• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Alat Bantu Ajar Animasi Stop Motion untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas VI Sekolah Dasar T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Alat Bantu Ajar Animasi Stop Motion untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas VI Sekolah Dasar T1 Full text"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGGUNAAN ALAT BANTU AJAR ANIMASI STOP MOTION UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai prasyarat penyusunan skripsi

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Disusun Oleh:

ASTUTI WIJAYANTI

NIM : 702010053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSTAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

3

Penggunaan Alat Bantu Ajar Animasi Stop Motion untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas VI Sekolah Dasar

1)

Astuti Wijayanti 2)Mila C Paseleng, S.Si, M.Pd Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 702010053@student.uksw.edu, mila.paseleng@staff.uksw.edu

Abstract

The main factors causing low learning outcomes of students in science subjects in several schools in the learning process especially science subjects in the material of the solar system requires a clearer picture and not just the delivery of material orally or verbally . The purpose of this research is to improve student learning outcomes by using multialat interactive aids . This study used an experimental method with Pretest Posttest Design Nonequivalent Pretest Posttest Control Group Design . The results showed differences in learning outcomes in experimental classes and control classes . Learning outcomes of students in the experimental class has increased higher than the results of student learning in the classroom control . Based on these results it can be concluded that the use of teaching aids Stop Motion Animation students become more focused and easier to understand the material in the learning process .

Keywords : teaching aids , Stop Motion Animation , learning outcomes

Abstrak

Faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di beberapa sekolah karena dalam proses belajar mengajar terutama mata pelajaran IPA pada materi sistem tata surya membutuhkan gambaran yang lebih jelas dan bukan hanya penyampaian materi secara lisan atau verbal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan multialat bantu interaktif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Pretest Posttest Design Nonequivalent Control Group Pretest Posttest Design. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil belajar siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa di kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion siswa menjadi lebih fokus dan mudah memahami materi dalam proses pembelajaran.

Kata kunci : Alat bantu ajar, Animasi Stop Motion, Hasil belajar.

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2)

(8)

4

1. Pendahuluan

Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang disepakati dan dilakukan guru dan murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal [1]. Hasil belajar siswa menjadi tolak ukur keberhasilan seorang guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dan memahami konsep seberapa praktis alat bantu ajar. Berdasarkan hasil observasi di SDN 01 Susukan dan SDN 03 Susukan terdapat permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Nilai ujian nasional pada mata pelajaran IPA lebih rendah dibandingkan dengan nilai ujian nasional mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia pada ujian nasional tahun ajaran 2013/2014. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh alat bantu ajar yang digunakan guru pada saat pembelajaran masih bersifat konvensional dan tidak semua alat bantu ajar di sekolah memenuhi semua materi dalam pembelajara, tidak semua sekolahan memiliki alat bantu atau alat praktek yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan oleh guru. Pembelajaran yang kurang menarik tersebut menyebabkan pemahaman siswa kurang maksimal.

Faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di SDN 01 Susukan dan SDN 03 Susukan karena dalam proses belajar mengajar terutama mata pelajaran IPA pada materi sistem tata surya membutuhkan gambaran yang lebih jelas dan bukan hanya penyampaian materi secara lisan atau verbal. Pembelajaran IPA yang diajarkan oleh guru secara verbal mengakibatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan menjadi kurang maksimal. Alat bantu yang digunakan pun tidak memuat materi secara detail dan tidak bisa menunjukkan gambaran mengenai materi sistem tata surya. Hal ini membuat siswa kesulitan dalam memahami gambaran sistem tata surya serta membuat pembelajaran kurang menarik. Selain itu alat bantu yang biasa digunakan guru bersifat satu arah, padahal kemampuan seorang guru juga terbatas, adakalanya guru lupa dengan materi yang diajarkan. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di SDN 01 Susukan dan SDN 03 Susukan maka diperlukan alat bantu yang dapat memberikan visualisasi tentang mata pelajaran IPA materi sistem tata surya dengan tampilan menarik yang dapat membantu guru dalam menyajikan materi pembelajaran. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah alat bantu ajar Animasi Stop Motion.

Alat bantu ajar merupakan salah satu alternatif untuk membantu mengatasi masalah belajar siswa. Fungsi utama alat bantu dalam pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru [2].

Salah satu alat bantu ajar yang sederhana yaitu dengan menggunakan alat bantu ajar Animasi. Sebagai alat bantu ilmu pengetahuan, animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan.

(9)

5

pembuatannya guru hanya menggabungkan beberapa gambar yang sudah diskenario sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan kemudian di-convert menjadi sebuah video pembelajaran yang sesuai dengan keinginan guru selain itu alat bantu ajar ini dapat ditampilkan tanpa software khusus, hanya dengan software pemutar video saja dan dapat ditampilkan hanya dengan perangkat keras berupa Televisi dan VCD/DVD player. Oleh karena itu di SDN 01 Susukan perlu adanya penggunaan alat bantu Animasi Stop Motion untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di kelas VI sekolah dasar.

2. Kajian Pustaka

Penelitian sebelumya tentang pengembangan alat bantu pembelajaran dengan menggunakan alat bantu ajar audio visual dilakukan oleh Wulandari dengan judul “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPA Kelas III Melalui Penggunaan Alat bantu ajar Audio Visual di SD Negeri Donokerto” [3]. Dalam penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui peningkatkan motivasi belajar IPA kelas III melalui penggunaan alat bantu ajar audio visual di SD Negeri Donokerto, Turi, Sleman. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara penulis sebagai perancang kegiatan pembelajaran dan guru sebagai pelaksananya. Hasil penelitian yang dilakukan selama dua siklus menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu ajar audio visual pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian lain tentang penggunaan alat bantu gambar dilakukan oleh Sumarsono dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Alat bantu Gambar Bagi Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012” [4]. Dalam penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar IPA Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan JakenKabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK dengan menggunakan 2 siklus. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penelitian ini mampu menjawab tujuan penelitian yaitu penggunaan alat bantu gambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas VI semester I SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, tahun pelajaran 2011/2012.

(10)

6

lebih besar daripada sebelumnya. Siswa lebih tertarik dan antusias dalam mengukuti pembelajaraan sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu tentang penggunaan alat bantu ajar bagi siswa dengan alat bantu gambar.

Alat bantu ajar adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran [3]. Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara peserta didik, pendidik dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau alat bantu [4]. Jadi alat bantu ajar yaitu alat bantu yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk membantu kegiatan belajar mengajar menjadi praktis.

Sebuah alat bantu dikatakan baik untuk digunakan dalam pembelajaran apabila 1) alat bantu ajar harus meningkatkan motivasi peserta didik, karena hasil belajar siswa salah satunya dipengaruhi oleh motivasi belajar; 2) menstimulus atau mendorong peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan stimulasi pelajaran baru; 3) menstimulus peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong mereka melakukan praktik dengan benar [5]. Sedangkan Sebuah alat bantu dikatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran apabila memenuhi prinsip-prinsip alat bantu ajar adalah 1) Alat bantu yang akan digunaka oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; 2) Alat bantu yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran; 3) Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siwa; 4) Alat bantu yang digunakan harus meperhaikan efektivitas dan efisiensi. Alat bantu yang memerlukan peralatan mahal belum tentu praktis untuk mencapai tujuan tertentu; 5)Alat bantu yang digunakan harus sesuai dengan kemapuan guru dalam mengoperasikannya [6].

Fungsi alat bantu ajar adalah sebagai berikut 1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas; 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra; 3) menimbulkan semangat belajar, interaksi langsung antara peserta didik dan sumber belajar; 4) memungkinkan peserta belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, serta kinestetiknya; 5) memberi stimulus yang sama, membandingkan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang berbeda [7]. Dapat diketahui fungsi alat bantu tersebut telah memenuhi kriteria dari alat bantu ajar Animasi Stop Motion, yaitu memperjelas pesan materi agar tidak terlalu verbalisme, dapat mengatasi keterbatasan ruang, menimbulkan motivasi dan daya tarik siswa, siswa mandiri dalam kemampuan visual, auditori, serta kinestetiknya atau keistimewaan siswa dan memberi stimulus yang sama.

Tujuan digunakannya alat bantu ajar yaitu 1) membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu; 2) menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar; 3) memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran; serta 4) agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. [8]

(11)

7

pemahaman; 2) Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan alat bantu yang lain. Pelajar juga mampu memberi ingatan yang lebih lama kepada alat bantu yang bersifat dinamik dibanding alat bantu yang bersifat statik; 3) Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran secara maya. Ini utamanya untuk keadaan dimana perkiraan sebenarnya sukar atau tidak dapat disediakan, membahayakan ataupun mungkin melibatkan biaya yang tinggi; 4) Animasi mampu menawarkan satu alat bantu ajar yang lebih menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan. Semuanya akan membantu dalam proses mengurangkan beban kognitif pelajar dalam menerima sesuatu materi pelajaran atau pesan yang ingin disampaikan oleh para pendidik; 5) Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep atau pun demonstrasi. [9]

Animasi Stop Motion adalah pengoprasian kamera sekali tiap satu bingkai. Karakteristik dari Animasi Stop Motion yaitu dibuat dengan menggerakkan karakter/obyek sedikit demi sedikit dan dilakukan pengambilan gambar pada setiap perubahan karakter/obyek tersebut. Sepertinya pada tahap ini harus sangat teliti. Jenis Animasi Stopmotion yaitu 1)Tanah Liat (Clay), 2) Guntingan (Cutout), 3) Gambar (Graphic), 4) Aktor Hidup (Pixilation), 5) Wayang (Puppet), 6) Bayangan (Silhouette). Penelitian ini menggunakan jenis Animasi Animasi Stop Motion Gambar (graphic). Animasi grafis adalah variasi dari stopmotion yang lebih konseptual daripada Animasi cel tradisional bidang datar dan Animasi kertas gambar (cutout). Tapi secara teknis ia termasuk Animasi Stop Motion yang dibuat dengan foto (secara keseluruhan atau sebagian). Animasi grafis dapat dilakukan dengan kamera hanya panning memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik ke atas dan ke bawah dan / atau difoto secara individu, satu per satu [8]. Animasi Stop Motion yang dipakai menggunakan jenis Animasi stop motin Gambar (graphic), dengan menyusun gambar-gambar menjadikannya sebagai video pembelajaran.

IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Lebih lanjut dinyatakan bahwa ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu: 1) Kemampuan mengetahui yang diamati; 2) kemampuan memprediksi apa yang belum diamati dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut dari hasil eksperimen dan; 3) dikembangkannya sikap ilmiah [9].

(12)

8

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran [11].hasil belajar dapat didefinisikan sebagai prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung [11].

Hasil belajar IPA meliputi meliputi pencapaian IPA sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah. Dalam segi produk siswa diharapkan dapat memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dalam kehidupannya sehari-hari. Dari segi proses siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan dan menerapkan konsep yang diperoleh untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi ilmiah siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mempunyai minat mempelajari benda-benda disekitar dan rasa ingin tahu. [10]

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Sikap yang ditunjukkan siswa sebagai tolok ukur/indikator minat dijelaskan sebagai berikut : 1) Rasa tertarik, ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan terhadap pelajaran di kelas; 2) Perasaan senang yang umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu; 3) Perhatian yaitu, siswa akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk belajar mata pelajaran yang diminatinya; 4) Partisipasi yaitu siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diminatinya; 5) Keinginan/kesadaran siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akanberusaha belajar dengan baik [12].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan dan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu [13]. Rancangan dalam penelitian ini adalah „’Nonequivalent Control Group Design‟‟ digambarkan pada Gambar 1. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan perlakuan yaitu menggunakan alat bantu ajar, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak menggunakan alat bantu ajar.

(13)

9

Stop Motion, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sistem Tata Surya.

Gambar 1. Rancangan Nonequivalent Control Group Design [11] Keterangan :

PretestEksperimen yang dilambangkan dengan simbol O1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen

Posttest Eksperimen yang dilambangkan dengan simbol O2 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen

Treatment yang dilambangkan dengan simbol X : Pemberian perlakuan

PretestKontrol yang dilambangkan dengan simbol O3 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol

Posttest Kontrol yang dilambangkan dengan simbol O4 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok control

Penelitian eksperimen ini berupaya untuk mengetahui praktisitas penggunaan alat bantu ajar Animasi Stop Motion untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ipa di kelas VI sekolah dasar. Sesuai dengan desain pada gambar 1 proses eksperimen diawalai dengan Pre test untuk mengetahui apakah kemampuan awal kedua kelas yang akan dibandingkan ini setara atau tidak. Tahap Kedua, Treatment yaitu setelah kedua kelompok diberikan pretestdan telah dianggap sepadan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan treatment. Treatment di kelas eksperimen menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion sedangkan dalam kelompok kontrol tanpa menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion atau pembelajaran secara konvensional. Dalam penelitian ini, perlakukan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu 2 kali pada kelompok eksperimen dan 2 kali pada kelompok kontrol. Masing-masing perlakuan dilaksanakan dalam waktu 2x35 menit. Posttest dilakukan pada kedua kelas setelah pelaksanaan pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa. Pretestdan posttest menggunakan tes tertulis mengenai materi yang sudah diajarkan dan dibuat sesuai dengan kompetensi dasar yang ada pada silabus pelajaran IPA SD kelas VI. Hasilnya digunakan untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam memahami pengetahuan yang diberikan.

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

Observasi identifikasi masalah tujuan pembelajaran dan studi

literatur

Persiapan dan perancangan alat bantu

O1 O2

X

(14)

10

Gambar 2 Tahapan penelitian

Pada tahap awal penelitian, dilakukan observasi, identifikasi masalah dan tujuan penelitian, observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui alat bantu ajar yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung, serta untuk menetukan penggunaan alat bantu ajar yang cocok pada mapel IPA khususnya pada materi Sistem Tata Surya. Data – data yang dikumpulkan dalam observasi ini seperti memilih kelas yang akan digunakan dalam penelitian, menetukan pelajaran yang akan digunakan sebagai bahan eksperimen. Memilih kelas untuk penelitian, dalam memilih serta menetukan kelas ini dilakukan secara acak, kelas yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen dan konrol adalah kelas VI SD Negeri Susukan 01 dan VI SD Negeri Susukan 03. Dalam pemilihan kelas dan penentuan materi pelajaran, disesuaikan dengan alat bantu yang akan digunakan yaitu Multialat bantu ajar Animasi Stop Motion.Tahap kedua adalah studi literatur mempelajari konsep, merumuskan pemecahan masalah dan mencari solusi yang sesuai dengan masalah tersebut.

Tahap kedua adalah persiapan dan perancangan alat bantu dengan membuat alat bantu ajar Animasi Stop Motion tentang materi sistem tata surya dengan tampilan audio visual. penyiapan hardware dan software dalam proses pembelajaran. Hardware yang digunakan dalam alat bantu ajar Animasi Stop Motion yaitu laptop dan LCD proyektor, sedangkan software yang digunakan dalam pembuatan alat bantu ajar Animasi Stop Motion yaitu aplikasi Adobe Premiere, setelah itu dilakukan studi literature digunakan untuk dipelajari dan pengumpulan referensi yang berguna untuk mengumpulkan informasi-informasi yang akan digunakan untuk membuat alat bantu, literature yang digunakan berhubungan dengan multialat bantu ajar.

Tahap selanjutnya dilakukan perancangan alat bantu, dengan membuat desain alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Setelah perancangan desain alat bantu selesai tahap selanjutnya pembuatan alat bantu dengan menggunakan Adobe Premiere.

Treatment/pelaksanaan pembelajaran

(15)

11

Gambar 3 Alur Alat bantu

Gambar 3 merupakan gambaran alur alat bantu yang dirancang dapat digunakan oleh guru sebagai. Pada awal pemelajaran guru membuka alat bantu pemutar video, sebagai contoh GOM alat bantu palyer, kemudian membuka file video Animasi Stop Motion. Dalam video tersebut berisi materi system tata surya. Indikator system tata surya dibagi sebagai berikut:1)Menjelaskan peran matahari sebagai pusat tata surya dengan santun dan komunikatif. 2) Menjelaskan kelompok benda langit sebagai anggota tata surya dengan santun dan komunikatif. 3) Menyebutkan system peredaran tata surya dengan benar dan cermat. Sub materi yang disajikan sebagai berikut: 1) Sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata surya. 2) Planet-planet sebagai anggota tata surya, nama-nama planet, planet dalam, planet luar. 3) Benda-benda langit lainnya, komet, asteroid atau planetoid meteoroid Materi dapat dicontrol dari alat bantu pemutar video malalui control stop, pause dan play. Terakhir yaitu exit atau bisa dengan close alat bantu pemutar video, kemudian guru dapat memberikan evaluasi dengan tes sesuai dengan materi yang ditampilkan.

Tahap ketiga adalah treatment/pelaksanaan pembelajaran degan menggunakan alat bantu yang sudah dihasilkan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan alat bantu ini dengan tepat dan bagaimana dampaknya terhadap siswa. Penelitian mengenai penerapan aplikasi alat bantu menggunakan desain quasi eksperimen untuk menunjukkan perbedaan penerapan alat bantu ajar Animasi Stop Motion dengan yang tidak menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion Selama pelaksanaan pembelajaran, kedua kelas ini juga diobservasi untuk melihat bagaimana kondisi siswa dan sikap yang mereka tunjukkan selama pembelajaran untuk mengetahui minat belajar serta keaktivan dalam pembelajaran.

Tahap terakhir yaitu pengumpulan data dan analisa data dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa, angket siswa untuk mengetahui kelayakan alat bantu ajar, wawancara dan hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen.

(16)

12

ditayangkan oleh guru. Indikator dari observasi keaktivan siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Indikator keaktifan dan minat siswa

NO INDIKATOR SUB INDIKATOR

1 Ketertarikan siswa Perhatian Siswa terhadap alat bantu ajar yang digunakan

Respon siswa terhadap metode pembelajaran yang baru

Rasa ingin tahu terhadap materi 2 Perhatian Siswa Konsentrasi dalam belajar

Berusaha memahami materi yang disampaikan Kemauan belajar

3 Ketrlibatan Siswa Siswa aktif mengajukan pertanyaan Siswa aktif menjawab pertanyaan Siswa aktif menanggapi pertanyaan

Untuk kualifikasi penilaian pada aspek minat terlihat pada Tabel 2

Tabel 2 Kualifikasi penilaian aspek minat

Interval Kriteria

76% - 100% Sangat Baik 51% - 75% Baik 26% - 50% Kurang Baik

1% - 25% Tidak Baik

Untuk menghitung presentase skor riteria dari seluruh item digunakan rumus sebagai berikut:

Observasi juga digunakan untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat bantu animasi stop motion dalam pembelajaran dan hasilnya berupa deskripsi kondisi kelas selama pembelajaran.

Tahap pengumpulan dan analisa data dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran. Pengumpulan data pada tahap ini menggunakan metode wawancara dan penggunaan angket. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas VI untuk mengetahui bagaimana kesesuaian alat bantu dengan kebutuhan dalam pembelajaran serta kendala apa yang dihadapi dalam menggunakan alat bantu ini. Informasi yang diperoleh mealalui wawancara ini mencakup praktisitas alat bantu ajar Animasi Stop Motion dalam membantu guru dalam proses pembelajaran serta kelayakan alat bantu saat diterapkan kepada siswa dan harapan guru terhadap penggunaan alat bantu ajar.

Instrumen lain yang digunakan untuk mengetahui kesesuaian antara alat bantu yang digunakan dengan prinsip alat bantu ajar yaitu angket siswa. Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan alat bantu ajar Animasi Stop Motion, Angket dibagikan kepada 35 orang siswa. Adapun Indikator penilaian dari angket/kuesioner yaitu sebagai berikut:

Tabel 3 Indikator Kesesuaian alat bantu ajar

(17)

13

No Indikator Sub Indikator

1 Kesesuaian alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran

Apakah materi yang ditampilkan dapat diserap atau dipahami dengan baik

2 Alat bantu yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran

Apakah materi yang ditampilkan sesuai denganmateri yang ada didalam buku

3 Kualitas tampilan alat bantu Apakah suara dan gambar yang ditampilkan terdengar dan terlihat jelas

4 Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.

Apakah alat bantu ajar yang ditampilkan menarik

Untuk menghitung skor ideal (kriterium) dari seluruh item digunakan rumus sebagai berikut:

Untuk kualifikasi penilaian pada aspek ketepatan penggunaan alat bantu terlihat pada Tabel 4

Tabel 4 Kualifikasi penilaian aspek aspek ketepatan penggunaan alat bantu

Interval Kriteria

76% - 100% Sangat Baik 51% - 75% Baik 26% - 50% Kurang Baik

1% - 25% Tidak Baik

Hasil pengolahan data angket ini akan disajikan dalam bentuk grafik.

Data peningkatan hasil belajar siswa berupa nilai gain diperoleh dari pengolahan data pretest dan posttest

Keterangan: g adalah peningkatan hasil belajar siswa, S post adalah nilai rata-rata

posttest, S pre adalah nilai rata-rata pretest, 100% adalah nilai maksimal.

Berdasarkan nilai gain dapat dibandingkan peningkatan hasil belajar dari masing-masing kelas yang ditunjukkan dengan klasifikasi gain. Adapun klasifikasi nilai (g) adalah: (g) > 0,70 peningkatan hasil belajar siswa tinggi, 0,30 < (g) ≤ 0,70 peningkatan hasil belajar siswa sedang, dan (g) > 0,30 peningkatan hasil belajar siswa rendah.

4. Hasil dan Pembahasan

Penggunaan alat bantu ajar Animasi Stop Motion dilakukan untuk membantu guru menyampaikan materi dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran tentang materi sistem tata surya. Alat bantu ajar Animasi Stop Motion yang digunakan terdiri dari beberapa tampilan inti yang diambil dari indikator dalam materi sistem tata surya yaitu mengenai sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata surya, planet-planet sebagai pusat tata surya dan benda-benda langit lainnya. Penyajian alat bantu Animasi Stop

g = ((Spost) – (Spre)) / (100% - (SPre))

(18)

14

Motion dapat ditampilkan dengan windows alat bantu player atau dengan alat bantu VCD/DVD player.

Gambar 4 tampilan awal

Gambar 4 menunjukkan semua isi di dalam sistem tata surya, berisi matahari, planet-planet dan benda langit lainnya. Materi yang ditampilkan yaitu tentang matahari sebagai pusat tata surya, semua benda langit di tata surya berputar mengelilingi matahari. Penjelasan materi disajikan dengan dubbing sesuai materi disertai instrumen musik yang lirih, dengan begitu siswa dapat memahami materi yang digambarkan secara visual dan verbal sehingga siswa dapat menangkap materi yang disampaikan dengan baik.

.

Gambar 5 planet-planet dalam tata surya

Gambar 5 menunjukkan sub bab materi sistem tata surya planet-planet sebagai anggota tata surya. Planet-planet termasuk benda langit yang selalu mengelilingi matahari sebagai pusatnya.

(19)

15

Gambar 6 menunjukkan sub bab materi sistem tata surya benda-benda langit lainnya. Selain matahari dan delapan planet lainnya tampilan terdiri dari penjelasan mengenai peredaran komet, asteroid dan meteoroid.

Pelaksanaan pembelajaran pada penerapan alat bantu ajar Animasi Stop Motion ini hanya diberikan pada kelas eksperimen yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pokok bahasan materi yang diberikan untuk penelitian ini yaitu sistem tata surya. Pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion, sedangkan pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku pada mata pelajaran IPA di SD Negeri 01 Susukan pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah 65. Berikut adalah kegiatan inti dari pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi sistem tata surya di kelas eksperimen.

Tabel 5 Pelaksanaan pembelajaran matahari merupakan pusat tata surya dan semua benda langit berputar mengelilingi matahari. 2. Guru memberikan kesempatan bertanya

siswa tentang materi sistem tata surya sub materi matahari sebagai pusat tata surya yang belum jelas.

Siswa bertanya apabila materi yang ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion kurang jelas.

3. Guru memberikan beberapa soal latihan dan menayangkan kembali mengenai materi sistem tata surya sub materi matahari sebagai pusat tata surya sebagai sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut.

Siswa mengerjakan dengan melihat kembali tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion

sub materi matahari sebagai pusat tata surya.

4. Guru membahas contoh soal materi sistem tata surya sub materi matahari sebagai pusat tata surya.

Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya apakah sudah betul atau belum.

Pertemuan 2

1. Guru mengulas materi pertemuan sebelumnya tentang sub materi matahari sebagai sistem tata surya secara sekilas sebagai flashback

Siswa menyimak ulasan materi pertemuan sebelumnya tentang sub materi matahari sebagai sistem tata surya secara sekilas

2. Guru menayangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion materi sistem tata surya sub materi planet-planet sebagai anggota tata surya, planet sebagai benda langit yang selalu berputar pada orbitnya dalam mengelilingi matahari sebagai pusatnya

Siswa menyimak tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion materi sistem tata surya sub materi surya sub materi planet-planet sebagai anggota tata surya, planet sebagai benda langit yang selalu berputar pada orbitnya dalam mengelilingi matahari sebagai pusatnya. 3. Guru memberikan kesempatan bertanya

siswa tentang materi sistem tata surya sub materi planet-planet sebagai anggota tata surya.

Siswa bertanya apabila materi yang ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion kurang jelas.

4. Guru memberikan beberapa soal latihan dan menayangkan kembali mengenai

(20)

16 materi sistem tata surya sub materi planet-planet sebagai anggota tata surya sebagai sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut.

sub materi planet-planet sebagai anggota tata surya

5. Guru membahas contoh soal materi sistem tata surya sub materi planet-planet sebagai anggota tata surya sebagai sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut

Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya apakah sudah betul atau belum.

Pertemuan 3

1. Guru mengulas materi pertemuan sebelumnya tentang sub materi matahari sebagai sistem tata surya dan planet-planet sebagai anggota tata surya secara sekilas sebagai flashback

Siswa menyimak ulasan materi pertemuan sebelumnya tentang sub materi matahari sebagai sistem tata surya dan planet-planet sebagai anggota tata surya secara sekilas 2. Guru menayangkan alat bantu ajar

Animasi Stop Motion materi sistem tata surya sub materi benda-benda langit lainnya, selain matahari dan delapan planet masih ada benda langit lainnya antara lain komet, asteroid dan meteoroid.

Siswa menyimak tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion materi sistem tata surya sub materi surya sub materi sistem tata surya sub materi benda-benda langit lainnya, selain matahari dan delapan planet masih ada benda langit lainnya antara lain komet, asteroid dan meteoroid.

3. Guru memberikan kesempatan bertanya siswa tentang materi sistem tata surya sub materi benda-benda langit lainnya.

Siswa bertanya apabila materi yang ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion kurang jelas.

4. Guru memberikan beberapa soal latihan mengenai materi sistem tata surya sub materi benda-benda langit lainnya sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut

Siswa mengerjakan dengan melihat kembali tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion

sub materi benda-benda langit lainnya sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut

5. Guru membahas contoh soal materi sistem tata surya sub materi benda-benda langit lainnya sebagai sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut.

Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya apakah sudah betul atau belum.

6. Guru memberikan siswa kesempatan untuk bertanya dari semua materi yang kurang jelas

Bertanya apabila masih ada yang belum mengerti.

(21)

17

Data yang diperoleh dengan menggunakan cheklist dengan 3 indikator ketertarikan siswa, perhatian siswa dan keterlibatan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisisnya dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 minat belajar pada siswa

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Ketertarikan Perhatian Keterlibatan

Eksperimen Kontrol

Pada Gambar 7 menunjukkan hasil rata-rata presentase minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari ketiga aspek yaitu, aspek ketertarikan, perhatian dan keterlibatan siswa menunjukkan hasil rerata presentase kelas eksperimen yang menunjukkan aktivitas minat belajar siswa dengan presentase kelas eksperimen indikator ketertarikan siswa memperoleh hasil 73,33%, pada indikator perhatian siswa memperoleh hasil 80,96% dan indikator keterlibatan siswa memperoleh hasil 82,86%, dari ketiga indikator dapat diasumsikan bahwa minat belajar siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori sangat baik. Dari hasil pengamatan hampir seluruh siswa memperhatikan materi yang ditampilkan oleh alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Sedangkan pada pada kelas kontrol yang menunjukkan aktivitas minat belajar siswa dengan presentase kelas kontrol indikator ketertarikan siswa memperoleh hasil 60,65%, pada indikator perhatian siswa memperoleh hasil 70,00% dan indikator keterlibatan siswa memperoleh hasil 72,75%, dari ketiga indikator dapat diasumsikan bahwa minat belajar siswa pada kelas kontrol termasuk kategori baik. Dari hasil pengamatan di kelas eksperimen lebih banyak siswa yang memperhatikan dibandingkan pada kelas kontrol. Di kelas eksperimen hanya sedikit siswa yang masih kurang memperhatikan materi karena beberapa anak tersebut termasuk anak yang kurang perhatian dan kurang disiplin. Sedangkan di kelas kontrol terlihat banyak siswa kurang tertarik dengan penjelasan guru, masih ada siswa yang ramai dan tidak memperhatikan materi yang diajarkan.

Untuk mengetahui mengetahui kesesuaian antara alat bantu yang digunakan dengan prinsip alat bantu ajar, dilakukaan penyebaran angket terhadap siswa. Hasil angket yang diberikan pada siswa dapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Hasil Analisa kesesuaian alat bantu ajar

No Indikator Presentase Keterangan

1 Kesesuaian alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran 51,43% Baik

2 Alat bantu yang digunakan harus sesuai dengan materi

pembelajaran 71,43%

(22)

18

3 Kualitas tampilan alat bantu 88,57% Sangat Baik 4 Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi

siswa. 85,71%

Sangat Baik

Pada Tabel 6 menunjukkan hasil analisa angket siswa tentang kesesuaian alat bantu yang digunakan dengan prinsip alat bantu ajar dengan jumlah responden 35 siswa. Perolehan indikator kesesuaian alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran memperoleh hasil 51,43% dengan kategori baik, lebih dari sebagian siswa menyatakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, sebagian siswa tidak setuju karena siswa kurang megerti tentang tujuan belajar mereka menggunakan alat antu ajar Animasi Stop Motion. Indikator alat bantu yang digunakan sesuai dengan materi pembelajaran memperoleh hasil 71,43% dengan kategori baik, sebagian besar siswa setuju bahwa alat bantu yang digunakan sesuai dengan materi yang ada didalam buku atau LKS, sebagian siswa menyatakan tidak sesuai dengan materi karena siswa sebelumnya belum pernah menggunakan alat bantu dalam proses pembelajaran sehingga apa yang mereka lihat tidak sesuai dengan gambaran yang ada didalam buku pelajaran. Kualitas tampilan alat bantu yang disajikan memperoleh hasil 88,57% dengan kategori sangat baik, dari hasil tersebut diasumsikan bahwa kualitas tampilan alat bantu sangat baik gambar yang ditampilkan terlihat jelas dan suara yang ditampilkan dapat didengar deengan baik, sebaginan siswa tidak setuju karena beberapa siswa tidak memperhatikan pada saat alat bantu ajar ditampilkan. Alat bantu ajar sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa dengan kategori sangat baik memperoleh hasil 85,71% dengan kategori sangat baik, hampir seluruh siswa berminat dalam mengikuti proses pembelajaran dan sebagian siswa lebih memilih untuk ramai sendiri dan mengganggu teman yang lainnya.

Dari hasil analisa keseluruhan angket siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa pada kelas eksperimen SDN 01 Susukan mempunyai tanggapan positif terhadap alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Sebagian besar siswa mendukung alat bantu ajar Animasi Stop Motion untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Alat bantu yang dibuat sudah memenuhi indikator alat bantu ajar, alat bantu dibuat sesuai dengan fasilitas yang ada dan sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan. Diharapkan dengan adanya alat bantu Animasi Stop Motion dapat mempermudah siswa untuk memahami materi sistem tata surya, selain itu dengan adanya alat bantu Animasi Stop Motion siswa menjadi tertarik dan bersemangat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan hadirnya alat bantu ajar Animasi Stop Motion pembelajaran menjadi praktis, karena tidak hanya terfokus pada guru dalam menerangkan dan alat bantu ini sudah memuat semua materi tentang sistem sistem tata surya.

(23)

19

materi yang ada didalam alat bantu dapat digunakan kembali untuk tahun ajaran mendatang serta dapat menghemat waktu pembelajaran karena diconvert pada alat bantu ajar tanpa mengurangi pemahaman siswa terhadap materi. Alat bantu Animasi Stop Motion sudah layak untuk proses pembelajaran selanjutnya karena dengan mdia siswa lebih tertarik dan termotivasi sehingga hasil belajar meningkat serta materi yang disajikan sudah sesuai dengan materi.

Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar antara kelas kontrol dan eksperimen, terhadap penggunaan alat bantu ajar alat bantu ajar Animasi Stop Motion untuk meningkatkan hasil maka digunakan perhitungan gain ternormalisasi. Hasil dari perhitungan gain ternormalisasi (g) dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini.

Tabel 7 Hasil peritungan gain Group N Pre-test

Post-test

Selisih (g)

Gain Kategori

Eksperimen 35 5,1143 8,1429 3,0286 .34903 Sedang Kontrol 33 5,8485 6,2424 0,3939 .27503 Rendah

Berdasarkan gambar tabel 7 menunjukkan hasil perhitungan gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari data nilai pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 5,8485 dan 5,1143 yang berarti kedua kelas memiliki kemampuan yang hampir sama, setelah diberikan treatment dengan memberikan posttest diperoleh perbedaan nilai yang signifikan yaitu kelas kontrol sebesar 6,2424 dengan selisih 0,3939 dan kelas eksperimen sebesar 8,1429 dengan selisih 3,0286. Berdasarkan data nilai pretest dan posttest, diperoleh nilai gain <G> ternormalisasi kelas eksperimen sebesar 0,34903 dengan kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,27503 dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol walaupun kedua kelas mengalami peningkatan.

Berbagai kelebihan yang dimiliki alat bantu ajar Animasi Stop Motion sangat memungkinkan siswa aktif dalam kegiatan belajar, dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, pengetahuan siswa tidak verbal, minat dan perhatian siswa akan lebih terfokus dalam pemberian materi yang disampaikan. Dalam hal ini guru diharapkan tidak saja sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator yang dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa untuk belajar. Selain itu juga perlu adanya alat bantu ajar yang menarik bagi siswa, sehingga proses dalam kegiatan belajar mengajar akan menyenangkan. Dengan adanya alat bantu ajar Animasi Stop Motion peran guru menjadi berkurang, hal ini menuntut siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab banyak sedikitnya materi yang diserap mahasiswa sangat bergantung pada keaktifan siswa. Dengan demikian, dari uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan multialat bantu interaktif sebagai alat bantu ajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di SDN 01 Susukan.

5. Simpulan dan Saran

(24)

20

dengan penjelasan guru, masih ada siswa yang ramai dan tidak memperhatikan materi yang diajarkan. Dari hasil analisa keseluruhan angket siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa pada kelas eksperimen SDN 01 Susukan mempunyai tanggapan positif terhadap alat bantu ajar Animasi Stop Motion. guru menyatakan bahwa alat bantu ajar Animasi Stop Motion sudah memenuhi dan sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran, alat bantu yang digunakan mudah digunakan oleh guru. Dengan hadirnya alat bantu ajar Animasi Stop Motion pembelajaran menjadi praktis, karena tidak hanya terfokus pada guru dalam menerangkan dan alat bantu ini sudah memuat semua materi tentang sistem sistem tata surya. Sebagian besar siswa mendukung alat bantu ajar Animasi Stop Motion untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data nilai pretest dan posttest, diperoleh nilai gain <G> ternormalisasi kelas eksperimen sebesar 0,34903 dengan kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,27503 dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol walaupun kedua kelas mengalami peningkatan.

Saran terhadap alat bantu ajar agar pemerintah atau dinas pendidikan lebih memperhatikan fasilitas sekolah untuk penyediaan alat bantu ajar serta pemerintah dapat menyediakan materi alat bantu ajar untuk guru, terutama untuk guru sekolah dasar, alat bantu yang diberikan oleh guru harus mudah untuk dioperasikan dan digunakan.

6. Daftar Pustaka

[1] Usman, Moh Uzer. 2000. StartegiBelajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

[2] Hasruddin. (2009, Desember). Peran Multi Alat bantu Dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Tabularasa Pps Unimed. Vol.6 No.2. Pp 149-160.

[3] Wulandari, Baktiyas Dwi. (2012). Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPA Kelas III Melalui Penggunaan Alat bantu ajar Audio Visual di SD Negeri Donokerto. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

[4] Sumarsono. 2012. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Alat bantu Gambar Bagi Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan JakenKabupaten Pati Tahun Pelajaran2011/2012. Program studi Pendidikan guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. [5] Cepi, Riyana, M.Pd dan Drs. Rudi, Susilana.2007.Alat bantu ajar. Bandung:

CV Wacana Prima.

[6] H. Roymond, Simamora. 2008. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

[7] Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana

[8] Nur,Siti.,2012. Perancangan Video Animasi Stop Motion Sebagai Alat bantu Promosi Candi Jiwa Batujaya Karawang. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Desain Komunikasi Visual

(25)

21

[10] Eliyah, Yayah. (2010). Penerapan Model Konstruktivistik untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Konsep Daur AIR. Skripsi PGSD FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

[11] Dimyati, Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta [12] Eva,Roida Siagian.Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Matematika di SMK PGRI 16 Cipayung

Gambar

Gambar 1. Rancangan Nonequivalent Control Group Design [11]
Gambar 2 Tahapan penelitian
Gambar 3 Alur Alat bantu
Tabel 1 Indikator keaktifan dan minat siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Ieu panalungtikan téh kagolong kana panalungtikan kualitatif kalawan pamarekan étnografi anu maké métode déskriptif. Pamarekan étnografi digunakeun pikeun

Sejak itulah negara menyadari perlunya suatu bank sentral yang selanjutnya didirikan dengan tujuan untuk memastikan adanya satu jenis mata uang kertas yang sama dan berlaku di suatu

terlihat dari munculnya analisis deiksis pada tuturan jenis tindak tutur ilokusi, deiksis berfungsi sebagai pelita dalam pemaknaan fungsi tindak tutur serta

Skripsi Sarjana di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY.. Yogyakarta;

Hal–hal tersebut tentunya sangat berlawanan dengan pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri akan sumber daya air, oleh sebab itu permasalahan mengenai air, baik air hujan,

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi query data pada aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru Online STMIK AKBA, sehingga proses pencarian dan menampilkan

Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Objek Wisata Bahari yang ditujukan untuk memberikan masukan pada wisatawan dalam mengambil keputusan pemilihan objek

Persoalan  masyarakat  plural  sangat  berkaitrapat  dengan  latar  belakang  dan  sejarah  bermulanya  pembentukan  identiti  etnik  ( identity  formation)   di