• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 1200355 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 1200355 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

77 Mardiana Putri Sukmawati, 2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN FUTSAL MODIFIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan di PAUD Miftahusa’adah dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Kondisi Objektif kemampuan motorik kasar anak melalui permainan futsal modifikasi di PAUD Miftahusa’adah pada kelompok B sebagian besar anak keterampilan motorik kasarnya masih rendah terutama dalam

melakukan kegiatan gerakan-gerakan kaki dan tangannya seperti

menendang bola secara terarah, berlari secara berjigjag, kurang

keseimbangan saat menendang bola, melempar bola secara terarah dan

melatih gerakan koordinasi mata sehingga anak kurang fokus melakukan

kegiatan tersebut. Kinerja guru pada waktu proses pembelajaran motorik

kasar juga belum sesuai karena guru tidak pernah melatih anak untuk

melakukan gerakan motorik kasar secara bertahap, karena anak jarang

mengasah gerakan-gerakan fisik motorik namun hanya melakukan

kegiatan menulis dan membaca saja. Hal ini ditandai dengan data sebelum

tindakan di buktikan dengan hasil kemampuan motorik kasar anak yang

berada pada kategori K (Kurang). Selain itu juga gerakan- gerakan yang

dilakukan anak masih banyak yang belum benar dan masih perlu

bimbingan guru.

2. Pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan motorik kasar anak

melalui permainan futsal modifikasi dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap

siklus terdiri dari perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap

pengamatan, dan yang terakhir yaitu refleksi, refleksi dalam penelitian ini

mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas

(2)

78

Mardiana Putri Sukmawati, 2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN FUTSAL MODIFIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan futsal modifikasi di PAUD Miftahusa’adah tahun ajaran 2016/2017 dirasa sudah cukup optimal. Hal ini dilihat dari anak sudah bisa melakukan suatu

gerakan tanpa dibantu oleh guru. Dengan menggunakan permainan futsal

modifikasi. Peningkatan terjadi pada kemampuan anak dalam proses

pembelajaran motorik kasar melalui permainan futsal modifikasiyang

telah dilakukan. Hal ini diketahui dari peningkatan persentase pada siklus

I 0 %pada siklus II 33,3% dan pada siklus III 80% . Oleh karena itu, pada

siklus III sudah cukup optimal memenuhi indikator keberhasilan kurang

lebih 70%dalam penelitian tindakan kelas, sehingga tidak perlu dilakukan

siklus berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan motorik kasar

anak sudah jauh berkembang dengan baik dibanding pada pra siklus dan

siklus 1.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kajian dari hasil penelitian, peneliti berusaha memberikan

rekomendasi bagi pengembangan kemampuan motorik kasar anak di PAUD Miftahusa’adah. Adapun rekomendasinya dapat ditujukan kepada :

1. Bagi Guru

a. Setelah permainan futsal modifikasi dengan kemampuan motorik

kasar yang di terapkan hendaknya guru, untuk kedepannya bisa

melakukan permainan modifikasi yang lainnya.

b. Guru harus mengembangkan pengetahuannya mengenai media

permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran motorik kasar,

sehingga dapat menarik minat anak untuk mengembangkan

keterampilan motorik kasarnya.

c. Guru hendaknya perlu memahami secara mendalam mengenai

modifikasi pembelajaran motorik kasar, sehingga dalam penerapannya

(3)

79

Mardiana Putri Sukmawati, 2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN FUTSAL MODIFIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kemudian guru juga dapat memberikan kesempatan kepada anak

melalui kegiatan yang menarik salah satunya kegiatan futsal

modifikasi, sehingga dapat meningkatkan minat anak dalam

pembelajaran.

2. Bagi Sekolah

a. Menyediakan media dan fasilitas yang mendukung proses

pembelajaran dalam menstimulasi agar anak dapat berkembang dalam

pembelajaran motorik kasar anak.

b. Memberikan kesempatan pada guru untuk melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan permainan sondah yang

menarik sehingga dapat menstimulasi kemampuan motorik kasar anak

yang optimal.

3. Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mencari cara lebih efisien lagi

dalam melaksanakan pembelajaran motorik kasar anak melalui

permainan apapun sehinga anak tidak cepat bosan.

b. Penelitian masih dalam ruang lingkup terbatas, sehingga masih banyak

kekurangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terutama

motorik kasar. Penelitian berharap dapat dikembangkan lagi

diantaranya untuk aspek motorik kasar dan motorik halus. Sehingga

Referensi

Dokumen terkait

Demikianlah untuk dapat diketahui dan disebar luaskan kepada yang ber

Islam menempatkan pedidikan akidah pada posisi yang paling mendasar terlebih pada kehidupan anak, maka dasar-dasar akidah harus terus menerus ditanamkan pada diri

Mahar diwajibkan kepada calon suami, karena hal tersebut sesuai dengan titik awal pensyariatan dalam Islam bahwa perempuan tidak dibebani dengan kewajiban

Rerata intensitas penyakit pada Tabel 2 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, namun cenderung nampak berbeda, dengan nilai tertinggi pada isolat BAO1 dan TPO2 masing-masing

Berdasarkan hasil analisis deskriptif Manajemen Kelas, dengan memperhatikan 36 siswa sebagai sampel, 3 atau 8% responden yang berada dalam kategori rendah, dan 27 atau

- Selanjutnya pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013 dilaksanakan pertemuan kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB), diantaranya Terdakwa BUDI SUPRIYANTORO alias

Pengembangan media pembelajaran biologi berbasis LED (Light mitting Diode) adalah media pembelajaran visual yang dikembangkan untuk memudahkan proses pembelajaran mata

Pelaksanaan Pengangkatan Anak baik melalui Penetapan Pengadilan Negeri maupun Penetapan Pengadilan Agama menunjukkan bahwa alasan pengangkatan anak sebagian besar