• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep dan jenis dan resiko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "konsep dan jenis dan resiko"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam melakukan setiap kegiatan termasuk dalam hal berbisnis tentunya akan selalu dibarengi dengan adanya risiko. Semakin besar keuntungan yang kita kehendaki maka akan semakin besar pula risiko yang harus siap kita tanggung, seperti yang diungkapakan kaidah syari’ah tentang hasil dan risiko ini adalah “Al Ghunmu bil Ghurmi wal Khoroju bi Dhoman”, artinya risiko akan selalu menyertai setiap return atau hasil.

Adanya setiap risiko dalam setiap kegiatan usaha menyebabkan terkadang banyak yang khawatir untuk memulai usaha, namun ini tidak bisa menjadi alasan untuk mengurungkan niat untuk berusaha. Kekhawatiran terkait adanya risiko usaha mengakibatkan adanya keharusan bagi kita untuk mempelajari bagaimana cara untuk meminimalisir ataupun menghindari adanya kemungkinan risiko. Ketika kita ingin meminimalisir risiko, sebelum itu tentunya kita harus mengenal bagaimana konsep dari risiko itu sendiri dan jenis-jenis dari risiko agar kita bisa menentukan bagaimana akan mengantisipasinya. Ketika kita sudah mengenal jenis-jenis risiko yang bisa timbul tentunya dalam proses perencanaan bisnis kita bisa menganalisa risiko apa saja yang kemungkinan akan terjadi dalam usaha yang akan kita jalankan. Untuk itulah materi yang akan dibahas pada makalah ini sangat penting untuk dipelajari bagi setiap orang yang ingin terjun ke dunia bisnis terlebih lagi kita sebagai mahasiswa ekonomi syri’ah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana keterkaitan antara manusia dengan risiko? 2. Bagaimana konsep-konsep risiko?

(2)

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagaimana keterkaitan antara manusia dengan risiko 2. Mengetahui macam dari konsep risiko

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Hubungan Manusia dengan Risiko

Risiko merupakan kata yang dianggap menakutkan bagi sebagian orang seolah-olah itu merupakan hal yang harus dihindari. Namun, dalam setiap perjalanan kehidupan tentu akan selalu ada risiko yang kita temukan terlepas dari bagaimana kita memilih cara untuk menjalani hidup.

Sebagian orang memutuskan untuk tidak melakukan apa, tidak menjadi apa-apa, dan tidak memikirkan apa-apa sebagai solusi untuk menghindari risiko. Menghindari risiko yang besar dalam hidup juga berarti hidup akan lebih aman dan terjamin. Namun, bukankah menjadi keinginan setiap orang untuk menjadi orang besar dan dianggap sukses oleh orang lain? Dan untuk mencapai hal tersebut tentunya risiko yang dipertaruhkan tidaklah kecil. Semakin besar risiko, semakin besar pula keuntungan yang akan anda dapatkan.

Menurut (Setia Mulyawan) pada prinsipnya kehidupan adalah risiko. Jika ingin hidup yang lebih baik, kita harus berani mengambil risiko. Jika ingin hidup sukses, kita harus berani mengambil risiko. Jika ingin melihat hidup yang penuh kesuksesan, kita harus berani melihat risiko yang munkin terjadi dalam perjalanan meraih kesuksesan tersebut. Oleh sebab itu kita harus mengerti bahwa dalam hidup ini tidak akan pernah ada tempat dan aktivitas yang bebas risiko. Karena hidup adalah tantangan yang harus dihadapi, maka hadapilah dengan penuh keberanian.

(4)

membuat alat pencukur yang cukup tajam dan memberikan hasi yang sempurna dengan harga cukup murah untuk dibuang saat sudah tumpul. Gillette membutuhkan waktu empat tahun untuk memproduksi pisau cukur pertamanya dan empat tahun lagi untuk memasarkannya. Pada tahun pertama Gillette hanya mampu menjual 51 set dengan harga $5 per buah. Akan tetapi pada tahun berikutnya ia berhasil menjual 90.844 buah. Kini pisau cukur ciptaannya menjadi konsumsi masyarakat di dunia setiap harinya.

B. Konsep Risiko

Pengertian risiko sudah biasa di pakai dalam kehidupan sehari – hari yang umumnya setiap orang sudah memahami apa yang dimaksud risiko. Namun pengertian risiko secara ilmiah sampai saat ini masih tetap beragam, yaitu antara lain : H. Abbas Salim di dalam bukunya “Asuransi dan Manajenen risiko” mengatakan bahwa risiko adalah ketidakpastian antar uncertainly yang mungkin melahirkan kerugian. Menurut Martono dan Agus Harjito pengertian risiko merupakan penyimpangan hasil (return) yang di peroleh dari rencana hasil (return) yang di harapkan. Sedangkan Ferdinand Silalahi mendefinisikan risiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang di harapkan.1

Vaughan, sebagaimana yang dikutip oleh Herman Darmawi dalam bukunya Manajemen Risiko mengemukakan beberapa definisi risiko seperti :

1. Risk is the chance of loss (risiko adalah kesempatan terjadinya kerugian). Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian

1Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), cet

(5)

2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian). Uncertainty dapat bersifat subjektif dan objektif. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.

4. Risk is the dispersion of actual from expected results (risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistic mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai di sekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

5. Risk is the probability of any outcome different from the one expected (risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi tersebut, risiko bukan probabilitas dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilitas dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak di inginkan atau tidak diduga. Dengan kata lain, kemungakinan itu sudah menunjukan adanya ketidakpastian.

(6)

a. Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir/ menghasilkan, dimana makin panjang tenggang waktunya makin besar pula ketidakpastiannya`

b. Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan dalam penyusunan rencana

c. Keterbatasan pengetahuan / kemampuan / teknik pengambilan keputusan dari perencanaan

Secara garis besar ketidakpastian dapat diklasifikasikan ke dalam

1) Ketidakpastian ekonomi (Ekonomic uncertainly), yaitu kejadian-kejadian yang timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi misalnya: perubahan sikap konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan teknologi, penemuan baru dan sebagainya. 2) Ketidakpastian alam (uncertainly of nature) yaitu ketidakpastian yang

disebabkan oleh alam, misalnya banjir, badai, gempa bumi, kebakaran dan sebagainya.

3) Ketidakpastian manusia (Human uncertanty) yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh prilaku manusia, seperti: peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan dan sebagainya.

Untuk menganalisa risiko, sebelumnya perlu di ketahui kedudukan risiko diantaranya hazard, peril dan losses yang sebagai berikut:

1. Hazard (bahaya) adalah suatu keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril (bencana) atau chance of loss (kesempatan terjadinya kerugian) dari suatu bencana tertentu.

(7)

3. Losses (kerusakan) adalah kerugian yang di derita akibat dari kejadian yang tidak di harapkan tapi ternyata terjadi.2

Hubungan antara hazard, peril daan losses dapat dikemukakan sebagai berikut:

C. Jenis-Jenis risiko

Secara garis besar risiko dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Risiko dinamis

Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena dinamika atau perubahan keadaan ekonomi, misalnya tingkat harga, selera dan teknologi. Risiko dinamis terdiri dari tiga kategori yaitu risiko manajemen, risiko politik, dan risiko inovasi.

a. Risiko manajemen meliputi risiko pasar, risiko keuangan, dan risiko produksi:

1) Risiko pasar

Risiko pasar timbul dari ketidak pastian apakah produk dapat di jual dengan harga yang cukup tinggi untuk menghasilkan laba yang wajar atas investasi perusahaan. Gambaran pasar produk perusahaan selalu berubah. Selera konsumen yang berubah membuat saingan mengubah strategi mereka.

2) Risiko keuangan

Risiko keuangan menyangkut kebijakan yang akan diambil, apakah pembiayaan akan di lakukan dengan kredit jangka panjang atau jangka

2 Husen Umar, Manajemen Risiko Bisnis,(Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum,1998) Cet ke-1,h.6 Puntung rokok

(8)

pendek dan atau menggunakan modal sendiri atau meminjam / hutang.

3) Risiko produksi

Risiko produksi menyangkut personalia, teknik – teknik pembuatan dan cara mendapatkan bahan – bahan, penggunaan mesin – mesin dan teknik produksi.

b. Risiko politik

Risiko politik timbul apabila ada perubahan kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah yang berkuasa, baik perubahan kebijakan politik dalam negeri maupun luar negeri, atau terhadap negara lain. Misalnya pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap politik perdagangan luar negeri berupa pengenaan tarif yang tinggi untuk produk – produk tertentu.

c. Risiko inovasi

Risiko inovasi timbul apabila ada usaha untuk melakukan perubahan terhadap produk baik dalam bentuk, isi maupun cara – cara dan metode baru dalam teknik pembuatannya. Misalnya pengusaha memperkenalkan produk baru yang menurut keyakinannya dibutuhkan konsumen, akan tetapi dalam kenyataannya produk tersebut ternyata tidak laku di pasarkan.

2. Risiko statis

Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis, yang dibedakan ke dalam beberapa golongan yaitu:

a. Risiko fundamental dan khusus

(9)

mengancam orang perorangan, seperti kebakaran, pencurian dan lain sebagainya.

b. Risiko murni dan risiko spekulatif

Risiko murni (pure risk) adalah risiko kemungkinan terjadinya suatu bersifat murni risiko dan biasanya sumber risiko itu adalah dari alam. Misalnya kebakaran, ledakan, gempa bumi, banjir dan lain – lain.

Risiko murni terdiri dari lima kategori

1) Sumber – sumber yang yang menyebabkan kerusakan fisik aktiva 2) Penipuan dan kejahatan

3) Pertimbangan yang merugikan mengenai hokum

4) Kerusakan harta benda yang menyebabkan turunnya daya penghasilan

5) Meninggalnya atau cacatnya pegawai inti atau pemilik

Melihat kepentingan yang menghadapi risiko, maka risiko murni ini dapat di bedakan menjadi:

a) Personal risk

(10)

kesalahan tergantung di mana hal ini dapat juga menjadi objek asuransi.

(11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

(12)

Daftar Pustaka

Salim, Abbas. 1998. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Umar, Husen. 1998. Manajemen Risiko Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Referensi

Dokumen terkait

Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis Ekonomi Kewilayahan (PEW) merupakan program yang bertujuan untuk memberikan fasilitasi kepada usaha mikro kecil

Fitri Hartanto,Hen driani Selina 3 Tahun: 2009 ( Paediatrica Indonesiana, vol.51,no.4 (suppl),Juli 2011) Siswa SMP di Kota Semarang Prevalensi Masalah Mental Emosional

keamanan laut LEVEL 1 Penetapan batas laut, penamaan pulau, dan pengelolaan pulau- pulau kecil Kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam PRIORITAS

Pada penelitian tugas akhir ini dirancang dan direalisasikan sebuah Band-pass Filter yang bekerja pada frekuensi X-Band, menggunakan metode Square Ring Resonator

9.3 Contoh perhitungan persen pemerangkapan STDSK K3 • Tabel data absorbansi DPPH pengukuran

Dalam mempelajari periode keemasan di atas dapat diketahui faktor-faktor positif yang membantu untuk menghadirkan peningkatan dan kemajuan dalam sains dan teknologi

Namun penelitian Vu yang dilakukan di Vietnam menemukan hal lain, yaitu wanita yang mempunyai pekerjaaan cenderung untuk menikah lebih lambat dibandingkan wanita

Dijelaskan dalam konsep ESQ Ary Ginanjar bahwa untuk membangun kecerdasan mental, maka perlu membangun enam prinsip berdasarkan rukun iman, yaitu (1) membangun