102
Wiji Lestari, 2016
HUBUNGAN LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian tentang hubungan latar belakang sosial ekonomi warga belajar terhadap motivasi belajar warga belajar program kesetaraan di PKBM Kenanga ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara simultan terdapat hubungan positif yang kuat dan signifikan antara latar belakang sosial ekonomi warga belajar terhadap motivasi belajar warga belajar program kesetaraan di PKBM Kenanga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang dengan latar belakang sosial ekonomi yang tinggi maka tinggi pula motivasi belajar yang dimilikinya, dan sebaliknya seseorang dengan latar belakang sosial ekonomi yang rendah maka rendah pula motivasi belajar yang dimilikinya. Latar belakang sosial ekonomi warga belajar termasuk pada kelas menengah, hal tersebut dilihat berdasarkan usia, pendidikan, partisipasi di lingkungan masyarakat, pekerjaan, dan kepemilikan kekayaan. Motivasi belajar warga belajar program kesetaraan tergolong sedang, hal tersebut dilihat berdasarkan motivasi intrinsik yang meliputi aspek fisik, psikologis, tujuan belajar, harapan, minat belajar, dan kesiapan belajar, serta motivasi ekstrinsik yang meliputi strategi dan metode pembelajaran, materi pelajaran, sarana belajar, dan lingkungan belajar.
2. Usia dan motivasi belajar warga belajar program kesetaraan di PKBM Kenanga berhubungan namun tidak signifikan. Warga belajar mayoritas adalah orang dewasa dengan rata-rata usia 29 tahun. Motivasi belajar warga belajar pada umunya tidak dipengaruhi oleh faktor ini, karena pada orang dewasa motivasi belajarnya berasal dari dirinya sendiri.
103
Wiji Lestari, 2016
HUBUNGAN LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimilikinya, dan sebaliknya semakin rendah latar belakang pendidikan seseorang maka semakin rendah pula motivasi belajar yang dimilikinya. 4. Pekerjaan dan motivasi belajar warga belajar program kesetaraan di PKBM
Kenanga berhubungan namun tidak signifikan. Mayoritas warga belajar adalah ibu rumah tangga, dan warga belajar yang lain pekerjaannya tergolong pada kelas menengah dan kelas bawah. Motivasi belajar warga belajar pada umunya tidak dipengaruhi oleh faktor ini, warga belajar merupakan orang dewasa sehingga mereka hanya menggunakan sebagian waktunya untuk belajar karena mereka memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
5. Partisipasi di masyarakat dan motivasi belajar warga belajar program kesetaraan di PKBM Kenanga memiliki hubungan positif yang signifikan. Rata-rata partisipasi warga belajar pada kegiatan di masyarakat tergolong sedang, motivasi belajarnya pun sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi seseorang di masyarakat maka semakin tinggi pula motivasi belajar yang dimilikinya, dan sebaliknya semakin rendah tingkat partisipasi seseorang di masyarakat maka semakin rendah pula motivasi belajar yang dimilikinya.
6. Kepemilikan kekayaan dan motivasi belajar warga belajar program kesetaraan di PKBM Kenanga memiliki hubungan positif yang signifikan. Rata-rata kepemilikan kekayaan warga belajar tergolong sedang, motivasi belajarnya pun sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kepemilikan kekayaan seseorang maka semakin tinggi pula motivasi belajar yang dimilikinya, dan sebaliknya semakin rendah kepemilikan kekayaan seseorang maka semakin rendah pula motivasi belajar yang dimilikinya.
B. Implikasi
104
Wiji Lestari, 2016
HUBUNGAN LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep diri, pengalaman, kesiapan belajar dan orientasi belajar. Pada pendekatan andragogi juga yang dijadikan sumber belajar adalah warga belajar itu sendiri, karena warga belajar merupakan orang dewasa yang memiliki banyak pengalaman. Serta materi yang disampaikan hendaknya sesuai dengan kebutuhan warga belajar agar hasil dari pembelajaran lebih bermakna.
C. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian, maka rekomendasi penelitian ini adalah:
1. Pengelola PKBM
Motivasi belajar merupakan hal paling dasar dan utama yang mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk itu perlu faktor-faktor ekstrinsik yang dapat mempengaruhi motivasi intrinsik yang telah dimiliki oleh warga belajar. Tutor juga berperan penting dalam proses pembelajaran, tutor hendaknya menerapkan pendekatan andragogi dalam kegiatan belajar karena warga belajar yang dihadapi adalah orang dewasa.
2. Warga Belajar Program Kesetaraan
Warga belajar terlebih dahulu harus memiliki motivasi belajar yang berasal dari dirinya sendiri. Karena walaupun motivasi ekstrinsik juga diperlukan dan dapat meningkatkan motivasi intrinsik, namun jika motivasi belajar yang berasal dari diri sendiri sudah kuat maka akan lebih terasa kebermaknaan dari hasil belajar yang didapatkan.
3. Penelitian Selanjutnya