• Tidak ada hasil yang ditemukan

Demand Masyarakat Menjadi Peserta Mandiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Kota Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Demand Masyarakat Menjadi Peserta Mandiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Kota Medan Tahun 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar

peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, yang diberikan kepada setiap orang yang

telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. (Perpres no 12

tahun 2013).

Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan

secara bertahap sehingga mencakup seluruh penduduk. Penjelasan Pasal 4 UU

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menyatakan bahwa prinsip kepesertaan

wajib dalam ketentuan ini adalah prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk

menjadi peserta jaminan sosial, yang dilaksanakan secara bertahap.

Target kepesertaan Jaminan Kesehatan, sebagai bagian program jaminan

sosial SJSN, adalah seluruh penduduk yang tinggal di Indonesia. Sedangkan yang

dimaksud penduduk adalah WNI yang berada di dalam maupun di luar negeri dan

Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di Indonesia untuk masa paling sedikit

6 (enam) bulan. Untuk program jangka pendek seperti Jaminan Kesehatan, WNA

yang bekerja di Indonesia wajib membayar iuran atau menjadi peserta. Oleh

karena itu dalam upaya mencapai kepesertaan menyeluruh (universal coverage)

Jaminan Kesehatan maka perlu dikenali jumlah, perkembangan, distribusi dan

(2)

Secara nasional, sebanyak 50,5% penduduk Indonesia belum memiliki

jaminan kesehatan. Askes/ ASABRI dimiliki oleh sekitar 6% penduduk,

Jamsostek 4,4%, asuransi kesehatan swasta dan tunjangan kesehatan perusahaan

masing-masing sebesar 1,7%. Kepemilikan jaminan didominasi oleh Jamkesmas

28,9% dan Jamkesda 9,6%.(Riset Kesehatan Dasar 2013).

Kepemilikan jaminan kesehatan penduduk menurut provinsi sangat

bervariasi. Provinsi Aceh adalah provinsi yang paling tinggi cakupan kepemilikan

jaminan diantara provinsi lain, yaitu sekitar 96,6% penduduk atau hanya 3,4%

yang tidak punya jaminan apapun. Pada Provinsi Sumatera Barat cakupan

kepemilikan jaminan 46,4% atau hanya 53,6% yang tidak memiliki jaminan.

Sedangkan Provinsi Sumatera Utara cakupan kepemilikan jaminan yaitu 40,7%

atau 59,3% yang tidak memiliki jaminan. (Riset Kesehatan Dasar 2013)

Kepemilikan jaminan kesehatan menurut status pekerjaan menunjukkan

kelompok tertinggi yang tidak memiliki jaminan adalah kelompok wiraswasta

(60,1%), sedangkan yang terendah adalah pegawai (36%). Kelompok wiraswasta

ini terdiri dari pedagang besar ataupun eceran.(Riskesdas, 2013)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang

dibentuk untuk menyelenggarakan program Sistem Jaminan Sosial Nasional

(SJSN) yang sudah mulai diterapkan sejak 1 Januari 2014 dan BPJS ini

bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. BPJS membagi dua

golongan yaitu peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan dan

(3)

jaminan kesehatan yang dimaksud meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan

orang tidak mampu.

Target yang telah dibuat BPJS agar seluruh warga di Indonesia masuk

SJSN harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah

hingga masyarakat sendiri. Tetapi masyarakat dapat mendukung program itu,

apabila masyarakat tahu, kenal, dan paham akan program tersebut. Dari pihak

pemerintah sendiri, telah mensosialisasikan program SJSN melalui media sosial

agar seluruh masyarakat mengetahuinya dan diharapkan masyarakat mau

mendaftarkan diri jadi peserta SJSN.

Peserta jaminan kesehatan Bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) meliputi

pekerja penerima upah dan anggota keluarganya, pekerja bukan penerima upah

dan anggota keluarganya serta bukan pekerja dan anggota keluarganya. Peserta

bukan penerima upah adalah pekerja di luar hubungan kerja atau mandiri dan

pekerja yang tidak termasuk Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri,

pejabat negara, pegawai pemerintah non pegawai negeri, pegawai swasta. (Perpres

no. 12 tahun 2013).

Dengan adanya sistem mandiri BPJS ini akan membuka peluang bagi

warga yang mempunyai ekonomi lebih untuk membantu membayarkan warga

yang kekurangan lainnya sesuai dengan asas BPJS Kesehatan yaitu

gotong-royong. Pemerintah mendorong masyarakat menjadi peserta mandiri agar masalah

kesehatan dapat ditanggulangi bersama.

BPJS merencanakan bahwa pada tahun 2014 masyarakat Indonesia yang

(4)

dicanangkan oleh BPJS adalah pada tahun 2017 akan terdapat 90% lebih rakyat

Indonesia sudah mengikuti program SJSN. Pada tahun 2019 ditargetkan seluruh

warga di Indonesia masuk SJSN.

Cakupan atau kepesertaan masyarakat Sumatera Utara terhadap berbagai

jaminan pembiayaan kesehatan ini pada tahun 2013 masih rendah, dari

13.326.307 jiwa penduduk di Sumatera Utara, sebanyak 5.905.881 jiwa atau

44,32% telah tercover dengan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan. (Profil

Kesehatan Sumut,2013)

Standarisasi target pencapaian kepesertaan Jaminan Kesehatan

Nasional BPJS Kota Medan yaitu 1.752.912 jiwa. Sedangkan, jumlah peserta

yang tercatat di BPJS Kesehatan Medan sampai dengan bulan November 2015

yaitu sebanyak 1.092.799 jiwa dari jumlah penduduk kota Medan pada tahun

2015 ialah sebanyak 2.468.429 jiwa. Artinya pada tahun 2015 target yang ingin

dicapai oleh BPJS kepesertaannya adalah 70% sedangkan target yang telah

tercapai hanya 44%. (Anonim, 2016)

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mutiara

(2014), tentang Analisis Faktor Faktor yang Memengaruhi Intensi Masyarakat

Kota Cirebon menjadi Peserta Mandiri Jaminan Kesehatan menunjukkan bahwa

sikap,norma subyektif dan persepsi kemampuan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap intensi untuk menjadi peserta jaminan kesehatan mandiri pada

masyarakat Kota Cirebon.

Berdasarkan pengamatan selama ini, permasalahan yang terjadi pada

(5)

masyarakat menjadi peserta mandiri BPJS. Namun, demand tersebut menjadi

rendah diakibatkan oleh beberapa determinan. Padahal, target kedepan sesuai

dengan Pasal 4 Undang-Undang SJSN yaitu semua penduduk Indonesia wajib

menjadi peserta Jaminan Kesehatan (Universal Coverage).

Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan, ada beberapa alasan

determinan mengapa masyarakat tidak mau mendaftar bahkan calon peserta pulang

tidak jadi mendaftar menjadi peserta mandiri BPJS. Alasan atau keluhan tersebut

antara lain adalah pendapatan masyarakat terhadap pembayaran iuran BPJS

Kesehatan. Kelengkapan persyaratan administrasi seperti calon peserta harus

membawa Kartu Keluarga ,KTP asli dan mempunyai buku rekening bank. Peserta

harus mendaftar seluruh anggota keluarga yang tertera dalam Kartu Keluarga juga

merupakan salah satu determinan rendahnya permintaan masyarakat menjadi

peserta mandiri BPJS.

Selain itu, alasan lainnya adalah tidak tahu cara online dan anggota keluarga

lainnya tidak bisa mendaftar secara online jika salah satu anggota keluarga dalam

Kartu Keluarga sudah terdaftar dalam BPJS. Berdasarkan latar belakang tersebut di

atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Demand Masyarakat Menjadi Peserta

Mandiri Pada Program BPJS di Kota Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka dapat dirumuskan

perumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana pendapatan masyarakat terhadap iuran yang akan dibayar

(6)

2. Bagaimana persyaratan administrasi calon peserta mandiri BPJS di Kantor

Cabang Utama Medan.

3. Bagaimana persyaratan peserta harus mendaftar sendiri di BPJS Kantor

Cabang Utama Medan.

4. Apa sajakah determinan lain rendahnya pendaftaran peserta mandiri BPJS

di Kantor Cabang Utama Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui alasan mengapa rendahnya pendaftaran peserta mandiri

di Kantor BPJS Cabang Utama Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pendapatan masyarakat terhadap iuran BPJS di Kantor

Cabang Utama Medan .

2. Mengetahui persyaratan administrasi calon peserta mandiri BPJS di Kantor

Cabang Utama Medan.

3. Mengetahui persyaratan peserta harus mendaftar sendiri di BPJS Kantor

Cabang Utama Medan.

4. Mengetahui determinan lain rendahnya pendaftaran peserta mandiri BPJS

di Kantor Cabang Utama Medan.

1.3.3 Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian untuk institusi pendidikan (fakultas)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi dan

(7)

dengan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional khususnya kelompok

mandiri.

2. Manfaat penelitian bagi seluruh pihak

Bagi BPJS Kesehatan Kota Medan, Sebagai bahan masukan untuk

meningkatkan cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional secara

keseluruhan di Kota Medan

3. Manfaat bagi peneliti

Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah kemampuan dan

Referensi

Dokumen terkait

Kita tidak sama dengan orang lain, dalam kaum kita tiak ada laki-laki, kita tidak punya mamak yang akan membela sako jo pusako, engkau adalah satu-satunya

Kesimpulan dari penelitian variabel moderasi sosialisasi perpajakan atas Pengaruh penerapan sistem e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu saat penggunaan e-filing

(3) Dalam hal terdapat anggaran Kewajiban Penjaminan Pemerintah yang telah dialokasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak habis digunakan dalam tahun

a) ZMT Bremen will provide subsistence allowance of € 1250 per month for accommodation, meals and out-of-pocket expenses in Bremen for the duration of the fellowship.

bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2012 yang diundangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 sebagaimana telah

Ikut mensponsori acara seperti event musik, olahraga, bazar dan ikut serta dalam pameran- pameran teknologi, (2) Sebaiknya manajemen Xiaomi Inc lebih gencar mengiklankan

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes untuk melihat hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan model pembelajaaran, lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa selama

• Proses identifikasi zat juga demikian, user hanya menginput gejala-gejala zat yang timbul, setelah itu aplikasi akan melakukan pengecekan ke data base untuk kemudian