• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Panduan Wawancara Humas 1. Bagaimana pandangan Anda mengenai pentingnyamedia relationsdi lembaga

pemerintah, khususnya Pemkot Sibolga?

2. Bagaimana peran Humas dalam pelaksanaanmedia relationstersebut?

3. Apa saja kegiatanmedia relationsyang telah dilakukan oleh Humas Pemkot Sibolga?

4. Bagaimana akses informasi yang disediakan bagi wartawan di Humas Pemkot Sibolga?

5. Informasi seperti apa yang biasanya banyak diminta atau menarik minat para wartawan?

6. Jika ada informasi yang dibutuhkan oleh wartawan, siapa pihak dalam Pemkot Sibolga yang biasanya dihubungi pertama kali?

7. Adakah fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan untuk mendukung peliputan yang dilakukan oleh wartawan?

8. Media apa saja yang kooperatif dalam pelaksanaanmedia relationsdi Pemkot Sibolga?

9. Media apa saja yang kurang kooperatif dalam pelaksanaanmedia relationsdi Pemkot Sibolga?

10. Bagaimana pendapat Anda seputar pemberitaan negatif tentang Pemkot Sibolga di media massa?

11. Tindakan apa yang dilakukan untuk menanggapi pemberitaan seperti itu?

12. Apakah Humas pernah tersangkut masalah dengan wartawan selama pelaksanaan

media relations?

13. Apa saja hambatan yang ditemui dalam melaksanakanmedia relationsdi lingkungan Pemkot Sibolga?

(2)

15. Bagaimana pandangan Anda terhadapmedia relationsyang telah dijalankan oleh Humas Pemkot Sibolga selama ini?

16. Apakah Humas Pemkot Sibolga sering mengadakan kegiatan informal untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan pihak media massa/wartawan?

(3)

Lampiran 2 Panduan Wawancara Wartawan 1. Apakahmedia relationspenting bagi keberlangsungan tugas jurnalistik wartawan,

khususnya di Pemkot Sibolga?

2. Bagaimana hubungan media (media relations) yang ideal menurut Anda?

3. Apa saja kegiatanmedia relationsyang Anda ketahui telah dilakukan oleh Humas Pemkot Sibolga?

4. Bagaimana pendapat Anda mengenai kegiatan-kegiatan tersebut?

5. Bagaimana akses informasi yang disediakan Pemkot Sibolga?

6. Siapa pihak yang dicari jika membutuhkan informasi atau data untuk pembuatan berita?

7. Informasi seperti apa yang biasanya diminati oleh wartawan?

8. Apakah informasi yang diinginkan itu selalu dapat dipenuhi oleh Humas?

9. Informasi seperti apa yang biasanya diberikan oleh Humas Pemkot Sibolga?

10. Adakah fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan untuk mendukung peliputan yang dilakukan oleh wartawan?

11. Jika Humas Pemkot Sibolga mengundang Anda untuk ikut dalam suatu kegiatan yang diadakan oleh Humas Pemkot Sibolga, tentu mereka berharap agar ada publikasi. Bagaimana tanggapan Humas jika ternyata berita tersebut tidak Anda publikasikan?

12. Jika ada pemberitaan negatif, apa ada tindakan khusus yang dilakukan oleh Humas terhadap media massa/wartawan yang mempublikasikan berita tersebut?

13. Pernahkan Humas Pemkot Sibolga meminta Anda untuk tidak mempublikasikan berita-berita tertentu?

14. Apakah Anda pernah tersangkut masalah dengan Humas Pemkot Sibolga?

(4)

16. Apa saja hambatan yang ditemui dalam pelaksanaanmedia relationsdi Pemkot Sibolga?

17. Apa saja hal-hal yang mendukung pelaksanaanmedia relationsdi Pemkot Sibolga?

18. Bagaimana pandangan Anda terhadapmedia relationsyang telah dijalankan oleh Pemkot Sibolga?

19. Apakah Humas Pemkot Sibolga sering mengadakan kegiatan informal untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan pihak media massa/wartawan?

(5)

Lampiran 3 Transkip Wawancara 1 P : Penanya

SA : Informan SA, Kabag Humas

P : Bagaimana pandangan Bapak mengenai pentingnya media relations di lembaga pemerintah, khususnya Pemkot Sibolga?

SA : Kalau menurut pandangan kita, media relationsitu bukan barang baru lagi. Artinya fungsi media itu apalagi untuk seorang manager atau pimpinan sangat membutuhkan informasi-informasi yang berkembang. Diperlukan informasi yang baru dan berkembang setiap hari dengan tujuan dapat membantu pengguna informasi tersebut dalam efektivitas aktivitas-aktivitas sehari-hari dalam hal media publik ataupun dalam hal UPS (Unit Pelayanan Sistem). UPS dimaksudkan untuk menghandle pelaksanaan dari pada arus informasi dalam hal transformasi informasi untuk kemajuan-kemajuan dan disebutkan juga siapa yang dapat menguasai berita maka dapat menguasai dunia.

P : Posisi wartawan sendiri dimata Humas seperti apa, Pak?

(6)

penerima pencari berita mengoptimalkan berita mana yang aktual berita mana yang tidak aktual. Itu harapan kita kepada insan pers media.

P : Berarti seperti mitra ya Pak?

SA : Iya mitra.

P : Apa saja kegiatanmedia relations yang telah dilakukan oleh Humas Pemkot Sibolga?

SA : Selaku mitra, media relations yang berjalan sebagai pemberi dan penerima informasi. Contoh sinkronisasi kegiatan Pemerintah hari ini. Para wartawan mendapatkan informasi dari Humas mengenai kegiatan Pemkot ada di sini dan diharapkan insan pers memberikan apresiasinya untuk melaksanakan peliputan.

P : Apakah ada penyebaran rilis, Pak?

SA : Penyebaran rilis ada bagi wartawan yang mempunyai email yang tercover oleh Humas. Jika wartawan tidak bisa ataupun tidak sempat hadir dalam suatu peliputan, maka akan dikirimkan melalui email mereka. Masalah di terbitkan di surat kabar mereka atau tidak itu poin kedua.

P : Apakah Humas selalu menyediakan rilis atau ketika ada suatu kegiatan atau setelah peliputan saja, Pak?

SA : Umumnya rilis selalu kita buat setelah staff kita melakukan peliputan-peliputan dilapangan baik itu ditugaskan langsung maupun tidak langsung. rilis yang kita buat itu langsung kita sampaikan kepada wartawan apalagi wartawan itu tidak terjun ke lapangan dan meminta bantuan kepada Humas sering kita berikan informasi kepada wartawan itu.

P : Kalau kegiatan sepertipress tour, Pak?

(7)

(Lanjutan 3)

dari mana anggarannya toh sangat sulit juga terkadang. Jadi pelaksanaannya itu pernah kita laksanakan kalau ada suatu kegiatan yang urgen, contoh pimpinan suatu instansi menerima penghargaan-penghargaan ini supaya mereka mempublikasikannya kepada media masing-masing. Pada saat kita ingin mengadakan pencerahan atau penyegaran kepada wartawan kita membuat poling ataupun sharing kepada staff yang lain wartawan atau media mana yang layak dan patut untuk dibawa.

P : Berarti ada pemilihan media yang akan dibawa seperti itu, Pak?

SA : Bukan pemilihan, media yang diajak acak saja. Contoh Medan Bisnis menyuarakan tentang tingkat perekonomian dan menyuarakan berita-berita aktual perekonomian, media SIB mengaktualisasikan masalah-masalah sosial dan sosial kerohanian, dan koran lokal ya campur aduk. Untuk koran lokal, kadang yang kita bawa koran-koran aktual dan lebih spesifik dari pada koran-koran yang lain.

P : Apakah ada keluhan dari media yang tidak memiliki kesempatan, Pak?

SA : Keluhan sampai saat ini tidak ada istilahnya mendiskualifikasikan mereka karena mereka tidak ikut. Mereka maklum dan mereka menerima tidak memiliki kesempatan ikut seperti contoh pelantikan Walikota itu tidak kita mobilisasi tetapi kita arahkan mereka ikut akan tetapi selaku kita umat manusia mengerti akan kebutuhan apa yang bisa kita bantu ya kita bantu. Selanjutnya seperti penerimaan penghargaan-penghargaan misalnya WCT yang lalu apa yang bisa kita laksanakan melalui APBD untuk pengganti berita mereka ya kita bayarkan.

P : Apakah pernah diadakannya kegiatan konferensi pers, Pak?

(8)

kebenaran melalui Humas, artinya mereka wartawan tidak menerima informasi langsung dari SKPD-SKPD masing-masing tetap kepada satu pintu humas karena ada nanti kesalahan informasi. SKPD mengatakan ini sedangkan humas berkata lain hasilnya masyarakat bingung mana informasi yang benar. Untuk itu humas sering melaksanakan konferensi pers dan adanya media center yang kita sediakan untuk mereka. Di dalam media center tersebut terdapat fasilitas-fasilitas internet dan komputer untuk mereka mengirimkan berita yang kita sediakan sampai batas jam kantor tetapi diatas jam kantor silahkan asal pimpinannya masih ada dikantor seperti saya sering sampai jam 23.00 WIB di sini.

P : Pernah tidak Pak, Humas berkunjung ke kantor media?

SA : Pernah, selama saya menjabat Kabag Humas ada satu tahun ini saya berkunjung ke media Tapanuli di Siantar dengan Pos Metro Grup dan aktualisasi mereka sangat menerima selaku Kabag Humas untuk melakukan kerjasama secara intern.

P : Apakah itu suatu bentuk kegiatan yang terjadwal, Pak?

SA : Tidak, tidak terjadwal karena itu selaku insidentil pada saat berkunjung atau tugas ke Medan kita berkunjung ke sana kita singgahin percetakan media yang dimaksud.

P : Kalau kegiatan informal yang sifatnya instisusional begitu, maksudnya yang semua wartawan bisa terlibat apakah ada atau tidak, Pak?

SA : Sering kita laksanakan dan kita panggil wartawan media cetak maupun media elektronik dalam kegiatan informal misalnya kegiatancoffe morning

(9)

(Lanjutan 5)

bahwasannya Pemerintah Kota itu melaksanakan tugas ini berdasarkan program atau kegiatan masing-masing bidang.

P : Bagaimana akses informasi yang disediakan bagi wartawan di Humas Pemkot Sibolga, Pak?

SA : Kita terbuka tentang rilis ataupun suatu kegiatan yang kita liput dilapangan. Masalah arus informasinya kita sampaikan kepada mereka melalui email yang mereka titipkan kepada kita bahwasannya staf kita mengirimkan email kepada mereka masing-masing untuk diberitakan. Itu yang saya ketahui untuk arus komunikasinya agar lebih safety antara Humas dengan wartawan ataupun pers.

P : Jika ada informasi yang dibutuhkan oleh wartawan, siapa pihak dalam Pemkot Sibolga yang biasanya dihubungi pertama kali, Pak?

SA : Pertama kali kita melihat informasi yang mereka minta. Kalau informasi yang mereka minta menyangkut informasi publik mengenai kerahasiaan itu kita membuat pelaksanaannya kepada PPID (Pengelola Pejabat Informasi dan Dokumentasi) melalui form yang disediakan dan hal ini langsung ditangani oleh Kasubbag Dokumentasi dan Pemberitaan. Setelah diproses apakah informasi yang diminta kawan pers ataupun kelompok masyarakat tidak menyangkut kerahasiaan dari pada pelaksanaan pemerintahan akan ditindak lanjuti oleh Kasubbag Dokumentasi dan Pemberitaan.

P : Informasi seperti apa yang biasanya banyak diminta atau menarik minat para wartawan, Pak?

SA : Informasi yang biasanya diminta, biasanya dalam pelaksanaan kegiatan peresmian, pembukaan sosialisasi, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan.

P : Bagaimana peran Humas dalam pelaksanaanmedia relationstersebut?

(10)

yang tidak dapat disampaikan kita dapat mengkonternya dengan baik untuk kemaslahatan roda Pemerintahan.

P : Adakah fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan untuk mendukung peliputan yang dilakukan oleh wartawan, Pak?

SA : Ada diberikan fasilitas khusus yang dinamakan media center di sana kita sediakan fasilitas komputer 3 unit dan koneksi internet untuk mereka menulis dan mengirim berita ke media mereka masing-masing.

P : Apakahmedia center saat ini masih berfungsi, Pak?

SA : Media center masih berfungsi di ruangan di sana, kemarin ini memang ruanganmedia center sudah kita sediakan namun tidak ada yang datang ya karena ruangan Kabag juga tidak ada, saya fungsikan saja ruangan ini menjadi ruangan Kabag.

P : Media apa saja yang kooperatif dalam pelaksanaan media relations di Pemkot Sibolga, Pak?

SA : Kalau kita lihat media yang sering kooperatif di Humas yaitu media lokal seperti Rakyat Tapanuli, New Tapanuli, Sinar Indonesia Baru, Suara Perjuangan, Medan Bisnis, SINDO, dan koran mingguan lainnya yang jumlahnya cukup banyak. Dalam hal ini kita terus mengajak mitra dengan insan pers untuk mengaktualisasikan perkembangan pembangunan dan perkembangan pelaksanan roda pemerintahan. Kalau kita di Humas selalu terbuka informasi apapun juga kecuali mereka meminta informasi yang macem-macem.

P : Berarti media yang kooperatif itu kebanyakan media cetak ya, Pak?

SA : Ya media cetak.

(11)

(Lanjutan 7)

SA : Kalau kita lihat itu media mingguan yang tercover sama kita saya juga kurang hapal nama-nama medianya mungkin nanti bisa di tanyakan kepada Kasubbag Dokumentasi dan Pemberitaan.

P : Bagaimana pemberitaan seputar Pemerintahan Kota Sibolga yang berkembang saat ini di media massa, Pak?

SA : Pemberitaan sampai saat ini masih dalam tingkat kenyamanan artinya seperti menyuarakan pelaksanaan pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan dan hal urgen yang dilaksanakan sehari-hari oleh Pemerintah kota Sibolga yang biasanya diberitakan dalam kesehariannya.

P : Misalnya ada pemberitaan yang katakanlah tidak sesuai dengan apa yang Humas sampaikan, bersifat negatif, bagaimana Humas menanggapinya Pak?

SA : Humas menanggapinya ya.. itu merupakan hak dari pada media tersebut memberitakan misalnya berita kesalahan institusi SKPD. Kalau untuk melarang seseorang untuk tidak memberitakan sesuatu itu bertentangan dengan undang-undang informasi publik.

P : Apakah ada pendekatan secara personal dengan wartawan maupun medianya Pak?

SA : Pendekatan secara personal kepada insan pers ada, pendekatan emosional ada, pendekatan sosial kontrol ada, yang penting bagaimana tugas antara insan pers dengan Humas berjalan sinkron atau berjalan dengan beriringan bersama-sama menyuarakan transformasi informasi dari kita (Humas) untuk diketahui oleh publik.

P : Mohon maaf ini Pak agak sedikit sensitif pertanyaanya, kalau di sini itu disediakan uang transport atau sejenisnya tidak untuk wartawan yang misalnya datang ke jumpa pers atau kegiatan lainnya?

(12)

layaknya uang transport mereka sekitar 3 atau 4 liter minyak itulah yang dapat kita berikan sebagai pengganti uang transport mereka.

P : Apakah semua wartawan diberikan, Pak?

SA : Iya sesuai daftar hadir siapa yang datang kita berikan bantuan, dan masukan-masukan dari wartawan dalam jumpa pers itu banyak usulan, masukan untuk program kerja kedepannya.

P : Apakah itu diberikan disetiap jumpa pers, Pak?

SA : Tidak, tidak semuanya kegiatan jumpa pers diberikan akan tetapi kita sebagai umat manusia yang memiliki rasa bahwasanya setiap rilis yang mereka kirimkan ke media mereka kita membantu memberikan biaya pengirimannya besarnya tidak dapat diukur relatif.

P : Berarti tidak ada uang amplop ya Pak,

SA : Tidak tidak ada.

P : Dengan tidak berlakunya uang amplop di lingkungan Pemkot itu apakah berdampak pada pemberitaan yang dilakukan oleh wartawan, Pak?

SA : Kalau seyogyanya sebenarnya seharusnya mereka yang memberikan kita amplop dan memang terkadang mereka kewalahan dalam hal pengiriman berita yang menggunakan internet yang otomatis mereka harus mengeluarkan biaya tambahan baik itu paket internet ataupun dalam hal akses pemakaian internet. Untuk itu kita hargai pembiayaan mereka itu sebagai pengganti rilis berita.

P : Apa saja hambatan yang ditemui dalam melaksanakan media relations di lingkungan Pemkot Sibolga, Pak?

(13)

(Lanjutan 9)

hambatannya tidak sama budgetnya didalam kalkulasi medianya masing-masing.

P : Kalau hambatan dari Humasnya sendiri ada atau tidak, Pak?

SA : Hambatannya saya rasa tidak ada dalam hal keberlangsungan hubungan antara staff Humas dengan insan pers.

P : Hal-hal apa saja Pak yang mendukung pelaksanaan media relations di Pemkot sibolga?

SA : Hal yang mendukung adanya perlengkapan alat dalam melaksanakan kegiatan itu, seperti website, majalah, peralatan kamera, peralatan alat rekam.

P : Apakah Humas pernah tersangkut masalah dengan wartawan selama pelaksanaanmedia relations,Pak?

SA : Terkadang pernah wartawan ini coba-coba artinya mereka mencoba mengungkit suatu permasalahan, mencoba memancing emosional kita, kita tahu memang itu tugas mereka meminta informasi dan terkadang informasi yang diminta itu tidak ada yang enak, tidak ada yang senang. Mereka terus memancing kita dan kita tahu bahwa itu pancingan, dan kita tidak melayaninya yang nyata dan real dilaksanaan yang kita sampaikan.

P : Bagaimana pandangan Bapak terhadap media relations yang telah dijalankan oleh Humas Pemkot Sibolga selama ini?

SA : Kalau tanggapan saya selaku Kabag Humas, yang selama ini sudah kita jalani bagus pelaksanaan media relations ini masih berjalan sesuai koridornya belum ada penyangkutan terhadap hal-hal berita yang tidak relevan.

(14)

SA : Harapan kita sedapat mungkin sebagai wartawan atau insan pers dapat dibekali dengan ilmu yang briliun seperti suatu pencerahan-pencerahan pelaksanaan inovatif, pembaharuan-pembaharuan ke arah transformasi informasi, bagaimana menyuarakan perkembangan pembangunan di Kota Sibolga melalui medianya masing-masing agar masyarakat diluar dapat bergairah membacanya untuk mengetahui perkembangan di Kota Sibolga ini.

P : Kalau harapan untuk media relations di Pemkot kedapannya bagaimana, Pak?

SA : Ya sama saja itu, harapannya ya bagaimana mereka itu dapat bekerjasama untuk membangun informasi-informasi yang akurat, yang baik untuk kita sebarkan.

P : Sudah cukup, Pak sepertinya. Terimakasih sebelumnya Pak sudah meluangkan waktunya untuk wawancara.

(15)

Lampiran 4 Transkip Wawancara 2 P : Penanya

ZI : Informan ZI, Kasubbag Dokumentasi dan Pemberitaan

P : Bagaimana pandangan Bapak mengenai pentingnyamedia relationsdi lembaga pemerintah, khususnya Pemkot Sibolga?

ZI : Sangat penting ya untuk membantu tugas kita sebagai Humas dalam hal penyebaran informasi.

P : Menurut Bapak, bagaimana posisi wartawan dalam kegiatan media relations

ini?

ZI : Posisi wartawan disini yaitu sebagai mitra dalam kegiatanmedia relationsini.

P : Apa saja kegiatan media relations yang telah dilakukan oleh Humas Pemkot Sibolga?

ZI : Kegiatan yang dilakukan misalnya penyebaran informasi melalui rilis yang kita buat.

P : Apakah setiap rilis yang Humas buat selalu di kirim/disebarkan ke wartawan, Pak?

(16)

kita sampaikan dalam release tersebut. Ya kita kondiskanlah apakah ada permintaan-permintaan dari atasan atau tidak.

P : Apakah pembuatan rilis selalu dibuat oleh pihak Humas setiap hari, Pak?

ZI : Kita biasanya membuat rilis sepulang dari peliputan di lapangan ataupun setelah adanya kegiatan pemerintahan.

P : Dalam kegiatan media relations di Pemkot Sibolga, apakah ada kegiatan peliputan, Pak?

ZI : Ada, misalnya seperti kemarin ada kegiatan yang dilaksanakan Pemkot Sibolga seperti gerak jalan kemarin. Biasanya kita tidak mengundang mereka namun kita menginformasikan bahwa ada kegiatan di sini tanggal segini dan jam segini melalui telepon tidak melalui surat undangan resmi. Jika melalui undangan resmi biasanya kita mengirimkan surat untuk mempublikasikan suatu acara besar seperti Paskah, Maulid Nabi, dll suapaya masyarakat bisa datang ke acara tersebut.

P : Apakah semua media yang dihubungi Pak?

ZI : Sebenarnya kita menghubungi media yang aktif memberitakan saja, namun kita tetap mengirimkan rilis kita ke semua media itu. Ada yang terbit namun ada juga yang tidak tebit. Kalaupun dia tidak datang sebenarnya dia juga sudah terbantu.

P : Kalau kegiatanpress tourapakah ada, Pak?

ZI : Pernah kami laksanakan kegiatanpress tournamun tidak sering karena kegiatan

press tour ini kami laksanakan apabila ada kegiatan pemerintahan di luar kota. Biasanya kami membawa wartawan ke luar kota untuk ikut meliput kegiatan bersama Walikota ataupun kegiatan pemerintahan di luar kota.

(17)

(Lanjutan 3)

ZI : Tidak semua, hanya wartawan ataupun media tertentu saja sesuai dengan konteks kegiatannya.

P : Pernah tidak Pak Humas datang mengunjungi kantor media?

ZI : Selama saya disini, belum pernah dan belum ada di programkan seperti itu. Namun kalau pihak media sering datang ke tempat kita.

P : Apakah ada kegiatan konferensi pers, Pak?

ZI : Rencana pemerintah dalam kegiatan formal ini di APBD dua (2) x temu pers dalam satu tahun. Namun untuk waktunya di tentukan mau itu di triwulan pertama ataupun triwulan berikutnya tapi yang pasti dalam setahun kita akan melaksanakannya dua (2) x dalam satu tahun. Kegiatan dalam temu pers yaitu kita duduk bersama di suatu ruangan antara media dengan Pemerintah Kota Sibolga bersama membahas program-program pembangunan yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan kedepannya dan wartawan diberikan kesempatan untuk bertanya dalam sesi tanya jawab yang dipimpin oleh seorang moderator.

P : Apakah Humas sering mengadakan kegiatan informal untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan pihak media Pak?

ZI : ada coffe morning, Kabag Humas bersama wartawan dalam suasana santai sharing-sharing masalah pemerintahan ataupun isu-isu yang lagi hangat.

P : Bagaimana Pak mengenai akses informasi yang disediakan oleh pihak Humas kepada wartawan?

(18)

biasanya mereka menghubungi kita melalui telepon baik kepada saya maupun langsung kepada Kabag Humas, pak Syariful.

P : Bagaimana cara Humas menyediakan informasi, Pak?

ZI : Kami menyediakan berita seperti press release sekarang ini tidak diberikan kepada para wartawan secara langsung, melainkan melalui email ataupun pesan elektronik yang dikirimkan langsung kepada wartawan. Informasi yang standar sudah kami sediakan di website Pemkot atau mereka langsung datang ke kita mencari informasi, ikut langsung ke lapangan bersama, dan melalui majalah yang kami keluarkan. Misalnya juga mereka meminta teks pidato kemudian kita sediakan.

P : Informasi apa Pak yang biasanya di minta atau menarik minat para wartawan?

ZI : Biasanya para wartawan banyak menghubungi saya untuk meminta foto dokumentasi suatu acara.

P : Jika ada informasi yang dibutuhkan oleh wartawan, siapa pihak dalam Pemkot Sibolga yang biasanya dihubungi pertama kali oleh wartawan?

ZI : Biasanya mereka menghubungi langsung Kabag Humas, atau bisa juga menghubungi saya sebagai kasubbag dokumentasi dan pemberitaan.

P : Adakah fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan untuk mendukung peliputan yang dilakukan oleh wartawan?

(19)

(Lanjutan 5)

P : Media apa saja Pak yang kooperatif dalam pelaksanaan media relations di Pemkot Sibolga ini, Pak?

ZI : Menurut saya semua media kooperatif dalam pelaksanaanmedia relationsini.

P : Kalau media yang kurang kooperatif, Pak?

ZI : Menurut saya media yang kurang kooperatif itu media yang frekuensinya dalam satu bulan tidak sebanyak media yang harian seperti media yang mingguan. Bahkan ada beberapa media yang dalam sebulan tidak ada berita tentang kita satupun. Untuk media di sini ada dua Mel yaitu media yang terbit harian dan mingguan. Jumlahnya ada banyak.

P : Media yang bermitra dengan Humas ini kan banyak Pak, apakah semua media di terima ataukah ada pengecualian terhadap suatu media yang ingin bermitra dengan Humas?

ZI : Seperti ini, jika dia media baru, maka mereka harus membuat surat permohonan berlangganan yang ditujukan ke Walikota melalui Humas disposisinya. Tapi biasanya semua media tidak ada yang kami tolak semuanya kita terima, Bahkan media yang ekstrim sekalipun menjelekkan tetap kita terima. Tujuannya seperti ini, kalau yang bagus-bagus saja kita terima maka kita tidak tahu koreksi kinerja kita ini yang bagus-bagus semua yang kita tahu. Jadi semua berita kita terima walaupun itu berita negatif supaya kita bisa seimbangkan informasi ini.

P : Selama ini kan Pak pemberitaan tidak selamanya baik, ada juga pemberitaan negatif tentang Pemkot Sibolga, bagaimana tanggapan Bapak dengan pemberitaan negatif tersebut?

(20)

berikan kepada Pak Walikota melalui Pak Kabag Humas, Assisten, ataupun Sekda.

P : Tindakan apa yang dilakukan pihak Humas dalam menanggapi pemberitaan seperti itu Pak?

ZI : Setelah nota tadi kita serahkan ke Pak Walikota, disposisi dari Pak Walikota untuk menindak lanjuti berita itu misalnya, disposisi tersebut kita harus ke lapangan. Kemudian Kabag Humas mengkonfirmasi ke bagian yang di beritakan kemudian memanggil wartawan untuk mengklarifikasi masalah tersebut karena kita memiliki hak jawab. Tapi memang tidak semua berhasil, karena terkadang ada media yang tidak terima dengan penjelasan yang kita sampaikan tapi biasanya setelah berunding pasti ada titik ketemu dari permasalahan itu.

P : Setelah adanya pemberitaan negatif tersebut dan adanya media yang tidak terima dengan konfirmasi ataupun penjelasan dari pihak yang diberitakan, adakah pendekatan personal dengan pihak media untuk meluruskan masalah tersebut, Pak?

ZI : Kalau dikatakan pendekatan nanti jatuhnya seperti ada negosiasi seperti itu.

Biasanya seperti ini, misalnya suatu pemberitaan mengatakan blab la bla… tapi

yang mengetahui suatu permasalahan itu benar atau tidak adalah orang teknik yang ada dilapangan dan merekalah yang bersedia untuk mengklarifikasi masalah ini. Tapi biasanya akhirnya mereka juga mengerti kok dengan konfirmasi dan penjelasan yang disampaikan.

P : Maaf ini Pak sedikit sensitif pertanyaanya, apakah ada dana akomodasi pengganti untuk wartawan yang di undang untuk meliput berita tersebut Pak?

(21)

(Lanjutan 7)

P : Apakah itu ke semua wartawan Pak?

ZI : Iya ke semua wartawan yang diundang dan datang. Kalau dia datang tapi tidak diundang atau diundang tapi tidak datang ya tidak kita kasih hahaha…

P : Jadi Pak, apakah ada tanggapan dari pihak wartawan yang beranggapan ada anak tiri atau anak kandung misalnya kenapa media A saja yang terus diundang kami kok tidak apakah ada seperti itu, Pak?

ZI : Tanggapan seperti itu ada, mereka menganggap ada anak emas dan tidak. Tapi setelah diinformasikan dan ada buktinya sesama mereka misalnya mereka sesama mingguan salah satunya bisa dapat dan dia tidak karena wartawan yang dapat tersebut rajin memberitakan tentang kita. Kalau dibandingkan dengan yang harian tentu banyakan yang harian dari pada yang mingguan karena mereka lebih banyak merelease berita dan rajin memberitakan tentang kita.

P : Selama ini apa pernah Pak pihak Humas tersangkut masalah dengan wartawan selama pelaksanaanmedia relations?

ZI : Selama saya di sini belum pernah pihak Humas tersangkut masalah dengan wartawan dalam pelaksanaanmedia relations.

P : Apakah ada Pak hambatan yang ditemui dalam melaksanakan media relations

di Pemkot Sibolga?

(22)

P : Kalau hal yang mendukung dalam pelaksanaan media relations seperti apa, Pak?

ZI : Kalau hal yang mendukung Mel ya fasilitas yang disediakan oleh kantor ini seperti komputer, wifi, kamera, alat perekam.

P : Bagaimana pandangan Bapak terhadap media relations yang telah dijalankan oleh Humas Pemkot Sibolga?

ZI : Menurut pandangan saya sekarang ini ya sudah bagus tapi ya pasti kita akan lebih tingkatkan lagi kedepannya.

P : Adakah saran atau masukan dari Bapak guna meningkatkan pelaksanaan media relationsdi Pemkot Sibolga kedepannya?

(23)

Lampiran 5 Transkip Wawancara 3 P : Penanya

AM : Informan AM, Staf Humasy dan Protokoler Pemko Sibolga

P : Bagaimana pandangan Bapak mengenai pentingnyamedia relationdi lembaga pemerintahan, khususnya Pemkot Sibolga ?

AM : Tentu saja media relation sangat penting karena bagi instansi Pemerintahan apalagi bagian Humas yang menjadi garis terdepan dalam hal penyedia informasi bagi masyarakat. Apa-apa saja yang berlangsung, yang sedang dikerjakan dan yang meliputi rumor-rumor yang barangkali sedang beredar di masyarakat di kota Sibolga. Media relation itu sangat penting.

P : Bagaimana posisi wartawan di mata Humas, Pak?

AM : Posisi wartawan ke kita itu kita posisikan sebagai mitra. Kita melayani mereka dalam hal informasi, misalnya mereka mau konfirmasi tentang kegiatan-kegiatan atau isu-isu tentang Pemkot Sibolga jika mereka bertanya ke kita, kita akan layani mereka. Dan mereka juga misalnya membutuhkan bahan pemberitaan kita akan memberikannya. Jadi mereka itu mitra.

P : Apa saja kegiatan-kegiatanmedia relationyang dilaksanakan oleh Humas, Pak?

AM : Ada banyak kegiatan kita. Kegiatanmedia relation itu misalnya melayani orang-orang media sebagai mitra dan juga Humas memiliki kegitan rutin untuk berdiskusi seperti rapat dengan awak media seperti jumpa pers, menjalin relationship, kita juga punya website dan majalah, dan itu juga boleh dijadikan referensi oleh media di luar sana. Jadi ada banyaklah yang dikerjakan oleh bagian Humas dalam halmedia relationship.

P : Bagaimana dengan penyebaran rilis, Pak?

(24)

karena website kita itu adalah website resmi Pemkot Sibolga yang diatur oleh bagian Humas. Jadi suara yang disampaikan di website itu merupakan suara resmi dari kita bagian Humas. Itu namanya konfirmasi resmi dari Humas.

P : Apakah pembuatan rilis dilakukan setiap ada kegiatan saja, Pak ?

AM : Yang namanya rilis itukan berarti ada kegiatan yang dapat dipublikasikan, jadi kalau tidak ada kegiatan ya tidak ada yang dirilis. Tapi untuk program-program ke depan, media atau awak-awak wartawan mereka bisa mendapatkan informasi dari mana saja termasuk dari kita. Mereka juga tau agenda Pemkot Sibolga.

P : Jadi kalau kegiatan sepertipress tour, Pak ?

AM : Press tour itu misalnya ada kalanya Walikota memiliki kegiatan baik di ibu kota provinsi baik di Jakarta atau dimana pun itu, adakalanya Humas membawa wartawan dari daerah kita ini ke kegiatan itu dan difasilitasi oleh Humas. Jadipress tour itu ada.

P : Tadikan Bapak mengatakan ada membawa wartawan dalam kegiatanpress tour, apakah ada kriteria untuk media/wartawan yang diajak ?

AM : Mungkin disebut dengan yang diprioritaskan. Mengapa diprioritaskan, karena kan keterbatasan anggaran. Anggaran yang kita punya tidak bisa membawa sekaligus, tergantung dengan keuangan daerah. Jadi misalnya hanya cukup dianggarkan kepada dua atau tiga media, lalu mau tidak mau dipilih.

P : Bagaimana dengan kriteria pemilihannya, Pak?

AM : Kriteria pemilihan biasanya kita lihat dari pertama dari jangkauan luasnya media ini mencakup pembaca juga kualitas media mereka yang kita akui seperti itu. Media yang punya kualitas yang bukan abal-abal, yang beritanya berimbang, dan dikenal luas masyarakat. Karena tujuan kita adalah kepada masyarakat supaya masyarakat bisa membacanya. Kalau kita bawa media yang korannya tidak dibaca masyarakat sia-sia juga jadinya. Makanya prioritasnya adalah media yang populer dan dikenal oleh masyarakat luas.

(25)

(Lanjutan 3)

AM : Itu biasa. Kalau ada 200 wartawan tapi yang ikut cuma 2 , itukan sudah diluar dari konteks ketidak adilan. Bukan karena tidak adil tapi ya karena ada kriteria-kriteria yang tidak mereka penuhi.

P : Kalau untuk kunjungan ke media, Pak ?

AM : Selama beberapa tahun belum pernah kita berkunjung ke media dalam pengertian pergi ke kantor-kantor mereka karena yang terpenting adalah komunikasi kita ke mereka terjalin baik. Jadi selama kita bertemu dengan mereka baik dalam suasana-suasana formal maupun dalam suasana informal ada jalinan komunikasi yang baik dengan mereka. Apalagi di Sibolga ini media asli Sibolga hanya beberapa, yang lainnya media terbitan Jakarta, Medan, jadi sedikit sulit kalau kita harus berkunjung ke sana. Yang penting kita dengan orang media berkomunikasi dengan baik.

P : Apakah Humas sering mengadakan kegiatan informal untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan pihak media Pak?

AM : Ada kegiatan coffe morning ya memang kegiatannya tidak terjadwal. Biasanya kegiatannya bersifat santai sehingga dapat membina hubungan baik dengan insan media.

P : Bagaimana akses informasi yang disediakan Humas untuk wartawan, Pak?

AM : Akses informasi yang disediakan Humas ini sangat terbuka pada media. Jadi apapun yang mereka tanya sepanjang itu masih bisa disediakan datanya oleh Humas, pasti datanya dapat diakses. Cuma kita juga harus maklum bahwa kita tentu saja tidak memiliki pemahaman yang detail tentang detail-detail kegiatan dari dinas-dinas. Misalnya ada satu kegiatan, kegiatan A yang diselenggarakan oleh dinas tertentu misalnya. Kalo detailnya mereka yang tau, tapi secara umumnya kalau layak untuk diketahui oleh publik Humas pasti tau. Tapi kalau mereka mau mengetahui detail misalnya berapa biaya untuk snack, aqua, itukan kita tidak tau. Mereka bisa bertanya pada panitia disana kalau mau tau sampe sejauh itu.

P : Jika ada informasi yang dibutuhkan wartawan siapa pihak dalam Pemkot yang biasanya dihubungi oleh wartawan ?

AM : Yang pertama kali dihubungi tentu saja Kepala bagian Humas. Lalu nanti Kepala bagian Humas akan menjawab pertanyaan atau dia akan mengarahkan si wartawan bersangkutan untuk menjumpai stafnya.

(26)

AM : Biasanya yang menarik itu masih berkaitan dengan isu-isu politik. Contohnya mereka mendengar rumor-rumor perpecahan atau hal lain dan itu dianggap menarik. Program-program pemerintah yang mungkin menimbulkan polemik di masyarakat, atau kegiatan-kegiatan lain yang berjalan lancar mereka juga sering konfirmasi kesini.

P : Bagaimana peran Humas dalam melaksakanmedia relationini, pak ?

AM : Di Sibolga ini Humas lah yang terdepan dalam membangunmedia relation

dengan jurnalis-jurnalis. Artinya bisa saja sebenarnya dinas-dinas yang lain mempunyai komunikasi dengan media, itu tidak masalah. Tetapi yang paling aktif berurusan dengan mereka adalah bagian Humas. Jadi Humas ini merupakan corong informasi bagi Pemko Sibolga dalam hal media.

P : Adakah fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan Humas Pemkot Sibolga untuk mendukung peliputan atau pun penulisan berita bagi wartawan, Pak?

AM : Fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan untuk wartawan saya rasa tidak ada karena fasilitas kita juga terbatas. Tapi untuk mengakses internet misalnya, untuk mereka

gunakan bisa. Mereka menggunakan komputer punya kita juga bisa. Jadi mereka mau menulis berita kepada redakturnya lewat e-mail bisa di kantor kita. Kalau fasilitas-fasilitas di lapangan misalnya kamera itu tidak ada.

P : Media apa saja yang koperatif dalam media relations di Pemkot Sibolga ini, Pak ?

AM : Saya perhatikan rata-rata media semuanya koperatif sama kita. Karena kalau tidak koperatif mereka juga khawatir tidak dilayani dengan baik. Jadi mereka rata-rata koperatif, baik media cetak, media elektronik, juga bahkan media-media online.

P : Bagaimana pemberitaan mengenai Pemerintah Kota Sibolga yang saat ini beredar di media massa, Pak?

(27)

(Lanjutan 5)

bukannya media yang tendensius yang bahasanya selalu menyerang-menyerang. Masyarakat juga pintar mana yang bersifat berita mana yang bersifat tuduhan. Jadi pemberitaan yang saya perhatikan yacover both site

yang dominan di masyarakat. Artinya saat ada suatu pernyataan dari tokoh masyarakat yang menyerang Pemerintah dan mereka menulis hal tersebut, lalu mereka juga mencari konfirmasi dari kita Humas Pemkot Sibolga jadi beritanya berimbang.

P : Jika ada pemberitaan negatif tentang Pemerintahan Kota Sibolga bagaimana tanggapan Humas, Pak?

AM : Kalau saya pribadi ya itu sudah alamnya demokrasi, sekarang ini kan bebas berbicara dan bebas berpendapat. Berpendapat juga tidak selamanya pro ada juga pendapat yang bersifat kontra, kalau saya sih itu hal yang wajar justru ada manfaatnya karena kalau semua pendapat masyarakat itu bersifat pro kita repot juga artinya tidak ada bahan koreksi ataupun evaluasi jadi tetap saja berguna pendapat-pendapat yang kontra itu agar Pemerintah dapat berjalan hati-hati.

P : Apakah ada pendekatan secara personal dengan wartawan/media tersebut, Pak?

AM : Sepanjang masih bisa komunikasi terbuka ya mereka kita undang. Misalnya ada wartawan menulis hal-hal yang salah, sepanjang bisa berkomunikasi dengan dia ya kita undang datang untuk kita berikan konfirmasi. Tapi, kalau dia tidak bersedia datang dan hanya bersifat menyerang dari jauh saja ya apa boleh buat kita tidak bisa memaksakan diri untuk menjangkau dia karena kita masih bisa menyampaikan konfirmasi lewat media lain yang memiliki komunikasi yang baik dengan Humas. Lewat media lain ini kita berikan konfirmasi mengenai berita yang bersifat menyerang itu. Jadi kita tidak terlalu memaksakan pendekatan personal dengan media yang tidak mau mendengar konfirmasi dari kita itu.

P : Apa saja Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaanmedia relations yang dijalankan oleh Humas Pemkot Sibolga, Pak?

AM : Hambatan pertama yang saya temui ada kalanya awak media yang kita temui sedikit manja jadi harus disediakan semuanya dan mereka tinggal menerimanya bulat-bulat.

(28)

AM : Kalau hambatan dari Humasnya sendiri saya rasa tidak ada ya tidak ada yang terlalu menghambat.

P : Apakah Humas pernah tersangkut masalah dengan wartawan selama melaksanakanmedia relationsini, Pak?

AM : Pribadi-pribadi Humas tidak pernah bermasalah dengan awak media manapun. Begini, misalnya ada media yang sifatnya oposan yang dia serang sebenarnya bukan Humas, yang mereka serang biasanya Kepala daerah atau Pemerintah Kota. Mereka tidak tertarik untuk menyerang Humas memangnya Humas ini apa, bukan pengambil kebijakan publik atau lainnya. Kita sebagai corong komunikasi Kepala daerah Pemerintah Kota ya kita akan konfirmasi tentang tuduhan-tuduhan itu misalnya apakah akan kita beritakan lewat media dia kah atau lewat media lain jadi kalau personal-personal dengan awak media tidak ada masalah.

P : Hal-hal apa saja yang mendukung dalam pelaksanaanmedia relationsyang dijalankan oleh Humas Pemkot Sibolga?

AM : Yang mendukung pertama sekali adanya simbiosis mutualisme antara kita dengan awak media hal ini lah yang bisa mendukung hubungan ini berjalan dengan baik. Artinya kita membutuhkan media untuk memberitakan apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sibolga dan media juga membutuhkan berita, tidak mungkin mereka mencari berita tentang kita ke warung-warung kopi pasti mereka mencari kita. Jadi dengan adanya sismbiosis mutualisme yang saling membutuhkan ini mempermudah dan sangat mendukung mereka datang dan kita pun welcome dan saling butuh.

P : Bagaimana tanggapan Bapak terhadap pelaksanaan media relations yang dijalankan oleh Humas Pemkot Sibolga selama ini?

AM : Tanggapan saya pribadi sudah cukup baik ya hubungan kita dengan media dengan awak media juga. Tentu saja diatas pekerjaan yang baik masih bisa dilakukan pekerjaan yang lebih baik dan lebih baik lagi. Jadi buat Humas Pemkot Sibolga saya rasa buat kedepan ini masih ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan lagi media relationship dengan media.

P : Apakah Bapak yang mengelola majalah Pemerintah Kota Sibolga?

(29)

(Lanjutan 7)

P : Informasi seperti apa saja yang dimuat dalam majalah Suara Pemerintah Kota Sibolga itu, Pak?

AM : Majalah itu adalah salah satu media Pemkot Sibolga untuk berkomunikasi dengan warga Sibolga. Yang kita inginkan tentu saja komunikasi dua arah di majalah itu jadi kita memberitakan keadaan Kota Sibolga seperti itu dan kita juga memberitakan apa yang dikerjakan Pemkot Sibolga. Keadaan Sibolga otomatis itu keadaan masyarakatnya, dari sisi apa yang mereka alami dan apa yang dikerjakan Pemkot Sibolga melalui program-programnya maupun melalui pembangunanya kita beritakan. Jadi kita memberitakan pembangunan-pembangunan, rencana pembangunan, dan juga keadaan-keadaan sosial di kota Sibolga itu yang kita muat rata-rata.

P : Bagaimana proses pencarian berita yang dimuat dalam majalah Pemkot Sibolga tersebut, Pak?

AM : Proses pencarian berita kalau misalnya yang mau kita muat itu adalah keadaan masyarakat atau aspirasi masyarakat maka awak majalah kita ini akan mencari ke tengah masyarakat, mereka memilih tokoh-tokoh masyarakat yang non PNS atau non Pemkot Sibolga untuk mereka wawancarai lalu mereka melihat keadaan masyarakat ini dan mereka deskripsikan melalui tulisan. Langsung terjun ke lapanganlah intinya. Yang kedua, untuk memberitakan program-program pembangunan awak media majalah kita ini mendatangi dinas-dinas bersangkutan yang mau kita angkat misalnya dinas pendidikan kita mau mempublikasikan program-program pembangunan pendidikan yang mereka tanggung jawabin. Kita wawancarai lalu kita mintai data kemudian data tersebut kita konfersikan melalui tulisan-tulisan. Jadi benar-benar kita mewawancarai orang-orang yang berkompeten dan majalah ini ditulis bukan dari jarak jauh. Jangan berpikir kita membuat majalah ini hanya dari balik meja kita berdasarkan karangan, imajinasi kita tidak seperti itu tetapi melalui liputan langsung dan hasil wawancara juga.

P : Apakah ada campur tangan wartawan Pak dalam pembuatan majalah ini?

AM : Tidak, tidak ada campur tangan wartawan karena ini benar-benar media plat merah media Pemkot Sibolga jadi wartawan yang bermitra dengan Pemkot Sibolga tidak kita libatkan.

P : Apa tujuan dari pembuatan majalah Pemkot Sibolga ini, Pak?

(30)

mempunyai sisi yang unik ya mempunyai karakter yang unik dibandingkan media yang lain seperti surat kabar, media online, ataupun pemberitaan lewat radio itu sifatnya harian. Berita harian biasanya hanya sekedar jurnal dan memberitakan 5W+1H saja yang penting memenuhi kaidah jurnalistik 5W+1H itu. Kalau majalah ini hal-hal yang tidak terekspose dalam media-media itu bisa terekspose lebih dalam mulai dari latar belakangnya, cita-citanya program ini, apa yang mendorong program ini lahir, apa yang terjadi di masa lalu dan apa yang diharapkan di masa depan itu tidak tercover dalam surat kabar jadi itulah yang menjadi fungsi majalah ini.

P : Siapa sasaran pembaca dari majalah Suara Pemkot Sibolga ini, Pak?

AM : Sebenarnya kita berharap seluruh masyarakat Sibolga bisa membaca majalah kita ini, tetapi karena terbatasnya anggaran yang kita miliki membuat jumlah majalah yang bisa dicetak terbatas memang banyak namun tidak sebanyak koran sehingga kita mengadakan prioritas maka pembaca kita selama ini kita drop di kantor camat, kantor lurah, di rumah sakit, kantor-kantor pelayanan Pemkot Sibolga agar saat masyarakat datang bisa membaca majalah kita, juga kita kasih kepada instansi-instansi vertikal Pemerintah Kota Sibolga seperti TNI, Kepolisian,bahkan ke tingkat Gubernur juga kita kasih, daerah-daerah lain juga bisa kita kasih

P : Berapa kali jadwal penerbitan majalah Suara Pemerintah Kota Sibolga ini diterbitkan, Pak?

AM : Sejauh ini masih 4 kali dalam satu tahun jadi masih triwulan penerbitannya.

P : Setelah sekian kali terbit, apakah sudah sesuai dengan tujuan penerbitan majalah itu, Pak?

(31)

(Lanjutan 9)

pemahaman yang kita tuliskan di gunakan oleh mereka berarti bisa kita katakan sudah sesuai dengan tujuan kita.

P : Bagaimana tanggapan sasaran pembaca majalah Pemkot Sibolga ini, Pak?

AM : Kita belum pernah survei terus terang apakah tingkat kepuasan dari pembaca majalah kita ini, tetapi dari yang kita lihat/perhatikan dilapangan bahwa majalah kita ini di simpan, dikoleksi tidak terbuang tidak di anggap sampah ataupun sebagai bungkus kacang berarti mereka menganggap majalah kita ini penting atau mereka mungkin puas dengan majalah kita ini. Orang-orang di lingkungan Pemkot Sibolga sendiri juga banyak yang memuji majalah kita ini.

P : Apakah ada ditemui hambatan dalam pembuatan majalah ini, Pak?

AM : Hambatan selalu ada, misalnya keterbatasan dana operasional itu kan suatu hambatan tekhnis, kemudian juga adakalanya adanya budaya tertutup dikalangan dinas-dinas saat kita meminta data datang ke sana biasanya staff-staff nya masih ketakutan untuk memberikan datanya sehingga sering sekali saat kita meminta data kita harus berurusan langsung dengan pimpinannya.

P : Adakah harapan kedepannya Pak guna peningkatan penerbitan majalah ini?

(32)

Transkip Wawancara 4 P : Penanya

HL : Informan HL, Staf Humasy dan Protokoler Pemko Sibolga

P : Bagaimana pandangan Bapak mengenai pentingnyamedia relationsdi lembaga pemerintah, khususnya Pemkot Sibolga?

HL : Menurut saya sangat perlu dan sangat penting karena seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya kota Sibolga wajib ditampilkan di media massa baik berupa website. Karena masyarakat luas dapat mengetahui apa saja pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, apa visi dan misinya, dan apa yang akan dikerjakan kedepannya.

P : Posisi wartawan seperti apa bagi Humas, Pak?

HL : Posisi wartawan untuk Pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kota Sibolga sebagairelationshiplah

P : Seperti mitra seperti itu ya, Pak?

HL : Iya seperti mitra karena mereka merupakan tangan Pemerintah daerah untuk menyebarkan program kerja Pemerintah daerah.

P : Apa saja kegiatan media relations yang telah dilakukan oleh Humas Pemkot Sibolga?

HL : Termasuk ruangan ini yang dulu sempat menjadi ruangan media center, kemudiancoffe morning.

P : Bagaimana proses kegiatancoffe morningtersebut, Pak?

HL : Humas mengundang wartawan untuk hadir ke tempat yang ditentukan lalu disana akan membahas program-program pemerintah namun suasananya lebih santai.

P : Bagaimana dengan penyebaran rilis kepada wartawan, apakah ada atau tidak Pak?

(33)

(Lanjutan 2)

P : Berarti rilis itu ada dibuat kalau setiap ada kegiatan ya, Pak?

HL : Ya kalau tidak ada kegiatan apa yang harus kita buat rilis.

P : Kalau kegiatan sepertipress tour, Pak?

HL : Sering dilakukan apalagi kalau ada kegiatan seperti penerimaan penghargaan itu wajib diikutkan wartawan.

P : Kalau kegiatan konferensi pers Pak?

HL : Iya ada konferensi pers yang diakukan humas, biasanya kegiatannya bersifat mendadak untuk mengklarifikasi suatu isu atau menyampaikan program pemerintah.

P : Pernah tidak Pak Humas berunjung ke kantor media?

HL : Selama saya disini belum pernah Humas berkunjung ke kantor media biasanya wartawan yang datang ke sini.

P : Bagaimana akses informasi yang disediakan bagi wartawan di Humas Pemkot Sibolga, Pak?

HL : Sepertinya tidak bisa saya jawab, karena kalau seputar informasi yang bersifat umum bang Iwan atau kita bisa berikan informasi kalau lebih lanjut bisa langsung ke Kabag.

P : Informasi seperti apa yang biasanya banyak diminta atau menarik minat para wartawan?

HL : Hari-hari besar, penghargaan-penghargaan, ya itu sepertinya. Kalau misalnya informasi yang urgen langsung ke pimpinan Kabag atau ke bang Iwan atau bang Ganda.

P : Jika ada informasi yang dibutuhkan oleh wartawan, siapa pihak dalam Pemkot Sibolga yang biasanya dihubungi pertama kali?

HL : Kasubbag Dokumentasi dan Pemberitaan.

P : Adakah fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan untuk mendukung peliputan yang dilakukan oleh wartawan, Pak?

(34)

P : Jadi, sekarang ruanganmedia centeritu apa masih berfungsi, Pak?

HL : Tidak, tidak ada lagi ruangannya sudah beralih fungsi dan komputer yang empat tadi jadi staff yang menggunakannya.

P : Media apa saja yang kooperatif dalam pelaksanaan media relations di Pemkot Sibolga, Pak?

HL : Medan Bisnis, Kompas, SIB, Andalas, kalau media lokal ada Rakyat Tapanuli, New Tapanuli.

P : Berarti kebanyakan media cetak ya, Pak?

HL : Media online juga ada SCTV, RCTI, TV One, Trans 7 .

P : Media apa saja yang kurang kooperatif dalam pelaksanaan media relations

di Pemkot Sibolga?

HL : Kalau menurut dari wartawan ada surat kabar yang belum mempunyai izin dari Dewan Pers, tetapi korannya ini sudah terbit dan beredar di masyarakat namun karena di Sibolga ini tidak terlalu ketat dengan peraturan jadi koran tersebut bisa bebas beredar dimasyarakat.

P : Bagaimana pemberitaan seputar Pemerintahan Kota Sibolga yang berkembang saat ini di media massa?

HL : Kalau pemberitaan mengenai Pemerintah saat ini ya cukup baik tahun ini dengan banyaknya penghargaan yang di terima Pemerintah Kota Sibolga beberapa tahun ini.

P : Misalnya ada pemberitaan yang katakanlah tidak sesuai dengan apa yang Humas sampaikan, bersifat negatif, bagaimana Humas menanggapinya Pak?

HL : Humas biasanya langsung merangkul baik itu wartawannya, lalu melakukan jumpa pers untuk menyamakan persepsi dari Pemerintah kota dengan media massa.

P : Apa saja hambatan yang ditemui dalam melaksanakan media relations di lingkungan Pemkot Sibolga, Pak?

(35)

(Lanjutan 4)

P : Kalau hubungan antara media dengan Humas apakah pernah ada masalah, Pak?

HL : Kalau secara instansi saya rasa tidak pernah ya, tetapi kalau secara pribadi pernah.

P : Hal-hal apa saja yang mendukung dalam pelaksanaan media relations yang dijalankan oleh Humas Pemkot Sibolga?

HL : Hal-hal yang mendukung pelaksanaan media relations yaitu fasilitas-fasilitas yang di sediakan kantor dan pemahaman posisi wartawan dan humas sendiri dalam kegiatanmedia relationstersebut.

P : Informasi seperti apa saja yang dimuat di dalam website, Pak?

HL : Ya seputar kegiatan sehari-hari kepala daerah, kegiatan SKPD maupun kegiatan instansi vertikal, kegiatan Sidak, lalu ada juga Kepala daerah keluar kota untuk menghadiri rapat atau kegiatan pemberian penghargaan dari Pemerintah pusat.

P : Bagaimana proses pencarian berita yang dimuat di dalam website, Pak?

HL : Biasanya di lapangan terutama sambutan kepala daerah, laporan panitia, laporan yang memberikan sambutan pada acara tersebut seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, atau OKP lalu di sinkronkan menjadi berita. Setelah meliput, staff Humas membuatkan rilis nya lalu dikirimkan ke saya dan saya edit bahasanya kurang lebih saya tambahi setelah bahasanya baku tidak ada kesalahan penulisan baru kita naikkan di website.

P : Apakah ada campur tangan wartawan Pak dalam pengelolaan website ini?

HL : Kalau staf Humas ada di lapangan ataupun kegiatan berita itu tidak ada campur tangan wartawan tetapi kalau staf Humas kita tidak ada di sana baru kita meminta datanya dari wartawan itu pun tidak kita terima bulat-bulat tetap kita edit kembali sesuai dengan yang bahasa kita.

P : Apa tujuan dari pembuatan website Pemkot Sibolga ini, Pak?

(36)

P : Siapa sasaran pengunjung website Pemkot Sibolga ini, Pak?

HL : Masyarakat kota Sibolga dan terlebih masyarakat luas diluar Indonesia, pelajar yang ada di luar kota Sibolga jadi mereka tau sejauh apa perkembangan kota Sibolga.

P : Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan website Pemerintah Kota Sibolga ini, Pak?

HL : Biasanya kami menyebutnya redaksi. Redaksi kami itu berjumlah lima orang yang semuanya staf Humas dan kalau pun masyarakat luas atau masyarakat lain yang ingin mengirimkan tulisannya bisa dikirmkan melalui email ke meja redaksi kita. Yang penting berita yang mereka kirimkan itu fakta dan tidak ada unsur SARA.

P : Berapa kali jadwal penaikan berita di website Pemerintah Kota Sibolga ini, Pak?

HL : Per hari itu minimal ada 2 maksimal ada 5 atau 6 rilis berita.

P : Setelah sekian kali terbit, apakah sudah sesuai dengan tujuan penerbitan majalah itu, Pak?

HL : Kita kembali lagi dengan pengelola website sebelum saya ya, website kita jatuh bangun bisa dikatakan hanya ratusan pengunjung. Bukan sombong diri, semenjak kita yang mengelola website bersama dengan redaksi yang telah ditentukan pengunjung wesite

kita mencapai ribuan perhari, beberapa hari ini tembus dua ribuan. Jadi, semakin lama saya lihat perkembangannya semakin baik.

P : Bagaimana tanggapan sasaran pengunjung website Pemkot Sibolga ini, Pak?

HL : Kita Cuma bisa lihat dari jumlah pengunjung, kita juga tidak menyediakan kolom komentar untuk memberikan tanggapan jadi kita tidak mengetahui tanggapan mereka.

P : Apakah ada ditemui hambatan dalam pembuatan majalah ini, Pak?

(37)

(Lanjutan 6)

berita mengenai kegiatan besar yang penting untuk ditampilkan ke website kita.

P : Adakah harapan kedepannya Pak guna peningkatan pelaksanaan media relations ataupun dalam pengelolaan website pemko pak?

(38)

Transkip Wawancara 5 P : Penanya

J : Informan J, wartawan Harian Medan Bisnis

P : Selamat Siang Pak, terimakasih Pak sudah meluangkan waktunya untuk wawancara dengan saya. Boleh saya tau Pak nama Bapak siapa dan dari media mana?

J : Nama saya Juniwan, saya bekerja di media massa namanya Medan Bisnis.

P : Media koran ya Pak?

J : Iya media Koran.

P : Begini Pak, saya mau bertanya dengan bapak seputarmedia relationsantara Media Bapak dengan pihak Humas Pemerintah Kota Sibolga. Menurut Bapak, apakah penting media relations bagi keberlangsungan tugas jurnalistik wartawan khususnya di Pemko Sibolga?

J : Sangat perlu, sangat perlu. Apalagi Pemko Sibolga butuh promosi ya terkait pembangunannya jadi Pemko juga harus menggandeng media untuk media promosi.

P : Bagaimana hubungan media (media relations) yang ideal menurut Bapak?

J : Idealnya itu adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah Kota dengan jurnalis baik dengan medianya maupun oknum jurnalisnya gitu. Jadi untuk menjaga kelanggengan itu perlu lah menjalin kerjasama yang baik.

P : Kerjasama yang baik seperti apa Pak?

J : Artinya dalam sisi pemberitaan, promosi-promosi seperti itu. Promosi-promosi pembangunan kalau ada pemberitaan mengenai pembangunan ya mereka bekerja sama dengan rekan-rekan wartawan untuk membantu mengeksposenya.

P : Berarti Cuma sebatas pemberitaan saja ya, Pak?

(39)

(Lanjutan 2)

P : Bapak sudah berapa lama Pak di Media?

J : Kurang lebih 20 tahun lah.

P : Sudah lama juga ya Pak hehehe. Apa saja sih Pak kegiatan media relations

yang Bapak ketahui telah dilakukan oleh Humas Pemko Sibolga?

J : Ya seperti yang Saya bilang tadi, a.. kerjasama yang tidak mengikat, kerjasama dalam hal pemberitaan-pemberitaan. Beruntung Pemko Sibolga ini tidak alergi di kritik aa.. itu dia ada sisi positifnya mereka tidak alergi untuk di kritik dan berita kita sebagai wartawan yang independen a.. mereka tetap menjunjung tinggi dan menghargai itu. Jadi kita tidak hanya memberitakan berita-berita yang positif tapi berita kritikan mereka juga menerima.

P : Kalau kegiatan sepertipress tourgitu apakah pernah Pak?

J : Kalau seperti itu belum ada, paling kita diajak liputan keluar daerah tapi kerjasama dalam bentuk liputan aja namanya gitu tapi bukan press tour

namanya kalau press tour itu kan kita di fasilitasi jalan-jalan itu belum ada sejauh ini.

P : Kalau konferensi pers apa pernah Pak?

J : Kalau konferensi pers sering mereka lakukan.

P : Seringnya itu kira-kira dalam setahun menurut Bapak ada berapa kali Pak?

J : Setiap ada kegiatan penting, setiap ada agenda-agenda pemerintahan yang mereka anggap penting mereka selalu mengadakan konpers.

P : Misalnya ini Pak ada konferensi pers yang mereka laksanakan lalu Bapak terlambat untuk hadir atau bahkan tidak bisa hadir, apakah mereka menyediakan rilis?

J : Terkadang ada, ada disediakan rilis dari Pemerintah Kota melalui Humas. Dan kita bersyukur juga staff Humas bisa bekerja sama dengan kita artinya jika terlambat ataupun tidak datang mereka mau membagi-bagikan rilis termasuk dari bahan berita sampai foto.

P : Menurut Bapak apa rilis yang pihak Humas buat sudah sesuai dengan keinginan ataupun kriteria dari pihak wartawan?

(40)

karena mereka hanya menyediakan bahan dasar dan bahan dasar tidak bisa dijadikan berita jadi harus diolah lagi.

P : Apakah Humas Pemko Sibolga pernah melakukan kunjungan ke kantor Bapak?

J : Belum, belum pernah.

P : Bagaimana dengan akses informasi yang disediakan pihak humas Pemerintah Kota Sibolga?

J : Akses informasi sekarang ini saya lihat sudah cukup berkembang yah. Pemerintah Kota juga melalui Humasnya sudah kreatif ya menyediakan wifi kalau ada rekan-rekan kita wartawan yang ingin membuat berita di kantor Humas tinggal meminta pasword wifinya mereka tinggal bekerja dan cukup koperatif sama wartawan.

P : Lalu siapa pihak Pemko Sibolga yang Bapak hubungi pertama sekali jika membutuhkan informasi atau data untuk pembuatan berita?

J : Kabag Humasnya lalu kabag Humas menyarankan ke Kasubbag dokumentasi dan pemberitaan.

P : Apakah informasi yang Bapak butuhkan selalu dapat, Pak?

J : Terkadang selalu dapat, walaupun jarang informasi yang tidak dapat. Tapi secara umumnya kita cukup apresiasi lah dengan Humas Pemko Sibolga.

P : Berarti Bapak lebih sering mencari informasi ke Humas ya Pak dibandingkan langsung?

J : Tidak juga, terkadang kita juga liputan ke lapangan hanya kadang kalau ada bahan yang kurang ya kita minta ke Humas.

P : Informasi seperti apa Pak yang biasanya diberikan pihak Humas?

J : Apa yang kita butuhkan mereka kasih, kita perlu informasi kalau mereka punya bahannya pasti mereka kasih.

P : Misalnya ini Pak, Bapak butuh berita ada suatu isu yang Bapak ketahui dan Bapak membutuhkan data dari pihak Humas apa pihak Humas selalu siap menyediakan data Pak?

(41)

(Lanjutan 4)

P : Jadi selama ini lebih sering menguasai atau tidak menguasai Pak?

J : Umumnya sih mereka menguasai isu-isu itu, mereka kuasai kemudian mereka memberikan penjelasan.

P : Ada tidak Pak fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan pihak Humas untuk mendukung peliputan wartawan?

J : Kalau fasilitas khusus sejauh ini belum ada, a.. artinya seperti peralatan kita belum ada didukung seperti itu. Tetapi kalau hanya sekedar-sekedar ada.

P : Sekedar-sekedar itu seperti apa Pak bentuknya?

J : Seperti rilis tadi itukan membantu kita juga. Tapi kalau fasilitas umpamanya seperti kamera, atau lainnya itu kita tidak pernah dapatkan.

P : Tadi Bapak ada mengatakan adanya fasilitas sederhana yang disediakan, bagaimana menurut Bapak apa sudah puas atau belum Pak dengan fasilitas tersebut?

J : Kalau soal puas atau tidak puas itu ya relatif ya. Tapi ya.. kalau dibilang hati kecil ya terus terang kita tidak puas. Artinya kalau boleh saran kita pemerintah daerah melalui Kabag Humas memberikan pembinaan kepada rekan-rekan wartawan jadi mereka ada merasa dihargai seperti itu.

P : Pernah tidak Pak, Bapak diajak liputan tetapi berita Bapak telat naik?

J : Pernah juga.

P : Bagaimana tanggapan pihak Humas Pak?

J : Ya tidak masalah, yang penting kalau tidak hari ini naik besok udah naik. Yang jelas setiap yang kita liput itu naik dikoran kita.

P : Apakah Bapak pernah memberitakan berita negatif tentang Pemerintah Kota Pak?

J : Sering-sering.

P : Tanggapan dari pihak Humas seperti apa?

(42)

P : Pernahkah Humas Pemko Sibolga meminta Bapak untuk tidak mempublikasikan berita-berita tertentu?

J : Oh tidak pernah karena mereka tidak mau menginterpretasi kita.

P : Jika mereka mengundang Bapak untuk meliput suatu kegiatan apakah mereka pernah memberikan uang transport ke pihak wartawan, Pak?

J : Kadang-kadang , kadang-kadang mereka memberikannya kadang-kadang tidak.

P : Apakah di setiap kegiatan pihak Bapak dihubungi Pak?

J : Mudah-mudahan kalau ada kegiatan-kegiatan Humas sering mengabari kita untuk meliput.

P : Seperti ini Pak, terkadang ada media yang beranggapan kenapa media A saja yang selalu diundang kenapa media kami tidak dan mereka menganggap seperti di anak tirikan oleh pihak Humas. Apakah dari pihak Bapak pernah beranggapan seperti itu?

J : Kalau kita menilai positif sajalah. Memang sih mungkin rekan-rekan yang lain banyak yang tidak diundang tapi kita tetap diundang kok.

P : Apa saja hambatan yang pernah ditemui dalam pelaksanaan media relations

di Pemko Sibolga, Pak?

J : Mudah-mudahan alhamdulillah tidak pernah karena selama ini semuanya berjalan cukup baik dan lancar.

P : Hal-hal apa saja Pak yang mempermudah/menjadi pendukung dalam hubungan Bapak dengan Humas pemko Sibolga?

J : Adanya fasilitas komputer yang disediakan oleh pihak Humas sering kami gunakan untuk proses membuat berita kalau kita tidak membawa laptop bisa kita gunakan untuk komputer tersebut.

P : Apa pernah tersangkut masalah dengan pihak Humas Pak?

J : Mudah-mudahan tidak pernah lah. Sejauh ini alhamdulillah lancar-lancar saja.

(43)

(Lanjutan 6)

J : Pernah ada diskusi bersama yang menyangkut kinerja Pemerintahan semisal ada rencana pembangunan. Mereka panggil kita untuk membahas dan meminta pendapat kita meskipun tidak semua kawan-kawan dari media dipanggil tapi adalah sedikit sumbang saran dari kita.

P : Bagaimana pandangan Bapak terhadap media relations yang telah dijalankan oleh pihak Humas Pemerintah Kota Sibolga?

J : Ya kalau bisa ditingkatkan lagi. A... kalau bisa Humas itu berdiri sendiri tidak dibawah Sekertariat lagi seperti diberi kewenangan untuk mengelola anggaran sendiri jadi mereka bisa menjalin hubungan yang lebih harmonis lagi bersama rekan-rekan media. Artinya anggaran mereka selama ini selalu dari sekertariat daerah A.. kalau boleh Humas ini dipisahkan dari sekertariat semacam kantor atau badan jadi dia mengelola anggaran sendiri sehingga bisa mengelola anggaran sendiri dan menjalin mitra yang lebih baik lagi.

P : Terakhir ini Pak, adakah saran atau masukan guna peningkatan pelaksanaan

media relationsdi Pemerintah Kota Sibolga?

J : Saran saya ya itu tadi kalau boleh Humas ini berdiri sendiri kelembagaannya jadi Humas mempunyai kekuasaan atau kewenangan untuk mengelola anggaran secara mandiri sama seperti kesatuan perangkat kerja daerah yang lain, sehingga tidak ada kawan-kawan yang merasa seperti di anak tirikan. Semua kawan-kawan bisa dirangkul dan diajak kerjasama. Kalau ada dana pembinaan kawan-kawan juga bisa diajak tour minimal setahun sekalilah. Tetapi kalau mereka masih berada dibawah Sekertariatan daerah Saya rasa

press touritu sangat berat untuk dilaksanakan.

P : Terimakasih ya Pak sudah meluangkan waktunya dan diizinkan untuk wawancara.

(44)

Transkip Wawancara 6 P : Penanya

RB : Informan RB, Wartawan Harian New Tapanuli

P : Dengan Bapak siapa Pak?

RB : Nama saya Ridwan Butar-Butar dari Harian New Tapanuli Jawa Pos Group.

P : Begini Pak, saya mau bertanya seputar media relations dengan pihak Humas. Menurut Bapak, apakah penting media relations bagi keberlangsungan tugas jurnalistik wartawan khususnya di Pemko Sibolga?

RB : Kalaumedia relationsitu sebenarnya apalagi antara pemerintah dengan pers ya itu memang sangat perlu, sangat berguna sekali ya. Artinya begini, antara Pemerintah Kota dengan media massa saling membutuhkan dengan kepentingan bagaimana program-program Pemerintah secara spesifik Pemko Sibolga informasinya bisa tersampaikan kepada masyarakat melalui media massa, jadi program-program apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemerintah baik itu program nasional maupun program Pemerintah Kota Sibolga itu sendiri bisa tersampaikan kepada masyarakat ramai melalui media massa. Termasuk misalnya ada informasi-informasi dari pusat yang tidak sepenuhnya bisa disampaikan oleh Pemerintah Kota Sibolga bisa disalurkan untuk diketahui masyarakat melalui media massa jadi ada hubungan atau patner antara Pemerintah Kota Sibolga dengan media massa.

P : Bagaimana hubungan media (media relations) yang ideal menurut Bapak?

RB : A.. disatu sisi media massa itu adalah bisnis, media massa itu merupakan perusahaan yang ingin menghasilkan profit atau keuntungan untuk perusahaan itu. Artinya antara Pemerintah dengan Perusahaan media massa harus saling mengerti, saling mengetahui, idealnya memang ada seperti MOU/kerjasama seperti kita ada kerjasama dengan Pemerintah Kota Sibolga. Kerjasamanya ini dalam arti kita mengekspose semua kegiatan Pemerintah Kota Sibolga termasuk juga ada pemasangan-pemasangan kalau bagi kita namanya society, mungkin di media lain namanya galery photo, pariwara, dll. Artinya Saya pikir ketika berbicara mengenai hubungan yang ideal itu berbicara kategori bisnis.

(45)

(Lanjutan 2)

RB : Sudah ada sekitar sepuluh tahun dan selama ini hubungan kita dengan Pemerintah kota ini cukup baik.

P : Apa saja kegiatan media relationsyang Bapak ketahui telah dilakukan oleh Humas Pemko Sibolga?

RB : Sebenarnya kalau itu menyangkut isu-isu strategis yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak biasanya Pemko itu selalu mengadakan konferensi pers. Artinya apa-apa program pemerintah yang akan disampaikan misalnya soal BPJS, pernah juga masalah kenaikian harga BBM, dll sering mereka melakukan Konferensi pers bahkan tidak terhitung sudah berapa kali. Kalau untuk pengiriman rilis hampir setiap hari. Sebenarnya kami lebih sering ikut ke lapangan, namun walaupun kami ikut kelapangan pihak Humas Pemko juga mengirimkan rilis ke kami melalui email, atau mungkin mereka fotocopy rilis untuk teman-teman wartawan seperti itu.

P : Menurut Bapak, apakah rilis yang mereka berikan itu sudah sesuai dengan keinginan atau kriteria Bapak?

RB : Seperti ini, kalau soal rilis namanya mereka berada dibawah naungan Pemerintah Kota Sibolga otomatis rilis yang mereka berikan banyaknya bersifat normatif . Artinya apa yang mereka sampaikan tidak jauh dengan apa yang kami pikirkan dan ingin kami tuliskan. Katakanlah soal pembagian raskin misalnya, atau misalnya ada peresmian-peresmian gedung tema-tema yang mereka sampaikan bisanya tidak jauh berbeda dengan apa yang ingin kami sampaikan. Rilis yang mereka kirimkan melalui email biasanya kami rombak kembali meskipun tujuannya sama, artinya meski banyak pilihan namun tujuannya sama karena kita tidak menelan bulat-bulat rilis yang diberikan pihak Humas Pemko Sibolga. Kadang misalnya ada sambutan dari kepala daerah atau pejabat terkait mereka menyampaikan sesuatu hal yang mengkritik kinerja SKPD nya bisa kita jadikan judul tetapi tidak serta merta kita telan bulat-bulat rilis yang mereka sampaikan. Kadang juga mereka mengirimkan rilis lalu kita bisa menampilkan kembali dalam berita itu komentar pembanding dari NGO, LSM, maupun tokoh-tokoh masyarakat pokoknya tergantung dari isi berita itu sendiri yang penting bisa memenuhi kriteria berita yaitu 5W + 1H.

P : Kalau kegiatan sepertiPress Tourbagaimana Pak?

(46)

kegiatan ceremonial. Kemudian dalam tahun ini kita hanya diajak dalam pelantikan Walikota kemarin oleh Humas Pemko Sibolga . Pokoknya kalau ada momen-momen yang sifatnya nasional apalagi bersifat menerima penghargaan-penghargaan kita diajak kesana. Kalau untuk study banding sepertinya aku belum pernah dapatlah, tapi tidak tahu dengan teman-teman yang lain karena aku juga baru 7 tahun di Sibolga ini.

P : Apakah Humas Pemko Sibolga pernah melakukan kunjungan ke kantor mengirimkan salinan-salinan seperti salinan sambutan. Tetapi, beberapa tahun belakangan ini justru mereka memberikan kutipan-kutipan suatu acara lebih detail lagi kepada para wartawan. Artinya mereka semakin mempermudah pekerjaan kami sebagai seorang wartawan. Biasanya mereka memberikan informasi berupa foto dan lain-lain melalui e-mail. Hal itu mereka lakukan bahkan saat diluar jam kerja. Mudah-mudahan hal seperti itu tetap dilakukan pemko Sibolga.

P : Informasi seperti apa yang biasanya Bapak butuhkan dari pihak Humas?

RB : Informasi yang sering kami minta dari pihak Humas Pemko ini adalah informasi yang kepentingannya bersangkutan dengan masyarakat banyak. Karena selain menyampaikan informasi kepada masyarakat, media massa ini juga harus dijadikan sebagai media edukasi juga bagi masyarakat, misalnya mengenai pembuatan e-ktp. Kami berharap setelah kami mengekspos hal tersebut, masyarakat yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Sehingga berita yang kami berikan itu bersifat informatif terhadap masyarakat.

P : Apakah selama ini informasi yang Bapak butuhkan itu selalu tersedia Pak?

(47)

(Lanjutan 4)

pihak Humas ini memiliki hubungan saling membutuhkan. Tidak semua yang diketahui Humas Pemko diketahui oleh media dan tidak semua yang media ketahui diketahui oleh Humas Pemko.

P : Informasi seperti apa Pak yang biasanya disediakan oleh pihak Humas?

RB : Kalau dari Pemko biasanya informasi bersifat ceremony kegiatan-kegiatan yang terjadwal setiap tahunnya. Kalau ada informasi yang penting untuk di ketahui oleh khalayak ramai seperti ada bantuan dari pusat untuk nelayan, atau ada program CSR dari pihak perbankan pihak Humas juga memberikan informasi tersebut kepada media baik melalui kontak langsung maupun melalui konferensi pers.

P : Bapak lebih sering mencari informasi langsung atau melalui Humas?

RB : Kalau aku pribadi termasuk dengan teman-teman wartawan yang ada di New Tapanuli yah, kita sebenarnya lebih suka terjun langsung kelapangan mencari informasi langsung. Artinya gini, kalau secara umum misalnya ada suatu peristiwa berbeda informasi yang kita dengar dari cerita orang lain atau juga tulisan orang dibandingkan kita langsung meliput ke lapangan. Artinya ketika kita dilapangan banyak angel ataupun judul yang kita tampilkan dan kita bisa eksplorasi peristiwa-peristiwa tersebut. Kalau wartawan-wartawan yang benar-benar menuliskan berita itu harus memenuhi unsur penulisan berita 5W + 1H jadi kalau kita tidak mencari langsung ke lapangan itu tidak sempurna. Inilah memang tugas wartawan itu mencari berita. Kalau bisa ya wartawan memang harus mencari ke lapangan langsung.

P : Kalau misalnya ada suatu masalah di dinas X apakah Bapak lebih memilih untuk mencari informasi langsung ke dinas X atau melalui Humas?

Referensi

Dokumen terkait

Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwasannya slang merupakan ragam bahasa tidak baku atau tidak formal yang dapat berbentuk kata baik kata dasar, kata turunan,

 Disajikan tayangan dalam bentuk gambar mengenai contoh sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan sesuai dengan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari di rumah..

Analisis Pengaruh Pelayanan Bpjs Kesehatan Terhadap ll4-122. Kepuasan Apoteker Dalam Fasilitas Kesehatan

Aplikasi catalog ini jika dijalankan akan menampilkan daftar resep kue dengan rinciannya yaitu nama kue,bahan baku dan cara pembuatan. Proses pencarian resep kue berdasarkan

As stated in the previous chapter, the aims in this research are to know error types and to calculate the subject-verb agreement error in essay writing class.. Therefore,

Seiring dengan kemajuan teknologi serta semakin ramainya situs-situs web di dalam dunia maya, timbul kebutuhan untuk menyatakan eksistensi secara lebih menarik dan dinamis. Salah

The researcher only used step one until step four which were collecting the data, identifying the error, classifying the error, and explaining the error.. The researcher did

Dengan segala kemampuan aplikasi ini memungkinkan animasi iklan yang dibuat menjadi lebih menarik dan lebih murah pada proses biaya produksi suatu iklan yang pernah