• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Stereotip Etnis Ambon dalam Film Red Cobex T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Stereotip Etnis Ambon dalam Film Red Cobex T1 BAB IV"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

30

BAB IV

DESKRIPSI DAN PENYAJIAN DATA

1.

Deskripsi Film Red Cobex

Red Cobex bercerita mengenai satu geng yang beranggotakan ibu-ibu dari berbagai daerah, yaitu Mama Ana (Tika Panggabean) dari Ambon, Tante Lisa (Indy Barends) dari Manado, Yu Halimah (Aida Nurmala) dari Tegal, Mbok Bariah (Sarah Sechan) dari Madura, dan Cik Meymey (Cut Mini) Cina Keturunan. Mereka adalah sekumpulan ibu-ibu yang membela kaum lemah dan sangat anti kemaksiatan. Mereka tak segan-segan menyakiti orang-orang yang mengambil keuntungan dari hasil bisnis kotor. Bersama Yopie (Lukman Sardi), anak tunggal Mama Ana yang lugu, geng Red Cobex kerap beraksi preman dengan meringkus dan main hakim sendiri memberantas para penjudi, penjual video porno, pemilik Lapo Tuak sampai kebablasan menggasak perhiasan toko emas milik pak Albert (Edo Kondolongit), mantan suami Mama Ana yang sudah menikah lagi. Suatu hari geng Red Cobex ditangkap polisi dan dipenjarakan. Mereka dianggap meresahkan masyarakat karena sering berbuat onar. Setahun setelah kejadian ditangkapnya Geng Red Cobex, Yopie dibebaskan dari penjara. Sekeluarnya dari

penjara, Yopie tinggal menumpang pada Ramli (Irfan Hakim), temannya semasa kecil. Namun Ramli yang kini telah memiliki seorang istri bernama Ipah (Shanty),

rupanya tak kuat menampung Yopie tinggal di rumahnya. Sang istri yang sangat jengkel dengan kehadiran Yopie yang tak punya aturan, mengancam Ramli tidak

akan mendapat “jatah” selama Yopie ada di rumahnya. Alhasil Ramli melakukan

berbagai macam cara supaya Yopie berubah bahkan menyarankan Yopie untuk tinggal bersama ayahnya.

(2)

31

terkesan dengan kebaikan Yopie dan menawarkan pekerjaan sebagai pelayan di tempat ia bekerja.

Keakraban Yopie dan Astuti mendapatkan sikap pro dan kontra dari keluarga Astuti. Apalagi setelah mendengar latar belakang Yopie yang mempunyai ibu di penjara. Bersamaan dengan itu, terjadi peristiwa kehilangan di restoran ditempat mereka bekerja. Yopie pun dituduh mengambil dompet milik teman sekerja. Sikap Astuti pun menjadi berubah terhadap Yopie. Yopie putus asa lalu memutuskan untuk pergi dari rumah Ramli dan mengontrak di sebuah kontrakan yang sempit.

Di kemudian hari, Astuti mendapati bahwa ternyata Yopie tidak mengambil dompet milik rekannya. Karena merasa bersalah dan menyadari bahwa Yopie tidak seburuk yang dituduhkan, ia pun mencari Yopie di rumah Ramli, namun Yopie sudah tidak ada disana. Dengan dibantu Ramli, Astuti mencari Yopie kesana kemari sampai akhirnya menemukan Yopie.

Singkat cerita Yopie dan Astuti berniat untuk bertunangan dengan dihadiri oleh kedua pihak keluarga, namun terjadi kericuhan di depan rumah Astuti oleh kedatangan preman yang dibayar untuk melakukan penggusuran di daerah rumah

Astuti. Para preman yang ternyata mantan kekasih Mama Ana pun bertarung melawan Mama Ana bersama Geng Red Cobex yang akan melaksanakan acara pertunangan Yopie dan Astuti. Akhirnya pertarungan tersebut dimenangkan oleh Geng Red Cobex.

2.

Temuan Penelitian

(3)

32

menggambarakan karakter Mama Anna dan Yopie dalam film ini, apakah seperti stereotip yang ada di masyarakat atau berbeda.

Berikut adalah temuan-temuan yang berhasil peneliti kumpulkan dari film Red Cobex, berdasarkan kode-kode televisi John Fiske yang terdiri dari level realitas, representasi, dan ideologi:

Gambar 4.2.1 Adegan-1 Red Cobex di pasar

Level Realitas Kode make up dan kostum: Mama Anna menggunakan kaos yang dipadukan dengan rompi jeans, rambut ikal dan kulit berwarna gelap serta menggunakan sepatu boots

Kode lingkungan: Di pasar

Kode ekspresi: Mama Anna menatap tajam serta tangan yang menunjuk ke satu arah sambil membawa cobek berwarna merah

Dialog: “Red cobex datang…Red Cobex datang..!!!”

Level Representasi Kode kamera: Menggunakan sudut long shot, pada jarak ini tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar

belakang masih dominan, dan xtreme long shot, gambar

diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya, dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.

(4)

33

Kode musik: Menggunakan efek dramatic backsound

Gambar 4.2.2

Adegan-2 Yopie menumpang di rumah Ramli

Level Realitas Kode make up dan kostum: Ipah menggunakan daster dengan koyo melekat di pelipisnya

Kode lingkungan: di rumah Ramli dan Ipah

Kode ekspresi : Terkejut dan takut

Kode dialog: “Dipenjara seng ada makan enak..tahu tempe

terus tiap hari, paling bosan-e. Beta ini anggota geng Red

Cobex.”

Level Representasi Kode kamera: Medium close up, pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas

(5)

34 Gambar 4.2.3

Adegan-3 Yopie memakai pemutih wajah

Level Realitas Kode make up dan kostum: Yopie menggunakan kaos berwarna coklat dengan menggunakan krim pemutih wajah

Kode lingkungan: Di dalam kamar, di rumah Ramli

Kode ekspresi: Yopie sedih

Kode dialog: “Beta ada pakai krim pemutih wajah. Biar

beta pung kulit jadi putih. Mungkin kalau beta pung kulit putih, orang seng tuduh beta orang jahat. Mungkin kalau beta pung kulit putih, orang-orang seng pandang beta

sebelah mata.”

Level Representasi Kode kamera: Medium close up, pada jarak ini sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan

Kode pencahayaan: Cahaya lampu di dalam ruangan

(6)

35

Gambar 4.2.4

Adegan-4 Geng Red Cobex melamar Astuti

Level Realitas Kode make up dan kostum: Geng Red Cobex, ibu Astuti dan Astuti menggunakan kebaya, sedangkan ayah Astuti, Yopie, dan Ramli menggunakan setelan hem dan celana panjang

Kode lingkungan: Di dalam rumah Astuti

Kode ekspresi: Mimik wajah yg serius, ketakutan, dan bahagia

Kode dialog: “Oke..jadi begini..bapak-bapak dan ibu-ibu, tanpa berpanjang-panjang lai, maksud kedatangan katong kemari, adalah untuk melamar bapak dan ibu pung anak. Karena itu katong membawa beberapa bingkisan, tapi yang terpenting adalah itu pung katong pung simbol keluarga (sambil menunjuk kearah cobek berwarna merah).

Bagaimana katong pung lamaran diterima kah seng?”

Level Representasi Kode kamera: Frog level. sudut pengambilan gambar dengan

ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah, dan medium close up, shot gambar yang jika objeknya adalah manusia maka dapat diukur sebatas dada hingga sedikit ruang di atas kepala

(7)

36 Gambar 4.2.5

Adegan-5 Yopie menyanyikan lagu Sio Mama

Level Realitas Kode make up dan kostum: Yopie menggunakan hem putih sedangkan Mama Anna menggunakan kebaya putih

Kode lingkungan: Di teras rumah Astuti

Kode ekspresi : Yopie dan Mama Anna sedih bercampur bahagia

Kode dialog : Yopie menyanyikan lagu Sio Mama untuk Mama Anna

Level Representasi Kode kamera: Big close up, teknik pengambilan gambar ini mengambil area sedikit dibawah dagu sampai di atas dahi (batas kepala)

(8)

37

Gambar 4.2.6

Adegan-6 Red Cobex membantu warga dari gamgguan preman

Level Realitas Kode make up dan kostum: Menggunakan kebaya dan

sanggul

Kode lingkungan: Di kompleks rumah Astuti

Kode ekspresi dan ucapan: Penuh emosi dan semangat

Kode dialog: “Geng…panggilan tugas! Katong tegakkan

kebenaran! Red Cobex! Red Cobex! Sikaaaaat..!!!”

Level

Representasi

Kode kamera : Group Shoot, pengambilan gambar

sekelompok orang dan Extreme Long Shot, teknik pengambilan ambar yang mencakup area yag sangat luas, dengan maksud untuk mengikut-sertakan objek dan kondisi di sekitar subjek utama ke dalam frame

Kode pencahayaan: Menggunakan cahaya matahari

(9)

38 Gambar 4.2.7

Adegan-7 Yopie bekerja sebagai pelayan restoran

Level Realitas Kode make up dan kostum: Yopie menggunakan seragam kerja berwarna orange

Kode lingkungan: Di restoran tempat Yopie dan Astuti bekerja

Kode ekspresi: Terpana melihat Astuti ketika bekerja

Level Representasi Kode kamera: Medium shot, pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas

Kode musik: Rock and roll

3.

Pembahasan

(10)

39

1. Orang Ambon memiliki kulit gelap dan berambut ikal

Film Red Cobex bercerita tentang sekumpulan ibu-ibu yang memiliki latar

belakang budaya yang berbeda, dan dalam berkomunikasi sehari-hari mereka menggunakan bahasa daerah masing-masing. Mama Anna, seorang wanita Ambon, merupakan ketua geng Red Cobex. Mama Anna menggunakan kaos yang dipadukan dengan rompi jeans dan celana panjang serta sepatu boots, berusaha membubarkan para penjudi, penjual minuman keras, dan kegiatan maksiat lainnya. Mama Anna yang memiliki kulit gelap, berambut ikal, dan memiliki postur tinggi besar. Orang suku Ambon umumnya memiliki kulit gelap, rambut ikal, kerangka tulang besar dan kuat. Profil tubuh mereka lebih atletis dibandingkan dengan suku lain di Indonesia dikarenakan aktifitas utama mereka merupakan aktifitas laut seperti berlayar dan berenang.1

Dengan teknik pengambilan gambar long shot, tampak Mama Anna membawa

cobek berwarna merah, dengan tatapan tajam serta tangan yang menunjuk ke satu arah, seolah mengancam dan membuat warga yang berada di situ ketakutan. dan dari sudut xtreme long shot, kita dapat melihat bagaimana warga berlari ketakutan

sambil berteriak “ Red Cobex datang, Red Cobex datang!”. Kegaduhan pasar di siang itu berganti sunyi ketika geng Red Cobex datang. Warga yang awalnya sibuk dengan judi, pesta minuman keras, adu ayam, berlari dan menyimpan barang-barang terlarang mereka. Efek dramatik backsound pada scene ini menambah ketegangan dari adegan yang berlangsung.

1

(11)

40 2. Orang Ambon suka berterus terang

Setelah keluar dari penjara, Yopie menumpang hidup di rumah sahabatnya Ramli dan istrinya Ipah. Ramli dan Ipah mengajak Yopie makan siang bersama. Ipah adalah ibu rumah tangga, hal itu tampak dari daster yang digunakannya seperti ibu rumah tangga pada umumnya, dengan koyo menempel di kedua pelipisnya menandakan seolah Ipah pusing, mungkin memikirkan kondisi keluarganya, hal tersebut tampak saat Ipah berkata kepada Yopie bahwa jatah makan Yopie itu adalah jatah makan untuk nanti malam. Sedangkan Ramli tampak mengenakan hem berwarna biru dan celana panjang. Yopie menggunakan kaos coklat, baju yang sama saat dia masuk penjara. Dalam scene ini terlihat Yopie makan dengan lahap dan Ipah pun penasaran kenapa Yopie begitu lahap

seperti tidak pernah makan. Yopie pun menjawab dengan muka polosnya “Su

lama beta seng makan enak. Dipenjara seng ada makan enak, tahu tempe terus tiap hari..paling bosan-e. Beta ini anggota geng red cobex.” Orang Ambon memang unik. Mereka suka bersikap terus terang. Jika suka, mereka secara terus terang akan katakan suka. Jika tidak suka, mereka akan mengatakan tidak suka. Spontanitas sikap itu alamiah, tidak dilandasi interest pribadi. Dalam hal berkomunikasi, orang Ambon lebih high context, bukan lower context. Tidak basa-basi dan sikapnya mudah dipahami.2 Ipah terkejut mendengar kata-kata Yopie. Dengan teknik pengambilan gambar medium close up, terlihat ekspresi

Ipah yang terkejut sekaligus ketakutan, hal ini tampak dari mata Ipah yang terbelalak dan mulut yang menganga. Tampaknya istilah penjara masih menjadi

2

(12)

41

hal yang menakutkan untuk masyarakat, khususnya Ipah, ditambah lagi status Yopi sebagai anak Mama Anna, ketua dari geng Red cobex menambah ketakutan Ipah, karena geng Red Cobex tersebut terkenal dengan aksi premannya. Pencahayaan dalam scene ini menggunakan cahaya lampu di ruang makan rumah Ramli dan Ipah.

3. Orang berkulit gelap dipandang orang jahat

Setelah keluar dari penjara, Yopie mencoba hidup sebagaimana mestinya tanpa geng Red Cobex yang melindunginya, tetapi semua itu tidak berjalan mulus, banyak hal yang harus Yopie lalui. Yopie dituduh mencopet tas milik Astuti, dan dia hampir babak belur dihajar massa, tapi dari kejadian itu dia bertemu dengan Astuti. Setelah berkenalan dengan Astuti, Yopie bekerja di restoran tempat Astuti bekerja, tapi Yopie pun dituduh mencuri dompet karyawan lain, dan Astuti pun percaya hal itu. Beberapa kejadian tersebut membuat Yopie terpukul dan tidak

percaya diri. Saat Ramli menghampiri Yopie di kamarnya, Ramli begitu terkejut melihat Yopie yang sedang menggunakan kaos berwarna coklat, memakai krim pemutih di wajahnya. Yopie menceritakan alasannya kenapa dia menggunakan

(13)

42

sebelah mata.” Perilaku kriminal pun dipaksa memakai lebel warga Indonesia Timur. Sementara warga Indonesia Timur serta mereka yang memiliki rambut keriting dan kulit hitam dipaksa memakai label kriminal atau penjahat.3

Teknik pengambilan gambar pada scene ini adalah medium close up, penonton dapat melihat bagaimana kesedihan Yopie ketika bercerita kepada Ramli. Kesedihan Yopie tampak ketika dia bercerita kepada Ramli dengan cara menunduk, tidak memandang lurus ke lawan bicara. Pencahayaan dalam scene ini menggunakan cahaya lampu didalam ruangan yg sedikit redup. Musik yang mendukung alunan piano yang lembut, membuat kesedihan Yopie ini mengena dihati penonton.

4. Orang Ambon memiliki volume suara yang keras

Akhirnya geng Red Cobex keluar dari penjara. Mama Anna, Yopie, anggota geng Red Cobex lainnya, dan Ramli serta Ipah, berkunjung ke rumah orang tua Astuti untuk melamar Astuti. Mama Anna menggunakan kebaya putih beserta sanggul, sedangkan Yopie menggunakan hem dan jas putih dipadukan celana panjang hitam. Ibunda Astuti dan Astuti yang merupakan etnis Jawa tetap mempertahankan budaya Jawa dengan menggunakan kebaya, pada acara tersebut.

Bagi seorang wanita Jawa, kebaya bukan hanya sebagai sebatas pakaian. Lebih dari itu kebaya juga menyimpan sebuah filosofi tersendiri. Sebuah filosofi yang mengandung nilai-nilai kehidupan. Keberadaan kebaya di Indonesia bukan hanya sebagai menjadi salah satu jenis pakaian. Kebaya memiliki makna dan fungsi lebih dari itu. Bentuknya yang sederhana bisa dikatakan sebagai wujud kesederhaan dari masyarakat Indonesia. Nilai filosofi dari kebaya adalah kepatuhan, kehalusan, dan tindak tanduk wanita yang harus serba lembut. Kebaya selalu identik dipasangkan dengan jarik atau kain yang

3

(14)

43

membebat tubuh. Kain yang membebat tubuh tersebut secara langsung akan membuat siapapun wanita yang mengenakannya kesulitan untuk bergerak dengan cepat. Itulah sebabnya mengapa wanita Jawa selalu identik dengan pribadi yang lemah gemulai.4

Tanpa berbasa-basi, Mama Anna melamar Astuti, dengan cara berbicaranya

yang bernada tinggi Mama Anna berkata, “ Oke..jadi begini..bapak-bapak dan ibu-ibu,tanpa berpanjang-panjang lai, maksud kedatangan katong kemari, adalah untuk melamar bapak dan ibu pung anak. Karena itu katong membawa beberapa bingkisan, tapi yang terpenting adalah itu pung katong pung simbol keluarga (sambil menunjuk kearah cobek berwarna merah). Bagaimana katong pung

lamaran diterima kah seng??” Dengan muka ketakutan ibunda Astuti berbisik

pada suaminya, “Pak..ini lamaran to pak, kok kayak lelangan ikan?” Biasanya

orang luar sering menilai orang Ambon yang identik dengan marah-marah karena aksen logat yang sering lantang (berteriak) padahal itu tidak setidikpun mengandung amarah.5 Akhirnya keluarga Astuti menerima lamaran Yopie. Dengan teknik pengambilan gambar medium close up, penonton dapat melihat bagaimana mimik muka Mama Anna dan Yopie ketika melamar Astuti, dan dengan teknik Frog level, penonton bisa melihat bagaimana suasana lamaran tersebut, mereka duduk dilantai, berusaha menjalin keakraban satu sama lain. Pencahayaan dalam scene ini menggunakan cahaya lampu ruang tamu rumah Astuti.

5. Orang Ambon suka menyanyi

4

http://serba-serbi-dunia-fashion.weebly.com/mengenal-sejarah-kebaya.html

5

(15)

44

Setelah acara lamaran selesai, Mama Anna duduk di teras rumah Astuti, Yopie pun menghampirinya. Mama Anna duduk bersandar di kursi dengan mimik muka sedih. Rupanya Mama Anna sedih bercampur bahagia, karena Yopie akan menikah. Mama Anna pun bercerita tentang masa kecil Yopie, sambil terisak. Yopie pun menghibur Mama Anna dengan menyanyikan lagu Sio Mama. Antropolog dari Universitas Pattimura, Ambon, Prof Dr Mus Huliselan, mengatakan, kebiasaan menyanyi orang Ambon ada sejak sebelum bangsa- bangsa Eropa, seperti Portugis dan Belanda, menguasai Ambon.

Orang-orang tua menyampaikan pesan atau mengekspresikan perasaan dengan menyanyi. Nyanyian rakyat atau disebut kapata yang masih ada di beberapa desa menjadi bukti kebiasaan menyanyi itu sudah lama ada. Tak hanya menyampaikan pesan dan ekspresi perasaan, nyanyian berfungsi sebagai alat perekat sosial. Dalam syair lagu yang tercipta, nilai-nilai persaudaraan, kekerabatan atau kecintaan pada Ambon bahkan mama, tertuang.6 seorang anak mengingat saat sang mama menggendongnya dengan penuh sayang sambil masak sagu, masakan khas orang Ambon.7 Scene ini dilakukan di teras depan rumah Astuti, pencahayaannya natural menggunakan cahaya matahari.

(16)

45

6. Orang Ambon suka membantu kerabat yang kesusahan

Saat Yopie sedang menghibur Mama Anna, tiba-tiba sekerumunan orang berlari ketakutan. Segerombolan preman datang meneror warga, agar warga tidak nyaman tinggal disitu dan segera pindah. Akhirnya geng Red Cobex membantu warga mengusir orang-orang yang akan membongkar paksa rumah warga lingkungan rumah Astuti. Mama Anna dan geng nya, dengan menggunakan kebaya mereka tetap memberantas ketidakadilan, karena mereka tidak suka orang-orang itu mengusik warga di lingkungan itu dan keluarga dari Astuti yang merupakan calon istri Yopie. Orang Ambon tidak bisa melihat

rekannya/kerabatnya dalam kesusahan. Istilahnya “sampe hati”. Mereka akan

merasa tidak berperi kemanusiaan jika tidak terlibat untuk membantu rekannya yang sedang kesusahan.8

Dengan teknik pengambilan gambar Group Shoot, kita dapat melihat geng

Red Cobex bersama-sama dengan penuh emosi dan semangat melawan preman-preman itu, dengan teknik extreme long shot, bagaimana geng Red Cobex bersama warga sekitar rumah Astuti berkelahi mengusir preman-preman itu. Pencahayaan dalam scene ini menggunakan cahaya matahari, karena adegan tersebut berada diluar ruangan, yaitu di lingkungan rumah Astuti. Scene ini juga didukung backsound musik yang penuh semangat dan ditambah dengan suara keributan warga ketika sedang berkelahi, menambah kericuhan dalam adegan ini.

(17)

46

7. Penggambaran karakter berbeda tentang Etnis Ambon dari tokoh Yopie

\

Yopie adalah anak ketua geng Red Cobex, Mama Anna. Yopie memiliki karakter yang sedikit berbeda dangan Mama Anna, Yopie lebih kalem, cara berbicaranya lebih sopan, berbeda dengan Mama Anna yang cara berbicaranya keras dan suka melakukan kekerasan. Penggambaran tokoh Yopie yang berbeda dengan karakter Mama Anna ini mungkin karena pengaruh latar belakang sutradara film ini, Upi Avianto, perempuan kalahiran Jakarta. Dalam film ini, sutradara ingin menggambarkan pada penonton bahwa ada orang Ambon yang secara fisik seperti orang Ambon pada umumnya, tetapi memiliki karakter seperti orang Jawa yang kalem, sopan, dan lembut. Yopie sejak kecil tinggal di Jawa memiliki teman dari kecil yaitu Ramli, karena terbiasa berinteraksi dengan orang Jawa, Yopie pun memiliki kesamaan karakter dengan orang Jawa. Dominasi masyarakat Jawa yang ada di lingkungan Yopie membentuk Yopie memilki karakter seperti orang Jawa. Yopie pun tidak malu bekerja sebagai pelayan

restoran meskipun dia adalah anak dari ketua geng Red Cobex yang ditakuti oleh masyarakat. Yopie bisa bekerja di restoran itu atas bantuan Astuti,wanita yang dikenalnya di bus kota. Yopie pun jatuh cinta dengan Astuti. Kesamaan karakter Yopie dan Astuti yang kalem dan lembut inilah yang akhirnya membuat Yopie nyaman dengan Astuti, karena sebelum geng Red Cobex di penjara Yopie lebih banyak bergaul dengan karakter wanita yang keras seperti anggota geng Red Cobex.

(18)

47

tampak sedang menuangkan air minum ke gelas pelanggannya, tetapi Yopie sedang melamun dan melihat sosok Astuti sedang lewat di depannya sehingga air yang Yopie tuang ke gelas pelanggannya pun tumpah. Musik Rock and roll

mendukung scene. Lagu dalam scene ini berjudul Astuti yang di nyanyikan oleh Candil, bercerita bagaimana sosok seorang Astuti yang cantik jelita, sederhana, dan bersahaja membuat orang terpesona. Lirik lagu tersebut cocok dengan Astuti, wanita yang di cintai Yopie, yang cantik, berpenampilan sederhana dan membuat Yopie terpesona. Dari lagu ini penonton dapat melihat bahwa Astuti adalah sosok perempuan cantik dan sederhana yang pantas membuat Yopie terpesona dan jatuh cinta.

Dalam menganalisis level ideologi dari film Red Cobex, penulis menemukan unsur rasisme dalam film tersebut. Menurut Wikipedia rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang

lainnya.9 Sedangkan menurut Kamus Besar bahasa Indonesia rasisme diartikan sebagai paham atau golongan yang menerapkan penggolongan atau pembedaan

ciri-ciri fisik (seperti warna kulit) dalam masyarakat. Rasisme juga bisa diartikan sebagai paham diskriminasi suku, agama, ras (SARA), golongan ataupun ciri-ciri fisik umum untuk tujuan tertentu. Dikutip dari listotative.com, Orang-orang India adalah orang yang paling rasis di dunia. Hingga hari ini, anak yang lahir di keluarga India diajarkan untuk menghormati orang-orang berkulit putih dan memandang rendah orang-orang berkulit gelap. Tak heran, orang India begitu memuja orang asing berkulit putih. Perbedaan kasta juga menambah praktik diskriminasi yang terjadi di negara ini.10 Dalam film Red Cobex ini juga terdapat rasisme yang tampak dimana Yopie yang mempunyai kulit gelap sering dianggap orang jahat. Yopie dituduh sebagai pencopet saat sedang menunggu bus di halte, selain itu Yopie juga dituduh mencuri dompet teman kerjanya, bahkan Astuti wanita yang dicintainya percaya kalau Yopie mencuri dompet itu.

9 https://id.wikipedia.org/wiki/Rasisme

(19)

48

kejadian itu membuat Yopie sedih hingga Yopie mencoba memutihkan wajahnya dengan krim pemutih, Yopie berharap tidak lagi dipandang sebelah mata oleh orang lain dan tidak dianggap sebagai orang jahat.

Gambar

Gambar 4.2.1 Adegan-1 Red Cobex di pasar
Gambar 4.2.2 Adegan-2 Yopie menumpang di rumah Ramli
Gambar 4.2.3 Adegan-3 Yopie memakai pemutih wajah
Gambar 4.2.4 Adegan-4 Geng Red Cobex melamar Astuti
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari film ini dapat disimpulkan bahwa seseorang melakukan korupsi karena terbiasa dalam kehidupan sehari-harinya dia sering diajarkan seperti itu, dari ayah yang

Hasil Dalam penelitian ini ditemukan bahwa film dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan berupa representasi atas realita sosial dari kesetaraan hak antara perempuan

Akan tetapi, secara substantif yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang sedang penulis lakukan adalah bahwa penulis telah melampaui hasil yang ditemui

karena bidang kajian tersebut dapat membantu dalam memahami pesan-pesan dalam. proses komunikasi, apalagi dengan perkembangan media teknologi informatika

Yopie ada tanya for mama „kenapa semua orang harus menikah‟, trus mama jawab „karena semua orang sudah ditakdirkan Tuhan untuk berpasangan‟, trus Yopie bilang

Istilah WNI Keturunan yang digunakan untuk menjelaskan kewarganegaraan mereka kini secara gradual mulai digantikan dengan “warga negara Indonesia,” yang mana orang-orang

(P:Sebelum mama sakit dan saat mama ada di RS sampai sekarang ini, pernahkah keluarga mengenalkan mama dengan orang lain diluar sebagai bagian dari keluarga atau tidak?)

Bukan masalah ndak kuat, saya ndak suka liquid liquid yang orang pake itu saya ndak suka, saya lebih suka jadi diri saya sendiri, kalo orang, itu temen-temen