A. Latar Belakang
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap unsur penyelenggara pemerintahan untuk melaksanakan pembangunan dalam mewujudkan aspirasi masyarakat mencapai tujuan dan cita-cita berbangsa dan bernegara.
Berkenaan dengan hal ini maka diperlukan upaya pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate sehingga penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung dengan berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari sinyalemen KKN.
Sejalan dengan itu pemerintah telah menetapkan berbagai regulasi melalui TAP. MPR No:XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Undang-Undang No 28 Tahun 1999 tentang penyenggaraan Negara yang bersih bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah serta Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Tercantum pada pasal 3 Undang-Undang No 28 Tahun 1999 yang menyebutkan salah satu azas kepastian hukum azas tertib penyelenggaraan, azas kepentingan umum penyelenggaraan negara yaitu azas akuntabilitas yang merupakan azas yang menentukan dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban setiap program/kegiatan dan
B
B
A
A
B
B
I
I
P
2
hasil akhir dari program/kegiatan penyelenggraan tugas dan fungsi Pemerintahan sebagai unsur negara kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan lahirnya Inpres No 7 Tahun 1999 yang menghendaki adanya kewajiban setiap unsur penyelenggara pemerintahan mulai dari Pejabat Eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan segala aktifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan berdasarkan perencanaan strategik yang telah dirumuskan sebelumnya, dengan mengacu pada rencana kerja (RENJA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA SKPD) Tahun 2015 dan Laporan keterangan Pertanggungjawaban serta dengan berlandaskan tugas pokok, Fungsi, Visi dan Misi.
Laporan kinerja instansi pemerintah Biro Bina Pembangunan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2015. Laporan ini disusun sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/9/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan sementara untuk pengukuran kinerjanya didasarkan atas data-data Program/Kegiatan selama tahun 2015.
B. Gambaran Singkat Organisasi
Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti dengan Perda Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, maka Biro Bina Pembangunan merupakan salah satu Biro yang berada dalam lingkup Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan unsur pelaksana membantu Gubernur/Wakil Gubernur dalam menjalankan fungsi pelayanan teknis administratif yang dikoordinir oleh Sekretaris Daerah Provinsi.
1.1 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 78 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Sulsel Nomor 05 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Biro Bina Pembangunan mempunyai tugas pokok “Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, pembinaan, fasilitasi, monitoring,
evaluasi, penyusunan dan penyelenggaraan kebijakan dibidang
administrasi pembangunan, pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan yang dilaksanakan serta pembinaan usaha jasa
pembangunan dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan”.
4
1. Kepala Biro mempunyai tugas :Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, pembinaan, fasilitasi, monitoring, evaluasi, penyusunan dan penyelenggaraan kebijakan dibidang administrasi pembangunan, pengendalian dan Evaluasi Pembangunan serta pembinaan usaha jasa pembangunan dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
1.1. Fungsi Kepala Biro :
a. Menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, penyusunan kebijakan, fasilitasi, pemantauan dalam pelaksanaan Administrasi Pembangunan serta Pelaksanaan penatausahaan Biro Bina Pembangunan.
b. Pengendalian kebijakan pelaksanaan pembangunan dibidang Ekonomi, Sosial Budaya serta Fisik dan Prasarana.
c. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah.
d. Penyelenggaraan Pembinaan Usaha Jasa Pembangunan yaitu Jasa Konstruksi, Jasa Non Konstruksi serta Lembaga Sertifikasi yang meliputi pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan.
e. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
2. Bagian Tata Usaha dan Administrasi Pembangunan
Bagian Tata Usaha dan Administrasi Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Tata Usaha Biro dan menyiapkan bahan koordinasi serta petunjuk penyusunan program pembangunan, menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD sebagai bahan pembinaan dan evaluasi program dan pelaksanaan pembangunan.
2.1. Fungsi Bagian Tata Usaha dan Administrasi Pembangunan :
a. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Bina Pembangunan.
dari Pemerintah pusat yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. c. Pelaksanaan konsultasi, revisi dokumen pelaksanaan
anggaran APBD.
d. Penyiapan konsep keputusan Gubernur baik dari dana APBD maupun pengelola dana bantuan dari pemerintah pusat yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
e. Penyiapan konsep pedoman pelaksanaan APBD Provinsi Sulawesi Selatan.
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya
2.2. Bagian Tata Usaha dan Administrasi Pembangunan terdiri
dari:
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Sub Bagian Penyusunan Program Pembangunan c. Sub Bagian Bina Pembangunan Daerah
2.a. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan urusan rumah tangga Biro Bina Pembangunan.
2.b. Sub Bagian Penyusunan Program Pembangunan mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan serta memfasilitasi penyusunan program pembangunan.
6
3. Bagian Pengendalian PembangunanBagian Pengendalian Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian mempunyai tugas merencanakan program, mengumpulkan bahan koordinasi, meneliti dan mengkaji permasalahan, melaksanakan pemantauan serta menyusun jadwal laporan pelaksanaan pemantauan pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya serta fisik dan prasarana.
3.1. Fungsi Bagian Pengendalian Pembangunan :
a. Pengumpulan bahan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pengendalian pembangunan bidang ekonomi, sosial budaya serta fisik dan prasarana.
b. Pembuatan konsep keputusan tim evaluasi penanganan tanggap darurat bencana alam sesuai dengan bidang tugasnya.
c. Pembuatan konsep kebijakan tentang penyelesaian permasalahan pada tahap pelaksanaan kegitan APBD dan Dana dari pemerintah pusat yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten/ Kota. d. Pemantauan kegiatan pelaksanaan pembangunan bidang
ekonomi, sosial budaya serta fisik dan prasarana.
e. Penelitian dan pengkajian permasalahan pelaksanaan pembangunan, baik dana APBD maupun dana dari pemerintah pusat yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
3.2. Bagian Pengendalian Pembangunan terdiri dari :
b. Sub Bagian Pengendalian Pembangunan Bidang Sosial Budaya
c. Sub Bagian Pengendalian Pembangunan Bidang Fisik dan Prasarana
3.a. Sub Bagian Pengendalian Pembangunan Bidang Ekonomi mempunyai tugas melakukan koordinasi dan menganalisa data dalam pembinaan dan pengendalian pembangunan bidang ekonomi.
3.b. Sub Bagian Pengendalian Pembangunan Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas melakukan koordinasi dan menganalisa data dalam pembinaan dan pengendalian pembangunan bidang Sosial Budaya.
3.c. Sub Bagian Pengendalian Pembangunan Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melakukan koordinasi dan menganalisa data dalam pembinaan dan pengendalian pembangunan bidang Fisik dan Prasarana.
4. Bagian Evaluasi Pembangunan
Bagian Evaluasi Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian mempunyai tugas Melaksanakan koordinasi untuk bahan evaluasi program, merencanakan evaluasi program, pemantauan pelaksanaan program pembangunan dan evaluasi program dalam lingkup sekretariat daerah Provinsi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan.
4.1. Fungsi Bagian Evaluasi Pembangunan :
8
b. Pengumpulan bahan pelaporan pelaksanaan pembangunan dan bantuan pembangunan yang dikelola pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan.
d. Pengumpulan data/laporan pelaksanaan pembangunan yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
4.2. Bagian Evaluasi Pembangunan terdiri dari :
a. Sub Bagian Evaluasi Program Pembangunan
b. Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah c. Sub Bagian Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
4.a. Sub Bagian Evaluasi Program Pembangunan mempunyai tugas melakukan koordinasi tentang evaluasi program pelaksanaan pembangunan, melakukan pemantauan program pembangunan, melakukan evaluasi program pembangunan dalam lingkup sekretariat daerah provinsi serta mengumpulkan bahan pelaporan pelaksanaan program pembangunan baik dari dana APBD maupun dana dari pemerintah pusat yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
kewenangan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
4.c. Sub Bagian Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas mengumpulkan data/informasi, membuat, dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah.
5. Bagian Bina Usaha Jasa Pembangunan
Bagian Bina Usaha Jasa Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian mempunyai tugas merencanakan program, melaksanakan pembinaan jasa konstruksi dan jasa non konstruksi serta pembinaan lembaga sertifikasi yang meliputi pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan.
5.1. Fungsi Bagian Bina Usaha Jasa Pembangunan :
a. Pembinaan jasa konstruksi, jasa non konstruksi dan jasa lembaga sertifikasi.
b. Pengaturan jasa konstruksi, jasa non konstruksi dan jasa lembaga sertifikasi.
c. Pemberdayaan jasa konstruksi, jasa non konstruksi dan jasa lembaga sertifikasi.
d. Pengawasan jasa konstruksi, jasa non konstruksi dan jasa lembaga sertifikasi.
e. Pelaksanaan evaluasi jasa konstruksi, jasa non konstruksi dan jasa lembaga sertifikasi.
5.2. Bagian Bina Usaha Jasa Pembangunan terdiri dari :
10
5.a. Sub Bagian Bina Jasa Konstruksi mempunyai tugas melakukan pembinaan jasa konstruksi yang meliputi pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan.
5.b. Sub Bagian Bina Jasa Non Konstruksi mempunyai tugas melakukan pembinaan di bidang jasa non konstruksi yang meliputi pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan.
5.c. Sub Bagian Bina Jasa Lembaga Sertifikasi mempunyai tugas melakukan pembinaan di bidang jasa lembaga sertifikasi yang meliputi pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan
Gambar Struktur Organisasi Biro Bina Pembangunan
1.2 Sumber Daya Aparatur
Keberhasilan suatu Organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat ditentukan oleh adanya sumber daya manusia yakni sumber daya aparatur yang berkualitas sebagai penggerak roda organisasi yang berpengaruh langsung terhadap lingkungan strategis organisasi
Biro Bina Pembangunan didukung oleh sumber daya Aparatur (Pegawai) sebanyak 44 (empat puluh empat) orang yang terdiri dari Laki-laki 21 (dua puluh satu) Orang dan Perempuan 23 (dua puluh tiga) Orang. Dari 44 (empat puluh empat) Orang Pegawai tersebut 17 (Tujuh Belas) orang adalah pejabat struktural, yang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Biro (eselon II), dan 4 (Empat) orang Kepala Bagian (eselon III) serta 12 (Sebelas) Orang kepala Sub. Bagian (eselon IV). Selanjutnya staf yang tersebar pada bagian dan sub bagian. Sedangkan jumlah PNS yang berdasarkan pangkat/golongan terdiri dari:
Golongan IV : 7 orang
Golongan III : 26 orang
Golongan II : 6 orang
Golongan I : 1 orang
Kualifikasi Pendidikan :
SD : 1 Orang
SLTP : - Orang SMU / SLTA : 13 Orang Diploma (D1) Keuangan : - Orang Sarjana Muda / D-3 : 2 Orang Sarjana / D-4 : - Orang Sarjana (S1) : 14 Orang
12
1.2.3 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada/tersedia untuk mendukung operasional pelaksanaan tugas–tugas Biro Bina Pembangunan dalam lingkup Sekretariat Daerah selama tahun 2015 tercatat sebagai berikut :
1 . Peralatan dan Mesin
Alat-alat Angkutan : 9 Unit
Alat-alat Bengkel dan Alat ukur : 1 Unit
Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga : 322 Unit
Alat-alat Studio dan Komunikasi : 16 Unit
2.Jalan, Irigasi dan Jaringan
1. Peralatan dan Mesin
Alat-alat Angkutan : 9 Unit
Alat-alat Bengkel dan Alat ukur : 1 Unit
Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga : 322 Unit
Alat-alat Studio dan Komunikasi : 16 Unit
2. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Instalasi : 1 Unit
3. Aset tetap lainnya
Buku Perpustakaan : 1 Paket
BAB . II PERENCANAAN KINERJA
A. visi
Visi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah
“Terwujudnya Pelayanan Administrasi Pemerintahan Daerah
Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kepemerintahan yang Baik”
Rumusan visi memuat pengertian sebagai berikut:
1. Pelayanan Administrasi, dimaksudkan bahwa akan terwujud pelayanan dan fasilitasi administrasi terkait dengan penyusunan dan penyelenggaraan kebijakan sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kepemerintahan Yang Baik, dimaksudkan bahwa dalam pemenuhan pelayanan dilakukan dengan menerapkan asas-asas kepemerintahan yang baik.
B. Misi
Misi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah :
1. Pemenuhan pelayanan administrasi dalam menunjang perumusan dan penyelenggaraan kebijakan daerah;
2. Pemenuhan pelayanan, Pembinaan dalam rangka perumusan kebijakan dan penyelenggaraan urusan pemerintahan;
3. Penyelenggaraan koordinasi dalam rangka menunjang perumusan dan penyelenggaraan kebijakan daerah.
C. Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Mewujudkan pelayanan administrasi pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka mewujudkan profesionalitas pengelolaan administrasi pemerintahan
Sasaran
14
D. PENETAPAN INDIKATOR TAHUN 2015Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis tahun 2008-2013. Penetapan kinerja ini menunjukkan nilai yang melekat pada setiap indikator kinerja pada tingkat sasaran dan merupakan perbandingan bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA Ket
1. Terwujunya Pelayanan Administrasi
Pembangunan yang Efektif dan Efesien di Prov.SulSel;
1
2
3
% Tingkat Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran dengan SAP
Jumlah laporan/dokumen pembinaan dan fasilitasi bagi usaha jasa pembangunan lingkup Provinsi Sulawesi Selatan
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A.Capaian Kinerja
Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasi kinerja yang telah dicapai. Dalam kerangka pengukuran kinerja dilakukan dengan menggambarkan secara eksploratif capaian kinerja sasaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis.
1.Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015
Sasaran : Terwujunya Pelayanan Administrasi Pembangunan yang Efektif dan Efesien di Prov.SulSel
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. % Efektifitas Pelayanan
4. Jumlah laporan/dokumen pembinaan dan fasilitasi bagi usaha jasa
16
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan
pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan
Perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran beserta evaluasi dan analisis capainnya digambarkan sebagai berikut :
1. Efektifitas Pelayanan dengan capaian indikator kinerja
terlaksananya pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya pada Biro Bina Pembangunan 100 %
2. Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD Perolehan capaian
indikator kinerja 100 % dengan indikator capaian terlaksanannya 100% Jumlah sarana perkantoran yang diadakan dan terpeliharannya sarana dan prasarana
3. % Tingkat Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan
Penganggaran dengan SAP dapat direalisasikan sesuai target
yaitu:
Tersususnya dokumen perencanaan RKA-DPA 2015 yang tepat waktu dan 100% SKPD terdiri dari 65 SKPD lingkup Provinsi Sulawesi Selatan telah menyampaikan RKA-DPA untuk diteliti pada Biro Bina Pembangunan
Tersusunya Dokumen Perencanaan sebanyak 4 dokumen/laporan dengan rincian : Renstra Biro Bina Pembangunan 2013-2018, Renja Tahun 2016, dan Penyusunan LAKIP Biro Bina pembangunan Tahun 2015, Penyiapan bahan LPPD dan LKPJ Tahun 2015 dan Catatan atas laporan keuangan TA. 2015 yang diselesaikan tepat waktu.
4. Jumlah laporan/dokumen 20 (dua puluh) pembinaan dan
fasilitasi bagi usaha jasa pembangunan lingkup Provinsi
sasaran beserta evaluasi dan analisis capainnya digambarkan sebagai berikut :
1. Pembinaan Jasa Konstruksi adalah dengan melakukan pembinaan dan fasilitasi terkait jasa konstruksi sebanyak 6 (Enam) laporan dengan uraian target kinerja: diterbitkanya SK Tim pembina pada 24 Kab./Kota, fasilitasi Penertiban Perda IUJK di Kab./Kota, terkoordinasinya program/kegiata pembinaan jasa konstruksi pada 24 Kab./Kota, meningkatnya keterampilan tenaga kerja konstruksi di sulsel 600 orang.
2. Pembinaan Jasa Non Konstruksi adalah dengan melakukan pertemuan dalam rangka permbentukan Tim Pelaksana Kegiatan Pembinaan Jasa Non Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan, mengadakan pertemuan dengan asosiasi jasa non konstruksi, melakukan rapat koordinasi kegiatan pembinaan penyelenggaraan Jasa Non Konstruksi TA.2015.
Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah Kab/Kota serta melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah pusat, dan melakukan pendataan asosiasi jasa non konstruksi.
5. Pembinaan Jasa Lembaga Sertifikasi adalah dengan melakukan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan penerbitan sertifikasi badan usaha sebanyak 32 SBU di kab./Kota dan sertifikasi 300 tenaga kerja konstruksi.
6. Sosialisasi peraturan berkaitan jasa konstruksi yang diikuti 100 orang.
7. Pembinaan terkait pengelolaan pembangunan sanitasi permukiman pada 11 Kabupaten/Kota 4 (empat) laporan.
18
5. Jumlah laporan Pembinaan, monitoring, evaluasi, pengendalian pelaksanaan administrasi pembangunan Provinsi Sulawesi
Selatan sebanyak 26 (dua puluh enam) laporan :
1. Pembinaan Administrasi Pembangunan Daerah provinsi Sulawesi Selatan menghasilkan 2 laporan dengan rincian capaian :
Surat Keputusan Gubernur tentang Pedoman Pelaksanaan APBD Provinsi Sulsel Tahun Anggaran 2014,
39 (Tiga puluh lima) Keputusan Gubernur tentang penunjukkan dan pengangkatan KPA,PPK, Pejabat penandatagan SPM dan bendahara pengeluaran/tugas pembantuan,
1 Keputusan Gubernur tentang Tim Peneliti dan Evaluasi Penanggulangan Bencana Alam
Tersusunya Pergub Sulsel Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan APBD Prov.Sulsel TA. 2016
2. Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan APBD Prov.Sulsel tahun 2015 yang diikuti 400 orang lingkup Pemerintah Prov.Sulsel. Menyusun Pedoman Pelaksanaan APBD Prov. SulSel 2015 sebanyak 400 buku dan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Pelaksanaan APBD Prov.SulSel;
3. Peningkatan pemahaman aparatur dalam pelaksanaan APBD lingkup Prov. Sulsel dilakukan dengan menyelenggarakan Bimtek/Sosialisasi berkaitan dengan Pelaksanaan kegiatan APBD/APBN yang dilaksanakan 2 kali dengan jumlah peserta per kegiatan 125 orang;
jawaban pengaduan proses Lelang, petunjuk proses penunjukan langsung bagi SKPD yang mengajukan permohonan;
5. Pelaksanaan Monitoring Pembangunan dengan capain 4 (empat) laporan pelaksanaan monitoring kegiatan pembangunan lingkup Pemerintah Prov. Sulsel TA. 2015;
6. Laporan Fisik dan Keuangan APBD/APBN Prov. Sulsel : Penyusunan laporan kegiatan pembangunan Lingkup Prov. Sulsel TA. 2015, telah dilaksanakan dan menghasilkan 12 (dua belas) laporan bulanan, 3 (tiga) laporan triwulan, 1 (satu) laporan tahunan dan Jumlah Laporan Fisik dan Keuangan APBN Prov. Sulsel:
7. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan (APBD). Penyusunan laporan rangkuman pelaksanaan pelaksanaan APBD Prov.Sulsel TA. 2015 berdasarkan realisasi keuangan dan realisasi fisik disertai narasi evaluasi terhadap pelaksanaan dari setiap kegiatan menghasilkan 4 (empat) laporan;
8. 100% SKPD telah mencapai penyerapan anggaran diatas 80% dengan jumlah laporan 12 bulan;
9. Terlaksananya proses pengadaan barang/jasa yang meliputi:
Tabel : Aktivitas Pengadaan Barang/Jasa APBD & APBN Kelompok Kerja (POKJA) Unit Layanan Pengadaan
(ULP) Prov.SulSel TA.2015
Waktu Jumlah
SKPD Jumlah Paket Pokja
APBD
Triw. I 31 355 Rp. 674,817.414.854.00 67
Triwl. II 34 461 Rp. 861,285.959.701.00 81
Triwl. III 39 491 Rp. 940.026.216.342.00 97
Triwl. IV 39 830 Rp 1,434.674.781.234.00
20
Capaian Tahun Ket
2014 2015
Target Realisasi Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. % Efektifitas Pelayanan Perkantoran
100%
- 1 Laporan 1 Laporan
2. % Peningkatan Kapasitas
dan Kinerja SKPD - - 100% 100%
3.
% tingkat kesesuaian Perencanaan &
3.Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Target Renstra
4. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran tingkat capaian 100 %, diperoleh tersebut berdasarkan skala pengukuran kinerja nilai antara 85 – 100 masuk kategori sangat baik. Namun demikian sebagai upaya mengoptimalkan capaian kinerja dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Target IKK Target Renstra
2015
Realisasi
Tahun 2015 Catatan
22
a. Meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan dengan memperhatikan sumberdana yang tersedia dan indikator kinerja yang terukur.
b. Meningkatkan koordinasi pada instansi terkait dalam proses administrasi pembangunan melalui rapat/pertemuan rutin.
c. Penyediaan data dan informasi yang cukup dalam rangka penyempurnaan penetapan dan pengukuran indikator kinerja.
5. Analisis efesiensi pengunaan sumber daya
Tersedianya laporan kegiatan pembangunan lingkup Prov. Sulsel TA. 2015 yang akurat dan tepat waktu dengan pengunaan teknologi dan informasi.
Terlaksanannya pengadaan barang dan jasa dengan harga yang dapat dipertanggungjawabkan, jumlah dan mutu yang sesuai serta pengadaannya tepat waktu melalui aktivitas pengadaan barang/jasa unit layanan pengadaan (ULP)
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/
kegagalan pencapaian kinerja
Dari 5 (lima) jumlah program dan 22 (dua puluh dua) program/kegiatan yang menjadi penunjang keberhasilan kinerja adalah program koordinasi, pembinaan dan pengendalian administrasi pembangunan, hal ini karena program yang di jabarkan dalam 11 (sebelas) kegiatan, mendukung mekanisme kerja antar bagian untuk pencapaian kinerja yang optimal yang menjadi tugas pokok Biro Bina Pembangunan Setda Prov.Sulsel. Lebih lanjut di jelaskan bahwa kegiatan penunjang keberhasilan terdiri dari 1) penyusunan laporan
pelaksanaan APBD/APBN dimana output kegiatan ini, adalah
untuk mempertajam program/kegiatan yang menjadi prioritas bagi SKPD lingkup Provinsi Sulawesi Selatan, 2) Unit Layanan Pengadaan
output dari kegiatan ini adalah terlaksanannya proses pengadaan barang dan jasa lingkup provinsi Sulawesi Selatan, APBD sebanyak 414 paket dengan total anggaran Rp, 809.670.918.596,- dan APBN sebanyak 274 paket dengan total anggaran Rp. 412.130.384.030,- sehingga terdapat efesiensi anggaran 4,99 % anggaran APBD dan 4,41% untuk anggaran APBN.
B. Realisasi Anggaran
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA-DPPA) tahun 2015 yang terdiri dari :
Belanja Langsung
Belanja Biro Bina Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Selatan dianggarkan sebesar Rp 8.839.448.685,- dan terealisasi sebesar Rp. 8.452.233.032,- atau 95,62 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 387.215.653,- dan realisasi fisik mencapai 100 % dengan rincian sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai
a. Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD)
Belanja pegawai yang direncanakan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) pokok 2015 Rp. 1.415.450.000.00, kemudian pada Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (RKA-DPPA) sebesar terdapat penambahan anggaran sebesar Rp. 51.900.000,00 dengan umlah total anggaran Rp.
1.467.350.000,00.
b. Pelaksanaan Anggaran
24
c. Sisa Anggaran
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar Rp. 1.600.000,00.
2. Belanja Barang dan Jasa
a. Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD)
Belanja pegawai yang direncanakan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) pokok 2015 Rp. 4.655.877.659.00, kemudian pada Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (RKA-DPPA) sebesar Rp.6.308.977.659,00.
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu Belanja barang dan jasa direncanakan sebesar Rp. 6.308.977.659,00 dapat direalisasi sebesar Rp. 6.015.742.262,00 atau 95,35 dengan rincian belanja barang dan jasa
Tabel : Rincian Belanja Barang dan Jasa
No Uraian Anggaran Realisasi Sisa
Anggaran %
1. ATK 282.333.500,00 280.205.100,00 2.128.400,00 99,25
2. Alat Listrik 7.000.000,00 7.000.000,00 0 100,00
3. Perangko 6.000.000,00 6.000.000,00 0 100,00
4. Alat Kebersihan 5.500.000,00 5.496.000,00 5.496.000,00 99,93
5. Surat Kabar 13.900.000,00 2.400.000,00 11.500.000,00 17,27
6. Jasa Sopir 52.800.000,00 52.800.000,00 0 100,00
7. Dokumentasi 8.200.000,00 7.260.000,00 940.000,00 88,54
8. Jasa Service 23.000.000,00 22.942.400,00 57.600,00 99,75
9. Suku Cadang 10.000.000,00 9.953.000,00 47.000,00 99,53
10. BBM & Pelumas 148.104.000,00 142.710.950,00 5.393.050,00 96,36
11. STNK 4.000.000,00 4.000.000,00 0 100,00
12. Cetak 111.772.659,00 110.599.000,00 1.173.659,00 98,95
13. Penggandaan 139.742.500,00 134.233.450,00 5.509.050,00 96,06
No Uraian Anggaran Realisasi Sisa
Anggaran % 15. Sewa R.Rapat 10.000.000,00 10.000.000,00 0 100,00
16. M.Minum Rapat 867.755.000,00 846.500.000,00 21.255.000,00 97,55
17. Belanja Jasa T.Ahli,
Narasumber PNS/Non PNS
285.650.000,00 156.150.000,00 129.500.000,00 54,66
18. M.Minum Tamu 7.000.000,00 7.000.000,00 0 100,00
19. P.D.Dlm Daerah 1.690.245.000,00 1.669.176.320,00 21.068.680,00 98,75
20. P.D. Luar
Daerah 1.201.025.000,00 1.144.809.852,00 56.215.148,00 95,32
21. Kursus Singkat 12.200.000,00 1.560.000,00 10.640.000,00 12,79
22. Sosialisasi 4.000.000,00 1.170.000,00 2.830.000,00 29,25
23. Bintek 3.800.000,00 1.690.000,00 2.110.000,00 44,47
24. Pemel.
Bangunan 572.500.000,00 564.211.000,00 8.289.000,00 98,55
25. Pemel.Alat
kantor 7.000.000,00 4.939.000,00 2.061.000,00 70,56
26. Pemel. Alat RT 5.000.000,00 4.100.000,00 900.000,00 82,00
27. Pemel.
Komputer 13.600.000,00 13.402.680,00 197.320,00 98,55
28. belanja kawat
faximile internet 7.200.000,00 6.483.510,00 716.490,00 90,05
JUMLAH 3.180.950.000 3.106.808.990 293.235.397,00 95,35
c. Sisa Anggaran
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, sisa anggaran sebesar Rp. 293.235.397,00. Sisa anggaran tersebut terdiri dari sisa
anggaran yang tidak digunakan dari kegiatan-kegiatan yang dapat dilihat pada rincian belanja barang dan jasa.
3. Belanja Modal
a. Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD)
26
Perubahan Anggaran (RKA-DPPA) sebesar Rp.1.063.121.026,00.
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja modal direncanakan sebesar Rp. 1.063.121.026,- dapat direalisasi sebesar Rp. 970.740.700,- atau 95,81% dengan rincian belanja modal sebagai berikut :
No. Uraian Anggaran Realisasi Sisa
Anggaran %
1. Kendaraan Roda 4 188.200.000 188.200.000 0.00 100,00
2. Kendaraan Roda 2 35.000.000 33.200.000 1.800.000 94,86
3. Mesin Tik 3.956.000 3.900.000 56.000 98,58
4. Pengadaan Lemari 5.000.000 16.207.526 15.950.000 98,41
5. Komputer PC 135.000.000 126.000.000 9.000.000 93,33
6. Note Book (Laptop) 140.000.000 128.000.000 12.000.000 91,43
7. Printer 18.150.000 17.450.000 700.000 96,14
8. UPS 15.000.000 15.000.000 0.00 100,00
9. Modem ADSL 2.000.000 1.900.000 100.000 95,00
10. Meja Kerja 28.000.000 28.000.000 0.00 100,00
11. Kursi Kerja 7.000.000 6.970.000 30.000 99,57
12. Kursi Rapat 7.200.000 7.140.000 60.000 99,17
13 Penghias Jendela 14.575.000 14.480.700 94.300 99,35
14. Kamera 21.500.000 21.200.000 300.000 98,60
15. Radio (Hany Talkie) 14.332.500 14.300.000 32.500 99,77
16. Tape Recorder 2.000.000 2.000.000 0.00 100,00
17. CCTV 30.000.000 29.500.000 500.000 98,33
18. Windows Server 15.000.000 14.950.000 50.000 99,67
19. Software/Aplikasi
No. Uraian Anggaran Realisasi Sisa
Anggaran %
20 Anti Virus
Komputer Server 5.000.000 4.850.000 150.000 97,00
21. LED 80-90 inchi 200.000.000 145.000.000 55.000.000 72,50
22. LED 42 inchi 40.000.000 28.000.000 12.000.000 70,00
23. Bingkai/Manintena
nce 50.000.000 49.750.000 250.000 99,50
C. Sisa Anggaran
28
BAB IVPENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina Pembangunan Setda Tahun 2015 merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawaban sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melaksanakan amanah yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Secara umum hasil capaian kinerja Biro Bina Pembangunan Setda Tahun 2015 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, meskipun capaian belum optimal dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2016.
A.Kesimpulan
Dokumen ini berupaya memaparkan seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Biro Bina Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam upaya pencapaian target kinerja Tahun 2015, dengan seluruh hasil capaiannya baik yang masih berupa out put maupun out come dari program kegiatan. Persentase capaian kinerja atas 22 indikator kinerja program dan kegiatan yang telah ditetapkan di awal tahun 2015 yang berhasil mencapai target kinerja sebesar 100%.
LAKIP Biro Bina Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi
Sulawesi Selata Tahun 2015 terurai menjadi 1 (satu) tujuan, 1 (satu) sasaran, yang dijabarkan dalam 5 (lima) Program dan 22
(Dua puluh dua) kegiatan.
B.Kendala
1. Belum ada standar Operasional Prosedur yang akurat sebagai acuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual aparatur dan organisasi secara keseluruhan
2. Masih lemahnya sinergitas pola kerja antar SKPD dalam lingkup pemerintah daerah secara maksimal, sehingga masih terdapat kecenderungan kegiatan yang bersifat mandiri, menyebabkan daya dorong terhadap tercapainya impact (dampak) dari program kegiatan belum maksimal
3. Kualitas SDM belum memenuhi standar kapabilitas yang mencukupi, sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan fasilitasi perumusan, perencanaan, pengendalian, pengkoordinasian pelaksanaan, dan pemantauan kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah
C.SARAN
1. Menyusun dan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) administratif masing-masing Biro Penetapan SOP AP sebagai sebuah peraturan yang mengikat bagi seluruh unsur yang ada di setiap organisasi/satuan/unit kerja di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan dapat diaplikasikan oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di setiap tingkatan organisasi
2. Meningkatkan koordinasi antar SKPD dan internal Sekretariat Daerah sehingga dapat memperjelas target tujuan pada peningkatan capaian kinerja bagi SKPD.
30
meningkatkan kulitas pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya
Makassar, Januari 2016
Kepala Biro Bina Pembangunan
H. Abd. Malik Faisal, SH.,M.Adm.Pemb.
Pangkat : Pembina Tk.I