Bab 5. Perencanaan Pelat Lantai
Teks penuh
(2) RSGROUP. BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. AZZA REKA STRUKTUR. Gambar 5.2. Detail Pelat Lantai yang Ditinjau. Langkah- langkah perencanaan pelat lantai meliputi : a. Menentukan syarat- syarat batas dan bentang pelat lantai. b. Menentukan tebal pelat lantai. c. Menghitung beban yang bekerja pada pelat lantai yang meliputi beban mati dan hidup. d. Menentukan nilai momen yang paling berpengaruh. e. Menghitung keamanan plat lantai dalam memikul beban.. 5.1. Pembebanan Pelat Lantai Jenis beban yang bekerja pada pelat lantai adalah beban mati dan hidup dengan perhitungan sebagai berikut. 1. Beban Mati (D) Beban mati merata yang bekerja pada plat lantai 2- 7 meliputi : a. Beban plat lantai = 0,12 x 24. = 2,88 kN/m2. b. Beban pasir setebal 1 cm = 0,01 x 16. = 0,16 kN/m2. c. Beban spesi setebal 3 cm = 0,03 x 22. = 0,66 kN/m2. d. Beban keramik setebal 1 cm = 0,01 x 22. = 0,22 kN/m2. e. Beban plafon dan penggantung. = 0,2 kN/m2. f. Beban Instalasi ME. = 0,25 kN/m2. Total beban mati pada plat lantai = 4,37 kN/m2 2. Beban Hidup (L) Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. = 2,5 kN/m2 82.
(3) RSGROUP. BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. AZZA REKA STRUKTUR. 3. Beban Rencana (WU) = 1,2D + 1,6L. = 1,2 x 4,37 + 1,6 x 2,5 = 9,24 kN/ m2.. 5.2. Perencanaan Tulangan Pelat Lantai Perencanaan penulangan pelat lantai dilakukan dengan mengambil lebar pelat lantai (b) sebesar 1 satuan panjang (b = 1 meter atau 1000 mm). Cara perhitungan tulangan pada pelat lantai adalah sebagai berikut. 1. Menentukan syarat- syarat batas dan bentang perencanaan pelat lantai Bentang terpanjang, ly. = 7200 mm. Bentang pendek, Ix. = 2400 mm. Perbandingan sisi pelat lantai :. β. ly lx. . 7200 3 2 (one way slab). 2400. 2. Menentukan Tebal Pelat Lantai Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 Pasal 15.3.6, rasio kekakuan lentur balok terhadap pelat lantai ditentukan dengan langkah sebagai berikut: a. Sisi balok induk B1 h = 700 mm, b = 400 mm, L = 7200 mm, dan tebal pelat lantai h = 120 mm Ecb I b 4700 30 121 400 7003 α B1 11,027 Ecp I p 4700 30 121 7200 1203. b. Sisi balok induk B1 h = 700 mm, b = 400 mm, L = 2400 mm, dan tebal pelat lantai h = 120 mm α B1 . Ecb I b 4700 30 121 400 7003 33,082 Ecp I p 4700 30 121 2400 1203. c. Sisi balok anak Ba h = 600 mm, b = 400 mm, L = 7200 mm, dan tebal pelat lantai Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 83.
(4) BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. RSGROUP. AZZA REKA STRUKTUR. h = 120 mm α B1 . E cb I b 4700 30 121 400 6003 6,94 E cp I p 4700 30 121 7200 1203. d. Rasio kekakuan rata- rata. αm . α B1 α B1a α B1a α Ba 11,027 33,082 33,082 6,94 21,03 4 4. Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5.3.(3).(c) mengatur tebal pelat lantai minimum dengan balok yang menghubungkan tumpuan pada semua sisinya tidak boleh kurang dari hmin, dimana tebal minimum pelat lantai dengan αm > 2 dihitung sebagai berikut : fy ln 0,8 1500 h 36 9β. 240 7200 0,8 1500 122,88 ~ 120mm h min 36 9 2,25. Digunakan tebal pelat lantai h = 120 mm 3. Menentukan Tebal Selimut Beton Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 9.7.1(c) untuk: a. D ≤ 36 mm, tS = 20 mm b. D > 36 mm, tS = 40 mm Maka digunakan tebal selimut beton (t S) = 20 mm 4. Menentukan Nilai Momen a. Berdasarkan analisis program ETABS v9.7.2 nilai momen yang bekerja pada. pelat lantai As F3 – G2 tipe S1 diperoleh hasil sesuai pada Gambar 5.3 berikut.. Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 84.
(5) RSGROUP. BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. AZZA REKA STRUKTUR. 3 2 1. Gambar 5.3. Momen Pelat Lantai M22 Hasil Analisis Program ETABS v9.7.2. Besarnya momen yang bekerja pada plat lantai hasil analisa software ETABS v.9.7.2 ditunjukkan pada Tabel 5.1 berikut. Tabel 5.1. Output Momen Pelat Lantai Tipe S1 Denah Lantai 3 Jenis Pelat Lantai Tipe S2. Gaya Dalam. Nilai (kNm). Mlx (M22). 3,20. Mtx (M22). - 4,36. Momen tumpuan dan lapangan yang bekerja pada plat lantai satu arah (one way slab) ditunjukkan pada Gambar 5.4.. Gambar 5.4. Momen yang Bekerja pada Pelat Lantai Satu Arah (One Way Slab). Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 85.
(6) RSGROUP. BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. AZZA REKA STRUKTUR. 5. Menghitung Tinggi Efektif Pelat Lantai (dx) Digunakan tulangan pokok Ø 10. dx = h – ts – 0,5 x D = 120 – 20 – 0,5 x 10 = 95 mm. 6. Menentukan Besarnya Nilai β f’c ≤ 30 MPa, β = 0,85 f’c > 30 MPa, β = 0,85 – 0,008 (f’c – 30). b . 0,85 f ' c 600 0,85 0,85 30 600 0,065 fy 240 600 240 600 fy . 7. Menghitung besarnya rasio penulangan minimum dan maksimum. min . min . 1,4 = 1,4 = 0,00583 fy 240. f 'c 30 0,0057 4 fy 4 240. maks 0,75 b 0,75 0,065 0,049 8. Menghitung Tulangan Pokok Daerah Lapangan Perhitungan tulangan pokok pada lapangan arah Ix menggunakan tulangan Ø 10. Mlx = Mu = 3,20 kNm Faktor tahanan momen. M 3,20 M n u = = 4,0 kNm 0,8 . M n 4000000 Rn b d 2 = 1000 952 = 0,443. x fy m 0,85 f ' c. 240 = 9,412 0,85 30 . Rasio penulangan. . 2m Rn 1 1 1 m fy . Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 86.
(7) RSGROUP. BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. . AZZA REKA STRUKTUR. 1 29,4120,443 1 1 0,0018 9,412 240 . 1 Rnb b fy1 b m 2 . `. 1 0,065 2401 0,065 9,412 10,782 2 Rmaks 0,75 Rnb 0,75 10,782 8,087 Karena Rn < Rmaks, maka digunakan tulangan tunggal. Syarat rasio penulangan adalah ρ min < ρ < ρmaks Karena ρ < ρmin, maka yang digunakan adalah ρ min = 0,00583. Luas tulangan yang dibutuhkan Ast = ρmin x b x dx = 0,00583 x 1000 x 95 = 553,85 mm2. Asxfy 553,85x240 = Tinggi blok regangan, a = 5,21mm 0,85xfc' xb 0,85x30 x1000 Momen nominal, Mn = As x fy x (d – a/2 ) x 10-6 = 553,85 x 240 x ( 95 - 5,21/ 2) x 10-6 = 12,28 kNm Kontrol kekuatan : Mn. ≥ Mu. 0,8 x 12,28 ≥ 3,20 9,82. ≥ 3,20 → OK. Jarak antar tulangan 0,25 2 b 0,25 10 2 1000 141,80 ~ 140 mm S As 553,85 . Syarat jarak antar tulangan adalah : a) S = 125 mm ≤ 2 x h = 2 x 120 = 240 mm b) S = 125 mm ≤ 250 mm Maka digunakan tulangan lapangan Ø10-140. Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 87.
(8) RSGROUP. BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. AZZA REKA STRUKTUR. 9. Menghitung Tulangan Pokok Daerah Tumpuan Mtx = Mu = 4,36 kNm Perhitungan tulangan pokok pada tumpuan arah Ix menggunakan tulangan Ø 10. Faktor tahanan momen. M 4,36 M n u = = 5,45 kNm 0,8 . M n 5450000 Rn b d 2 = 1000 952 = 0,603. x fy m 0,85 f ' c. 240 = 9,412 0,85 30 . Rasio penulangan. . 2m Rn 1 1 1 m f y . . 1 29,4120,603 1 1 0,0025 9,412 240 . 1 Rnb b fy1 b m 2 . `. 1 0,065 2401 0,065 9,412 10,782 2 Rmaks 0,75 Rnb 0,75 10,782 8,087 Karena Rn < Rmaks, maka digunakan tulangan tunggal. Syarat rasio penulangan adalah ρ min < ρ < ρmaks Karena ρ < ρmin, maka yang digunakan adalah ρ min = 0,00583.. Luas tulangan yang dibutuhkan Ast = ρmin x b x dx = 0,00583 x 1000 x 95= 553,85 mm2. Asxfy 553,85x240 = Tinggi blok regangan, a = 5,21mm 0,85xfc' xb 0,85x30 x1000 Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 88.
(9) RSGROUP. BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. AZZA REKA STRUKTUR. Momen nominal, Mn = As x fy x (d – a/2 ) x 10-6 = 553,85 x 240 x ( 95 - 5,21/2) x 10-6 = 12,28 kNm Kontrol kekuatan : Mn. ≥ Mu. 0,8 x 12,28 ≥ 4,36 ≥ 4,36 → OK. 9,82. Jarak antar tulangan 0,25 2 b 0,25 102 1000 141,80 ~ 140 mm S A 553 , 85 s . Syarat jarak antar tulangan adalah : a) S = 125 mm ≤ 2 x h = 2 x 120 = 240 mm b) S = 125 mm ≤ 250 mm Maka digunakan tulangan tumpuan Ø10-140. 10. Perhitungan tulangan pembagi arah memanjang (Iy) Diambil 20% dari luas tulangan pokok = 0,2 x 553,85 = 110,77 mm2 Digunakan tulangan Ø 8 0,25 2 b 0,25 8 2 1000 453mm ~ 300 mm S As 110,77 . Maka digunakan tulangan pembagi Ø8 -300. Penulangan pelat lantai yang telah dihitung ditabelkan pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Rekapitulasi Penulangan Plat Lantai No 1 2. Momen. Penulangan. yang ditinjau. Diameter (mm). Jarak (mm). Mlx Mtx. 10 10. 140 140. Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 89.
(10) RSGROUP. BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. AZZA REKA STRUKTUR. Gambar detail penulangan pelat lantai ditunjukkan pada Gambar 5.5 sebagai berikut.. Gambar 5.5. Penulangan Pelat Lantai Tipe S1 Gambar detail potongan A-A penulangan memanjang pelat lantai ditunjukkan pada Gambar 5.6 sebagai berikut.. Gambar 5.6. Detail Potongan A-A Penulangan Memanjang Pelat Lantai Tipe S1. Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 90.
(11) BAB IV. Perencanaan Pelat Lantai. RSGROUP. AZZA REKA STRUKTUR. Gambar detail potongan B-B penulangan melintang pelat lantai ditunjukkan pada Gambar 5.7 sebagai berikut.. Gambar 5.7. Detail Potongan B-B Penulangan Melintang Pelat Lantai Tipe S1. Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com. 91.
(12)
Gambar
Dokumen terkait
Pembebanan Setengah Kuda-Kuda Akibat Beban Mati .... Pembebanan Setengah Kuda-Kuda Akibat Beban Angin
Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 , beban - beban tersebut adalah :. Beban
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui analisis perhitungan tulangan pelat lantai dan balok pada bangunan serta mampu merencanakan struktur bangunan yang layak
Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat beban mati dan beban hidup..
Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam ketiga metode yang digunakan, untuk bentuk pembebanan beban merata (beban mati pada type pelat 1 dan beban air hujan) dan beban
Sama seperti pelat II dan pelat IV, pada pelat V juga akan dilakukan percobaan pembebanan untuk mengetahui besar beban maksimum yang masih bisa bekerja di
Gambar 3.114 Pembebanan beban mati balok anak lantai 2 arah memanjang 239 Gambar 3.115 Pembebanan beban hidup balok anak lantai 2 arah memanjang239 Gambar 3.116 Gaya lintang
Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam ketiga metode yang digunakan, untuk bentuk pembebanan beban merata (beban mati pada type pelat 1 dan beban air hujan) dan beban