• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Berkunjung ke Rahmat International Wildlife Museum & Gallery Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Berkunjung ke Rahmat International Wildlife Museum & Gallery Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Industri pariwisata saat ini telah berkembang pesat dan membawa dampak

positif secara umum tidak hanya sebagai sarana rekreasi namun diantaranya sebagai

katalisator penggerak roda perekonomian khususnya bagi perekonomian daerah dan

termasuk sebagai sarana edukasi. Tentu saja hal ini membutuhkan pengoptimalan

aktivitas penyediaan jasa untuk lebih menunjang potensi obyek wisata sehingga

menarik untuk dikunjungi.

Pariwisata merupakan kegiatan dari gejala naluri manusia sejak zaman

purbakala, yaitu hasrat untuk mengadakan perjalanan, lebih dari itu pariwisata dengan

ragam motivasinya menimbulkan permintaan-permintaan dalam bentuk jasa-jasa dan

persediaan-persediaan lain. Permintaan akan barang dan jasa ini terus meningkat

sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia. Sebagai akibat

perkembangan-perkembangan tersebut, motivasi-motivasi untuk mengadakan perjalanan menjadi

lebih kuat, ditambah dengan kemajuan-kemajuan di bidang teknologi dan

transportasi, hasrat untuk mengadakan perjalanan lebih mudah terpenuhi. Dan kita

dapat menyaksikan betapa deras arus perjalanan manusia dalam rangka berwisata

meski motivasi mereka kadangkala berbeda-beda.

Alternatif bentuk dan jenis pariwisata semakin banyak dan bervariasi tidak

(2)

berhubungan kebudayaan dan kehidupan sosial manusia. Kepedulian akan alam dan

dan kebudayaan telah mendorong manusia untuk melestarikan alam dengan

mempelajari sejarah dan berbagai bentuk peninggalan di masa lampau agar kemudian

hari tetap dapat dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya. Salah satu bentuk kepedulian

Negara terhadap pelestarian sejarah dan peninggalan pada masa lampau adalah

museum. Museum sebagai objek pendidikan sekaligus obyek wisata memiliki

peranan yang sangat diharapkan untuk mengumpulkan, merawat, dan

mengkomunikasikan berdasarkan penelitian dari benda-benda yang merupakan bukti

konkret dari proses pengembangan kebudayaan. Museum juga pernah diartikan

sebagai tempat berbagai kumpulan ilmu pengetahuan. Ini terjadi di zaman

ensiklopedis yaitu zaman sesudah Renaissance di Eropa Barat ditandai oleh kegiatan

orang-orang untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan mereka tentang

manusia, berbagai jenis flora maupun fauna serta tentang bumi dan jagat raya

disekitarnya. (http://arkeologi.web.id/articles/permuseuman/478-sejarah-perkembangan-museum-di-indonesia)

Pada umumnya masyarakat masih memandang museum sebagai suatu tempat

atau lembaga yang bersuasana statis, berpandangan konservatif atau kuno, mengurusi

benda-benda kuno kalangan tertentu untuk kebanggaan dan kekaguman semata.

Berdasarkan penelitian prasurvey yang dilakukan peneliti terhadap 20 orang warga

kota Medan terlihat bagaimana tanggapan masyarakat umum tentang keberadaan

(3)

barang kuno, sunyi, kemegahan, dan kadang agak kurang terurus. Pelayanan

pengunjung masih sangat kurang dan dirasa buruk. Sehingga sangat mempengaruhi

kenyamanan saat berkunjung ke museum. Tanggapan responden ini mewakili

bagaimana perasaan mereka pasca kunjungan ke berbagai museum di kota Medan.

Namun sebenarnya, seiring dengan perkembangan waktu dan tuntutan ilmu

pengetahuan saat ini, museum tidak lagi menjadi tempat monoton dan terkesan terlalu

serius. Sekarang ini museum tidak hanya digunakan sebagai tempat menyimpan

peninggalan – peninggalan kuno tetapi dapat pula digunakan sebagai tempat

refreshing, tempat pelestarian budaya, observasi, sekaligus konservasi flora dan fauna

terutama hewan langka dan tumbuhan langka.

Salah satu cara untuk memajukan kepariwisataan khususnya museum adalah

dengan melihat kebutuhan, keinginan dan preferensi pengunjung melalui pendekatan

kepuasan pengunjung. Sama halnya dengan kepuasan pembeli dalam membeli sebuah

produk, pengunjung mengharapkan untuk memperoleh kepuasan saat berkunjung

seperti merasakan pengalaman yang menarik dan informatif ketika berkunjung ke

museum. Dalam meningkatkan kepuasan pengunjung dapat diterapkan strategi

pemasaran yang salah satu elemennya adalah dengan bauran pemasaran jasa. Bauran

pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan

perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran (Kotler

dan Armstrong 2008 : 62). Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat

dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai

(4)

disebut “empat P” : Produk, Promosi, Harga,dan Lokasi. Museum merupakan industri

pariwisata yang menawarkan jasa, sehingga keempat variabel tersebut masih dirasa

kurang mencukupi dan perlu ditambah tiga variabel lagi: orang, proses, dan bukti

fisik. Bauran pemasaran jasa digunakan terkait dengan sifat jasa dimana tahapan

operasi hingga tahapan operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang

tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara

langsung, dengan kata lain terjadi interaksi langsung maupun tidak langsung antara

keduanya.

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan museum kepada

pasar sasaran. Apa keunikan produk yang kita tawarkan, siapa pasar sasaran utama

jasa kita, kemudian apakah produk tersebut akan mampu bertahan dan untuk berapa

lama produk tersebut dapat bertahan. Harga merupakan salah satu faktor yang harus

dikendalikan secara serasi dan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai museum.

Harga adalah yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas

pengkonsumsian, penggunaan, atau harga barang dan jasa. Promosi merupakan salah

satu komponen dalam bauran pemasaran yang mempunyai peranan penting dalam

mengkomunikasikan kebaikan dan keunggulan produk atau jasa tertentu yang

diperlukan dan dibutuhkannya. Karena pada dasarnya promosi dilakukan untuk

meningkatkan jumlah konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan museum

disertai informasi yang lebih atraktif. Kegiatan promosi yang dilakukan untuk

(5)

operasional museum. Promosi merupakan cara atau alat bagi perusahaan untuk

mengkomunikasikan jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen. Dari

bentuk-bentuk promosi yang ada, sarana periklanan memegang penting dimana hampir

semua jenis iklan digunakan perusahaan seperti brosur-brosur, memasang spanduk,

dan surat kabar. Lokasi merupakan suatu wilayah dimana perusahaan dapat

menjalankan atau melaksanakan kegiatan pemasarannya kepada masyarakat. Lokasi

pemasaran yang nyaman, bersih, ramai, dan mudah dijangkau, merupakan beberapa

kriteria lokasi yang diminati oleh banyak konsumen. Orang berfungsi sebagai

penyedia jasa yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Untuk

mencapai kualitas dan kepuasan jasa yang diinginkan diperlukan karyawan terlatih

sehingga konsumen memperoleh kepuasan. Proses terkait dengan kualitas jasa yang

diberikan, terutama dalam hal sistem penyampaian jasa seperti membangun proses

yang menghasilkan pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan kemudahan

distribusi jasa yang ditawarkan. Bukti fisik merupakan lingkungan fisik tempat jasa

diciptakan dan berinteraksi dengan konsumen. Lingkungan fisik yang dikelola

dengan baik akan menambah daya tarik jasa yang ditawarkan kepada konsumen.

Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2009) kepuasan merupakan tingkat dimana

seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (barang atau jasa) yang

diterima dan yang diharapkan. kepuasan konsumen merupakan suatu perasaan atau

peniaian emosional dari konsumen atas penggunaan produk barang atau jasa ketika

(6)

diperoleh melebihi dari yang diharapkan maka konsumen akan puas, sedangkan

ketika apa yang diperoleh lebih rendah dari yang diharapkan konsumen maka

konsumen tersebut tidak puas. Sedangkan ketika apa yang diperoleh sama dengan apa

yang diharapkan maka konsumen dalam keadaan netral atau diantara merasa puas dan

tidak puas. Irawan (2003) menyatakan bahwa kepuasan konsumen tidak langsung

mencerminkan seberapa jauh perusahaan telah merespon keinginan dan harapan

pasar. Dalam jangka pendek seringkali, tidak terlihat hubungan antara kepuasaan

konsumen dengan tingkat keuntungan, karena kepuasan adalah strategi yang bersifat

defensive, maka kemampuan untuk mempertahankan konsumen itulah yang akhirnya

mempengaruhi keuntungan dalam jangka panjang.

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery merupakan sebuah tempat

yang wajib dikunjungi karena merupakan salah satu Travel Destination di kota

Medan yang unik dan memberikan edukasi kepada pengunjung sebagai tempat untuk

melihat koleksi hewan-hewan yang telah di awetkan. Rahmat International Wildlife

Museum & Gallery termasuk dalam salah satu tempat wisata sejarah yang ada di kota

Medan, terdaftar pada situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan

(7)

Sumber : http://www.disbudpar.pemkomedan.go.id Gambar 1.1 Daftar Tempat Wisata Sejarah Kota Medan

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery menjadi satu-satunya

museum dan galeri satwa terbesar di Asia dan masuk World Record Book serta

menerima banyak penghargaan internasional pada bidang yang terkait, seperti

menerima International Conservation Award, Big Five “Grand Slam” Award,

Dangerous Games of Africa, World Hunting Award dan penghargaan Lingkungan

Hidup nasional dan internasional lainnya. Sebagian besar binatang yang disimpan di

dalam galeri dikumpulkan oleh pemiliknya dari kegiatan berburu resminya, dengan

memakai konsep standar dunia conservation by utilization untuk pencegahan terhadap

kepunahan dan untuk peningkatan populasi satwa liar di habitat mereka yang asli.

Tempat ini dibangun dengan bentuk modern sehingga menampilkan kesan menarik

dan nyaman, juga dapat digunakan sebagai tempat wisata tetapi juga sebagai tempat

menambah wawasan terutama bagi pelajar dan anak-anak. Berbagai macam hewan

(8)

berdasarkan jenis hewan-hewan tersebut, mulai dari mamalia, burung, ikan, reptil,

dan serangga.

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery yang telah diresmikan sejak

tahun 1999, merupakan salah satu industri jasa pariwisata yang berkembang pesat di

kota Medan. Perkembangan ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah

pengunjung ke museum dari dua tahun terakhir. Berdasarkan penelitain prasurvey

yang dilakukan peneliti terhadap 20 orang responden masyarakat kota Medan untuk

melihat bagaimana pengetahuan masyrakat terhadap keberadaan Rahmat

International Wildlife Museum & Gallery yang dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

(9)

berkunjung ke Rahmat

International Wildlife

Museum & Gallery ?

Sumber : Data hasil prasurvey, diolah (2014)

Berdasarkan hasil prasurvey 20 orang responden mengetahui tentang Rahmat

International Wildlife Museum & Gallery. Sebanyak 16 orang responden pernah

berkunjung ke Rahmat International Wildlife Museum & Gallery dan sisanya 4 orang

responden belum pernah sama sekali. Dari 16 responden yang pernah berkunjung

sebnyak 10 orang mengaku puas setelah berkunjung ke Rahmat International Wildlife

Museum & Gallery dan sisanya 6 0rang responden mengaku belum puas.

Dengan melihat hasil prasurvey tersebut dapat disimpulkan masyarakat kota

Medan mengetahui tentang Rahmat International Wildlife Museum & Gallery dan

mayoritas masyarakat pernah berkunjung kesana. Hanya 6 responden yang merasa

tidak puas setelah melakukan kunjungan sisanya 10 orang merasa puas setelah

berkunjung ke Rahmat International Wildlife Museum & Gallery. Mayoritas

responden menjawab kepuasan mereka karena Rahmat International Wildlife

Museum & Gallery sangat unik dan menarik. Hal ini disebabkan karena Rahmat

International Wildlife Museum & Gallery memiliki ±2000 spesies satwa liar yang

berasal dari berbagai negara mulai yang terkecil hingga yang terbesar dan karena

besarnya minat masyarakat akan keberadaanya, maka dilakukan perluasan bangunan

(10)

diresmikan pada tahun 2007 dan pada tahun 2013 dilakukan perluasan kembali

dengan luas gedung menjadi ±5000 m2. Jumlah pengunjung mengalami peningkatan

terutama dari tahun 2011 ke tahun 2012. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.2

Jumlah Pengunjung pada Rahmat International Wildlife Museum & Gallery Tahun 2011-2012

Tahun Jumlah Pengunjung

2011 34.236 orang

2012 40.813 orang

Sumber : Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 1.1, terlihat bahwa ada peningkatan jumlah pengunjung

yang signifikan ke Rahmat International Wildlife Museum & Gallery dari tahun 2011

sampai 2012 sebesar ±19%, kenaikan ini merupakan hal positif terkait minat

pengunjung untuk berkunjung yang dapat didasari kepuasan pengunjung atas

pengetahuan pengunjung akan manfaat berkunjung ke Rahmat International Wildlife

Museum & Gallery. Kepuasan pengunjung di peroleh dari perasaan setelah

berkunjung, dimana manfaat yang diperoleh setelah berkunjung lebih besar dari

harapan yang diperolehsebelum berkunjung. Strategi pemasaran berupa yang berasal

dari efektifitas bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk jasa berupa

pengalaman berkunjung ke museum yang memuaskan, promosinya yang baik dan

(11)

berkunjung dikenakan tarif Rp 25.000 ditambah Rp 10.000 bila melakukan kegiatan

Night Safari untuk orang dewasa, Rp 20.000 ditambah Rp 8.000 bila melakukan

kegiatan Night Safari untuk anak-anak, lokasi museum yang strategis karena mudah

diakses oleh kendaraan, kunjungan yang dilayani oleh guide, aktivitas berwisata di

museum yang dilayani dengan nyaman, dan tampilan lingkungan museum yang

tertata dengan baik. Untuk memberi pengalaman yang memuaskan Rahmat

International Wildlife Museum & Gallery juga menyajikan cafe, studio foto, souvenir

dan perpustakaan bagi para pengunjung. Fenomena peningkatan pengunjung sebesar

19% pada tahun 2012 menjadi pertanyaan bagi peneliti untuk tertarik dan ingin

mencari tahu alasan peningkatan jumlah pengunjung dan tingkat kepuasan

pengunjung dalam berkunjung ke Rahmat International Wildlife Museum & Gallery,

apakah fenomena itu terjadi karena disebabkan faktor produk, promosi, harga, lokasi,

orang, proses atau bukti fisik.

Berdasarkan gambaran di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam

mengenai faktor–faktor yang mempengaruhi kepuasan berkunjung dan melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Kepuasan Berkunjung ke Rahmat International Wildlife Museum & Gallery Medan”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah dari usulan

(12)

signifikan terhadap kepuasan berkunjung ke Rahmat International Wildlife Museum

& Gallery Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh bauran

pemasaran jasa terhadap kepuasan berkunjung ke Rahmat International Wildlife

Museum & Gallery Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola museum untuk

mengetahui keefektifan strategi bauran pemasaran jasa pemasaranjasa yang

paling dominan yang mempengaruhi kepuasan berkunjung.

2. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti disamping

memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang pemasaran, khususnya

berkaitan dengan bauran pemasaran jasa dan kepuasan berkunjung.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan

Gambar

Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

This paper presents a case-study of application of photogrammetry technique for archaeological field documentation record in course of underwater excavations of the

DPA- SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rekapitulasi Belanja Langsung menurut Program

Two rural sanctuaries constitute the major archaeological remains present in the landscape: the first, located in the village of Niha , is composed of two roman temples with

Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Negeri Yogyakarta memberikan penghargaan dan. mengucaPkan terima kasih, kePada

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis

Program PAUD menyampaikan laporan hasil penilaian kepada orangtua peserta didik dengan frekuensi pelaporan:. Setiap minggu Ya

[r]

Judul, nama penulis tanpa gelar, instansi asal, alamat email, abstrak, kata kunci, isi meliputi: Pendahuluan: latar belakang, permasalahan, dan landasan teori (dengan