terima dengan segala keterbukaan dan kerendahan hati.

Selama penyusunan TA ini, penulis banyak mendapat nasehat, bimbingan, arahan, kritik, dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun material dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs.Ronald Butar-butar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing TA yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, pikiran, ide, nasehat, bimbingan kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan TA ini dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid. K., M.Pd, selaku dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Syafiatun, S.T, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(8)

6. Bapak/Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

7. Terima kasih kepada orang tua saya yang sangat saya cintai dan saya sayangi Ayahanda Ahmad Junaidi dan Ibunda Rosmini Rangkuti yang telah memberikan doa, nasehat, dana, dan dengan senantiasa memberikan motivasi serta dorongan kepada saya

8. Buat Ade Wahyudi, Darmansyah Harahap, Haidi Rizki, Maya Ariani dan Muhammad Khoir Nasution serta rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi

Teknik Sipil angkatan ’08 yang telah banyak memberikan masukan, dorongan dan informasi sampai penyempurnaan TA ini.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, muda-mudahan Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati kita senantiasa.

Medan, Januari 2013

Penulis

(9)
(10)
(11)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar.3.1. Denah Pelat Lantai. . . . . 19

Gambar 3.2 Perencanaan Tinggi Efektif. . . 20

Gambar 3.3 Pembebanan Segitiga. . . 61

Gambar 3.4 Pembebanan Trapesium. . . 62

Gambar 3.5 Pembebanan Pada Portal. . . 63

Gambar 3.6 Reaksi Perletakan Batang BC. . . 66

Gambar 3.7 Reaksi Perletakan Batang AB. . . 67

Gambar 3.8 Reaksi Perletakan Batang CD. . . 68

Gambar 3.9 Free diagram bidang (M). . . 72

Gambar 3.10 Free diagram bidang (D). . . 73

Gambar 3.11 Free diagram bidang (N). . . 73

Gambar 3.12 Penulangan Balok Tumpuan. . . 78

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sekarang ini pertumbuhan jumlah penduduk berkembang dengan pesat

dan bahkan sangat sulit untuk dibendung. Keadaan seperti ini tentu saja

membuat kebutuhan manusia semakin besar. Oleh karena itu Indonesia sedang

giat-giatnya mengadakan pembangunan guna mengejar ketinggalan dari negara

lain, baik dari segi perekinomian dan juga telekomunikasi, yang tujuan akhir

untuk mencapai masyarakat yang makmur merata material dan spiritual.

Dengan pesatnya perkembangan pembangunan seiring dengan pesatnya

laju pertumbuhan penduduk dikota-kota pada khususnya, sudah sulit

mendirikan gedung kearah horizontal karena lahan semakin sempit dan harga

tanah semakin mahal sedangkan kebutuhan uang semakin banyak. Untuk

mengantisipasi hal ini perancang mengambil alternatif dengan

mengembangkan bangunan kearah vertikal yaitu bertingkat.

Suatu konstruksi gedung terdiri dari beberapa elemen struktur yaitu

elemen struktur pondasi, elemen struktur kolom, elemen struktur balok, elemen

struktur pelat dan sebagainya. Setiap elemen struktur tersebut mempunyai

fungsi tersendiri dan memikul beban yang berbeda-beda yang bekerja sesuai

dengan arah beban tetapin akibat adanya hubungan saling mempengaruhi maka

(13)

2

Kekokohan gedung, terutama gedung yang terbuat dari beton bertulang

ditentukan oleh prhitungan dan perencanaan yang akurat dan teliti terutama

dalam merencanakan dan menentukan diameter tulangan yang digunakan.

Tulangan sangat diperlukan karena sesuai dengan sifatnya, beton sangat lemah

terhadap gaya tarik yang menyebabkan mudah patah. Dengan demikian

diameter tulangan harus direncanakan dimensinya agar mampu memikul

momen yang bekerja akibat pembebanan. Sehingga dari perencaan yang akurat

dapat diperoleh bangunan yang kuat dan ekonomis.

Dalam peroses perencanaan struktur bangunan bertingkat sekarang ini

ada banyak masalah-masalah yang harus dibahas dan dikrjakan, yang pada

umumnya dibagi dalam beberapa tahapan pekerjaan diantaranya pekerjaan

pondasi, pekerjaan kolom, pekrjaan balok, pekerjaan pelat.

Setiap struktur bangunan gedung bertingkat tidak terlepas dari adanya

struktur pelat sebagai lantai dan balok sebagai penopang pelat serta penyalur

beban kekolom yang selanjutnya aka disalurkan langsung ke pondasi.

Dalam pekerjaan pelat proses pekerjaannya harus selesai setelah elemen

pendukung (pondasi,kolom dan balok) suatu bangunan selesai dikerjakan.

Disamping memerlukan ketelitian pelaksanaan dilapangan, juga harus melalui

proses awal perhitung dari mulai pendesainan sampai dengan finishing

diperlukan perhitungan yang benar-benar akurat, termasuk dalam perhitungan

dan analisa pekerjaan pelat yang bukan saja untuk meminimalisasi penggunaan

(14)

3

Untuk itulah penulis ingin menganalisis perhitungan perencanaan atau

rencana pendesainan elemen struktur dalam pembangunan perumaha kotak.

Namun dalam hal ini penulis mengambil salah satu dari struktur

bangunan gedung bertingkat dalam pembangunan perumahan kotak untuk

dibahas dan dihitung yaitu struktur pelat lantai dan balok.

1.2Batasan Masalah

Mengingat banyaknya elemen-elemen struktur bangunan gedung dalam

proses pembangunan, perhitungan struktur suatu bangunan cukup kompleks

yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah diatas.

Maka penulis mengambil satu diantara elemen-elemen struktur dalam

penulisan tugas akhir ini membahas tentang Analisis Perhitungan Pelat lantai

dan balok Pada Pembangunan Perumahan Kotak sesuai dengan teori yang

diterima selama perkuliahan (perhitungan cara plastis).

1.3Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah yang dituangkan

oleh penulis adalah :

1. Untuk analisis teknik perhitungan pelat dan balok pembangunan

perumahan kotak.

2. Untuk analisis kebutuhan dan analisa pembebanan pada pelat dan balok.

(15)

4

1.4Tujuan Pelaksanaan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :

1. Untuk menunjukkan teknik perhitungan pelat dan balok.

2. Untuk menunjukkan kebutuhan dan analisa pembebanan pada pelat dan

balok.

3. Untuk penguji desain tulangan dan menunjukkan keamanan struktur pelat

lantai dan balok yang seharusnya.

1.5Manfaat Penulisan

Dengan tercapainya tujuan penulisan diatas diharapkan hasil penulisan

ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai langkah dalam menerangkan teori pelat dan balok yang

berhubungan dengan ilmu praktis dalam lapangan.

2. Menerangkan proses atau langkah-langkah pendesain tulangan pelat dan

balok yang benar (sesuai standart).

3. Sebagai informasi untuk membantu pihak konsultan atau pengembang

dalam mendesain pelat dan balok.

1.6Metode Pengumpulan data

Metode penyusunan tugas akhir ini dilakukan dengan mengambil

data-data berupa gambar kerja dan beberapa keterangan lain yang diperlukan dari

(16)

5

1. Melakukan studi perpustakaan, yaitu mengumpulkan data dari

berbagai buku dan sumber lainnya yang mendukung dalam

penyusunan tugas akhir ini.

2. Mengumpulkan data dokumentasi pekerjaan.

3. Konsultasi dengan orang-orang yang berkecimpung dan yang ahli

(17)

82

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

1. Proyek bangunan teknik sipil (proyek) adalah suatu urutan dan

peristiwa yang dirancang dengan baik dengan suatu permulaan dan

akhir yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang terarah dan

sangat jelas.

2. Dari hasil analisa pelat dan balok dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Analisa Perhitungan Pelat Lantai

No Keterangan Perhitungan

1 Luas tulangan pelat 628

2 Diameter tulangan 10 cm

3 Jarak tulangan 120 mm

(18)

83

b. Analisa Perhitungan Balok

No Keterangan Perhitungan

1 Luas tulangan Balok 1205,76

2 Jumlah Tulangan 6 Ø 16 mm

3 Dimensi Balok 250/500 mm

4 Sengkang Ø8-100 mm

3. Sehigga dapat disimpulkan perencaaan, desain pelat dan balok sudah

menjamin suatu kekuatan sesuai dengan Peraturan Beto Bertulang

Indonesia ( PBI’ 1971 ) da SK-RSNI3-2002.

4.2. SARAN

1. Dalam perencanaan Pelat Lantai pada bangunan bertingkat haruslah

disesuaikan dengan syarat normalisasi yang sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

2. Untuk menjamin keselamatan bangunan dalam melayani fungsinya

diperlukan bukti perhitungan kekuatan struktur beton sesuai dengan

(19)

84

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umun., 1972.,” Pengendalian dan pelaksanaan konstruksi”.,

Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Departemen Pekerjaan Umun., 1987.,”Peraturan Muatan Indonesia (PMI)”.,

Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton Bertulang, Gramedia Utama : Jakarta.

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan., 1971.,”Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI)”., Jakarta: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.

Edward G. Nawy, P.E., 1998, Beton Bertulang, Bandung : PT. Refika Aditama.

Gideon, Kusuma. 1997. CUR seri beton 1 Dasar-dasar Perencanaan Beton

Referensi

Dokumen terkait

sejauh mana pengaruh desentralisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada

Salah satu sistem yang mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan adalah kinerja perusahaan itu sendiri, apabila kinerja perusahaan itu baik dan selalu konsisten maka

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian ini yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Rolos (2015) tentang hubungan dukungan orang tua dengan kecemasan

Pada gambar 2.1 bahwa seorang manajer pusat laba yang berkemampuan tinggi dan berbakat di dalam mencapai target pendapatan dan atau biaya akan menghasilkan kinerja

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: latihan stabilisasi dan fleksibilitas panggul memberikan dampak

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karuniaNYa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Sistem Pemasaran Kelapa

Tema yang dipilih dalam penelitian yang telah dipersiapkan sejak Januari 2010 ini adalah teknologi rekayasa nutrisi untuk akuakultur, dengan judul Pengaruh Kombinasi Enzim

Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2010) berdasarkan fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan region/wilayah menjadi: 1) fase