• Tidak ada hasil yang ditemukan

Insidensi Sindrom Nefrotik Inisial pada Anak di RSUP. H. Adam Malik, Medan dari Tahun 2011 sampai 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Insidensi Sindrom Nefrotik Inisial pada Anak di RSUP. H. Adam Malik, Medan dari Tahun 2011 sampai 2012"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sindrom nefrotik pada anak (pediatrik), juga dikenal sebagai nefrosis, ditandai oleh kehadiran proteinuria masif, edema, hipoalbuminemia dan dapat disertai hiperlipidemia. Proteinuria masif pada anak-anak adalah ekskresi protein lebih dari 40 mg/m2/jam. Nilai rasio albumin/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg menunjukkan proteinuria nefrotik dan berkorelasi dengan hasil dari 24-jam pengambilan urin. Sindrom nefrotik inisial adalah sindrom nefrotik yang pertama kali didapat, tidak termasuk relaps dan yang resisten steroid (Lane, 2013, Noer, 2011).

Penyakit glomerular yang menyebabkan sindrom nefrotik pada umumnya dapat dibagi menjadi primer dan sekunder berdasarkan etiologi (Lane, 2013). Sindrom nefrotik yang tidak menyertai penyakit sistemik disebut sindrom nefrotik primer. Penyakit ini ditemukan 90% pada kasus anak. Apabila penyakit ini timbul sebagai bagian daripada penyakit sistemik atau berhubungan dengan obat atau toksin maka disebut sindrom nefrotik sekunder. Insidensi penyakit sindrom nefrotik primer ini 2 hingga 7 kasus per-tahun tiap 100.000 anak berumur kurang dari 16 tahun, dengan angka prevalensi kumulatif 16 tiap 100.000 anak. Insidensi di Indonesia diperkirakan 6 kasus per-tahun tiap 100.000 anak kurang dari 14 tahun. Rasio antara laki-laki dan perempuan pada anak sekitar 2 : 1 dengan timbulnya penyakit pada usia 18 bulan hingga 6 tahun (Wirya, 2002, Noer, 2005).

Sindrom nefrotik primer (SNP), juga dikenal sebagai sindrom nefrotik idiopatik (SNI), terkait dengan penyakit glomerular intrinsik pada ginjal dan tidak berhubungan dengan penyebab sistemik. Berbagai macam

(2)

lesi glomerular dapat dilihat pada SNI yaitu sindrom nefrotik kelainan minimal (SNKM), glomerulosklerosis fokal ssegmental (GSFS), nefropati membranosa/glomerulopati membranosa (GM), glomerulonefritis membranoproliferatif (GNMP), glomerulonefritis proliferasi mesangial difus (GNPMD) dan lain-lain (Lane, 2013).

Menurut definisi, sindrom nefrotik sekunder mengacu pada etiologi ekstrinsik pada ginjal. Penyebab sekunder dari sindrom nefrotik termasuk Henoch-Schönlein purpura (HSP), lupus eritematosus sistemik, diabetes mellitus, sifilis, infeksi human immunodeficiency virus (HIV), hepatitis B dan C, keganasan, vaskulitis, dan paparan obat (misalnya, heroin, merkuri) (Lane, 2013).

Sindrom nefrotik juga bisa disebabkan oleh kelainan genetik. Sindrom nefrotik kongenital (hadir sejak lahir hingga usia 3 bulan) telah dikaitkan dengan kelainan pada gen nephrin (NPHS1), fosfolipase C epsilon 1 gen (PLCE1), dan gen supresor tumor Wilms.Selain itu, sindrom genetik lainnya telah dikaitkan dengan sindrom nefrotik, seperti sindrom Nail-patella, sindrom Pierson, Schimke immuno-osseus displasia, dan lain-lain (Lane, 2013).

Suatu penelitian yang dilakukan di seluruh rumah sakit di Indonesia dari tahun 1984 hingga 1988 menunjukkan salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak adalah sindrom nefrotik (35%). Penelitian sama yang dilakukan dari tahun 1991 hingga 1995 menunjukkan sindrom nefrotik masih merupakan penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak, yaitu sebanyak 41.4% (Alfiler, Yap, Chiu, 2003). Sehingga kini, masih belum ada penelitian tentang insidensi sindrom nefrotik pada anak di Medan mahupun di Sumatera Utara. Oleh karena tiadanya penelitian tentang masalah ini, maka saya lakukanlah penelitian tentang insidensi sindrom nefrotik inisial pada anak.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah yang diteliti adalah berapakah insidensi sindrom nefrotik inisial pada anak di RSUP. H. Adam Malik Medan dari tahun 2011 sampai 2012?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi sindrom nefrotik inisial pada anak di RSUP. H. Adam Malik Medan dari tahun 2011 sampai 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui manifestasi klinis dan penegakan diagnosis sindrom nefrotik pada anak..

2. Mengetahui penatalaksanaan sindrom nefrotik pada anak.

3. Mengetahui komplikasi dan prognosis sindrom nefrotik pada anak. 4. Mengetahui faktor umur, jenis kelamin, dan status gizi anak yang

mempengaruhi terjadinya sindrom nefrotik.

5. Mengetahui tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua anak dengan sindrom nefrotik.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. RSUP. H. Adam Malik, Medan supaya data atau hasil penelitian dapat digunakan untuk memperbaharui dan menambahkan informasi tentang insidensi sindrom nefrotik pada anak di institusi ini.

2. Masyarakat supaya data atau hasil penelitian ini dapat memberi informasi tambahan tentang faktor risiko, penyebab dan tatalaksana sindrom nefrotik pada anak.

(4)

3. Individu supaya dapat mengetahui angka kejadian dan faktor risiko sindrom nefrotik pada anak di RSUP. H. Adam Malik Medan dari tahun 2011 sampai 2012.

4. Digunakan oleh peneliti lain sebagai rujukan berkaitan dengan masalah yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung Nomor : 011.10a/MTsN-SJJ/2012 tanggal 27 September 2012 Perihal Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung untuk

[r]

Pada hari ini, Jum’at Tanggal Dua Puluh Delapan Bulan September Tahun Dua Ribu Dua Belas, Kami selaku Panitia Pengadaan Pembangunan Gardu Beton dan Jaringan serta

[r]

tindak lanjut dari permintaan yang belum dipenuhi, penolakan permintaan informasi publik disertai dengan alasan penolakannya dan waktu yang diperlukan dalam memenuhi

Aplikasi Lintasan Peluru ini diharapkan dapat menjadi mediator siswa SLTA dengan komputer sehingga terjadi suatu interaksi yang dapat menarik siswa untuk mengenal komputer dan

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda

Untuk itulah penulis mencoba untuk membuat web site Melo Pop Core Distro yang terdapat Shopping Cart sederhana dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML (Hyper Text Mark-up