• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Market Timing Ability dan Stock Selection Skill terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Market Timing Ability dan Stock Selection Skill terhadap Kinerja Reksa Dana Saham"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Reksa Dana

Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Definisi tersebut menjelaskan tiga hal yaitu, Pertama, adanya dana yang dimiliki oleh masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola manajer investasi. Dengan demikian, dana yang dihimpun dalam reksa dana merupakan dana bersama yang diinvestasikan oleh masyarakat pemodal. Sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya oleh masyarakat pemodal untuk mengelola dana tersebut.

(2)

Reksa dana dapat menyediakan dua fasilitas yang sulit dipenuhi oleh pemodal, yaitu sebagai berikut (Rivai,et al., 2007:945) :

1. Reksa dana menciptakan skala ekonomis dalam berinvestasi, yaitu melalui penggabungan dana antara pemodal satu dengan pemodal yang lain untuk menciptakan investasi dalam skala yang besar.

2. Reksa dana menyediakan tenaga profesional pengelola investasi efek secara kolektif.

2.1.2 Jenis Reksa Dana

Bagi investor reksa dana, memahami jenis reksa dana adalah sesuatu yang sangat penting, karena setiap jenis reksa dana memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dimana setiap investor dapat memilih dan menyesuaikan maksud tujuan investasi yang diinginkan, toleransi atas tingkat risiko yang akan dihadapi serta kondisi keuangan yang dimilikinya berdasarkan dari masing-masing karakteristik dari setiap jenis reksa dana yang beredar saat ini. Jenis-jenis reksa dana, yaitu (Simatupang, 2010:194) :

1. Reksa Dana Saham

(3)

risiko yang relatif lebih tinggi tersebut, dalam jangka panjang reksa dana saham akan memberikan potensi pertumbuhan nilai aktiva bersih yang lebih besar dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang portofolio efeknya sekurang-kurangnya 80% terdiri dari efek-efek yang bersifat utang. Reksa dana ini mengkhususkan pada efek yang memberikan pendapatan secara tetap. Umumnya reksa dana pendapatan tetap di Indonesia memanfaatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar dari investasinya. Komposisi demikian pada umumnya sangat menarik bagi investor yang konservatif terhadap risiko karena secara teoritis transaksi perdagangan instrumen obligasi relatif jauh lebih stabil daripada saham.

3. Reksa Dana Pasar Uang

(4)

dari reksa dana pasar uang yang rendah tersebut, para investor juga harus bersedia menerima keuntungan yang relatif juga lebih rendah dari seluruh jenis reksa dana lainnya.

4. Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran adalah yang komposisi portofolionya tidak mengacu kepada komposisi sekurang-kurangnya 80% untuk saham, surat utang dan pasar uang pada masing-masing reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pasar uang, reksa dana campuran dapat melakukan investasi baik pada efek utang maupun ekuitas atau saham dan pasar uang dengan porsi yang berbeda-beda. Tujuan produk reksa dana campuran dimaksudkan agar manajer investasi dapat lebih fleksibel melakukan diversifikasi terhadap portofolio efek reksa dana yang dikelolanya karena tidak diikat oleh ketentuan yang mengharuskan apakah portofolio reksa dana yang dikelolanya apakah harus dominan dalam bentuk saham-saham, surat utang jangka panjang atau produk pasar uang seperti halnya pada reksa dana saham, pendapatan tetap dan pasar uang.

5. Reksa Dana Terproteksi

(5)

dari portofolio reksa dana terproteksi wajib diinvestasikan ke dalam efek hutang atau obligasi yang layak investasi serta investor tidak dapat melakukan redemption atau mencairkan unit pernyertaan sebelum jatuh tempo. Adapun usul penerbitan reksa dana terproteksi pada saat itu ditujukan untuk mengatasi permasalahan reksa dana pendapatan tetap pada Tahun 2005 yang mengalami penurunan nilai aktiva bersih reksa dana secara drastis dikarenakan terjadinya gelombang redemption masal yang menyebabkan para investor reksa dana pendapatan tetap pada saat itu diperkirakan mengalami kerugian investasi antara 30-50% dalam waktu yang relatif sangat singkat.

6. Reksa Dana Penjaminan

Reksa dana penjaminan adalah reksa dana yang memberikan jaminan atas nilai investasi awal pada saat jatuh tempo. Namun penjaminan bukan oleh manajer investasi, tetapi melalui penjaminan oleh pihak ketiga seperti bank, asuransi dan sebagainya. Investasi reksa dana penjaminan adalah pada efek utang dengan peringkat layak investasi, sekurang-kurangnya 80% dari nilai aktiva bersih. Namun, reksa dana penjaminan belum ada diterbitkan pada pasar modal di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih sulitnya perusahaan asuransi menentukan tingkat risiko yang terkait dengan premi asuransi yang akan diberikan.

7. Reksa Dana Indeks

(6)

Sekurang-kurangnya 80% dari nilai aktiva bersih diinvestasikan pada efek yang merupakan bagian dari kumpulan efek yang ada dalam indeks tersebut.

8. Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah muncul karena semakin tingginya keinginan masyarakat untuk berinvestasi terhadap produk-produk investasi yang berpedoman pada kaidah-kaidah Islam. Reksa dana syariah merupakan produk keuangan yang harus mengacu pada sistem keuangan Islam. Misalnya tidak diinvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang produknya bertentangan dengan Syariah Islam, seperti pabrik makanan atau minuman yang mengandung alkohol, rokok, jasa keuangan konvensional seperti produk perbankan yang menggunakan bunga sebagai imbal hasilnya. Dewan Syariah Nasional (DSN) dibawah majelis ulama telah mengeluarkan daftar nama-nama perusahaan yang tercatat di bursa dan masuk kriteria Syariah Islam serta tercatat dalam Jakarta Islamic Index (JII) maupun dalam Daftar Efek Syariah (DES).

9. Reksa DanaExchange Trade Fund

(7)

ini mengacu pada suatu indeks tertentu seperti halnya reksa dana indeks yaitu reksa dana yang mendasarkan kinerjanya pada indeks tertentu.

10. Reksa Dana Real Estat (Dire)

Reksa dana real estat adalah satu jenis reksa dana dimana manajer investasi membeli dan mengelola gedung, seperti misalnya gedung perkantoran atau apartemen. Selanjutnya para investor akan menerima secara periodik pendapatan dari uang sewa gedung tersebut, setelah dikurangi biaya pengelolaan gedung.

2.1.3 Bentuk Hukum Reksa Dana

Bentuk hukum reksa dana terbagi menjadi dua, yaitu (Rivai, et al., 2007:948) :

1. Reksa Dana Berbentuk Perseroan (Corporate Type)

Dalam bentuk ini, perusahaan penerbit reksa dana menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun di pasar uang, bentuk ini mempunyai ciri sebagai berikut:

a. Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas (PT).

b. Pengelolaan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.

(8)

2. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Kolektif (Contractual Type)

Bentuk kontrak investasi kolektif adalah sebagai kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, di mana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk ini bercirikan sebagai berikut:

a. Bentuk hukumnya adalah kontrak investasi kolektif.

b. Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak.

c. Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh bank kustodian berdasarkan kontrak.

2.1.4 Sifat Reksa Dana

Reksa dana terdiri dari dua sifat, yaitu sebagai berikut (Rivai, et al., 2007:947) .

1. Reksa Dana Terbuka

Reksa dana ini dapat menjual unit penyertaannya secara terus menerus sepanjang masih ada investor yang berminat membeli. Sebaliknya, investor dapat menjual kembali unit penyertaannya kepada manajer investasi kapan saja yang diinginkan.

Disebut reksa dana terbuka karena:

(9)

b. Dalam hal-hal investor yang ingin menarik kembali investasinya, manajer investasi bersedia membeli kembali unit penyertaan tersebut.

Reksa dana terbuka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Investor dapat membeli dan menjual kembali reksa dana kepada perusahaan reksa dana tanpa dibatasi oleh jumlah efek yang diterbitkan.

b. Harga saham pada saat transaksi jual atau beli didasarkan pada nilai aktiva bersih.

c. Perhitungan nilai aktiva bersih yang merupakan nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio dilakukan paling sedikit satu kali dalam sehari. Hasil perhitungan ini menunjukkan nilai satu lembar saham di dalam portofolio reksa dana. Nilai aktiva bersih portofolio reksa dana yang telah dihitung wajib diumumkan.

2. Reksa Dana Tertutup

Karateristiknya antara lain adalah hanya dapat menjual saham reksa dana kepada investor sampai batas jumlah modal dasar yang telah ditetapkan dalam anggaran dana perseroan. Disebut reksa dana tertutup karena:

a. Tertutup dalam hal jumlah saham yang dapat diterbitkan atau dalam hal menerima masuknya pemodal baru.

(10)

Reksa dana tertutup memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Jumlah saham yang diterbitkan tetap dan tidak mengatur penerbitan saham baru.

b. Harga saham reksa dana tertutup tidak hanya ditentukan oleh nilai aktiva bersihnya saja, tetapi juga ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di bursa.

c. Perusahaan reksa dana tidak dapat membeli kembali saham yang diterbitkan olehnya.

d. Transaksi saham reksa dana tertutup dilakukan di bursa dan di luar bursa.

2.1.5 Pengertian Manajer Investasi

Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Tugas manajer investasi adalah mengelola portofolio efek atas kepentingan nasabah, mengelola reksa dana, mengadakan riset atas efek, menganalisa kelayakan investasi. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa manajer investasi adalah pihak yang terkait langsung dalam pengelolaan suatu portofolio reksa dana dan pihak yang sangat strategis untuk memberikanreturnbagi nasabah (Simatupang, 2010:164).

2.1.6 Pengertian Bank Kustodian

(11)

dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Pihak yang dapat bertindak sebagai bank kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), perusahaan efektif dan bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Simatupang, 2010:166).

2.1.7 Pengertian Nilai Aktiva Bersih (NAB)

(12)

2.1.8 Keuntungan Investasi di Reksa Dana

Keuntungan dalam melakukan investasi pada reksa dana antara lain sebagai berikut (Rivai,et al., 2007:948) :

1. Manajer Profesional

Pengelola reksa dana pada umumnya terdiri atas orang-orang yang berpengalaman dan ahli di bidang pasar uang dan pasar modal. Karena dikelola oleh manajer investasi yang andal, ia mencari peluang investasi yang paling baik untuk reksa dana tersebut. Pada prinsipnya, manajer investasi bekerja keras untuk meneliti ribuan peluang investasi bagi pemegang saham atau unit reksa dana, sedangkan pilihan investasi itu sendiri dipengaruhi oleh tujuan investasi dari reksa dana tersebut.

2. Likuiditas

(13)

3. Pelayanan bagi Pemegang Saham

Reksa dana biasanya menawarkan daya tarik kepada pemegang sahamnya misalnya dengan menjanjikan untuk melakukan reinvestasi terhadap dividen dancapital gainsecara otomatis yang seharusnya diterima investor.

4. Biaya Rendah

Hal ini disebabkan karena perusahaan reksa dana biasanya mengelola dana dalam jumlah yang besar.

5. Diversifikasi

Investasi dalam reksa dana tidak menempatkan seluruh dana di dalam suatu peluang investasi, dengan tujuan untuk membagi risiko. Manajer investasi memilih berbagai macam saham sehingga kinerja satu saham tidak akan menpengaruhi keseluruhan kinerja reksa dana. Pada umumnya, reksa dana mempunyai kurang lebih 30 sampai 60 jenis saham dari berbagai perusahaan. Jika investor membeli sendiri saham secara langsung, maka investor hanya dapat membeli satu jenis saham saja, nilai dari portofolio investor tersebut tentunya akan sangat bergantung pada kinerja harga saham tersebut. Jika kinerjanya baik, akan mendapatkan keuntungan. Namun, jika harga saham tersebut jatuh, maka investor akan mendapatkan kerugian yang persentasenya sebesar investasi tersebut. Diversifikasi memberikan keseimbangan dengan memberikan batasan maksimum atas investasi pada suatu jenis saham.

(14)

b. Dividen diperoleh dari penerbit reksa dana.

c. Capital gaindiperoleh dari penjualan portofolio reksa dana. d. Risiko akan tersebar melalui pembentukan portofolio efek.

e. Akses investasi lebih banyak walaupun dengan dana yang terbatas.

f. Saham reksa dana dapat dijual kembali setiap saat pada reksa dana terbuka. g. Kenaikan nilai aktiva bersih yang diperoleh dari hasil penjualan reksa dana

di pasar sekunder atau nilai pembelian kembali oleh perusahaan reksa dana. h. Pembagian uang tunai dilakukan secara berkala.

i. Terbebas dari pekerjaan administrasi dan analisis investasi karena sudah dikelola oleh manajer investasi.

2.1.9 Risiko Investasi di Reksa Dana

Risiko utama dalam reksa dana antara lain sebagai berikut (Rivai, et al., 2007:952) :

1. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik

(15)

2. Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan

Nilai unit penyertaan reksa dana dapat berfluktuasi akibat kenaikan atau penurunan nilai aktiva bersih reksa dana. Penurunan dapat disebabkan, antara lain oleh:

a. Perubahan harga efek ekuitas dan efek lainnya.

b. Biaya-biaya yang dikenakan setiap kali pemodal melakukan pembelian dan penjualan.

c. Risiko wanprestasi oleh pihak-pihak terkait. Risiko ini dapat terjadi apabila rekan usaha manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya. Rekan usaha dapat termasuk, tetapi tidak terbatas pada emiten, pialang, bank kustodian, dan agen penjual.

3. Risiko Likuiditas

Penjualan kembali (pelunasan) tergantung pada likuiditas dari portofolio atau kemampuan dari manajer investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai.

4. Risiko Kehilangan Kesempatan Transaksi Investasi pada saat Pengajuan Klaim Asuransi

(16)

Kehilangan kesempatan melakukan transaksi investasi ini dapat berpengaruh terhadap nilai aktiva bersih per unit penyertaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dan Samajpati (2010) yang berjudul Evaluation of Stock Selection Skills and Market Timing Abilities of Indian Fund Managers . Hasil penelitiannya menyatakan stock selection skill dan market timing ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana.

Low (2012) melakukan penelitian dengan judul Market Timing and Selectivity Performance: A Cross Sectional Analysis of Malaysian Unit Trust

Funds . Hasil penelitiannya menyatakanmarket timing abilitydanstock selection skillberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana.

(17)

dana saham. Rasio biaya berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana saham.

Putri (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Stock Selection Skill,Market Timing Ability,Expense Ratiodan Tingkat Risiko terhadap Kinerja Reksa Dana Saham (Studi Pada Reksa Dana Saham Jenis KIK Periode 2009-2013) . Hasil penelitiannya menyatakan menunjukkan bahwamarket timing ability,stock selection skill,expense ratiodan tingkat risiko secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksa dana saham. Secara terpisah stock selection skill dan market timing ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham, Expense ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham, sedangkan tingkat risiko berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana saham.

(18)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama/Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian

1. Stock Selection Skills berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana.

2. Market Timing Ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana.

1. Stock Selection Skills berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana.

2. Market Timing Ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana.

1. Stock Selection Skills berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa DanaSaham.

2. Market Timing Ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

3. Size Reksa Dana berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

4. Umur Reksa Dana berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

(19)

Tabel Lanjutan 2.1

No Nama/Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian

1. Stock Selection Skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

2. Market Timing Ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham,

3. Expense Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham,

4. Tingkat Risiko berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

1. Market Timing Ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

2. Stock Selection Skill berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

3. Fund Logevity dan Fund Size berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

(20)

2.3 Kerangka Konseptual

2.3.1 PengaruhMarket Timing Abilityterhadap Kinerja Reksa Dana Saham

Market timing ability adalah kemampuan manajer investasi dalam melakukan penyesuaian portofolio aset untuk mengantisipasi perubahan atau pergerakan yang akan terjadi pada harga pasar secara umum. Kemampuan ini akan memberi return yang lebih besar kepada investor (Knight dan Satchell, 2002:3).

2.3.2 PengaruhStock Selection Skillsterhadap Kinerja Reksa Dana Saham

Stock selection skill adalah kemampuan manajer investasi dalam memilih saham-saham yang tepat yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio reksa dana sehingga memberikan tingkat pengembalian (return) yang lebih baik dari tingkat pengembalian pasar serta meningkatkan kinerja reksa dana itu sendiri. Karena pemilihan efek-efek yang baik di masa mendatang akan memberi keuntungan pada investor atas dana yang diinvestasikan pada reksa dana (Knight dan Satchell, 2002:3).

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Market Timing Ability

Kinerja Reksa Dana Stock Selection Skill

(21)

2.4 Hipotesis Penelitian

Gambar

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu
Tabel Lanjutan 2.1
Gambar 2.1Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

245 Tahun 2007 tentang Tunjangan Lauk Pauk bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul dinyatakan tidak berlaku lagi.. KEEMPAT  Keputusan Bupati ini mulai berlaku

KESATU : Membentuk Unit Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS) Tahun 2010 dan Unit Pelaksana P2SDS Kabupaten Bantul dengan susunan

The announcem ent of t he fall in profit s has sent t he com pany’s

yang berdaya saing global (ISO) di Bidang Akuntansi Manajemen, Keuangan, Sistem Informasi Keuangan, Pengembangan Sum- ber Daya Manusia, Pengadaan, Pelayanan Umum,

perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab , peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

Untuk itulah penulis mencoba untuk membuat website ini dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML (Hyper Text Mark-up Language) dan PHP (PHP Hypertext Prepocessor) dan dibantu

Berdasarkan aturan dalam pelelangan umum dengan pascakualifikasi, maka panitia pengadaan diharuskan melakukan pembuktian kualifikasi terhadap data-data kualifikasi

Beras siger dari ubi kayu dengan penambahan asam askorbat selama pengukusan pada waktu tertentu diuji tingkat kesukaan, warna, aroma, dan kenampakan untuk beras