• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MODAL SAHAM P.T. HOTEL INDONESIA INTERNASIONAL ("P.T. HOTEL INDONESIA INTERNATIONAL CORPORATION LIMITED")

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MODAL SAHAM P.T. HOTEL INDONESIA INTERNASIONAL ("P.T. HOTEL INDONESIA INTERNATIONAL CORPORATION LIMITED")"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1971

TENTANG

PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MODAL SAHAM P.T. HOTEL INDONESIA INTERNASIONAL ("P.T. HOTEL INDONESIA

INTERNATIONAL CORPORATION LIMITED")

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyehatkan dan meningkatkan effisiensi

usaha berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang rasional dalam

penguasaan dan cara pengurusan P.T. Hotel Indonesia Internasional

("P.T. Hotel Indonesia International Corporation Limited") yang

didirikan di Jakarta dengan akta Notaris R. Kadiman Nomor 94

tertanggal 18 Maret 1960 dengan pengesahan Menteri Kehakiman

Nomor J.A. 5/46/11 tertanggal 12 April 1960 dan diumumkan

dalam Berita-Negara Republik Indonesia Nomor 142 - 1960 jo. akta

Notaris Eliza Pondaag Nomor 17 tertanggal 17 Agustus 1966

dengan pengesahan Menteri Kehakiman Nomor J.A. 5/73/17

tertanggal 17 Agustus 1966, dan diumumkan dalam Berita-Negara

Republik Indonesia Nomor 127 - 1970, dipandang perlu untuk

melakukan penambahan penyertaan Negara dalam modal saham

P.T. Hotel Indonesia Internasional ("P.T. Hotel Indonesia

International Corporation Limited") termaksud berupa

gedung-gedung Hotel Indonesia, Hotel Bali Beach, Hotel Samudera Beach,

Hotel Ambarukmo Palace dan Hotel Karya Wisata yang berada

dalam lingkungan P.T. Hotel Indonesia Internasional ("P.T. Hotel

Indonesia International Corporation Limited");

(2)

b. bahwa berhubung dengan itu, sesuai dengan ketentuan Pasal 2

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1969 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 21; Tambahan

Lembaran-Negara Republik Indonesia Nomor 2894), dipandang perlu untuk

mengeluarkan suatu Peraturan Pemerintah yang mengatur

pemisahan kekayaan Negara berupa gedung-gedung dari hotel-hotel

tersebut pada sub a di atas untuk dipergunakan sebagai penambahan

penyertaan Negara dalam modal saham P.T. Hotel Indonesia

Internasional ("P.T. Hotel Indonesia International Corporation

Limited").

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Kitab Undang-undang Hukum Dagang Stbl. 1847 : 23 sebagaimana

yang telah beberapa kali dirobah dan ditambah terakhir dengan

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaran-Negara

Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 20; Tambahan

Lembaran-Negara Republik Indonesia Nomor 2959);

3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 (Lembaran-Negara

Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 40; Tambahan

Lembaran-Negara Republik Indonesia Nomor 2904);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1969 (Lembaran-Negara

Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 21, Tambahan

Lembaran-Negara Republik Indonesia Nomor 2894).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Penyertaan Modal

Negara Republik Indonesia dalam Modal Saham P.T. Hotel Indonesia

Internasional ("P.T. Hotel Indonesia International Corporation Limited").

(3)

BAB I.

PEMISAHAN KEKAYAAN.

Pasal 1.

(1) Memisahkan kekayaan Negara berupa gedung-gedung Hotel

Indonesia, Hotel Bali Beach, Hotel Samudera Beach, Hotel

Ambarukmo Palace dan Hotel Karya Wisata yang berada dalam

lingkungan P.T. Hotel Indonesia Internasional ("P.T. Hotel

Indonesia International Corporation Limited") untuk dipergunakan

sebagai penambahan penyertaan Negara dalam modal saham P.T.

'Hotel Indonesia Internasional ("P.T. Hotel Indonesia International

Corporation Limited") yang didirikan di Jakarta denga akta Notaris

R. Kadiman Nomor 94 tertanggal 18 Maret 1960 jo. Akta Notaris

Eliza Pondaag Nomor 17 tertanggal 17 Agustus 1966.

(2) Nilai uang dari kekayaan Negara yang dipisahkan sebagaimana

yang dimaksudkan dalam ayat (1) Pasal ini adalah sebesar US. $.

20.460.000 (dua puluh juta empat ratus enam puluh ribu dollar

Amerika Serikat) atau senilai dengan Rp.

Pasal 2.

Pemisahan kekayaan Negara sebagaimana yang dimaksudkan dalam ayat

(1) Pasal 1 Peraturan Pemerintah ini diatur lebih lanjut oleh Menteri

Keuangan.

(4)

BAB II.

PELAKSANAAN PENYERTAAN MODAL.

Pasal 3.

Pelaksanaan dari penyertaan Negara dalam modal saham P.T. Hotel

Indonesia Internasional ("P.T. Hotel Indonesia International Corporation

Limited") sebagaimana yang dimaksudkan dalam ayat (1) Pasal 1

Peraturan Pemerintah ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan Kitab

Undang-undang Hukum Dagang Stbl. 1847 : 23 sebagaimana yang telah

beberapa kali dirobah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang

Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaran-Negara Republik Indonesia Tahun 1971

Nomor 20; Tambahan Lembaran-Negara Republik Indonesia Nomor

2959) dengan memperhatikan ketentuan yang termaktub dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 12 Tahun 1969 (Lembaran-Negara Republik

Indonesia Tahun 1969 Nomor 21; Tambahan Lembaran-Negara Republik

Indonesia Nomor 2894).

BAB III.

KETENTUAN PENUTUP.

Pasal 4.

Hal-hal,yang belum cukup diatur dalam Peraturan Pemerintah ini akan

diatur tersendiri.

Pasal 5.

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada hari tanggal

diundangkannya.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam

(5)

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Oktober 1971.

Presiden Republik Indonesia,

SOEHARTO.

Jenderal T.N.I

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 30 Oktober 1971.

Sekretaris Negara Republik Indonesia

ALAMSJAH.

Letnan Jenderal T.N.I.

---CATATAN

Referensi

Dokumen terkait

Gambar a. alat kelamin jantan katak, b. alat kelamin betina katak Testis menghasilkan sperma. Sperma melewati vas efferentia dan menuju kloaka. Kloaka merupakan

From the building load comparison and load calculation the using of glass material as a facades will reduce dead loads almost fourteenth times compare with cavity wall. The

dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.. (3) Pelaksanaan

Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang disepakati dan dilakukan guru dan murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal

Dari permasalahan di atas, dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa penyampaian informasi hasil studi siswa SMA Negeri 1 Medan sangat perlu dibangun sebuah sistem informasi, dan juga

Dari semua yang telah kita tulis kita juga bisa mengambil satu titik temu dari. permasalahan yang kita hadapi, kita juga bisa melihat permasalahan dengan

TRE berasumsi bahwa karena keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai irasional orang berhubungan secara kausal dengan gangguan-gangguan emosional dan behavioralnya, maka cara

Merancang suatu aplikasi Sistem Absensi SMAN 4 Medan yang dikembangkan dalam perangkat android ini bertujuan untuk menyediakan informasi absensi murid dengan