• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah H diplomatik hak istimewa dan ke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah H diplomatik hak istimewa dan ke"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

(Untuk Memenuhi Tugas Hukum Diplomatik)

HAK ISTIMEWA DAN KEKEBALAN

PEJABAT KONSULER

OLEH :

KENDIS G. RUNTUNUWU

100711432

FAKULTAS HUKUM

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan tuntunannya dalam setiap langkah kehidupan kita semua. Dan juga syukur patut dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena makalah dengan judul Hak Istimewa dan Kekebalan Pejabat Konsuler ini bisa disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari tuntunan Tuhan.

Makalah ini merupakan tugas Hukum Diplomatik dan membahas mengenai hak istimewa konsuler, untuk itu besar harapan penulis bahwa makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan dan pengetahuan juga untuk menjadi bahan dalam kegiatan belajar mengajar.

Kritikan dan saran yang membangun untuk penulis demi kemajuan makalah ini sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya.

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

I. Pendahuluan...1

A. Latar belakang...1

B. Perumusan masalah...2

C. Tujuan...2

D. Manfaat...2

II. Pembahasan...3

A. Hak istimewa dan kekebalan konsuler...3

B. Penyalahgunaan hak istimewa dan kekebalan konsuler...7

III. Penutup...8

A. Kesimpulan...8

(4)

I. Pendahuluan

A. Latar belakang

Negara sebagai salah satu subyek hukum internasional memiliki kesamaan dengan manusia, dimana manusia membutuhkan manusia lain untuk hidup berdampingan. Sama halnya dengan manusia, Negara pun membutuhkan untuk berhubungan dengan Negara lain. Berhubungan dengan Negara lain pun merupakan salah satu syarat utama untuk terbentuknya suatu Negara menurut hukum internasional.

Dengan adanya hubungan dengan Negara lain, maka dibutuhkan orang-orang yang akan bertindak sebagai wakil dari suatu Negara yang ditempatkan diwilayah Negara lain untuk dapat bertindak sebagai wakil Negara maupun untuk melayani warga negaranya yang berada dinegara lain. Orang-orang tersebut adalah para diplomat dan konsuler yang di tempatkan di berbagai wilayah dinegara lain.

Khusus dalam bidang perdagangan, ekonomi, kebuyaan dan ilmu pengetahuan ditangani oleh para konsuler. Mereka memiliki tugas untuk mewakili negaranya dan melayani warga Negara yang ada diwilayahnya. Dalam hal bertindak sebagai wakil dari suatu Negara tentunya para konsuler mendapatkan pelayanan yang istimewa dalam menjalankan tugasnya. Bukan hanya keistimewaan yang diberikan, tetapi juga para pejabat konsuler mendapatkan kekebalan hukum.

(5)

B. Perumusan masalah

Seperti yang telah dipaparkan pada bagian latar belakang maka masalah yang diangkat dalam masalah ini adalah tentang :

1. Apakah hak istimewa dan kekebalan para pejabat konsuler? 2. Apakah sanksi yang dikenakan bagi pejabat konsuler yang

menyalahgunakan hak istimewa dan kekbalannya? C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui mengenai hak istimewa dan kekebalan konsuler.

2. Untuk memenuhi tugas Hukum Diplomatik

D. Manfaat

1. Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan dalam bidang Hukum Diplomatik khususnya mengenai hak istimewa dan kekebalan konsuler.

(6)

II. Pembahasan

A. Hak istimewa dan kekebalan konsuler

Dalam mempelajari sesuatu tentunya pertama yang perlu diketahui adalah definisi atau pengertian untuk memudahkan dalam memahami materi-materi selanjutnya. Maka menurut Kamus Umus Politik dan Hukum, pejabat konsuler atau konsul adalah orang yang diangkat dan ditugaskan sebagai wakil pemerintah suatu Negara di negara lain untuk mengurus berbagai kepentingan perdagangan atau warga negaranya ditempat ia ditugaskan.

(7)

konsuler. Selanjutnya keberadaan lembaga konsuler berkembang bersama sistem perwakilan diplomatik untukmengurusi kegiatan perdagangan, transportasi dan warganegara mereka. Setelah PD II, ketentuan-ketentuan hubungan konsuler yang awanya berupa persetujuan bilateral dan telah menjadi hukum kebiasaan mulai dikodifikasikan. Setelah melalui upaya yang berat, akhirnya pada tanggal 24 April 1963 lahirlah The Vienna Convention on Consular Relations yang dilengkapi dengan Optional Protocol Concerning Acquisition of Nationality dan The Optional Protocol Concerning the Compulsory Settlement of Disputes. Indonesia sendiri warga negara yang berada di negara penerima;

2. Memajukan hubungan niaga, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan;

3. Mengamati keadaan dan perkembangan di bidang perdagangan, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan di negara penerima;

4. Mengeluarkan paspor dan surat jalan kepada warganegara pengirim, visa atau surat-surat lainnya dan membantu warganegara pengirim;

5. Bertindak sebagai notaris dan pejabat catatan sipil;

6. Melaksanakan hak pengawasan dan pemeriksaan terhadap kapal-kapal negara pengirim;

(8)

Maka dalam menjalankan berbagai fungsi dan tugasnya dimana para konsul bertindak sebagai wakil Negara maka mereka diberikan pelayanan terbaik dari Negara penerima dan juga diberikan beberapa hak istimewa dan kekebalan yang hanya dimiliki oleh para pejabat konsuler.

Hak istimewa dan kekebalan para pejabat konsuler seperti yang tercantum dalam Konvensi Wina 1963 adalah sebagai berikut :

1. Kekebalan kantor konsuler

2. Kekebalan alat komunikasi dan kekebalan berkomunikasi 3. Kekebalan pribadi pejabat konsuler

4. Kekebalan fiskal

5. Pembebasan dari pembayaran pajak pribadi 6. Pembebasan bea masuk

Pertama, kantor konsuler tidak boleh diganggu gugat dan sama halnya dengan kantor diplomat, kantor konsuler tidak boleh dimasuki oleh para petugas Negara tanpa seizing dari kepala pejabat konsuler. Dengan demikian Negara penerima dituntut untuk melakukan berbagai tindakan yang dianggap perlu untuk menjaga dan menjamin perlindungan terhadap kantor-kantor konsuler. Selain menjaga kantor-kantor konsuler, Negara penerima pun berkewajiban untuk melindungi tempat-tempat kediaman para pejabat konsuler. Perlindungan terhadap kantor-kantor konsuler secara lebih rinci diatur dalam pasal 31 Konvensi Wina 1963.

Kedua, kekebalan alat komunikasi dan kekebalan berkomunikasi artinya suatu konsulat diberikan kebebasan dalam berkomunikasi dan menggunakan alat-alat komunikasinya sendiri. Juga konsulat dibebaskan untuk menggunakan kurir, kantong konsulat, dan kode atau sandi rahasia dalam berkomunikasi.

(9)

resminya. Perlindungan terhadap diri pejabat konsuler bertujuan untuk menunjang dan memperlancar para pejabat konsuler dalam menjalankan segala tugasnya. Maka Negara penerima berkewajiban untuk melindungi para pejabat konsuler.

Keempat, kekebalan fiskal yang dimaksud dalam Konvensi Wina 1963 adalah kekebalan terhadap pungutan pajak bagi gedung-gedung yang digunakan oleh pejabat konsuler. Gedung yang dimaksud dalam hal ini selain kantor konsulat adalah tempat kediaman. Jadi gedung, rumah atau tempat yang dimiliki atau disewa oleh Negara pengirim dibebaskan dari pungutan pajak. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi penggunaan jasa, seperti pungutan terhadap jasa air dan listrik.

Kelima, pembebasan dari pembayaran pajak pribadi dimana pejabat konsuler dibebaskan dari pungutan pajak langsung yang dipungut oleh pemerintah Negara setempat maupun pemerintah daerah tempat ia berada. Alasan dari pembebasan pajak ini adalah pajak langsung adalah pajak yang diwajibkan bagi penduduk setempat, jadi pajak tersebut tidak semestinya dipungut dari seorang asing yang kebetulan berada ditempat tersebut karena sedang melaksanakan tugas. Tetapi untuk pungutan pajak tidak langsung seperti pungutan terhadap pajak makanan, barang atau jasa tetap dikenakan bagi pejabat konsuler.

(10)

Demikianlah berbagai hak istimewa dan kekebalan yang dimiliki oleh pejabat konsuler yang diberikan oleh Konvensi Wina 1963 sebagai penghormatan terhadap mereka yang merupakan wakil Negara.

B. Penyalahgunaan hak istimewa dan kekebalan konsuler

Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa pejabat konsuler diberikan hak istimewa dan kekebalan dalam menjalankan tugasnya, maka dalam pelaksaanaannya sering ditemui celah dan akhirnnya hak istimewa dan kekebalan tersebut disalahgunakan.

(11)

III. Penutup

A. Kesimpulan

Pejabat konsuler adalah orang yang ditempatkan disuatu Negara untuk bertindak sebagai wakil pemerintahnya dan melayani warga Negara ditempat ia ditugaskan. Dalam menjalankan tugasnya pejabat konsuler diberikan Hak istimewa dan kekebalan yang diatur oleh Konvensi Wina 1963 dimana Negara penerima berkewajiban untuk menjamin dan melindungi hak istimewa dan kekebalan pejabat konsuler tersebut.

(12)

Daftar Pustaka

Sumbu, Telly. dkk. Kamus Umum Politik dan Hukum. Jakarta : Jala Permata Aksara. 2010.

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan ketika mereka saling bertemu sesama anggota entah mereka saling mengenal atau tidak mereka di haruskan saling tegur sapa tersebut, hal ini cara mereka

Kalingga Jati Meubel Furniture adalah suatu Usaha yang bergerak di bidang perdagangan Dalam sistem penjualan yang diterapkan pada Kalingga Jati masih menggunakan cara konvensional

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam melalui penelitian dengan judul Keterampilan Teknik Dasar Pukulan pada Proses

21.baju yang telah dicuci harus

Penyelesaian sengketa adat dan peradilan adat sebagaimana diatur dalam Pasal 103 huruf (e) memerlukan pengaturan lanjutan untuk menegaskan kedudukan, kewenangan, fungsi, peran,

… a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent standards and that prescribes the nature, function and

Adapun jenis jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ada di sekolah luar biasa SMALB di Kota Banjarmasin adalah seperti tunagrahita, tunarungu, tuna laras dan tuna ganda. Kondisi

Kompetensi Dasar : 9.1 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional ( to get things done ) dan interpersonal (bersosialisasi) pendek sederhana dengan menggunakan ragam