• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN DALAM PERMOHONAN PENGANGKATAN ANAK (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Tulungagung dan Pengadilan Agama Tulungagung) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN DALAM PERMOHONAN PENGANGKATAN ANAK (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Tulungagung dan Pengadilan Agama Tulungagung) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

139 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Dengan berlakunya UU No.3 Tahun 2006 tentang Perubahan UU No. 7

Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, yang memberikan kewenangan

kepada Pengadilan Agama untuk mengadili permohonan pengangkatan

anak berdasarkan hukum Islam, maka Pengadilan Negeri tidak lagi

berwenang untuk mengadili permohonan pengangkatan anak yang

diajukan oleh pemohon beragama Islam, dan hanya berwenang untuk

mengadili permohonan pengangkatan anak yang diajukan oleh pemohon

beragama selain Islam serta permohonan pengangkatan anak antar

negara. Namun oleh karena pembagian kewenangan mengadili antara

Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama tidak tegas dan jelas serta

adanya Buku Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan yang

dikeluarkan oleh Mahkamah Agung memberikan peluang kepada

pemohon beragama Islam untuk mengajukan permohonan pengangkatan

anak ke Pengadilan Negeri dengan maksud untuk memperlakukan anak

yang diangkatnya sebagai anak kandung dan dapat mewaris, maka

Pengadilan Negeri masih menerima dan mengadili permohonan

(2)

140

2. Pertimbangan hukum yang digunakan dalam menerima dan memeriksa

permohonan pengangkatan anak bagi orang Islam di Pengadilan Negeri

Tulungagung dan Pengadilan Agama Tulungagung umumnya sama,

yakni demi kepentingan dan kesejahteraan anak sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan

Pengangkatan Anak, dan Undang- Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang

kesejahteraan anak.

Namun, Pengadilan Negeri tidak mempertimbangkan dasar hukum dari

Al-Quran yakni surat Al-Ahzab ayat 4-5 sebagai pedoman seperti di

Pengadilan Agama Tulungangng dalam mempertimbangan permohonan

pengangkatan anak bagi orang Islam, melainkan menggunakan Buku

Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan yang dikeluarkan

oleh Mahkamah Agung sehingga akibat hukum yang ditimbulkan

menjadi berbeda.

3. Akibat hukum yang timbul dari penetapan pengangkatan anak di

Pengadilan Agama Tulungagung adalah tidak terputusnya hubungan

nasab dan tidak ada hak saling mewarisi antara anak angkat dengan orang

tua angkat. Berbeda dengan akibat hukum dari penetapan pengangkatan

anak di Pengadilan Negeri Tulungangung yang menjadikan anak angkat

sebagai anak sah sehingga terputusnya hubungan nasab dan berhak

(3)

141

menjadi tidak ada artinya apabila orang tua angkat telah meninggal dunia

dan terjadi perkara kewarisan diantara para ahli waris yang kemudian

diselesaikan di Pengadilan Agama, (karena para pihaknya beragama

Islam dan merupakan kompetensi absolut Pengadilan Agama).

Pengadilan Agama didalam menyelesaikan sengketa kewarisan tersebut

tetap memandang anak angkat bukan ahli waris dan hanya akan

mendapat bagian melalui lembaga wasiat wajibah sebesar 1/3 dari harta

warisan. Selain itu jika anak yang diangkat adalah perempuan dan orang

tua angkatnya menjadi wali nikah maka perkawinannya dinyatakan tidak

sah, karena orang yang bertindak sebagai wali nikah itu tidak berwenang.

B. Saran

1. Bagi Mahkamah Agung haruslah lebih mengkaji ulang tentang peraturan

yang berkaitan dengan kewenangan absolut tentang penetapan

pengangkatan anak bagi yang beragama Islam apakah di Pengadilan

Agama atau di Pengadilan Negeri agar tidak terjadi pilihan hukum dan

juga motif lain selain demi kesejahteraan anak yang diangkat sehingga

anak angkat mempunyai kepastian hukum yang jelas.

2. Bagi Pengadilan Negeri hendaknya lebih teliti lagi dalam menerima serta

memeriksa permohonan pengangkatan anak bagi masyarakat yang

beragama Islam serta mengambil dasar hukum tidak dari hukum positif

saja melainkan berdasarkan hukum islam juga agar akibat hukum yang

(4)

142

3. Untuk masyarakat khususnya yang beragama Islam yang ingin

melakukan perbuatan hukum berupa pengangkatan anak seharusnya bisa

tunduk pada asas personalitas Islam sehingga memilih Pengadilan

Agama untuk menyelesaikan pengangkatan anak sesuai dengan Hukum

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk

Hasil penelitian yang ditunjukkan dalam deskripsi data identifikasi model pembelajaran yang digunakan guru penjaskes untuk meningkatkan nilai-nilai karakter pada peserta

Yang hadir adalah yang menandat angani surat penaw aran at au dapat diw akilkan kepada yang namanya t ercant um dalam akt e perusahaan dengan membaw a surat

Hasil pengamatan yang dilakukan observer selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode inkuiri pada pertemuan I adalah dari kualifikasi guru

Refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir. Dalam tahap ini peneliti dan guru mengadakan diskusi terhadap tindakan yang baru dilakukan. Hal-hal yang dibicarakan

[r]

Hermawan, M.Si., Kepala Program Studi Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan selaku pembimbing akademik yang

Selain dapat menampilkan terjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Asing atau pun dari bahasa Asing ke dalam bahasa Indonesia, kamus ini juga dapat menambah kata, mengedit